Anda di halaman 1dari 11

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK PADA KLIEN

HALUSINASI PENDENGARAN DI YAYASAN BAGUS


MANDIRI INSANI KOTA PALEMBANG

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH
CICI INDRIYATI
A.19.11.0

  SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
PALEMBANG
 2021
Latar Belakang
Menurut laporan Word Health Organization (WHO), di dunia saat ini
terdapat, 21 juta orang terkena skizofernia. Dengan berbagai faktor
biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman penduduk, maka
jumlah bertambah, 70 milliar per tahun, organisasi dunia pada tahun
2000 menemukan prevelensi standar usia per 100.000 mulai dari 343 di
afrika menjadi 544 di jepang dan oseania untuk pria, dan 378 di afrika
ke 527 di eropa tenggara untuk wanita.
Skizofernia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan
menyebabkan timbulnya pikiran, perspsi, emosi, Gerakan dan perilaku
yang aneh dan terganggu Videbeck (2008) dalam penelitian Yosep
(2011) menyatakan bahwa 90% pasien skizofernia mengalami
halusinasi. Di rumah sakit jiwa di Indonesia, sekitar 205 halusinasi
pengelihatan, 10% halusinasi pengecapan, dan perbaan, dan 90%
halusinasi pendengaran yang angka terjadinya halusinasi cukup tingggi
Halusinasi pendengaran merupakan bentuk yang paling sering dari
gangguan persepsi sensori pda klien skizofernia. skizofernia merupakan
suatu gangguan sikotik yang dapat ditandai dengan gangguan utama
pikiran, persepsi, emosi dan perilaku.
Terapi aktivitas kelompok (TAK) merupakan terapi yang bertujuan
mengubah prilaku pasien dengan memanfaatkan dinamika kelompok.
Cara ini cukup epektif karena didalam kelompok akan terjadi intraksi
satu dengan yang lain, saling memengarusi, saling bergantung, dan
terjalin satu persetujuan norma yang diakui bersama bersama, sehingga
terbentuk suatu sistem sosial yang khas yang didalamnya terdapat
intraksi, interelasi,dan interdependensi Yusuf dkk (2015) dalam
penelitian yang disusun oleh (titin, 2016)

Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Yang Telah Dikemukakan, Maka Ditemukan
Rumusan Masalah Yaitu Bagaimana Penerapan: “Terapi Aktivitas Kelompok
Pada Klien Halusinasi Pendengaran Di Yayasan Bagus Mandiri Insani Kota
Palembang”.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan terapi aktivitas kelompok pada klien
halusinasi pendengaran di Yayasan bagus mandiri insani kota
Palembang.
Tujuan Khusus
1.Untuk mengetahui informansi secara mendalam tentang pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok pada klien halusinasi pendengaran.
2.Untuk mengetahui informasi secara mendalam tentang pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok pada klien halusinasi pendengaran.
3.Untuk mengetahui informasi secara mendalam tentang jenis-jenis
terapi aktivitas kelompok pada klien halusinasi pendengaran.

Manfaat Penelitian
-Manfaat Teoritis
-Manfaat Praktis
Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi
-Terapi Aktivitas Kelompok -Definisi Halusinasi
-Tahapan Pelaksanaan -Jenis-Jenis Halusinasi
-Jenis-Jenis Terapi Aktivitas -Halusinasi Pendengaran
Kelompok -Rentang Respon Halusinasi
-Strategi Pelaksanaan -Faktor Penyebab Halusinasi
-Terapi Aktivitas Kelompok -Proses Terjadinya Halusinasi
Pada Pasien Halusinasi -Tanda dan Gejala Halusinasi
-Tindakan Keperawatan Pasien
Halusinasi
Alur
Penelitian
Kerangka Pikir
Definisi Istilah
1.Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok
klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama
2.Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada
individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi;
halusinasi merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, penciuman, perabaan atau penghidungan.
Klien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada.
(yang terdiagnosa oleh dokter)
Fokus Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif.
Sasaran dalam penelitian ini adalah 3 orang yaitu 2 perawat dan 1 kepala
Yayasan sebagai informan ahli/key informan.
Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan data primer, yaitu
data yang diperoleh dari wawancara mendalam yang dilakukan peneliti
kepada responden, dengan mencatat jawaban yang diberikan informan
sebagai sumber data primer.
Situasi Sosial dan Sampel
Situasi sosial pada penelitian ini adalah 2 perawat dan 1 key informan yaitu
kepala Yayasan bagus mandiri insani kota Palembang.
Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan
berjumlah 3 orang yaitu 2 perawat dan 1 key infroman yaitu kepala Yayasan
bagus mandiri insani kota Palembang.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan direncanakan di Yayasan Bagus Mandiri
Insani Kota Palembang tahun 2021.
Penelitian ini direncanakan akan di laksanakan selama kurang
lebih 1 bulan pada tanggal 1 november sd 30 November.

Pengolahan dan Metode Analisa Data


Pengolahan
penulisan hasil pengumpulan data dilakukan segara setelah
proses observasi dan wawancara, kemudian dilakukan dengan
pembuatan transkip dalam bentuk verbatim berdasarkan hasil
observasi, wawancara dan catatan lapangan, sebelum Analisa,
peneliti membaca transkip dan catatan lapangan secara seksama
agar dapat memahami data dengan baik dan dapat melakukan
analisis
Analisa Data
1.Membuat transkip data
2.Menentukan meaning unit
3.Meringkat dan mengorganisir data
4.Melakukan abstraksi data
- Koding
- Membuat kategori
- Menyusun tema

Anda mungkin juga menyukai