Anda di halaman 1dari 46

PROPOSAL

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA DENGAN


KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS
ANTANG PERUMNAS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
Pada Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Megarezky

SRIWULAN WIDIYASTI WASOLO


183145106052

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
TAHUN 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah Dengan Judul

Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Dengan Kontrasepsi Implan


Di Puskesmas Antang Perumnas

Oleh :

Sriwulan Widiyasti Wasolo


NIM : 183145106052

Telah diperiksa dan disetujui oleh tim pembimbing untuk


diajukan dihadapan tim penguji pada ujian proposal
Universitas Megarezky

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Sumarni, S.ST., M. Keb Rahmawati, S.ST., M.Keb


NIDN: 90 1703887 03 NIDN: 09 040590 03

Diketahui

Ketua prodi DIII Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST., M.Kes., M.Keb


NIDN: 09 170988 02

ii
LEMBAR PERSETUJUAN WAKTU UJIAN PROPOSAL

Yang bertanda tangan dibawah ini tim pembimbing penguji menyetujui

proposal mahasiswa:

Nama : Sriwulan Widiyasti Wasolo

Nim : 183145106052

Prodi : DIII Kebidanan

Judul Proposal : Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Dengan


Kontrasepsi Implan Di puskesmas Antang Perumnas
Yang di selenggarakan pada:

Hari :
Tanggal :
Jam :
Tempat : Ruangan kelas DIII Kebidanan Gedung Lantai 1 UNIMERZ

Demikian lembar pernyataan persetujuan ini dibuat untuk digunakan

seperlunya

Penguji I : Dr. Syamsuriyati S. ST.,SKM.M.Kes ( )

Penguji II : Rahmawati, S.ST., M.Keb ( )

Penguji III : Sumarni,S.ST.,M.Keb ( )

Mengetahui

Ketua prodi DIII Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST., M.Kes., M.Keb


NIDN: 09 170988 02

iii
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA DENGAN


KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS
ANTANG PERUMNAS

SRIWULAN WIDIYASTI WASOLO

183145106052

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Prodi Diploma Tiga

Kebidanan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky

Penguji I

Dr. Syamsuriyati S.ST.,SKM.M.Kes


NIDN:09 270473 01

Penguji II Penguji III

Rahmawati, S.ST.,M.Keb Sumarni,S.ST.,M.Keb


NIDN: 09 040590 03 NIDN: 90 1703887 03
Diketahui

Ketua prodi DIII Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST., M.Kes., M.Keb


NIDN: 09 170988 02

iv
BIODATA PENULIS

A. IDENTITAS

1. Nama : Sriwulan Widiyasti Wasolo

2. NIM : 18 3145 1060 52

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Tempat/Tanggal lahir : Sepa, 19 Januari 2001

6. Suku/Bangsa :Ambon/Indonesia

7. Alamat : Jln. Moh Paleo 3b

8. Nama Orang Tua

a.Ayah : Muhammad Rifai Wasolo

b.Ibu : Kalsum Tihurua

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDN Sepa berijazah Tahun 2012

2. SMP 4 Kota Tual berijazah Tahun 2015

3. SMK Kesehatan Romel Tual berijazah Tahun 2018

4. Mengikuti Pendidikan Diploma Tiga Kebidanan Universitas

MegaRezky Tahun 2018 sampai sekaran

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SAW

yang telah memberikan karunia-Nya sehingga proposal ini dapat

terselesaikan walaupun dalam bentuk yang masih jauh dari

kesempurnaan. Proposal ini berjudul “Asuhan Kebidanan Keluarga

Berencana dengan Kontrasepsi Implan di Puskemas Antang

Perumnas penulisan Proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada program studi D-III

Kebidanan di Universitas Megarezky.

Penulis juga menyadari bahwa Proposal ini tidak akan terwujud

tanpa bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak yang senantiasa

memberikan dorongan, bimbingan, dan petunjuk kepada penulis dalam

menyusun Proposal ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati penulis

menyampaikan pernyataan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.H.Alimuddin,SH.,MH.,M.Kn, selaku Ketua Badan

Pembina Yayasan Pendidikan Islam Universitas Megarezky.

2. Ibu Hj.Suryani,SH.,MH, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam

Universitas Megarezky

vi
3. Bapak Prof.dr. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP (K) selaku

Rektor Universitas Mega Rezky Makassar.

4. Ibu Dr.Syamsuriati, S.ST.,SKM..M.Kes Selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan kebidanan.

5. Ibu Fadjriah Ohorella, S.ST.,M.Kes.,M.Keb selaku Ketua Prodi D-III

Kebidanan Universitas Mega Rezky Makassr.

6. Ibu Sumarni, S.ST.,M.Keb selaku Pembimbing I yang dengan tulus

ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan Proposal ini.

7. Ibu Rahmawati, S.ST.,M.Keb selaku pembimbing II yang banyak

membantu dan memberikan masukan sehingga Proposal ini dapat

terselesaikan.

8. Ibu Dr Syamsuriyati, S.ST.,SKM.M.Kes selaku penguji yang

bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengetahuan

yang lebih mendalam.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Megarezky yang telah

memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan keterampilan

yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti pembelajaran di

Universitas Megarezky.

10. Seluruh staf Puskesmas Antang Perumnas yang telah memberikan

bantuan dan izin dalam pengambilan data serta dalam

melaksanakan asuhan kebidanan di Puskesmas Antang Perumnas

vii
11. Teristimewa dan saya hormati Ayahanda Muhammad Rifai Wasolo,

Ayahanda Ahmad Hatalea dan Ibunda Kalsum Tihurua yang telah

melahirkan penulis serta Sitti Sakilah Wasolo yang membesarkan

dan mendoakan serta selalu memberikan yang terbaik untuk

penulis, tanpa kalian tidak mungkin semuanya akan seperti ini.

12. Kepada keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu yang telah mencurahkan kasih sayang dan dukungannya

kepada penulis.

13. Kepada seluruh rekan-rekan Mahasiswi di kelas III-B 2018 yang

namanya tidak bisa penulis sebut satu persatu, khususnya

sahabat-sahabat penulis

14. (Angkatan 018 ), terima kasih atas segala dorongan, kekompakan,

dan pengertiannya selama menjalani masa-masa perkuliahan baik

di dalam suka maupun duka. Kebersamaan selama ini akan

menjadi kenangan terindah dan paling manis untuk selamanya, dan

takan terlupakan. Semoga kesuksesan selalu menyertai hidup kita

semua dan setiap perbuatan kita selalu bernilai ibadah di sisi Allah

SWT Amin.

Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis mengajukan Proposal

dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Makassar, 19 Februari 2021

Penulis

viii
ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii

LEMBAR PERSETUJUAN WAKTU UJIAN PROPOSAL................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv

BIODATA PENULIS.............................................................................. v

KATA PENGANTAR............................................................................. vi

DAFTAR ISI........................................................................................... ix

DAFTAR BAGAN.................................................................................. xi

DAFTAR SINGKATAN..........................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ....................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan...................................................................... 7

E. Metode Penulisan ...................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Keluarga Berencana........................................ 10

1. Pengertian Keluarga Berencana..........................................10

2. Tujuan Keluarga Berencana................................................ 10

B. Tinjauan Umum Alat Kontrasepsi............................................... 11

1. Pengertian Kontrasepsi........................................................11

2. Tujuan Kontrasepsi.............................................................. 11

x
C. Tinjauan Umum KB Implant Pada Wanita Usia Subur (WUS)...12

1. Pengertian KB Implan.......................................................... 12

2. Jenis-Jenis KB Implan......................................................... 13

3. Cara Kerja KB Implant......................................................... 13

4. Keuntungan KB Implant....................................................... 13

5. Kerugian KB Implant............................................................ 14

6. Kontra Indikasi KB Implant...................................................15

7. Indikasi KB Implant.............................................................. 16

8. Efektivitas KB Implant..........................................................16

9. Efek Samping Dan Penanganan KB Implant.......................16

10. Pemasangan Implant...........................................................18

D. Tinjauan Umum Manajemen Asuhan Kebidanan.......................19

1. Pengertian............................................................................19

2. Proses Manajemen Kebidanan Sesuai Dengan Standar Yang

Dikeluerkan Oleh American College Of Nurse Midwife (ANCM)

.............................................................................................19

3. Langkah-Langkah Asuhan Kebidanan.................................20

4. Pendokumentasian Kebidanan............................................24

DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 metode pendokumentasian asuhan kebidanan...................27

xii
DAFTAR SINGKATAN

WHO : Word Health Organization

AKI : Angka Kematian

MKJP : Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

SDGS : Sustainable Devolopment goals

NKKBS : Norma Keluarga Kecil Bahagia Dan sejahtera

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah kualitas sumber daya

manusi dengan kelahiran 5. 000.000/tahun. Masalah utama yang di

hadapi di Indonesia adalah di bidang kependudukan yakni

perkembangan jumlah penduduk di Indonesia yang menerus meningkat.

Upays mengatasi masalah-masalah kependudukan tersebut di lakukan.

Salah satu alat kontrasepsi yang di galakkan pemerintah untuk metode

kontrasepsi janggka panjang (MKJP) adalah implant. (Arum Dwi anjani,

2017).

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2017 penggunaan

kontrasepsi telah meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan

Amerika Latin dan terendah di SubSahara Afrika. Secara global,

pengguna kontrasepsi modern telah meningkat tidak signifikan dari 54%

pada tahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2016. Di Afrika dari 23,6%

menjadi 27,6%, di Asia telah meningkat dari 60,9% menjadi 61,6%,

sedangkan Amerika latin dan Karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi

67,0% (WHO, 2017).

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk

mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T yaitu Terlalu

muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), Terlalu sering melahirkan,

Terlalu dekat jarak melahirkan, dan Terlalu tua melahirkan (di atas usia 35

1
2

tahun). Selain itu program KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas

keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan harapan masa depan

yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan

batin. KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk

meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan dan keselamatan ibu, anak,

serta perempuan. (Wina Rachmania, dkk. 2019).

Keluarga berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan

kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga, peningkatan

kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia

sejahtera. Selain mengendalikan jumlah penduduk program KB juga

bermanfaat untuk mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua

masyarakat pada tahun 2030 seperti yang tercantum dalam Sustainable

Development Goals (SDGs) indikator 3.7 yaitu Pada 2030, menjamin

akses semesta kepada pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi,

termasuk keluarga berencana (KB), informasi dan edukasi, serta integrasi

kesehatan reproduksi ke dalam strategi dan program nasional. Begitu juga

dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJM) 2015-2019 antara lain tentang meningkatkan pencapaian CPR

menjadi 66%, termasuk peningkatan pencapaian peserta aktif Metode

Kontrasepsi jangka Panjang (MKJP) sebesar 23,5%. (Alfian Nisa, dkk.

2019).
3

KB juga dapat menurunkan risiko kematian ibu melalui pencegahan

kehamilan, menunda kehamilan dengan cara peningkatan usia hamil,

menjarangkan kehamilan atau membatasi kehamilan bila anak di anggap

cukup. Tiap wanita berhak memperoleh informasi tentang berbagai

metode KB sehingga mereka dapat memilih metode yang mereka anggap

efektif, aman, terjangkau dan juga metode-metode pengendalian

kehamilan yang tidak bertentangan dengan hukum dan perundang-

undangan yang berlaku. Alat untuk KB disebut dengan alat kontrasepsi,

yang meliputi UD, Implan, Pil dan Suntik. IUD yaitu kontrasepsi jangka

panjang, selama 10 tahun. Implan yaitu dengan cara memasukkan tabung

kecil dibawah kulit pada bagian tangan dengan jangka waktu pemakaian 3

tahun. Pil berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron, sedangkan

kontrasepsi suntikan hanya mengandung progestin. Alat kontrasepsi ini

dapat mencegah kehamilan sehingga dapat tercapai Norma Keluarga

Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Keluarga yang sejahtera artinya

suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan

dan pendidikan serta produktif dari segi ekonomi. (Fatwiany. 2017)

Berdasarkan pencacatan dan pelaporan BKKBN Sulawesi Selatan

dari bulan januari sampai Desember 2016, jumlah akseptor KB sebanyak

903.690 peserta, dimana peserta tertinggi adalah pemakaian alat

kontrasepsi suntikan sebanyak 394.662 peserta (43,6%) pemakaian pil

seabanyak 316.066 peserta (34,9), implant 80.863 peserta (8,9%) kondom

sebanyak 52.365 peserta (5,7%) IUD sebanyak 40.811 peserta (4,5%),


4

MOW sebanyak 15.170 peserta (1,6%) dan terendah adalah MOP yaitu

409 peserta (0,04%). Untuk tahun 2016 presentase terbesar pengguna

alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh pasangan usia subur adalah

alat kontrasepsi suntikan disbanding alat kontrasepsi lainnya seperti

implant (dinkesul-sel 2017).

Dari data yang di dapatkan di puskesmas antang perumnas provinsi

Sulawesi-Selatan yang menunjukan bahwa jumlah yang menggunakan

kontrasepsi KB implant dari tahun 2018- 2019- 2020 sebanyak orang

penggunaan KB implan pada tahun 2018 yaitu peserta kb aktif terbanyak

107 (4,0 %), tahun 2019 peserta KB aktif 460 (6,4%) tahun 2020 peserta

KB aktif 2792 (1,7%).

Berdasarkan latar belakang dari uraian diatas penulis tertarik untuk

melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Kebidanan Keluarga

berencana Dengan kontrasepsi implan di puskesmas antang perumnas”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan asuhan kebidanan keluarga

berencana dengan kontrasepsi implant di puskesmas perumnas antang

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk menerapkan Asuhan kebidanan keluarga berencana

dengan kontrasepsi implant di puskesmas antang perumnas

2. Tujuan khusus
5

a. Dapat mengumpulkan data dan analisis data pada dengan

kontrasepsi implant di puskesmas antang perumnas tanggal

b. Dapat menentukan dan merurumuskan diagnosa/masalah

aktual pada dengan kontrasepsi implant di puskesmas antang

prumnas

c. Dapat menentukan dan merurumuskan diagnosa/ masalah

potensial pada dengan kontrasepsi implant di puskesmas

antang perumnas

d. Dapat mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan

kolaborasi pada dengan kontrasepsi implant di puskesmas

e. Dapat menentukan rencana tindakan asuhan kebidanan pada

dengan kontrasepsi implant di puskesmas antang perumnas

f. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah

disusun pada dengan kontrasepsi implant di puskesmas

g. Dapat melaksanakan eveluasi hasil tindakan yang telah

dilakukan pada dengan kontrasepsi implant di puskeasmas

antang perumnas

h. Dapat melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan

dengan kontrasepsi implant di puskesmas antang perumnas


6

D. Manfaat penulisan

Manfaat penulisan proposal ini adalah:

1. Sebagai Insitusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan Institusi / Rektorat Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan Universitas Mega Rezky dalam

rangka meningkatkan pengetahuan khususnya tentang keluarga

berencana

2. Bagi Puskesmas

Agar lebih meningkatkan pelayanan dengan prinsip

manajemen asuhan kebidanan dan memberikan pelayanan yang

bermutu dan berkualitas.

3. Bagi Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampulan

penulis, suatu tambahan pengalaman yang sangat berharga

dalam penerapan asuhan kebidanan tentang keluarga berencana

E. Metode Penelitian

1. Studi Kepustakaan

Yaitu penulisan membaca dan mempengajari buku–

buku/literatur, internet, profil kesehatan yang ada kaitannya

dengan masalah anemia sebagai dasar teori yang di gunakan

dalam pembahasan ini.

2. Studi Kasus
7

Yaitu penulis melakukan studi kasus dengan menggunakan

metode pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang meliputi:

Pengkajian dan analisa data, merumuskan diagnosa/masalah

aktual dan potensial, melaksanakan tindakan segera dan

kolaborasi, menyusun rencana tindakan, melaksanakan dan

mengevaluasi asuhan kebidanan serta mendokumentasikan.

Untuk memperoleh data penulis menggunakan teknik sebagai

berikut :

a) Anamnesa

Yaitu penulis mengadakan tanya jawab dengan klien, suami

serta keluarga yang dapat memberikan informasi yang di

butuhakan.

b) Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sitimatis mulai dari kepala

hingga kaki (head to toe) yang meliputi pemeriksaan secara

inspeksi, palpasi, auskultasi dan pemeriksaan laboratorium

serta pemeriksaan diagnosa lainnya sesuai dengan format

pengkajian.

c) Pengkajian psikososial

Pengkajian psikososial meliputi emosional, respon terhadap

kondisi yang di alami serta pola interaksi klien terhadap

keluarga, petugas kesehatan serta pengetahuan tentang

kesehatan.
8

3. Studi dokumentasi

Studi dilakukan dengan membaca dan mempelajari status

kesehatan klien yang bersumber dari catatan dokter, bidan,

perawat maupun dari sumber lain yang menunjang yaitu hasil

pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan diagnosa lainnya .

4. Diskusi

Penulis mengadakan tanya jawab dengan dokter atau bidan

yang menangani langsung klien serta berdiskusi dengan dosen

pembimbing.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjuan Umum Keluarga Berencana

1. Pengertian Keluarga Berencana

KB adalah tindakan membantu individu atau pasangan

suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan,

mendapatkan kelahiran yang memang di inginkan, mengatur

interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran serta

menentukan jumlah anak dalam keluarga (Saroha, 2009). KB

dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak melalui

pengendalian kelahiran sehingga ibu memiliki waktu yang cukup

untuk istirahat serta dapat merencanakan kehamilan lebih baik

lagi, mengurangi terjadinya resiko kematian pada bayi dan

meningkatkan kesehatan bayi. Bagi keluarga manfaat KB adalah

meningkatkan keharmonisan dan kesejahteraan keluarga

(Fatwiany. 2017).

2. Tujuan Keluarga berencana

KB mempunyai tujuan untuk mengatur jarak kehamilan atau

mengatur waktu kelahiran untuk mendapat kesehjahteraan

keluarga dan menghindari kemudaratan dari salah satu pihak

apabila suami atau isteri menderita penyakit berbahayayang bisa

menurun kepada anak keturunannnya. Sehingga dengan ber-KB

9
10

akan membantu menciptakan keluarga yang harmonis dan

sejahteraan.

B. Tinjauan Umum Alat Kontrasepsi

1. Pengertian kontrasepsi

Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya

kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang

matang dengan sperma tersebut. (Rusmini dkk, 2017).

2. Tujuan kontrasepsi

1) Tujuan umum

Sulistyawati mengatakan program KB bertujuan untuk

memenuhi permintaan pelayanan Kb dan

menyelenggrakan pelayanan kesehatan reproduksi yang

berkualitas serta mengendalikan anggka kelahiran yang

pada akhirnya akan meninggkatkan kualitas penduduk dan

mewujudkan keluarga kecil berkualitas (Nuriyana, T E, dan

Rejeki, W S, 2017:8)

2) Tujuan Khusus

Mansjoer mengatakan, dalam pemilihan jenis

kontrasepsi di dasarkan pada tujuan penggunaan

kontrasepsi yaitu:

a) Fase menunda kehamilan pasangan dengan istri

berusia dibawah 20 tahun di anjurkan menunda

kehamilannya (Amalia,2017:4).
11

b) Fase menjarangkan kehamilan (mengatur kehamilan)

masa saat istri berusia 20-30 tahun (Amalia,2017:4).

c) Fase mengakhiri kesuburan (tidak ingin hamil lagi) Saat

usia istri diatas tahun, dianjurkan untuk mengakhiri

kesuburan setelah mempunyai 2 anak (Amalia, 2017:4)

C. Tinjauan Umum KB Implan

1. Pengertian Kb Implant

Implan merupakan metode kontrasepsi jangka panjang

(MKJP) yang berupa susuk yang terbuat dari jenis karet plastik

yang berisi hormone terpasang pada lengan atas. Implan dapat

digunakan untu8k jangka panjang 3-5 tahun dan bersifat

reversible. Implan merupakan pilihan kontrasepsi yang efektif,

aman, dan nyaman sbagi wanita. Implan sekali terpasang tidak

perlu mengingat setiap hari implan berisi levonorgestrel yang

merupakan hormon progesterone.

Salah satu yang mempengaruhi kepuasan dalam

menggunakan implan adalah masalah atau efek samping yang

timbul beberapa efek samping penggunaan implan antara lain

gangguang siklus menstruasi, berat badan naik/turun, nyeri

payudara, masalah jerawat, despresi atau yang lainnya.

(Husna F. 2019).
12

2. Jenis-Jenis Kb Implan

a. Norplan terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga

dengan panjang 3,4 mm, yang di isi dengan 36 mg

Levonorgestrel dengan lama kerja 5 tahun.

b. Imlanon; terdiri dari satu batang putih lentur denga panjang

kira-kira 40 mm. Diameter 2 mm, di isi dengan 68 mg 3

keto desogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

c. Jadsena dan indoplan; terdiri dari 2 batang yang di isi

dengan 75 mg Lenovorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

3. Cara Kerja Kb Implan

a. Mengentalkan lender serviks sehingga menghambat

pergerakan spermatozoa

b. Mencegah ovulasi

c. menghambat perkembangan siklus dari endometrium

4. Keuntungan Kb Implan

a. Cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat

yang mengandung estrogen

b. Dapat digunakan untuk janggka waktu panjang 5 tahun dan

bersifat revesible.

c. Efek kontraseptif segera berakhir setelah implannya di

keluarkan.

d. Perdarahan terjadi lebih ringan, tidak menaikan darah


13

e. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika

dibandingkan dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam

Rahim. (Sri Handayani, 2016).

f. Daya guna tinggi (kegagalan 0,2 -1 kehamilan per 100

perempuan)

g. Tingkat kesuburan cepat kembali setelah implant di cabut

h. Tidak perlu di lakukan pemeriksaan dalam

i. Tidak menganggu kegiatan senggama dan juga tidak

menganngu produksi ASI.

j. Dapat dicabut setiap saat jika menurut kebutuhan (Saroha

pinem, 2017)

5. Kerugian Kb Implan

a. Susuk KB/Implan harus di pasang dan dianggkat oleh

petugas kesehatan yang terlatih .

b. lebih mahal.

c. Sering timbul perubahan pola haid

d. Beberapah orang wanita mungkin enggan untuk

menggunakannya karena kurang mengenalnya. (Sri

handayani, 2017)

e. Nyeri kepala, pening/ pusing kepala.

f. Peningkatan/ penurunan berat badan.

g. Nyeri payudara

h. Perubahan mood atau kegelisah


14

i. Tidak memberi perlindungan terhadap infeksi penyakit

menular seksual HIV/ AIDS

j. Memerlukan tindakan pembedahan minor untuk

memasang/ insersidan pencabutan, sehingga klien tidak

dapat menghetikan sendiri pemekainnya sesuai dengan

keinginan,tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.

k. Ekfetifitasnya menurun jika menggunakan implant

bersamaan dengan penggunaan obat untuk epilepsy dan

tuberkolosis.

6. Kontra Indikasih KB Implan

a. Kehamilan atau di sanggka hamil

b. Penderita penyakit hati akut

c. Mioma uterus dan kanggker payudara

d. Kelainan jiwa

e. Penyakit jantung, hipertensi, disbetes mellitus

f. Penyakit trombo emboli

g. Riwayat kehamilan ektopik

h. Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.

i. Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

j. Gangguan toleransi glukosa.


15

7. Indikasih kb implant

a. Wanita-wanita yang ingin memekainkontrasepsi untuk

janggka waktu yang lama tetapi tidak bersedia menjalani

kontal/ menggunakan AKDR.

b. Wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang

mengandung ekstrogen. (Sri Handayani, 2017)

c. Usia reproduksi

d. Telah memiliki anak ataupun belum

e. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

f. Pasca keguguran

g. Tidak menginginkan anak lagi tetapi menolak strelisasi

h. Tekanan darah lebih 10-110 mmHg, dengan masalah

pembekuan darah, atau animea bulan sabit (sickle cell)

i. Sering lupa menggunakan kontrasepsi pil.

8. Efektivitas KB implan

a. Efektivitas tinggi, angka kegagalan norplant lebih 1/100

wanita per tahun dalam 5 tahun pertama.

b. Efektivitas norplant berkurang sedikit setelah 5 tahun, dan

pada tahun ke 6 kira-kira 2,5 – 3% akseptor menjadi hamil.

9. Efek samping dan penanganan KB implan

a. Amenorea

Yakinkan ibu bahawa itu adalah biasa, bukan

merupakan efek samping yang serius, evaluasi untuk


16

mengetahui apakah ada kehamilan, terutama jika terjadi

amenorea setelah masa siklus haid yang teratur. Jika tidak

ditemui masalah, jangan berupaya untuk merangsang

perdarahan dengan kontrasepsi oral kombinasi.

b. Perdarahan bercak (spotting) ringan

Spoting sering ditemukan terutama pada tahun pertama

penggunaan, bika tidak ada masalah dalam klien tidak

hamil, tidak diperlukan tindakan apapun, bila klien

mengeluh dapat diberikan :

1) kontrasepsi oral kombinasi (30-50 hgEE) selama 1

siklus, atau ibuprofen (hingga 800 mg 3 kali sehari X 5

hari). Terangkan pada klien bahwa akan terjadi

perdarahan setelah pil kombinasi habis.

2) Bila terjadi perdarahan lebih banyak dari biasa, berikan

2 tablet pil kombinasi selama 3-7 hari dan dilanjutkan

dengan 1 siklus pil kombinasi.

c. Pertambahan atau kehilangan berat badan (perubahan

nafsu makan) informasi bahwa kenaikan atau penurunan

BB sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Perhatikan diet klien

bila perubahan BB telalu mencolok. Bila BB berlebihan,

hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi yang

lain.
17

d. Ekspulsi cabut kapsul yang ekspulsi, periksa apakah kapsul

yang lain masih ditempat, dan apakah terdapat tanda-tanda

infeksi daerah insersi bila tidak ada infeksi dan kapsul lain

masih berada pada tempatnya, pasang kapsul baru 1 buah

pada tempat insersi yang berbeda. Bila ada infeksi cabut

seluruh kapsul yang ada dan pasang kapsul baru pada

lengan yang lain atau ganti cara.

e. Infeksi pada daerah insersi bila infeksi tanpa nanah :

bersihkan dengan sabun dan air atau antiseptic, berikan

antibiotic yang sesuai untuk 7 hari. Implant jangan lepas

dan minta klien kontrol 1 minggu lagi. Bila tidak membaik,

cabut implant dan pasang yang baru di lengan yang lain

atau ganti cara.

f. Bila ada abses : bersihkan dengan antiseptic, insisi dan

alirkan pus keluar, cabut implant, lakukan perawatan luka,

beri antibiotika oral 7 hari. (Sri Handayani, 2017).

10. Pemasangan implant

Kapsul implant dipasang tepat dibawah kulit, diatas lipat

siku, di daerah media lengan atas. Untuk tempat pemasangan

kapsul, pilihlah lengan klien yang jarang digunakan

D. Tinjaun Umum Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian
18

Manajemen kebidanan adalah pendekatan dan keranggka

pikiran yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode

pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengumpulan

data, analisa data, diagnose kebidanan, perencanaan,

pelayanan dan evaluasi (Sutanto dn Yuni, 2019). Prinsip Proses

Manajemen Kebidanan Menurut Vernay.

2. Proses manajemen kebidanan sesuai dengan standar yang

di keluarkan oleh American college of Nurse Midwife

(ANCM) terdiri dari:

a. Secara sistematika mengumpulkan data dan memperbarui

data yang lengkap dan relevan dengan melakukan

pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap

klien, termaksud mengumpulkan riwayat kesehatan dan

pemeriksaan fisik

b. mengidentifikasih masalah dan membuat diagnose

berdasarkan interperentasi data dasar

c. Mengidentifikasih kebutuhan terhadap asuhan kesehatan

dalam menyelesaikan masalah dan merumuskan tujuan

asuhan kesehatan bersama klien

d. Memberi informasih dan support sehingga klien dapat

membuat keputusan dan bertanggung jawab terhadap

kesehatannya

e. Membuat rencana asuhan yang komrehensif bersama klien


19

f. Secara pribadi bertanggung jawab terhadap implementasi

rencana individu

g. Melakukan konsultasi, perencanaan dari melaksanakan

manajemen dengan kolaborasi dan merujuk klien untuk

mendapat asuhan selanjutnya

h. Merencanakan manajemen terhadap komplikasih tertentu

dsalam situasi darurat dan bila ada pemyimpnana dari

keadaan normal

i. Melakukan evaluasi berasama klien terhadap pencaian

asuhan kesehatan dan merevisis rencana asuhan sesuai

dengan kebutuhan

3. Langkah- langkah Asuhan Kebidanan

Selain satu perhatian yang ada pada asuhan kebidanan

adalah manajemen kenbidana. Mnajemen kebidanan bertujuan

untuk memberikan pelayanan yang berkualitas melalui tahapan

dan langgkah yang sistematis untuk mendapatkan data. Saat

ini manajemen kebidanan terdiri dari 7 langgkah. Adapun

langkah tersebut, antara lain:

a. Pengkajian data

Dalam prosesnya, langkah pengkajian data

merupakan data penting yang menetukan langgka

pengambilan keputusan berikutnya. Dari hal tersebut juga,

pendeketan yang di lakukan harus komprehensif (meliputi


20

data subjektif, objektif dan hasil pemeriksaan). Pada

langkah ini bidan akan mengumpulkan semua informasih

yang akurat dan lenggkap dari semua sumber yang

berkaitan dengan kondisi pasien atau klien. Beberapah

informasih tersebut yang seperti hasil anamnesa dengan

klien, suami atau keluarga, pemeriksaan, dan dari

dokumentasi pasien atau catatan tenaga kesehatan lain

(Febrianti et all, 2017).

b. Interprestasi Data

Pada langkah ini di lakukan identifikasih yang benar

terhadap diagnosi atau masalah dan kebutuhan klien

berdasarkan interprestasi yang benar atas dasar yang

dikumpulkan, diagnosis kebidanan tersebut memenuhi

standar nomenklaturseperti:

1) Diakui dan telah disahkan oleh profesi

2) Berhubungan langsung dengan praktis kebidanan

3) Memiliki ciri khas kebidanan

4) Telah di dukumg oleh clinicial judgment dalam praktek

kebidanan

5) Dapat di selesaikan dengan pendekatan manajemen

kebidanan (Febrianti et all,2017)

c. Diagnose potensial
21

Pada langkah ini bidan akan mengidentifikasi

masalah atau diagnosis potensial lain berdasarkan

rangkaian masalah dan diagnose yang telah diidentifikasih.

Bidan diharapkan dapat ber siap- siap bila diagnosis dan

masalah potensial ini benar- benar terjadi (Febrianti dn

Aslina, 2019).

Contoh diagnosis potensial biasa di temukan pada

kasus seorang wanita dengan pembesaran pembesaran

uterus yang berlebihan. Jika mengembangkan kasusu

demikian, bidan harus mempertimbangkan kemumgkinan

penyebab pembesaran uterus berlebihan, kemungkinan

tersebut yaitu:

1) Besar dari masa kehamilan

2) Ibu dengan diabetes kehamilan

3) kehamilan kembar.

Tidak hanya merumuskan masalah potensial

yang akan terjadi, bidan juga dituntut untuk mampu

mengatasi masalah tersebut, bidam harus mengantisipasih,

melakukan perencanaan untuk mengatasi kemungkinan

perdarahan post partum yang disebebkanoleh Antonia uteri

(febrianti et all, 2017)

d. Antisipasih Tindakan segera


22

Pada langkah ini, perlu adanya tindakan segera oleh

bidan atau dokter sesuai dengan kondisi yang di alami

pasien. Di dalam asuahan kebidanan, data harus perlu di

kumpulkan dan dievaluasi. Beberapa data mungkin

mengudentifikasi situasi yang gawat, dimana bidan harus

bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu

dan anak. Dari berbagi data di perlukan tindakan segera

sementara yang lain harus menunggu intervensi dari dokter.

Situasi lainnya biasa sja tidak merupakan kegawatdaruratan,

telah hanya memerlukan konsultasi atau kolaborasih dari

dokter (Febrianti et all, 2017).

e. Perencanaan

Rencana asuhan yang menyeluruh di tentukan dari

langkah-langkah sebelumnya. Sebagai kelanjutan dari

manajemen terhadap masalah atau diagnose yang telah

diidetifikasikan. Rencana asuhan tidak hanya meliputi apa

yang sudah berhasil diidentifikasi, tetapi juga berkaitan

dengan antisipasi yang di perkirahkan akn terjadi. Bidan

harus menyusun asuhan yang mencakup setiap hal yang

berkaitan dengan asuhan kesehatan (Febrianti et all, 2017).

f. Pelaksanaan

Pada langkah keenam ini setiap rencana asuhan

menyeluruh yang telah dibuat harus di laksanakan secara


23

efesien dan aman. Walaupun bidan tidak melaksanakan

secara mandiri bidan akan memikul tanggung jawab untuk

mengerahkan pelaksanaanya (Febrianti et all, 2017).

g. Evaluasi

Pada langgkah ketujuh akan di lakukan evaluasi

keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan, asuhan

kebidanan yang meliputih pemenuhan kebutuhan haruslah

benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebgaimana telah diidentifikasi dalam diagnose masalah

(Fberianti et all, 2017).

4. Pendokumentasian kebidanan

Pendokumentasian kebidanan adalah suatu sistem

pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan

perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang

dilakukan oleh petugas kesehatan. Salah satu upaya yang dapat di

lakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah

dengan adanya sistem pendokumentasian dapat memberikan

mamfaat antara lain sebagian sarana komunikasi antara tenaga

kesehatan, sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan

evaluasi psien, dapat dijadikan data penilitian dan pendidikan,

mempunyai nilai hukum, serta merupakan dokumen yang legal

(Grestanti Lidia, 2019).


24

Menurut Grestanti Lidia ( 2016 ), prinsip pendokumentasian

kebidanan dengan metode SOAP adalah sebgai berikut:

a. S (subjekti), merupakan segala bentuk pernyataan atau

keluhan dari pasien

1) Menggambarkan pendokumentasian hanya pengumpulan

data klien melalui anamnesa

2) Tanda gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya

dari pasien, suami atau keluarga serta dari rekam medis

b. O (objektif), data yng di observasi dari hasil pemeriksaan oleh

bidan atau tenagaainnya

1) Mengambarkan pendokumentasian hasil analisa dan fisik

klien, hasil lab dan tes diagnostic lain yang di rumuskan

dalam data fokus untuk mendukung assesment

2) Tanda gejala objektif yang di peroleh dari hasil

pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan, dokter atau

tenaga kesehatan lainnya.

c. A (assesment), kesimpulan dari data subjektif dan objektif

1) Masalah ada diagnosayang di tegakkan berdasarkan data

atau informasi subjektif dan objektif yang di kumpulkan

atau disimpulkan
25

2) Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

interprestasi data subjektif dan objektif dalm suatu

identifikasi

c. P (planning). rencana tindakan yang akan dilakukan

berdasarkan analisis.

Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan

datang, untuk mengusahakan tercapainya kondisi pasien

yang sebaik mungkin atau menjaga mempertahankan

kesejahteraanya. Proses ini termaksud kriteria tujuan tertentu

dan kebutuhan pasien yang harus di capai dalam batas waktu

tertentu, tindakan yang di ambil harus membantu pasien

mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus sesuai

intruksi dokter

Bagan 2.1. Metode pendokumentasian asuhan kebidanan

Alur Fikir Bidan Pencatat dan Asuhan Kebidanan

Proses manajemen pendokumentasian


kebidanan asuhan kebidanan
26

7 LANGKAH VARNEY 5 LANGKAH SOAP NOTES


(KOMPETENSI BIDAN)

1. Pengumpulan data dasar Data Subjek (hasil anamnesis


objektif (pemeriksaan)

2. Interpretasi data : Assesment/diagnosis Assesment (analisis dan


diagnosis, masalah, interpretasi data)
kebutuhan
3. Identifikasi masalah atau a. Diagnosis dan
masalah potensial masalah diagnosis
4. Identifikasi kebutuhan yang b. Diagnosis dan
memerlukan penanganan masalah potensial
segera secara mandiri, c. Kebutuhan segera
konsultasi, atau kolaborasi
5. Rencana asuhan Planning Penatalaksanaan
a. Melengkapi data tes (dokumentasi,
diagnosis/laboratorium implementasi, dan
b. Pendidika/konseling
evaluasi)
c. Rujukan
d. Follow up a.Asuhan mandiri
6. Pelaksanaan Implementasi b.Kolaborasi
c.Tes diagnostik atau
7. Evaluasi Evaluasi
tes laboraturium
d.Konseling
e.Follow up
Sumber : Panduan Penyusunan Laporan Tugas Akhir. Universitsas Mega
Rezky, 2019.
BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Metode

Metode yang di gunakan dalam pembuatan profosal adalah

studi kasus dengan teknik pendekatan manajemen kebidanan yang

menggambarkan alur pola pikir dan bertindak bidan dalam

pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi masalah. Melalui studi

yang mengalami suatu masalah yang sama atau sekelompok

masyarakat di suatu daerah.

Teknik pendekatan yang di gunakan adalah manajemen

kebidanan, yaitu proses pemecahan masalah yang di gunakan

sebagai metode untuk menggorganisasikan pikiran dan, temuan,

keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang berfokus dari klien yang terdiri dari

tujuh langkah yaitu pengumpulan data dasar, interprestasi data dasar,

identifikasi diagnose atau masalah potensial, mengidentifikasi dan

menetapkan kebutuhan yang memerlukan penangganan segerah,

merencanakan asuhan yang menyeluruh, melakukan perencaan, dan

evaluasi.

Manajemen kebidan yaitu suatu proses pemecahan masalah

yang di gunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran

dan tindakan berdasarkan teori ilimiah, penemuan- penemuan dan

keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

27
28

pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. Metode

pendokumentasian yang di gunakan dalam asuhan kebidanan adalah

SOAP yang meliputi data subjektif, objektif, analisa dan planning.

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di puskesmas antang perumnas

2. waktu penelitian

Penelitian ini akan di lakukan pada bulan februari sampai dengan

bulan juli 2021 di puskesmas antang perumnas

C. Teknik pengumpulan data

Teknik yang di gunakan dalam pengumpulan data pada

pengkajian kasus pada laporan tugas akhir adalah :

1. Wawancara

Adalah suatu metode yang di pergunakan data, di mana

peneliti mendapatkan keteranggan atau pendiri lisan seseorang

atau sasaran penelitian, atau bercakap-cakap, berhadapan muka

dengan orang tersebut. Jadi, data tersebut, di peroleh langsung

dari respondent melalui suatu pertemuaan atau percakapan.

Pada kasus akseptor KB implan pada wanita usia subur

wawancara di lakukan untuk memperoleh data subjektif yang

berkaitan dengan kasus kontrasepsi implan pada wanita usia

subur. Data yang di Tanya meliputi identitas pasien, keluhan

utama, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan ibu, pola


29

nutrisi dan hidrasi, eliminasi, istirahat, seksual. Sehingga dari data

tersebut penulis dapat mengetahui salah satu faktor penyebap

terjadinya kontrasepsi implant pada wanita usia subur yang

nantinya dapat membantu dalam penegakan diagnosa.

2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

bertujuan untuk memperoleh data objektif klien sebenarnya, yang di

lakukan secara sistematis dan teliti sehingga di dapatkan hasil yang

akurat. 15 pada kasus ini pemeriksaan di lakukan untuk

mendapatkan data objektif, adapun pemeriksaan yang di lakukan

terdiri dari pemeriksaan fisik lengkap dan laboratorium urine.

3. Observasi

Observasi adalah prosedur yang berencana, yang anatara

lain meliputi, melihat dan mencatat jumlah dan tarafaktifitas tertentu

yang ada hubungganya dengan masalah yang di teliti. 15 pada

kasus ini penulis melakukan orservasi secara berkala terhadap

pasien minimal 24 jam hingga pasien di perbolehkan pulang oleh

dokter SPOG untuk memantau perkembangan kondisi fisik dan

kebutuhan pasien.

4. Studi dokumentasi

Teknik ini adalah cara menggumpulkan data melalui

peninggalan tertulis terutama berupa arsip. Studi dokumentasi ini di

lakukan melalui status pasien untuk mengkaji kondisi,


30

perkembangan atau tindakan dan keputusan klinik yang

terlewatkan. Status pasien ini sangat berguna untuk melihat kondisi

dan tindakan apa saja yang sudah di berikan kepada pasien di saat

penulis tidak melakukan observasi secara langsung

D. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian perlu mendapatkannya

rekomendasi dari istitusi atau pihak lain dengan pengajuan

permohonan izin kepada insititusi atau lembaga tempat penelitian.

Setelah mendapatkan persetujuan berulah melakukan penelitian

dengan menekankan pada masalah etika yang meliputih (Efendi,

2016).

1. Informen Consent

Informed Consent adalah persetujuan bebas yang di

berikan oleh pasien terhadap suatu tindakan medis, setelah ia

memperoleh semua informasi yang penting mengenalsifat serta

konsikuensi tindakan tersebut. Informed Consent di buat

berdasarakn prinsip autonomi, beneficentiadan nonmaleficentia,

yang berakar pada martabat manusia di mana otomi dan

integritas pribadi pasien dilindungi dan dihormati.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menajaga kerahasian, maka peneliti tidak akan

mencamtumkan indenntitas (nama) tapi cukup dengan

memberikan kode pada masing-masing lembar tersebut.


31

3. Confidentiality (kerahasian)

Menjelaskan masing-masing responden yang akan

dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasian oleh peneliti, hanya

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (aziz,

2016).
DAFTAR PUSTAKA

Wina Rachmania, dkk. 2019. Gambaran Tingkat Pengetahuan


Tentang Implan Pada Wanita Usia Subur Di Kelurahan Katulampa
Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor. HEARTY Jurnal Kesehatan
Masyarakat.7(1). hlm 37-46

Debi Novita, Siti Patimah. 2018. Gambaran Pengetahuan Wus


Tentang Kb Implant Di Klinik Ela Azmi. Jurnal
Maternitas Kebidanan, 3(1). ISSN 2599-1841

Alfian Nisa, dkk. 2019. Penyuluhan Alat Konstrasepsi terhadap


Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur. Higeia Journal Of Public
Health Research And Development. 3(2). ISSN 1475-362846

WHO, 2017, World Health Statistics, World Health


Organization.

Fatwiany. 2017. Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang


Pemilihan Alat Kontrasepsi Di Desa Kampung Nangka Gabungan
Kecamatan Lawe Bulan Aceh Tenggara. Jurnal Ilmiah Maksitek.
2(2). ISSN-2548 – 429x

Rismoko, A. 2019. Grafik AKI dan AKB Jateng Terus


Menurun.
https://www.ayosemarang.com/read/2019/03/26/38510/grafik-aki-
dan-akb-jateng-terusmenurun

Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018.


Kementerian Kesehatan RI.

Susiana, S. 2019. Program Keluarga Harapan dan Penurunan


Angka Kematian Ibu (Studi di Provinsi Jambi dan Provinsi
Kalimantan Selatan). Jurnal Aspirasi, 10(1). 19–31.
https://doi.org/DOI: 10.22212/aspirasi.v10i1.1107

Utami, S. H. 2019. Jarak Hamil Terlalu Dekat Usai Melahirkan,


Ibu Harus Waspada 3 Hal Ini.
https://www.suara.com/health/2019/06/27/132000/jarak-hamil-
terlalu-dekat-usaimelahirkan-ibu-harus-waspada-3-hal-ini?page=all

Husna F, A. 2019. Analisis Efek Samping Penggunaan


Metode Kontrasepsi Implan di Wilayah Kerja Puskesma Harapan
Raya Pekanbaru. JURNAL Medika Husada. 2(2). ISSN-2614-5685

Anda mungkin juga menyukai