Oleh :
PUSPA WIDIANTI
NIM 32722001D19081
Oleh :
PUSPA WIDIANTI
NIM 32722001D19081
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL
USULAN PROPOSAL
Menyetujui:
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
ii
LEMBAR USULAN SEMINAR PROPOSAL
FORMULIR
USULAN SEMINAR PROPOSAL
Nama : Puspa Widianti
Nim : 32722001D19081
Judul : Asuhan Keperawatan Anak Usia Sekolah Pada An.X
dengan Gangguan Sistem Hematologi Akibat Thalasemia
di RSUD Bhayangkara Setukpa Kota Sukabumi.
Rencana Ujian :
Tanggal : Maret 2022
Tempat : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sukabumi
Waktu : WIB
Rencana Penguji :
Penguji Asmarawant
I : Asmarawanti S.Kep., Ners., M.Kep
Penguji II : Rani Fitriani Arifin S.Kep., Ners., M.Kep
Penguji III : Ghulam Ahmad S.Kep., Ners., M.Kep
(Puspa Widianti)
Menyetujui,
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Asmarawanti S.Kep., Ners., M.Kep Rani Fitriani Arifin S.Kep., Ners., M.Kep
NIDN. 0422038003 NIDN: 1104068602
Mengetahui/Menyetujui
Ketua Prodi Diploma III Keperawatan
iii
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
dan kelancaran dalam menyelesaikan Proposal Karya Tulis dengan judul “Asuhan
Proposal karya tulis ini disusun sebagi salah syarat dalam pengerjaan Karya Tulis
Ilmiah untuk memenuhi syarat kelulusan dalam Progarm Studi Diploma III
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal karya ilmiah tulis ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagi pihak. Karena itu pada kesempatan ini
1. Hj. Iwan Permana S.KM., S.Kep. M.Kep selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Sukabumi.
2. Yeni Yulianti, S.Kep., Ners., M.Kep selaku ketua Prodi Diploma III
iv
5. Kepada ayah, ibu dan keluarga besar penulis yang telah turut mendoakan,
Penulis menyadari bahwa hasil karya tulis ilmiah ini masih jauh kata dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis dan seluruh pihak
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
3.3 Fokus Studi ..........................................................................................
3.4 Definisi Oprasional...............................................................................
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................................
3.6 Pengumpulan Data................................................................................
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data ........................................................
3.8 Etika Penelitian.....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN ..............................................................................
vii
Daftar Tabel
viii
Daftar Gambar
ix
Daftar Bagan
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
hospitalisasi minimal selama satu bulan dalam satu tahun, dan umumnya
terdeteksi disaat seseorang masih dalam usia anak-anak. Penyakit genetic ini
meninggal akibat thalassemia β; 80% dari jumlah tersebut berasal dari negara
dunia, yaitu negara dengan frekuensi gen (angka pembawa sifat) thalassemia
yang tinggi. Di Indronesia, setiap tahun akan lahir 3000 bayi penderita
1
sangat tinggi dan pasien thalassemia selalu bertambah setiap tahunnya
(Sausan 2020).
oleh (Irdawati, Afifah Ayu Syaiful 2021) penyakit ini di alami oleh anak-anak
dengan rentang usia 0 bulan hingga 18 tahun dan jumlah penderita dengan
usia terbanyak berada pada kelompok usia 6-10 tahun. Usia tersebut berada
pada tingkat pendidikan sekolah dasar, dengan presentase mencapai 60% dari
sebanyak 9.000 pasien pada tahun 2018 3.264 atau sekitar 40% berasal dari
penderita thalasemia sebanyak 984 orang dengan rincian 180 orang dari Kota
Sukabumi dan 804 orang dari Kabupaten Sukabumi (Tim Peliput Diskominfo
2019).
sehingga umur eritrosit menjadi pendek atau kurang dari 120 hari. Eritrosit
2
hipoksia jaringan pada anemia. Anak yang menderita thalasemia memiliki
kondisi fisik yang baik pada saat dilahirkan, akan tetapi dengan semakin
bertambahnya usia, anak akan mengalami gejala anemia baik ringan maupun
berat hal ini disebabkan karena ketiadaan parsial atau total hemoglobin. Jika
keadaan ini tidak segera diatasi, akan mengakibatkan kematian dini pada
anak (Sausan 2020). Untuk mengatasi keadaan ini anak yang menderita
thalasemia akan membutuhkan tranfusi darah yang rutin dan teratur seumur
thalassemia.
3
Ada beberapa peran perawat dalam memberikan Asuhan keperawatan
dimana peran dan fungsi perawat yang pertama adalah promotif (perawat
hematologi terutama pada thalassemia), peran dan fungsi perawat yang kedua
perawat yang ketiga kuratif (di tahap ini perawat mampu memberikan
melakukan studi kasus asuhan keperawatan pada An. X usia sekolah dengan
4
1.3 Tujuan Studi Kasus
Sukabumi.
5
1.4 Manfaat
thalasemia. Selain itu tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi salah
perkuliahan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sel darah merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120
besi yang berada di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk
etitrosit yang pendek (kurang dari 120 hari). Hal ini yang membuat
seluruh tubuh.
7
2.1.2 Etiologi (Mekanisme Penurunan Talasemia)
dapat lahir dari perkawinan antara kedua orang tua yang dua-duanya
pada usia dini, dengan gejala pucat karena anemia, lemas, tidak nafsu
8
thalasemia . Pada pasangan orang tua yang salah satunya pembawa gen
mayor, tetapi jika kedua orang tuanya membawa gen talasemia minor
1) Thalassemia alfa
2) Thalassemia beta
1) Thalasemia Mayor
tampak pucat, lemah, lesu, sering sakit, kadang disertai perut yang
9
2) Thalasemia Intermedia
normal.
1) Komposisi Darah
berikut:
dan glukosa.
yaitu:
nutrisi
10
Korpuskuler terdiri dari tiga bagian:
11
Sel darah putih (leukosit) jauh lebih besar daripada sel
pendek.
2) Tahap Pembentukan Hb
12
Sintesis Hb dimulai dari suksinil koA yang dibentuk dalam
13
hemogolbin yang dalam keadaan normal mengandung kira-kira 2
sumsum tulang. Zat besi yang berlebihan akan disimpan dan bila
sel hati terganggu dan terdapat pelepasan ferittin dari sel hati yang
besi intrasel dan berkaitan pula dengan cadangan besi intra sel
14
akan terukur sebagai kadar besi serum yang dalam keadaan normal
kapasitas daya ikut transferrin seluruhnya disebut daya ikat besi total
Sausan 2020).
wajah yang khas, frontal bossing, mulut tongos (rodent like mouth),
bibir agak tertarik, dan maloklusi gigi. Perubahan ini terjadi akibat
sumsum tulang yang terlalu aktif bekerja untuk menghasilkan sel darah
15
merah, pada thalassemia bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran
tulang terutama tulang kepala dan wajah, selain itu anak akan
setiap organ, terutama otot jantung, hati, kelenjar pankreas, dan kelenjar
diploe (spons tulang) tulang tengkorak hingga beberapa kali lebih besar
2.1.6 Patofisiologi
16
Anemia berat yang terjadi mengharsukan penderita thalasemia
pembesaran hati dan limpa, serta kulit menjadi pucat yang berdampak
dan limpa akan ikut menyebabkan nyeri dan pembesaran pada perut.
pola nafas tidak efektif akan menggunakan otot bantu nafas nya untuk
17
2.1.7 Pathway Thalasemia
Mutasi DNA
Pengikatan O2 berkurang
Penumpukan
Ketidakseimbangan suplai Suplai O2 ke jaringan perifer besi
O2 dan kebutuhan <<<
Intake MK:
Malas makan Nutrisi << Defisit Nutrisi
18
2.1.8 Pemeriksaan Penunjang
hemoglobin yang ada di sel darah merah, dan ukuran serta bentuk
mikroskop untuk melihat jumlah dan bentuk dari sel darah merah,
sel darah putih, dan platelet. Selain itu, dapat juga dievaluasi
3) Iron Study
4) Haemoglobinopathy evaluation
5) Analisis DNA
19
merupakan tes yang paling efektif untuk mendiagnosis keadaan
Pemriksaan penunjang:
Analisa Hemoglobin
2018):
20
target Hb pasca transfusi antara 12-13 gr%. Hal ini bertujuan agar
normal lainnya.
sumsum tulang pertama kali dilaporkan lebih dari satu dekade yang
lain, sebagai alternatif dari pelaksanaan klinis standar dan saat ini
4) Splenektomi
21
usia 5 tahun. Sedikitnya 2-3 minggu sebelum dilakukan
6) Pencegahan Thalasemia
22
(b) Pencegahan Sekunder Thalasemia
(1) Skrining
dan Hb- E.
darah vena dimasukan dalam cool box berisi ice pack suhu
23
smear), dan analisis Hb. Perhitungan darah lengkap diukur
24
Anak usia sekolah yaitu anak yang berusia 6-12 tahun, memiliki
fisik lebih kuat, mempunyai sifat individual serta aktif dan tidak
2.2
2.3
2015) :
1) Pertumbuhan Tinggi.
saat lahir
25
fisik, menarik diri dari pergaulan, perubahan minat/aktivitas
prosedural dari objek tertentu sangat tinggi, maka jelaskan arti fungsi
orang..
anggota kelompok).
2.4
26
akibat stress dan regresi yang dialami selama di rawat, kecemasan
2.5
1) Identitas
(1) Pasien : Nama lengkap, usia dan tempat tanggal lahir, jenis
2) Keluhan Utama
antara lain lemah, kulit pucat, mudah lelah, sakit kepala/ musing,
penyakit kuning, nyeri perut akibat pembesaran limpa dan hati serta
3) Riwayat Kesehatan
27
yang pernah dilakukan untuk menangani penyakit, riwayat alergi
menderita thalassemia
a) Pola Nutrisi
b) Pola Istrirahat/tidur
28
Anak dengan thalsemia cenderung mengalami stress karena
9) Tumbuh Kembang
a) Pertumbuhan Fisik:
b) Perkembangan
29
f) Perut membuncit akibat hepatosplemagali.
anemia kronik.
nutrien (D.0019)
30
5) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ketidakmampuan (D.0106)
(D.0083)
31
Tabel 2.5 intervensi keperawatan
46
(D.0019). diharapkan status nutrisi (L.03030) meningkat Identifikasi status nutrisi
Kriteria hasil : Teurapetik
Porsi yang makan yang dihabiskan Lakukan oral hygiene
meningkat Berikan makanan tinggi serat, kalori dan protein
Edukasi:
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jenis
kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
5. Intoleransi aktivitas berhubungan Tujuan : Manajemen Energi (I.05178)
dengan ketidakseimbangan antara Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
suplai dan kebutuhan oksigen (D.0056). diharapkan toleransi aktivitas (L.05047) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
meningkat mengakibatkan lelah
Kriteria Hasil : Terapeutik
Keluhan lelah menurun Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
(mis. Cahaya, suara, kunjungan)
Edukasi
Anjurkan Tirah baring
6. Resiko infeksi berhubungan dengan Tujuan : Pencegahan Infeksi (I.14539)
ketidakadekuatan pertahanan setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
tubuh sekunder (D.0142). diharapkan tingkat infeksi (L.14137) menurun Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Kriteria hasil : Terapeutik
Kebersihan tangan meningkat Perhatikan teknik aseptic terhadap pemasangan
transfusi
7. Resiko gangguan integritas Tujuan : Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
kulit/jaringan berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
perubahan sirkulasi (D.0136). diharapkan integritas kulit dan jaringan Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.
(L.14125) meningkat perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi,
Kriteria hasil : penurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem,
Perfusi jaringan meningkat penurunan mobilitas)
Terapeutik
Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
8. Gangguan Tumbuh Kembang Tujuan: Perawatan Perkembangan (I.10339)
47
berhubungan dengan efek Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
ketidakmampuan (D.0106). diharapkan status perkembangan (L.10101) Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak
membaik Terapeutik
Kriteria hasil : Pertahankan lingkungan yang mendukung
Keterampilan/ prilaku sesuai dengan usia perkembangan optimal
Edukasi
Jelaskan orang tua/pengasuh tentang milestone
perkembangan anak dan perilaku anak.
9. Gangguan citra tubuh berhubungan Tujuan: Promosi Citra Tubuh (I.09305)
dengan perubahan fungsi tubuh Setelah pemberian tindakan keperawatan Observasi
diharapkan citra tubuh (L.09067) meningkat Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap
(D.0083). Kriteria hasil : perkembangan
Melihat bagian tubuh meningkat Terapeutik
Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
Edukasi
Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
(mis.kelompok sebaya)
48
49
2.5.4 Implementasi keperawatan
komponen SOAPIER.
BAB III
53
METODE PENELITIAN
thalasemia. Desain yang di ambil pada penelitian ini adalah deskriptif dengan
Subjek pada studi kasus ini adalah seorang individu atau anak usia
pasien.
54
Batasan istilah yang akan diuraikan disini akan disesuaikan dengan
judul studi kasus yang diambil yaitu “Asuhan Kepereawatan Anak Pada An.X
protein dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.
usia sekolah, konsep hospitalisasi pada anak usia sekolah dan konsep asuhan
Sukabumi.
2) Waktu: Lama waktu studi kasus sejak klien pertama kali masuk rumah
sakit sampai pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3-5 hari. Jika
3.1
3.2
55
3.3
3.4
3.5
3.5.1 Biofisiologis
3.5.2 Wawancara
3.5.3 Obeservasi
wawancara adalah hasil dari pemeriksaan diagnostic dan data lain yang
relevan..
3.5.5 Kusioner
56
Menggunakan metode studi kasus kualitatif, yaitu metode studi
kasus yang meneliti pada kondisi obyek alamiah dimana penulis adalah
Indonesia.
3.6.2 Analisis
naratif.
3.6.4 Kesimpulan
57
3.7.1 Hak untuk self determination
alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
kerugian.
58
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Rita, Zulhafis Mandala, and Rewina Liyola. 2020. “Jurnal Ilmiah
Kesehatan Sandi Husada Kadar Ferritin Dengan Status Gizi Pasien
Thalassemia β Mayor Anak Di RSAM Bandar Lampung Pendahuluan.”
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada 11 (1): 219–24.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.252. Diakses pada Tanggal 8
Noevember 2021.
Andre kurniawan. 2021. “Kuisioner Adalah Instrumen Untuk Mengumpulkan
Data, Ketahui Jenis Dan Kelebihannya.” Merdeka.Com. 2021.
https://m.merdeka.com/jabar/kuesioner-adalah-instrumen-untuk
mengumpulkan-data-ketahui-jenis-dan-kelebihannya-kln.html?page=4.
Diakses pada tanggal 14 Februari 2022.
Andriastuti, KTP, Suyatnayasa, and Ngurah Putu. 2015. “Definisi Alfa Dan Beta
Thalasemia.” Jurnal Public Inspiration, Jurnal Administrasi Publik 53 (9):
1689–99. http://digilib.unimus.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Desember
2021.
Anggi pebrina rizki. 2017. “Konsep Dasar Asuhan Keperawatan.”
https://files.osf.io/v1/resources/7p8u9/providers/osfstorage/5d9780510b9a8c
000d3080cf?action=download&direct&version=1. Diakses pada tanggal 22
Februari 2022.
Apriliani Nur Hidayah. 2014. “Komunikasi Teurapetik Pada Anak Usia Sekolah.”
Semarang. http://aprilianihidayah.blogspot.com/2014/02/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1. Diakses pada tangal 23 Februrai 2022.
Aprilliani. 2020. “Karakeristik Pada Pasien Dengan Thalasemia Yang Dirawat Di
Rumah Sakit.” Politeknik Kesehatan Keementrian Kesehatan. Politeknik
Kesehatan Keementrian Kesehatan.
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1048/1/KTI APRILLIANI S.pdf.
Diakses pada tanggal 10 November 2021.
Aulia. 2017. “Faktor Resiko Penurunan Dan Klasifikasi Thalasemia.” Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2017. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-
p2ptm/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/faktor-risiko-penurunan-
dan-klasifikasi-thalassemia. Diakses pada tanggal 20 November 2021.
P2PTM Kemenkes RI. 2017. “Pencegahan Tersier Thalasemia.” Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. 2017. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-
p2ptm/subdit-penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/pencegahan-tersier-
thalassemia Diakses pada tanggal 27 Februari 2022.
Bruce. 2015. “Konsep Anak Usia Sekolah.” Journal of Chemical Information and
Modeling 64 (9): 20. http://eprints.umm.ac.id. Diakses pada tanggal 23
Februari 2022.
Cindy Febrianti. 2015. Memahami Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia
Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Brawijaya. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Brawijaya.
https://www.academia.edu/20335695/memahami_pertumbuhan_dan_perkem
bangan_anak_usia_sekolah_dasar. Diakses pada tanggal 1 Maret 2022.
Dinyanti, Shinta. 2018. “Hubungan Anatara Kadar Ferinitin Dengan Tinggi Badan
59
Berat Badan Pasien Thalasemia Beta Mayor Di Rumah Sakit Jember.”
Digital Repository Universitas Jember. Universitas Jember.
https://repository.unej.ac.id. Diakses pada tanggal 19 November 2021.
dr. Alvin Nursalim, SpDP. 2019. “Mengungkap Fakta Medis Seputar Penyakit
Thalasemia.” Klikdokter. 2019.
https://www.google.co.id/amp/s/m.klikdokter.com/amp/2946645/mengungka
p-fakta-medis-seputar-penyakit-thalasemia. Diakses pada tanggal 22 Februrai
2022.
Hijriani, Hera. 2018. “Pengaruh Psychoeducational Parenting Terhadap
Kecemasan Orang Tua Yang Mempunyai Anak Penyandang Thalassemia
Mayor.” Jurnal Keperawatan Silampari 2 (1): 385–98.
https://doi.org/10.31539/jks.v2i1.395. Diakses pada tanggal 11 November
2021.
Irdawati , Afifah Ayu Syaiful, Anis Haryani. 2021. “Hubungan Usia Anak
Penderita Thalasemia Dengan Frekuensi Transfusi .” Edited by Anis Haryani
Irdawati , Afifah Ayu Syaiful. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan 14: 73–79.
https://journals.ums.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Februrai 2022.
Izzaty, Rita Eka, Budi Astuti, and Nur Cholimah. 2014. Konsep Anak Usia
Sekolah. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952.
Universitas Esa Unggul. https://digilib.esaunggul.ac.id. Diakses pada tanggal
22 Februari 2022.
Mardiani, Rina. 2019. “Analisis Data Dalam Pengkajian Proses Keperawatan.”
Journal Article 1 (4): 1–8. Diakses pada tanggal 11 November 2021.
Najib, Ibnu. 2016. Makalah Sistem Hematologi. Program Diploma Iv Analisi
Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang. Semarang. Diakses pada tanggal 23 Februari
2022.
Oky Sugianto. 2020. “Penelitian Kualitatif, Manfaat Dan Alasan Penggunaan.”
Binus Universitas, April 2020.
https://binus.ac.id/bandung/2020/04/penelitian-kualitatif-manfaat-dan-alasan-
penggunaan/. Diakses pada tanggal 23 Februrai 2022.
P2PTM Kemenkes RI. 2019. “Hari Thalasemia Sedunia 2019: Putuskan Mata
Rantai Thalasemia Mayor.” Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
kementrian kesehatan republik indonesia. 2019. http://p2ptm.kemkes.go.id.
Diaskes pada tanggal 1 Maret 2022.
Padila. 2017. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Nuha Medika. Nuha Medika.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purba, Angel Oktavia. 2019. “Pelaksanaan Evaluasi Untuk Mengukur Pencapaian
Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan.”
https://files.osf.io/v1/resources/nvkpt/providers/osfstorage. Diakses pada
tanggal 21 Februrai 2022.
Regar, Joyce. 2013. “Aspek Genetik Talasemia.” Jurnal Biomedik (Jbm) 1 (3):
151-158 non. https://doi.org/10.35790/jbm.1.3.2009.829. Diakses pada
tanggal 15 November 2021
Sari, Suci Denita. 2019. “Intervensi Keperawatan Berdasarkan Nic Sebagai
Panduan Perawat Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Pasien.” Diakses
pada tanggal 5 Nomember 2021.
Sausan, Nur Rachmi. 2020. Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Dengan
60
Thalasemia Yang Di Rawat Di Rumah Sakit. Edited by Nur Rachmi Sausan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. Nur Rachmi. Samarinda.
http://repository.poltekkes-kaltim.ac.id/id/eprint/1066. Diakses pada tanggal
28 Oktober 2021.
Susilowati. 2017. “Kegiatan Humas Indonesia Bergerak Di Kantor Pos Depok II
Dalam Meningkatkan Citra Instansi Pada Publik Eksternal.” Jurnal
Komunikasi VIII (2): 47–54. https://ejournal.bsi.ac.id. Diakses pada tanggal
5 November 2021.
Tim Peliput Diskominfo. 2019. “Peresmian Rumah Singgah Thalasemia PDDI
(Perhimpunan Donor Darah Di Indonesia) Kota Sukabumi.” Portal Resmi
Kota Sukabumi, 2019. https://portal.sukabumikota.go.id. Diakses pada
tanggal 27 Februrai 2022.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia. 1st ed. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. “Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.”
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia, 1–523.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran KeperawatanIndonesia. Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia. 1st ed. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Indonesia.
Tjin Willy. 2019. “Pengertian Thalasemia.” Alodokter. 2019.
https://www.alodokter.com/thalasemia. Diakses pada tanggal 04 Maret 2021.
wafiyah. 2016. Pathway Thalasemia. Diakses pada tanggal 8 November 2021.
zuli Istiqamah, Agus Yulianto. 2018. “40 Persen Penderita Thalasemia Ada Di
Jawa Barat.” Republika, 2018.
https://www.google.co.id/amp/s/m.republika.co.id. Diakses pada tanggal 11
November 2021.
61
62
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Nama :
Usia :
Alamat :
Pekerjaan :
No HP :
Sukabumi, ......................
Saksi Yang memberikan
( ) ( )
Mahasiswa,
(Puspa Widianti)
53
Lampiran 2 Format Asuhan Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.....
DENGAN .................................DI RUANG ......................................
RS....................................................
Tanggal Pengkajian :
Jam :
Nama Pengkaji :
I. IDENTITAS
A. Anak
Nama : …………………………………………….
Tempat, tgl lahir (umur) : …………………………………………….
Jenis Kelamin : …………………………………………….
Agama : …………………………………………….
Pendidika : …………………………………………….
Alamat : ………………………………...………….
Tanggal Masuk RS : …………………………………………….
Diagnosa Medik : ………………...………………………….
No. RM : ………………...………………………….
B. Orang Tua
1. Ayah
Nama : ……………………………………...(kandung/tiri)
Umur : ……………………………………………………..
Pekerjaan : ………………………………………………..........
Pendidikan : …………………………………………………......
Agama : ……………………………………………….........
Alamat : ………………………………………………….....
2. Ibu
Nama : ………………………………...........(kandung/tiri)
Umur : ………………………………………………..........
Pekerjaan : ………………………………………………..........
54
Pendidikan :
…………………………………………………………...................
Agama : …………………………………………….............
Alamat : ………………………………………….................
C. Identitas Saudara Kandung
No. NAMA USIA HUBUNGAN STATUS
KESEHATAN
1.
2.
3.
55
c. APGAR : ......................................................................................
d. Anak pada saat lahir tidak mengalami :....................................
2. Riwayat Penyakit Dahulu
No Jenis Umur saat Lamanya Pertolongan
Penyakit sakit
3. Riwayat Kecelakaan
...........................................................................................................
4. Riwayat konsumsi obat-obatan
...........................................................................................................
5. Riwayat alergi
............................................................................................................
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram 3 generasi
Keterangan:
56
BB sebelum sakit : ........ kg
BB saat sakit : ........ kg
Lingkar Lengan : ........ cm
Lingkar Dada : ........ cm
Lingkar Kepala : ........ cm
Lingkar Perut : ........ cm
B. Perkembangan (Gunakan KPSP untuk menilai perkembangan
anak)
V. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. Pola persepsi dan penanganan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang status kesehatan anak saat ini
…………………………………………………………………........
Perlindungan terhadap kesehatan : program skrining tumbuh
kembang, kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan, diet, latihan dan
olahraga, manajemen stress, factor ekonomi, riwayat medis keluarga,
pengobatan yang sudah dilakukan ….
…………………………………………………………….........
Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
………………………………………………………………………
B. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI : (Ya/Tidak, sampai umur berapa)
…………………..................................................................................
Pemberian susu formula
a. Alasan pemberian
: ....................................................................................
b. Jumlah pemberian
: ....................................................................................
c. Cara pemberian
: ....................................................................................
Makanan pendamping ASI:
a. Makanan cair (air buah/sari buah) diberi umur :
…………………………….
57
b. Bubur susu diberi umur : …………………….
…………………………….
c. Nasi tim sarinf diberi umur : …………………...
……………………………
d. Nasi tim diberi umur : …………………….
……………………………….
e. Makanan tambahan lainnya ………………………….diberi umur
…………
f. Pola makan …………………………(berapa kali sehari/selang
seling ASI)
C. Riwayat Psikososial
Anak tinggal bersama
: ....................................di :...........................................
Lingkungan berada di
: ........................................................................................................
Rumah dekat dengan
: ........................................................................................................
Tempat bermain
: .........................................................................................................
Kamar klien
: .........................................................................................................
Rumah ada tangga
: ..........................................................................................................
...
Hubungan antar anggota
keluarga : ..............................................................................................
................
Pengasuh anak
: ..........................................................................................................
....
Pola membesarkan anak:
...............................................................................................................
58
Orang terdekat dengan anak :
..............................................................................................................
D. Riwayat Keyakinan dan Nilai
Latar belakang budaya/etnik :
..............................................................................................................
Perilaku kesehatan yang berkaitan dengan kelompok budaya/etnik :
...............................................................................................................
Dampak masalah kesehatan terhadap spiritualitas :
..............................................................................................................
Keyakinan dalam budaya (mitos, kepercayaan, larangan, adat) yang
dapat mempengaruhi kesehatan :
...............................................................................................................
Support sistem dalam keluarga :
...............................................................................................................
Kegiatan keagamaan :
..............................................................................................................
E. Riwayat hospitalisasi
Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
...............................................................................................................
Pemahaman klien tentang sakit dan rawat inap
...............................................................................................................
F. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Frekuensi makan
2. Cara pemehuhan
3. Nafsu makan
4. Jenis makanan pokok
5. Jenis lauk
6. Jenis sayuran
7. Jenis buah
8. Makanan pantang
59
9. Kebiasaan makan termasuk
cara menyajikan makanan
10. Jenis makanan selingan
11. Kebiasaan jajan
2. Cairan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman
2. Frekuensi minum
3. Jumlah
4. Cara pemenuhan
5. Kebutuahn cairan
3. Eliminasi (BAB dan BAK)
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
BAB
1. Tempat
2. Frekuensi
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Warna
6. Bisa memberitahu/tidak
7. Melakukan sendiri/ditolong
BAK
1. Tempat
2. Frekuensi
3. Volume/Jumlah
4. Kesulitan
5. Warna
6. Bisa memberitahu/tidak
7. Melakukan sendiri/ditolong
4. Aktifitas/Latihan
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
60
1. Aktifitas yang bisa dilakukan
2. Permainan yang disukai
3. Kemampuan memenuhi ADL
4. Penggunaan alat bantu
aktifitas
5. Kesulitan pergerakan tubuh
6. Apakah ada kesulitan
bernafas, lemah, nyeri dada
5. Tidur dan Istirahat
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Lama tidur (siang dan malam)
2. Pola tidur
3. Kebiasaan sebelum tidur
(mencuci kaki sebelum tidur,
kencing sebelum tidur)
4. Mengompol
5. Mengorok
6. Mengigau
7. Sering terjaga
8. Kebiasaan tidur yang lain
ada/tidak
9. Tidur malam mulai jam
berapa
10. Bangun pagi jam berapa
11. Tidur sendiri/ditemani
12. Kesulitan tidur
13. Biasa tidur siang/tidak, berapa
jam
6. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi (cara, frekuensi, alat
61
mandi)
2. Cuci rambut (frekuensi, cara)
3. Gunting kuku (frekuensi,
cara)
4. Gosok gigi (frekuensi, cara)
62
7. Thorax dan pernapasan : bentuk dada, irama pernapasan, tarikan
otot bantu pernapasan, suara nafas, suara nafas tambahan, vocal
fremitus, nyeri dada, ada massa, suara perkusi
8. Jantung : bunyi, suara perkusi jantung
9. Abdomen : bentuk, pembesaran organ, keadaan pusat, teraba
skibala, masa, nyeri pada perabaan/tekan, distensi, hernia, bising
usus, suara perkusi abdomen
10. Ekstremitas : kelainan bentuk, pergerakan, tonus otot, reflek lutut,
adanya udem, keadaan ujung ekstremitas, hal-hal lain
11. Genitalia dan anus
12. Status Neurologis
Saraf-saraf cranial (nervus I-XII)
Tanda-tanda perangsangan selaput otak (kaku kuduk, kernig
sign, refleks brudzinski, refleks lasegu)
Refleks primitif
X. ANALISA DATA
Tanggal/
Data Etiologi Masalah
Jam
63
XI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan berdasarkan prioritas masalah.
1. ........................................
2. ...........................................
3. ..........................................
4. Dst
64
Hari, Nama &
Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan
Tanggal Paraf
65
Lampiran 3 Lembar Monitoring Konsultasi
Lampiran 1
LEMBAR MONITORING KONSULTASI PEMBIMBING UTAMA
Nama Pembimbing:
Hari/ Materi yang Paraf/Screenshot
No Saran
Tanggal dikonsulkan Bimbingan
(Asmarawati, S,Kep.,Ners.,M.Kep)
NIDN. 0422038003
66
Lampiran 2
LEMBAR MONITORING KONSULTASI PEMBIMBING PENDAMPING
Nama Pembimbing:
Hari/ Materi yang Paraf/Screenshot
No Saran
Tanggal dikonsulkan Bimbingan
67