Skripsi
Oleh :
TRI WAHYUNI
NPM. 19340017
Skripsi
Oleh :
TRI WAHYUNI
NPM. 19340017
NPM : 19340017
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan & Profesi
Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
(Nurul Isnaini, SST.,M. Kes) (Nita Evrianasari SST., Bdn., M. Kes)
Malahayati
SKRIPSI :
NPM : 19340017
Diterima oleh Tim Penguji Pada ujian sidang di Program Studi S1 Kebidanan Fakultas
1. Penguji I
Nurul Isnaini, SST., M.Kes (………………………)
2. Penguji II
Nita Evrianasari, SST.,Bdn.,M.Kes (…………….…………)
3. Penguji III
Astriana, SST.,Bdn.,M.Kes (………………..………)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Kebidanan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
IDENTITAS DIRI
NPM : 19340017
LAMPUNG
Npm : 19340017
Skripsi yang saya buat tidak pernah/belum pernah di buat oleh orang lain dan saya
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
TRI WAHYUNI
NPM.19340017
MOTTO
Tiada lembar yang paling indah dalam laporan skripsi ini kecuali lembar
1. Bapak Suwarno dan Ibu Lestari, yang selalu memberikan dukungan moril
maupun materil serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena
tiada kata seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusyuk selain
do’a yang terucap dari orang tua. Terimakasih sudah menjadi orang tua
yang sempurna.
2. Diri saya sendiri, karena telah mampu berusaha keras dan berjuang sejauh
ini. Mampu mengendalikan diri dari berbagai tekanan diluar keadaan dan
5. Awek Paimin, Bik Watik, Andini dan Angga yang senantiasa memberikan
sekelas saya untuk canda tawa, tangis dan perjuangan yang kita lewati
bersama.
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Penelitian ini dengan judul “Analisis Deskriptif Faktor Resiko Kehamilan Resiko
Tinggi di Puskesmas Rawat Inap Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2022”
Proses Penelitian ini dapat terselsaikan berka bantuan berbagai pihak, maka
Terapan Kebidanan.
Tri Wahyuni
NPM 19340017
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................III
Daftar Isi..............................................................................................................V
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................4
1.4 Manfaat Penellitian........................................................................5
Daftar Pustaka...................................................................................................43
3
BAB I
PENDAHULUAN
menyebabkan ibu hamil dan bayi menjadi sakit atau meninggal sebelum
bahwa faktor penting penyebab resiko tinggi pada kehamilan terjadi pada
kurang dari 145 cm, berat badan kurang dari 45 kg, jarak anak terakhir
dengan kehamilan sekarang kurang dari 2 tahun, jumlah anak lebih dari 4
ditangani pada ibu dapat mengancam keselamatan bahkan dapat terjadi hal
antara kondisi medis yang sudah ada dan kehamilan (WHO, 2017).
yang lain-lainya yakni 40,8% (Kemenkes RI, 2014). Penyebab lain dari
terjadi karena faktor 4 terlalu dan 3 terlambat : Faktor 4 Terlalu yaitu: (1)
Terlalu muda (kurang dari 20 tahun); (2) Terlalu tua (lebih dari 35 tahun);
(3) Terlalu sering hamil (anak lebih dari 3); (4) Terlalu dekat atau rapat
mungkin mengalami masalah jika dia berusia >35 tahun atau <20 tahun.
dengan paritas >4, lebih mungkin terkena anemia. Ibu dengan lebih dari
empat anak biasanya memiliki anak lagi dalam waktu dua sampai tiga
tahun. Ketika jarak terlalu dekat, tubuh ibu tidak memiliki cukup waktu
Nudhira, 2021).
<2 tahun atau bila jarak kehamilan terlalu berdekatan. Hal ini dikarenakan
Hiperemesis gravidarum lebih mungkin terjadi bila ibu berusia >35 tahun
dan memiliki lebih dari empat anak (Hertje Salome Umboh et al., 2013).
menunjukan bahwa pada tahun 2021, 143 (44,7%) ibu hamil di RSUD
Rawat Inap yang ada di Kota Bandar Lampung. Dari data cakupan
puskesmas panjang pada tahun 2018 terdapat 305 ibu hamil beresiko
tinggi, tahun 2019 terdapat penurunan menjadi 302 ibu hamil resiko tinggi,
lalu pada tahun 2020 terdapat 299 ibu hamil resiko tinggi. Dan juga ibu
pemantauan ibu hamil resiko tinggi secara terus menerus. Selain itu juga
dilakukan penyuluhan baik oleh bidan atau pun petugas promosi kesehatan
bertambah serta dapat merubah perilaku sehat bagi ibu hamil dan
Panjang 2022).
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Kehamilan
ibu. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan
Sel telur dari seorang wanita dan sperma dari seorang pria bersatu
untuk terjadinya kehamilan. Sel telur bisa hidup hingga 48 jam, dan
spermatozoa ialah sel yang sangat kecil dengan ekor panjang yang
2 hingga 4 hari.
2010).
9
2018).
sangat perlu makan dengan nutrisi yang cukup dan menjaga dari
lebih banyak perhatian dan sangat tidak stabil secara mental. Ini
kehamilannya.
dalam rahim.
2018).
11
resiko lebih besar dari biasanya ( baik bagi ibu maupn bayinya), akan
2016).
antara lain masih muda (<20 tahun), tua (>35 tahun), anak lebih dari 4 dan
a. Usia
diukur dalam satuan waktu, untuk orang normal yang telah mencapai
12
tingkat pertumbuhan fisik dan mental yang sama (Donald, 2010 dalam
berkaitan dengan maternal age. Waktu terbaik bagi seorang ibu untuk
sebagaimana mestinya dan pikiran wanita belum siap untuk hamil dan
rahim masih kecil. Angka morbiditas dan mortalitas ibu hamil remaja 2-
dianggap aman karena tingkat kematian ibu yang jauh lebih rendah
berusia kurang dari 20 tahun atau lebih tua dari 30 tahun (Sarwono,
13
2012).
terhadap komplikasi kehamilan. Pada usia ini, organ rahim menua, jalan
Kamajaya, 2014).
b. Paritas
yang mampu bertahan hidup di luar rahim, biasanya pada usia 28 minggu
14
atau dengan berat 1000 gram (Varney, 2001 dalam Mutiara, 2016). Para
juga dapat dipahami sebagai jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh
Paritas 2-3 dianggap paling aman dalam hal kematian ibu. Paritas yang
lebih tinggi berhubungan dengan risiko kematian ibu yang lebih tinggi.
kebidanan yang lebih baik, di sisi lain risiko pada paritas yang lebih tinggi
minggu (Kemenkes RI, 2001 dalam Mutiara, 2016). Ini mewakili jumlah
anak yang lahir dari seorang ibu, mulai dari anak pertama hingga terakhir.
hidup/lebih.
c. Jarak
15
satu dengan kehamilan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). Jarak
ideal antar kehamilan adalah lebih dari 2 tahun, dengan demikian memberi
reproduksi wanita sudah pulih. Tapi semuanya kembali pada kesipan fisik
dan psikis, terutama pada pihak wanita. Tiga bulan setelah melahirkan,
i. Preeklampsi/eklampsi
karena kondisi fisik masih belum siap untuk kehamilan dan persalinan
kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Sedangkan jarak kehamilan <5
fungsifungsi otot uterus dan otot panggul yang sangat berpengaruh pada
dengan jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat beresiko terjadi ketuban
pecah dini. Jarak kehamilan yang terlalu dekat yaitu kurang dari 24 bulan
atau > 2 tahun merupakan jarak kehamilan yang yang beresiko tinggi dan
iii. Abortus
agar dapat pulih secara fisiologis dari satu kehamilan atau persalinan dan
menilai status gizi ibu hamil, khususnya dalam hal tinggi badan normal
sebagai berat badan <2500 gram. Kondisi ini sering dikaitkan dengan usia
2013).
postpartum.
(2) Malaria
kehamilan sebab penurunan daya tahan tubuh ibu, yang membuat ibu
dialami ibu saat hamil meliputi gejala seperti suhu tubuh yang
Malaria, bila disertai demam, suhu tubuh tinggi, dan anemia, dapat
prematur.
(BBLR) bisa terjadi. Stillbirth ialah kejadian tragis di mana bayi lahir
perkembangan janin. Jika ibu mengalami hipoksia dan sianosis, hal itu
stadium berdasarkan penilaian klinis: kelas I, II, III, dan IV. Selama
tidak adanya kendala pada gerak tubuh yang khas, Di Kelas II,
berdebar, sesak napas, dan berpotensi nyeri dada. Selain itu, individu
pekerjaan tambahan.
(merujuk pada bayi yang lahir hidup tetapi tidak bertahan lebih dari 7
hari).
insisi episiotomi.
dengan usia <20 tahun atau <35 tahun lebih mungkin mengalami
mendukung kehamilan.
Semarang terungkap bahwa ibu hamil yang berada pada usia lebih
muda (<20) atau lebih tua (> 35) memiliki peluang 3.451 kali lebih
tinggi untuk mengalami abortus spontan. Selain itu, ibu hamil dengan
jarak kehamilan berisiko (<2 atau >5) berpeluang 2.709 kali lebih tinggi
BAB III
METODE PENELITIAN
bentuk numerik.
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Juli 2023.
2016).
a. Populasi
terdapat 194 ibu hamil yang tergolong berisiko tinggi yang menjalani
b. Sampel
ini ialah semua ibu hamil yang berisiko tinggi berdasarkan register di
sampel yang dimanfaatkan dalam riset ini ialah metode total atau sensus
2012).
30
1 Usia Usia ibu hamil yang Studi Format 0. Beresiko, bila Ordinal
dihitung sejak lahir dokumentasi checkli usia <20 dan
sampai persalinan laporan pada st >35 tahun
tahun 2022 1. Tidak beresiko,
bila usia ≥20
dan ≤35 tahun
(Maryunani,2016).
2 Paritas Paritas ialah Studi Format 0. Beresiko, jika jumlah Ordinal
(terlalu banyaknya anak yang dokumentasi checkli anak > 4
banyak) dilahirkan oleh ibu laporan pada st 1. Tidak beresiko, jika
sampai dengan tahun 2022 jumlah anak ≤ 4
anak (Maryunani, 2016).
terakhir.
3 Jarak Ibu dengan anak Studi Format 0. Beresiko, jika jarak Ordinal
pertama terkecil ≤ 2 dokumentasi checkli <2 dan > 5 tahun
tahun namun tersebut laporan pada st 1. Tidak beresiko, jika
telah mengalami tahun 2022 jarak ≥2 dan <5 tahun
kehamilan (Maryunani,2016 dan
berikutnya. BKKBN,2015).
4 Tinggi Resiko kehamilan Studi Format 0. Beresiko, jika Ordinal
badan jika ibu hamil yang dokumentasi checkli tinggi badan <145
tingginya <145 cm laporan pada st cm
tahun 2022 1. Tidak beresiko,
jika tinggi badan ≥
145 cm
(Maryunani, 2016).
5 Penyakit Penyakit yang Studi Format 0. Beresiko,jika Ordinal
ibu hamil Menyertai ibu pada dokumentasi checklis memiliki penyakit
saat hamil yaitu laporan pada t 1. Tidak beresiko, jika
Anemia, malaria, tahun 2022 tidak memiliki
tuberkulosis paru, penyakit
payah jantung, (Koblinsky, 2013)
diabetes mellitus,
HIV/AIDS,
toksoplasmosis, dan
preeklamsia ringan.
2010).
data sekunder, yang diperoleh dari sumber sekunder, berbeda dengan data
primer yang diperlukan untuk riset ini. Data sekunder didapat dari
a. Editing Proses
b. Coding
pemrograman yang relevan (Arikunto, 2010). Tujuan dari riset ini ialah
tinggi:
kehamilan.
c. Tabulating
pedoman etik yang berlaku pada setiap kegiatan riset yang melibatkan
33
interaksi antara peneliti, subjek riset, dan masyarakat umum. Pedoman ini
bergantung pada data atau informasi spesifik yang sedang dicari. Informasi
atau data yang berkaitan dengan peserta harus dirahasiakan, tanpa alasan
(Notoatmodjo, 2012).
34
DAFTAR PUSTAKA
Antari, G. Y. (2022). Gambaran Komplikasi Ibu Hamil Risiko Tinggi (4T). Jurnal
Rumpun Ilmu Kesehatan, 2(2), 10-14.
Fitriani, L., Firawati. &Raehan. (2022). Buku Ajar Kehamilan. Yogyakarta: Penerbit
Deepublish. Hal.53-54.
Handayani, F., & Fauziah, W. (2022). Determinan Kejadian Ibu Hamil Resiko
Tinggi Berdasarkan Karakteristik Di Rumah Sakit Daerah Subang.
Jurnal Surya Muda, 4(2), 196-205.
Mutiara, S., Fariningsih, E., & Mastikana, I. (2022). Faktor yang Berhubungan
dengan Terjadinya Resiko 4T dalam Kehamilan di Puskesmas
Kampar Kiri. JUBIDA, 1(1), 27-33.