TAHUN 2023
Oleh :
DESI ALBINA MINA
NIM : 201108115401008
TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diperiksa Dengan Teliti Dan Disetujui Oleh Pembimbing
Untuk Diujikan
Pembimbing I
NIDN. 1101028802
Pembimbing II
NIDN.1115068601
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Diujikan Dan Disahkan Didepan Tim penguji
Pengesahan,
Nama TTD
NIDN. 1101028802
NIDN. 1115068601
Mengetahui,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya (STIKARA) Sintang Ketua Program Studi DIII
Kebidanan
Nim : 201108115401008
Tingkat :3
Semester :6
Saya yang menyatakan bahwa KTI ini sepenuhnya karya saya sendiri.
Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan
saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
Atas perhatian ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang di
terhadap etika keilmuan dalam karya tulis ini,atau ada klaim dari pihak lain
Sintang,Oktober 2023
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan penyertaan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia Subur Tentang
Kontrasepsi Implant Di Praktik Mandiri Bidan Massiana Kabupaten Sintang Tahun
2023”.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kapuas Raya (STIKARA) Sintang.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini banyak mengalami
hambatan dan kesulitan,namun atas bimbingan dari berbagai pihak,peneliti dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan
ini,peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Uray B, Asnol,,MM.,M.,Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas
Raya (STIKARA) Sintang.
2. Paskalia Tri Kurniati, S.ST., M.,Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya (STIKARA) Sintang.
3. Rizki Amartani, S.ST., M.,Kes selaku pembimbing 1 karya tulis ilmiah yang telah
memberikan bimbingan,pengarahan,dan motivasi serta waktu yang diberikan pada
peneliti.
4. Yunida Haryanti, S.ST., M.,Kes selaku pembimbing II karya tulis ilmiah yang telah
memberikan bimbingan,pengarahan,dan motivasi serta waktu yang diberikan pada
peneliti.
5. Ns. Novin Yetiani, S.Kep,. M,.Kep selaku penguji Karya Tulis Ilmiah yang telah
banyak memberikan masukan,saran serta kritikan yang membangun pada peneliti.
6. Massiana, S.Tr.Keb.Bd sebagai pimpinan PMB yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian.
7. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas Raya (STIKARA)
Sintang yang telah membekali ilmu kepada peneliti yang sangat bermanfaat.
8. Kepada pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang sangat membantu
peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang tidak mungkin peneliti
sebutkan satu per satu.
Peneliti menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu
kritik dan sarannya yang bersifat membangun sangat diharapkan dari berbagai pihak
untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Peneliti juga meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti
pada khususnya.
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………..……………………………....i
LEMBAR PERSETUJUAN………………………………..…………...................ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………..………………....iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH……………...………...iv
KATA PENGANTAR...………………………………………………...…………..v
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL......................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..x
DAFTAR ISTILAH……………………………………………………………..….xi
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………….…..…xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..…xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………………..….xv
ABSTRAK……………………………………………………………………….…..xvi
ABSTRACT…………………………………………………………………………xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian…. ......................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian……...................................................................................... 6
E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................................... 6
F. Keaslian Penelitian ............................................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ...................................................................................................11
B. Kerangka Teori.................................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian…………………………….... .............................................. 30
B. Variabel Penelitian…………………………………………………………….30
C. Definisi Operasional Variabel…………………………………………………31
D. Populasi dan Sampel…………………………………………………………..32
E. Alat dan Metode pengumpulan data…………………………………………...32
F. Etika Penelitian………………………………………………………………...36
G. Metode Pengolahan Data……………………………………………………....38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian……………………………………………..……39
C. Pembahasan………………………………………………………42
D. Keterbatasan Penelitian…………………………..………………47
A. Kesimpulan……………………………………………………….48
B. Saran……………………………………………………….……..49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian………………………………………………………….....8
Tabel 2.1 Pemilihan Metode Kontrasepsi
Rasional……………………………………..23
Tabel 3.1 Definisi Operasional………………………………………………………….32
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner……………….……………………….…………………35
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Analysis : Analisis
Sickle cell : Anemia
Urge : Keinginan
Social : Sosial
Motive : Alasan
Implant : Alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas
sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya
sedikit lebih pendek daripada batang korek api dan dalam
setiap batang mengandung hirmon levonorgestrel yang dapat
mencegah terjadinya kehamilan.
Favorable : Pernyataan yang mendukung atau memihak objek
penelitian,sedangkan pernyataan
Unfavorable : Pernyataan yang tidak mendukung atau tidak memihak
Univariate : Analisa yang dilakukan menganalis tiap variable dari
hasil penelitian
Konsepsi : Peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dan sperma
Reversible : Sebuah proses yang bias “dibalik” dengan cara sangat
kecil perubahan dalam beberapa property dari system
tanpa produksi entropi (yaitu disipasi energy)
Ovulasi : Proses pelepasan telur yang telah matang tersebut dari
dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi
untuk di buahi. Proses ini biasanya terjadi 16 hari setelah
hari pertama silus mentruasi atau 14 hari sebelum haid
berikutnya.
Anonymity : Tanpa nama
Aplication : Aplikasi
Coding : Memberikan kode
Compeherensif : Memahami
Confidentiallity : Kerahasiaan
Editing : Menyunting data
Evaluation : Evaluasi
Informed Consent : Persetujuan Tindakan
Know : Tahu
Morbiditas : Angka Kesakitan
Scoring : Memberikan Skor
Synthesis : Sintesis
Tabulatting : Menyusun Data
DAFTAR LAMPIRAN
Nim : 201108115401008
ABSTRAK
keluarga yang berkualitas dan membentuk generasi penerus yang sehat dan
Hasil & Kesimpulan : Populasi dalam penelitian ini adalah pasangan usia
yaitu pada bulan Mei, Juni, Juli yaitu berjumlah 236 orang,sedanglan sampel
dalam penelitian ini adalah bagian dari pasangan usia subur yang di ambil
Informasi dan Edukasi (KIE) pada para Pasangan Usia Subur yang masih
Nim : 201108115401008
ABSTRACT
that
has a relatively low cost compared to other contraceptive methots. The sintang
contraceptions.
2023.
childbearing age who used contraception other than implans in the last 3
mount,
namely in may,june, july, totaling 236 pople, while the sample in this study
was
pople.
The research results showed that the majority of respondents had a poor level
information and educations ( KIE) are needed for couples of childbearing age
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kontasepsi modern meningkat tidak signifikan dari 54% pada tahun 1990 menjadi
57,4% pada tahun 2014. Secara regional,perporsi pasangan usia subur usia 15-49
tahun terakhir. Afrika dari 23,6% menjadi 27,6%, di Asia meningkat dari 60,9%
menjadi 61,6%,sedangkan Amerika latin dan karibia naik sedikit dari 66,7% menjadi
kontrasepsi dan pengalaman efek samping kebutuhan yang belum terpenuhi untuk
kontrasepsi yang masih terlalu tinggi. Ketidakadilan di dorong oleh pertumbuhan
populasi (WHO,2014).
akseptor (76,52%) PUS (pasangan usia subur) dengan rincian pengguna kontrasepsi
74.772 akseptor, kontrasepsi IUD 4,68%, MOP 0,38%, MOW 1,25% Implant
6,38%,Suntikan 46,19%, Pil 39,76%,Kondom 1,36%, dari data di atas dapat kita lihat
metode kontrasepsi suntik adalah metode terbanyak di gunakan (BKKBN 2017). Hal
ini bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan pasangan usia subur tentang
kontrasepsi lain khususnya kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan Implant.
jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) adalah 13,91% sedangkan metode kontrasepsi
6,960%,yang paling sedikit adalah kecamatan Kelam permai 2,292%, yang kedua
adalah Ketungau hilir 2,810%,yang ketiga adalah Kayan hulu 3,826%,yang keempat
Sintang,2019).
Jenis Kontrasepsi Implant adalah metode kontrasepsi yang berupa batang atau
dengan cara memasukkan alat yang berupa batang atau kapsul silastik ini kebawah
kulit melalui insisi (Saiffudin,2013). Implant atau susuk ini merupakan salah satu
akan bekerja dengan efektif sebagai alat kontrasepsi selama 3-5 tahun, kemudian dari
tambahan seperti kondom. Sama seperti alat kontrasepsi hormonal lainnya, implant
kontrasepsi lainnya, dimana implant merupakan kontrasepsi yang memiliki daya guna
paling tinggi dengan kegagalan 0,3 per 100 tahun (Marliza, 2013). Kontrasepsi
implant menjadi salah satu jenis kontrasepsi dimana implant ini memiliki daya guna
kesuburan yang cepat setelah dilakukan pencabutan, selain itu kontrasepsi implant
tidak mengganggu dalam kegiatan senggama, tidak diperlukan kontrol bila tidak
adanya keluhan selama pemakaian kontrasepsi, dan tidak dapat mengganggu produksi
ASI. Dalam pemasangan kontrasepsi implant ini tidak diperlukan pemeriksaan dalam
dan pencabutannya pun dapat dilakukan sesuai kebutuhan akseptor. Beberapa hal
tersebut tidak dimiliki oleh metode kontrasepsi jangka panjang yang lainnya dengan
implant ini dapat digunakan oleh semua ibu dalam usia reproduksi (Saifuddin, 2013).
Pasangan Usia Subur dengan pengguna kontrasepsi pada bulan Januari berjumlah 70
berjumlah 102 orang, Mei berjumlah 120 orang, bulan Juni berjumlah 34 orang, bulan
Juli berjumlah 82 orang, jadi keseluruhan pengguna akseptor sebanyak 498 orang di
bulan Januari – Juli Tahun 2023 dengan pengguna Implant tiga tahun terakhir
Suntik dan pil saja, sebelumnya sudah diberikan konseling tentang kontrasepsi oleh
tenaga kesehatan, namun ada beberapa akseptor yang belum memahami kontrasepsi
Implant.
adapun judul dalam penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan Pasangan Usia
2023
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2023.
f) Mengetahui pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang syarat yang tidak boleh
Tahun 2023.
D. Manfaat Penelitian
Sebagai bahan bacaan bagi institusi pendidikan dalam kegiatan proses belajar
perbandingan untuk melakukan penelitian yang akan datang dan lebih memahami
kontraepsi Implant
Pasangan Usia Subur (PUS) tentang alat kontrasepsi implant di PMB Massiana
Tabel 1.1
Keaslian Data
O Penelitian Penelitian
budaya. (adjusted
0R=3,59;59%CI:1,44-
8,94) , Pengetahuan
tentang Implant
(adjusted
0R=15,10;95%CI:3,44-
(adjusted
0R=3,43;95%CI:1,47-
(adjusted
0R=3,13;95%CI:1,6-
8,44).
dianggap penghambat.
Faktor pendukung
yang dikemukakan
ketersediaan dan
keterjangkauan
fasilitas pelayanan
pengguna maupun
bukan pengguna
sedangkan factor
penghambatnya adalah
masih adanya
keinginan untuk
mempunyai anak,
kurangnya tenaga
kesehatan yang
terampil dalam
pemasangan alat
kontrasepsi Implant,
Implant.
tingkat pendidikan
sebanyak 52,9%,
ekonomi sebanyak
63,2%,
Fenti Dewi Implant pada Bogor Timur bawah kulit dan hanya
kelurahan menjawab.
12% responden
menjawab salah.
87% responden
menjawab dengan
menjawab salah
75% responden
menjawab dengan
tidak dapat
mengganggu produksi
25% responden
menjawab salah.
Responden yang
menjawab dengan
waktu pemakaian
pemakaian Implant
sampling. Persamaan letak pada jenis penelitian yaitu menggunakan Deskriptif kuantitatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan (Knowledge)
a. Pengertian Pengetahuan
diketahui oleh orang atau responden terkait dengan sehat dan sakit atau
1) Tahu (Know)
3) Aplikasi
4) Analisis
5) Sintesis
6) Evaluasi
Notoadmodjo(2014),yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
4) Lingkungan
fisik,biologis,maupun social.
5) Pengalaman
masa lalu.
6) Umur
Menurut Elisabeth (2013) usia adalah umur individu yang terhitung mulai
dari saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan
ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi debanding dengan orang
berkualitas.
meliputi:
b) Pengalaman pribadi
kebenaran pengetahuan.
2) Cara modern
a) Metode induktif
kesimpulan umum.
b) Metode deduktif
khusus.
c) Secara Intitutif
e) Deduksi
B. Keluarga Berencana
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
melalui promosi ,perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi unruk
tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari
umur suami dan istri,serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Setyani,
2019.) Untuk dapat mencapai hal tersebut maka di buatlah beberapa cara atau
alternative untuk mencegah atau menunda kehamilan. Pasangan usia subur (PUS)
kesehatan reproduksi.
1) Mewujudkan keserasian
3) Keluarga sehat
4) Keluarga pendidikan
5) Keluarga sejahtera
6) Keluarga berketahanan
b. Sasaran KB
Dalam hal ini ada dua sasaran KB untuk mencapai keluarga kecil nan
fertilasi.
2) Konseling
3) Pelayanan kontrasepsi
4) Pelayanan Infertilitas
d. Kontrasepsi
pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma yang
menghendaki kehamilan.
berikut ini :
Tabel 2.1
kelahiran
2-4 tahun
20 Tahun 30 Tahun
e.Pil KB
efektif selama 5 tahun untuk jenis norplan dan 3 tahun untuk jenis
amenorhea.
kejadian endometritis.
implant dan sebaliknya, hal ini disebabkan oleh rasa takut akan
kontrasepsi mantap
payudara
anestesi local.
(3) Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan
(4) Tekan implant dengan jari kea rah sayatan, setelah ujung
(6) Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain.
dikeluarkan.
(7) Rapatkan luka, tutup dengan plester, kassa steril dan balut
dengan perban.
C. Kerangka Teori
spefifikasi hubungan antara variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka teori Gambaran Pengetahuan pasangan usia subur tanteng
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain peneliti yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain
menggunakan desain yang tidak jauh beda dengan desain penelitian kualitatif.
B. Variabel Peneliti
Definisi variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari
orang.objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
C. Definisi Operasional
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suaru
berikut:
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
1. Polulasi
Populasi adalah yang berarti jumlah penduduk yang dapat berupa
dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
menggunakan kontrasepsi selain implant pada 3 bulan terakhir yaitu pada bulan
Mei Juni dan Juli di PMB Massiana yaitu sebanyak 236 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada dipopulasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
(Wiratna,2014). Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini peneliti ambil dari data 3
bulan terakhir yaitu pada bulan Mei Juni dan Juli berjumlah 236 orang. Untuk
menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang 100, lebih baik diambil
n=15%×N
Keterangan :
n = besar sampel
N= besar populasi
15
Sampel = ×236
100
15
= ×236 orang
100
= 35 orang
memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan setiap anggota popullasi
menentuan satu atau dua orang saja tetapi karena ada data yang didapat dirasa
belum lengkap maka peneliti mencari orang lain untuk melengkapi data tersebut.
(Sugiyono,2014).
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat di ambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria
ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil dengan sampel.
Sedangkan kriteria ekslusi adlh ciri-ciri anggota populasi yang tidap dapat
Implant
b. Kriteria ekslusi
seperti halnya adanya hambatan etis, menolak menjadi responden atau suatu
3) Pasangan Usia Subur yang sedang hamil pada saat melakukan penelitan
usia subur.
Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan pengguna
kontrasepsi pada wanita usia subur dari factor pengertian, cara kerja, keuntungan
pertanyaan favo benar diberi nilai 1(satu) dan jawaban yang salah di beri nilai
0(nol), jawaban dari pertanyaan unfavo benar diberi nilai 0(nol) dan jawaban yang
salah diberi nilai 1(satu). Kuesioner ini mengadopsi milik Maria Dedek Lola
Tabel 3.2
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu
dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument
a) Data Primer
pada wanita usia subur. Data primer ini mengacu pada data tangan
b) Data Sekunder
Data sekunder yang didapat catatan, buku majalah atau berupa laporan
sebagai teori, majalah dan sebagainya, data yang diperoleh dari data
F. Etika Penelitian
Etika penelitian adalah suatu etika yang berlaku untuk setiap kegiatan
penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek peneliti)
menentukan dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia. Pada
penelitian ini menjunjung tinggi prinsip etika dalam melakukan penelitian.
(Saryono,2013)
menekankan masalah prinsip dan etika yang meliputi (Polit dan Beck, 2016) :
a) Prinsip manfaat
kebingungan.
2) Bebas dari eksploitasi, artinya data yang diperoleh tidak digunakan untuk hal-
dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika responden bersedia
membrikan kode.
3) Confidentiality (kerahasiaan
1. Pengolah Data
kuesioner perlu disunting atau diedit terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang masih tidak lengkap atau tidak mungkin
Coding adalah kegiatan mengelola data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
Tahap ini dilakukan setelah mengedit jawaban atau hasil observasi responden
diberi skor. Tidak ada pedoman buku untuk scoring, namum scoring harus
d) Data Entry
Data yang sudah diolah kemudian dimasukkan kedalam master table atau data
e) Tabulating
suatu table.
2. Analisis Data
Fi
Persen= × 100
N
Keterangan
Fi : Frekuensi
N : Jumlah kasus
berikut:
implant pada pasangan usia subur di PMB Masiana Kabupaten Sintang Tahun
2023
(2013) dalam Nur Arifa (2015). Beberapa skala yang digunakan yaitu:
implant
Implant
Praktik Mandiri Bidan Massiana Sintang terletak di bagian barat Kalimantan Barat
PMB Massiana berhadapan dengan rumah warga dan merupakan malpraktik swasta
B. Hasil Penelitain
pengumpulan data, dilakukan analisis data dengan menggunakan distribusi frekuensi yang
1. Tujuan Umum
responden (27%) dan sangat sedikit responden yang memiliki pengetahuan baik
2. Tujuan Khusus
b. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang cara kerja kontrasepsi implant di
pengetahuan cukup tentang cara kerja kontrasepsi implant yaitu 11 responden (37%),
Sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik tentang cara kerja kontrasepsi
pengetahuan kurang tentang cara kerja kontrasepsi implant yaitu 9 responden (30%)
responden (3%)
d. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang efek samping kontrasepsi implant di
Tabel 4.5 Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang efek samping
cukup tentang efek samping kontrasepsi implant yaitu 15 responden (50%), Sebagian
implant yaitu 10 responden (33%), dan sangat sedikit responden memilki pengetahuan
e. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang syarat yang boleh menggunakan
Tabel 4.6 Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang syarat yang
(10%)
f. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang syarat yang tidak boleh
Tabel 4.7 Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang syarat yang tidak
Tahun 2023
responden (30%)
4 responden (13%)
C. Pembahasan
tentang kontrasepsi implant yaitu 8 responden (27%) dan sangat sedikit responden yang
implant yaitu 3 responden (10%).) hal ini didapatkan bahwa pendidikan responden
yang memiliki Pendidikan rendah (SD dan SMP) dimana pendidikan akan
ibu yang menggunakan implant terdapat pada pendidikan dasar (SD, SMP) yaitu
sebesar 50,0 persen. Pada banyak kasus, kawin umur muda berkaitan dengan
terputusnya kelanjutan sekolah remaja, yang akan berakibat pada tingkat pendidikan
Wanita menjadi rendah. Pendidikan rendah akan merugikan posisi ekonomi wanita dan
seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Orang
yang berpendidikan tinggi biasanya akan bertindak lebih rasional. Oleh karena itu
itu pendidikan merupakan faktor utama yang berperan dalam menambah informasi
dan pengetahuan seseorang dan pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi Oleh karena itu tingkat pendidikan sering dijadikan
sebagai bahan kualifikasi atau prasyarat serta dijadikan sebagai pandangan dalam
pengetahun baik dan hal ini dapat disebabkan oleh Pendidikan responden yang
rendah.
berencana dan kontrasepsi menjadi salah satu faktor esensial efektifitas penggunaan
kontrasepsi implant, hasil penelitian yang sama dengan Riskayati yang menyimpulkan
pengetahuan seseorang.
pengetahuan baik tentang cara kerja kontrasepsi implant yaitu 10 responden (33%)
dan Sebagian kecil responden memiliki pengetahuan kurang tentang cara kerja
kontrasepsi,Usia reproduksi wanita terjadi pada masa dewasa dini (18-40 tahun) Pada
masa ini kemampuan mental yang diperlukan untuk mempelajari dan menyesuaikan
diri dari situasi- situasi baru seperti mengingat hal-hal yang dulu pernah dipelajari,
penalaran analogis dan berfikir kreatif mencapai puncaknya serta kecepatan respon
tertentu, terjadi pada masa dewasa dini, terutama pada usia 20 – 25 tahun
Usia responden dalam penelitian ini rerata adalah 18-35 tahun,hal ini tentunya
dan sangat sedikit responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang keuntungan
kontrasepsi implant yaitu 18 responden (60%),hal ini dapat disebabkan oleh status
responden dimana Sebagian responden adalah ibu multipara, sejalan dengan penelitian
berdasarkan paritas yang, paling banyak responden dengan anak> 2 orang memilih
implant 34,4%. Hasil tersebut menunjukan ada hubungan antara paritas dengan
kontrasepsi implant hal ini juga dapat dipengaruhi oleh peran tenaga Kesehatan
(33%), dan sangat sedikit responden memilki pengetahuan baik tentang efek samping
dan sangat sedikit responden yang memiliki pengetahuan kurang tentang keuntungan
kontrasepsi implant yaitu 18 responden (60%),hal ini dapat disebabkan oleh status
responden dimana Sebagian responden adalah ibu multipara, sejalan dengan penelitian
berdasarkan paritas yang, paling banyak responden dengan anak> 2 orang memilih
implant 34,4%. Hasil tersebut menunjukan ada hubungan antara paritas dengan
kontrasepsi implant hal ini juga dapat dipengaruhi oleh peran tenaga Kesehatan
2023
tentang syarat pengguna kontrasepsi implant yaitu 13 responden (43%) dan sangat
sedikit responden memiliki pengetahuan baik tentang syarat pengguna implant yaitu 3
responden (10%)
PUS belum cukup baik dalam hal pemakaian kontrasepsi Implant. Pengetahuan PUS
yang belum baik dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan dan umur
ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012) yang menyatakan
pekerjaan, umur dan faktor eksternal mencakup lingkungan, dan sosial budaya.
7. Pengetahuan Pasangan Usia Subur (PUS) tentang syarat yang tidak boleh
(33%), dan Sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik tentang syarat bukan
pengguna implant yaitu 9 responden (30%), Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan
PUS belum cukup baik dalam hal pemakaian kontrasepsi Implant. Pengetahuan PUS
yang belum baik dapat juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, pekerjaan dan umur
ibu hamil. Hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2012) yang menyatakan
pekerjaan, umur dan faktor eksternal mencakup lingkungan, dan sosial budaya.
Pengetahuan adalah hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap satu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba.
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012). Oleh karena itu,
semakin banyak hal positif yang didengar dan dilihat oleh seseorang maka semakin
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bias
melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan (Fitriani, 2011).
(kognitif), sikap (pengertian dan motivasi), atau praktis (akses informasi dan
Pendidikan responden dalam penelitian ini adalah menengah ke bawah yaitu SD dan
dan Sebagian kecil responden memiliki pengetahuan baik tentang pencabutan implant
implant yaitu 8 responden (27%), Menurut asumsi peneliti seseorang yang memiliki
pendidikan yang tinggi akan lebih memahami tentang kontrasepsi implant serta akan
membentuk sikap positif terhadap penerimaanya. Dengan kata lain sikap positif akan
lebih banyak ditemukan pada responden yang memiliki tingkat pendidikan yang
penelitian ini memiliki tingkat Pendidikan rendah (SD,SMP) juga dapat didukung
dengan adanya promosi kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang
memiliki pendidikan yang tinggi serta wawasan luas tentang kontrasepsi implant
sehingga membantu individu dalam membentuk sikap positif terhadap hal-hal yang
bermanfaat baginya
D. Keterbatasalan Penelitian
1. Responden yang ditemui tidak memiliki banyak waktu sehingga pada saat
2. Responden kurang focus pada saat pengisian kuisioner karena ketika dating ke
PMB ada beberapa responden yang membawa serta anak dan suami sehingga
BAB V
A. Kesimpulan
usia Subur tentang Kontrasepsi Implant di PMB Massianan Kabupaten Sintang Tahun
19 responden (63%),
3. Sebagian kecil responden memiliki pengetahuan cukup tentang cara kerja kontrasepsi
responden (48%)
8. sebagian kecil responden memiliki pengetahuan cukup tentang syarat bukan pengguna
B. Saran
Pasangan usia Subur tentang Kontrasepsi Implant di PMB Massianan Kabupaten Sintang
kontrasepsi baik lewat media televisi, penyuluhan ataupun bertanya kepada tenaga
Secara umum pengetahuan responden dalam kategori cukup, hal ini tidak terlepas
dari perna tenaga Kesehatan yang berada di PMB, untuk kedepannya untuk dpat
yang terbaru terkait pengetahuan kontrasepsi, dan mengerahkan mahasiswa untuk dpat
Diharapakn bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian ini agar
lebih mendalam
DAFTAR PUSTAKA
Barroh Thoyyib, T., & Windarti, Y. 2013. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang
F.A Davis Company. Kadir, A. 2013. Hubungan Paritas dan Pekerjaan Akseptor dengan
Pemakaian Kontrasepsi Implant di BPS Kresna Hawati Kelurahan Karang Jaya Palembang
Tahun 2013.
Rahayu, S., Ulfah, S, M. 2015. Hubungan Lama Pemakaian KB Implan dengan Siklus