id
SKRIPSI
INTAN RENGGANIS
G0007088
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Pembimbing Utama
Nama : Dr. Supriyadi Hari R., dr., Sp. OG
NIP : 19610309 198802 1 001 (…………………………)
Pembimbing Pendamping
Nama : Djoko Suwito, dr., Sp. KJ
NIP : 19580223 198511 1 001 (…………………………)
Penguji Utama
Nama : Dr. Soetrisno, dr., Sp. OG(K)
NIP : 19530331 198202 1 003 (…………………………)
Anggota Penguji
Nama : Nana Hoemar Dewi, dr., M.Kes
NIP : 19570924 198603 2 003 (…………………………)
Surakarta, ……………………….......
ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Intan Rengganis
NIM G0007088
iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat
yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan antara Kecemasan dengan Preeklamsia”.
Pelaksanaan dalam menyusun skripsi ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun berkat berbagai bimbingan dan bantuan, penulis
dapat menyelesaikannya. Untuk itu perkenankanlah dengan setulus hati penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. A.A. Subijanto, dr., MS., selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dr. Supriyadi Hari Respati, dr., Sp.OG selaku Pembimbing Utama yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, koreksi dan nasihat kepada
penulis.
3. Djoko Suwito, dr., Sp. Kj selaku Pembimbing Pendamping yang telah
memberikan banyak bimbingan dan pengarahan.
4. Dr. Soetrisno, dr., Sp.OG(K) selaku Penguji Utama yang telah berkenan
menguji sekaligus memberikan banyak saran, dan juga koreksi bagi penulis.
5. Nana Hoemar Dewi, dr., M. Kes. selaku Penguji Pendamping yang telah
berkenan menguji dan memberikan saran yang berarti bagi penulisan skripsi
ini.
6. Bagian Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dalam penulisan skripsi.
7. Segenap Staf Obsgyn RSUD Dr. Moewardi Surakarta atas bantuan selama
penelitian dan penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tua peneliti Achmad Kardinto, dr., Sp. Rad dan Dwi Yulandari
atas dukungan, bimbingan, kasih sayang dan doanya selama ini.
9. Teman-teman penulis Nina, Adit, Ratih, Rani, Rini, Rensa, Lita, Ipid, Mas
Bri, Venny dan Yustin atas bantuan dan semangat dalam menyelesaikan
skripsi.
10. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
skripsi ini bermanfaat bagi ilmu kedokteran pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Intan Rengganis
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA ....................................................................................................... vi
C. Hipotesis ..................................................................................... 17
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Desain Penelitian......................................................................... 20
A. Simpulan ..................................................................................... 36
B. Saran............................................................................................ 36
LAMPIRAN ..................................................................................................... 40
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
................................................................................................................ 26
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
................................................................................................................ …42
Lampiran 6. Hasil Analisis Data Program Software SPSS 17 for Windows ....... …48
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil Penelitian: Penelitian dengan 36 sampel ini terbagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok ibu hamil dengan preeklamsia sebanyak 18 sampel (50%) dimana
17 sampel (47,2%) mengalami kecemasan sedangkan 1 sampel (2,8%) tidak
mengalami kecemasan dan kelompok ibu hamil yang tidak preeklamsia sebanyak
18 sampel (50%) dimana 13 sampel (83,3%) mengalami kecemasan dan 6 sampel
16,7%) tidak mengalami kecemasan.
Simpulan Penelitian: hasil uji statistik dengan uji Fisher didapatkan nilai p
sebesar 0,089 (p> 0,05). Dengan demikian H0 diterima, berarti secara statistik
menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan
preeklamsia. Sedangkan secara klinis didapatkan hasil Odd Ratio (OR) sebesar
6,5 yang berarti ibu hamil dengan kecemasan mempunyai risiko terjadi
preeklamsia 6,5 kali lebih besar daripada wanita hamil yang tidak mengalami
kecemasan.
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Objective : This study aims to prove that there is a relationship between anxiety
and preeclampsia.
Conclusions : The results of Fisher test showed the probabilitas value is 0.089
(p> 0.05). Thus H0 is accepted, it means statistically there is no significant
relationship between anxiety with preeclamsia. While, in clinically obtained
results of the Odd Ratio (OR) value is 6.5 that means pregnant woman with
anxiety has 6.5 fold of the risk to be preeclamsia compared with pregnant woman
who didn’t have an anxiety.
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan pada umumnya merupakan ujian berat bagi seorang wanita dan
biasanya akibat informasi yang salah mengenai kehamilan dan kelahiran, harapan
tergantung kepribadian wanita itu sendiri. Ketegangan jiwa yang berlebihan pada
saat kehamilan berakibat buruk bagi ibu maupun bayinya. Seringkali terjadi bahwa
pada saat-saat melahirkan, karena sangat tegangnya, ibu menjadi panik, menangis
faktor risiko terjadinya kelahiran prematur, janin tumbuh lambat, dan skor
berkembang menjadi penyebab utama kematian wanita pada usia reproduksi. Ini
berarti lebih dari satu wanita meninggal setiap menit dari penyebab komplikasi,
hipertensi menjadi komplikasi pada sekitar 5% dari seluruh kehamilan dan 11%
dari seluruh kehamilan pertama. Berdasarkan estimasi dan case fatality rates ini,
sampai 40.000 wanita bisa meninggal akibat preeklamsia dan eklamsia setiap
sampai 31 Desember 2001 terdapat 162 kasus preeklamsia berat dan eklamsia
dengan insidensi 4,4 % dari seluruh persalinan. Jumlah kematian maternal yaitu 16
kasus (9,8%) yang terdiri dari 5 kasus (31,25%) preeklamsia berat dan 11 kasus
pada ibu dan bayi dan terjadi pada 8% kehamilan. Patogenesis yang pasti dari
dengan plasenta yang abnormal pada awal kehamilan yang mungkin disebabkan
oleh reaksi imun, genetik, maupun faktor lingkungan (Vollebregt et al., 2007).
corticotrophin-releasing factor (CRF) dan kortisol (Qiu et al., 2009). Selain itu,
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Manfaat praktis : memberikan bukti ilmiah yang dapat digunakan sebagai dasar
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Preeklamsia
a. Definisi
b. Faktor Risiko
itu sendiri atau dapat spesifik terhadap ibu atau ayah dari janin (Sunaryo,
2004):
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Kriteria Diagnosis
1) Preeklamsia Ringan
2) Preeklamsia Berat
minggu didapatkan satu atau lebih gejala atau tanda berikut ini
(Sudhaberata, 2001):
kuantitatif.
c) Oliguria, produksi urine < 500 cc/24 jam yang disertai kenaikan
kreatinin plasma.
d. Patofisiologi
(Cunningham, 1995).
plasma dapat meningkat dua hingga tiga kali lipat di atas nilai tidak-
4) Otak : pada kasus yang berat dapat terjadi perdarahan karena pecahnya
5) Hati : dapat terjadi pedarahan dan nekrosis pada tepi lobules hati
disebabkan oleh hepatic rupture, atau meluas di bawah kapsul hati dan
edema pada diskus optikus dan retina. Ablasio retina juga dapat
10
2. Kecemasan
a. Definisi
aman, dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadi sesuatu
Kecemasan biasanya timbul jika suatu perasaan tidak enak ditekan dan
penderita menjadi takut, dapat juga berasal dari perasaaan tidak puas,
tidak aman, dan juga timbul dari pertentangan antara penderita dengan
lingkungan sekitarnya.
b. Gejala
tersinggung.
11
6) Keluhan- keluhan somatik, misalnya rasa sakit pada otot dan tulang,
(Hawari, 2008).
c. Faktor Penyebab
1) Faktor biologis
pembangkit ketakutan.
12
2) Faktor sosial-lingkungan
3) Faktor behavioral
13
waktu yang lain, seperti dukungan jaringan sosial yang tidak memadai dan
psikososial, harga diri adalah faktor yang paling bermakna. Wanita hamil
dengan harga diri yang rendah lebih rentan terhadap kecemasan selama
alkohol mungkin memiliki gangguan psikologis yang tidak diobati dan tak
stres adalah suatu rangsang yang mengancam atau merusak. Stres menurut
14
psikokuratif yang terdiri dari dukungan kognitif, sosial, spiritual dan fisik
factor (CRF). Hipofisis terletak tepat di bawah hipotalamus dan CRF dibawa
merupakan hormon stres utama tubuh. ACTH selanjutnya dibawa oleh aliran
yang akan meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah untuk memenuhi
kebutuhan ke otak, jantung, otot, dan tulang untuk mengatasi krisis (Pick,
2005).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
denyut jantung dan tekanan darah sistolik, sedangkan fight merupakan reaksi
tekanan darah yang lebih tinggi pada kelompok penderita kecemasan (Idrus,
2006).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
B. Kerangka Pemikiran
Kecemasan
Hipotalamus
(sekresi CRF)
Hipofisis
(sekresi ACTH)
Kelenjar adrenal
Kortisol ↑,
adrenalin ↑
Vasokonstriksi Permeabilitas
Pembuluh darah membran
glomerulus ↑
Renin plasma ↑,
angiotensin II ↑
Edema Proteinuria
Tekanan darah ↑
Preeklamsia
17
sehingga tekanan darah naik. Selain itu permeabilitas membran glomerulus akan
metabolisme sehingga terjadi edema dan protein akan keluar melalui urin atau
Akan tetapi edema sudah tidak menjadi pertimbangan utama karena merupakan
C. Hipotesis
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi
Surakarta.
C. Populasi Penelitian
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi :
a. Infeksi
d. Janin kembar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
D. Teknik Sampling
yaitu pemilihan subjek berdasarkan atas ciri-ciri atau sifat tertentu yang berkaitan
dengan populasi (Arief, 2004). Sampel yang dipakai pada penelitian ini adalah
pasien preeklamsia dan pasien hamil normal yang dirawat di RSUD Dr.
æ (Z 1- a + Z b )s ö
2
n = çç ÷÷
è m 1 - m 0 ø
n = (Z 1-α + Zβ)2
orang, dengan pertimbangan drop out 30% maka jumlah sampel minimal menjadi
20
E. Desain Penelitian
Analisis data
(Uji Fisher’s exact test)
)
F. Identifikasi Variabel
21
G. Definisi Operasional
merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendirian, takut
pada keramaian dan banyak orang, gangguan pola tidur, mimpi yang
seperti rasa sakit pada otot dan tulang, pendengaran berdenging, berdebar-
yang diperoleh >21. Instrumen T-MAS valid dan reliabel sebagai alat bantu
22
adalah 10. Apabila responden mempunyai jawaban ”tidak” ≥ 10, maka hasil
1. Status pasien
2. Informed consent
3. Biodata pasien
5. Kuesioner T-MAS
I. Cara Kerja
kriteria inklusi.
kuesioner T-MAS
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
J. Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan uji Fisher’s
exact test. Batas kemaknaan yang dipakai adalah taraf signifikansi (α = 0,05)
atau dalam tabel interval kepercayaan 95%. Data diolah dengan menggunakan
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN
kepada responden pada bulan Juni sampai Agustus 2010. Sampel yang ditetapkan
pada penelitian ini adalah 18 ibu dengan kehamilan normal, dan 18 ibu yang
menderita preeklamsia. Data yang diperoleh dari penelitian meliputi umur ibu
hamil, umur kehamilan, tekanan darah sistolik dan diastolik, serta angka leukosit.
diteliti. Variabel usia responden rentang nilai bekisar 20-35 tahun, rerata 29 ±4
tahun. Variabel umur kehamilan rentang nilai bekisar 28-42 minggu, rerata 36 ±4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
minggu. Variabel sistolik rentang nilai bekisar 90-200 mmHg, rerata 135 ± 26,46
mmHg. Variabel diastolik rentang nilai bekisar 50-120 mmHg, rerata 89 ± 17,03
mmHg. Variabel leukosit rentang nilai 7-13 103/µl, rerata 9,5 ± 1,64 103/µl.
untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak pada dua kelompok penelitian
yaitu preeklamsia dan tidak preeklamsia. Distribusi data normal jika signifikansi
(p > 0,05). Distribusi data untuk umur ibu hamil, umur kehamilan, tekanan darah
sistolik dan diastolik, serta angka leukosit adalah normal sehingga memenuhi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
syarat untuk uji parametrik. Analisis data selanjutnya dilakukan uji parametrik
Preeklamsia
Data di atas memakai uji parametrik yaitu uji-t tidak berpasangan karena
kehamilan, tekanan sistolik dan diastolik, serta leukosit karena nilai p < 0,05.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
variabel kecemasan terhadap preeklamsia dapat dilihat dari tabel dan gambar di
bawah ini.
sampel yang diteliti. Variabel kecemasan rentang nilai bekisar 18-39, rerata 26
±5,00.
parametrik. Analisis data selanjutnya dilakukan uji parametrik dengan uji-t tidak
berpasangan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28
di bawah ini.
100
80
60 Cemas
83.3 % Tidak Cemas
40
20 16.7%
0
Cemas Tidak Cemas
29
100
80
60 Preeklamsia
40 Tidak Preeklamsia
50% 50%
20
0
Preeklamsia Tidak
Preeklamsia
dengan status tidak preeklamsia (50%) dan 18 ibu hamil dengan status
preeklamsia (50%).
20 17
15 13
Preeklamsia
10
5 Tidak Preeklamsia
5
1
0
Cemas Tidak Cemas
30
(47,2%) sedangkan yang tidak cemas yaitu 1 (2,8%). Responden dengan status
tidak preeklamsia yang cemas yaitu 13 (36,1%) sedangkan yang tidak cemas
yaitu 5 (13,9%). Jumlah responden yang cemas yaitu 30 (83,3%) dan yang tidak
cemas 6(6,7%). Data ini diolah dengan mengunakan uji Chi-Square didapat X2
hitung sebesar 3,20 dengan α 0,05, dB 1, dan Interval Kepercayaan (IK) 95%
nya yaitu 0,68-62,9. Pada uji statistik Chi-Square didapatkan 2 sel (50%) yang
digunakan uji Fisher sebagai alternatifnya. Dengan uji fisher didapat nilai p
untuk 1-sided sebesar 0,089. Nilai p yang didapat menunjukkan bahwa penelitian
tidak signifikan karena p> 0,05 sehingga H0 diterima yaitu tidak ada hubungan
antara kecemasan dengan preeklamsia. Tetapi nilai Odd Ratio (OR) sebesar 6,5
mengalami preeklamsia 6,5 kali lebih besar dibandingkan dengan wanita hamil
31
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Juni sampai Agustus 2010 di
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Moewardi, terdapat 36 sampel wanita
hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pada penelitian ini dapat
diketahui umur ibu hamil, umur kehamilan, tekanan darah sistolik dan diastolik,
angka leukosit, dan skor kecemasan. Data tersebut diuji dengan analisis Kolmogrov-
Smirnov untuk mengetahui normalitas data. Variabel umur ibu hamil, umur
kehamilan, tekanan darah sistolik dan diastolik, angka leukosit, dan skor kecemasan
memiliki distribusi data yang normal yaitu nilai lebih dari 0,05. Kemudian dilakukan
analisis statistik bivariat tiap variabel terhadap status preeklamsia menggunakan uji
parametrik dengan uji–t tidak berpasangan untuk mengetahui pengaruh tiap variabel
pasien. Dari penelitian ini didapatkan 30 ibu hamil (83,3%) mengalami kecemasan
dan 6 ibu hamil (16,7%) tidak cemas (Gambar3). Ibu hamil yang cemas dengan status
preeklamsia sebanyak 17 sampel (47,2%), ibu hamil yang cemas dengan status tidak
preeklamsia sebanyak 13 sampel (36,1%), ibu hamil yang tidak cemas dengan status
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
preeklamsia sebanyak 1 sampel (2,8%), dan ibu hamil yang tidak cemas dengan
Pada penelitian ini, meskipun menggunakan tabel 2x2, namun untuk menguji
hipotesis tidak dapat menggunakan hasil analisis Pearson Chi-Square. Hal itu
Pada penelitian ini, jumlah subyek penelitian < 40 dan terdapat 2 sel yang nilai
exact test. Dengan uji Fisher dan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p untuk
1-sided (0ne-tail) sebesar 0,089. Nilai p yang lebih besar dari 0,05 ini menunjukkan
bahwa H0 diterima, sehingga secara statistik tidak ada hubungan antara kecemasan
antara kecemasan dengan preeklamsia, tetapi secara klinis didapatkan hasil Odd Ratio
(OR) sebesar 6,5. Hal ini berarti wanita hamil dengan kecemasan mempunyai risiko
terjadi preeklamsia 6,5 kali lebih besar daripada wanita hamil yang tidak mengalami
kecemasan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Qiu (2009) didapatkan nilai p sebesar
0,009 dengan tingkat kepercayaan 95% dan OR sebesar 2,7 yang berarti gangguan
Terdapat beberapa perbedaan dengan penelitian ini. Metode yang digunakan adalah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
kohort dengan jumlah sampel yang besar sedangkan penelitian ini menggunakan
cross sectional dengan jumlah sampel kecil. Kriteria eksklusi pada penelitian Qiu
yaitu usia lebih dari 18 tahun sedangkan pada penelitian ini kriteria eksklusi adalah
usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Diagnosis kecemasan dilihat dari
rekam medis pasien sedangkan pada penelitian ini diagnosis kecemasan ditentukan
dengan memberikan kuesioner T-MAS. Penelitian Qiu juga meneliti apakah faktor
risiko preeklamsia seperti primigravida, usia ibu yang terlalu tua, kelebihan berat
badan pada kehamilan, aktivitas fisik selama kehamilan, dan riwayat keluarga
penelitian ini tidak meneliti faktor tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Qiu dan
penelitian ini sama-sama menjadikan riwayat hipertensi kronis dan diabetes mellitus
hubungan yang diamati antara penyakit jiwa ibu dan komplikasi kehamilan, termasuk
preeklamsia. Pada wanita hamil dengan gangguan kecemasan terjadi perubahan kadar
(Qiu et al., 2009). Kelainan dalam sistem pengolah pusat konflik dapat menyebabkan
peningkatan kadar katekolamin, yang tidak hanya menimbulkan gejala somatik dan
34
Pada penelitian Kurki et al. (2000) didapatkan hubungan yang signifikan atara
kecemasan dengan terjadinya preeklamsia dengan nilai OR sebesar 3,2 yang berarti
kecemasan meningkatkan 3,2 kali untuk risiko terjadinya preeklamsia (IK 95% 1,4-
7,1). Penelitian Kurki menggunakan metode kohort dengan kriteria inklusi yaitu ibu
hamil primigravida dan usia kehamilan antara 8-17 minggu dimana preeklamsia
belum terjadi. Sedangkan pada penelitian ini pengukuran kecemasan dilakukan pada
ibu hamil primigravida dan multigravida dan saat ibu hamil sudah didiagnosis
preeklamsia.
simpulan yang sama dengan penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara kecemasan
riwayat kesehatan, dan gaya hidup responden. Sosiodemografi meliputi umur ibu,
pendidikan, status perkawinan dan etnis. Riwayat kesehatan meliputi indeks massa
kronis, diabetes dan perdarahan vagina selama kehamilan. Stres psikososial yang
pekerjaan oleh Karasek et al., kecemasan menggunakan instrumen The State Trait
kuesioner berisi tentang pendidikan terakhir, riwayat kehamilan, adanya janin kembar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35
dan riwayat penyakit meliputi infeksi, hipertensi kronis, dan penyakit ginjal kronis.
kurangnya jumlah sampel sehingga kurang bisa mewakili populasi yang ada. Peneliti
36
BAB VI
A. SIMPULAN
(nilai p> 0,05). Tetapi secara klinis ibu hamil dengan kecemasan mempunyai
risiko 6,5 kali lebih besar untuk terkena preeklamsia dibandingkan dengan ibu
B. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan metode lain, jumlah sampel
sedini mungkin.