Anda di halaman 1dari 189

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN
DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF
RSUD DR. MOEWARDI

TESIS

Disus
un untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapa i
Derajat
Magister Program Studi Kedokteran Keluarga
Minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan

Oleh

Ari Setiyajati

S540908002

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
comm2i0t
1to4 user

i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to
user

ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to
user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan berkat dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan tesis

yang berjudul “Pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terha dap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.

Moewardi”.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekura ngan,

sehingga kan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurn mengharap

aannya. n ini penulis menyampaikan penghargaanPada


dan ucap kesempata

terhingga
an terimakasih yangkepada:
tidak

1. Prof. Dr. Ravik Karsadi, MS., selaku Rektor Universitas Sebelas

rta yang terlah memberikan kesempatan kepada


Maret Suraka penulis

untukmba
meniilmu di Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama

Pendidikan Profesi Kesehatan.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus.MS.,selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang terlah memberikan kesempatan dan

fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan

Profesi Kesehatan.

3. Dr. Hari Wujoso,dr.,Sp.F., MM., Selaku Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku


commit to
user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan masukan yang

berharga dalam penyelesaian tesis ini.

4. Dr.dr.Sugiarto,SpPD.,FINASIM., selaku pembimbing I yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

penyusunan tesis ini.

5. Prof.Dr.dr.Didik Tamtomo,MM,M.Kes,PAK., selaku Ket ua


a merangkap

anggotTim Penguji, yang telah memberikan masukan dan an arahan dalam

penuli tesis ini.

6. Dr.Nunuk Suryani,M.Pd., selaku Sekretaris merangkap anggota Tim Penguji,

yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan tesis ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarg a minat utama

Pendidikan Profesi Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surak arta yang telah

memberikan bimbingan dan membagikan ilmunya kepada penulis selama

dalam proses studi.

8. Drg. Basoeki Soetardjo,MMR., selaku Direktur RSUD dr.Moewardi yang

telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi.

9. Eli Mirahhingsih,S.Kep., Istri tercinta yang telah memberikan support dan

doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proses studi dan tugas akhir

ini.

10. Samuel Petrick Pradana dan Steven Obed Alfredo, anak-anak tersayang dan

terkasih yang selalu memberikan dukungan doa dalam penyelesaian tugas

akhir ini.
commit to user

v
11. Bapak Roesdi (alm) dan Ibu Tumini adalah Orangtuaku yang telah berjasa

dalam mendidik serta mendukung dalam doa-doanya sehingga kami dapat

menyelesaikan proses studi ini.

12. Bapak, Ibu dan saudara Perawat di Instalasi Perawatan Intensif yang telah

bersedia menjadi responden, membantu dan memberikan informasi kepada

penulis menyelesaikan tesis ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukunga n terkait dalam

penyusunan tesis ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan berkat da n karunia-Nya

kepada se mua pihak yang telah memberikan kesempatan, bant uan, dukungan

dalam men yelesaikan tesis ini. Akhirnya penulis berharap semog a tesis ini dapat

bermanfaatbagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pa da umumnya.

Surakarta, ………September 2014

Penulis

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

PERNYATAAN ORISIONALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa :

1. Tesis yang berjudul : “Pengaruh pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan beb as plagiat, serta

tidak erdapat
t karya ilmiah yang pernah diajukan oleh or ang lain

untuk roleh
mempe gelar akademik. Apabila dikemudian hari terdap at bukti plagiat

dalamkarya ilmiah ini saya bersedia sanksi sesuai peratur an perundang-

undangan( permendiknas No.17 tahun 2010).

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan isi tesis pada jurnal ata u forum ilmiah

lain harus seijin dan menyertakan tim pembimbing sebagai author dan PPs

UNS ebagai
s institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-k urangnya

satu semes
ter( enam bulan sejak pengesahan tesis) saya tidak melak ukan

publikasi dari se
bagian keseluruhan tesis ini, maka Kedokteran Kelu arga

PPs UNS berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang diterbitkan

oleh Prodi Kedokteran Keluarga PPs UNS. Apabila saya melakukan

pelanggaran dari ketentuan publikasi ini, maka saya bersedia mendapatkan

sanksi akademik yang berlaku.

Surakarta,……September 2014

Yang Menyatakan

commit to user Ari Setiyajati


S540908002

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN .…………………………………………… iii

KATA P …….. iv

PERNYAT I
ENGANTAR……………………………………………… ………

vii DAFTAR
AAN OR SIONALITAS PENELITIAN……………… ……….

viii DAFTAR
ISI……………………………………………………… ………

x DAFTARTABEL………………………………………………… ………

xi DAFTAR
GAMBAR……………………………………………… ………

xii ABSTRA
LAMPIRAN…………………………………………… ………

xiii ABSTRACK…………………………………………………………………
K…………………………………………………………

xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah……………………………………………………. 5

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….. 5

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………… 6

commit to
user

viii
viii
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori…………………………………………………………. 7

1. Keselamatan Pasien…………………………………………….. 7

2. Pengetahuan…………………………………………………….. 20

3. Sikap……………………………………………………………… 27

4. Perilaku…………………………………………………………… 32

5. Perawatan I ntensif………………………………………
………... 39

elitian yang Re evan……………………………………


B. Pen l ………… 41

rangka Pikir……………………………………………
C. Ke ………….. 45
rangka Konsep…………………………………………
D. Ke ………….. 46
potesis……………………………………………………
E. Hi ………… 46
ETODE PENELITIAN
BAB III.

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan …………………………………….. 47

B. Desain Penelitian…………………………………………………….. 47

C. Populasi dan Sampel………………………………………………… 47

D. Variabel Penelitian…………………………………………………... 47

E. Definisi Operasional………………………………………………… 47

F. Instrument Penelitian………………………………………………… 50

G. Tehnik Pengumpulan Data…………………………………………... 52

H. Analisa Data…………………………………………………………. 53
commit to
user
ix
I. Tahapan penelitian…………………………………………………… 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian………………………………………………………. 61

B. Pembahasan…………………………………………………………. 80

C. Keterbatasan………………………………………………………… 87

BAB V. SI MPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan …………………………………………………………….. 88

B. Implikasi Penelitian………………………………………… ……….. 88

an………………………………………………………
C. Sar …………. 89

PUSTAKA………………………………………………
DAFTAR ………... 89

N
LAMPIR

commit to
user
x
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi perasional……………………………………………….. 48

Tabel 4.1 Diskripsi umur responden……………………………………...... 61

Tabel 4.2 Diskripsi jenis kelamin responden……………………………… 62

Tabel 4.3 Diskripsi pendidikan responden………………………………… 62

Tabel 4.4 Diskripsi status kepegawaian responden…….………………… 63

Tabel 4.5 Diskripsi masa kerja responden………………………………… 64

Tabel 4.6 Diskripsi status pernikahan responden………………………… 64

Tabel 4.7 Tingkat pengetahuan……………………………………………. 65

Tabel 4.8 Sikap perawat…………………………………………………… 66

Tabel 4.9 Perilaku………………………………………………………….


Uji 67

Tabel 4.10 normalitas data………………………………… …………… 68

Tabel 4.11 Analisis uji F pengetahuan ……………………………………… 69

Tabel 4.12 Analisis uji F sikap……………………………………………… 71

Tabel 4.13 Uji normalitas data……………………………………………… 74

Tabel 4.14 Uji autokorelasi………………………………………………… 75

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas…………………………………………… 75

Tabel 4.16 Uji Heterokedastisitas…………………………………………… 76

Tabel 4.17 Analitis uji F…………………………………………………… 77

commit to
user
xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir…………………….………………………….. 45

Gambar 2 Kerangka Konsep…………... ……………………………........ 46

commit to
user
xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Penelitian……………………………………….. 93

Lampiran 2 Surat permohonan calon responden……………………. 94

Lampiran 3 Surat pernyataan persetujuan…………………………… 95

Lampiran 4 Instrumen penelitian……………………………………. 96

Lampiran 5 Tabulasi data uji validitas danr eliabilitas ……………… 103

Lampiran 6 Analisis validitas danr eliabilitas…………………


…….. 105

Lampiran 7 Tabulasi data penelitian……………………………


…… 119

Lampiran 8 Analisis data penelitian……………………………


……. 124

Lampiran 9 Ethica
l Clearance…………………………………
…….. 138

Lampiran 1 0 Surat Keterangan selesa


i penelitian………………
…….. 139

commit to
user
xiii
xiiix
PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP
PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN
DI INSTALASI PERAWATAN INTENSIF
RSUD DR. MOEWARDI

1 2 3
Ari Setiyajati , Hari Wujoso , Sugiarto
Magister Kedokteran Keluarga,Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
arisetiyajati@yahoo.co.id

Abstrak

Latar Belakang: Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem


dimana rumahit membuat
sak asuhan pasien lebih aman. Keselamatan pasi en
menjadi lam pelayanan isu kesehatan didasarkan
terkini atas semakin da
meningkatnya
ang tidak diinginkan (adverse event).kejadian
Rumah sakit wajib y
mengupayakan
n sasaran keselamatan pasien meliputi ketepatan iden pemenuha
tifikasi an komunikasi efektif, peningkatan pasien,
keamanan obat, k peningkat
epastian pat-prosedur tepat-pasien
tepat- operasi,
lokasi
pengurangan risik te
o infeksiandan risiko
pengurang
pasien jatuh.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pengetahuan dan sikap
perawat terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Insta lasi
Perawatan UD Intensif
Dr.Moewardi.
RS
Metode: P enelitian menggunakan pendekatan kuantitatif observ asional analitik
dengan ancangan crosssectional. Uji statistik Analisis Bivariat r
menggunakan ear sederhana bermakna bila regresihasil uji F diatas 4,1 lin
0 menggunakan regresi dan linear bergandaAnalisis
bermakna bila h Multivariat
asil uji F diatas
3,25. Penelitian melibatkan 40 responden di Instalasi Perawatan Intensif RSUD
Dr. Moewardi.
Hasil: Pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar keselamatan
pasien dengan analisis bivariat ditemukan F hitung sebesar 22,496 bermakna (Ha
diterima oleh karena > 4,10). Pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar
keselamatan pasien dengan analisis bivariat ditemukan ditemukan F hitung
sebesar 18,982 bermakna (Ha diterima oleh karena > 4,10). Pengaruh
pengetahuan dan sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan pasien
berdasarkan Analisis Multivariat menggunakan regresi linear berganda
ditemukan F hitung 20,322 bermakna (Ha diterima oleh karena > 3,25).
Simpulan: Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Pengetahuan atau Sikap
perawat berpengaruh terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi
Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.
Kata Kunci: pengetahuan,sikap,penerapan standar keselamatan pasien

commit to
xiv
xiv
user

xv
xv
THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF NURSE
TOWARD THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY
STANDARDS INTENSIVE CARE IN INSTALLATION
GOVERNMENT HOSPITAL DR. MOEWARDI
1 2 3
Ari Setiyajati , Hari Wujoso , Sugiarto
Masters in Family Medicine Post Graduate Program UNS
arisetiyajati@yahoo.co.id

Abstract

Background:The safety of patient in hospital is a system where hospital makes


patient care safer. The Patient safety becomes current issues in he alth care
based on the
easing
incr of undesirable incidence (adverse event).The hos pital is
required the goals of patientsafetythat
to covers the accuracy of fulfill
identification,
of effective communication, increasing safety of drug, t increasing
he ocation,
assurance
procedures andofoperation ofthepatient, the re right-l
ducing ofrisktheand
infections
the risk reducing of patient drop.
Objectives: This study aims to analyze the influence of knowledg e and
attitudes oward the implementationof of patient safetynurse
standards in t
intensive vernment
care unit ofhospital
go dr.Moewardi.
Methods: This research used observational analytic quantitative approach with
cross-sectional design. Bivariate analysis statistic test with simple regretion is
meaningf ul if the result of F test over 4,10 and multivariate analysis with multiple
linear regr ession is meaningful if the result of F test over3,25. This research
involved 40 respondents in intensive care unit of governm ent hospital
dr.Moewardi.
Results: The effect of nurse’s knowledge toward the implementation of patient
safety standards using bivariat analysis showed that the F value 22.496 is
significant ( Ha > 4,10) . The effect of nurse’s attitudes toward the
implementation of patient safety standards using bivariat analysis showed that the
F value 18,982 is significant ( Ha > 4,10) .The effect of knowledge and attitudes
of nurse’s to ward the implementation patient safety standards based of analysis
multivariat using double linier regretion showed the F valve is 20,322 is
significant ( Ha accepted, Ha > 3,25).
Conclusions: This result of this research showed that the knowledge and attitudes
of nurse are simultaneously giving an effect to the implementation of patient
safety standards in intensive care unit of government hospital dr.Moewardi.
Keywords: knowledge, attitude, implementation of patient safety.

commit to
user
xvi
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risiko, nidentifikasi dan

pengelolaa hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelapor an dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya sert a implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah ter jadinya cedera

yang dise babkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tind akan atau tidak

mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes RI No 1691, 2011).

Keselamatan pasien menjadi isu terkini dalam pelayanan kes ehatan terutama

dalam pelayanan kesehatan rumah sakit sejak tahun 2000 yang d idasarkan atas

semakin meningkatnya kejadian yang tidak diinginkan (adverse e vent).

Program keselamat
an pasien telah menjadi isu global dan menjadi bagia n dari

program kesehatan dunia sejak tahun 2004 setelah World Health

Organization (WHO) memulai program tersebut melalui World Alliance for

Patient Safety. Dalam program ini juga dinyatakan bahwa keselamatan

pasien merupakan prinsip fundamental pelayanan pasien dan merupakan

sebuah komponen kritis dalam manajemen mutu (WHO, 2004).

Pada tahun 2000 Institute of Medicine di Amerika Serikat menerbitkan

laporan yang mengagetkan banyak pihak : “TO ERR IS HUMAN” , Building a

Safer Health System. Laporan itu mengemukakan penelitian di rumah sakit di


co m m it t o us e r
Utah dan Colorado serta New Y o rk . D i U t a h dan Colorado
ditemukan KTD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

(Adverse Event) sebesar 2,9 %,dimana 6,6 % diantaranya meninggal. Sedangkan

di New York KTD adalah sebesar 3,7 % dengan angka kematian 13,6 %. Angka

kematian akibat KTD pada pasien rawat inap di seluruh Amerika yang berjumlah

33,6 juta per tahun berkisar 44.000 – 98.000 per tahun. Publikasi WHO pada

tahun 2004, mengumpulkan angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara :

Amerika, Inggris, Denmark, dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3,2 –

16,6 %. Dengan data-data tersebut, berbagai negara segera melak ukan

mbangkan
penelitian dan menge Sistem Keselamatan Pasien ( Depkes RI, 20 06).

Rumah sakit sebagai organisasi padat karya dikarenakan b anyaknya jenis

tenaga professional maupun tenaga non professional yang terlibat

dalam pelayanan
di rumah sakit. Pelayanan dirumah sakit juga sarat de ngan

teknologi dan
canggih
kompleksitas prosedur diagnosis serta terap i

ini sangat
inkan
memungk
resiko menciderai pasien (Cahyono, 2008).

Hampir setiap tindakan medik menyimpan potensi resiko. B anyaknya

jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah

Sakit yang cukup besar, merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan

medis (medical errors). Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis

ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien,

bisa berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak

Diharapkan/KTD). Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam tahap diagnostic

seperti kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan

pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak

dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi; tahap
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan,

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4

pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil

pemeriksaan asuhan yang tidak layak; tahap preventive seperti tidak memberikan

terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak adekuat; atau pada hal

teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system

yang lain (Dep Kes RI, 2006).

Setiap rumah sakit wajib mengupayakan pemenuhan Sasara n Keselamatan

Pasien. Sa saran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut:

Ketepatan identifikasi pasien; Peningkatan komunikasi yang efekt if; Peningkatan

keamanan obat yang perlu diwaspadai, Kepastian tepat-lokasi, tep at-prosedur,

tepat-pasien operasi; Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan

Pengurangan risiko pasien jatuh. Pada penerapan standar kesela ek


m atan di rumah

sakit, asp sumber daya manusia(SDM) mempunyai peran yang sangat penting.

Sebenarnya tidak ada satupun petugas kesehatan di rumah sakit dalam

pelayanannya mempunyai niat menciderai pasiennya. Namun dalam

kenyataannya selalu ada kasus-kasus Kejadian Tak Diharapkan ( KTD), KNC,

KPC dan Kejadian sentinel dalam proses asuhan pelayanan medis maupun asuhan

keperawatan baik kejadian ringan sampai berat (Permenkes RI No 1691, 2011).

Pada penerapan system keselamatan pasien di rumah sakit ada aspek-aspek

yang harus dibangun atau ditingkatkan diantaranya kemampuan, sikap petugas

pelaksana pelayanan kesehatan maupun system atau organisasi. Pelayanan

keperawatan memiliki peran yang besar dalam pelayanan di rumah sakit, bukan

hanya dari jumlah tenaga keperawatan yang banyak akan tetapi pelayanan yang

terus menerus dan berkesinambungan. Kinerja perawat dalam penerapan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5

keselamatan pasien berhubungan erat dengan upaya mencegah KTD terhadap

pasien. Salah satu upaya yang dilakuan perawat dalam pencegahan KTD adalah

peningkatan kemampuan perawat dalam melakukan pencegahan dini, deteksi

risiko dan koreksi terhadap abnormalitas (Depkes RI, 2006).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Moewardi adalah Rumah sakit

milik pem
erintah provinsi Jawa Tengah kelas A pendidik n an

disamping pelayanan kesehatan, menjadi pusat rujukan, juga memberika

melaksanakan
sebagai tempat pendidikan bagi dokter, perawat dan pr fungsinya

ofesi ehingga kesehatan


pihak manajemen rumah
lainnya.
sakit dituntut untu S

k yang terbaik bagi pasien dengan


memberikan
mengutamakan ke pelayanan

selamatan an melalui penerapan standar akreditasi


dan keselamatan p kenyaman

asien. Instalasi pasien-pasien


Intensif adalah tempat yang menangani Perawatan

gawat trauma atau komplikasi penyakit karena


lain dan fokus dal penyakit,

am bidang
au organ support lifekerap membutu
pada pasien kritis yang support at

hkan ketelitian dan monitoring intensif. Observasi yang dilakukan penulis,

perawat di Instalasi Perawatan Intensif hampir seluruh parameter standar

keselamatan pasien telah dilaksanakan tetapi masih ada beberapa

kekurangan yang perlu diperbaiki. Berdasarkan latar belakang di atas,

peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang menggali

pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.Moewardi.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6

B. Rumusan Masalah

Rumusan permasalahan pada penelitian ini adalah

1. Adakah pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2. Adakah pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan

pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

3. A dakah pengaruh secara bersama pengetahuan dan sikap perawat

terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Insta lasi

Perawatan
ensif RSUD
Int dr. Moewardi.

C. Tujuan penelitian

1. Tu juan Umum

Tu juan umum penelitian ini adalah menganalisis pengaru h pengetahuan

dan sikap perawat terhadap penerapan standar keselama tan pasien di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.Moewardi.

2. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk:

a. Menganalisis pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

Dr.Moewardi.

b. Menganalisis pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr.Moewardi.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
commit to
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

c. Menganalisis secara bersama pengaruh pengetahuan dan sikap perawat

terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan

Intensif RSUD dr.Moewardi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini untuk mendukung teori pengaruh pe ngetahuan dan

sikap perawat dalam penerapan standar keselamatan p asien di rumah

sakit .

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan

literature mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit .

b. Hasil penelitian diharapkan menjadi tolok ukur/ indikator pencapaian

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

meningkatkan kualitas profesionalisme perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien di rumah sakit.

d. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai rujukan untuk menentukan

kebijakan-kebijakan dalam hal pelayanan yang berhubungan dengan

keselamatan pasien di rumah sakit.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Keselamatan pasien

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit

membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi asesmen risik o, identifikasi

dan penge
lolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan

analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta

implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah

terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat mela ksanakan suatu

tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (Permenkes No

1691, 2011).

Keselamatan pasien adalah pasien bebas dari cidera yang dak seharusnya

terjadi at ti au bebas dari cidera yang potensial akan terjadi enyakit, cidera

fisik/sosial/psikologis,
(p cacat, kematian dll), terkait pelayanan kesehatan.

Keselamatan pasien merupakan suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan

pasien lebih aman. Sistem ini meliputi: assesmen risiko, identifikasi dan

pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis

insiden, kemampuan belajar dari insiden dan menindaklanjuti insiden serta

implementasi solusi untuk mengurangi dan meminimalkan timbulnya risiko

(Depkes RI 2008).

Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian yang tidak

c om m i t t o u s e r
disengaja dan kondisi yang menga k ib at k a n a t a u berpotensi
mengakibatkan cedera
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8

yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian

Nyaris Cedera, Kejadian Tidak Cedera dan Kejadian Potensial Cedera. Kejadian

Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah insiden yang

mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat

KNC adalah terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien. Kejadian

Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden yang su dah terpapar

ke pasien,pi
teta
tidak timbul cedera. Kondisi Potensial Cedera, selanj utnya

disingkat ah kondisi yang sangat berpotensi


KPC untuk menimbulkan adal

cedera, adi insiden. Kejadian sentinel


tetapi
adalah suatu KTD
belum
yang terj

mengakibatkan
atau cedera yang serius. Pelaporan insiden keselamata kematian

n a disebut pasien Insiden


pelaporan. yang suatu
adalah selanjutny

sistem mentasikan laporan insiden keselamatan pasien, untuk


analisis d mendoku

an solusi untuk pembelajarNo 1691, 2011).


an (Permenkes

Tuj uan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan pasien di

RS, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,

menurunnya KTD di RS, terlaksananya program-program pencegahan sehingga

tidak terjadi pengulangan KTD (Depkes RI 2006).

Standar keselamatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit meliputi Hak pasien,

mendidik pasien dan keluarga, keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan,

penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan

program peningkatan keselamatan pasien, peran kepemimpinan dalam

meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang keselamatan pasien,

komunikasi adalah kunci untuk keselamatan pasien (Permenkes No 1691, 2011).


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9

Dalam rangka menerapkan standar keselamatan pasien, Rumah Sakit

melaksanakan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit yang terdiri

dari membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, memimpin dan

mendukung staf, mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko, mengembangkan

sistem pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien, belajar dan

berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, mencegah cedera

melalui implemen
tasi sistem keselamatan pasien (Permenkes No 1691, 201 1).

lui penerapan tujuh langkah tersebut diharapkan ha k pasien yang


Mela

lam Pasal 32 Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009


dijamin da tentang Rumah

enuhi. Hak tersebut antara lain untuk memperoleh lay


Sakit, terp anan

kesehatanmutu
yangsesuai
ber dengan standar profesi dan standar prosedu ral

operasionalanserta
yanglayan
efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dar i

kerugian i. Asosiasi perumahsakitan


fisik dan organisasidan
profesi kes mater

ehatan eraturan Menteri Kesehatan


menurut tentang Keselamatan
Pasal Pasie 10 P

n Rumah Sakit, wajib berperan serta dalam persiapan penyelenggaraan

Program Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Pasal 8 Peraturan Menteri

Kesehatan tersebut diatas mewajibkan setiap Rumah Sakit untuk

mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien yang meliputi

tercapainya 6 (enam) hal sebagai berikut:

a. Ketepatan identifikasi pasien

Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi dihampir

semua aspek/tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan identifikasi pasien

bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius/tersedasi, mengalami


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur/kamar/ lokasi di rumah sakit,

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11

adanya kelainan sensori, atau akibat situasi lain. Maksud sasaran ini adalah untuk

melakukan dua kali pengecekan yaitu: pertama, untuk identifikasi pasien sebagai

individu yang akan menerima pelayanan atau pengobatan dan kedua, untuk

kesesuaian pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut. Kebijakan

dan/atau prosedur yang secara kolaboratif dikembangkan untuk memperbaiki

proses identifikasi, khususnya pada proses untuk mengidentifikasi pasien ketika

pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah da n spesimen lain

untuk pemeriksaan klinis, atau pemberian pengobatan atau tindakan

lain. Kebijakan
dan/atau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara

untuk mengiden
tifikasi seorang pasien, seperti nama pasien, nomor rekam

medis, tanggal l
ahir, gelang identitas pasien dengan bar-code, dan la in-lain.

Nomor kamar pas lokasi tidak bisa digunakan untuk identifik


ien atau asi.

Kebijakan rosedur juga menjelaskan penggunaan


dan/atau dua identitas be p

rbeda da dirumah sakit, di lokasi rawat jalan,


seperti di pelayanan yang
unit berbe

gawat darurat, atau ruang operasi termasuk identifikasi pada pasien koma tanpa

identitas. Suatu proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan

dan/atau prosedur agar dapat memastikan semua kemungkinan situasi untuk

dapat diidentifikasi (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, tidak boleh

menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien.

2. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12

3. Pasien diidentifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk

pemeriksaan klinis.

4. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/prosedur.

5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten

pada semua situasi dan lokasi.

(Persi, 20 1)

b. Peningkatan komunikasi yang efektif

Komunikasi efektif, yang tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan yang dipahami

oleh pasien, akan mengurangi kesalahan, dan menghasilka n peningkatan

keselamatan pasien. Komunikasi dapat berbentuk elektronik, lisa n, atau tertulis.

Komunik asi yang mudah terjadi kesalahan kebanyakan terjadi pa da saat perintah

diberikan secara lisan atau melalui telepon. Komunikasi yang mudah terjadi

kesalahan yang lain adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaa n kritis, seperti

melaporkan hasil laboratorium klinik cito melalui telepon ke nit pelayanan.


u
Rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan suatu kebijakan dan/atau

prosedur untuk perintah lisan dan telepon termasuk: mencatat (atau memasukkan

ke komputer) perintah yang lengkap atau hasil pemeriksaan oleh penerima

perintah, kemudian penerima perintah membacakan kembali(read back) perintah

atau hasil pemeriksaan dan mengkonfirmasi bahwa apa yang sudah dituliskan dan

dibaca ulang adalah akurat. Kebijakan dan/atau prosedur pengidentifikasian juga

menjelaskan bahwa diperbolehkan tidak melakukan pembacaan kembali (read

back) bila tidak memungkinkan seperti di kamar operasi dan situasi gawat darurat

di IGD atau ICU (Permenkes RI No 1691, 2011).


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah :

1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan

dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah.

2. Perintah lengkap lisan dan telpon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali

secara lengkap oleh penerima perintah.

3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang

menyampaikan hasil pemeriksaan

4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan

komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten.

(Persi, 2011).

c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

Bila obat- obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien,manajemen

harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan

yang perlu diwaspadai (high-alert medications) adalah oba t yang sering

menyebabkan terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinelevent), obat yang

berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome)

seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa

dan Ucapan Mirip/NORUM, atau Look Alike Soun Alike/LASA). Obat-obatan

yang sering disebutkan dalam isu keselamatan pasien adalah pemberian elektrolit

konsentrat secara tidak sengaja (misalnya, kalium klorida 2meq/ml atau yang

lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0.9%, dan magnesium

sulfat =50%atau lebih pekat). Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat tidak

mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau bila perawat
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14

kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebelum ditugaskan, atau pada

keadaan gawat darurat. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau

mengeliminasi kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan

obat-obat yang perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari

unit pelayanan pasien ke farmasi. Rumah sakit secara kolaboratif

mengembangkan suatu kebijakan dan/atau prosedur untuk membu at daftar obat-

obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah s akit. Kebijakan

dan/atau prosedur juga mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan

elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi, serta p emberian

label secarabena
r pada elektrolit dan bagaimana penyimpanan nya di

area tersebut,s
ehingga membatasi akses, untuk mencegah pemberi an yang

tidak sengaja/k
urang hati-hati (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah :

1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat pro ses identifikasi,

menetapkan lokasi, pemberian label, dan penyimpanan elektrolit konsentrat.

2. Implementasi kebijakan dan prosedur.

3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika

dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian

yang kurang hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.

4. Elektrolit konsentrat yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi

label yang jelas, dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted)

(Persi, 2011).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat

lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien. Maksud dan Tujuan Sasaran ini adalah

Salah lokasi, salah-prosedur, pasien-salah pada operasi, adalah sesuatuyang

menkhawatirkan dan tidak jarang terjadi di rumah sakit. Kesalahan ini adalah

akibat dari komunikasi yang tidak efektif atau yang tidak adekuat antara anggota

tim bedah, kurang/tidak melibatkan pasien di dalam penanda an lokasi

(site marking),
dan tidak ada prosedur untuk verifikasi lokasi operasi. Di

samping itu,
asien
asesmen
yang tidak
p adekuat,penelaahan ulang catatan medi s

tidak ng tidak adekuat,


mendukung komunikasi
budaya
terbuka antar angg ya

ota han yang berhubungan


tim dengan tulisan tangan
bedah, yang permasala

tidak andwritting) dan pemakaian singkatan terbaca


adalah faktor-fa (illegibleh

ktor g terjadi. Rumah sakit kontribusi yang m


perlu untuk secara kolaboratif serin

engembangkan suatu
ijakan dan/atau prosedur yang efektif di dalam keb

mengeliminasi masalahyang mengkhawatirkan ini. Digunakan juga praktek

berbasis bukti, seperti yang digambarkan di Surgical Safety Checklist dari WHO

Patient Safety (2009), juga di The Joint Commission’s Universal Protocol for

Preventing WrongSite, Wrong Procedure, Wrong Person Surgery.

Penandaan lokasi operasi perlu melibatkan pasien dan dilakukan atas satu pada

tanda yang dapat dikenali. Tanda itu harus digunakan secara konsisten di

rumah sakit dan harus dibuat oleh operator/orang yang akan melakukan

tindakan, dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan

harus terlihat sampai saat akan disayat. Penandaan lokasi operasi dilakukan
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
pada semua kasus termasuk sisi (laterality),

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi) atau multipel level (tulang belakang).

Maksud proses verifikasi praoperatif adalah untuk:

1. memverifikasi lokasi, prosedur, dan pasien yang benar

2. memastikan bahwa semua dokumen, foto (imaging), hasil pemeriksaan yang

relevan tersedia, diberi label dengan baik, dan dipampang;

3. Melakukan verifikasi ketersediaan peralatan khusus dan/atau implant2 yang

dibutuhkan.

Tahap “Sebelum insisi” (Time out) memungkinkan semua p ertanyaan atau

kekeliruan diselesaikan. Time out dilakukan di tempat, dimana t indakan akan

dilakukan, tepat sebelum tindakan dimulai, dan melibatkan selur ituh tim operasi.

Rumah sakmenetapkan bagaimana proses itu didokumentasikan secara

ringkas, enggunakan checklist (Permenkes RI No 1691, 2011).

misalnya nilaian Sasaran ini adalah

Elemen Pe sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan di

1. Rumah mengerti untuk

identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.

2. Rumah sakit menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk

memverifikasi saat preoperasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien

dan semua dokumen serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat, dan

fungsional.

3. Tim operasi yang lengkap menerapkan dan mencatat prosedur “sebelum

insisi/time-out” tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/tindakan

pembedahan commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang

seragam untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien,

termasuk prosedur medis dan dental yang dilaksanakan di luar kamar operasi.

(Persi, 2011).

e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk me ngurangi risiko

infeksi yang terkait pelayanan kesehatan. Maksud dan Tujuan Sas aran ini adalah

Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tantangan terbesar dalam

tatanan pelayanan kesehatan, dan peningkatan biaya untuk mengat asi infeksi

yang berhubung
an dengan pelayanan kesehatan merupakan keprihati nan besar

bagi pasien m para profesional pelayanan kesehatan. Infeksi bia


aupun sanya

dijumpai ua bentuk pelayanan kesehatan


dalam
termasuk infeksi saluran sem

kemih, n darahinfeksi
(bloodstream pada
infections) dan pneumonia alira

(sering kali
an dengan ventilasimekanis). Pusat dari eliminasi infe dihubungk

ksi ini maupun infeksi-infeksi lain adalah cuci tangan (hand hygiene) yang

tepat. Pedoman hand hygiene bisa dibaca kepustakaan WHO, dan berbagai

organisasi nasional dan internasional. Rumah sakit mempunyai proses

kolaboratif untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur yang

menyesuaikan atau mengadopsi petunjuk hand hygiene yang diterima secara

umum dan untuk implementasi petunjuk itu di

rumah sakit (Permenkes RI No 1691, 2011).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

commit to
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Elemen Penilaian sasaran ini adalah :

1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru

yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient

Safety).

2. Rumah sakit menerapkan program hand hygiene yang efektif.

3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahka n pengurangan

ecara berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan ke sehatan.

(Persi, 2011).

f. Pengurangan risiko pasien jatuh.

Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko

pasien dari cedera karena jatuh. Maksud dan Tujuan Sasaran ini adalah : Jumlah

kasus jatuh cukup bermakna sebagai penyebab cedera bagi pasien rawat inap.

Dalam konteks populasi / masyarakat yang dilayani, pelayanan yang disediakan,

dan fasilitasnya, rumah sakit perlu mengevaluasi risiko pas ien jatuh dan

mengambil tindakan untuk mengurangi risiko cedera bila sampai jatuh. Evaluasi

bisa termasuk riwayat jatuh, obat dan telaah terhadap konsumsi alkohol, gaya

jalan dan keseimbangan, serta alat bantu berjalan yang digunakan oleh pasien.

Program tersebut harus diterapkan rumah sakit (Permenkes RI No 1691, 2011).

Elemen Penilaian Sasaran ini adalah

1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko

jatuh dan melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi

perubahan kondisi atau pengobatan, dan lain-lain.

commit
committoto
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

2. Langkah-langkah diterapkan untuk mengurangi risiko jatuh bagi mereka yang

pada hasil asesmen dianggap berisiko jatuh.

3. Langkah-langkah dimonitor hasilnya, baik keberhasilan pengurangan cedera

akibat jatuh dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.

4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan

berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di rumah sakit.

(Persi, 2011).

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah

Sakit, ewajibkan setiap Pasal


Rumah Sakit membentuk Tim
6 Kese m

lamatan akit (TKPRS) yang Pasien


ditetapkan oleh Rumah
Kepala Rumah S

Sakit kegiatan keselamatan pasien. TKPRSsebagai


bertanggung pelaksana

jawab mah Sakit. Keanggotaan TKPRS terdiri dari manajeme


kepada Kepala Ru

n dari profesi
Rumah kesehatan di Rumah
SakitSakit. Tugas TPKRS
dan ad unsur

alah : mbangkan program keselamatan pasien Rumah Sakit

a. Menge sesuai dengan

kekhususan Rumah Sakit tersebut

b. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan pasien

Rumah Sakit

c. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi,

pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan

(implementasi) program keselamatan pasien Rumah Sakit;

d. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan Rumah Sakit untuk

melakukan pelatihan internal keselamatan


commit to pasien Rumah Sakit
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

commit to
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

e. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta

mengembangkan solusi untuk pembelajaran

f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit dalam

rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit

g. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah Sakit.

Sistem pelaporan insiden menurut Pasal 11 ayat (1) Per aturan Menteri

Kesehatantentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit dilakukan di internal Rumah

Sakit dan kepada Komite Naional Keselamatan Pasien Rumah Sa kit. Pada ayat

(2) ditent ukan, pelaporan insiden kepada Komite Nasional Kese lamatan Pasien

Rumah Sakit mencakup KTD, KNC dan KTC, dilakukan setel ah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS. Pelaporan insiden kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus dijamin k eamanannya,

bersifat ra hasia, anonim (tanpa identitas), tidak mudah diakses o leh yang tidak

berhak. Pelaporan tersebut ditujukan untuk menurunkan insiden d an mengoreksi

sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk

menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden menurut Pasal 12 Peraturan

Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, harus dilaporkan

secara internal kepada TKPRS dalam waktu paling lambat 2x 24 jam sesuai

format laporan yang ditentukan. TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan. TKPRS melaporkan hasil

kegiatannya kepada Kepala Rumah Sakit. Rumah Sakit menurut Pasal 13

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit harus

melaporkan insiden,analisis,rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

(KTD) secara tertulis kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

sesuai dengan format yang ditentukan. Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan

solusi atas laporan KTD secara nasional. Penerapan keselamatan pasien

dipengaruhi oleh 5 faktor yaitu: faktor individu dan kinerja, faktor lingkungan

kerja, faktor pasien, faktor organisasional, faktor eksternal.

2. Pengetahuan

Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam baha sa inggris

yaitu knowledge
dalam encyclopedia of philosophy. sebagai mana ya ng ditulis

oleh dijelaskan
bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang

benar ge is justified true believ), secara terminologi (knowled

dikemukakan beberapa
akan efinisi tentang pengetahuan. Pengetahuan adalah d

yang diketahui
apa pekerjaan tahu, pekerjaan atau
tahu tersebut adalah hasil

ri kenal,
hasil da sadar,
gerti, dan pandai. Pengetahuan adalah insaf, men

benaran adalah pengetahuan


kebenaran dan ke maka dalam kehidupan manusia dapat

memiliki berbagai Pengetahuan dan kebenaran. Ilmu pengetahuan merupakan

suatu metode berpikir secara objektif (objective thinking), tujuanya untuk

menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual, pengetahuan

yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi, eksperimen,

klasifikasi. Analisis ilmu objektif dan menyampingkan unsur pribadi pemikiran

logika di utamakan, netral, dalam arti tidak dipengaruhi sesuatu yang bersifat

sedirian (subjective), karena di mulai dengan fakta (Bakhtiar 2013).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui. Pengetahuan juga merupakan

hasil dari tahu. Hal ini terjadi setelah individu melakukan penginderaan terhadap

suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

penginderaan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya suatu perilaku

seseorang.Perilaku yang terbentuk, yang didasari oleh pengetahua n akan bersifat

lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Notoatmodjo

2007).

Perilaku manusia dibagi menjadi 3 domain yaitu kognitif (co gnitive), afektif

(affective),psikomotor (psychomotor). Untuk pengukuran hasi l pendidikan,

pengetahu an merupakan hasil modifikasi mengenai do main perilaku.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat pe nting dalam

membentu k tindakan seseorang (overt behavior). Peng etahuan yang

mendasari perilaku akan membuat perilaku tersebut menjadi lebih langgeng

(Notoatmodjo 2007).

Pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan kepribadian merupakan bagian

dari karakteristik individual yang akan mempengaruhi perilaku organisasi

(Baron & Greenberg, 2000). Hasil Riset Delphi Group ditemukan bahwa

sebanyak 45% aset pengetahuan tersimpan dalam pikiran staf dalam bentuk

pengetahuan dan pengalaman sedangkan sisanya berada dalam dokumen kertas

dan dokumen elektronik dalam berbagai bentuk (Setiarso 2009). Pengetahuan,

keterampilan dan kemampuan kerja merupakan bagian dari faktor individu yang
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

berhubungan dengan kinerja secara keseluruhan (Armstrong dan Baron dalam

Wibowo, 2007). Pengetahuan juga tidak terlepas dari kemampuan seseorang

untuk belajar. Kemampuan belajar dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latar

belakang sosial dan budaya, tingkat pendidikan, pengalaman hidup dan gaya

belajar (Ellis dan Hartley 2000).

Dalam lingkup keselamatan pasien, pengetahuan SDM keseh atan termasuk

perawat merupakan hal yang berhubungan dengan komitme n yang sangat

diperlukan dalam upaya untuk membangun budaya kesela matan pasien.

Pengetahu an untuk mendukung Learning Culture yang ada dalam suatu

organisasi sangat berhubungan dengan perubahan budaya kese lamatan pasien.

Pengetahuan SDM kesehatan termasuk perawat merupakan hal yang berhubungan

dengan komitmen yang sangat diperlukan dalam upaya untuk mem bangun

budaya keselamata
n pasien (Cahyono 2008).

KTD sangat berhubungan dengan faktor kesalahan ma nusia sebagai

penyebabnya. Kesalahan manusia merupakan kesalahan yang terjadi saat

seseorang melakukan aksi atau tindakan. Tindakan seseorang dipengaruhi oleh

aktifitas kognitif. Tidak adekuatnya pengolahan sistem informasi dalam

sistem kognitif merupakan penyebab kesalahan manusia yang mengancam

keselamatan manusia (Cahyono 2008).

a. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang. Pengetahuan

pada domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu:


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
28

1) Tahu ( know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalamnya pengetahuan tingkatan ini adalah mengingat

kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan

tingkatan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaska n secara benar

tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut

secara be nar. Orang yang telah pahan terhadap obyek atau mat eri harus dapat

menjelaskan, menyebutkan, mencontohkan, meramalkan terhadap obyek yang

dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan mat eri yang telah

dipelajari pada kondisi atau situasi sebenarnya. Aplikasi disini diartikan

penggunaan hukum - hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

obyek kedalam suatu komponen - komponen, tetapi masih didalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata - kata kerja, dapa tmenggambarkan,

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru

dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan jus tifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu

ria yang ditentukan sendiri atausuatu


berdasarkan menggunakan kriteria krite

-kriteria yang telah ada.

Pengetahuan yang dimiliki manusia ada 4 (empat). Pertam a, pengetahuan

biasa adal ah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah common

sense, dansering diartikan dengan good sense, karena seseorang m emiliki sesuatu

dimana dia menerima secara baik. Semua orang menyebutnya ses uatu itu merah

karena memang itu merah, benda itu panas karena memang dikatakan panas,

dengan common sense semua orang sampai pada keyakinan secara umum tentang

sesuatu dimana mereka akan berpendapat sama semuanya. Common sense

diperoleh dari pengalaman sehari hari seperti air dapat dipakai untuk menyiram

bunga makanan dapat dipakai untuk memuaskan rasa lapar, musim kemarau akan

mengeringkan sawah tadah hujan, dan sebagainya. Kedua, pengetahuan ilmu yaitu

ilmu sebagai terjemahan dari science dalam pengertian yang sempit dapat

diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan

objektif. Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30

mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang berasal dari

pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, pengetahuan

filsafat yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang bersifat

kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat lebih menekankan pada

universalitas dana kedalaman kajian tentang sesuatu. Keempat, pengetahuan

agama ada lah pengetahuan yang diperoleh dari Tuhan lewat pa ra utusan-Nya.

Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para p emeluk agama

(Bakhtiar 013).

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang antara lain:

1) Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat,

kondisifisik.

2) Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana.

3) Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strat egi dan metode

dalam pembelajaran (Notoatmodjo (2007).

c. Hakekat pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state)

mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu object, dengan kata

lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal. Ada 2 (Dua) teori

untuk mengetahui hakekat pengetahuan itu yaitu :

1) Realisme

Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan

menurut realisme adalah gambaran atau copy yang sebenarnya dari apa yang ada

dalam alam nyata dari fakta atau hakikat. Pengetahuan atau gambaran yang aa
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31

dalam akal adalah copy dari yang asli yang ada diluar akal hal ini tidak ubahnya

seperti gambaran yang terdapat dalam foto, dengan demikian realisme

berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan

kenyataan.

2) Idealisme

Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pe ngetahuan


r yang

benar-benasesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahua aun adalah proses

mental atproses psikologis yang bersifat subjective. Ol an eh karena

itu pengetahu
bagi seseorang idealis hanya merupakan gambaran subjective

dan bukanbaran
gam objective tentang realitas. Subjective di pandang sebagai

sesuatu yangmeng
etahui yaitu dari orang yang membuat gambaarn terseb ut.

Karena an menurut teori ini tidak itu,


menggambarkan hakikat ke pengetahu

benaran. pengetahuan hanyalah gambaran menurut


Yang pendapat at diberikan

au penglihatan
g mengetahui orang
(Subject). menyatakan bahwa peng yan

etahuan yang menunjang keterampilan perlu diberikan agar staf dapat

melakukan tugasnya berdasarkan teori-teori yang dapat dipertanggung

jawabkan (Notoatmodjo

2009).

Budaya lingkungan dalam bentuk nilai dan kepercayaan, motivasi dan

komitmen, serta insentif untuk upaya berbagi pengetahuan dalam organisasi

merupakan suatu hal yang penting dalam program pengelolaan pengetahuan

dalam organisasi (Setiarso 2009).

Testee perlu diberikan kurun waktu tertentu untuk menghadapi alat tes
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
yang bertujuan mengukur kapasitas pengetahuan yang mereka dimiliki.

Penjelasan

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33

di atas memberikan gambaran bahwa kemampuan kognitif seseorang sangat

mempengaruhi kemampuan individu tersebut dalam melakukan tindakan yang

tidak menimbulkan risiko terhadap keselamatan pasien. Penguatan pada aspek

kognitif memiliki dasar penjelasan mengenai pentingnya mengkaji lebih jauh

pengaruh intervensi kognitif berupa pelatihan dalam meningkatkan

kemampu an individu untuk memberikan pelayanan kesehat an yang aman

(Suryabrata 2005).

3. Sikap

Sikap adalah suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif yang

menyenangkan maupun negatif yang tidak menyenangkan dalam hubungannya

dengan obyek-obyek psikologis (Thurstone cit Walgito 2007) . Sikap adalah

kecenderungan bertindak dari individu, beberapa respon ter tutup terhadap

stimulus ataupun obyek tertentu (Sunaryo 2004). Sikap adalah perasaan positif

atau negatif atau keadaan mental yang selalu disiapkan, dipelajari dan diatur yang

memberikan pengaruh khusus pada respon seseorang terhadap orang lain, obyek-

obyek dan keadaan. Sikap bagian intrinsik dari kepribadian seseorang (Gibson cit

Azwar 2006).

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek (Allport cit Azwar (2006) menjelaskan bahwa

sikap mempunyai tiga komponen pokok :

1) Kepercayaan (keyakinan), ide, konsep terhadap suatu objek

2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

3) Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave)


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34

Sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

1) Komponen kognitif (komponen perceptual), yaitu komponen yang berkaitan

dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap (believ).

2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang berhubungan

dengan rasa senang atau tidak senang terhadap obyek sikap.

3) Komp onen konatif (komponen perilaku, atau action compo nent), yaitu

komp onen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap

obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yait u menunjukkan

besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku sese orang

terhadap
sikap
obyek
(Byrne cit Walgito 2007).

Sikap memiliki tingkatan seperti halnya pengetahuan, yaitu:

1) Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa subyek (orang) mau dan memperhatikan

rangsangan (stimulus) yang diberikan (obyek).

2) Merespon (responding)

Sikap individu dapat memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

3) Menghargai (valuing)

Sikap individu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan

masalah.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
35

4) Bertanggung jawab (responsible)

Sikap individu dalam bertanggung jawab dan siap menanggung segala risiko

atas segala sesuatu yang telah dipilihnya.

5) Praktik atau tindakan (practice)

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior).

Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang n yata diperlukan

faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, ant ara lain adalah

fasilitas dan faktor dukungan (support) praktik ini mempunyai tingkatan :

a) sepsi (perception)
Per
engenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan
M tindakan yang
n diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.
aka
pon terpimpin (guide response)
b)
Res pat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang be

Da gan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat k n ar dan sesuai

den edua.

c) Mekanisme (mecanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah

mancapai praktik tingkat tiga

d) Adopsi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasi tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
(Notoatmodjo 2007).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37

Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain:

1) Pengalaman pribadi

Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi pernyataan kita terhadap stimulus sosial.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Diantara orang yang biasanya dianggap penting oleh indivdu ad alah orang tua,

orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, tem an dekat, guru,

teman kerja, isteri dan suami pada umumnya , individu ce nderung untuk

memiliki sikap yang kompernis atau searah dengan sikap orang yang

dianggap
. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh k penting

einginan
asi dan keinginan untuk menghindariuntuk
konflik denga bervari

n orang yang diang


gap penting tersebut.

3) Penga uh Kebudayaan

Kebudayaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besa

terhadap pembentukan sikap kita. Kebudayaan adalah menanamkan garis

pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

4) Sumber Informasi / Media Massa

Sumber informasi adalah suatu media yang dapat kita gunakan untuk

menambah pengetahuan responden. Media pembawa pesan mempunyai

peranan penting untuk menyebar luaskan informasi. Berhasil tidaknya pesan

diterima dengan baik atau dimengerti oleh yang menerima, akan tergantung

pada efektif tidaknya media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
38

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Lembaga pendidikan dan lembaga Agama sebagai suatu sistem mempunyai

pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar

pengertian dan konsep moral dalam diri individu.

6) Pengaruh Faktor Emosional

Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh e mosional

yang berfun
gsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau peng alihan

bentukisme
mekan
pertahanan ego.

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menilai pe rnyataan sikap

seseorang. Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang men gatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap. Pernyataan sikap mun gkin berisi

atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap, ya itu kalimatnya

bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyata an ini

disebut rnyataan yang favourable. dengan


Sebaliknya pernyataan pe

mungkin pula berisi hal-hal negatif


sikapmengenai obyek sikap yang bersifat

tidak mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap. Pernyataan seperti

ini disebut dengan pernyataan yang tidak favourabel. Suatu skala sikap sedapat

mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favorable dan tidak

favorable dalam jumlah yang seimbang. Dengan demikian pernyataan yang

disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi

skala memihak atau tidak mendukung sama sekali obyek sikap (Azwar 2006).

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung.

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39

responden terhadap suatu obyek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan

pernyataan-pernyataan atau hipotesis kemudian ditanyakan pendapat responden

melalui kuesioner (Notoatmodjo, 2007).

4. Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berja lan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan se b againya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku m anusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung , maupun yang

tidak dapatdiamati oleh pihak luar (Notoatmodjo 2007).

Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap n st imulus atau

rangsanga dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus t erhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut m erespons, maka

teori Ski nner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organi sme – Respon

(Notoatmodjo (2007)

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat

dibedakan menjadi dua :

1) Perilaku tertutup (convert behavior)

Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini

masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap

yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat

diamati secara jelas oleh orang lain.


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
40

2) Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain

(Notoatmodjo 2007).

Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2007), adalah s uatu respon

seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaita n dengan sakit

atau penyakit, sistim pelayanan kesehatan, makanan, dan m inuman, serta

lingkungan. Dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikas ikan menjadi

3 kelompok :

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance)

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.

2) Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas kesehatan, atau

sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan.

3) Perilaku kesehatan lingkungan

Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan fisik

maupun sosial budaya.

Menurut Bloom cit Notoatmodjo (2007), membagi perilaku itu didalam 3

domain (ranah/kawasan), meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai

batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41

kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga

domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif (kognitif domain), ranah

affektif (affectife domain), dan ranah psikomotor (psicomotor domain).

Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk

kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur dari:

1) Pengetahuan (knowlegde)

2) Sikap (attitude)

3) Praktik atau tindakan (practice)

Kepribadian seseorang ditentukan oleh salah satu nilai bud aya yang

dominan pada diri orang tersebut. Secara rinci perilaku manu sia

sebenarnyarefleksi dari berbagai gejala kejiwaan seperti pengetah merupakan

uan, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Na


keinginan, kehendak,

mun sulit dibedakan atau dideteksi demikian


gejala kejiwaan terseb realitasnya

ut lain diantaranya adalah pengalaman, keyakinan,


dipengaruhi sarana
oleh faktor

/fasilitas, sosial budaya dan sebagainya. Proses terbentuknya perilaku dapat

dipengaruhi oleh: pengalaman, keyakinan, fasilitas, sosio-budaya,

pengetahuan, persepsi, sikap, keinginan, kehendak, motivasi, niat (Bakhtiar

2013).

Perilaku manusia memiliki pandangan berbagai macam aliran antara lain :

1) Manusia menurut aliran psikoanalisis

Manusia menurut aliran yang dipelopori oleh Sigmund Freud ini adalah

makhluk yang digerakkan oleh suatu keinginan yang terpendam dalam jiwanya

(homo Volens). Aliran psikoanalis secara tegas memperhatikan struktur jiwa


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
manusia, Fokus aliran ini adalah totalitas kepribadian manusia bukan pada bagian-

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43

bagiannya yang terpisah. Menurut aliran ini, perilaku manusia dianggap sebagai

hasil interaksi sub sistim dalam kepribadian manusia yaitu:

a) Id

Yaitu bagian kepribadian yang menyimpan dorongan-dorongan biologis manusia

merupakan pusat insting yang bergerak berdasarkan prinsip kesenangan dan

cenderung memenuhi kebutuhannya .Bersifat egois, tidak bermora l dan tidak mau

tahu den gan kenyataan. Id adalah tabiat hewani yang terdiri da ri dua bagian:

Libido - insting reproduktif penyediaan energi dasar untuk kegia tan – kegiatan

kosntrukstif disebut juga sebagai insting kehidupan (eros). Tha natos – insting

destruktif an agresif

b) Ego

Berfungsi menjembatani tuntutan Id dengan realitas di dunia lu ar. Ego Adalah

mediator antara hasrat-hasrat hewani dengan tuntutan rasional da n realistik. Ego

yang menyebabkan manusia mampu menundukkan hasrat hewani nya dan hidup

sebgai wujud rasional. Ia bergerak berdasarkan prinsip realitas.

c) Super ego

Yaitu unsur yang menjadi polisi kepribadian, mewakili sesuatu yang normatif atau

ideal super ego disebut juga sebagai hati nurani,merupakan internalisasi dari

norma-norma sosial dan kultur masyarakat. Super ego memaksa ego untuk

menekan hasrat-hasrat yang tidak berlainan dibawah alam sadar (Azwar (2013).

Dari hal tersebut di atas maka menurut psikoanalis perilaku manusia adalah

merupakan interaksi antara komponen biologis / unsur hewani (id), komponen

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44

psikologis / unsur akal rasional (ego) dan komponen sosial / unsur moral (super

ego) (Azwar (2013).

2) Manusia menurut aliran behaviorisme

Manusia menurut aliran ini adalah homo mechanicus atau perilakunya

digerakkan oleh lingkungannya. Manusia berperilaku sebagai hasil belajar yaitu

perubahan perilaku akiba t pengaruh dari lingkungannya . Dari sin i timbul “teori

belajar” da n teori “tabula rasa”. Manusia dalam teori tersebut dianggap sebagai

kertas puti h atau meja lilin ketika lahir artinya manusia belum m emiliki “warna

mental”. Pada perkembangannya yang menyebabkan berub ahnya dan

bertambahnya warna mental tersebut adalah pengalaman. Secara sin gkat maka

aliran ini menekankan bahwa perilaku manusia, kepribadian manusia, serta

tempramen didasarkan pada pengalaman inderawi (sensory expe rience) (Azwar

(2013).

Konsep perilaku manusia di atas disempurnakan dengan metode yang

disebut pelaziman klasik . Pada metode ini perilaku manusia disebabkan adanya

stimuli yang terkondisi atau bersifat netral dengan stimuli yang tak terkondisikan.

Hipotesis tersebut menunjukkan bahwa organisme bisa diajar bertindak dengan

pemberian sesuatu rangsangan. Untuk menggambarkan metode ini oleh Pavlov

melakukan eksperimen dengan seekor anjing yang dikondisikan dengan stimulus

tertentu. Pada akhirnya didapati dalam eksperimen tersebut bahwa apabila anjing

melihat bekas makanan maka air liur hewan itu keluar sebagai “hasil belajar'

mengaitkan bekas makanan yang dilihat dengan makanan yang akan diberikan

kelak. Sebagai contoh illustrasi bahwa setiap kali anak membaca majalah dan
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45

orang tuanya mengambil majlah tersebut dengan paksa maka anak tersebut akan

benci terhadap majalah (Ivan Pavlov cit Bakhtiar 2013).

Konsep tentang perilaku manusia ini kemudian disempurnakan dengan

metode yang disebut operant conditioning (pelaziman operan). Metode ini

menerangkan bahwa apabila organisme menghasilkan sesuatu respon karena

mengoper atas stimulus yang diterima disekitarnya. Menurut Skinner cit Bakhtiar

(2013), pelaziman operan terdiri daripada dua konsep utama yaitu :

Peneguhan (reinforcement ) yang terbagi dalam peneguhan positif dan

peneguhannegatif.

(1) Peneguhan Positif (Positive Reinforcement)

Rangsangan yang bisa menambahkan pengulangan suatu ti ngkahlaku

berkali-kali disebut sebagai Peneguhan Positif. Conto


dan dilakukan h: Pekerja

prestasi tinggi dalam kerjanya diberikan bonus. M


yang mencapai aka ia

kan kinerjanya pada masa berikutnya


akan meningkat

(2) Peneguhan Negatif (Negative Reinforcement)

Bila ada rangsangan yang menyakiti atau yang mewujudkan keadaan tidak

mengenakan dan akan dihindari secara berkali-kali disebut sebagai peneguhan

negatif. Organisme kemungkinan mengulang tingkahlaku yang dapat mengelak

atau mengurangi keadaan yang negatif. Denda (punishment) adalah setiap

rangsangan yang menyebabkan pengulangan suatu respon tingkahlaku yang

dikurangi atau dihapuskan sama sekali . Contoh: Anak yang tidak membantu ibu

tidak diberi peluang untuk bermain bola dengan teman-temannya sehingga ia akan

menghapuskan perilaku yang dapat membuat dirinya tidak dapat bermain bola
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
46

lagi. Perilaku manusia menurut aliran ini semakin diperkuat dengan Social

Learning Theori atau pembelajaran Sosial. Teori ini mengatakan salah satu sifat

manusia ialah meniru (imitate) tingkahlaku atau tindak tanduk orang lain yang

diterima masyarakat (socially accepted behaviour) dan juga tingkah laku yang

tidak diterima masyarakat. Tingkah laku yang diterima dan tidak diterima tersebut

berbentuk : berbeda antara satu budaya dan budaya lain; b erbeda antara

individu;berbeda menurut situasi.

(3) Manusia menurut aliran psikologi kognitif

Manu sia dalam konsepsi psikologi kognitif adalah mahkluk yang aktif

mengorganisasikan dan mengolah stimuli yang diterimanya (h omo

sapiens). anusia adalah makhluk yang Artinya


berpikir dan tidak pasif d m

alam nya serta berusaha memahai


meresponlingkungannya. Lebih t lingkungan

egasnya dalah organisme aktif


bahwayang menafsirkan
manusiadan bahk a

an nya. Logika dari perilaku manusia menurut aliran ini


mendistorsi lingkungan

adalah bahwa jiwa manusia menafsirkan pengalaman indrawi secara aktif

melalui proses mencipta, mengorganisasikan, menafsirkan, mendistorsi dan

mencari makna. Jadi manusialah yang menentukan makna stimuli dan bukan

stimuli itu sendiri. Perilaku manusia bukan sekedar respon dari stimulus

melainkan produk dari berbagi gaya yang mempengaruhinya secara spontan.

Gaya tersebut oleh Lewin dirumuskan dalam B = f ( P. E ). Behavior adalah

hasil interaksi antara Persons ( diri orang) dengan Enviroment (lingkungan

psikologisnya).Teori lain dari aliran ini mengatakan bahwa manusia adalah

pencari konsistensi kognitif (consistency seeker ). Manusia merupakan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
mahkluk yang menjaga keajegan dalam sistem

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

kepercayaannya dan diantara sistem kepercayaan dengan perilaku. Asumsi ini

melahirkan teori yang disebut denga disonansi kognitif artinya manusia akan akan

mencari informasi yang mengurangi disonansi (ketidakcocokan antara dua

kognisi). Manusia bila bertemu dengan informasi yang disonan dengan

keyakinannya maka ia akan menolak, meragukan sumbernya, menacari konsonan

atau mengubahnya (Kurt Lewin cit Bakhtiar 2013).

(4) Manusia menurut aliran psikologi humanistic

Man usia menurut konsepsi psikologi humanistik adalah mahkluk aktif alam

merumuskan strategi transaksional sengan lingkungannya (homo ludens).

Pada asumsi
analir
ini manusia dipandang berada dalam dunia kehidupa n(

berupa (Ku), my
theself (diriku))I yang dipersepsi
(aku), dan diinter me

prestasi Perilaku manusia berpusat pada konsep


secara
dirinya berupa p subjektif.

ersepsi dentitas dirinya


manusia tentangdan berubah-u
yang bersifat fleksibel i

bah. Selain
anusia juga didasarkan pada itu perilaku
kebutuhannya dalam m

fungsi untuk mempertahankan, meningkatkan serta mengaktualisasikan dirinya

(Kurt Lewin cit Bakhtiar 2013).

5. Perawatan Intensif

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang

mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan

perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi

pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang

mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia.


c om m i t to us er
ICU menyediakan kemampuan da n sa ra n a , p r a s arana serta
peralatan khusus untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf medik,

perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaankeadaan

tersebut.

ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam

bidang kedokteran dan keperawatan gawat darurat. Pelayanan ICU diperuntukkan

dan diten tukan oleh kebutuhan pasien yang sakit kritis. Tujuan d ari pelayanan

adalah memberikan pelayanan medik tertitrasi dan berkelanjutan s erta mencegah

fragmentasi pengelolaan. Pasien sakit kritis meliputi :

1) Pasien- pasien yang secara fisiologis tidak stabil dan memerlukan dokter,

perawat, profesi lain yang terkait secara terkoordinasi dan berkelanjutan, serta

memerlukan perhatian yang teliti, agar dapat dilakukan pe ngawasan

yang an terus menerus serta terapi titrasi

ketat pasien yang dalam bahaya mengalami dekompen

2) Pasien-ga memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus s asi fisiologis

sehing serta dilakukan

intervensi segera untuk mencegah timbulnya penyulit yang merugikan.

Sebelum pasien dimasukkan ke ICU, pasien dan/atau keluarganya harus

mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai dasar pertimbangan

mengapa pasien harus mendapatkan perawatan di ICU, serta tindakan

kedokteran yang mungkin akan dilakukan selama pasien dirawat di ICU

(Permenkes RI No.1778 tahun 2010).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

B. Penelitian yang relevan

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan dan dijadikan acuan dasar

antara laien sebagai berikut :

1. Penelitian Sri Yulia (2010) yang berjudul “Pengaruh Pelatihan Keselamatan

Pasien terhadap Pemahaman Perawat Pelaksana mengenai Penerapan

Keselamatan Pasien di RS Tugu Ibu Depok” . Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh pelatihan keselamatan pasien terhadap pemahaman

perawat pelaksana mengenai penerapan keselamatan pasien. Metode penelityian

denganmenggunakan Quasi Experiment. Hasil penelitian pada 83 perawat

pelaksana RS Tugu Ibu Depok (kelompok eksperimen) d an 83 perawat

pelaksana RS Bhakti Yudha (kelompok kontrol) men unjukkan ada

perbedaan signifikan pemahaman perawat pelaksana sebelu m dan setelah

mendapatkan pelatihan pada kelompok eksperimen (p value 0,000) dan

tidak ada perbedaan pemahaman perawat pelaksana sebelu m dan setelah

pada kelompok kontrol (p value 0,417). Rumah sakit perlu melakukan

program pelatihan keselamatan pasien secara berkelanjutan dan

mengembangkan standar kinerja untuk memfasilitasi transfer pengetahuan

perawat.

2. Penelitian Teguh Kuncoro (2012) “ Hubungan antara Pengetahuan, Sikap

dan Kualitas Kehidupan Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Penerapan

Sistem Keselamatan Pasien di Rumah Sakit”. Penelitian menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional, Tujuan penelitian

untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, kualitas


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
kehidupan

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

kerja dan kinerja perawat dalam penerapan sistem keselamatan pasien di

rumah sakit. Hasil penelitian dari 57 responden perawat tentang materi

sistem keselamatan pasien menunjukkan nilai pengetahuan subyek

klasifikasi baik lebih banyak dibanding klasifikasi kurang, demikian pula

sikap perawat menunjukkan klasifikasi baik lebih banyak dibanding

klasifikasi
kualitas kehidupan kerja menunjukkan nilaikurang,
hampi tetapi

r kasi baik dengan sama


klasifikasi kurang. Kinerja antara
perawat klasifi

menunjukkan
kasi baik jauh lebih banyak dibanding klasifikasi ku klasifi

rang. Hasil menunjukkan tidak uji


dengan Chi-SquareTest ada statistik

orelasik kan antara pengetahuan,sikap dan kualitas


secara signifi

kerja kehidupan perawat dalam penerapan Sistem


dengan kinerja

SKP) Keselamatan Pasien


di ( Dengan uji Fisher
rumah
Exact Test sakit.

korelasi
menunjukkan ada secara signifik

erja an antara komponen partisipasi perawat.


dengan kin Direko

rja rumah sakit dengan


mendasikan untukmemperbaiki
meningkatkancara-cara
kualitas penyelesaian
kehidupan kemasalah dengan

tidak menyalahkan dan menghukum.

3. Penelitian Dwi Setiowati (2013) “Kepemimpinan Efektif Head Nurse

Meningkatkan Penerapan Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana

di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta”. Tujuan penelitian untuk

mengetahui hubungan kepemimpinan efektif head nurse dengan penerapan

budaya keselamatan pasien. Desain yang digunakan analisis korelasi secara

cross sectional pada 206 perawat pelaksana. Analisis data dengan Pearson,

Spearman, t independent, dan regresi linear. Hasil analisis menunjukkan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

hubungan lemah dan positif antara kepemimpinan efektif Head Nurse dengan

penerapan budaya keselamatan pasien. Penelitian merekomendasikan

peningkatan pengetahuan head nurse pada fungsi pengorganisasian dengan

pembentukan struktur organisasi, uraian tugas, pelatihan budaya keselamatan

pasien, pendidikan keperawatan berlanjut, diskusi keselamatan pasien, sistem

penghargaan atas penerapan budaya keselamatan pasien.

4. Penelitian Agustina Puji Lestari (2013) “Gambaran Buday a

Oleh Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instal


Keselamatan Pasien

asi Dr. Wahidin Sudirohusodo


Rawat Tahun 2013”. Penelitian
Inap ini RSUP

tahuiuntuk
bertujuan gambaran
menge budaya keselamatan pasien oleh perawat dalam

melaksanakan keselamatan pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Tekni k

pengambilan
mengunakan proportionate stratified random sampli sampel

ng. enelitian ini berjumlah 75


Responden
perawat. Analisis yang
pada
dig p

unakan adalah analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 75

responden, 37 reponden (49,3%) memiliki budaya keselamatan pasien

rendah dan 38 responden (50,7%) memiliki budaya keselamatan pasien

tinggi. Responden dengan budaya keselamatan rendah diantaranya terdapat

23 perawat (62,2%) dengan pelaksanaan pelayanan yang kurang baik dan

14 perawat (37,8%) dengan pelaksanaan pelayanan yang baik.

Sementara responden dengan budaya keselamatan pasien yang

tinggi seluruhnya (100%) telah melaksanakan pelayanan dengan baik.

Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit mempertimbangkan


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
mengevaluasi aspek-aspek yang dinilai dalam

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

budaya keselamatan pasien. Hal ini dengan dasar pemikiran bahwa semakin

tinggi tingkat budaya keselamatan pasien oleh perawat akan berpengaruh pada

tingkat pelaksanaan pelayanan dan akhirnya akan berdampak pada

menurunnya angka KTD di rumah sakit.

5. Penelitian Elizabeth Ari Setyarini “Kepatuhan Perawat Melaksanakan Standar

Prosedur Operasional: Pencegahan Pasien resiko Jatuh Di G edung Yosef


3
Dan Surya Kencana Rumah Sakit Borromeus”. Tuj
Dago uan penelitian
tahui gambaran kepatuhan perawat dalam melak
menge san akan SPO
ahan pasien resiko jatuh. Metode yang digunakan ad
penceg alah
atif yaitu dengan mengobservasi pelaksanaan pencegah
deskriptif kuantit an
responden yang diamati 50 perawat yaitu perawat Yo
pasien jatuh. Jumlah sef
Kencana. Hasil penelitian yang patuh melaksanakan pen
3 Dago dan Surya
aitu tentang penilaian MFS hasil 98 %, pemasangan gel
cegahan pasien jatuh y
ngan label segitiga 68%, penulisan di whiteboard 58%
ang patuh 68%, pemasa

, merendahkan tempat tidur 62%, pemasangan pagar pengaman tempat

tidur 96%. Dapat disimpulkan bahwa kepatuhan perawat melaksanakan

pencegahan pasien jatuh di ruang Yosef 3 Surya Kencana dan Yosef 3 Dago

dengan hasil rata-rata 75% patuh melaksanakan, 25% tidak patuh

melaksanakan. Dengan adanya penelitian ini diharapkan para perawat

dapat meningkatkan lagi kepatuhan melaksanakan SPO pencegahan pasien

resiko jatuh dan RS mengadakan sarana tambahan untuk pijakan kaki

pasien berupa kayu pendek atau dingklik.


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

C. Kerangka Pikir

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PENGETAHUAN 57
Faktor Internal:
- Usia
- Jenis kelamin
- Perhatian
- Pemahaman Faktor psikologis:
- Persepsi
Faktor eksternal: SIKAP - Kepribadian
- Tingkat - Proses Belajar
pendidikan - Motivasi
- Masa kerja
- Pelatihan yang
pernah diikuti Penerapan standar
keselamatan pasien

Faktor yang mempengaruhi:


- Motivasi perawat
- Konsekwensi tindakan
- Tanggung jawab personal
- Pengaruh Organisasi

Keterangan:

: diteliti : Tidak Diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Sumber: Bakhtiar (2013), Azwar (2006), Notoadmodjo (2007)

commit to
user

commit to
user
D. Kerangka konsep
Variabel Independen Variabel Independen

PENGETAHUAN SIKAP Penerapan


Keselamatan Pasien standar
Keselamatan Pasien

Variabel dependen

PERILAKU
Penerapan Standar Keselamatan Pasien

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

E. Hipotesis

Berdasarkan landasan teori diatas, hipotesis penelitian ini adala h:

1. Ada pengaruh pengetahuan perawat terhadap penerapan standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2. Ada pengaruh sikap perawat terhadap penerapan standar keselamatan

pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

3. Ada pengaruh secara bersama pengetahuan dan sikap perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD dr. Moewardi.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian telah dilaksanakan di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr.Moewardi pada tanggal 7 Juni – 6 Juli 2014.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif observa sional

analitik rancangan
dengan crosssectional.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi sejumlah 40 pera wat.

2. Sampel

Pada penelitian ini digunakan teknik total sampling.

D. Variabel penelitian

1. Variabel independen (bebas): Pengetahuan dan sikap perawat

2. Variabel dependen (terikat): Perilaku perawat dalam penerapan standar

keselamatan pasien.

E. Definisi operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi variabel independen

c o m m it to u se
er
yaitu pengetahuan dan sikap peraw a t da la m p en apan standar
keselamatan pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48

Sedangkan variable dependen adalah perilaku perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien.

Definisi operasional secara rinci adalah sebagaimana yang tercantum dalam

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Definisi Operasional


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
NO Variabel / Definisi Operasional Alat ukur Cara ukur l ukur Skala49
Sub VarHasi iabel

Variabel independen

1 Pengetahuan Kemampuan koknitif Kuesioner Perawat Hasil jawaban Interval


keselamatan perawat dalam mengisi diprosentasekan
pasien keselamatan pasien Jawaban benar kusioner untuk enentukan
m terdiri dari : nilai 1 tingkat
1. Ketepatan
pengetahuan
identifikasi pasien Jawaban salah
2. Peningkatan dengan klasifikasi
nilai 0
keamanan obat sebagai berikut
yang perlu
diwaspadai Kategori Data
3. Peningkatan
komunikasi yang a. Tinggi
efektif
4. Pengurangan Nilai 76 - 100 %
risiko infeksi
terkait pelayanan b.
Sedang kesehatan
5. Pengurangan 6 -75 %
risikopasien jatuh. Nilai 5
c. Rendah

Nilai < 55 %

2 Sikap Kecenderungan Kusioner Perawat Hasil pengukuran Interval


bertindak dari mengisi diprosentasekan
seorang perawat kusioner dengan klasifikasi
dalam penerapan sebagai berikut
standar Keselamatan
pasien. Kategori Data

a. Baik

Nilai 76- 100 %

b. Cukup

Nilai 56 – 75 %
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49

c. Kurang

Nilai < 55 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3 Perilaku Kemampuan perawat Lembar Peneliti Hasil observasi 50
Interval
penerapan dalam penerapan observasi diisi melakukan diprosentasekan
standar standar keselamatan dengan : observasi untuk menentukan
keselamatan pasien yang terdiri terhadap tingkat
pasien dari : Dilakukan Perawat pelaksanaan
1. Ketepatan
nilai 1, dalam dengan klasifikasi
identifikasi
pasien penerapan sebagai berikut
2. Peningkatan Tidak standar
keamanan obat dilakukan keselamatan KategoriData
yang perlu tidak nilai 0 pasien
diwaspadai a. Baik
3. Peningkatan Nilai76-100 %
komunikasi yang
b. Cukup
efektif
Nilai 56 – 75 %
4. Pengurangan
risiko infeksi c. Kurang
terkait pelayanan Nilai< 55 %
kesehatan
5. Pengurangan
risiko pasien
jatuh.

Variabel Confounding

4 Umur Umur responden Kuisioner Mengisi Dalam un Rasio


tah dihitung sejak tanggal karakteristik umur dalam
lahir hingga ulang responden
kuisioner tahun terakhir

5 Jenis kelamin Karakteristik fisik Kuisioner Mengisi 1. Laki- ki Nominal


la berdasarkan ciri jenis karakteristik umur dalam 2. uan
kelamin yang dimiliki responden kuisioner
dan dibawa sejak lahir
dari responden

6 Pendidikan Tingkat Kuisioner Mengisi 1. D3 Nominal


pendidikan karakteristi tingkat 2. S1
keperawatan yang
k responden pendidikan 3. S1+Ners
dimiliki responden
dalam
kuisioner

7 Lama kerja Jumlah tahun Kuisioner Mengisi Dalam tahun Rasio


yang menunjukan karakteristi lama
responden telah 1. < 5 th
k responden bekerja
bekerja sampai
dalam 2. 6-10 th
penelitian dilakukan
kuisioner 3. 11-15 th
4. 16-20 th

8 Status Status kepegawaian Kuisioner Mengisi 1. PNS Nominal


Kepegawaian yang dimiliki karakteristik status 2. Non PNS
responden r es po n de n kepegawaia
co m m i t t o user
n dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50

kuisioner

9 Status Status perkawinan Kuisioner Mengisi 1. Menikah Nominal


pernikahan yang dimiliki karakteristi status 2. Belum menikah
responden yang sah k responden perkawinan
secara hukum agama
dalam
dan Negara
kuisioner

F. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang ter di ri dari empat

bagian. Bagian pertama untuk mengkaji karakteristik individu. Bagian kedua

untuk mengkaji tentang pengetahuan perawat diukur sampai pada tingkat

aplikasi dengan 30 pertanyaan dengan 2 pilihan benar dan salah, apabila jawaban

responden benar diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Bagian ketiga untuk

mengetahui sikap, Sikap diukur melalui 30 pertanyaan, menggunakan skala

likert dengan 4 pilihan, Pada pertanyaan positif : Sangat Setuju (SS) dinilai 4,

Setuju (S) dinilai 3, Tidak Setuju (TS) dinilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)

dinilai 1, Pada pertanyaan negatif Sangat Setuju (SS) dinilai 1, Setuju (S) dinilai

2, Tidak Setuju (TS) dinilai 3, dan Sangat Tidak Setuju(STS) dinilai 4. Bagian

keempat mengobservasi perilaku cpoemnemraitptaon usstaenrdar keselamatan

pasien. Perilaku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51

diukur melalui 30 pertanyaan atau lembar observasi dengan pilihan jawaban ya

(dilakukan) dan tidak (Tidak dilakukan). Bila dilakukan ya: skor 1, bila tidak

dilakukan skor 0.

2. Validitas dan Reliabilitas

a. ji Validitas

Sebelum digunakan penelitian, kuesioner akan diujicobaka n terhadap 25

(Dua pulu h lima) orang perawat di ruang HCU. Uji Validitas mer upakan tingkat

kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan sesuatu yang m enjadi sasaran

pokok pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut (Su harsimi, 2010).

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu me ngukur apa

saja yang hendak diukur. Untuk mengetahui validitas tiap item d ari instrumen

dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson

yang dikenal
nganderumus korelasi Product Moment yaitu sebagai berik ut:

N XY X Y
r xy i = 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
N X
2
X N Y
2
Y 52

Keterangan :

r = Koefisien

X= Skor setiap pertanyaan

N= Jumlah sampel

Y=Skor total pertanyaan

Ketentuan : Jika r x y > r tabel pada taraf signifikansi 5 % berarti item

c o m m i t t o us er
kuesioner valid, dan jika r xy < r ta b e l p a d a t a r af signifikansi 5 %
item kuesioner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52

tersebut tidak valid. Perhitungan uji validitas instrumen ini dilakukan dengan

Program SPSS for Windows versi 16.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana alat ukur relatif

konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Suharsimi (2010) untuk

menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus koefisien

alpha Cro mbach dengan rumus:

2
k Si
RI= 1 2
k 1 St

Keterangan:

K = Banyaknya item
2
Si = Jumlah varian item
2
St = Varian total

Setelah harga r 1 diketahui, kemudian di interpretasikan dengan indeks

korelasi : 0,800 < r 11 1,00 berarti sangat tinggi; 0,600 < r 11 0,800 berarti

tinggi ; 0,400 < r 11 0,600 berarti cukup ; 0,200 < r 11 0,400 berarti rendah ;

0,00 < r 11 0,200 berarti sangat rendah. Kuesioner dinyatakan reliabel apabila

memiliki nilai alpha > 0,600.

G. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti datang sendiri ke Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi

untuk memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur penelitian. Setelah


commit to user
memberikan penjelasan, re untuk memberikan

persetujuan
sponden diminta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53

berpartisipasi dalam penelitian. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden

untuk diisi dan setelah selesai langsung dikumpulkan oleh peneliti. Responden

dilakukan observasi dalam penerapan standar keselamatan pasien oleh observer

yang telah ditunjuk oleh peneliti.

H. Analisa Data

Analisa data menggunakan analisa statistik sebagai berikut:

1. A nalisa Univariat

Analisa Univariat digunakan untuk mendiskripsikan masin g-masing

variabel. Hasil dari analisa univariat adalah distribusi dan p rosentase

dari tiap-tiap variabel tersebut.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat merupakan metode statistik untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mengetahui

pengaruh antara 2 variabel yaitu Pengetahuan dan sikap perawat tentang

keselamatan pasien dengan perilaku penerapan standar keselamatan

pasien. Penelitian ini peneliti menggunakan Analisis Korelasi Pearson

Product Moment adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui


c o m m it to u s e r
derajat hubungan dan ko n t ri bu si v a r ia bel bebas
(independent) dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54

variabel terikat (dependent). Teknik analisis Korelasi Pearson Product

Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data

interval dan ratio dengan persyaratan tertentu.

Rumus korelasi Product Moment yaitu sebagai berikut:

N XY X Y
r xy i = 2 2 2
N X X N Y Y

Keterangan :

r = Koefisien

X= Skor setiap pertanyaan

N= Jumlah sampel

Y=Skor total pertanyaan

Ketentuan : Jika r x y > r tabel pada taraf signifikansi 5 % berarti terdapat

hubungan antara variabel Xi dengan variabel Y. Perhitungan uji validitas

instrumen ini dilakukan dengan Program SPSS for Windows versi 16.

Sedangkan untuk mengetahui pengaruh antara 2 variabel yaitu Pengetahuan

atau sikap perawat tentang keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan

standar keselamatan pasien dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi

Linier Sederhana. Teknik analisis Regresi linier sederhana termasuk teknik

statistik parametrik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan

data yang normal.

Secara sederhana model persamaan regresi linier sederhana digambarkan

sebagai berikut :

Y = a + biXib + e commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55

Keterangan:

Y = variabel terikat

a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai Xi = 0

b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel

Xi berubah satu unit pengukuran)

Xi = masing-masing variabel

e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y indiv idual yang

teramati dengan nilai Y sesungguhnya pada titik Xi tertentu.

Ketentuan :

a. Merumuskan Hipotesis

Ho1 : tidak ada pengaruh pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ha1 : ada pengaruh pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ho2 : tidak ada pengaruh sikap terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

Ha2 : ada pengaruh sikap terhadap perilaku penerapan standar

keselamatan pasien

b. Menentukan taraf signifikansi

Taraf signifikansi menggunakan


commit to = 5%.
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56

Menentukan F Tabel

F tabel pada taraf signifikansi 5 % dengan dk pembilang (jumlah

variabel – 1) = 1, dan dk penyebut = n – k – 1 (40 – 1 – 1) = 38

diperoleh F tabel sebesar 4,10.

c. Kriteria Pengujian

Ho ditolak jika F hitung > F Tabel.

Ho diterima jika F hitung < F Tabel.

Perhitungan uji validitas instrumen ini dilakukan dengan Program SPSS

for Windows versi 16.

3. A nalisis Multivariat

Anali sis multivariat bertujuan untuk melihat atau mempelajari antar

beberapa variabel independen secara bersama-sama dengan vari abel

dependen, yang
untukmana
memperoleh jawaban faktor-faktor yang domin an.

Dari analisapenentu yang paling berpe


diperoleh informasi variabel diharapkan

ngaruh dengan variabel dependen.

Analisis Multivariat (Multivariat Analysis) merupakan salah satu jenis

analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dimana data yang

digunakan berupa variable bebas (independen variabels) dan variable terikat

(dependen variabels). Analisis Regresi Linear Ganda atau sering disebut juga

Analisis Multiple Regression Linear merupakan perluasan dari Simple Regression

Linear (Regresi Linear Sederhana).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57

Seleksi bivariat pada masing-masing variabel dependen dilakukan sebelum

melakukan analisis multivariat. Variabel independen yang memiliki nilai p > 0,25

dapat masuk dalam pemodelen multivariat .

Secara sederhana model persamaan regresi ganda digambarkan sebagai

berikut :

Y = a+b1X1b+b2X2+b3X3+…+bnXn+e

Keterangan:

Y = variabel terikat

a = intercept (perkiraan besarnya rata-rata Y ketika kenaikan nilai X = 0

b = slope (perkiraan besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel

X berubah satu unit pengukuran)

X = masing-masing variabel

e = nilai kesalahan (error) yaitu selisih antara nilai Y indiv idual yang

teramati dengan nilai Y sesungguhnya pada titik X tertentu.

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara

variabel independen (X1, X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen

(Y). nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti

hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka

hubungan yang terjadi semakin lemah.

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

0,00 - 0,199 = sangat rendah

0,20 - 0,399 = rendah

0,40 - 0,599 = sedang


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58

0,60 - 0,799 = kuat

0,80 - 1,000 = sangat kuat

I. Tahapan Penelitian

Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data

penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan tah apan prosedur

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan penelusuran l iteratur ilmiah,

penyusunan proposal, mengurus perijinan penelitian, dan sosialis asi di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi. Rencana penelitian p enyampaian

informasi kepada calon responden. Dalam penelitian ini, peneliti akan

menggunakan instrumen berupa :

a. Kuisioner A, yaitu data pribadi responden yang terdiri dari nam a (initial),

usia, jenis kelamin, pendidikan, status kepegawaian, masa kerja dan

status pernikahan responden.

b. Kuesioner B, yaitu untuk mengukur pengetahuan perawat tentang standar

keselamatan pasien.

c. Kuesioner C, yaitu untuk mengukur sikap perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien.

d. Instrumen D, yaitu untuk mengukur perilaku perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59

Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti, maka sebelum digunakan untuk

pengambilan data terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas,

yaitu dengan cara mengujicobakan kuesioner kepada 25 responden. Uji coba

kuesioner dilakukan pada 25 perawat yang ada di HCU bedah dan HCU interna

RSUD dr. Moewardi.

Berdasarkan perhitungan validitas variabel pengetahuan X1 diperoleh dari

30 soal terdapat 5 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 14, 22, 27 dan 28

yang mempunya
i nilai r hitung antara -0,260 – 0,100 kurang dari r tabel

product moment
ntuk N u= 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang v alid

digunakangambilan
dalam pen
data penelitian sedangkan soal yang tidak vali d di

buang dannakan
tidak dalam
digu pengambilan data penelitian.

Berdasarkan perhitungan validitas variabel Sikap (X2) dipero leh dari 30 soal

terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 7, 10, 11, 1 3 dan 20 yang

mempunyai nilai r hitung antara 0,092 – 0,363 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan

dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

Berdasarkan perhitungan validitas variable Perilaku (Y) diperoleh dari 30

soal terdapat 6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 3, 9, 12, 18, 20 dan 25 yang

mempunyai nilai r hitung antara -0,32 – 0,119 kurang dari r tabel product

moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan

committoto
commit
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61

dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan

tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Peneliti datang sendiri ke Instalasi Perawatan Intensif (ICU, PICU) RSUD

dr. Moewardi untuk memberikan penjelasan tentang tujuan dan prosedur

penelitian. Responden diminta untuk memberikan persetujuan berpartisipasi

dalam penelitian. Setelah itu kuesioner pengetahuan dan sikap di bagikan

kepada responden
untuk diisi dan setelah selesai langsung dikumpulka n oleh

peneliti, observer
yang ditunjuk dan telah diberikan penjelasan melak ukan

observasi inerja perawat pelaksana dalamterhadap


penerapan standar kesela k

matan pasien.

ap pelaporan

3. Taholahan data penelitian ini dilakukan dengan tahap sebaga

Peng i berikut :

a. Editing

Editing dilakukan untuk meneliti kembali apakah isian dalam lembar kuesioner

sudah lengkap. Editing dilakukan ditempat pengumpulan data, sehingga jika

ada data yang kurang dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Teknik coding dilakukan dengan memberikan angka pada masing-masing

jawaban. Selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja.

c. Tabulating
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62

commit to
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63

Tabulasi adalah langkah untuk memasukkan data hasil penelitian ke dalam

tabel-tabel kriteria. Setelah langkah-langkah di atas dilakukan oleh peneliti

kemudian data dianalisa menggunakan uji statistik. Uji statistik pada penelitian

ini adalah dengan menggunakan analisis regresi linear ganda (Riwidikdo,

2012).

d. Penuli an laporan

Setelah semua data terkumpul dan dianalisa, tahap sela njutnya adalah

pelaporan hasil penelitian. Pada tahap ini hasil penelitian dilap orkan sekaligus

dibahas kesesuaiannya dengan beberapa tinjauan pustaka. L aporan diakhiri

dengan bagian kesimpulan dan saran.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Berikut akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh

pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pasien dan sikap

terhadap perilaku penerapan standar keselamatan pasien.

1. Deskripsi Responden

a. Umur

commit
committoto
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

Deskripsi umur responden dibagi menjadi 3 kelompok yaitu

umur 20 – 30 tahun, 31 – 40 tahun dan 41 – 50 tahun. Deskripsi umur

responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1
Deskripsi Umur Responden

No Umur Jumlah Persentase (%)


1 20 – 30 Tahun 16 40.0
2 31 – 40 Tahun 15 37.5
3 41 – 50 Tahun 9 22.5
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

berumur antara 20 – 30 tahun sejumlah 16 res


ponden (40%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden berumur antara

41 – 50 tahun sejumlah 9 orang (22,5%).

b. Jenis Kelamin

Deskripsi jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.2
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
1 Laki-Laki 9 22.5
2 Perempuan 31 77.5
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

commit
committoto
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

perempuan sejumlah 31 responden (77.5%). Sedangkan responden

laki-laki sejumlah 9 orang (22,5%).

c. Pendidikan

Deskripsi pendidikan responden dibagi menjadi 3 kelompok

yaitu Pendidikan D3, Pendidikan S1 dan Pendidikan S1 + Ners.

Deskripsi pendidikan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Deskripsi Pendidikan Responden

No Pendidikan Jumlah Persentase (%)


1 D3 22 55.0
2 S1 12 30.0
3 S1 + Ners 6 15.0
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

berpendidikan D3 sejumlah 22responden (55%). Sedangkan yang

paling sedikit adalah responden dengan pendidikan S1 + Ners

sejumlah 6 orang (15%).

d. Status kepegawaian

Responden dalam penelitian ini terdiri dari Pegawai Negeri

SInstalasi Perawatan Intensifl dan Non Pegawai Negeri SInstalasi


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
64

Perawatan Intensifl. Deskripsi status kepegawaian responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4
Deskripsi Status Kepegawaian Responden

No Status Kepegawaian Jumlah Persentase (%)


1 PNS 22 55.0
2 Non PNS 18 45.0
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

adalah PNS sejumlah 22 responden (55%). Sedangkansisanya adalah

non PNS sejumlah 18orang (45,0%).

e. Masa kerja

Deskripsi masa kerja responden dibagi menja di 4 kelompok

yaitu umur < 5 tahun, 6 – 10 tahun, 11 – 15 tahun, dan 1 6 – 20 tahun.

Deskripsi masa kerja dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5
Deskripsi Masa Kerja Responden

No Masa kerja Jumlah Persentase (%)


1 < 5 Tahun 14 35.0
2 6 - 10 Tahun 10 25.0
3 11 - 15 Tahun 11 27.5
4 16 - 20 Tahun 5 12.5
Total 40 100
Sumber: Data Primer dcoiomlamhi,t 2t0o 1u4s.er
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

dengan masa kerja kurang dari 5 tahun sejumlah 14responden (35%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan masa kerja

antara 16 – 20 tahun sejumlah 5orang (12,5%).

f. Status pernikahan

Deskripsi status pernikahan responden dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.6
Deskripsi Status Pernikahan Responden

No Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)


1 Menikah 36 90.0
2 Belum Menikah 4 10.0
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden telah

menikah sejumlah 36 responden (90%). Sedangkan responden yang

belum menikah sejumlah sejumlah 4orang (10%).

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskritif digunakan untuk mengetahui gambaran variabel

penelitian yaitu pengetahuan, sikap perawat dan perilaku perawat dalam

penerapan standar keselamatan pasien.

a. Pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pasien

Deskripsi Pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien codmiumkiut rto umseernggunakan


kuesioner dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
66

25 pertanyaan. Dari 25 pertanyaan diperoleh nilai tertinggi 25 (100%)

dan nilai terendahnya 12 (48%) dengan rata-rata nilainya 19 (79,20%).

Tingkat Pengetahuan dibedakan menjadi 3 macam yaitu tinggi, sedang

dan rendah. Deskripsi tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.7
Tingkat Pengetahuan

No Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase (%)


1 Rendah 1 2.5
2 Sedang 10 25.0
3 Tinggi 29 72.5
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai pengetahuan mengenai penerapan standa


r keselamatan

pasien dengan kategori tinggi sejumlah 29 responden (72,5%).

Sedangkan yang paling sedikit adalah responden dengan tingkat

pengetahuan rendah sejumlah 1 responden (2,5%).

b. Sikap

Deskripsi sikap perawat diukur menggunakan kuesioner dengan

24 pertanyaan dengan skala liket. Dari 24 pertanyaan diperoleh nilai

tertinggi 94 (97,92%) dan nilai terendahnya 52 (54,17%) dengan rata-

rata nilainya 78,68 (81,95%). Sikap perawat dibedakan menjadi 3

macam yaitu baik, cukup dan kurang. Deskripsi sikap perawat dapat

dilihat pada tabel berikcuotminmi:it to user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67

Tabel 4.8
Sikap Perawat

No Sikap Jumlah Persentase (%)


1 Kurang 1 2.5
2 Cukup 12 30.0
3 Baik 27 67.5
Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai sikap baik sejumlah 27 responden (67,5%). Sedangkan

yang paling sedikit adalah responden dengan sikap kurang sejumlah

1 responden (2,5%).

c. Perilaku penerapan standar keselamatan pasien

Deskripsi perilaku penerapan standar n pasien diukur

keselamata menggunakan kuesioner dengan 24 24 pertanyaan

pertanyaan. nilai
diperoleh Dari tertinggi 22 (91,67%) dan nilai terendahnya

15 (62,50%) dengan rata-rata nilainya 19,55 (81,46%). Perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dibagi menjadi 3 macam yaitu

baik, cukup dan kurang. Deskripsi perilaku penerapan standar

keselamatan pasien dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.9
Perilaku

No Tingkat Perilaku Jumlah Persentase (%)


1 Kurang 0 0
2 Cukup 9 22.5
commit to er
3 Baik 31 77.5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
68

Total 40 100
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69
Berdasarkan tabel menunjukkan sebagian besar responden

mempunyai perilaku penerapan standar keselamatan pasien

dengan kategori baik sejumlah 31responden (77,5%). Sedangkan

sedikit adalah responden dengan tingkatyang palingcukup sejumlah


perilaku

9 responden (22,5%) dan tidak terdapat responden yang dengan

perilaku kurang.

3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk hui


mengeta pengaruh

pen getahuan terhadap perilaku penerapan standar keselam atan pasien

danengetahui
m pengaruh sikap perawat terhadap perila ku

penerapan
ndarkeselamatan pasien. Analisis data yang digu sta

nakan dengan
enggunakan analisis regresi linier sederhana. Berikut m

hasil penelitian yang telah dilakukan:

a. Analisis Uji Prasyarat Regresi Tunggal

Sebelum dilakukan analisis regresi linier sederhana dipersyarat

data yang dianalisis adalah data yang normal. Analisis normalitas data

dalam penelitian ini menggunakan kolmogorov smirnov test. Hasil

analisis normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.10
Uji Normalitas data

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
69

Pengetahuan Sikap Perilaku


(X1) (X2) (Y)
N 40 40 40
Normal Mean 19.80 78.68 19.55
a
Parameters Std.
3.006 10.113 1.894
Deviation
Most Absolute .177 .178 .169
Extreme Positive .070 .178 .106
Differences Negative -.177 -.147 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan hasil analisis normalitas dengan kolmogorov

smirnov test diperoleh semua variabel pengetahuan, sikap dan perilaku

penerapan standar keselamatan pasien mempunyai nilai p> 0,05

sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel mempunyai distribusi yang

normal, sehingga analisis data dapat dilakukan dengan analisis regresi

linier.

b. Pengaruh Pengetahuan terhadap Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

Untuk menguji hipotesis pengaruh pengetahuan mengenai

penerapan standar keselamatan pasien terhadap perilaku penerapan

standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis regresi tunggal.

Hasil analisis regresi tunggal antara variabel pengetahuan mengenai


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70

penerapan standar keselamatan pasien terhadap variabel perilaku

penerapan standar keselamatan pasien disajikan dalam data sebagai

berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh pengetahuan terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis

regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian regresi adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.11
Analisis Uji F

F hitung F Tabel (0,05,1,38) p Keterangan


22.496 4,10 0,000 Ho diterima
P<0,05

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 22,496 >

dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk

penyebut 38 sebesar 4,10 sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak

dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

pengetahuan terhadap perilaku penerapan standar keselamatan

pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh pengetahuan terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71

Y = 11,942 + 0,384 X1. Hasil persamaan regresi mempunyai arti

sebagai berikut:

a = 11,942 artinya jika tidak ada pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien maka perilaku penerapan

standar keselamatan pasien adalah sebesar 11,942.

b = 0,384 artinya jika variabel pengetahuan meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,384 satuan.

3) Koefisien Korelasi

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,610. Hasil ini memberikan maksud terdapat hu


bungan dengan

tingkat sedang antara pengetahuan dengan peril


aku penerapan

standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi antara pengetahuan dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,372. Hasil ini memberikan maksud pengetahuan tentang

penerapan standar keselamatan pasien memberikan sumbangan

kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien pada

perawat perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi sebesar 37,2% sedangkan sisanya 62,8% dipengaruhi


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72

oleh variabel lain selain pengetahuan tentang penerapan standar

keselamatan pasien.

c. Pengaruh Sikap Perawat terhadap Perilaku Penerapan Standar

Keselamatan Pasien

Untuk menguji hipotesis pengaruh sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan

analisis regresi tunggal. Hasil analisis regresi tunggal antara variabel

sikap perawat terhadap variabel perilaku penerapan standar

keselamatan pasien disajikan dalam data sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh sikap perawat terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien dilakukan dengan analisis

regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian regresi adalah

sebagai berikut.

Tabel 4.12
Analisis Uji F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F hitung F Tabel (0,05,1,38) p Keterangan 73
18,982 4,10 0,000 Ho diterima
P<0,05

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar

18,982 > dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang

1 dan dk penyebut 38 sebesar 4,10 sehingga dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara cosimkmapit tpoeuraswerat terhadap

perilaku penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73

standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

Y = 11,046 + 0,108 X2. Hasil persamaan regresi m empunyai arti

sebagai berikut:

a = 11,046 artinya jika tidak ada sikap perawat maka perilaku

penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

11,046.

b = 0,108 artinya jika variabel sikap perawat meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,108 satuan.

3) Koefisien Korelasi

Hasil koefisien korelasi antara sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar

0,577. Hasil ini memberikan maksud terdapat hubungan dengan

tingkat sedang antara sikap perawat dengan perilaku penerapan

standar keselamatan pasien pada perawat perawat pelaksana di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi antara sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
74

0,333. Hasil ini memberikan maksud sikap perawat memberikan

sumbangan kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.

Moewardi sebesar 33,3% sedangkan sisanya 66,7% dipengaruhi

oleh variabel lain selain sikap perawat.

4. A nalisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh

pengetahuan mengenai penerapan standar keselamatan pa sien dan

sikap
awat
per secara bersama-sama terhadap perilaku pen erapan

standar
elamatan
kes pasien dilakukan dengan analisis regresi li nier

berganda.
elum dilakukan
Seb analisis regresi berganda dilaku kan

pengujian
syarat analisis
pra regresi berganda yaitu uji asumsi klasik

antara
rmalitas,
lain uji autokorelasi,
no uji multikoliniertas dan uji hete

rokedastisitas.
Uji Prasyarata. Analisis Regresi Berganda

1) Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis regresi linier berganda

dipersyarat data yang dianalisis adalah data yang normal. Analisis

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan

kolmogorov smirnov test.

Hasil analisis normalitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.13
Uji Normalitas data

commit to Puesenrgetahuan Sikap (X2)


Perilaku (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
75

(X1)
N 40 40 40
Normal Mean 19.80 78.68 19.55
a
Parameters Std.
3.006 10.113 1.894
Deviation
Most Absolute .177 .178 .169
Extreme Positive .070 .178 .106
Differences Negative -.177 -.147 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204
Sumber: Data Primer diolah, 2014.

Berdasarkan hasil analisis normalitas dengan kolmogorov

smirnov test diperoleh semua variabel yang pengetahuan, sikap dan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien mempunyai nilai

p> 0,05 sehingga dapat disimpulkan ketiga variabel mempunyai

distribusi yang normal, sehingga uji normalitas dataterpenuhi.

2) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji korelasi antara

variabel bebas dalam regresi berganda. Syarat regresi berganda

tidak ada korelasi diantara variabel bebas. Analisis autokorelasi

dalam penelitian ini menggunakan analisis runs test. Hasil uji

autokorelasi dengan runs test adalah sebagai berikut:

Tabel 4.14
Uji Autokorelasi
Unstandardized
Residual
a
Test Value .08832
Cases < Test Value 20
Cases >= Test Value 20
Total Cases 40
Number of Runs commit o user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
76

Z -.801
Asymp. Sig. (2-tailed) .423

Berdasarkan hasil uji runs test diperoleh nilai Z sebesar

0,801 dengan p = 0,423 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan tidak

ada autokorelasi diantara variabel bebas dalam penelitian ini.

3) Uji Multikolinieritas

Syarat regresi berganda tidak ada multikolinieritas diantara

variabel bebas. Analisis multikolinieritas dalam penelitian ini

menggunakan VIF. Hasil uji multikolinieritas dengan VIF

diperolah hasil sebagai berikut:.

Tabel 4.15
Uji Multikolinieritas
Collinearity
Model Statistics
Tolerance VI F
1 (Constant)
Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar .879 1.138
Keselamatan Pasien (X1)
Sikap (X2) .879 1.138

Berdasarkan hasil uji VIF diperoleh nilai VIF pada variabel

pengetahuan sebesar 1,138 dan nilai VIF variabel sikap perawat

sebesar 1,138 <10 sehingga dapat disimpulkan tidak ada gejala

multikolinieritas diantara variabel bebas dalam penelitian ini.

4) Uji Heterokedastisitas

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77

Syarat regresi berganda tidak ada heterokedastisitas

diantara variabel bebas. Analisis heterokeastistias dalam penelitian

ini menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel bebas dengan absolute residual dari

persamaan regresi. Hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser

diperolah hasil sebagai berikut:.

Tabel 4.16
Uji Heterokedastisitas
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
a
1 Regression 2.313 2 1.156 1. 649 .206
Residual 25.940 37 .701
Total 28.253 39
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan engenai
M Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)
b. Dependent Variable:
Abs_res

Berdasarkan hasil uji Glejser diperoleh nilai F hitung

sebesar 1,649 dengan p = 0,206 > 0,5 sehingga dapat disimpulkan

tidak ada gejala heterokedastisitas diantara variabel bebas dalam

penelitian ini.

b. Hasil Analisis Regresi Berganda

Setelah uji prasyarat asumsi klasik persamaan regresi terpenuhi

selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis regresi linier berganda.

Hasil analisis regresi berganda antara variabel pengetahuan mengenai

penerapan standar kecsoemlamiattaton upsaesrien dan sikap perawat


terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78

variabel perilaku penerapan standar keselamatan pasien disajikan

dalam data sebagai berikut:

1) Uji Hipotesis

Uji hipotesis pengaruh pengetahuan dan sikap perawat

terhadap perilaku penerapan standar keselamatan pasien dilakukan

dengan analisis regresi uji F. hasil perhitungan analisis varian

regresi adalah sebagai berikut.

Tabel 4.17
Analisis Uji F

F hitung F Tabel (0,05,2,37) p Keterangan


20,322 3,25 0,000 Ho diterima

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar

20,322 > dari F tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang

2 dan dk penyebut 37 sebesar 3,25 sehingga dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang

signifikan antara pengetahuan dan sikap perawat terhadap perilaku

penerapan standar keselamatan pasien pada perawat pelaksana di

Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

2) Persamaan Regresi

Hasil persamaan regresi pengaruh pengetahuan mengenai

penerapan standar keselamatan pasien dan sikap perawat terhadap

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
79

Y = 0,293 X1 + 0,078 X2 + 7,626. Hasil persamaan regresi

mempunyai arti sebagai berikut:

a = 7,626 artinya jika tidak ada pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien dan sikap perawat maka

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah

sebesar 7,626.

1 = 0,293 artinya jika variabel pengetahuan mengenai penerapan

standar keselamatan pasien dan meningkat sebesar

1 satuan dan sikap perawat tetap, maka perilaku

penerapan standar keselamatan pasien meningkat

sebesar 0,293 satuan.

b2 = 0,078 artinya jika variabel sikap perawat meningkat sebesar

1 satuan dan pengetahuan mengenai penerapan standar

keselamatan pasien tetap, maka perilaku penerapan

standar keselamatan pasien meningkat sebesar

0,078 satuan.

b1 = 0,293 dan b2 = 0,078 artinya jika variabel pengetahuan

mengenai penerapan standar keselamatan pasien dan

sikap perawat masing-masing meningkat sebesar

1 satuan, maka perilaku penerapan standar keselamatan

pasien meningkat sebesar 0,293 + 0,078 = 3,71 satuan.

3) Koefisien Korelasi

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
80

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dan sikap

perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien

adalah sebesar 0,724. Hasil ini memberikan maksud terdapat

hubungan dengan tingkat kuat antara pengetahuan dan sikap

perawat dengan perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi atan Intensif


Peraw

RSUD dr. Moewardi.

4) Koefisien Determinasi
huan dan sikap
Hasil koefisien determinasi antara pengeta
lamatan pasien
perawat dengan perilaku penerapan standar kese
ud pengetahuan
adalah sebesar 0,523. Hasil ini memberikan maks
kan sumbangan
dan sikap perawat secara bersama-sama memberi
pasien pada
kepada perilaku penerapan standar keselamatan
tensif RSUD
perawat pelaksana di Instalasi Perawatan
dr. Moewardi sebesar 52,3% sedangkan sisanya 47,7% dipengaruhi
In
oleh variabel lain selain pengetahuan dan sikap perawat.

B. Pembahasan

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81

Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, selanjutnya dilakukan pembahasan

terhadap hasil analisis. Variabel-variabel tersebut dibahas secara mendetail sesuai

dengan tujuan penulisan penelitian ini.

1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan faktor dominan dalam mencapai tingkatan

ketrampil an tertentu. Dengan pengetahuan yang baik maka indiv idu akan lebih

mudah mengembangkan ketrampilan dengan latihan-latihan yang

cukup (Notoatm
ojo, 2007). Sebagian responden memiliki pengetahua n tinggi

yaitu sejumlah 2
9 responden (72,5%), responden dengan pengetahuan s edang

sejumlah den (25%).

10 respon penelitian Shelly Aprilia (2011), dari hasil penelitia

Hasiliabel yang berhubungan bermakna dengan perilaku pen menunjukkan

bahwa varan pasien adalah variabel pengetahuan setelah dikontro nerapan

standar keselamat
us pernikahan, pelatihan dan pengaruh organisasi. l oleh

variabel umur, stat

Menurut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan modal utama

didapatkannya keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetahuan yang baik,

individu akan termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan, dengan demikian

dapat disimpulkan pengetahuan perawat tentang standar keselamatan pasien

sebagian besar adalah baik, sehingga perawat di harapkan mampu menerapkan

standar keselamatan pasien dengan baik.

Terkait dengan konsep manajemen SDM, pengetahuan dinyatakan sebagai

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
suatu syarat penting terbentuknya perilaku karyawan. Hal ini sejalan dengan

pendapat Mangkuprawira (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83

merupakan unsur pokok bagi setiap karyawan untuk merubah perilakunya dalam

mengerjakan sesuatu. Karyawan yang hanya menggunakan pengetahuan

yang sekedarnya akan semakin tertinggal kinerjanya dibanding karyawan yang

selalu menambah pengetahuannya yang baru. Hal ini semakin memperjelas bahwa

pengetahuan tidak hanya dapat dipandang sebagai investasi yang bermanfaat pada

waktu tertentu saja akan tetapi bagaimana pengetahuan mempe ngaruhi

kinerja karyawan
pada periode pekerjaan karyawan merupakan suatu hal yang

penting diperhatika
n dalam mengelola SDM. Hasil penelitian ini mendu kung

penelitian Sri Yuliabahwa dalam kerangka memfasilitasi transf


(2010) er

pengetahuan
pelatihan keselamatan pasien dan pengembangkan s program

tandar kinerja
ukanperlu
secaradilak
berkelanjutan.

Analisis p eneliti terkait hal ini adalah upaya meningkatkan pen getahuan tetap

merupaka n suatu hal yang penting khususnya dalam konteks keselamatan

pasien. Hal ini didukung oleh pendapat Notoadmodjo(2009) ya ng menyatakan

bahwa pengetahuan yang menunjang keterampilan perlu diberikan agar staf dapat

melakukan tugasnya berdasarkan teori-teoriyang dapat dipertanggungjawabkan.

Sejalan dengan hal ini juga Henriksen, Joseph, dan Zayas-Caban (2009).

Menyatakan bahwa keterbatasan pengetahuan SDM memiliki peran penting

dalam menyebabkan keterbatasan institusi pelayanan untuk mengelola

pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Hal ini berarti bahwa

keterbatasan pengetahuan merupakan hal kunci sangat perlu dipertimbangkan

demi keamanan asuhan yang diberikan oleh tenaga kesehatan termasuk perawat.

Untuk mencapai peningkatan pengetahuan pelatihan dan peran pengorganisasian


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84

hal sesuai penelitian yang dilakukan Dewi Setyowati (2013) bahwa diperlukan

peningkatan pengetahuan head nurse pada fungsi pengorganisasian dengan

pembentukan struktur organisasi, uraian tugas, pelatihan budaya keselamatan

pasien, pendidikan keperawatan berlanjut, diskusi keselamatan pasien, sistem

penghargaan atas penerapan budaya keselamatan pasien.

2. Sikap

Individu akan bersikap terhadap suatu permasalahan yang dihadapi

tergantung dari pengetahuan yang dimiliki. Sikap merupa kan kumpulan

komponen-komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling b erinteraksi dan

memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek (Azwar, 2010).

Sebagian besar responden memiliki sikap dalam kategori baik y aitu sebesar

27 orang (67,
5%),responden dengan sikap dalam kategori sedang adal ah sejumlah

12 responden
(30%). Responden dengan sikap dalam kategori ku rang 1

(2,5%). Sikap
upakan perwujudan nilai-nilai afektif individu yang mer

didasari oleh beberapa variabel termasuk pengetahuan dan dipengaruhi pula

oleh kondisi lingkungan (Suparyanto, 2010). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sikap perawat untuk menerapkan standar keselamatan

pasien rata-rata bersikap baik.

3. Perilaku

Menurut Skinner cit Notoatmodjo (2007), merumuskan bahwa perilaku

merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari

luar. Sebagian besar responden memiliki perilaku dalam kategori baik yaitu

sebesar 31responden (77,5%). Responden dengan perilaku dalam kategori cukup


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85

adalah sejumlah 9 responden (23,5%). Hasil penelitian Shelly Aprilia (2011),

menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan perilaku penerapan

IPSG adalah pengetahuan, semakin pegetahuan responden baik maka perilakunya

akan baik juga. Perilaku menurut Notoatmodjo (2007), adalah suatu respon

seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit atau penyakit,

sistim pelayanan kesehatan, dengan demikian perilaku perawat unt uk menerapkan

standar standar keselamatan pasien adalah baik.

Keberhasilan perilaku penerapan standard keselamatan pasien perlu

didukung adanya kepatuhan pribadi perawat tersebut, hal i ni sesuai hasil

penelitian Elizabeth Ari Setyarini (2103) yang menyatakan para perawat

diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan melaksanakan SPO pen cegahan pasien

resiko jatuh.

4. Hasil Analisis Pengaruh Pengetahuan dengan Perilaku Penerapan Standar

keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi.

Pengetahuan merupakan faktor dominan dalam mencapai tingkatan

ketrampilan tertentu, pengetahuan merupakan modal utama didapatkannya

keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetahuan yang baik, individu akan

termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan dengan baik (Notoadmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 22,496 > dari F tabel

pada taraf signifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk penyebut 38 sebesar 4,10

sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh

yang signifikan antara pengetahuan terhadap perilaku penerapan standar

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
85

keselamatan pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

dr. Moewardi.

5. Hasil Pengaruh Sikap dengan Perilaku Penerapan Standar Keselamatan

Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr. Moewardi .

Sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri,

orang lai n, obyek atau issue. Sikap adalah merupakan reak si atau respon

seseorangyang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau obje k (Notoatmojo,

2007).

Berdasarkan hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 18,982 > dari F tabel

pada tarafsignifikansi 5% dan dk pembilang 1 dan dk penyebut 3 8 sebesar 4,10

sehingga dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima artinya ter dapat

pengaruh ifikan antara sikapyang


perawat terhadap perilaku pen sign

erapan standar
an pasien pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan keselamat

Intensif RSUD
rdi. dr. Moewa

Hal ini berarti sebagian besar sikap perawat positif untuk penerapan

sistem keselamatan pasien sesuai sasaran keselamatan pasien dan sebagian

kecil sikap perawat belum positif untuk materi peningkatan komunikasi

efektif. Seperti telah disampaikan sebelumnya komunikasi merupakan

permasalahan umum di rumah sakit, oleh sebab itu Standar ke VII Panduan

Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit menyatakan bahwa Komunikasi

merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien. Komunikasi

verbal, via lisan atau telepon direkomendasikan untuk ditulis, readback dan check
co m m itt o us e r
back. Penelitian Teguh Kuncoro ( 2 01 2 ) m e r e k omendasikan untuk
meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86

kualitas kehidupan kerja rumah sakit dengan memperbaiki cara-cara

penyelesaian masalah dengan tidak menyalahkan dan menghukum.

6. Hasil Pengaruh pengetahuan dan Sikap Perawat terhadap Perilaku Penerapan

Standar Keselamatan Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.

Moewardi .

Hasil koefisien korelasi antara pengetahuan dan sikap perawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar 0 ,724. Hasil

n maksud terdapat pengaruh dengan tingkat kuat anta


ini memberika ra

perawat
pengetahuan dengan perilaku penerapan standar keselamat
dan sikap an

pasien elaksana di Instalasi


padaPerawatan Intensif RSUD
perawat
Dr. Moew p

ardi. urut Notoatmodjo (2007), Pengetahuan merupakan

Mennnya keterampilan dan sikap yang baik, dengan pengetah modal utama

didapatkakan termotivasi meningkatkan perilaku kesehatan dengan uan yang baik,

individu a koefisien determinasi antara pengetahuan dan sikap p baik.

Hasil erawat dengan

perilaku penerapan standar keselamatan pasien adalah sebesar 0,523. Hasil ini

memberikan maksud pengetahuan dan sikap perawat secara bersama-sama

memberikan sumbangan kepada perilaku penerapan standar keselamatan pasien

pada perawat pelaksana di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr. Moewardi

sebesar 52,3% sedangkan sisanya 47,7% dipengaruhi oleh variabel lain selain

pengetahuan dan sikap perawat. Hasil penelitian ini mendukung penelitian

Agustina Puji Lestari (2013). Bahwa semakin tinggi tingkat budaya keselamatan

pasien oleh perawat akan berpengaruh pada tingkat pelaksanaan pelayanan dan
c o m m it t o u s e r
akhirnya akan berdampak pada m e n ur un n y a a n g ka KTD di rumah
sakit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
87

Staf yang adekuat juga menjadi faktor penentu dalam penerapan standard

keselamatan pasien. Kurangnya jumlah maupun kualitas tenaga perawatan

berdampak pada tingginya beban kerja perawat yang merupakan faktor kontribusi

terbesar sebagai penyebab human error dalam pelayanan keperawatan. Oleh

karena itu sangat direkomendasikan untuk meningkatkan jumlah dan kemampuan

staf yang a dekuat untuk meningkatkan keselamatan pasien. Rumah sakit dengan

staf keperawatan yang tidak memadai sangat berisiko untuk terjadi kesalahan

yang berujung kepada terjadinya hal yang tidak diinginkan (Yulia, 2010).

C. Keterbatasan

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai beri kut:

1. Penelitian ini hanya mengamati sekali saja pada saat pe ngambilan data

dan tidak diamati dalam jangka panjang serta sampel dalam penelitian

ini hanya berskala kecil sehingga hasil penelitian ini belum dapat

igeneralisasikan.

2. Terdapat hambatan-hambatan yang dialami selama pengambilan data

diantaranya seluruh responden bertugas secara shift sehingga

menyulitkan peneliti untuk mengikutinya dan membutuhkan waktu yang

lama untuk memperoleh data.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan pengetahuan perawat terhadap

penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif

RSUD Dr. Moewardi.

2. T erdapat pengaruh yang signifikan sikap perawat terhadap penerapan

standar keselamatan pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD Dr.

oewardi.

3. Pengetahuan dan sikap perawat secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap penerapan standar keselamatan pasien di Instalasi

Perawatan Intensif RSUD dr. Moewadi.

B. Implikasi Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan literature

mengenai pengaruh pengetahuan dan sikap perawat dalam penerapan

standar keselamatan pasien di rumah sakit .

2. Hasil penelitian diharapkan menjadi tolok ukur/ indikator pencapaian

penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk meningkatkan

kualitas profesionalisme perawat dalam penerapan standar keselamatan

pasien di rumah sakit.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
89

4. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai rujukan untuk menentukan

kebijakan-kebijakan dalam hal pelayanan yang berhubungan dengan

keselamatan pasien di rumah sakit.

C. Saran

1. Mengembangkan penelitian yang tidak terbatas p ada

pengaruh peterhadap penerapan standar keselamatan pas ien, tetapi juga


ngetahuan

pe
nelitian yang mengukur aspek psikomotor skill, mana jerial skill dan

social skill serta sejumlah faktor lain seperti faktor individu (sikap,

pe
rsepsi, nilai dan keterampilan) dan faktor organisa si (lingkungan

ke
rja, kebijakan, program, kepemimpinan, supervisi dan manajemen)

2. M
engembangkan penelitian dengan desain kualitatif yang dapat

menggali
rbagai befenomena mengenai persepsi, peng alaman dan

kontribusi perawat terkait berbagai topik keselamatan pasien dalam

pelayanan keperawatan.

3. Mengembangkan program peningkatan pengetahuan tentang

keselamatan pasien secara berkelanjutan.

4. Melaksanakan evaluasi dalam bentuk audit mutu

pelayanan keperawatan terhadap penerapan standar keselamatan

pasien

5. Mengembangkan standar kinerja perawat yang mendukung

penerapan konsep keselamatan pasien dalam indikator mutu pelayanan

keperawatan.

6. Mengembangkan program supervise, evaluasi terhadap kinerja perawat

c o m m i t t o u s er
dalam menerapkan standa r k e se l a m a a n pasien.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
90

DAFTAR PUSTAKA

Aditama,(2002).ManajemenAdministrasi Rumah Sakit. (Edisi 2). Jakarta:


Penerbit Universitas Indonesia

Amstrong, 1999. The Art Of HRD: Human Resource Management. New Delhi:
Crest Publishing House.

Arikunto, (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Azwar, (2006). Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Azwar, (2009). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka ar


Pelaj
Azwar, (2
013). Teori sikap. Yogyakarta: Pustaka belajar.
Bakhtiar,
2013). Filsafat ilmu. Edisi. I. Jakarta: Rajawali Pers
Baron, R. (7th ed.). New
JerseA. & Greenberg, J. (2000). Behaviour in
organizations.
Cahyono, y: Prentice Hall dalam
praktik kedo
(2008). Membangun budaya keselamatan
Depkes Rpasien kteran. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Sakit (Patient
Safe
I, (2006). Panduan Nasional Keselamatan Rumah
Depkes RI,(2008). Pedoman indikator mutu pelayanan keperawatan klinik di
sarana kesehatan. Jakarta

Depkes RI, (2008). Pedoman pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP).


(Edisi 2). Jakarta

Depkes RI, (2013). Panduan Nasional Keselamatan Rumah Sakit (Patient Safety)

Ellis, J.R. & Hartley, C.L. (2000). Managing and colaborating nursing care.
(3rded.). USA: Lippincott Williams & Wilkins.

Furchan A, (2007). Pengantar Penelitian dalam pendidikan. Yogjakarta. Pustaka


pelajar.

Kuncoro T, (2012). Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Kualitas Kehidupan


Kerja dengan Kinerja Perawat dalam
c o m m Penerapan
i t to uSistem
se rKeselamatan Pasien
di Rumah Sakit”. Tesis. Fak u l ta s I lm u K e perawatan-UI:
Depok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
91

Lestari Puji A, (2013) “Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Oleh Perawat


Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013”.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: PT Rineka


Cipta

Notoatmodjo, S. (2009). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Permenkes RI, 1691/Menkes/Per/VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah


Sakit

Persi, 2011. Joint Commission International Standar Akreditasi mah Sakit, Edisi
4 JakRu arta, PT. Gramedia

Sastroasmoro,(2002).Dasar-dasar metodologi penelitian klinis, rta: CV Sagung


Seto. Jaka

Setiowati, tkan Penerapan


Buda (2013) Kepemimpinan Efektif Head Nurse Meningka PN Dr. Cipto
Manya Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksanadi RSUI: Depok.
gunkusumo Jakarta Tesis. Fakultas Ilmu Keperawatan-U
Setyarini, ndar Prosedur
Oper (2012). Kepatuhan Perawat Melaksanakan Sta sef 3 Dago
Dan asional:
Sury Pencegahan Pasien Resiko Jatuh Di Gedung Yo a n Stikes
SantoKencana
Borr Rumah Sakit Borromeus . Jurnal Kesehata
omeus.Bandung
Setiarso, Harjanto,Triyono, & Subagyo, (2009). Penerapan knowledge
management pada organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

SK Menteri Kesehatan RI No.1778 tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan


Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit

Suryabrata, S. (2005). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada. Sugiyono,(2008). Metode Penelitian dalam Pendidikan, Bandung:

CV.Alfabeta Sugiyono, (2009). Statistika untuk penelitian, Bandung:

CV.Alfabeta

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah


commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
Sakit. Wibowo. (2007). Manajemen kinerja. (Edisi1).Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
93

Walgito,2007. Attitude Measurement. www.psycologymeaurement.com. On-line:


21 November 2013.

Wijono,2009. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Jaya

WHO,(2004). World Alliance for Patient Safety, Format Program. Januari 03,
2010. http://www.who.int

Yulia, Sri. 2010. Pengaruh Pelatihan Keselamatan Pasien terhadap Pemahaman


Perawat Pelaksana mengenai Penerapan Keselamatan pasie n di RS
TuguTesis.
Ibu. Fakultas Ilmu Keperawatan-UI: Depok

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i

JADWAL PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI
PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

KEGIATAN APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMB


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 `1 2 3
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Ujian Usulan Tesis
Ijin Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Penyusunan Laporan
Ujian Tesis
Resvisi
Penggadaan

committoto
commit
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii

SURAT PERMOHONAN CALON RESPONDEN

Kepada Yth
Calon Responden Penelitian
Di RSUD Dr. Moewardi

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : Ari Setiyajati
NIM : S540908002
Pendidikan : Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

Adalah mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Sebelas M aret


Surakarta ng melakukan penelitian
yang dengan judul Pengaruh Pe seda
ngetahuanawat Terhadap Penerapan Standar
dan Keselamatan
Sikap
Pasie Per
n Di Instalasi Perawatan
Intensif RSUD dr.Moewardi
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang m erugikan
bagi Bapak/Ib
u/Saudara sebagai respoonden. Kerahasian semua i nformasi
yang diberikan akan kami jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. Apabila Bapak/ Ibu/ Saudara menyetujui menjadi responden maka
saya mohon kesediaannya untuk menandatangani persetujuan dan menjawab
pertanyaan- pertanyaan yang telah tersedia.
Demikian, atas perhatian dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Surakarta, Juni 2014


Peneliti

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
A ri ii
Setiyaj
ati
S5409 com
08002 mit
to
use
r

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN


(Informed Consent)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : …………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………….

Setelah mendapatkan penjelasan tentang maksud dan tujuan serta hak


dan kewajiban
sebagai responden. Dengan ini menyatakan dengan su ngguh-
sungguh bahwa
a bersedia
say untuk menjadi responden dalam penelitian yang
berjudul Pengaruh
Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Penera pan
Standar Keselama
tan Pasien Di Instalasi Perawatan Intensif RSUD dr.Mo
ewardi Pernyataan
ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesad aran
tanpa ada pakasaan
ihak lain. p

Surakarta, Juni 2014


Responden

(-------------------------)

commit
committoto
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI
PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

IDENTI TAS

Nama ..........................................................................................Initial
Usia ..........................................Tahun
Jenis Kel amin Laki-laki Perempuan

Pendidika n Diploma III


Terakhir
S1 Ilmu Keperawatan
Ners (S1 Profesi)
Status Pegawai negeri sipil(PNS)
kepegawa ian
Pegawai Non PNS

Masa Ker ja < 5 Tahun


>5 s.d 10 Tahun
>10 sd 15 Tahun
>15 s.d 20 Tahun
> 20 Tahun

Status Menikah
pernikahan
Belum menikah

committoto
commit
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi
user

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v

B. PENGETAHUAN PERAWAT
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut
anda. (Keterangan : B = Benar , S = Salah).

NO PERTANYAAN B S

1 Yang dimaksud dengan keselamatan pasien (patien safety) adalah


proses dalam suatu Rumah Sakit yang memberikan pelayanan pasien
yang lebih aman
2 Yang di maksud dengan insiden keselamatan pasien adalah kesalahan
medis ( medical error), kejadian yang tidak diharapkan (adverse event),
dan nyaris terjadi (near miss).
3 Sistem keselamatan pasien hanya meliputi asesmen risiko, tifikasi
risiko daiden n tidak termasuk pengelolaan hal yang dengan
risiko selaberhubungan ma pasien di rumah sakit.
4 KTD adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan
cedera asien akibat melaksanakan tindakan atau tidak men p
gambil yang seharusnya diambil, dan bukan penyakit dasarny tindakan
a atau kondisi
asien p
5 Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian yang tidak
engaja dis k diharapkan, yang dapat mengakibatkan atau
dan tidaber atkan cedera pada pasien potensi
6 mengakib
Kejadian Sentinel adalah kejadian yang mengakibatkan kematian atau
cedera s erius, biasanya dipakai untuk kejadian yang tidak
diharapkasangat n atau tidak dapat diterima, seperti operasi pada tubuh
yang salabagian h.
7 Tujuan dari sistem keselamatan pasien adalah untuk h dan
mengurangi mencega
terjadinya KTD, KNC, KPC dan Sentinel.
8 Tujuan penggunaan identitas pasien dengan minimal dua parameter
adalah untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya
Insiden
9 Keselamatan
Tujuan Pasien (IKP).
pemasangan gelang identitas pada pasien adalah untuk
memastikan kebenaran identitas pasien selama pasien dirawat.
10 Isi tulisan gelang identitas pasien adalah nama pasien , umur, alamat

11 Pemasangan gelang identitas pasien untuk menunjukkan jenis kelamin


pada pergelangan tangan kiri warna biru muda untuk pasien laki-laki
dan warna merah muda untuk pasien perempuan
12 Identifikasi dilakukan terhadap pasien penerima pengobatan & tranfusi
darah, pengambilan specimen, penerima prosedur keperawatan
13 Penggunaan identitas pasien dengan menggunakan minimal
dua
parameter dimaksudkan untuk menghindari kesalahan
14 disebabkan kesamaan
Penggunaan atau kemiripan
identitas pasien nama pasien.
dengan minimal dua parameter
dimaksudkan untuk kelengkapan data, tidackomumntiut kto
umse enr cegah dan mengurangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi

kemungkinan terjadinya KTD.


15 Nama pasien, tanggal lahir, nomor rekam medis dan alamat pasien
dapat dipakai untuk identifikasi pasien dan harus tertulis pada gelang
tangan pasien
16 Proses komunikasi berupa perintah lengkap atau informasi hasil
pemeriksaan secara lisan via telepon dicatat, dibaca ulang oleh si
penerima diberi stempel read back dan diverifikasi oleh pemberi
perintah dalam waktu 24 jam
17 Komunikasi efektif adalah komunikasi yang diulang-ulang, tidak
berkaitan dengan instruksi verbal/lisan dan via telephon
18 Instruksi dari dokter baik secara verbal maupun telepon wajib di
bacakan kembali oleh penerima instruksi (read back) dan dib e rikan
tanda ca p pada lembar terintegrasi untuk di periksa oleh dokter yang
bersangkutan.
19 Operan j aga dilakukan dari satu shift ke shift berikutnya mer upakan
bagian da ri komunikasi berkesinambungan
20 Merupak an hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan di Rumah
Sakit d isebabkan banyaknya jenis obat dan Jenis pemeriksaan dan
prosedur
21 Obat-obat dengan konsentrasi pekat boleh ada di ruangan n

22 Seorang p perawata asien yang mempunyai alergi obat tertentu ng


gelang i
23 Keamana harus terpasa hatikan
perawat, dentitas pada pergelangan tangan kanan warna kuning
24 Membatan pemberian obat-obat kepada pasien tidak perlu bukan
dimaksud diper karena sudah dijamin oleh bagian apotik
25 Tindakansi jumlah pengunjung pasien dan erawat
keluarganya kan untuk mengurangi risiko
karena perawat yang lebih sering kontak dengan pasien infeksi
26 Cuci tangan hanya dilakukan saat sebelum dan sesudah menyentuh
pasien
27 Yang termasuk upaya mencegah dan mengurangi kemungkinan
risiko
pasien jatuh selama perawatan adalah: melakukan asesmen pasien,
menandai pasien, memposisikan tempat tidur terendah,meninggikan
pagar pengaman, tidak termasuk melakukan pengawasan lebih ketat
28 dan mendekatkan
Asesmen pasien pasien
dengandikemungkinan
dekat nurse station.
risiko jatuh hanya
dilakukan
29 perawat saatulang
Pengkajian pasienresiko
pertama masuk
jatuh wajibperawatan
dilakukan pada pasien yang akan
pindah dari ruangan atau bangsal lain .
30 Asesmen risiko ulang kemungkinan pasien jatuh selama
dalam
perawatan dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi KTD
pasien jatuh
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii

C. SIKAP PERAWAT.

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai menurut anda.
(Ket: SS=Sangat Setuju, S = Setuju, TS=Tidak Setuju, STS=Sangat Tidak Setuju)

NO PERTANYAAN JAWABAN
SS S TS STS
1 Penerapan sistem keselamatan rumah sakit dalam
asuhan an menjamin pasien lebih aman
2 keperawat
Pentingnya melakukan asesmen risiko, identifikasi
pengelolaadan n hal yang berhubungan dengan risiko
pasien dselama i rumah sakit termasuk ruang lingkup
keselamatasistem n pasien.
3 Menurut s aya identifikasi pasien tidak perlu di lakukan
karena sud ah hafal dengan pasien saya.
4 Memperhatikan setiap upaya pencegahan infeksi
pasien selnosokomial ama dalam perawatan rumah sakit
yang sangamerupakan hal t penting
5 Melakukan identifikasi risiko atau potensial risiko
selama paspasien ien di rawat di rumah sakit merupakan
asuhan kepbagian dari erawatan.
6 Dalam m enerapkan standar keselamatan pasien pada
pekerjaan sehari-hari tanpa diawasi orang lain
7 Rekan-rekan sesama perawat tidak mungkin
terjadinya berbuat
keperawatan. kasus IKP dalam melaksanakan tindakan
8 Setiap terjadinya Insiden Keselamatan pasien
harus
9 dilaporkan,
Setiap bukan IKP
terjadinya untukharus
ditutupi atau disembunyikan.
didiskusikan, dikaji, dicari
akar
10 masalah dan dijadikan
Implementasi sistem bahan pembelajaran
keselamatan bersama
pasien
memerlukan
11 keterlibatan
Dalam pasien dan sistem
implementasi keluarganya
keselamatan pasien hak-
hak
12 pasien perlu dijelaskan
Perlu ditulis lengkap danlagidibacakan ulang untuk
instruksi
13 dokter
Dalam yang diberikan melalui
menerapkan sistem verbal/lisan
keselamatandanpasien
via telephon
tidak
termasuk mendidik pasien dan keluarganya.
14 Sangat penting penggunaan identitas pasien dengan
minimal
dua parameter untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viiivii
i

15 Memerlukan perhatian seksama penggunaan identitas


pasien
dengan minimal dua parameter hanya penting pada saat
memberikan obat-obat suntikan dan melaksanakan transfusi
16 darah.
Dalam implementasi sistem keselamatan pasien tidak
untuk
17 mencari-cari kesalahan rekan
Hasil kritis pemeriksaan sekerja perlu
penunjang atau petugas lainnya
segera dilaporkan
kepada dokter
18 Diperlukan perhatian tinggi keamanan pemberian obat-
kepada pasobat ien
19 Sangat dibenarkan adanya obat-obat dengan
pekat bolekonsentrasi h ada di ruangan perawatan
20 Memerlukan perhatian cermat akurasi pemberian dosis obat
kepada pasien
21 Memerlukan perhatian akurasi tinggi cara/route
obat kepadpemberian a pasien
22 Memerlukan perhatian khusus rupa dan kemasan
obatan yanobat- g mempunyai kemiripan
23 Memerlukan pengkajian pasien dengan riwayat allergi
24 Bila terjadobat
rumah sa i insiden keselamatan pasien selama pasien
bersama di kit tidak harus dilaporkan, dianalisis atau
pembelajardikaji sebab-sebabnya untuk dijadikan
25 Tidak perlbahan an bersama.
jatuh dalamu perawatan,
dilaporkan secara
karena tertulis
berdampak apabila ada
merugikan
bagi pelayanan asuhan keperawatan.
26 Penting adanya singkatan-singkatan di rumah sakit
yang
27 dibakukan karna diperlukan
Tidak selalu dapat menjadiupaya
penyebab terjadinya IKP
verifikasi untuk
akurasi/ketepatan komunikasi verbal/lisan dan via telepon
28 Perawat perlu melakukan asesmen ulang untuk pasien-
pasien dengan risiko jatuh selama dalam perawatan
29 Pasien-pasien dengan kemungkinan risiko jatuh lebih
besar
30 perlu dilakukan
Perawat tindakanperhatian
memerlukan pencegahan
lebih ketat dalam hand
hygiene untuk tindakan keperawatan khusus untuk
pasien penyakit menular atau pasien isolasi

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix

INSTRUMEN PENELITIAN

PENGARUH PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP


PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI
PERAWATAN INTENSIF RSUD DR. MOEWARDI

OBSERVASI PENERAPAN STANDAR KESELAMATAN PASIEN

Nama responden :...........................................................Ruang:................................

Petunjuk : Memberi tanda silang (X) pada kolom sesuai dengan yang
dilakukan perawat.

NO PERNYATAAN Dilakukan
Ya Tidak
Ketepatan identif ikasi Pasien
1 Perawat s elalu melakuan identifikasi saat menerima pasien baru
2 Perawat m elakukan identifikasi pasien ketika akan memberikan
obat
3 Perawat m enanyakan / mencocokkan nama dan melihat no RM
pasien seb elum memberikan obat
4 Perawat selalu melakukan identifikasi pasien saat akan
memberia n tranfusi darah
5 Perawat m elakukan identifikasi sebelum mengambil darah atau
specimen lainnya.
6 Perawat melakukan identifikasi sebelum melakukan perawatan
atau prosedur tindakan lainnya
Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
7 Perawat sebelum memberikan obat, menjelaskan kepada pasien
indikasi, efek samping, dosis, cara pemberian obat.
8 Perawat selalu memonitor secara ketat pemberian obat high alert
9 Perawat selalu melakukan verifikasi terhadap obat yang akan
diberikan kepada pasien
10 Perawat menyimpan obat beresiko tinggi dan diberi tanda merah
bertuliskan high alert
11 Perawat selalu memberi label Elektrolit beresiko tinggi dan
menyimpan dalam lemari terkunci
12 Perawat melaksanakan program terapi dengan menggunakan 7
prinsip pemberian obat.
Peningkatan komunikaasi yang efektif
13 Perawat selalu memperkenalkan diri kepada pasien
14 Perawat selalu mendokumentasikan pada catatan terintegrasi
setiap terjadi perubahan kondisi pcoamsiemni.t to user
15 Perawat selalu menulis instruksi yang diterima melalui telepon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x

pada lembar catatan perkembangan terintegrasi


16 Perawat membacakan kembali instruksi dokter dan memberikan
tanda cap readback pada catatan terintegrasi agar di verifikasi
oleh dokter yang bersangkutan.
17 Perawat memintakan tanda tangan dokter sebagai hasil read back
tersebut dalam waktu 1x24jam
18 Perawat selalu melakukan komunikasi efektif dengan handover
serta melakukan proses verifikasi informasi yang diterima
dengan cara mengulang kembali (repeat back) dan membaca
kembali (read back)
Pengurangan risi ko infeksi terkait pelayanan kesehatan
19 Perawat melakukan cuci tangan dengan 6 langkah proses hand
higyne
20 Perawat s elalu mencuci tangan sebelum menyentuh pasien
21 Perawat s elalu mencuci tangan sesudah menyentuh pasien
22 Perawat s elalu cuci tangan sebelum tindakan septic /aseptik
23 Perawat s elalu mencuci tangan sebelum dan sesudah
benda di s memegang ekitar pasien
24 Perawat selalu mencuci tangan sesudah terkena cairan
pasien tubuh
Pengurangan risi
25 Perawat kos pasien jatuh
pasien ya elalu melakukan pengkajian pasien resiko jatuh
26 Perawat ssetiap ng baru masuk
pergantia elalu melakukan pengkajian ulang resiko jatuh
27 Perawat setiap n shift
pindah kemelakukan pengkajian ulang pada pasien yang
28 Perawat akan ruang lain
selalu
pasien dengan melakukan
resiko observasi
jatuh sedang sampaitiap 2 jam
dengan sekali
tinggi
29 Perawat selalu memakaikan gelang warna kuning pada pasien
dengan resiko jatuh sedang sampai dengan tinggi
30 Perawat selalu melakukan restrain pada pasien yang gelisah

Surakarta,……..Juni 2014
Observer

………………………………………

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN


RELIABILITAS VARIABEL
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 PENGETAHUAN
14 15 16 17(X1)18 19 20 21 22
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 2
2 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1
3 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
4 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0
7 0 0 1 0 0 0 1
8 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
10 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
11 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
12 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
14 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1
15 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
16 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1
17 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1
21 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ii

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILIT


VARIABEL SIKAP (X2)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4
2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3
5 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 3 3
6 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2
7 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3
8 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3
9 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
10 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3
11 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4
12 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3
13 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4
14 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3
15 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4
16 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3
17 4 3 3 4 5 2 1 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4
18 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 3 4 3 3
19 3 1 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1
20 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3
21 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3
22 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
23 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3
24 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 2
25 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 4

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iii

TABULASI DATA UJI VALIDITAS DAN RELIABILIT


PENERAPAN STANDAR (Y)

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0
2 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
3 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
5 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
6 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
8 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0
9 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
12 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
16 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0
18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
20 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
22 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1
23 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0
24 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
25 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
iv

Uji Validitas Variabel X1

Correlations
TOTAL_X1
TOTAL_X1 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed) .
N 25
X1.1 Pearson Correlation .456(*)
Sig. (2-tailed) .022
N 25
X1.2 Pearson Correlation .611(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X1.3 Pearson Correlation .583(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
X1.4 Pearson Correlation .728(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.5 Pearson Correlation .100
Sig. (2-tailed) .633
N 25
X1.6 Pearson Correlation .436(*)
Sig. (2-tailed) .029
N 25
X1.7 Pearson Correlation .653(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.8 Pearson Correlation .493(*)
Sig. (2-tailed) .012
N 25
X1.9 Pearson Correlation .677(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.10 Pearson Correlation .433(*)
Sig. (2-tailed) .031
N 25
X1.11 Pearson Correlation .495(*)
Sig. (2-tailed) .012
N 25
X1.12 Pearson Correlation .640(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X1.13 Pearson Correlation .568(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 25
X1.14 Pearson Correlation .033
Sig. (2-tailed) .877
N 25
X1.15 Pearson Correlation .647(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.16 Pearson Correlation .630(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X1.17 Pearson Correlation .644(**)
Sig. (2-tailed) .001
N commit to 25
X1.18 Pearson Correlation .488(*)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
v

TOTAL_X1
Sig. (2-tailed) .013
N 25
X1.19 Pearson Correlation .686(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.20 Pearson Correlation .628(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X1.21 Pearson Correlation .594(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
X1.22 Pearson Correlation -.208
Sig. (2-tailed) .319
N 25
X1.23 Pearson Correlation .831(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.24 Pearson Correlation .532(**)
Sig. (2-tailed) .006
N 25
X1.25 Pearson Correlation .653(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X1.26 Pearson Correlation .630(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X1.27 Pearson Correlation -.117
Sig. (2-tailed) .579
N 25
X1.28 Pearson Correlation -.260
Sig. (2-tailed) .209
N 25
X1.29 Pearson Correlation .584(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
X1.30 Pearson Correlation .450(*)
Sig. (2-tailed) .024
N 25
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vi

Uji Reliabilitas Varabel X1


Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %

Cases Valid 25 38.5

Excludeda 40 61.5

Total 65 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronba ch's Alpha N of Items

.891 30

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total nbach's Alpha if
Item Deleted
Cro
Deleted Deleted Correlation
X1.1 .889
20.88 40.110 .392
X1.2 .885
20.64 39.990 .573
X1.3 20.88 39.277 .529 .885

X1.4 20.72 38.877 .695 .882

X1.5 20.72 42.460 .034 .895

X1.6 20.72 40.543 .380 .889

X1.7 20.80 39.000 .608 .884

X1.8 20.80 40.000 .435 .888

X1.9 20.68 39.393 .641 .884

X1.10 20.84 40.307 .369 .889

X1.11 20.72 40.210 .442 .887

X1.12 20.80 39.083 .594 .884

X1.13 20.72 comm3it9.user .886


t7o93 .520
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
vii

X1.14 20.64 42.823 -.025 .895

X1.15 20.88 38.860 .599 .884

X1.16 20.76 39.273 .585 .884

X1.17 20.76 39.190 .600 .884

X1.18 20.60 40.833 .448 .888

X1.19 20.76 38.940 .646 .883

X1.20 20.84 39.057 .579 .884

X1.21 20.92 39.160 .540 .885

X1.22 20.56 43.673 -.248 .896

X1.23 20.72 38.293 .808 .880

X1.24 20.88 39.610 .474 .887

X1.25 20.80 39.000 .608 .884

X1.26 20.68 39.643 .590 .885

X1.27 21.04 43.873 -.192 .901

X1.28 20.60 44.083 -.307 .899

X1.29 20.96 39.207 .529 .885

X1.30 20.60 41.000 .408 .888


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
viiivii
i

Uji Validitas Variabel X2

Correlations

N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
TOTAL_X2
TOTAL_X2 Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed) .
perpustakaan.uns.ac.idN 25
digilib.uns.ac.id
X2.1 Pearson Correlation .592(**)ixix
Sig. (2-tailed)
c Sig. (2-tailed) .002
25
X2.2 .788(**)
.000
25
X2.3 .569(**)
.003
25
X2.4 .455(*)
.022
25
X2.5 .267
.196
25
X2.6 .628(**)
.001
25
X2.7 .105
.619
25
X2.8 .603(**)
.001
25
X2.9 .444(*)
Sig. (2-tailed) .026
N 25
X2.10 Pearson Correlation .274
Sig. (2-tailed) .186
N 25
X2.11 Pearson Correlation .287
Sig. (2-tailed) .164
N 25
X2.12 Pearson Correlation .545(**)
Sig. (2-tailed) .005
N 25
X2.13 Pearson Correlation .363
Sig. (2-tailed) .075
N 25
X2.14 Pearson Correlation .516(**)
Sig. (2-tailed) .008
N 25
X2.15 Pearson Correlation .751(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X2.16 Pearson Correlation .621(**)
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ix

TOTAL_X2
N 25
X2.17 Pearson Correlation .596(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
X2.18 Pearson Correlation .780(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X2.19 Pearson Correlation .473(*)
Sig. (2-tailed) .017
N 25
X2.20 Pearson Correlation .092
Sig. (2-tailed) .663
N 25
X2.21 Pearson Correlation .423(*)
Sig. (2-tailed) .035
N 25
X2.22 Pearson Correlation .601(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X2.23 Pearson Correlation .589(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
X2.24 Pearson Correlation .553(**)
Sig. (2-tailed) .004
N 25
X2.25 Pearson Correlation .610(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X2.26 Pearson Correlation .609(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X2.27 Pearson Correlation .781(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X2.28 Pearson Correlation .636(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
X2.29 Pearson Correlation .835(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
X2.30 Pearson Correlation .853(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x

Uji Reliabilitas Variabel X2

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 25 38.5
a
Excluded 40 61.5
Total 65 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronba ch's Alpha N of Items
.917 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total nbach's Alpha if
Cro Item Deleted
X2.1 Deleted Deleted Correlation .914
X2.2 95.24 124.773 .558 .910
X2.3 95.68 120.310 .764 .914
X2.4 95.16 126.307 .539 .915
X2.5 95.28 126.543 .413 .918
X2.6 95.44 129.090 .220 .913
X2.7 95.68 120.143 .577 .921
X2.8 96.24 131.107 .043 .913
X2.9 95.40 122.250 .557 .916
X2.10 95.44 125.590 .392 .918
X2.11 95.44 129.007 .226 .917
X2.12 95.28
95.44 126.210
129.257 .513
.246 .914
X2.13 95.76 126.940 .308 .917
X2.14 95.40 125.000 .473 .915
X2.15 95.96 115.207 .707 .911
X2.16 96.12 117.360 .554 .914
X2.17 95.60 125.417 .565 .914
X2.18 95.40 118.250 .750 .910
X2.19 95.56 126.007 .430 .915
X2.20 95.32 131.310 .030 .921
X2.21 95.72 127.460 .385 .916
X2.22 95.64 122.323 .556 .913
X2.23 95.64 121.907 .540 .914
X2.24 95.44 123.173 .504 .914
X2.25 95.52 123.093 .570 .913
X2.26 95.64 122.907 .568 .913
X2.27 95.40 122.167 .760 .911
X2.28 95.60 122.250 .596 .913
X2.29 95.48 119.343 .816 .909
X2.30 95.44 commit
118.923to .835 .909
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi

Uji Validitas Variabel Y


Correlations

TOTAL_Y
TOTAL_Y Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed) .
N 25
Y.1 Pearson Correlation .596(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
Y.2 Pearson Correlation .497(*)
Sig. (2-tailed) .012
N 25
Y.3 Pearson Correlation .117
Sig. (2-tailed) .579
N 25
Y.4 Pearson Correlation .416(*)
Sig. (2-tailed) .039
N 25
Y.5 Pearson Correlation .570(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 25
Y.6 Pearson Correlation .474(*)
Sig. (2-tailed) .017
N 25
Y.7 Pearson Correlation .487(*)
Sig. (2-tailed) .014
N 25
Y.8 Pearson Correlation .416(*)
Sig. (2-tailed) .039
N 25
Y.9 Pearson Correlation -.320
Sig. (2-tailed) .119
N 25
Y.10 Pearson Correlation .467(*)
Sig. (2-tailed) .018
N 25
Y.11 Pearson Correlation .723(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y.12 Pearson Correlation -.122
Sig. (2-tailed) .560
N 25
Y.13 Pearson Correlation .717(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y.14 Pearson Correlation .632(**)
Sig. (2-tailed) .001
N 25
Y.15 Pearson Correlation .596(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
Y.16 Pearson Correlation .570(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 25
Y.17 Pearson Correlation .529(**)
Sig. (2-tailed) .007
N 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Y.18 c xii
Pearson
Correlati
on
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xii

TOTAL_Y
Sig. (2-tailed) .986
N 25
Y.19 Pearson Correlation .459(*)
Sig. (2-tailed) .021
N 25
Y.20 Pearson Correlation .119
Sig. (2-tailed) .571
N 25
Y.21 Pearson Correlation .524(**)
Sig. (2-tailed) .007
N 25
Y.22 Pearson Correlation .571(**)
Sig. (2-tailed) .003
N 25
Y.23 Pearson Correlation .720(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y.24 Pearson Correlation .521(**)
Sig. (2-tailed) .008
N 25
Y.25 Pearson Correlation -.069
Sig. (2-tailed) .743
N 25
Y.26 Pearson Correlation .592(**)
Sig. (2-tailed) .002
N 25
Y.27 Pearson Correlation .770(**)
Sig. (2-tailed) .000
N 25
Y.28 Pearson Correlation .470(*)
Sig. (2-tailed) .018
N 25
Y.29 Pearson Correlation .497(*)
Sig. (2-tailed) .012
N 25
Y.30 Pearson Correlation .424(*)
Sig. (2-tailed) .035
N 25
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xiiixii
ixiii

Uji Reliabilitas Variabel Y

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 25 38.5
a
Excluded 40 61.5
Total 65 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronb ach's Alpha N of Items
.853 30
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cron
Deleted Deleted Correlation It
20.92 28.660 .545
20.80 29.750 .458
21.16 30.807 .026
20.88 29.610 .359
21.00 28.500 .511
20.76 30.190 .446
21.28 28.710 .413
20.88 29.610 .359
20.96 32.957 -.387
20.96 29.123 .403
21.08 27.493 .677
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
comm i t t o user xivxi
2 9 .2 5 0 .353 vxiv

bach's Alpha if
em Deleted
Y.1 .843
Y.2 .847
Y.3 .860
Y.4 .849
Y.5 .844
Y.6 .849
Y.7 .847
Y.8 .849
Y.9 .869
Y.10 .847
Y.11 .838
Y.12 20.76 31.523 -.157 .857
Y.13 21.04 27.623 .671 .838
Y.14 20.92 28.493 .585 .842
Y.15 20.88 28.860 .550 .844
Y.16 21.12 28.277 .505 .844
Y.17 21.04 28.623 .463 .845
Y.18 21.04 31.457 -.089 .862
Y.19 21.24 28.857 .382 .848
Y.20 21.28 30.793 .028 .860
Y.21 20.80 29.667 .486 .847
Y.22 21.08 28.327 .507 .844
Y.23 21.16 27.390 .672 .838
Y.24 20.84 29.390 .476 .846
Y.25 20.80 31.500 -.118 .858
Y.26 21.04 28.290 .532 .843
Y.27 21.20 27.083 .729 .836
Y.28 21.16 28.807 .395 .848
Y.29 20.80 29.750 .458 .847
Y.30 21.00 .849
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xivxi
v

RINGKASAN PERHITUNGAN UJI VALIDITAS

1. Variabel X1

No Soal r hitung r tabel Keterangan


1 0.456 0.396 Valid
2 0.611 0.396 Valid
3 0.583 0.396 Valid
4 0.728 0.396 Valid
5 0.1 0.396 Tidak Valid
6 0.436 0.396 Valid
7 0.653 0.396 Valid
8 0.493 0.396 Valid
9 0.677 0.396 Valid
0 0.433 0.396 Valid
1 0.495 0.396 Valid
2 0.64 0.396 Valid
3 0.568 0.396 Valid
4 0.033 0.396 Tidak Valid
5 0.647 0.396 Valid
6 0.63 0.396 Valid
7 0.644 0.396 Valid
8 0.488 0.396 Valid
9 0.686 0.396 Valid
0 0.628 0.396 Valid
21 0.594 0.396 Valid
22 -0.208 0.396 Tidak Valid
23 0.831 0.396 Valid
24 0.532 0.396 Valid
25 0.653 0.396 Valid
26 0.63 0.396 Valid
27 -0.117 0.396 Tidak Valid
28 -0.26 0.396 Tidak Valid
29 0.584 0.396 Valid
30 0.45 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel X1 diperoleh dari 30 soal terdapat


5 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 14, 22, 27 dan 28 yang mempunyai
nilai r hitung antara -0,260 – 0,100 kurang dari r tabel product moment untuk
N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid digunakan dalam
pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak valid di buang dan
tidak digunakan dalam
co m m it
pengam b ila n d a ta p t o u se
e rnelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvxv

2. Variabel X2

No Soal r hitung r tabel Keterangan


1 0.592 0.396 Valid
2 0.788 0.396 Valid
3 0.569 0.396 Valid
4 0.455 0.396 Valid
5 0.267 0.396 Tidak Valid
6 0.628 0.396 Valid
7 0.105 0.396 Tidak Valid
8 0.603 0.396 Valid
9 0.444 0.396 Valid
0 0.274 0.396 Tidak Valid
1 0.287 0.396 Tidak Valid
2 0.545 0.396 Valid
3 0.363 0.396 Tidak Valid
4 0.516 0.396 Valid
5 0.751 0.396 Valid
6 0.621 0.396 Valid
7 0.596 0.396 Valid
8 0.78 0.396 Valid
9 0.473 0.396 Valid
0 0.092 0.396 Tidak Valid
1 0.423 0.396 Valid
2 0.601 0.396 Valid
23 0.589 0.396 Valid
24 0.553 0.396 Valid
25 0.61 0.396 Valid
26 0.609 0.396 Valid
27 0.781 0.396 Valid
28 0.636 0.396 Valid
29 0.835 0.396 Valid
30 0.853 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel X2 diperoleh dari 30 soal terdapat


6 soal yang tidak valid yaitu nomor soal 5, 7, 10, 11, 13 dan 20 yang
mempunyai nilai r hitung antara 0,092 – 0,363 kurang dari r tabel product
moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid
digunakan dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak
valid
di buang dan tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvixv
i

3. Variabel Y

No Soal r hitung r tabel Keterangan


1 0.596 0.396 Valid
2 0.497 0.396 Valid
3 0.117 0.396 Tidak Valid
4 0.416 0.396 Valid
5 0.57 0.396 Valid
6 0.474 0.396 Valid
7 0.487 0.396 Valid
8 0.416 0.396 Valid
9 -0.32 0.396 Tidak Valid
0 0.467 0.396 Valid
1 0.723 0.396 Valid
2 -0.122 0.396 Tidak Valid
3 0.717 0.396 Valid
4 0.632 0.396 Valid
5 0.596 0.396 Valid
6 0.57 0.396 Valid
7 0.529 0.396 Valid
8 -0.004 0.396 Tidak Valid
9 0.459 0.396 Valid
0 0.119 0.396 Tidak Valid
1 0.524 0.396 Valid
2 0.571 0.396 Valid
23 0.72 0.396 Valid
24 0.521 0.396 Valid
25 -0.069 0.396 Tidak Valid
26 0.592 0.396 Valid
27 0.77 0.396 Valid
28 0.47 0.396 Valid
29 0.497 0.396 Valid
30 0.424 0.396 Valid

Berdasarkan perhitungan validitas variabel Y diperoleh dari 30 soal terdapat 6


soal yang tidak valid yaitu nomor soal 3, 9, 12, 18, 20 dan 25 yang
mempunyai nilai r hitung antara -0,32 – 0,119 kurang dari r tabel product
moment untuk N = 25 dengan = 5% sebesar 0,396. Soal yang valid
digunakan dalam pengambilan data penelitian sedangkan soal yang tidak
valid
di buang dan tidak digunakan dalam pengambilan data penelitian.
commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xvii

TABULASI KARAKTERISTIK RESPONDEN


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
JENIS PENDI STATUS MASA xvii
STATUS
NO USIA
KELAMIN DIKAN KEPEGAWAIAN KERJA PERINIKAHAN

1 3 1 2 1 3 1
2 3 2 2 1 3 1
3 2 2 2 1 3 1
4 2 2 2 1 2 1
5 1 2 3 1 1 1
6 3 2 1 1 4 1
7 2 2 1 2 2 1
8 1 2 1 2 2 1
9 1 1 1 2 2 1
10 1 1 1 2 2 1
11 1 1 2 2 1 1
12 2 2 1 2 1 1
13 1 2 3 2 1 1
14 2 2 3 2 1 1
15 1 2 1 2 1 1
16 1 1 2 2 1 1
17 1 1 3 2 1 1
18 1 2 1 1 1 2
19 1 2 1 2 1 1
20 1 2 1 2 1 2
21 1 1 1 2 1 2
22 2 2 1 2 2 1
23 2 2 1 1 3 1
24 3 2 3 1 3 1
25 2 2 1 1 3 1
26 3 2 2 1 4 1
27 2 2 2 1 3 1
28 2 2 3 1 3 1
29 2 2 2 1 3 1
30 3 2 2 1 4 1
31 2 2 1 1 3 1
32 2 2 1 1 1 1
33 1 1 1 2 2 1
34 1 1 1 2 2 2
35 2 2 1 1 2 1
36 1 2 1 2 1 1
37 3 2 2 1 3 1
38 2 2 1 1 2 1
39 3 2 1 1 4 1
40 3 2 2 1 4 1
1: 20 sd 30 1 : laki-laki 1 : D3 1 : PNS 1 : < 5 Th 1: Menikah
2:>30 s.d 40 2: erempuan 2: S1 2: Non PNS 2: >5 s.d 10 th 2: belum menikah
3: >40 s.d 50 3: Ners 3: >10 s.d 15 Th
4: >15 s.d 20 th
commit to user 5:>20 s.d 25 th
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xviiixv
iiixviii

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xixxi
xxix

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxx

commit to
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxixx
i

RINGKASAN TABULASI DATA PENELITIAN

X1 X2 Y
NO Ketera
Nilai % Keterangan Nilai % Nilai % Keterangan
ngan
1 19 76,00 3 93 96,88 3 22 91,67 3
2 21 84,00 3 90 93,75 3 19 79,17 3
3 18 72,00 2 91 94,79 3 20 83,33 3
4 21 84,00 3 88 91,67 3 20 83,33 3
5 21 84,00 3 91 94,79 3 21 87,50 3
6 21 84,00 3 94 97,92 3 20 83,33 3
7 24 96,00 3 80 83,33 3 20 83,33 3
8 22 88,00 3 72 75,00 2 19 79,17 3
9 21 84,00 3 94 97,92 3 22 91,67 3
10 20 80,00 3 92 95,83 3 20 83,33 3
11 20 80,00 3 73 76,04 3 20 83,33 3
12 25 100,00 3 88 91,67 3 22 91,67 3
13 24 96,00 3 73 76,04 3 21 87,50 3
14 23 92,00 3 93 96,88 3 22 91,67 3
15 22 88,00 3 88 91,67 3 21 87,50 3
16 20 80,00 3 83 86,46 3 22 91,67 3
17 22 88,00 3 74 77,08 3 21 87,50 3
18 23 92,00 3 74 77,08 3 19 79,17 3
19 23 92,00 3 86 89,58 3 22 91,67 3
20 18 72,00 2 90 93,75 3 20 83,33 3
21 15 60,00 2 68 70,83 2 19 79,17 3
22 23 92,00 3 68 70,83 2 22 91,67 3
23 20 80,00 3 67 69,79 2 19 79,17 3
24 22 88,00 3 74 77,08 3 20 83,33 3
25 19 76,00 3 81 84,38 3 20 83,33 3
26 20 80,00 3 75 78,13 3 19 79,17 3
27 20 80,00 3 69 71,88 2 20 83,33 3
28 22 88,00 3 77 80,21 3 19 79,17 3
29 21 84,00 3 81 84,38 3 20 83,33 3
30 20 80,00 3 74 77,08 3 19 79,17 3
31 17 68,00 2 89 92,71 3 21 87,50 3
32 14 56,00 2 71 73,96 2 15 62,50 2
33 18 72,00 2 72 75,00 2 16 66,67 2
34 14 56,00 2 69 71,88 2 17 70,83 2
35 16 64,00 2 73 76,04 3 18 75,00 2
36 12 48,00 1 68 70,83 2 18 75,00 2
37 17 68,00 2 52 54,17 1 18 75,00 2
38 19 76,00 3 71 73,96 2 18 75,00 2
39 15 60,00 2 70 72,92 2 16 66,67 2
40 20 80,00 3 71 73,96 2 15 62,50 2
3 : Tinggi 3 : Baik 3 : Baik
2 : Sedang 2 : Cukup 2 : Cukup
1 : Rendah
commit to 1 : Kurang 1 : Kurang
user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxii

Frequencies

Statistics
Jenis Status Status
Umur Kelamin Pendidikan Kepegawaian Masa Kerja Pernikahan
N Valid 40 40 40 40 40 40
Missing 0 0 0 0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxii

Frequency Table

Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20 - 30 Tahun 16 40.0 40.0 40.0
31 - 40 Tahun 15 37.5 37.5 77.5
41 - 50 Tahun 9 22.5 22.5 100.0
Tot al 40 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Lak i-Laki 9 22.5 22.5 22.5
Per empuan 31 77.5 77.5 100.0
Tot al 40 100.0 100.0

Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid D3 22 55.0 55.0 55.0
S1 12 30.0 30.0 85.0
S1 + Ners 6 15.0 15.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxiiixx
iiixxiii

Status Kepegawaian
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid PNS 22 55.0 55.0 55.0
Non PNS 18 45.0 45.0 100.0
Total 40 100.0 100.0

Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 5 Tahun 14 35.0 35.0 35.0
6 - 10 Tahun 10 25.0 25.0 60.0
11 - 15 Tahun 11 27.5 27.5 87.5
16 - 20 Tahun 5 12.5 12.5 100.0
Tot al 40 100.0 100.0

Status Pernikahan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Menikah 36 90.0 90.0 90.0
Bel um Menikah 4 10.0 10.0 100.0
Tot al
40 100.0 100.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxivxx
iv

Descriptives

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar Keselamatan 40 12 25 19.80 3.006
Pasien (X1)
Persentase Pengetahuan
Mengenai Penerapan Standar 40 48.00 100.00 79.2000 12.02391
Keselamatan Pasien
Sikap (X2) 40 52 94 78.68 10.113
Persentase Sik ap 40 54.17 97.92 81.9538 10.53510
Perilaku Pene rapan Standar 40 15 22 19.55 1.894
Keselamatan Pasien (Y)
Persentase Pe rilaku Penerapan 40 62.50 91.67 587 7.89175
Standar Kesel amatan Pasien
81.4
Valid N (listw
ise) 40

Frequen
cies
Statistics
Tingkat
Pengetahuan
Mengenai Tingkat Perilaku
Penerapan Standar Penerapan Standar
Keselamatan Keselamatan
N Val Pasien Tingkat Sikap Pasien

Mi id 40 40 40
ssing 0 0 0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvxx
v

Frequency Table

Tingkat Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien


Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Rendah 1 2.5 2.5 2.5
Sedang 10 25.0 25.0 27.5
Tinggi 29 72.5 72.5 100.0
Total 40 100.0 100.0

Tingkat Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


Valid Ku rang 1 2.5 2.5 2.5
Cuk up 12 30.0 30.0 32.5
Bai k 27 67.5 67.5 1 00.0
Tot al 40 100.0 100.0

Tingkat Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Perc ent


Valid Cukup 9 22.5 22.5 2 2.5
Bai k 31 77.5 77.5 10 0.0
Tot al
40 100.0 100.0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvixx
vi

NPar Tests (Uji Normalitas)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pengetahuan Perilaku
Mengenai Penerapan
Penerapan Standar Standar
Keselamatan Pasien Keselamatan
(X1) Sikap (X2) Pasien (Y)
N 40 40 40
Normal Parametersa Mean 19.80 78.68 19.55
Std. Deviation 3.006 10.113 1.894
Most Extreme Differences Absolute .177 .178 .169
Positive .070 .178 .106
Negative -.177 -.147 -.169
Kolmogorov- Smirnov Z 1.116 1.126 1.068
Asymp. Sig. ( 2-tailed) .165 .158 .204
a. Test distribution is Normal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxvii

Correlations (X1 dengan Y)

Correlations
Pengetahuan
Mengenai Perilaku Penerapan
Penerapan Standar Standar
Keselamatan Keselamatan Pasien
Pasien (X1) (Y)
Pengetahuan Mengenai Pearson Correlation 1 .610**
Penerapan Standar Keselamatan Sig. (2-tailed)
Pasien (X1) .000
N 40 40
Perilaku Pene rapan Standar Pearson Correlation .610** 1
Keselamatan Pasien (Y) Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations (X2 dengan Y)

Correlations
PerilakuPenerapan
Standar Keselamatan
Sikap (X2) Pasien (Y)
Sikap (X2) Pearson Correlation 1 .577**
Sig. (2-tailed) .000

N 40 40
Perilaku Pene rapan Standar Pearson Correlation .577 ** 1
Keselamatan Pasien (Y)
Sig. (2-tailed) .000
N 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxviiixx
viiixxvii

Korelasi Berganda X1 dan X2 dengan Y


b
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Sikap (X2), Pengetahuan
Mengenai Penerapan
Standar Keselamatan Pasien . Enter
a
(X1)
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 .724 .523 .498 1.342
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan
Pasien (X1)
b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
a
1 R egression 20.322 .000
73.233 2 36.617
R
esidual 66.667 37 1.802
Tot al
139.900 39
a. Predictors r Keselamatan
Pasien (X1) : (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standa
b. Dependen
t Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)
a
Coefficients
ed
Unstandardized Standardizts
Coefficients Coefficien
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.626 1.906 4.001 .000
Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar .293 .076 .465 3.844 .000
Keselamatan Pasien (X1)
Sikap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001
a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxixxx
ixxxix

Regression (X1 terhadap Y)

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Pengetahuan Mengenai Penerapan
Standar Keselamatan Pasien (X1)a . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary
R R Square Adjusted R Square S
Model td. Error of the Estimate
a
1 .610 .372 .355
1.521
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan (X1)
Pasien

Model ANOVAb
F Sig.
Sum of Squares df Mean Square
1 Re 22.496 .000a
gression 52.024 1 52.024
Re
sidual 87.876 38 2.313
To
a. Predictors: tal 139.900 39 (X1)
b. Dependent (Constant), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan
Pasien
Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.942 1.622 7.363 .000
Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar .384 .081 .610 4.743 .000
Keselamatan Pasien (X1)
a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxxx
x

Regression (X2 terhadap Y)

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
a
1 Sikap (X2) . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 a
.577 .333 .316 1.567
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Re gression 46.603 1 46.603 18.982 .000a
Re sidual
93.297 38 2.455
To tal
139.900 39
a. Predictors:
(Constant), Sikap (X2)
b. Dependent
Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Co 5.614 .000
nstant) 11.046 1.968
Sik 4.357 .000
ap (X2) Perilaku Penerapan.108
a. Dependent Variable: .025Pasien (Y)
Standar Keselamatan .577
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxixx
xi

Regresi Berganda X1 dan X2 terhadap Y


b
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar Keselamatan Pasien . Enter
(X1)a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

b
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
1 .724 a
.523 .498 1.342 1.384
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)
b. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

b
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Re gression 73.233 2 36.617 20.322 .000a
Re
sidual 66.667 37 1.802
To
tal 139.900 39
a. Predictors: matan Pasien (X1)
(Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Kesela
b. Dependent
Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.626 1.906 4.001 .000
Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar .293 .076 .465 3.844 .000 .879 1.138
Keselamatan Pasien (X1)
Sikap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001 .879 1.138
a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxii

a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Pengetahuan
Mengenai
Penerapan Standar
Dimensio Keselamatan Pasien
Model n Eigenvalue Condition Index (Constant) (X1) Sikap (X2)
1 1 2.979 1.000 .00 .00 .00
2 .013 15.068 .08 .96 .28
3 .008 19.498 .92 .04 .72
a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)

a
Residuals Statistics
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Val ue 16.43 21.80 19.55 1.370 40
Std. Predicted Value -2.275 1.642 .000 1.000 40
Standard Erro r of Predicted Value .230 .605 .357 .091 40
Adjusted Pred icted Value 16.05 21.78 19.53 1.401 40
Residual -4.012 2.342 .000 1.307 40
Std. Residual -2.989 1.745 .000 .974 40
Stud. Residua l -3.055 1.853 .007 1.014 40
Deleted Resid ual -4.192 2.641 .019 1.420 40
Stud. Deleted Residual -3.485 1.919 -.004 1.060 40
Mahal. Distan ce .169 6.957 1.950 1.554 40
Cook's Distan ce .000 .147 .029 .045 40
Centered Lev erage Value .004 .178 .050 .040 40
a. Dependent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan Pasien (Y)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxiiixx
xiiixxxii

Charts
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxivxx
xiv

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Autokorelasi

Runs Test
Unstandardized Residual
a
Test Value .08832
Cases < Test Value 20
Cases >= Test Value 20
Total Cases 40
Number of Ru ns 18
Z -.801
Asymp. Sig. ( 2-tailed) .423
a. Median

2. Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Co nstant) 7.626 1.906 4.001 .000
Pen getahuan Mengenai
Pen erapan Standar .293 .076 .465 3.844 .000 .879 1.138
Ke selamatan Pasien (X1)
Sik ap (X2) .078 .023 .415 3.431 .001 .879 1.138
a. Dep
endent Variable: Perilaku Penerapan Standar Keselamatan
Pasien (Y)

3. Uji Heterokedastisitas

Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai
Penerapan Standar Keselamatan Pasien . Enter
(X1)a
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Abs_res

Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .286 .082 .032 .83731 1.473
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. xxxvxx
commit to xv
D
ep user
en
de
nt
V
ari
ab
le:
A
bs
_r
es
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xxxvxx
xv

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2.313 2 1.156 1.649 .206a
Residual 25.940 37 .701
Total 28.253 39
a. Predictors: (Constant), Sikap (X2), Pengetahuan Mengenai Penerapan Standar Keselamatan Pasien (X1)
b. Dependent Variable: Abs_res

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Co nstant) 3.105 1.189 2.612 .013
Pen getahuan Mengenai
Pen erapan Standar -.030 .048 -.105 -.624 .536 .879 1.138
Ke selamatan Pasien
(X 1)
Sik ap (X2) -.020 .014 -.232 -1.382 .175 .879 1.138

3. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pengetahuan Perilaku
Mengenai Penerapan
Penerapan Standar Standar
Keselamatan Keselamatan
Pasien (X1) Sikap (X2) Pasien (Y)
N 40 40 40
Normal Parametersa Mean 19.80 78.68 19.55
Std. Deviation 3.006 10.113 1.894
Most Extreme Differences Absolute .177 .178 .169
Positive .070 .178 .106
Negative -.177 -.147 -.169
Kolmogorov-Smirnov Z 1.116 1.126 1.068
Asymp. Sig. (2-tailed) .165 .158 .204
a. Test distribution is Normal.

commit to
user

Anda mungkin juga menyukai