SKRIPSI
Sarjana Keperawatan
MULKY HARDIANSYAH
NPM.AK.1.15.079
i
8. Dedep Nugraha, S.Kep., Ners., M.Kep selaku penguji II yang telah
memberikan arahan dan masukan demi kelancaran proses penelitian dan
penyusunan skripsi ini.
9. Seluruh dosen, staf pengajar dan karyawan Universitas Bhakti Kencana
Bandung terutama Program Studi Sarjana Keperawatan Faktultas
Keperawatan yang telah banyak memberikan wawasan dan segala bentuk
bantuan.
10. Terimakasih kepada Papah dan Mamah tercinta yang selalu memberikan
doa, kasih sayang yang tiada henti, memberikan motivasi dan support
setiap saat serta memberikan dukungan baik moril maupun material.
11. Teman-teman seperjuangan Program Studi Sarjana Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung angkatan 2015 yang
telah membantu dan memberikan support setiap saat.
12. Seluruh alumni yang selalu memberikan motivasi kepada saya selama
proses penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu dan memberikan motivasi pada penulis.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat. Penulis menyadari dalam
penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga peneliti
dapat memperbaiki dalam proses penelitian selanjutnya.
Bandung, 13 Agustus 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
3.4 Variabel Penelitian ................................................................................ 33
4.2 Pembahasan..............................................................................................49
iv
DAFTAR BAGAN
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
pada perawat kesehatan jiwa di rumah sakit Atma Husada Samarinda dengan
menggunakan metode cross sectional. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa sebanyak 56% dari total sampel 125 perawat mengalami burnout hal
tersebut diakibatkan karena beberapa faktor seperti jenis kelamin, status
kepegawaian, beban kerja, dukungan keluarga dan kepemimpinan.
Oleh karena itu permasalahan terkait burnout perlu dilakukan penelitian
guna mempertahankan kualitas pelayanan yang optimal sehingga rumah sakit
dapat dipercaya masyarakat karena pelayanan yang diberikan bagus.
Terdapat beberapa aspek seseorang mengalami burnout menurut Maslach
dan jakson (Nurjayadi.Rostiana, 2018) yaitu Emotional Exhausted (Kelelahan
Emosi), Depersonalization (Depersonalisasi), Reduced Personal
Accomplishment (Penurunan Prestasi Pribadi). Beberapa ciri-ciri tersebut
tampak pada perawat di RS Bhayangkara Sartika Asih Bandung.
Survei awal yang dilakukan di rumah sakit Bhayangkara Sartika Asih
Bandung dengan Akreditasi Paripurna Bhayangkara tingkat II diperoleh
informasi dari data terbaru yang didapat, ruang rawat inap terbagi jadi 4
ruangan rawat inap yaitu Bhayangkara, Fajar, Lodaya, Langlangbuana dengan
total jumlah perawat pelaksana yang ada di ruang rawat inap berjumlah 47
orang perawat.
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ruang inap dengan
mewawancarai 10 narasumber yang sedang bertugas di ruangan rawat inap,
dapat terlihat adanya tanda-tanda burnout, seperti merasa terbebani dengan
tugas yang ada. Hasilnya dari 10 narasumber, 4 orang perawat mengatakan
kalau mereka merasa terbebani dengan tugas yang ada karena tugas yang
terlalu banyak dan tenaga perawat yang kurang sehingga beban kerja tinggi,
kelelahan fisik seperti nyeri kepala dan pegal-pegal badan, 9 orang perawat
mengatakan mereka mengalami kelelahan fisik seperti pusing atau nyeri
kepala, pegal-pegal di seluruh badan karena mengerjakan tugas yang banyak,
dan 6 perawat mengatakan kalau mereka malas untuk berangkat kerja karena
beban yang terlalu banyak saat bekerja dan 4 perawat mengatakan mereka
malas untuk berangkat kerja tetapi setelah sampai di rumah sakit biasa saja.
4
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Menimbang:
kerja. Hal ini sejalan dengan Riggio (2003) mengatakan burnout adalah
sebuah sindrom yang merupakan hasil dari stress kerja yang
berlangsung lama dan membawa pada penarikan diri dari organisasi.
a. Kelelahan Fisik
Kelelaha fisik dibagi menjadi dua yaitu kelelahan yang bersifat sakit
fisik dan energi fisik. Adapun beberapa contoh dari kelelahan yang
bersifat fisik adalah demam, sakit kepala, sakit punggung, rasa ngilu,
mudah terkena penyakit, tegang pada leher dan otot, sering terkena
flu, susah tidur, mual-mual, perubahan kebiasaan makan, gelisah.
Sedangkan energi fisik seperti kehilangan semangat atau energi,
sering mengalami keletihan dan kelemahan yang kronis.
b. Kelelahan Emosional
Kelelahan emosional ditandai dengan individu yang berhubungan
dengan sikap sukar untuk membantu orang lain, mudah putus asa
dan bersikap tidak peduli terhadap orang lain dan perasaan tertekan
dengan tuntutan pekerjaaan.
c. Kelelahan Mental
Seorang individu yang mengalami kelelahan mental memiliki
karakteristik yaitu perilaku yang negatif terhadap orang lain,
pekerjaan dan kehidupan kerjanya.
Berdasarkan dari beberapa penjelasan teori mengenai aspek-aspek
yang memengaruhi burnout, peneliti menggunakan aspek yang
dikemukakan oleh Maslach dan Jackson (Nurjayadi.Rostiana,2018)
yaitu kelelahan emosional, depersonalisasi dan penurunan prestasi
pribadi yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam alat ukur skala
pada penelitian ini yaitu MBI (Maslach Burnout Inventory) dengan
alasan karena telah teruji baik secara validitas maupun reliabilitas.
16
2) Kontrol (Control)
Hal yang menjadi pokok utama kontrol dapat memunculkan
burnout ketika terjadi konflik peran antar individu dan
terjadi ambiguitas peran. Setiap individu memiliki
kemampuan untuk berfikir dan memecahkan suatu
permasalahan dan menginginkan.
3) Penghargaan (Reward)
Burnout dapat terjadi ketika penghargaan atau reward tidak
diberikan dengan baik dan memadai baik dari segi finansial,
institusional maupun sosial. Reward dapat membangkitkan
semangat individu dalam bekerja. Terdapat dua macam
reward yaitu eksternal dan internal. Reward dalam bentuk
eksternal dapat diberikan dengan gaji dan beberapa bonus,
sedangkan reward secara internal dapat berupa pujian yang
diberikan ketika individu mampu bekerja sesuai dengan
target, dan memastikan bahwa pekerjaannya selesai dengan
baik.
4) Komunitas (Community)
Hal keempat yang dapat menjadi sumber burnout adalah
kurangnya dukungan sosial dari atasan, rekan kerja dan
keluarga sehingga dappat menyebabkan kurangnya rasa
pencapaian personal. Individu yang tergabung dalam suatu
komunitas akan merasa lebih dihargai, nyaman, bahagia dan
memiliki selera humor yang tinggi ketika orang lain
memperhatikannya. Berbeda dengan seorang yang suka
menyendiri dari lingkungan sosial dan tidak suka dengan
kontak sosial akan menyebabkan seseorang merasa
kelelahan dan burnout.
5) Keadilan (Fairness)
Ketidakadilan merupakan faktor terjadinya burnout. Konsep
adil dapat dimanifestasikan saling menghargai dan
18
kepala, mual, nyeri otot, kehilangan selera makan, nafas pendek dan
mengalami gangguan tidur, hubungan yang tidak baik dengan rekan
kerja, meningkatnya penggunaan alkohol dan kopi juga merupakan
manifestasi akibat burnout yang dialami individu, serta munculnya
masalah dalam hubungan seksual.
Dampak Organisasi
Dampak negatif yang dialami organisasi menurut Jackson (Jewell
dan Siegall, 1998) adalah pemberian kualitas pelayanan kepada
pelanggan yang tidak memuaskan, rendahnya keterlibatan kerja
karyawan hingga mengakibatkan timbulnya turnover, dapat juga
menimbulkan kurang ketelitian terhadadap tugas yang diberikan oleh
atasan.
Menurut Shaufeli dan Bunnk (1996) menjelaskan bahwa
manifestasi burnout dapat dikategorikan pada enam dampak yaitu
dampak secara mental, fisik, perilaku, sosial, perubahan sikap, dan
dampak organisasi :
a. Dampak Mental
Dampak mental dapat berwujud pada kekelahan emosional yang
dirasakan oleh setiap individu karena merasa kosong, sendiri ,dan
terjebak dalam suasana yang tidak berdaya. Sikap nyata afektif yang
sering ditunjukkan adalah merasa depresi, tidak suka
membantu,tidak memiliki harapan dan merasa tidak berarti. Apabila
hal ini tidak bisa diatasi dnegan baik maka akan menurunkan self
esteem dan dapat menyebakan agresi serta kecemasan. Gelaja afektif
yang ditimbulkan selanjutnya adalah sering mengasingkan diri,
menjadi lebih sensitif dan memiliki perasaan untuk bermusuhan baik
dengan rekan kerja maupun atasan. Adapun gejala kognitif yang
ditimbulkan adalah susah untuk berkonsetrasi, mudah lupa, susah
dalam pengambilan keputusan, sering merasa gugup, susah untuk
santai.
b. Dampak Fisik
22
Dampak fisik yang sering terjadi adalah sakit kepala, mual, sering
pusing, otot menjadi tegang dan sering sakit pada punggung. Pada
beberapa kondisi juga mengakibatkan permasalahan pada orientasi
seksual, susah untuk tidur, hilangnya nafsu makan. Apabila
kelelahan fisik sudah mencapai pada tahap kronis maka akan terjadi
gangguan psikosomatis, hingga jantung.
c. Dampak Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku dapat dimanifestasikan sebagai orang yang
hiperkatif maupun sering bertindak kasar dengan orang lain,
meningkatnya penggunaan kopi dan alkohol hingga mengarah ke
narkoba.
d. Dampak Sosial
Terjadinya hubungan interpersonal yang tidak baik antara satu
individu dengan individu lain seperti klien, rekan kerja dan atasan.
Dampak selanjutnya yang timbul dari permasalahan interpersonal
akan cenderung menarik diri dari lingkungan sekitar.
e. Courtesy adalah sopan santun yang ada pada diri perawat sendiri.
Perawat tidak akan cenderung membela satu pihak, tetapi perawat
akan bersikap netral kepada siapapun pasien mereka. Perawa juga
akan menghargai pendapat pasien, keluarga pasien, dan tim medis
lain dalam hal kebaikan dan kemajuan pasien.
f. Sincerity adalah kejujuran dalam diri perawat. Jujur juga
merupakan salah satu kunci keberhasilan perawat dalam hal
perawatan kepada pasien. Perawat akan bertanggung jawab atas
kesembuhan dan keluhan yang dialami pasien.
g. Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara yang paling
mudah untuk dilakukan perawat dalam memberikan asuhan.
Karena komunikasi terapeutik sendiri merupakan cara efektif agar
pasien merasa nyaman dan lebih terbuka dengan perawat.
Mutu pelayanan keperawatan yang baik merupakan ujung tombak
pelayanan di rumah sakit. Agar terwujudnya pelayanan keperawatan
yang berkualitas perawat profesional harus memiliki kemampuan
intelektual yang cukup, teknikal dan interpersonal, melaksanakan
asuhan berdasarkan standar praktik dan berdasarkan etik legal
(Syahrudin et al, 2014).
Berdasarkan pendapat ketiga teori diatas, dapat disimpulkan
bahwa suatu pelayanan keperawatan dikatakan baik harus memiliki
beberapa prinsip tertentu. Prinsip tersebut dapat meliputi caring,
kecepatan, kolaborasi, empati, courtesy, dan sincerity. Dalam
melakukan pelayanan perawat juga harus memiliki standar
kompetensi yang baik dan berdasarkan etik legal keperawatan.
29
Konsep Burnout
Aspek-aspek Burnout
2. Depersonalization (Depersonalisasi)
METODOLOGI PENELITIAN
(Arikunto, 2010).
terdapat atau yang terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah
mereka apa yang absah, penting, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat
normatif, menunjukan pada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu
(Mulyana, 2003).
30
31
tanggung jawab dan tuntutan yang harus dipenuhi dan dijalani oleh perawat.
Burnout merupakan istilah yang pupuler untuk respon individu terhadap stres
yang dialaminya dalam situasi kerja, ditandai dengan adanya kelelahan fisik
dan psikis, perasaan tidak berdaya serta berkembangnya konsep diri negatif
tuntutan pekerjaaan dalam jangka waktu lama (Maslach, dkk, 2001). Menurut
dan Sullivan, 2008 terdapat empat faktor yaitu keterlibatan dengan penerima
konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati
(Notoatmodjo,2010).
Bagan 3.1
Kerangka Penelitian
Aspek-aspek Burnout :
Tingkat Burnout 1. Emotional Exhausted
(Kelelahan Emosi)
2. Depersonalization
(Depersonalisasi)
3. Reduced Personal
Accomplishment (Penurunan
Prestasi Pribadi)
Keterangan Diteliti
ukuran yang dimiliki atau di dapatkan oleh suatu penelitian tentang suatu
Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat burnout.
terbebani dengan tugas yang ada, mudah marah tanpa alasan yang
5. Depersonalization (Depersonalisasi)
berpendapat negatif dan bersikap sinis terhadap orang lain, dan sukar
1993).
diri (Maslach Leiter dan Shaufeli, 2001). Sikap nyata yang dapat
berharga.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variable Definisi Operasional Alat Hasil Ukur Skala
Ukur Ukur
Burnout 1. Emotional Exhauted Kuisioner 0-2 = Sinyal Nominal
(Kelelahan Emosi) Hijau
Perasaan frustasi, sedih, 3-5 = Sinyal
putus asa, hampa Abu-abu
tertekan, mudah 6-8 = sinyal
tersinggung, terbebani Kuning
dengan tugas yang ada, 9-10 = sinyal
mudah marah tanpa Merah
alasan yang jelas
2. Depersonalization
(Depersonalisasi)
Sikap negtif, kasar dan
cenderung menjaga jarak,
menarik diri dari
lingkungan, tidak peduli
dengan lingkungan,
berhubungan seperlunya
saja, sinis, sukar
menolong
3. Reduced Personal
Accomplishment
(Penurunan Prestasi
Pribadi)
Menurunnya kompetensi
diri, motivasi kerja,
produktifitas, kurang
perhatian terhadap orang
lain, tidak ramah dalam
melayani, tidak empati ke
sesama
36
3.6.1 Populasi
perawat pelaksana.
3.6.2 Sampel
dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel
ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
mereka rasakan, dengan skala 1-10 yang berisi tingkat Tidak Setuju
PA).
teori Maslach (1978, 1981, 1986) kerangka kerja yang dibahas di atas;
hidup.
39
Accomplishment)
3) Depersonalisasi (Depersonalization)
41
perawat.
(surat izin dan studi pendahuluan) tahap penelitian, dan tahap akhir
penelitian.
Bandung
42
3. Peneliti meminta izin dari pihak penelitian dan dari pihak Rumah
responden.
datang.
1. Editing
2. Coding
sebagai berikut:
pembetulan.
1. Analisa Univariat
diteliti.
berikut :
46
Keterangan :
р : Persentase responden
1. Inform Consent
2. Prevacy
3. Beneficience
3.11.1 Lokasi
3.11.2 Waktu
Dalam bab ini akan disajikan data hasil penelitian terhadap 47 perawat di
Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung dengan waktu pengambilan data
penelitian melalui metode deskriptif kuantitatif yaitu pada tanggal 14-16 Agustus
2019. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tingkat burnout pada perawat
perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
tingkat burnout pada perawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Bhayangkara
Tabel 4.1
Gambaran Tingkat Burnout pada Pearawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih Bandung
48
49
yang dihadapi dan pengambilan tindakan jika keadaan yang dihadapi menjadi
lebih buruk. Walaupun tidak perlu diberi peringatan, namun orang pada
tingkatan ini perlu meluangkan waktu untuk merefleksi tindakan yang telah di
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan di dalam tabel 4.1 diatas
gambaran burnout pada sinyal abu-abu yang artinya tingkat ini menunjukan
tindakan jika keadaan yang dihadapi menjadi lebih buruk. Walaupun tidak
perlu diberi peringatan, namun orang pada tingkatan ini perlu meluangkan
burnout adalah suatu bentuk kelelahan fisik, mental maupun emosi yang
50
kegiatan di lapangan terlihat bahwa beban kerja perawat berat karena jumlah
keperawatan supaya berjalan dengan lancar dan juga tentunya perawat harus
stres dan kelelahan emosional pada perawat. Namun faktor yang signifikan
perawat stres. Adapun menurut Indah (2018) aspek yang berpengaruh pada
51
banyaknya beban tanggung jawab dan tuntutan yang harus dipenuhi dan
dijalani oleh perawat. Burnout merupakan istilah yang populer untuk respon
individu terhadap stress yang dialaminya dalam situasi kerja, ditandai dengan
Burnout dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu salah satunya beban kerja
yang biasanya beban kerja perawat di rumah sakit akan lebih tinggi daripada
instalasi rawat inap RSUD Raden Mattaher dan Abdul Manap Jambi Tahun
Rawat Inap RSUD Raden Mattaher dan Rumah Sakit Abdul Manap Jambi
paling tinggi mengalami burnout ringan sebanyak 77,7% dan untuk variabel
tingkat pendidikan, jenis kelamin, status pernikahan, dan masa kerja perawat
hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan burnout pada perawat
dengan (pvalue<0,05).
52
Dan ada juga hasil penelitian yang sebelumnya menurut Englin moria k,
dkk vol 1, (2018) dengan judul “Burnout syndrome pada perawat di ruangan
rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan” dengan metode penelitian
responden (34%).
menjadi 4 kategori signal yaitu sinyal hijau, sinyal abu-abu, sinyal kuning
dan sinyal merah. Pada sinyal hijau menunjukan belum terdapat tanda-tanda
burnout tetapi pada sinyal abu-abu tanda awal burnout mulai muncul seperti
stress ringan. Sedangkan pada sinyal kuning dan merah tingkat burnout akan
terdiri dari 10 skala yaitu 0 tidak setuju dan 10 setuju sesuai dengan
pada skala 3-5 atau sinyal abu-abu di ruang rawat inap di RS Bhayangkara
Sartika Asih Bandung, yang dimana artinya sinyal abu-abu yaitu dimana pada
tingkat ini perlunya dilakukan monitor atau pengawasan terhadap situasi yang
dihadapi dan pengambilan tindakan jika keadaan yang dihadapi menjadi lebih
53
buruk. Walaupun pada tingkat ini tidak perlu sampai diberi peringatan,
namun orang pada tingkatan ini perlu meluangkan waktu untuk merefleksi
penyebab stress yang dihadapi, apakah semakin mudah atau semakin sukar
untuk ditangani.
yang mengalami kelelahan emosi ditndai dengan tingginya item dari kelehan
emosi dengan jumlah item jawaban di kuesioner dari nomor 1-9 dengan nilai
hasil 2014 (44,2%), hal tersebut ditandai dengan terlihat beberapa perawat
tertekan. Pada item pertanyaan penurunan prestasi pribadi yang terdapat pada
kuesioner nomor 15-22 dengan nilai hasil 1729 (38,1%), hal tersebut ditandai
dengan menurunnya motivasi kerja yang diakibatkan karena tujuan kerja yang
tidak tercapai seperti mengharapkan upah kerja yang besar tetapi pada
depersonalisasi yang terdapat pada kuesioner pada nomor 10-14 dengan nilai
hasil 791 (17,5%), hal tersebut ditandai dengan adanya perawat yang
54
nomor 2 dengan jumlah nilai total yaitu 383 dengan isi pertanyaan yaitu
“Saya merasakan kelelahan fisik yang amat sangat di akhir hari kerja” yang
menunjukan bahwa perawat merasa lelah akan pekerjaan yang di setiap akhir
kerja dan hal tersebut merupakan tanda dari burnout. Hal tersebut diakibatkan
karena beberapa faktor salah satunya yaitu jumlah pasien yang banyak tetapi
Contohnya perawat yang dinas rata-rata 3 orang dengan jumlah pasien bisa
Dari hasil penelitian dapat terlihat dampak yang ditimbulkan dari burnout
Berdasarkan tabel 4.1 diatas menujukan ada juga perawat yang sebagian
tingkat ini tidak akan mudah naik pitam, dan dapat menerima stress yang
dialaminya dalam perjalanan hidup. Dan berdasarkan tabel 4.1 diatas juga
Orang pada tingkat ini perlu juga memeriksakan kesehatan, meninjau kembali
tujuan hidup, keseimbangan antara kerja dan hiburan, dan sistem dukungan
Asih Bandung, solusi yang dapat membantu untuk mengurangi burnout pada
dan lebih ditingkatkan lagi pengawasan dari para atasannya atau supervisor
untuk para perawat, apalagi terhadap perawat yang sering terlambat dan tidak
ada peringatan atau teguran dan arahan. Sebab jika dibiarkan dikhawatirkan
tinggi.
BAB V
5.1 Kesimpulan
kuantitatif yaitu pada tanggal 14-16 Agustus 2019. Didapatkan hasil dari
5.2 Saran
sakit.
56
57
Farber, dalam Nevi dkk, (2005). Pengaruh burnout terhadap motivasi berprestasi
dalam bekerja pada sales. Vol.5 No.2 Oktober 2012.
Neli Suharti, Novy Helena Catharina Daulima (2013). Burnout Dengan Kinerja
Perawat Di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre Jakarta. Neli
Suharti, FIK UI, 2013.
Pines dan Aronson (Enzman dan Schaufeli, 1998). Burnout Ditinjau Dari Big Five
Factors Personality Pada Karyawan Kantor Pos Pusat Malang. Jurnal
Ilmiah Psikologi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang. Vol.01, No.02, Agustus 2013.
Dengan Hormat,
MULKY HARDIANSYAH
PERNYATAAN PERSETUJUAN RESPONDEN
Nama :
Usia :
*) B E R S E D I A / T I D A K B E R S E D I A
Responden
( ttd )
KUESIONER
DATA DEMOGRAFI
Perempuan
Umur : tahun
Kawin
C Janda/duda
Jumlah anak : orang
C S1, Jurusan
S2, Jurusan
C
C S3, Jurusan
Masa kerja di rumah sakit :
(lanjutan)
Maslach Burnout Inventory (MBI)
PETUNJUK:
Pilihlah jawaban yang paling mendekati dengan apa yang anda rasakan.
Jawaban terdiri dari angka 0 (SANGAT TIDAK SETUJU) sampai 10 (SANGAT
SETUJU).
Beri tanda silang (x) pada angka yang sesuai dengan pilihan anda.
PERTANYAAN:
2) Saya merasakan kelelahan fisik yang amat sangat di akhir hari kerja
3) Saya merasa lesu ketika bangun tidur karena harus menjalani hari di tempat kerja
untuk menghadapi klien
4) Saya dengan mudah dapat memahami bagaimana perasaan klien tentang hal-hal yang
ingin mereka penuhi dan mereka peroleh dari layanan yang saya berikan
5) Saya merasa bahwa saya memperlakukan beberapa klien seolah-olah mereka hanya
objek
6) Menghadapi orang/klien dan bekerja untuk mereka seharian penuh membuat saya
“tertekan”
8) Saya merasa jenuh dan “burnout” (lelah tidak berdaya) karena pekerjaan saya
9) Saya merasa memberikan pengaruh positif terhadap kehidupan orang lain melalui
pekerjaan saya sebagai pemberi jasa
10) Saya menjadi semakin “kaku” terhadap orang lain sejak saya bekerja sebagai
pemberi jasa
11) Saya khawatir pekerjaan ini membuat saya “dingin” secara emosional
12) Saya merasa sangat bersemangat dalam melakukan pekerjaan saya dan dalam
menghadapi para klien saya
16) Menghadapi dan bekerja secara langsung dengan orang menyebabkan saya stres
17) Saya dengan mudah bisa menciptakan suasana yang santai dengan para klien
18) Saya merasa gembira setelah melakukan tugas saya untuk klien secara langsung
19) Saya telah mendapatkan dan mengalami banyak hal yang berharga dalam pekerjaan
ini
20) Saya merasa seakan-akan hidup dan karir saya tidak akan berubah
21) Saya menghdapi masalah-masalah emosional dalam pekerjaan saya dengan tenang
dan “kepala dingin”
22) Saya merasa para pengguna menyalahkan saya atas masalah-masalah yang mereka
alami
No ITEM PERTANYAAN
Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 2 9 3 8 2 4 9 8 8 3 3 9 4 4 4 4 8 8 2 3 7 1
2 3 9 3 8 3 3 9 3 8 1 3 9 1 2 1 1 8 7 3 2 4 1
3 4 10 4 7 2 0 9 1 5 1 4 10 1 5 0 1 8 9 5 0 8 1
4 3 3 5 5 0 5 4 5 5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 7 3 3 2
5 1 10 2 7 2 2 9 2 6 1 1 9 1 0 1 1 8 5 2 1 10 1
6 5 6 5 5 5 2 4 5 10 4 2 4 4 5 1 0 9 7 5 4 4 4
7 5 10 5 5 5 2 5 4 10 0 0 8 0 5 0 0 5 7 5 0 4 2
8 3 4 3 3 3 3 5 4 4 3 2 5 5 5 5 6 5 4 4 4 0 5
9 5 10 5 6 1 1 10 4 10 0 0 6 0 3 0 0 8 6 5 0 3 0
10 5 10 5 6 1 1 10 4 10 0 0 6 0 3 0 0 8 6 5 0 3 0
11 4 10 2 8 1 1 9 0 8 0 2 9 3 5 0 0 7 8 3 8 8 0
12 5 10 4 6 3 3 6 3 8 0 2 9 3 5 0 0 7 8 5 8 8 0
13 5 10 4 6 3 3 6 3 8 0 2 9 3 5 0 0 7 8 5 8 8 0
14 7 9 5 9 0 1 10 7 10 0 0 10 0 9 0 2 9 9 8 7 8 0
15 10 10 3 10 1 10 8 1 3 0 1 10 0 5 0 0 7 5 8 5 5 5
16 5 10 5 6 1 1 10 4 10 0 0 6 0 3 0 8 6 10 5 0 3 0
17 5 6 5 5 0 1 6 4 5 1 1 5 2 1 1 1 5 5 6 1 5 0
18 5 7 5 6 5 3 5 3 6 3 3 7 3 4 2 2 6 6 6 3 6 3
19 5 10 0 1 0 1 10 4 5 0 0 10 0 4 0 0 3 5 7 0 10 5
20 3 4 3 8 0 1 10 2 7 1 3 10 1 3 0 0 8 9 5 3 5 0
21 5 5 1 6 1 1 8 1 3 3 1 9 2 1 9 6 6 6 10 1 8 1
22 5 8 3 7 1 1 7 2 6 2 2 6 1 5 1 1 6 7 5 3 6 1
23 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5
24 3 10 3 10 0 0 5 2 10 1 5 10 2 5 0 3 10 10 3 0 10 8
25 0 4 0 2 0 1 5 0 10 1 1 10 0 2 0 0 7 5 2 0 10 6
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
27 10 6 6 6 6 6 5 5 6 5 6 5 5 5 5 5 6 6 10 6 6 6
28 10 6 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 10 6 6 6
29 5 6 6 5 5 4 5 4 4 5 5 6 6 7 6 4 4 5 6 5 6 5
30 10 5 9 10 0 0 10 10 10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 10 5 5 5
31 10 10 5 10 0 0 10 7 10 5 0 10 0 5 10 0 10 10 8 6 5 10
32 3 8 4 8 0 0 8 4 10 1 1 6 1 2 0 3 9 8 5 2 8 10
33 3 8 4 8 0 0 8 4 10 1 1 6 1 2 0 3 9 8 5 2 8 10
34 4 10 2 7 0 0 8 5 7 0 1 8 0 3 0 0 7 8 5 1 10 10
35 3 7 0 3 0 0 7 0 9 5 1 10 2 1 1 3 8 10 10 5 7 7
36 3 10 10 6 0 4 7 3 7 0 0 9 2 4 0 4 7 7 10 0 7 6
37 6 10 2 5 0 0 0 0 10 0 0 10 0 0 10 0 10 10 5 0 10 5
38 6 10 5 0 0 0 0 0 10 0 0 7 0 6 0 0 7 8 6 0 7 5
39 5 10 4 2 0 1 0 0 10 0 0 10 0 7 0 0 6 6 5 5 8 6
40 5 10 5 3 0 0 0 4 10 0 0 5 0 5 0 0 5 10 5 5 5 5
41 5 10 5 3 0 0 0 4 7 1 1 6 0 5 0 0 5 10 5 5 5 5
42 3 8 8 6 0 2 5 3 6 0 0 9 2 4 0 4 5 7 10 0 7 6
43 4 10 2 5 0 0 0 0 6 2 0 8 0 0 7 0 10 7 5 0 5 5
44 6 10 5 1 0 2 0 0 10 0 0 7 0 6 0 0 7 8 6 0 7 5
45 5 10 4 8 6 1 8 7 10 8 1 10 0 7 10 9 6 6 5 5 8 6
46 5 10 5 3 1 3 0 4 10 6 7 5 0 5 0 0 5 10 5 5 5 5
47 5 10 5 3 10 0 9 4 7 1 6 6 9 5 8 7 5 10 5 5 7 5
Total 225 383 189 263 79 85 280 155 355 85 88 348 83 187 102 98 311 334 268 138 293 185
Kelelahan emosi Depersonalisasi Penurunan prestasi pribadi
Item 2014 791 1729
Tertinggi 44,2% 17,5% 38,1%
OUTPUT HASIL PENGOLAHAN DATA
Statistics
N Valid 47
Missing 0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
NIM : AK.1.15.079
Pendidikan :