LANSIA
Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok 2 Kelas 4A
KESEHATAN
MOJOKERTO TA 2021/2022
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – Nya, sehingga kami dapat meyelesaikan makalah
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
1.3. Tujuan.................................................................................................................. 4
1.4. Manfaat................................................................................................................ 4
2.1. Pengkajian........................................................................................................... 5
2.4. Implementasi....................................................................................................36
2.5. Evaluasi.............................................................................................................. 36
BAB IIIPENUTUP......................................................................................................... 43
3.1. Kesimpulan....................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................44
ii | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
BAB I
PENDAHULUAN
psikis yang akan menyerang para pensiunan dan jika dibiarkan maka
dapat mengarahkan pada kecenderungan post power syndrome dalam
(Krisna, 2017).
Post power syndrome terjadi bukanlah karena situasi pensiun
ataumenganggur, melainkan bagaimana cara individu menghayati dan
merasakan keadaan baru tersebut. Apabila individu tidak bisa menerima
kondisi baru itu,maka akan merasa kecewa, pesimis yang akan
menimbulkan konflik batin,ketakutan, dan rasa rendah diri. Individu yang
optimis memandang masa pensiun bukanlah akhir dari segalanya,
pekerjaan?
2. Bagaimana lansia yang mengalami post power syndrome memaknai
pensiun?
3. Mengapa seorang lansia mengalami post power syndrome pasca
pensiun?
4. Bagaimana gejala yang timbul ketika seorang lansia mengalami post
power syndrome?
5. Bagaimana upaya seorang lansia untuk mengurangi post power
syndrome pasca pensiun?
1.3. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam
penelitian ini sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji hubungan yang signifikan antara Harga Diri dengan
Post Power Syndrome pada Masa Pensiun.
2. Untuk menguji hubungan yang signifikan antara Dukungan Sosial
dengan Post Power Syndrome pada Masa Pensiun.
1.4. Manfaat
1. Bagi Lansia
Sebagai tambahan pengetahuan bagi lansia tentang post power
syndrome yang dialami dan cara mengurangi kecemasan pada masa
pensiun.
2. Bagi Keluarga Lansia
Menjadi informasi bagi keluarga dalam menghadapi dan mendukung
lansia pada masa pensiun.
3. Bagi Ilmu Keperawatan
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan peninjauan
situasi lansia untuk memperoleh data dengan maksud menegaskan situasi
penyakit, diagnosis masalah, penetapan kekuatan dan kekuatan dan
kebutuhan promosi kesehatan lansia. Data yang dikumpulkan mencakup
mencakup data subyektif dan data obyektif meliputi data bio, psiko, sosial,
dan spiritual, data yang berhubungan dengan masalah lansia serta data tentang
faktor-faktor yang mempengeratuhi atau yang berhubungan dengan masalah
kesehatan alansia seperti data tentang keluarga dan lingkungan yang
ada(Kholifah, 2016).
I. IDENTITAS
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin :
Umur :
Status :
Agama :
Suku :
Tingkat pedidikan :
Riwayat Pekerjaan :
1. Perubahan Fisik
Pengumpulan data dengan wawancara Pandangan lanjut usia tentang
kesehatan, Kegiatan yang mampu di lakukan lansia, Kebiasaan lanjut usia
merawat diri sendiri, Kekuatan fisik lanjut usia: otot, sendi, penglihatan,
dan pendengaran, Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, BAB/BAK,
Kebiasaan gerak badan/olahraga/senam lansia, Perubahan-perubahan
fungsi tubuh yang dirasakan sangat bermakna, Kebiasaan lansia dalam
2. Kecemasan pada masa pensiun terutama terjadi saat seseorang harus mulai
lagi menjalani kebiasaan baru. Beradaptasi, bagi sebagian orang memang
bukan sesuatu yang mudah. Terutama bila ia mesti menyesuaikan diri dari
kondisi mapan dan menyenangkan ke kondisi yang idak terbayangkan.
Hal seperti ini bisa menjadi sumber stress. Selain itu, kecemasan itu
juga bisa terjadi karena ia belum sempat memikirkan kegiatan produktif
yang bisa dilakukan untuk mengisi waktu luangnya nanti. Perubahan di
masa pensiun seperti dalam hal ekonomi karena tidak ada lagi income dan
dalam hal pengaturan waktu karena banyaknya waktu luang di masa
pensiun membuat seseorang harus melakukan penyesuaian diri tanpa
memperhatikan apakah dia meninggalkan karir yang cemerlang atau
V. PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
10 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
9 Apakah anda lebih senang tinggal di rumah dari pada
keluar dan
mengerjakan sesuatu yang baru ?
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
□ Ya □ Tidak
11 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
- Skor antara 5 – 9 menunjukkan kemungkinan besar depresi.
- Skor 10 atau lebih merupakan depresi.
1. Kesedihan
1. Saya tidak merasa sedih
1. Saya merasa sedih
2. Saya galau/sedih sepanjang waktu dan saya tidak
1. Pesimisme
1. Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa
depan
2. Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
3. Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang
kedepan
4. Saya merasa bahwa masa depan adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2. Rasa kegagalan
1. Saya tidak merasa gagal
2. Bila merasa telah gagal melebihi pada umumnya
3. Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat hanya
kegagalan
4. Saya merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami atau istri)
3. Ketidakpuasan
12 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
1. Saya tidak merasa tidak puas
2. Saya tidak mempunyai cara yang saya gunakan
3. Saya tidak lagi mendapatkan kepuasan dari apapun
4. Saya tidak puas dengan segalanya
5. Rasa bersalah
1. Saya tidak kecewa dengan diri sendiri
2. Saya merasa buruk/tak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
3. Saya merasa sangat bersalah
4. Saya merasa seolah-olah sangat buruk atau tidak berharga
13 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
2. Saya kurangberminat pada orang lain dari pada
sebelumnya
3. Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan mempunyai
sedikit perasaan pada mereka
4. saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan tidak peduli
pada mereka semuanya
9. Keragu-raguan
1. Saya membuat keputusan yang baik
2. Saya berusaha mengambil keputusan
3. Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
4. Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
14 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
12. Keletihan
1. Saya tidak merasa lebih lelah dari sebelumnya
2. Saya merasa lelah dari yang biasanya
3. Saya merasa lebih untuk melakukan sesuatu
4. Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
13. Anoreksia
1. Nafsu makan saya tidak buruk dari sebelumnya
2. Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
3. Nafsu makan saya sangat memburuk sekarang
4. Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
5– 7 : Depresi ringan
8 – 15 : Depresi sedang
Sosial:
15 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(3) Mampu berinteraksi
(4) Mampu kejasama
Kebiasaan lansia berinteraksi ke wisma lainnya dalam panti/di masyarakat:
(1) Selalu
(2) Sering
(3) Jarang
(4) Tidak pernah
(1) 1 kali/bulan
(2) 2 kali/bulan
(3) Tidak pernah
APGAR KELUARGA
Selal Tdk
No Fungsi URAIAN Kadang2
u pernah
4. AffectionSayamerasapuas karenakeluarga(teman-
teman) saya memperlihatkan kasih sayang dan
16 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
marah, penderitaan, dan kasih sayang.
bersama-sama.
INTERPRETASI HASIL :
4 - 6 = Disfungsi sedang
Spiritual:
Aktivitas
ibadah:..................................................................................................................
.....
Hambatan :...........................................................................................................
....................
17 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
1 Tanggal berapa sekarang?
JUMLAH
Interpretasi :
Skor Skor
Maksimum Lansia
ORIENTASI
5 ( ) Sekarang(hari),(tanggal),(bulan),(tahun),berapadan
( musim ) apa ?
18 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(kabupaten/kota), (Propinsi)
REGISTRASI
3 ( )
( Jumlah percobaan....................................)
BAHASA
19 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
Tapi ” ( 1 angka )
Laksanakan 3 buah perintah ini : ” Peganglah selembar kertas dengan tanga
Bacalah dan laksanakan perintah berikut : ”
PEJAMKAN MATA ANDA ” ( 1 ANGKA )
Skor Total ( )
Kebiasaan merokok
20 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
Pola pemenuhan kebutuhan nutrisi
Frekwensi makan
(1) Dihabiskan
(2) Tidak dihabiskan
(3) Kadang-kadang dihabiskan
Frekwensi minum
21 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
Total score
Jenis Minuman
(1) Air putih (2) Teh (3) Kopi (4) susu (5) lainnya,
……………..
Interpretasi:
0 – 2 : Good
22 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
3 – 5 : Moderate nutritional risk
Pola tidur pada lansia mengalami perubahan yang khas yang membedakannya dari
orang yang lebih muda. Ada beberapa faktor yang menagkibatkan lansia
mengalami gangguan tidur yaitu ketelatenan tidur, terbangun pada dini hari, dan
peningkatan jumlah tidur siang. Di sisi lain gangguan tidur disebabkan oleh
beberapa penyakit.
Frekwensi BAB
Gangguan BAB
Pola BAK
Frekwensi BAK
23 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(1) 1 – 3 kali sehari
Warna urine
Pola aktifitas
Mandi
24 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
Memakai sabun
BANTUAN MANDIRI
1. Makan 5 10
3. Kebersiandiri,mencucimuka,menyisir,0 5
mencukur dan mengosok gigi
4. Aktivitas toilet 5 10
5. Mandi 0 5
6. Berjalandijalanyangdatar(jikatidak10 15
mampu berjalan lakukan dengan kursi roda )
9. Mengontrol defekasi 5 10
JUMLAH
Sikat gigi
25 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(1) 1 kali sehari
(2) > 1 kali sehari
(3) Tidak ganti
Pengkajian Fungsional berdasar Barthel Indeks :
Penilaian :
0 – 20 : Ketergantungan penuh
62 – 90 : Ketergantungan sedang
91 – 99 :Ketergantungan ringan
100 : Mandiri
26 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
Hasil Indeks KATZ: ............
Jelaskan..............................................
KRITERIA NILAI
º ** tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
**tidak bangun dari tempat tidur dengan sekali gerakan, akan tetapi usila
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak ke bagian depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil pada saat berdiri pertama kali
27 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
**klien menggerakkan kaki, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya
Membungkuk
pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, dan memerlukan usaha-
usaha yang keras untuk bangun
** kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser atau menyeret kaki),
mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5 cm)
kesimetrisan langkah
28 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
berbalik
Jumlah
Keterangan:
NO LANGKAH
1 Posisi Pasien Duduk Dikursi
2 Minta Pasien Berdiri Dari Kursi, Berjalan 10 Langkah (3meter), Kembali Ke Kursi,
Interpretasi hasil:
Score:
29 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
4. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
PEMUKIMAN
Luas bangunan :
Bentuk bangunan :
Jenis bangunan :
Atap rumah
(1) Genting (2) seng (3) ijuk (4) kayu (5) asbes
Dinding
Lantai
(1) semen (2) tegel (3) keramik (4) tanah (5) lainnya,
……………….
Kebersihan lantai
Ventilasi
30 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
Pencahayaan
SANITASI
(1) PDAM (2) Sumur (3) Mata air (4) sungai (5) lainnya,
……………….
(1) air rebus sendiri (2) Beli (aqua) (3) air biasa tanpa rebus
Pengelolaan jamban
………………………
Jenis jamban :
31 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(1) Lancar (2) Tidak lancar
Petugas sampah
(1) ditimbun (2) dibakar (3) daur ulang (4) dibuang sembarang
tempat
(5) dikelola dinas
Polusi udara
(1) tidak (2) ya, (*) dengan racun (*) dengan alat (*) lainnya,
……………….
FASILITAS
Peternakan
Perikanan
Taman
Ruang pertemuan
32 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(1) ada (2) tidak Luasnya, ………………………………
Sarana hiburan
Sarana ibadah
Keamanan
Transportasi
(1) rata (2) tidak rata (3) licin (4) tidak licin
Jumlah : …………….
Komunikasi
Sarana komunikasi
33 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
(1) telphon (2) kotak surat (3) fax (4) lainnya,
……………………..
Diagnosa keperawatan
34 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
bahagia diri
3. 2. Pe
tersenyum ikhlas rtahankanlingkungandalm
tingkat stimulus yang rendah
3. Singkirkan semuabenda
berbahaya
4.Li
ndungikliendankeluarga dari bahaya halusin
5. Ti
ngkatkan peran serta
keluargapadatiaptahap
perawatan dan jelaskan
7. Berikan obat-obatan
antipsikotik
sesuai dengan
yang dapat menurunkan
kecemasan dan menstabilkan
35 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
1. Klien dapat (nafas dalam)
mengungkapkan harga 2. Ba
dirinya ntu untuk memahami bahwa
2. Klien dapat klien dapat mengatasi
diselesaikan).
2.4. Implementasi
Merupakan tindak lanjut operasional dari rencana tindakan yang telah
dirancang sebelumnya. Pelaksnaan tindakan keperawatan berfokus untuk
mengatasi masalah-masalah yang ada pada diri pasien seperti mempertahankan
lingkungan dalm tingkat stimulus yang rendah, menyingkirkan semua benda
berbahaya, melindungi klien dan keluarga dari bahaya halusinasi,
meningkatkan peran serta keluarga pada tiap tahap perawatan dan jelaskan
36 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
2.5. Evaluasi
Pada evaluasi perawat bertanggung jawab untuk mengevalusi status dan
kemajuan klienterhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah
ditetapkan sebelumnya, kegiatan evaluasi tersebut meliputi mengkaji
intervensi nafas dalam. O adalah hal-hal yang ditemui perawat secara objektif
setelah dilakukan intervensi keperawatan, dalam kasus ini dapat dilihat bahwa
setelah dilakukan intervensi pasien terlihat lebih tenang dan dapat
mengendalikan emosinya agar tidak melukai dirinya. A diartikan sebagai
analisis dari hasil yang telahh diccapai dengan mengacu pada tujuan
keperawatan dan kriteria hasil terkait diagnosis, dalam hal ini apakah pasien
sudah dapat mengatasi maslah keperawatan yang dialaminya atau belum, jika
belum maka intervenxsi dapat dilanjutkan sesuai dengan masalah keperawatan
yang belum teratasi. P merupakan perencanaan yang akan dilakukan
37 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
38 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i
TELAAH JURNAL POST POWER SYNDROME
No Desain/Metode
Judul Penulis, Tahun Tujuan Intervensi Hasil Penelitian
. Penelitian
1 The Existential Rizki Wira Bertujuan untuk Wawancara (pada Intervensi terapi bermain Semua subjek berhasil
Communities Play Paramita, Fatimah meningkatkan subyek), observasi (game tradisional) menurunkan skor PPS
Therapy to Increase Azzahra, et al. penerimaan diri (subyek behavior) dan dilakukan selama 2 menjadi sedang dan
Self-Acceptance in (2018) (self-acceptance) pemberian kuesioner minggu dengan 4 sesi perubahan yang terjadi
the Elderly with Post- pada subjek melalui (post-power syndrome atau dalam satu minggu menunjukkan hasil
Power Syndrome teknik eksistensial scale). subyek diberikan yang signifikan.
terapi bermain Subyek penelitian: intervensi terapi bermain Intervensi terapi
(Paramita et al., 2019) komunitas - lansia berusia 55-95 sebanyak dua sesi. bermain berpengaruh
tahun yang terdiri signifikan dengan nilai
dari 11 laki-laki dan Sig. (2-tailed) sebesar
14 perempuan yang 0,000, dimana 0,000 <
mengalami gejala P- 0,05 hal ini dibuktikan
PS setelah pensiun. dengan adanya
- 17 subjek yang perbedaan yang
memiliki skor PPS signifikan pada hasil
tinggi dan 8 subjek tes yang diberikan
memiliki skor PPS sebelum dan sesudah
dalam kategori intervensi.
sedang
2 The Dynamics of Mubasirun, Bertujuan untuk In-depth interviews dan Melalui wawancara dan
Hasil penelitian ini
Spirituality in the Old Sa’adi mendeskripsikan observasi observasi di komunitas menunjukkan
Age: the Perspective (2021) dinamika pensiunan menggali bahwa di masa tua,
of Maqashid Al- spiritualitas di makna spiritualitas komunitas pensiunan
Shariah and kalangan masyarakat terhadap permasalahan justru memperkuat
Psychology pensiunan ditinjau PPS yang dialami spiritualitas mereka.
dari perspektif Faktor penguat
39 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i a
4 Pengaruh Optimisme Fandy Achmad Bertujuan untuk Kuantitatif korelasional Subyek penelitian Hasil penelitian
Menghadapi Masa Yunian mengetahui Subyek Penelitian: diberikan skala PPS dan menunjukkan bahwa
Pensiun Terhadap (2013) pengaruh optimisme Sebanyak 63 orang skala optimisme terdapat pengaruh yang
Post Power Syndrome dalam menghadapi (post-power syndrome menghadapi masa negatif antara post
pada Anggota Badan masa pensiun scale). pensiun. Skala tersebut power syndrome
40 | A s u h a n K e p e r a w a t a n P o s t P o w e r S y n d r o m e p a d a L a n s i a