Anda di halaman 1dari 96

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

KELAS 2.2
KELOMPOK IV

NI KOMANG ARTINI ANGGUN LARASATI P07120018040


NI KADEK AYU HERMILIAWATI P07120018046
NI LUH PUTRI KRISTINA MELLANI P07120018052
NI KETUT LESTARI DEWI P07120018056
LUH ARI SUANTARI P07120018059
PANDE PUTU ANGGI JULIANI OKA P07120018063
KOMANG SRIANA OKPIYANTI P07120018070
KOMING TRI UTARI P07120018072
NI KADEK ARI MAHESWARI P07120018073
NI KADEK NOVI WIJAYANTI P07120018075

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR

“Om Swastyastu”

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa/ Ida
Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
"Asuhan Keperawatan Jiwa" mata kuliah Komunikasi di Politeknik
Kesehatan Denpasar tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi
berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kemampuan penulis. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat konstruktif sehingga kami dapat menyempurnakan
makalah ini.

“Om Santih, Santih, Santih, Om”

Denpasar, 10 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................. 2
1.2  Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Asuhan Keperawatan HDR.................................................................. 3
2.2 Asuhan Keperawatan Isolasi Sosial................................................... 32
2.3 Asuhan Keperawatan Perilaku Kekerasan.... .............................. 46
2.4 Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan Diri.............................. 70

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan.............................................................................................92
3.2 Saran.............................................................................................92

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan professional yang
didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia
sepanjang siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang
disebabkan oleh gangguan biopsikososial, dengan menggunakan diri sendiri
dan terapi keperawatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat ( Riyadi dan Purwanto,
2009). satu pemicu yang menimbulkan stress, depresi dan berbagai gangguan
kesehatan jiwa .
Asuhan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau
ners melalui kerjasama yang bersifat kalaboratif baik dengan klien maupun
tenaga kesehatan lain, dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang
holisik sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya dalam berbagai
tatanan pelayanan, termasuk praktik keperawatan individu dan kelompok
Praktik keperawatan profesional dengan ciri praktik yang di dasari dengan
keterampilan intelektual, teknikal, interpersonal, dapat dilaksanakan dengan
menerapkan suatu metode asuhan yang dapat dipertanggung jawabkan secara
ilmiah. Metode asuhan untuk praktif profesional tersebut adalah proses
keperawatan, suatu rangkaian asuhan keperawatan yang terjadi dari
pengkajian, menyusun diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan,
implementasi dan evaluasi.
Metode pemberian asuhan keperawatan yang terorganisasi dan sistematik
berfokus pada respon yang unik dari individu atau kelompok individu
terhadap masalah kesehatan yang aktual dan profesional Suatu aktivitas yang
dinamik dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat klien dan proses
pemecahan masalah.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan harga diri rendah / HDR ?
2. Bagaimana laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan isolasi social ?
3. Bagaimana laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan prilaku kekerasan/ PK ?
4. Bagaimana laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada klien
dengan Defisit perawatan diri ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada
klien dengan harga diri rendah / HDR
2. Untuk mengetahui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada
klien dengan isolasi sosial
3. Untuk mengetahui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada
klien dengan prilaku kekerasan/ PK
4. Untuk mengetahui laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada
klien dengan Defisit perawatan diri

1.4 Manfaat Penulisan


Untuk membantu mahasiswa dalam proses pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HDR
2.1.1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Harga Diri Rendah adalah evaluasi atau perasaan negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan klien seperti tidak berarti, tidk berharga, tidak
berdaya yang berlangsung dalam waktu yang lama dan terus menerus.
(SDKI,2017)

B. Etiologi
1. Terpapar situasi traumatis
2. Kegagalan berulang
3. Kurangnya pengakuan dari orang lain
4. Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
5. Gangguan psikiatri
6. Penguatan negatif berulang
7. Ketidaksesuaian budaya

C. Klasifikasi
Harga Diri Rendah Kronis
Harga Diri Rendah Situasional

D. Manifestasi Klinis
Gejala dan Tanda Mayor
A. Subjektif
1. Menilai diri negatif (misalnya tidak berguna, tidak
tertolong)
2. Rasa malu
3. Merasa tidak mampu melakukan apapun
4. Meremehkan kemampuan mengatasi masalah
5. Mersa tidak memiliki kelebihan atau kemampuan positif
6. Melebih lebihkan penilaian negatif tentang diri sendiri
7. Menolak penilaian positif tentang diri sendiri

B. Objektif

1. Enggan mencoba hal yang baru

2. Berjalan menunduk

3. Postur tubuh menunduk

Gejala dan Tanda Minor

A. Subjektif
1. Merasa sulit berkonsentrasi
2. Sulit tidur
3. Mengungkapkan keputus asaan
B. Objektif
1. Kontak mata kurang
2. Lesu dan tidak bergairah
3. Berbicara pelan dan ririh
4. Pasif
5. Perilaku tidak asertif
6. Mencari penguatan secara berlebihan
7. Bergatung pada pendapat orang lain
8. Sulit membuat keputisan sering kali meencari
penegasan

E. Kondisi Kliinis Terkait


1. Cedera tromatis
2. Pemedahan
3. Kehamilan
4. Struk
5. Penyalahgunaan zat
6. Demensia
7. Penyakit kronis
8. Pengalaman tidak menyenangkan

F. Patofisiologi
Proses terjadinya harga diri rendah dimulai dari akibat factor
predisposisi yang diantaranya pengalaman kanak-kanak yang merupakan
factor kontribusi pada gangguan konsep diri, arah yang tidak menerima
kasih sayang, individu yang kurang mengerti akan arti dan tujuan
kehidupan akan gagal menerima tanggung jawab untuk diri sendiri,
penolakan orang tua harapan realistis. Selain factor predisposisi factor
presipitasi juga salah satu penyebab terjadinya harga diri rendah yang
diantaranya pola asuhan anak yang tidak cepat atau dituruti, kesalahan dan
kegagalan berulang kali, cita-cita yang tidak dapat dicapai, gagal
bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

G. Pathways

Penyakit Kronis

Harga Diri Rendah

Gangguan Psikiatri

Menilai diri negatif Merasa sulit berkonsentrasi

1. Pengkajian Keperawatan
 Format pengkajian bersumber dari Modul Praktikum Keperawatan Jiwa, 2017.
I. Identitas Klien
Ruang rawat :…………… Tgl Rawat : ………………….
Inisial : …………..(L/P) No. RM : ………………….
Umur : ………….. Status : ………………….
Pekerjaan …………… Pendidikan : ………………….

II. Alasan Masuk

III. Faktor Predisposisi


1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? (ya/tidak)
2. Pengobatan sebelumnya? (berhasil/kurang berhasil/tidak berhasil)
3. Penolakan dari lingkungan : (ya / tidak)
Jelaskan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ya/tidak)
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (ya/tidak)

IV. Fisik
1. Tanda vital : TD :……..N:…….. S:…….. P:………
2. Ukuran : TB: ………… BB:……… (turun/naik)
3. Keluhan fisik (ya/tidak)
Jelaskan:

Masalah Keperawatan :

V. Psikososial
1. Genogram :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh :
b. Identitas Diri :
c. Peran :
d. Ideal Diri :
e. Harga Diri :
Masalah Keperawatan

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
b. Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan :

VI. Status Mental


1. Penampilan (tidak rapi / penggunaan pakaian tidak sesuai/ cara pakaian
tidak seperti biasanya)
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Apatis ( ) Kasar
( ) Lambat ( ) Gagap ( ) Membisu
( ) Inkoherensi ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

3. Aktivitas motoric
( ) Lesu ( ) Gelisah ( ) TIK ( ) Tremor
( ) Tegang ( ) Agitasi ( ) Grimasem ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

4. Alam perasaan
( ) Sedih ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
( ) Ketakutan ( ) Kuatir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

5. Afek/ emosi
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

6. Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan ( ) Mudah tersinggung ( ) Defensive
( ) Tidak kooperatif ( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

7. Persepsi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidupan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

8. Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan / preservarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

9. Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait
( ) Phobia ( ) Dipersonalisasi ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Control pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

10. Tingkat kesadaran


( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
13. Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

14. Daya tilik diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan :
a. Makan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
b. Keamanan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
c. Tempat tinggal : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
d. Perawatan kesehatan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
e. Berpakaian / berhias : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
f. Transportasi : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
g. Uang : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
2. Kegiatan sehari-hari
a. Perawatan diri : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
b. Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ( ) ya ( ) tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ( ) ya ( ) tidak
- Frekwensi makan perhari :
- Frekwensi kudapan perhari :
- Nafsu makan :
- BB :
- Diet khusus :
c. Tidur
- Apakah ada masalah? ( ) ya ( ) tidak
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : ( ) ya
( ) tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang ? ( ) ya ( ) tidak
- Apa yang menolong anda untuk tidur? ( ) Ya ( ) tidak
- Waktu tidur malam? ( ) ya ( ) tidak
3. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri? : ( ) ya ( ) tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ( ) ya
( ) tidak
- Mengatur penggunaan obat : ( ) ya ( ) tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ( follow up) : ( ) ya ( )tidak
4. Klien memiliki system pendukung
Keluarga : ( ) ya ( ) tidak
Teman sejawat : ( ) ya ( ) tidak
Professional/terapis : ( ) ya ( ) tidak
Kelompok social : ( ) ya ( ) tidak
5. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan
atau hobi : ( )ya
( ) tidak
Masalah Keperawatan :

VIII. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Relaksasi lambat berlebih
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) lainnya ( ) lainnya
Alasan :
Masalah keperawatan :

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan


- Masalah dengan dukungan kelompok
- Masalah dengan lingkungan
- Masalah dengan pendidikan
- Masalah dengan pekerjaan
- Masalah dengan perumahan
- Masalah dengan ekonomi
- Masalah dengan pelayanan kesehatan
- Masalah lainnya

X. Pengetahuan Kurang Tentang


( ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( ) Koping
( ) Lainnya
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
( ) Obat-obatan
Masalah keperawatan :

XI. Aspek Medik


- Diagnosa medic :

Diagnosa multiaxial :

2. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronis

3. Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional


Keperawata hasil
n
Harga Diri Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
Rendah tindakan Promosi Harga Diri Promosi Harga Diri
Kronis keperawatan
selama …x….jam Observasi
diharapkan harga 1. Identifikasi budaya, 1. Untuk mengetahui
diri meningkat agama, ras, jenis budaya, agama, ras,
dengan kriteria kelamin, usia terhadap jenis kelamin, usia
hasil : harga diri terhadap harga diri

Peniaian diri positif 2. Monitor verbalisasi 2. Untuk meningkatkan


meningkat yang merendahkan perasaan atau
1. Perasaan diri sendiri persepsi terhadap
memiliki 3. monitor tingkat diri sendiri
kelebihan atau harga diri setiap 3. Untuk mengetahui
kemampuan waktu,sesuai penilaiain harga diri
positif kebutuhan
meningkat
Terapiutik
2. Penerimaan
penilaian positif 4. Motivasi terlibat
4. Untuk memotivasi
terhadap diri dalam verbalisasi agar memiliki
positif untuk diri penilaian positif
sendiri
terhadap diri sendiri
meningkat sendiri
3. Minat mencoba 5. Untuk meningkatkan
5. Motivasi menerima
hal baru perasaan positif
tantangan atau hal
meningkat.
4. Berjalan baru
menampakan 6. Untuk meningkatkan
6. Diskusikan
wajah rasa percaya diri
pernyataan tentang
meningkat
hargadiri
5. Konsentrasi
meningkat 7. Diskusikan 7. Untuk meningkatkan
kepercayaan rasa percaya diri
6. Tidur
meningkat terhadap penilaian
7. Kontak mata diri
meningkat
8. Diskusikan
8. Aktif 8. Untuk memberikan
pengalaman yang
meningkat pengalaman positif
meningkatkan
Percaya diri
harga diri
berbicara
9. Untuk mendorong
meningkat 9. Diskusikan timbulnya perasaan
persepsi negatif untuk berpikir positif
diri.

10. Diskusikan alasan 10. Untuk meningkatkan


harga diri
mengkritik diri
atau rasa bersalah
11. Untuk mencapai
11. Diskusikn harga diri yang lebih
penetapan tujuan tinggi.
realitis untuk
mencapai harga
diri yang lebih
12. Untuk meningkatkan
tinggi harapan.

12. Diskusikan
bersama keluarga
untuk menetapkan
harapan dan 13. Untuk memberikan
batasan yang jelas perasaan dihargai.

13. Berikan umpan


balik positif atas
peningkatan 14. Untuk memberikan
fasilitas yang
mencapai tujuan nyaman.

14. Fasilitasi
lingkungan dan
aktivitas yang
meningkatkan diri.
15. Untuk memberikan
edukasi.
Edukasi

15. Jelaskan kepada


keluarga
pentingnya
dukungan dalam 16. Untuk mengetahui
hal positif yang
perkembangan
dimiliki.
konsep positif dari
pasien

16. Anjurkan 17. Untuk meningkatkan


mengidentifikasi kemampuan dalam
kekuatan yang berkomunikasi.

dimiliki

17. Anjurkan
mempertahankan 18. Untuk meningkatkan
harga diri
kontak mata saat
berkomunikasi
dengan orang lain
19. Untuk mengetahui
18. Anjurkan
membuka diri perilaku yang baik
terhadap kritik dan buruk yang
dilakukan.
negatif
20. Untuk meningkatkan
19. Anjurkan rasa percaya diri.
mengavalu\asi
prilaku
21. Untuk meningkat
persepsi diri.
20. Ajarkan cara
mengatasi bullyng
22. Untuk berpikir
positif.
21. Latih peningkatan
tanggung jawab 23. Untuk berpikir dan
untuk diri sendiri berperilaku positif.

22. Latih pernyataan


positif diri 24. Untuk meningkatkan
rasapercaya diri
23. Latih cara berpikir
dan berperilaku
positif

24. Latih peningkatan


kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi
2.1.2 TINJAUAN KASUS HDR
A. Biodata
 Identitas Pasien
Nama : Tn. A
No RM : 223XXX
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Tanggal MRS : 20 Desember 2019
Tanggal Pengkajian : 23 Desember 2019
 Indentitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Alamat : Jalan Raya Sesetan Denpasar
Umur : 50 Tahun
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status : Menikah
Agama : Hindu

B. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan klien sering mengamuk tanpa sebab.
C.Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mengalami gangguan jiwa kurang lebih 3 tahun yang lalu,
pernah rawat jalan di RSJ Bangli.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien sering mengamuk tanpa sebab, klien sulit tidur, ngomong sendiri,
ketawa sendiri, klien mendengarkan suara-suara dan muncul gejala waham.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan di keluarga pasien tidak ada yang mengalami
riwayat gangguan psikiatri

Faktor Predisposisi
Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? (ya/tidak)
Pengobatan sebelumnya? (berhasil/kurang berhasil/tidak berhasil)
Penolakan dari lingkungan : (ya / tidak)
Jelaskan :
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ya/tidak)
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (ya/tidak)
Fisik
Tanda vital : TD :130/90 mmHg, .N:98 x/menit S:36,70c , RR:
20x/menit
Ukuran : TB:160cm, BB:50kg (turun/naik)
Keluhan fisik (ya/tidak)
Tidak ada
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

Psikososial
5. Genogram :

: laki laki meninggal : Laki Laki

: Perempuan meninggal : Perempuan

Pasien Orang
Terdekat
Jelaskan : pasien adalah anak kedua dari 3 bersaudara.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

6. Konsep Diri
Citra Tubuh :tampak pasien kotor dan berantakan
Identitas Diri : : di kelurga pasien sebagai anak pertama
Peran : di kelurga pasien sebagai anak pertama
Ideal Diri : tampak badan pasien kurus
Harga Diri : pasien tidak bisa berinteraksi dengan orang lain
Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
7. Hubungan Sosial
Orang yang berarti : pasien mengatakan dekat dengan ayahnya
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :pasien jarang
dan hampir tidak pernah bersosialisasi
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : hambatan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
8. Spiritual
Nilai dan keyakinan: pasien menganut agama hindu
Kegiatan ibadah :keluarga pasien mengatakan pasien sembahyang
pada hari tertentu
9. Status Mental
Penampilan (tidak rapi / penggunaan pakaian tidak sesuai/ cara pakaian
tidak seperti biasanya)
Jelaskan :penampilan pasien tidak rapi
10. Pembicaraan
( ) Cepat (v ) Apatis ( ) Kasar
( ) Lambat ( ) Gagap ( ) Membisu
( ) Inkoherensi ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan

11. Aktivitas motoric


( ) Lesu ( v ) Gelisah ( ) TIK ( ) Tremor
( ) Tegang ( ) Agitasi ( ) Grimasem ( ) Kompulsif
12. Alam perasaan
( ) Sedih ( v) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
( ) Ketakutan ( ) Kuatir

13. Afek/ emosi


( ) Datar ( ) Tumpul ( v) Labil ( ) Tidak
sesuai

14. Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan ( ) Mudah tersinggung ( ) Defensive
( v ) Tidak kooperatif ( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga

15. Persepsi
( ) Pendengaran ( v ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidupan

16. Proses pikir


( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( v ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan / preservarasi
:

17. Isi pikir


( ) Obsesi ( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait
( v ) Phobia ( ) Dipersonalisasi ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( v ) Control pikir

18. Tingkat kesadaran


( v ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor ( )Disorientasi
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang

19. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( v ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi

20. Tingkat konsentrasi dan berhitung


( v ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana

21. Kemampuan penilaian


( v ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna

22. Daya tilik diri


( v ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal di luar dirinya

23. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


6. Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan :
Makan : ( v ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Keamanan : ( v ) bantuan minimal ( ) bantuan
total
Tempat tinggal : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Perawatan kesehatan : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Berpakaian / berhias : ( v ) bantuan minimal( ) bantuan total
Transportasi : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Uang : ( ) bantuan minimal ( v) bantuan total
7. Kegiatan sehari-hari
Perawatan diri : ( v) bantuan minimal ( ) bantuan total
Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ( v ) ya ( ) tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ( ) ya ( v) tidak
- Frekwensi makan perhari : 3 kali sehari
- Frekwensi kudapan perhari :1 kali
- Nafsu makan : menurun
- BB : 50
- Diet khusus : Tidak ada
Tidur
- Apakah ada masalah? ( v ) ya ( ) tidak
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : ( ) ya
( v) tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang ? ( v ) ya ( ) tidak
- Apa yang menolong anda untuk tidur? ( v) Ya ( ) tidak
- Waktu tidur malam? ( v ) ya ( ) tidak
8. Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri? : ( ) ya ( v ) tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ( ) ya
(v ) tidak
- Mengatur penggunaan obat : ( ) ya ( v ) tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ( follow up) : ( ) ya ( v )tidak
9. Klien memiliki system pendukung
Keluarga : ( v) ya ( ) tidak
Teman sejawat : ( v ) ya ( ) tidak
Professional/terapis : ( v ) ya ( ) tidak
Kelompok social : ( v ) ya ( ) tidak
10. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan
atau hobi : ( )ya
( v ) tidak

24. Mekanisme Koping


Adaptif Maladaptif
( v ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Relaksasi lambat berlebih
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( v ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri

25. Masalah Psikososial dan Lingkungan


- Masalah dengan dukungan kelompok
- Masalah dengan lingkungan
- Masalah dengan pendidikan
- Masalah dengan pekerjaan
- Masalah dengan perumahan
- Masalah dengan ekonomi
- Masalah dengan pelayanan kesehatan
- Masalah lainnya (V)

26. Pengetahuan Kurang Tentang


( v ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( ) Koping
( ) Lainnya
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
( ) Obat-obatan
27. Aspek Medik
- Diagnosa medic : Psikotik Akut

D. ANALISA DATA
No Data Fokus Masalah Penyebab

1 DS : Px menilai diri Harga Diri Penyakit Kronis


negative, merasa malu Rendah
atau berasalah, px Harga Diri Rendah
mengatakan tidak mampu
melakukan apapun, px
Gangguan Psikiatri
merasa tidak memiliki
kelebihan atau
Merasa sulit
kemampuan positifi.
berkonsentrasi

DO : Klien tampak
menunduk saat berjalan
dan tampak enggan
melakukan hal yang baru
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Harga Diri Rendah berhubungan dengan gangguan psikiatri yang dibuktikan


dengan Px menilai diri negative, merasa malu atau berasalah, px mengatakan
tidak mampu melakukan apapun, px merasa tidak memiliki kelebihan atau
kemampuan positif, Klien tampak menunduk saat berjalan dan tampak
enggan melakukan hal yang baru
PERENCANAAN

Tujuan dan Kriteria


No. Intervensi Rasional
Hasil
1 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor 1. Untuk
keperawatan selama 2x24 tingkat harga diri setiap mengetahui
jam diharapkan harga diri waktu,sesuai kebutuhan penilaiain
meningkat 2. Motivasi harga diri
kriteria hasil : menerima tantangan atau 2. Untuk
1. Peniaian diri positif hal baru meningkatka
n perasaan
meningkat 3. Diskusik
positif
2. Perasaan memiliki an pernyataan tentang
3. Untuk
kelebihan atau harga diri
meningkatka
kemampuan positif 4. Diskusik n rasa
meningkat an kepercayaan terhadap percaya diri
3. Penerimaan penilaian diri 4. Untuk
penilaian positif 5. Jelaskan meningkatka
n rasa
terhadap diri sendiri kepada keluarga
percaya diri
meningkat pentingnya dukungan
4. Minat mencoba hal dalam perkembangan
baru meningkat. konsep positif dari pasien 5. Untuk
5. Berjalan 6. Latih memberikan
edukasi.
menampakan wajah peningkatan tanggung
meningkat jawab untuk diri sendiri 6. Untuk
meningkat
6. Konsentrasi 7. Latih persepsi diri.
meningkat cara berpikir dan
7. Untuk
7. Tidur meningkat berperilaku positif
berpikir dan
8. Kontak mata 8. Kolabor berperilaku
meningkat asi Dengan tim untuk positif.

9. Aktif meningkat pemberian terapi 8. Untuk


10. Percaya diri mempercepat
penyembuha
berbicara n pasien
meningkat

IMPLEMENTASI

No
No. Tanggal Dx. Tindakan Evaluasi TT
Kep
1 23/12/2019 1 1. Memonitor tingkat harga DS : Pasien
10.00 diri setiap waktu,sesuai mengatakan bersedia
kebutuhan DO : Pasien tampak
kooperatif
10.05 2.
Memotivasi menerima DS : Pasien
tantangan atau hal baru mengatakan mau
mencoba hal baru
DO : Pasien tampak
10.15 3. kooperatif
Mendiskusikan pernyataan DS : Pasien
tentang harga diri. mengatakan bersedia
4. DO : Pasien tampak
10.20 Mediskusikan kepercayaan kooperatif
terhadap penilaian diri. DS : Pasien
mengatakan akan
5. lebih percaya diri
Menjelaskan kepada DO : Pasien tampak
10.40 keluarga pentingnya kooperatif
dukungan dalam DS : Keluarga
perkembangan konsep mengatakan akan
positif dari pasien. lebih memperhatikan
kondisi klien
DO : keluarga tampak
kooperatif
6.
DS : Pasien
Melatih peningkatan
mengatakan akan
tanggung jawab untuk
11.00 melakukannya
diri sendiri.
DO : Pasien tampak
7.
kooperatif
Melatih cara berpikir dan
12.00 berperilaku positif. DS : Pasien
8. mengatakan bersedia
Mengkolaborasikan dengan untuk melakukannya
14.00 tim untuk pemberian DO : Pasien tampak
terapi. kooperatif

DS : Pasien
mengatakan bersedia
untuk diberikan terapi
DO : Pasien tampak
diberikan terapi obat
yaitu Benzodiazepine

24/12/2019 1. DS : Pasien
08.00 diri setiap waktu,sesuai mengatakan bersedia
kebutuhan. saat dilakukan
tindakan
DO : perilaku
mengamuk menuruun,
gelisah menurun

08.10 2. DS : Pasien
tantangan atau hal baru. mengatakan akan
mencoba untuk
melakukannya
DO : Pasien tampak
kooperatif
3.
08.15
tentang harga diri.
DS : Pasien
mengatakan bersedia
saat diajak diskusi
DO : Pasien tampak
kooperatif

4.
08.20 terhadap penilaian diri. DS : Pasien
mengatakan bersedia
saat diskusi
DO : Pasien tampak
kooperatif
5.
keluarga pentingnya
dukungan dalam
08.30 DS : Keluarga pasien
perkembangan konsep
mengatakan akan
positif dari pasien.
mendukung pasien
untuk
penyembuhannya
DO : Keluarga pasien
6.
tampak kooperatif
tanggung jawab untuk
diri sendiri.
08.40 DS : Pasien
mengatakan akan
mencoba untuk
melakukannya
DO : Pasien tampak
7.
kooperatif
berperilaku positif.

09.00 DS : Pasien
mengatakan akan
mencoba untuk
melakukannya
DO : Pasien tampak
8. kooperatif
tim untuk pemberian
terapi.
14.00 DS : Pasien
mengatakan bersedia
diberikan terapi
DO : Pasien tampak
diberikan terapi obat
yaitu Benzodiazepine

EVALUASI

Tanggal Evaluasi TT
23/12/2019 S :

14.30  Pasien mengatakan menilai diri negative menurun


 Merasa malu/bersalah menurun
 Px mengatakan tidak mampu melakukan apapun menurun
 Px mengatakan merasa tidak memiliki kemampuan atau kelebihan
positif menurun.

O:

 Berjalan menunduk menurun


 Engan mencoba hal baru menurun

A : Tujuan Tercapai

P:-

2.2 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

2.2.1 TINJAUAN PUSTAKA


A. PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah ketidakmampuan untuk membina hubungan yang
erat, hangat,terbuka, dan interdependen dengan orang lain.(SDKI,2017).

Isolasi sosial adalah keadaan seorang individu yang mengalami


penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain di sekitarnya. Pasin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian dan
tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
disekitarnya (Keliat, 2011).

 Rentang Respon

Respon adatif Respon


Maladaftif

Menyendiri Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik Diri Impulsif
Kebersamaan Ketergantungan Narsisisme
Saling ketergantungan

B. Penyebab

a. Keterlambatan perkembangan
b. Ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan
c. Ketidaksesuaian minat dengan dengan tahap perkembangan
d. Ketidaksesuaian nilai –nilai dengan norma
e. Ketidaksesuaian prilaku sosial dengan norma
f. Perubahan penampilan fisik
g. Perubahan status mental

h. Ketidakadekuatan sumber daya personal (msl. Disfungsi,berduka,


pengendalian diri buruk )

C. Manifestasi Klinis
 Gejala dan tanda mayor
1. Subjektif
a. Merasa ingin sendirian
b. Merasa tidak aman di tempat umum atau lingkungan
2. Objektif
a. Menarik diri
b. Tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain

 Gejala dan tanda minor

A. Subjektif
a. Merasa berbeda dengan orang lain
b. Merasa asyik dengan pikiran sendiri
c. Merasa tidak mempunyai tujuan hidup
B. Objektif
a. Efek datar
b. Efek sedih
c. Riwayat ditolak
d. Menunjukan permusuhan
e. Tidak mampu memenuhi harapan hidup
f. Kndisi difabel
g. Tindakan tidak berarti
h. Tidak ada kontak mata
i. Perkembangan terlambat
j. Tidak bergairah/lesu

D. Komplikasi

Komplikasi yang mungkin ditimbulkan pada klien dengan isolasi social


antara lain:
a. Deficit perawatan diri
b. Resiko terjadinya gangguan sensori persepsi halusinasi

E. Patopsikologi
Individu yang mengalami Isolasi Sosial sering kali beranggapan
bahwa sumber/penyebab Isolasi sosial itu berasal dari lingkunganya.
Padahalnya rangsangan primer adalah kebutuhan perlindungan diri secara
psikologik terhadap kejadian traumatik sehubungan rasa bersalah, marah,
sepi dan takut dengan orang yang dicintai, tidak dapat dikatakan segala
sesuatu yang dapat mengancam harga diri (self estreem) dan kebutuhan
keluarga dapat meningkatkan kecemasan. Untuk dapat mengatasi masalah-
masalah yang berkaitan dengan ansietas diperlukan suatu mekanisme
koping yang adekuat. Sumber-sumber koping meliputi ekonomi,
kemampuan menyelesaikan masalah, tekhnik pertahanan, dukungan sosial
dan motivasi. Sumber koping sebagai model ekonomi dapat membantu
seseorang mengintregrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan
mengadopsi strategi koping yang berhasil. Semua orang walaupun
terganggu prilakunya tetap mempunyai beberapa kelebihan personal yang
mungkin meliputi: aktivitas keluarga, hobi, seni, kesehatan dan perawatan
diri, pekerjaan kecerdasan dan hubungan interpersonal. Dukungan sosial
dari peningkatan respon psikofisiologis yang adaptif, motifasi berasal dari
dukungan keluarga ataupun individu sendiri sangat penting untuk
meningkatkan kepercayaan diri pada individu (Stuart & Sundeen, 1998)

F. PATHWAYS

Gangguan Psikiatrik

Isolasi Sosial

Perubahan Status Mental

Menarik Diri Merasa Berbeda dengan Orang Lain


G. Diagnosa Keperawatan

Isolasi Sosial

H. Perencanaan Keperawatan

Diagnosa Tujuan/ kriteria hasil Intervensi Rasional


Kep.
Isolasi Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
sosial tindakan keperawatan Promosi Sosialisasi Promosi Sosialisasi
selama 2x24 jam Observasi
diharapkan Keterlibatan 1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
sosial diri meningkat kemampuan kemampuan pasien
kriteria hasil : melakukan interaksi dalam berinteraksi
Luaran Utama dengan orang lain
(keterlibatan sosial) 2. Untuk mengetahui
2. Identifikasi hambatan
1. Minat interaksi hambatan pasien
melakukan interaksi
meningkat dalam berinteraksi
dengan orang lain
2. Verbalisasi tujuan
yang jelas minat Terapeutik
terhadap aktivitas 3. Untuk meningkatkan
3. Motivasi kesabaran
meningkat kesabaran pasien
dalam mengembangkan
3. Verbalisasi isolasi dalam
suatu hubungan
menurun mengembangkan
4. Verbalisasi suatu hubungan
ketidakamanan di 4. Motivasi 4. Untuk meningkatkan
tempat umum berpartisipasi dalam partisipasi pasien
menurun aktivitas baru dan dalam melakukan
5. Perilaku menarik kegiatan kelompok aktivitas baru dan
diri menurun kegiatan kelompok
6. Verbalisasi perasaan
berbedadengan 5. Untuk meningkatkan
orang lain menurun 5. Motivasi berinteraksi
interaksi pasien di
7. Verbalisasi di luar lingkungan luar lingkungan
preokupasi dengan (misl.jalan-jalan,ke
pikiran sendiri took buku)
menurun 6. Untuk mendukung
6. Berikan umpan balik peningkatan
8. Efek murung/sedih
positif pada setiap kemampuan pasien
menurun
peningkatan
9. Prilaku bermusuhan
kemampuan
menurun
10. Perilaku sesuai Edukasi 7. Untuk membantu

dengan harapan meningkatkan


7. Anjurkan berinteraksi
orang lain membaik kemampuan pasien
dengan orang lain
11. Prilaku bertujuan dalam berinteraksi
secara bertahap
membaik 8. Untuk membantu

12. Kontak mata 8. An pasien bersosialisasi

membaik jurkan ikut serta dalam masyarakat

13. Tugas kegiatan social 9. Untuk mengajarkan

perkembangan kemasyarakatan pasien agar bersikap

sesuai usia terbuka dengan


9. An
membaik. orang lain
jurkan berbagi
10. Untuk mengontrol
pengalaman dengan
emosi pasien
orang lain

10. Lat
ih mengekspresikan
marah dengan tepat

2.2.2 TINJAUAN KASUS ISOLASI SOSIAL


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.S DENGAN
GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
DI RUANG ARJUNA RSJ DAERAH BANGLI
I. PENGKAJIAN
E. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
No RM : 036919
Umur : 35 Thn
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan :-
Agama : Islam
Status : Kawin
Tanggal MRS : 14 April 2019
Tanggal Pengkajian : 15 April 2019
F. Keluhan Utama
Sering menyendiri
G. Riwayat Kesehatan
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien belum pernah masuk rumah
sakit jiwa.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakn 2 minggu sebelumnya pasien sering
menyendiri, tidak mau makan, jarang sekali bergaul dengan lingkungan,
karena pasien merasa malu dan juga merasa dirinya dimusuhi oleh adik
kandungnya hingga akhirnya pasien memukul adik kandungnya.
Terkadang pasien juga marah-marah dan berteriak jika dipaksa untuk
makan dan minum. Karena kondisi tersebut pada tanggal 14 april 2019
keluarga membawa pasien ke RSJ Bangli.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien mengatakan sebelumnya tidak ada memiliki riwayat
penyakit gangguan jiwa.
ANALISA DATA
No. Data Keperawatan Penyebab Masalah

1 DS: isolasi social


- Pasien mengatakan malu Gangguan Psikiatrik
dan malas berinteraksi
dengan orang lain Isolasi Sosial

- Pasien merasa malu Perubahan Status Mental


karena tidak mempunyai
pekerjaan dan Menarik Diri
penghasilan sendiri
Berbeda dengan Orang Lain
- Pasien memilih
memendam masalahnya
sendiri

DO:
- Pasien tampak lemah dan
tidak bersemangat

- Kontak mata kurang

- Pasien lebih sering


menyendiri dan jarang
mengikuti kegiatan
diruangan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Isolasi Sosial b.d perubahan status d.d pasien mengatakan malu dan malas
berinteraksi dengan orang lain, menarik diri.

PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional
Keperawat hasil
an
Isolasi Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
sosial tindakan Promosi Sosialisasi Promosi Sosialisasi
keperawatan selama Observasi 1. Untuk
2x24 jam diharapkan 1. Identifikasi kemampuan mengetahui
Keterlibatan sosial melakukan interaksi kemampuan
diri meningkat dengan orang lain pasien dalam
kriteria hasil : berinteraksi
2. Identifikasi hambatan
Luaran Utama 2. Untuk
melakukan interaksi
(keterlibatan sosial) mengetahui
dengan orang lain
1. Minat interaksi hambatan pasien
meningkat Terapeutik dalam
2. Verbalisasi berinteraksi
3.Motivasi kesabaran
isolasi menurun
dalam mengembangkan
3. Perilaku menarik 3. Untuk
suatu hubungan
diri menurun meningkatkan
4. Verbalisasi kesabaran pasien
perasaan berbeda 4.Motivasi berpartisipasi dalam
dengan orang dalam aktivitas baru dan mengembangkan
lain menurun kegiatan kelompok suatu hubungan
5. Prilaku 4. Untuk
5.Motivasi berinteraksi di
bermusuhan meningkatkan
luar lingkungan
menurun partisipasi pasien
(misl.jalan-jalan,ke took
6. Kontak mata dalam
buku)
membaik melakukan

6.Berikan umpan balik aktivitas baru

positif pada setiap dan kegiatan

peningkatan kemampuan kelompok


Edukasi 5. Untuk
meningkatkan
7.Anjurkan berinteraksi
interaksi pasien
dengan orang lain secara
di luar
bertahap
lingkungan
8.Anjurkan ikut serta
kegiatan social 6. Untuk
kemasyarakatan mendukung
peningkatan
9.Anjurkan berbagi
kemampuan
pengalaman dengan orang
pasien
lain

10.Latih mengekspresikan 7. Untuk membantu


marah dengan tepat meningkatkan
kemampuan
pasien dalam
berinteraksi
8. Untuk membantu
pasien
bersosialisasi
dalam
masyarakat
9. Untuk
mengajarkan
pasien agar
bersikap terbuka
dengan orang
lain
10. Untuk
mengontrol
emosi pasien
IMPLEMENTASI
No Dx.
No. Tanggal Tindakan Evaluasi TT
Kep

1 15/04/2019 1 Mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan malas


08.00 kemampuan melakukan berinteraksi dengan orang lain
interaksi dengan orang lain DO : -

2 08.05 1 DS : Pasien mengatakan malu


Memotivasi berpartisipasi dalam beraktivitas dengan orang
dalam aktivitas baru dan lain
kegiatan kelompok DO : -
3 08.10 1
DS : -
DO : Pasien tampak kurang
Memberikan umpan balik
adanya respon dan kontak mata
positif pada setiap
4 08.20 1 terhadap orang lain
peningkatan kemampuan

DS : -
DO : Pasien tampak memilih
5 08.40 1 menyendiri
Menganjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
DS : -
bertahap
DO : Pasien tampak enggan
1 16/04/2019 berbagi dengan orang lain
10.00 1
Menganjurkan berbagi
DS : Pasien mengatakan sudah
pengalaman dengan orang
mulai mampu berinteraksi
lain
2 10.15 1 walau masih malu
DO : Pasien tampak memulai
interaksi
Mengidentifikasi DS : Pasien mengatakan mau
kemampuan melakukan melakukan aktivitas dengan
3 1 interaksi dengan orang lain orang lain
11.00 DO : Pasien tampak mulai
melakukan aktivitas
Memotivasi berpartisipasi
dalam aktivitas baru dan DS : -

4 1 kegiatan kelompok DO : Pasien tampak sudah


11.20 mulai merespon dan ada kontak
mata dengan orang lain

5 11.30 1 DS : -
DO : Pasien tampak sudah
mulai melakukan interaksi
Memberikan umpan balik
dengan orang lain
positif pada setiap
DS : -
peningkatan kemampuan
DO : Pasien tampak sudah mau
berbagi dengan orang lain
(terbuka)

Menganjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap

Menganjurkan berbagi
pengalaman dengan oran

EVALUASI
Tanggal Evaluasi TT

17/04/2019 S : Pasien mengatakan sudah ada keinginan untuk


berinteraksi dengan orang lain dan berani menatap lawan
09.00 bicara serta mampu berbagi perasaannya.

O : Pasien tampak sudah mulai berinteraksi dengan orang


lain, sudah tidak menarik diri dari pergaulan dan perilaku
bermusuhan menurun.

A : Tujuan dan Masalah teratasi.

P : Pertahankan kondisi pasien.


2.3 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERILAKU
KEKERASAN
2.3.1 TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah kemarahan yang diekspresikan secara
berlebihan dan tidak terkendali secara verbal sampai dengan mencederai orang
lain dan atau merusak lingkungan (SDKI, 2017)
2. Penyebab
a. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
b. Stimulus lingkungan
c. Konflik interpersonal
d. Perubahan status mental
e. Putus Obat
f. Penyalahgunaan zat atau alcohol
3. Tanda dan Gejala
 Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif : a. Mengancam
b. Mengumpat dengan kata – kata kasar
c. Suara keras
d. Bicara Ketus
Objektif : a. Menyerang orang lain
b. Melukai diri sendiri atau orang lain
c. Merusak lingkungan
d. Perilaku agresif / amuk
 Gejala dan Tanda Minor
Subjektif : -
Objektif : a. Mata melotot atau pandangan tajam
b. Tangan mengepal
c. Rahang mengatup
d. Postur tubuh kaku

4. Kondisi Klinis Terkait


a. Attention deficit / hyperactivity disorder (ADHD)
b. Gangguan perilaku
c. Opptisional defiant disorder
d. Gangguan Tourette
e. Delirium
f. Demensia
g. Gangguan amnestic

5. Pohon Masalah

Gangguan Perilaku

Perilaku Kekerasan

Perubahan Status Mental

Mengancam

B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian Keperawatan
 Format pengkajian bersumber dari Modul Praktikum Keperawatan Jiwa, 2017.
Identitas Klien
Ruang rawat :…………… Tgl Rawat : ………………….
Inisial : …………..(L/P) No. RM : ………………….
Umur : ………….. Status : ………………….
Pekerjaan …………… Pendidikan : ………………….

Alasan Masuk

Faktor Predisposisi
Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? (ya/tidak)
Pengobatan sebelumnya? (berhasil/kurang berhasil/tidak berhasil)
Penolakan dari lingkungan : (ya / tidak)
Jelaskan :
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
( ya/tidak)
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (ya/tidak)

Fisik
Tanda vital : TD :……..N:…….. S:…….. P:………
Ukuran : TB: ………… BB:……… (turun/naik)
Keluhan fisik (ya/tidak)
Jelaskan:

Masalah Keperawatan :

Psikososial
Genogram :
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Konsep Diri
Citra Tubuh :
Identitas Diri :
Peran :
Ideal Diri :
Harga Diri :
Masalah Keperawatan

Hubungan Sosial
Orang yang berarti :
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :

Spiritual
Nilai dan keyakinan:
Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan :

Status Mental
Penampilan (tidak rapi / penggunaan pakaian tidak sesuai/ cara pakaian
tidak seperti biasanya)
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Apatis ( ) Kasar
( ) Lambat ( ) Gagap ( ) Membisu
( ) Inkoherensi ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Aktivitas motoric
( ) Lesu ( ) Gelisah ( ) TIK ( ) Tremor
( ) Tegang ( ) Agitasi ( ) Grimasem ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Alam perasaan
( ) Sedih ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
( ) Ketakutan ( ) Kuatir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Afek/ emosi
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Interaksi selama wawancara


( ) Bermusuhan ( ) Mudah tersinggung ( ) Defensive
( ) Tidak kooperatif ( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Persepsi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidupan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan / preservarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait
( ) Phobia ( ) Dipersonalisasi ( ) Pikiran magis

Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Control pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Tingkat kesadaran
( ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi
( ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Tingkat konsentrasi dan berhitung


( ) Mudah beralih
( ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Kemampuan penilaian
( ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

Daya tilik diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( ) Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan :
Makan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Keamanan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Tempat tinggal : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Perawatan kesehatan : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Berpakaian / berhias : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Transportasi : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Uang : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Kegiatan sehari-hari
Perawatan diri : ( ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ( ) ya ( ) tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ( ) ya ( ) tidak
- Frekwensi makan perhari :
- Frekwensi kudapan perhari :
- Nafsu makan :
- BB :
- Diet khusus :
Tidur
- Apakah ada masalah? ( ) ya ( ) tidak
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : ( ) ya
( ) tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang ? ( ) ya ( ) tidak
- Apa yang menolong anda untuk tidur? ( ) Ya ( ) tidak
- Waktu tidur malam? ( ) ya ( ) tidak
Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri? : ( ) ya ( ) tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ( ) ya
( ) tidak
- Mengatur penggunaan obat : ( ) ya ( ) tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ( follow up) : ( ) ya ( )tidak
Klien memiliki system pendukung
Keluarga : ( ) ya ( ) tidak
Teman sejawat : ( ) ya ( ) tidak
Professional/terapis : ( ) ya ( ) tidak
Kelompok social : ( ) ya ( ) tidak
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan
atau hobi : ( )ya
( ) tidak
Masalah Keperawatan :

Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
( ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Relaksasi lambat berlebih
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif ( ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) lainnya ( ) lainnya
Alasan :
Masalah keperawatan :

Masalah Psikososial dan Lingkungan


- Masalah dengan dukungan kelompok
- Masalah dengan lingkungan
- Masalah dengan pendidikan
- Masalah dengan pekerjaan
- Masalah dengan perumahan
- Masalah dengan ekonomi
- Masalah dengan pelayanan kesehatan
- Masalah lainnya

Pengetahuan Kurang Tentang


( ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( ) Koping
( ) Lainnya
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
( ) Obat-obatan
Masalah keperawatan :

Aspek Medik
- Diagnosa medic :
- Diagnosa multiaxial :

3. Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional


Keperawata hasil
n
Perilaku Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
Kekerasan tindakan Manajemen perilaku Manajemen perilaku
keperawatan Observasi
selama …x….jam 1. Identifikasi 1) Untuk
diharapkan Kontrol harapan untuk mengidentifikasi
diri meningkat mengendalikan pengendalian
kriteria hasil : perilaku perilaku
1. Perilaku
menyerang Terapiutik 2) Untuk mengetahui
menurun tanggung jawab
2. Diskusikan
2. Perilaku perilakunya
tanggung jawab
melukai diri
terhadap perilaku
sendiri atau 3) Untuk membantu
oranglain 3. Jadwalkan kegiatan melakukan kegiatan
menurun terstruktur terjadwal
3. Perilaku
merusak
4) Untuk membantu
lingkungan 4. Ciptakan dan pasien nyaman
pertahankan terhadap lingkungan
sekitar menurun
sekitar
4. Perilaku agresif lingkungan dan

atau amuk kegiatan perawatan


menurun konsisten setiap
5. Suara keras dinas
menurun 5) Untuk membantu
5. Tingkatkan
6. Bicara ketus agar fisik pasien
aktivitas fisik tidak kaku
menurun
sesuai kemampuan
7. Verbalisasi
keinginan
bunuh diri 6) Untuk meningkatkan
menurun kenyamanan dan
6. Batasi jumlah keamanan pasien
8. Verbalisasi
isyarat bunuh pengunjung

diri menurun 7. Bicara dengan nada 7) Agar pasien tidak


9. Verbalisasi terfokus terhadap
rendah dan pelan
masalahnya
ancaman bunuh
8. Lakukan kegiatan
diri menurun
pengalihan 8) Untuk menghindari
10. Verbalisasi
terhadap sumber KTD
rencana bunuh
agitasi
diri menurun
11. Verbalisasi 9. Cegah perilaku 9) Untuk meningkatkan
kehilangan harga diri
pasif dan agresif
hubungan yang
10. Beri penguatan
penting
positif terhadap
menurun 10) Untuk menghindari
keberhasilan
12. Perilaku KTD
mengendalikan
merencanakan
perilaku
bunuh diri
menurun 11. Lakukan
11) Untuk meningkatkan
13. Eiforia pengekangan fisik kepercayaan diri
menurun sesuai indikasi pasien
14. Alam perasaan
12. Hindari bersikap
depresi
12) Untuk memberikan
menyudutkan dan perasaan dihargai.
menghentikan
pembicaraan
13) Untuk memberikan
perasaan dan
13. Hindari sikap
keadaan yang
mengancam dan nyaman.
berdebat

14. Hindari berdebat


atau menawar batas 14) Untuk menjaga agar
perilaku yang telah emosi pasien stabil
ditetapkan

Edukasi

15. Informasikan 15) Untuk memberikan


edukasi yang tepat.
keluarga bahwa
keluarga sebagai
dasar pembentukan
kognitif
2.3.2 TINJAUAN KASUS PERILAKU KEKERASAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PERILAKU KEKERASAN
PADA PASIEN Tn.D DENGAN PSIKOTIK AKUTIK AKUT
DI RUANG SRI KRESNA UPTD RSJ DINKES PROVINSI BALI
PADA TANGGAL 7-11 JANUARI 2020
I. Identitas klien
Nama : Tn. D
Umur : 18 tahun
Alamat : Jalan Gunung Agung No.11 Denpasar
Pendidikan :-
Agama : Hindu
Status : Belum menikah
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. Rm : 037533
Tgl Mrs : 9 Desember 2019
Tgl pengkajian : 7 Januari 2020

II. Alasan Masuk


Pasien datang ke RSJ Prov. Bali diantar oleh polisi dan keluarga
menggunakan baju merah dan celana pendek. Pasien membakar kasur
dan sprei tanggal 7 Desember 2019 karena tidak diberikan uang.
Pasien tidak pernah bersekolah, hanya diam di jalan dan meminta uang
di jalan. Saat diwawancara pasien mampu menyebutkan nama, umur,
dan asalnya. Pasien terlihat tegang, kesal, dan kontak mata +.

III. Faktor Predesposisi


1. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
2. Pasien tidak pernah mengalami pengobatan sebelumnya
3. Pasien tidak memiliki riwayat trauma seperti aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, dan tindakan
kriminal.
4. Masalah/diagnosa keperawatan : resiko tinggi kekerasan.
5. Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa.
6. Pasien mengatakan dulu pernah dimarahi oleh orang sekitar karena
mengganggu.

IV. Pemeriksaan Fisik


1. TTV :
- TD = 120/80 mmHg
- N = 74 x/menit

63
- S = 36,5 O /C
- R = 20x/menit

2. BB = 57 kg
TB = 168 cm

3. Pasien tidak memiliki keluhan fisik.

V. Pengkajian Psikososial ( Sebelum dan sesudah sakit )

1. Genogram

Ket.

= Laki-Laki meninggal = Laki-laki

= Perempuan Meninggal = Perempuan


= Pasien

2. Konsep diri
a. Citra Tubuh : Pasien mengatakan bahwa ia menyukai
semua yang ada pada dirinya termasuk semua anggota
tubuhnya.
b. Identitas : Pasien mengatkan bahwa ia merupakan anak ke
empat dari empat bersaudara dan mampu menyebutkan
nama, umur dan alamatnya.
c. Peran : Pasien mengatakan belum menikah dan tidak
pernah bersekolah.
d. Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa ia ingin segera pulang
dan bertemu dengan keluarganya.

64
e. Harga diri : Pasien mengatakan ia cukup berinteraksi
dengan teman-temannya tidak ada perasaan malu yang
dirasakannya.

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti atau terdekat : Pasien mengatakan
bahwa ia dekat dengan ayahnya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masyarakat :
Pasien mengatakan ia mau bersosialisasi dengan orang lain
ikut serta dalam kegiatan masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak
ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Pasien memeluk agama hindu dan
percaya akan adanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
b. Kegiatan Ibadah : Pasien mengatakan trisandya di kamar
jika ingat.

VI. Status Mental


1. Penampilan : Pasien berpenampilan cukup rapi dengan
menggunakan baju polo biru dan celana hitam, rambut rapi, dan
kuku tidak panjang.
2. Pembicaraan : Pasien sering berbicara dengan nada keras.
3. Aktivitas Motorik/ Psikomotor : Tidak ada hambatan aktivitas
Motorik/Psikomotor.
Pasien tampak berjalan dengan kaku atau rigid saat berbicara
pasien sedikit gagap. Pasien tampak hiperaktif.
4. Alam perasaan pada saat pengkajian pasien tampak senang diajak
ngobrol dan pasien mengatakan khawatir jika lama dirawat di RSJ.
5. Afek : Saat dikaji emosi pasien tampak cepat berubah serta mudah
tersinggung apabila ditanyakan mengenai masuk RSJ.
Masalah Keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan
6. Interaksi selama wawancara : Pasien mampu berkomunikasi
dengan baik namun terkadang tidak menjawab dan mudah
tersinggung
Masalah Keperawatan :
Risiko Perilaku Kekerasan

65
7. Persepsi : Pasien tidak mengalami gangguan persepsi seperti tidak
mendengar suara, melihat bayangan, serta gangguan persepsi
sensori lainnya.
8. Proses Pikir : Pembicaraan pada pasien kooperatif sehingga sampai
pada tujuan pembicaraan.
9. Isi Pikir : Pasien mengatakan selalu berpikir untuk bisa cepat
pulang karena dirinya khawatir.
10. Tingkat Kesadaran : Saat pengkajian pasien tampak cukup
kooperatif dapat membedakan tempat, waktu, dan orang. Pasien
dalam kondisi kesadaran yang baik (CM).
11. Memori : Pasien mampu mengingat kejadian dimasa lalu.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Pasien mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan, konsentrasi pasien tampak cukup baik
dan pasien mampu berhitung dari 1-10.
13. Kemampuan penilaian : Pasien mampu mengambil keputusan
sederhana, saat ditanya apa yang dilakukan setelah makan pasien
menjawab, mencuci piring dan menggosok gigi.
14. Daya Tilik Diri : Pasien mengatakan tidak pernah dirawat di RSJ
sebelumnya, ingin cepat pulang, dan tidak merasa sakit.

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang


1. Makan : mandiri
2. Defekasi/berkemih : Mandiri
3. Mandi : Mandiri
4. Berpakaian : Mandiri
5. Istirahat dan Tidur
- Tidur siang : 13.00 s.d 16.00
- Tidur Malam : 22.00 s.d 06.00
6. Penggunaan Obat : Bantuan minimal
7. Pemeliharaan kesehatan
8. Aktivitas dalam rumah
Mempersiapkan makanan : Ya
Menjaga kerapian rumah : Ya
Mencuci Pakaian : Tidak
Mengatur Keuangan : Ya
9. Aktivitas di luar Rumah
Belanja : Ya
Transportasi : Ya

VIII. Mekanisme Koping

66
Pasien mengatakan sering minum alkohol, mengamuk, dan sering di
jalan meminta-minta uang. Saat ini pasien menjadi perokok aktif.

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan lingkungan kelompok : Pasien mengatakan tidak
mendapat dukungan dari keluarga kecuali ayah.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien mengatakan
tidak memiliki masalah dengan lingkungan.
c. Masalah dengan pekerjaan : Pasien mengatakan belum pernah
bekerja.
d. Masalah dengan perumahan : Pasien mengatakan tidak ada
masalah dengan lingkungannya.
e. Masalah dengan ekomoni : Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan ekonomi.

X. Kurang pengetahuan tentang


Pasien mengatakan tidak ada dukungan dari keluarganya dan tidak tau
indikasi dari obat yang diberikan.

XI. Aspek Medik


1. Diagnosa Medik : Psikotik akut
2. Terapi Medik : Haloperidol 1,5 mg 1x1
Risperidone 2 mg 2x1

ANALISA DATA

67
Ruang : Sri Kresna
Nama Pasien : Tn.D
No. Register : 037533
No Data Etiologi Symptom
DS : Perilaku Gangguan Perilaku
Kekerasan
Pasien Mengatakan
sering bersuara keras
Perilaku Kekerasan
DO :
Pasien tampak merusak
lingkungan _________________
| |
Suara Keras Merusak Lingkungan

DIAGNOSA KEPERAWATAN

68
Ruang : Sri Kresna
Nama Pasien : Tn. D
No. Register : 037533

Perilaku kekerasan berhubungan dengan perubahan status mental dibuktikan dengan


pasien bersuara keras dan pasien tampak merusak lingkungan

PERENCANAAN

69
A. PRIORITAS MASALAH

No
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Dx
1. Setelah dilakukan *Intervensi utama :
intervensi keperawatan Manajemen perilaku
selama 3 x 24 jam maka
diharapkan kontrol diri Observasi 1. Agar pasien dapat
meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi mengendalikan
hasil : harapan untuk perilakunya
1. Perilaku merusak mengendalikan
lingkungan sekitar perilaku
menurun.
Terapeutik
2. Suara keras
1. Agar pasien dapat
menurun 1. Tingkatkan
beraktivitas dengan
aktivitas fisik
baik
sesuai kemampuan
2. Untuk memberi
2. Batasi jumlah
kenyamanan bagi
pengunjung
pasien
3. Berbicara dengan
3. Agar pasien dapat
nada rendah dan
memahami dengan
tenang
baik

Edukasi
1. Agar keluarga
1. Informasikan
pasien mengetahui
keluarga bahwa
apa peran
keluarga sebagai
pentingnya bagi
dasar pembentukan
pasien
kognitif

IMPLEMENTASI

70
No
Tanggal Implementasi Respon Paraf
Dx

1. Rabu, 8 Ds : -
Januari 1. MengIdentifikasi harapan Do: Pasien
2020 untuk mengendalikan tampak marah
Pukul perilaku
08.00
Ds : -
2. Meningkatkan aktivitas
Pukul Do : Pasien
fisik sesuai kemampuan
10.00 tampak
mengepalkan
tangan

Pukul 3. Membatasi jumlah


11.00 pengunjung Ds : -
Do : Pasien
tampak marah

Pukul Ds:Pasien
12.00 mengatakan kesal
4. Berbicara dengan nada
Do : Pasien
rendah dan tenang
tampak jutek
Pukul
13.00 Ds : -
5. Menginformasikan Do : Keluarga
keluarga bahwa keluarga pasien tampak
Kamis, 9 sebagai dasar pembentukan kooperatif
Januari kognitif
2020
Pukul
08.00 Ds : -
Do : Pasien
1. MengIdentifikasi harapan
09.00 untuk mengendalikan perilaku tampak lebih
tenang.

Ds : -
Do : Pasien
2. Meningkatkan aktivitas fisik tampak
09.15 sesuai kemampuan beraktivitas

71
dengan baik

09.20 Ds : Pasien
mengatakan
senang dijenguk
3. Membatasi jumlah
keluarganya.
pengunjung
10.00 Do : Pasien
tampak bercerita
dengan
keluarganya

Ds : -
Jumat, 10 4. Berbicara dengan nada Do : Pasien
Januari rendah dan tenang tampak tenang
2020
Pukul
08.00 Ds : -
08.10 5. Menginformasikan keluarga Do : Keluarga
bahwa keluarga sebagai dasar pasien tampak
pembentukan kognitif kooperatif

08.15
Ds : -
1. MengIdentifikasi harapan Do : Pasien sudah
untuk mengendalikan perilaku
bisa
10.00 mengendalikan
perilakunya.

2. Meningkatkan aktivitas fisikDs : pasien


sesuai kemampuan mengatakan
11.00 dirinya senang
melakukan
aktivitas yang
telah dilakukan
3. Membatasi jumlah
Do : Pasien
pengunjung
tampak rileks.
Ds : Pasien
mengatakan

72
dirinya senang di
jenguk dan
ditemani
keluarganya.
Do : Pasien
tampak
berbincang
dengan
keluarganya.

Evaluasi
Ruang : Sri Kresna
Nama Pasien : Tn.D
No. Register : 037533

No
Tanggal Evaluasi Paraf
Dx

1. Sabtu, 11 S : Pasien tampak sudah tenang


Januari 2020
O : - Perilaku merusak lingkungan sekitar
Pukul 09.00 menurun.
- Suara keras menurun

A : Masalah Teratasi
P : Pulangkan pasien

73
2.4 ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI
2.4.1 TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Defisit Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
didalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan
hidupnya,kesehatannya dan kesejahteraannya sesuai dengan kondisi
kesehatannya.Klien dinyatakan terganggu perawatan dirinya jika tidak
dapat melakukan perawatan dirinya (Aziz R., 2011).
Defisit perawatan diri adalah tidak mampu melakukan atau
menyelesaikan aktivitas perawatan diri. (SDKI,2017)

B. Etiologi
1). Gangguan muskuloskeletal
2). Gangguan neuromuskuler
3). Kelemahan
4). Gangguan psikologis dan atau psikotik
5). Penurunan motivasi/minat.

C. Klasifikasi
Jenis-Jenis Defisit Perawatan Diri

Menurut Nanda-I (2012- 2014),jenis perawatan diri terdiri dari :


a. Defisit perawatan diri : mandi

74
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan
mandi/beraktivitas perawatan diri untuk diri sendiri
b. Defisit perawatan diri : berpakaian
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
berpakaian dan berhias untuk diri sendiri
c. Defisit perawatan diri : makan
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
makan secara mandiri
d. Defisit perawatan diri : eliminasi
Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas
eliminasi sendiri

D. Manifestasi Klinis

Gejala dan Tanda Mayor


Subjektif
a. Menolak melakukan perawatan
Objektif
a) Tidak mampu mandi/mengenakan pakian/makan, ke toiler,
berhias secara mandiri.
b) Minat melakukan perawatan diri kurang.
Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif :-
Objektif :-
E. Kondisi Klinis Terkait :
a) Stroke
b) Cedera medula spinalis
c) Depresi
d) Arthritis reumatoid
e) Retradasi mental
f) Delirium
g) Demensia

75
h) Gangguan amnestik
i) Skizofernia dan gangguan psikotik lain
j) Fungsi penilaian terganggu.

F. Pohon Masalah

Depresi

Gangguan Psikologis

Defisit Perawatan Diri

Menolak melakukan Minat melakukan


perawatan perawatan diri

G. Pengkajian
1. Identitas klien
Biasanya meliputi nama klien ( idntitas ), umur, jenis, kelamin, agama,
alamat lengkap, tanggal masuk, No. MR, penanggung jawab, keluarga
yang bisa dihubungi.
2.  Alasan masuk

76
Biasanya klien mengkritik diri sendiri, pearasaan tidak mampu,
pandangan hidup pesimis, tidak menerima pujian, penurunan
produktifitas, penolakan terhadap kemampuan diri, kurang
memprhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan
berkurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk,
bicara lambat dengan nada bicara lemah.
3. Factor predisposisi
Biasanya penolakan orang tua yang tidak realistis, kegagalan berulang
kali, kurang mempunyai tanggung jawab yang personal, ketergantungan
pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis.
4. Fisik
a. Tekanan darah             : biasanya tekanan darah normal
b. Pernapasan                  : biasnaya pernapasan normal
c. Nadi                            : biasanya nadinya normal
d. Suhu                            : biasanya suhnya normal
5. Psikososial
Biasanya klien mengalami Defisit perawatan diri cenderung menarik
diri dari lingkungan sekitar,biasanya klien bersepsi terhadap
dirinya,biasanya klien memiliki rasa frustasi tidak mampu melakukan
peran nya seperti orang normal lainnya,biasanya pandangan dan
keyakinan klien defisit perawatan diri terhadap gangguan jiwa sesuai
dengan budaya dan agama yg dianut,biasanya klien tidak medekatkan
diri dengan yang maha kuasa.
6. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan
Observasi,frekuensi,jumlah,variasi,macam(suka/tidak
suka/pantangan)dan cara makan. Observasi kemampuan klien
dalam menyiapakan dan membersihkan alat makan .
b. BAB/BAK
Observasi kemampuan klien untuk BAB/BAK,pergi menggunakan
dan membersihkan wec dan merapikan pakaian nya.

77
c. Mandi
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat
gigi, cuci rambut,gunting kuku,,observasi kebersihan tubuh.
d. Istirahat dan tidur
Observasi lama dan waktu tidur siang/tidur malam,persiapan
sebelum tidur seperti:menyikat gigi,cuci kaki dan berdo, kegiatan
sesudah tidur,seperti:merapikan tempat tidur, mandi/cuci muka dan
menyikat gigi.
e. Penggunaan obat
f. Observasi penggunaan obat:frekuensi,jenis,dosis,waktu,dan cara
pemberiaan,serta reaksi obat.

7. Mekanisme koping
a. Koping adaptif
1) Bicara pada orang lain
2) Mampu menyelesaikan masalah
3) Teknik relaksasi
4) Aktifitas kontruksi
5) Olah raga dan lain lain
b. Koping maladaptive
1) Minum alcohol
2) Reaksi lambat/berlebihan
3) Bekerja berlebihan
4) Menghindar
5) Mencederai diri
H. Diagnosa keperawatan dan Intervensi

1. Defisit Perawatan Diri

78
Rencana Keperawatan

Diagnosa Tujuan/ kriteria Intervensi Rasional


Keperawata hasil
n
Defisit Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
Perawatan tindakan keperawatan Promosi Harga Diri Promosi Harga Diri
Diri selama …x….jam Observasi
diharapkan 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas
1.Untuk mengidentifikasi kebiasaan
pearawatan diri erawatan diri sesuai usia
aktivitas erawatan diri sesuai usia
meningkat dengan 2. Monitor tingkat kemandirian
kriteria hasil : 3. Identifikasi kebutuhan alat bantu 2. untuk memonitor tingkat kemandirian
1. Kemampuan kebersihan diri, berakaian, berhias dan 3. untuk menIdentifikasi kebutuhan alat
mandi meningkat makanan bantu kebersihan diri, berakaian, berhias
2. Kemampuan Teraiotik dan makanan
mengenakan Teraiotik
4. Sediakan lingkungan yang teraiotik
pakaian
(msl. Suasana hangat, rileks, rivasi) 4. Untuk menyediakan lingkungan
3. Kemampuan
5. Siakan keerluan ribadi (msl. Arfum, yang teraiotik
makan meningkat
sikat gigi, dan sabun mandi)

79
4. Kemampuan ke 6. Damingi dalam melakukan 5. Agar klien tamak bersih
toilet (BAB/BAK) perawatan diri samai mandiri 6. Agar klien semakin bisa
meningkat 7. Fasilitasi untuk menerima keadaan melakukan erawatan diri
5. Verbalisasi ketergantungan 7. Agar klien tidak ketergantungan
keinginan 8. Fasilitasi kemandirian, bantu jika 8. Untuk menumbuhkan sika
melakukan tidak mamu melakukan erawatan keercayaan diri klien
perawatan diri diri 9. Agar klien lebih bisa melakukan
meningkat 9. Jadwalkan rutinitas perawatan diri erawatan dirisesuai dengan
6. Minat melakukan kebutuhannya
Edukasi
perawat diri
Edukasi
meningkat 10. Anjurkan melakukan perawatan diri
7. Mempertahankan secara secara konsisten sesuai 10. Agar klien semakin percaya diri.
kebersihan diri kemamuan
meningkat
8. Mempertahankan
kebersihan mulut
meningkat

80
2.4.2 TINJAUAN KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DEFISIT PERAWATAN DIRI PADA PASIEN Tn.A
DENGAN DEPRESI
DI RUANG NAKULA UPTD RSJ DINKES PROVINSI BALI
PADA TANGGAL 20-22 JANUARI 2020

1. Pengkajian Keperawatan
 Format pengkajian bersumber dari Modul Praktikum Keperawatan Jiwa, 2017.
Identitas Klien
Ruang rawat :Ruang Nakula Tgl Rawat : 9 Desember 2019
Inisial : Tn.A (L) No. RM : 2345633
Umur : 28 Status : Belum menikah
Pekerjaan :- Pendidikan : SMA
Agama : Hindu

Alasan Masuk
Pasien datang ke Rumah Sakit Jiwa Bangli diantar oleh keluarga dengan keluhan depresi
tidak mau keluar kamar sejak 3 hari yang lalu dan dia berbicara acuh tak acuh,
mengurung diri, tidak mau melakukan perawatan diri, tidak mau mandi.

Faktor Predisposisi
Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? (ya/tidak)
Tidak,
Pengobatan sebelumnya? (berhasil/kurang berhasil/tidak berhasil)
Pasien tidak pernah menjalani pengobatan sebelumnya
Penolakan dari lingkungan : (ya / tidak)
Jelaskan : Ya, pasien pernah mengalami bullying.
Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Tidak
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Ya, pasien pernah di bullying saat kecil.

81
Fisik
Tanda vital : TD :110/80mmHg. N:82x/menit S : 36.5oC
Ukuran : TB: 163 BB:55 RR : 20x/menit

Keluhan fisik Ya Tidak V


Jelaskan: pasien tidak memiliki keluhan fisik

Masalah Keperawatan :
Defisit Perawatan Diri

Psikososial
Genogram :

: Laki – Laki : : Laki laki meninggal

: Perempuan : Perempuan meninggal

: Pasien : Orang Terdekat

Jelaskan :
82
Pasien mengatakan ia tinggal bersama keluarganya. Pasien mengatakan ia anak ke 2
dan memiliki saudara hidup 1, meninggal 1 pasien mengatakan paling dekat dengan
ayahnya.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

Konsep Diri
Citra Tubuh : Pasien merasa tidak percaya diri dengan apa yang dimilikinya.

Identitas Diri : Pasien mengatakan anak ke 2 dari 3 bersaudara


Peran : Pasien pernah bersekolah
Ideal Diri : Pasien mengatakan ingin pulang
Harga Diri : pasien tidak bisa berkomunikasi dengan teman - temannya
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Hubungan Sosial
Orang yang berarti : tidak menanggaapi
Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : tidak peduli dengan keadaan
di masyarakat
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak mampu berkomunikasi
dengan orang lain.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Spiritual
Nilai dan keyakinan: Pasien mengatakan ia memluk agama hindu
Kegiatan ibadah : pasien mengatakan tri sandya jika ingat
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Status Mental

83
Penampilan (tidak rapi / penggunaan pakaian tidak sesuai/ cara pakaian tidak seperti
biasanya)
Jelaskan : Tidak rapi, pasien tidak bisa merawat diri seperti biasanya.

Pembicaraan
( ) Cepat (v ) Apatis ( ) Kasar
( ) Lambat ( ) Gagap ( ) Membisu
( ) Inkoherensi ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : Pasien tampak tidak merespon pembicaraan, kadang – kadang mau ,
kadang – kadang tidak.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Aktivitas motoric
( ) Lesu (v ) Gelisah ( ) TIK ( ) Tremor
( ) Tegang ( ) Agitasi ( ) Grimasem ( ) Kompulsif
Jelaskan : Pasien tampak gelisah
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Alam perasaan
( ) Sedih ( v ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
( ) Ketakutan ( ) Kuatir
Jelaskan : Pasien tampak putus asa
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Afek/ emosi
( ) Datar ( ) Tumpul ( v ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan : Pasien tampak labil dengan emosinya
Masalah Keperawatan : defisit perawatan diri

Interaksi selama wawancara


84
( ) Bermusuhan ( ) Mudah tersinggung ( ) Defensive
(v ) Tidak kooperatif ( ) Kontak mata kurang ( ) Curiga
Jelaskan : Pasien selama wawancara tampak tidak kooperatif
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Persepsi
( ) Pendengaran ( v ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidupan
Jelaskan : Persepsi pasien lebih menafsirkan melalui penglihatan
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( v ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan / preservarasi
Jelaskan : Pasien tampak kehilangan asosiasi dalam proses berpikirnya
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait
( v ) Phobia ( ) Dipersonalisasi ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran (v) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Control pikir
Jelaskan : Pasien tampak phobia dan selalu merasa curiga
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Tingkat kesadaran
( v ) Bingung ( ) Sedasi ( ) Stupor
Disorientasi
85
( v ) Waktu ( ) Tempat ( ) Orang
Jelaskan : Penurunan kesadaran yang membuat pasien tidak mengingat waktu dan
tidak dapat mengenali keadaan sekitar
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Memori
( v ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi
Jelaskan : Pasien mengalami gangguan daya ingat jangka panjang
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Tingkat konsentrasi dan berhitung


( ) Mudah beralih
( v ) Tidak mampu berkonsentrasi
( ) Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : Pasien tidak mampu berkonsentrasi
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Kemampuan penilaian
(v ) Gangguan ringan ( ) Gangguan bermakna
Jelaskan : Pasien mengalami gangguan ringan
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

Daya tilik diri


( ) Mengingkari penyakit yang diderita
( v) Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : Pasien menyalahkan lingkungan
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


86
Kemampuan klien memenuhi / menyediakan kebutuhan :
Makan : ( v ) bantuan minimal ( ) bantuan total
Keamanan : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Tempat tinggal : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Perawatan kesehatan : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Berpakaian / berhias : ( v ) bantuan minimal( ) bantuan total
Transportasi : ( ) bantuan minimal (v ) bantuan total
Uang : ( ) bantuan minimal ( v ) bantuan total
Kegiatan sehari-hari
Perawatan diri : ( v ) bantuan minimal ( ) bantuan total

Nutrisi :
- Apakah anda puas dengan pola makan : ( v ) ya ( ) tidak
- Apakah anda memisahkan diri : ( v ) ya ( ) tidak
- Frekwensi makan perhari : 2 kali sehari
- Frekwensi kudapan perhari :
- Nafsu makan : meningkat
- BB : 50
- Diet khusus : tidak
Tidur
- Apakah ada masalah? (v ) ya ( ) tidak
- Apakah anda merasa segar setelah bangun tidur ? : ( ) ya
(v ) tidak
- Apakah ada kebiasaan tidur siang ? ( ) ya ( v) tidak
- Apa yang menolong anda untuk tidur? ( ) Ya (v ) tidak
- Waktu tidur malam? (v ) ya ( ) tidak
Kemampuan klien dalam
- Mengantisipasi kebutuhan sendiri? : (v ) ya ( ) tidak
- Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ( ) ya
( v ) tidak

87
- Mengatur penggunaan obat : ( v ) ya ( ) tidak
- Melakukan pemeriksaan kesehatan ( follow up) : ( v ) ya ( )tidak
Klien memiliki system pendukung
Keluarga : (v ) ya ( ) tidak
Teman sejawat : (v ) ya ( ) tidak
Professional/terapis : ( v ) ya ( ) tidak
Kelompok social : (v ) ya ( ) tidak
Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan yang menghasilkan atau hobi : ( )ya
(v ) tidak
Masalah Keperawatan: Defisit perawatan diri

Mekanisme Koping
Adaptif Maladaptif
( ) Bicara dengan orang lain ( ) Minum alcohol
(v ) Mampu menyelesaikan masalah ( ) Relaksasi lambat berlebih
( ) Teknik relokasi ( ) Bekerja berlebihan
( ) Aktivitas konstruktif (v ) Menghindar
( ) Olahraga ( ) Mencederai diri
( ) lainnya ( ) lainnya
Alasan :
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

Masalah Psikososial dan Lingkungan


- Masalah dengan dukungan kelompok
- Masalah dengan lingkungan
- Masalah dengan pendidikan
- Masalah dengan pekerjaan
- Masalah dengan perumahan
- Masalah dengan ekonomi
- Masalah dengan pelayanan kesehatan

88
- Masalah lainnya (v)

Pengetahuan Kurang Tentang


(v ) Penyakit jiwa
( ) Faktor presipitasi
( ) Koping
( ) Lainnya
( ) Sistem pendukung
( ) Penyakit fisik
( ) Obat-obatan
Masalah keperawatan : Defisit perawatan diri

Aspek Medik
- Diagnosa medic : Depresi

- Diagnosa multiaxial :

ANALISA DATA

89
NO Data Etiologi Symptom

1. DS : Gangguan psikologis dan / Depresi


Pasien mengatakan atau psikotik
menolak melakukan Gangguan
perawatan diri psikologis/psikotik

DO: Defisit Perawatan Diri


 Pasien tidak
mampu mandi/ Menolak melakukan
mengenakan perawatan diri
pakaian / ke toilet/
berhias secara
mandiri
 Minat melakukan
perawatan diri
kurang.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit keperawatan diri berhubungan dengan gangguan psikologis dan atau psikotik
90
dibuktikan dengan menolak melakukan perawatan diri, tidak mampu mandi, mengenakan
pakaian,makan,ketoilet, berhias secara mandiri, minat melakukan perawatan diri kurang

INTERVENSI KEPERAWATAN
No Tujuan dan kriteria Intervensi Rasional
hasil
Dx
1 Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan 1. Identifikasi 1.Untuk
selama 2x 24 jam kebiasaan aktivitas mengidentifikasi
diharapkan pearawatan perawatan diri kebiasaan aktivitas
diri meningkat dengan sesuai usia perawatan diri sesuai
kriteria hasil : usia
1. Kemampuan mandi 2. Identifikasi 2. Agar klien tetap
meningkat kebutuhan alat melakukan
2. Kemampuan bantu kebersihan perawatan diri yang
mengenakan diri, berakaian, bersih
pakaian berhias dan
3. Minat melakukan makanan
perawat diri Teraiotik
meningkat
3. Siapkan 3. Untuk menunjang
keperluan keputuhan
pribadi (msl. perawatan diri
parfum, sikat pasien
gigi, dan sabun
4. Agar klien lebih
mandi)
bisa melakukan
4. Jadwalkan
erawatan dirisesuai
rutinitas
91
perawatan diri dengan
kebutuhannya.

Edukasi

5. Anjurkan 5. Agar klien


melakukan semakin percaya diri
perawatan diri dan dapat
secara secara melakukan
konsisten sesuai perawatan diri
kemamuan. dengan baik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal Implementasi Respon paraf
Dx
1. Senin 1. mengidentifikasi kebiasaan Ds : -
20 aktivitas perawatan diri sesuai usia
92
januari
2020
Do : Pasien tampak
Pukul kotor
09.00

2. mengidentifikasi kebutuhan alat


bantu kebersihan diri, berapakian,
Pukul berhias dan makanan Ds : -
11.00

Do : Pasien tampak
kooperatif
3. menyiapkan keperluan pribadi

Pukul (msl. parfum, sikat gigi, dan sabun


13.00 mandi)
Ds : -

4. Menjadwalkan rutinitas perawatan Do : Pasien tampak


diri kooperatif
Pukul
14.00
Ds : -
Do : Pasien tampak
senang

5. Menganjurkan melakukan
Ds : -
perawatan diri secara secara
konsisten sesuai kemamuan.
Pukul
Do : Pasien tampak
15.00 kooperatif

Selasa 1. mengidentifikasi kebiasaan


21
aktivitas perawatan diri
januari
2020 sesuai usia Ds : -

93
Pukul Do :pasien sudah
08.00 2. mengidentifikasi kebutuhan tampak lebih bersih
alat bantu kebersihan diri,
08.10 berpakaian, berhias dan Ds : -
makanan Do : pasien tampak
3. menyiapkan keperluan kooperatif

08.15 pribadi (msl. parfum, sikat


gigi, dan sabun mandi) Ds : -
Ds : pasien tampak
4. Menjadwalkan rutinitas kooperatif
perawatan diri
08.20
Ds : -
5. Menganjurkan melakukan
Do : pasien tampak
perawatan diri secara
senang
secara konsisten sesuai
kemamuan
09.00 Ds : -
Do : pasien tampak
kooperatifr

EVALUASI
No Tanggal Evaluasi Paraf
Dx
1 Rabu S : Pasien tampak sudah bersih
22
januari
O : Kemampuan merawat diri meningkat
2020

94
A : Masalah teratasi
Pukul
09.00
P : Pulangkan pasien

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Asuhan keperawatan adalah tindakan mandiri perawat profesional atau ners
melalui kerjasama yang bersifat kalaboratif baik dengan klien maupun tenaga kesehatan
lain, dalam upaya memberikan asuhan keperawatan yang holisik sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam berbagai tatanan pelayanan, termasuk praktik
keperawatan individu dan kelompok.
95
3.2 Saran
Supaya dapat berguna bagi mahasiswa khususnya dalam mata kuliah jiwa.

DAFTAR PUSTAKA

Isolasi, G., Menarik, S., Di, D., Rsj, A., Surakarta, D., & Publikasi, N. (2015). Asuhan
keperawatan jiwa pada tn.s dengan gangguan isolasi sosial: menarik diri di ruang arjuna rsj
daerah surakarta naskah publikasi.
Tim Pokja PPNI.2017.Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.Jakarta:DPP PPNI

Tim Pokja PPNI.2017.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Jakarta:DPP PPNI

Tim Pokja PPNI.2017.Standar Diagnosa Intervensi Keperawatan Indonesia.Jakarta:DPP PPNI

96

Anda mungkin juga menyukai