DISUSUN OLEH :
1701044
i
PROPOSAL
Proposal Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
Kepada
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROPOSAL
HUBUNGAN LENGTH OF STAY DENGAN KEPUASAN PASIEN
DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS TK. II ROBERT
WOLTER MONGISIDI MANADO
Diajukan oleh :
1701044
Pembimbing I
NIDN : 09180569022
Pembimbing II
NIDN : 0926028601
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM......................................................................................................i
SURAT PERNYATAAN.............................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................7
B. Tujuan Penelitian............................................................................................11
C. Manfaat penelitian..........................................................................................12
B. Kepuasan Pasien.............................................................................................17
E. Penelitian Terkait............................................................................................18
A. Kerang Konsep................................................................................................28
iv
B. Hipotesa...........................................................................................................29
C. Definisi Operasional.......................................................................................29
A. Desain Penelitian............................................................................................31
D. Instrumen Penelitian.......................................................................................33
F. Jalannya Penelitian..........................................................................................35
G. Pengolahan Data.............................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................39
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasien gawat darurat dalam waktu segera untuk menyelamatkan nyawa dan
pencegahan kecatatan. Pasien gawat darurat adalah orang yang berada dalam
(permenkes, 2018)
segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecatatan. IGD adalah salah
satu unit pelayanan di Rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi
pasien yang datang langsung ke rumah sakit lanjutan bagi pasien rujukan dari
fasilitas pelayanan kesehatan lain, menderita sakit maupun cedera yang dapat
Pelayanan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan didalam pelayanan IGD.
Akan tetapi, pelayanan di IGD dapat terlambat jika kondisi didalam IGD penuh
dengan pasien. Adanya kondisi pasien yang memenuhi IGD disebabkan oleh
tidak sesuainya jumlah pasien yang berkunjung ke IGD dengan tenaga kesehatan
di IGD. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan beberapa akibat antara lain
menambah waktu tunggu pasien untuk diperiksa oleh dokter, banyaknya pasien
Stay(LOS) di Unit Gawat Darurat (UGD) adalah kurang dari 8 jam (Rose, et all,
2012). Namun dibeberapa Negara seperti di Inggris, Australia, Iran, Kanada dan
Amaerika, waktu Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD)
Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) belum ada standar pasti
mengenai Length Of Stay (LOS) pasien namun disalah satu rumah sakit yang ada
di Indonesia yaitu RSUD dr. T. C. Hillers Maumere, Length Of Stay (LOS) nya
masih harus menunggu lebih dari 10 jam untuk kemudian dipindahkan ke ruang
Waktu tunggu sangat mutlak dalam mewujudkan kepuasan pasien. Hal ini
didukung bahwa setiap pasien yang diperiksa ke IGD selalu beranggapan bahwa
mereka akan segera ditangani dengan cepat, lamanya waktu tunggu disebabkan
karena banyaknya pasien yang datang tidak sebanding dengan tenaga medis yang
8
waktu tunggu pasien menjadi lama. Kondisi ini yang menyebabkan pasien
Length Of Stay (LOS) salah satu mutu pelayanan di rumah sakit yang
IGD yang panjang akan menunjukkan rendahnya mutu pelayanan suatu rumah
sakit yang akan berakibat pada tingkat kepuasan pasien, keluarga, pendamping,
terhadap rumah sakit, baik pelayanan yang dilakukan oleh tenaga medis maupun
nonmedis.
penumpukan pasien dan dampak pada pasien yaitu sepertiga beban kerja staf
Instalasi Gawat Darurat (IGD) dihabiskan untuk merawat pasien yang menunggu
ruang rawat inap dimana berpotensi pada tertundanya pelyanan untuk pasien
baru. Pemanjangan LOS tidak hanya memberikan dampak pasien harus berada
lebih lama di IGD tetapi juga akan berakibat pada peningakatan biaya perawatan
upaya untuk meningkatkan pelayanan di IGD. Salah satu indikator yang penting
Stay (LOS) pasien. Solusi dari hal ini adalah pengembangan sarana, prasarana
9
IGD diharuskan memiliki service quality yaitu meliputi penampilan fisik,
tenaga yang kumulatif, siap, cepat, tepat serta selalu sedia setiap saat. ( Anjaryani,
2009). Length Of Stay (LOS) sangat berpengaruh dalam penentu penilaian baik
Hasil penelitian didapatkan LOS di IGD RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten
dengan rata-rata 2,03 jam dengan tingkat kepuasan pasien di IGD adalah 57,45
dan termasuk dalam kategori cukup puas sehingga dapat disimpulkan ada
Tirtoneoro Klaten.
jumlah kunjungan tiga bulan terakhir dari bulan Mei sampau bulan Juli tahun
10
2019 di Rs Tk. II Robert Wolter Mongisidi Manado sebanyak ≤ 2.000 orang. Dari
hasil survey awal pengambilan data pada tanggal 09 juni 2021 jumlah perawat di
yang dibagi dalam jadwal dinas per shif (6 jam untuk shif pagi dan sore
sedangkan untuk shif malam 12 jam) dengan jumlah 4-6 orang dan dokter jaga 1-
2 orang per shif. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang pasien yang
delapan pasien mengatakan saat tiba di IGD langsung ditangani oleh perawat
sedangkan dua orang pasien mengatakan respon perawat masih lambat dalam
kondisi rungan IGD yang penuh dengan pasien dan keluarga sehingga pasien
A. Rumusan Masalah
Hubungan waktu tunggu dan Length Of Stay (LOS) dengan Kepuasan Pasien
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
11
a. Untuk mengidentifikasi Length Of Stay pada pasien di IGD Rs Tk. II
Robert Wolter Mongisidi Manado
C. Manfaat penelitian
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman terhadap
pemahaman terhadap length of stay dengan kepuasan pasien di IGD
2. Bagi institusi pendidikan
pasien.
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi data dasar dan menjadi
kegawatdaruratan
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian (LOS)
Length of Stay (LOS) ialah lama waktu pasien berada di area khusus di
Stay (LOS) ialah suatu rentang waktu kedatangan pasien yang gawat
darurat yang diukur mulai dari datang sampai ditransfer atau dipindahkan
keunit lain. Length Of Stay (LOS) juga tidak hanya untuk melihat lama
hari perawatan pada pasien diruang rawat inap namun juga di Instalasi
pada semua pasien yang ada di Unit Gawat Darurat (UGD), yang diukur
dari awal kedatangan pasien sampai dengan perpindahan pasien dari unit
gawat darurat ke unit lain (Ardiyani, 2015). Length Of Stay (LOS) juga
merupakan indikator yang efektif untuk menilai kinerja dari Unit Gawat
Darurat (UGD) dan kualitas pada Unit Gawat Darurat (UGD), total
tempat tidur diruang rawat inap lain (Pitang, Widjayanto & Ningsih, 2016).
Instalasi Gawat Darurat (IGD) ialah kurang dari 8 jam (Rose, et all,
Instalasi Gawat Darurat (IGD) ialah 4 jam (Pitang, Widjayanto & Ningsih,
2016).
mengenai Length Of Stay (LOS) namun disalah satu rumah sakit yang
Stay (LOS) ialah 6 jam, namau pada kenyataannya banyak keluhan pasien
IGD
14
Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan Length of Stay (LOS)
pemeriksaan darah sampai hasil tiba di IGD, dengan target waktu < 60
15
1) Prioritas tinggi : pemeriksaan laboratorium untuk pasien IGD
di IGD.
3) Turn Around Time (TAT) lebih cepat : proses dari pra analitik
menit. Waktu Review dan konsultasi merupakan salah satu faktor yang
16
Waktu tunggu transfer pasien ke unit rawat inap/tindakan khusus
berpengaruh signifikan terhadap length of stay (LOS) pasien di IGD.
Faktor utama yang berpengaruh keterlambatan transfer pasien ke
ruangan adalah keterbatasan fasilitas tempat tidur di instalasi rawat inap
ataupun alat bantu untuk tindakan khusus yang akan dilakukan, (Ningsih
2015).
B. Kepuasan Pasien
a. Pengertian Kepuasan pasien
Kepuasan pasien merupakan keluaran (outcome) layanan kesehatan.
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
apa yang diharapkannya. Pasien baru akan merasa puas jika kinerja
17
ketidakpuasan atau perasaan kecewa pasien akan muncul apabila kinerja
18
Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja
Pelanggan yang sangat puas akan setia lebih lama, kurang sensitive
19
4. Daya tahan (durability), berapa lama pasien tersebut berkunjung
kerumah sakit
5. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan,
kepuasan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang
memuaskan.
6. Estetika, merupakan daya Tarik pelayanan terhadap panca indra.
7. Kualitas yang di siapkan (perceived quality), merupakan citra dan
reputasi pelayanan serta tangung jawab rumah sakit terhadap
pasien.
Menurut Sabarguna (2008), factor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan pasien ada empat aspek antara lain:
1. Kenyamana meliputi : Lokasi Rumah Sakit, Kebersihan
Rumah Sakit, Kenyaman ruangan dan Peralatan ruangan.
2. Hubungan pasien dengan petugas rumah sakit meliputi :
Keramahan, Komunikatif, Responatif, Suportif, dan Cekatan.
3. Kompetensi teknis petugas meliputi : Keberanian bertindak,
Pengalaman, Gelar, Terkenal dan Kursus.
4. Biaya meliputi : Mahalnya biaya pelayanan, Sebandingnya,
Terjangkau tidaknya, ada tidaknya keringanan dan kemudahan
proses.
20
b. Faktor komunikasi, penyebab terbanyak dikarenakan
kesalahan dari komunikasi. Penelitian Smith, (2016)
menyimpulkan bahwa komunikasi menjadi faktor dominan
penyebab kesalahan di rumah sakit Swedia sebesar 67%.
Kegagalan berkomunikasi dapat pula mengakibatkan
kesalahan pengobatan 75% yaitu pemberian obat melebihi
dosis. Operasi di tempat yang salah dan akuisisi operasi tidak
tepat, menjadi perhatian yang yang sangat penting ketika
prosedur intra operasi (Ulrich dan Kear, 2014).
c. Faktor keselamatan pasien yang belum optimal.
Penerapan keselamatan pasien yang belum optimal dapat
meningkatkan resiko infeksi. Penelitian Deptu et al. (2015) di
Polandia Mendari menyimpulkan bahwa 1097 kasus infeksi
masih ditemukan di rumah sakit. di Amerika Serikat terdapat
957 kasus atau 87,2% resiko pasien jatuh yang
mengakibatkan cedera sehingga pasien yang cedera
memerlukan perawatan tambahan waktu untuk dirawat (JCI,
2015).
b) Menurut Collinson dan Pidgeon (2013) Ketidakpuasan pasien saat
dirawat di rumah sakit disebabkan oleh beberapa faktor.
a. Faktor kesalahan identitas masih sering terjadi yaitu
kekeliruan identitas pasien terutama di unit perawatan intensif,
ruang operasi, dan keadaan darurat.
b. Faktor komunikasi, penyebab terbanyak dikarenakan
kesalahan dari penerapan keselamatan pasien. Kerugian yang
terjadi sebagai akibat tidak dipedulikannya keselamatan pasien
cukup banyak.
21
Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan unit layanan Rumah
22
sangat cepat dan penanganan yang tepat. Semua itu dapat dicapai
23
2. Memberikan pelayanan kegawatdaruratan sesuai jam operasional
untuk Puskesmas, Klinik, Tempat praktik Dokter mandiri,
Dokter Gigi dan juga tenaga kesehatan.
3. Menangani Pasien sesegera mungkin setelah sampai di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
4. Memberikan Pelayanan Kegawatdaruratan berdasarkan
kemampuan pelayanan, sumber daya manusia, sarana, prasarana,
obat-obatan, bahan medis habis pakai, dan juga alat kesehatan.
5. Proses triase untuk dipilah berdasarkan tingkat
kegawatdaruratannya, sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh profesi kedokteran atau pimpinan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
6. Membuat alur masuk pasien dengan penyakit infeksius khusus
atau yang terkontaminasi bahan berbahaya sebaiknya berbeda
dengan alur masuk pasien yang lainnya. Jika fasilitas ruang
isolasi khusus dan dekontaminasi tidak tersedia, maka pasien
harus segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan lain yang
mempunyai fasilitas ruang isolasi khusus (Permenkes, 2018).
24
suasana di IGD, lambatnya Length Of Stay (LOS) disebabkan karena belum
tersedianya unit perawatan, faktor lain yang menyebabkan Length Of Stay
(LOS) yang lama adalah belum bisa di pindahkan ke unit perawatan.
Kepuasan pasien menurut model kebutuhan merupakan suatu keadaan dimana
kebutuhan, keinginan dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk atau
jasa yang dikonsumsi. Oleh karena itu kepuasan pasien adalah rasio kualitas
yang dirasakan oleh pasien dibagi kebutuhan, keinginan dan harapan pasien
(Nursalam, 2014). Kepuasan pasien merupakan salah satu indicator kualitas
pelayanan yang kita berikan dan kepuasan pasien yang loyal (setia). Pasien
yang loyal akan menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang sama bila
mereka membutuhkannya lagi. Bahkan telah diketahui bahwa loyal pasien
akan mengajak orang lain untuk menggunakan fasilitas pelayanan-pelayanan
yang sama. Menurut Nursalam 2013, terdapat 6 dimensi kualitas pelayanan
yang digunakan dalam menilai kepuasan pasien, yaitu : Caring (perhatian),
Kolaboras, Kecepatan, Empati, Sikap, Sopan, Kejujuran. Apabila keenam
unsur tersebut terpenuhi, maka kepuasan pasien akan muncul. Kepuasan
dalam pelayanan menjadi salah satu tolak ukur dari kinerja dan pelayanan
petugas kesehatan, ketidakpuasan akan berdampak pada kunjungan pasien.
Salah satu faktor penilaian kepuasan pasien adalah kecepatan pelayanan,
pasien akan puas jika pelayanannya cepat tetapi pada kenyataanya banyak
pasien di IGD tidak merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan di IGD dikarenakan pelayanannya yang lambat hal ini
menimbulkan kesan yang kurang baik bagi pasien. Faktor lain yang
menyababkan ketidakpuasan pasien di ruang tunggu yang kurang sesuai dan
ruang yang tidak nyaman. Menurut Al Hartini (2010) waktu tunggu identik
dengan kebosanan, kecemasan dan waktu tunggu yang lama beresiko
menurunkan kepuasan pasien dan mutu pelayanan. Didukung oleh pendapat
Nursalam (2014) bahwa kepuasan pasien juga dipengaruhi oleh pelayanan,
keramahan petugas rumah sakit, kecepatan dalam pelayanan lebih
25
memperhatikan kebutuhan pasien, kepuasan akan muncul dari kesan pertama
pasien masuk terhadap pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh petugas
medis di rumah sakit. Length Of Stay (LOS) salah satu mutu pelayanan di
rumah sakit yang sangat mutlak dalam mewujudkan kepuasan pasien. Length
Of Stay (LOS) di IGD yang panjang akan menunjukkan rendahnya mutu
pelayanan suatu rumah sakit yang akan berakibat pada tingkat kepuasan
pasien, keluarga, pendamping dan pengunjung. Ketidakpuasan pasien di IGD
diartikan sama dengan keluhan terhadap rumah sakit, baik pelayanan yang
diberikan oleh tenaga medis maupun non medis. IGD diharuskan memiliki
service quality yaitu meliputi penampilan fisik, kelengkapan sarana,
kebersihan, kemampuan tenaga yang terlatih/keterampilan, tenaga yang
kumulatif, siap, cepat, tepat serta selalu sedia setiap saat (Anjaryani, 2009).
E. Penelitian Terkait
26
cukup puas sehingga dapat disimpulkan ada hubungan LOS dengan
kepuasan pelayanan di IGD RSUP dr. Soeradji Tirtoneoro Klaten.
2. Penelitian terkait tentang “Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan
Lama Waktu Tunggu Pasien di IGD RS Muhammadiyah Palembang”,
Tahun 2018 oleh “Romiko”. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif corelatif dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel
yaitu accidental sampling sebanyak 54 responden. Terdapat hubungan
yang signifikan antara pemeriksaan laboratorium dengan lam waktu
tunggu pasien IGD (p=0,001), pemeriksaan radiologi dengan lama
waktu tunggu pasien IGD (p=0,011), dan lama administrasi dengan
lama waktu tunggu pasien di IGD (p=0,001). Yang artinya terdapat
tiga faktor yang berhubungan dengan lama waktu tunggu pasien di
IGD RS Muhammadiyah Palembang yaitu faktor lama pemeriksaan
laboratorium, lama pemeriksaan radiologi, dan lama penyelesaian
kelengkapan administrasi.
3. Penelitian terkait “Hubungn Waktu Tunggu dan Length Of Stay (LOS)
dengan Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Jombang,
Tahun penelitian 2019 oleh “Siti Magfiroh, Ratna Puji priyanti, Alik
Septian Mubarrok”. Waktu tunggu dan lama tinggal (LOS) merupakan
salah satu indicator kualitas pelayanan di instlasi gawat darurat (IGD)
yang mempengaruhi kepuasan pasien, dimana kecepatan dan akurasi
adalah layanan inti di UGD. Penelitian ini menggunakan desain
koreasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel accidental sampling. Jumlah sampel 60 orang. Pengumpulan
data mengunakan kuesioner untuk mengukur kepuasan pasien dan
stopwatch observasi yang digunakan untuk mengukur waktu tunggu
dan los. Dari penelitian diperoleh 31 orang (51,7%) responden dengan
waktu tunggu yang lambat, 24 orang (40,0%) responden dengan los
lambat, sedangkan unutk kepuasan pasien 31 orang (51,7%)pasien
27
merasa puas dengan pelayanan. Statistic menguji spearman
menunjukan waktu tunggu dengan kepuasan diperoleh nilai r=0,666,
p=0,000. Untuk LOS dengan kepuasan nilai r=0,350, p value =0,006.
Ada sebuah hubungan yang signifikan dengan waktu tunggu dan Los
dengan kepuasan pasien.
28
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerang Konsep
Kerangka konseptual adalah hubungan logis dari landasan teori dan kajian
digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu yang bertujuan untuk
Length of stay
Kinerja (performance)
Kehandalan
Kesesuaian dengan
spesifikasi Kepuasan
(conformance to Pasien
specification)
Kualitas yang di
siapkan (perceived
quality), 29
Keterangan :
: Garis penghubung
B. Hipotesa
Hipotesa merupakan hasil yang diungkapkan dari sebuah penelitian
maupun hasil yang di antisipasi (Swadjana, 2012). Hipotesa dibagi menjadi dua
macam penelitian ini, yakni Hipotesa nol (Ho) dan Hipotesa alternative (Ha).
Hipotesa nol (Ho) adalah hipotesa yang digunakan dalam mengukur statistic serta
interpretasi hasil statistic, sedangkan hipotesa alternative (Ha) adalah hipotesa
yang menyatakan adanya hubungan da nada perbedaan antara 2 atau lebih variabel
(Nursalam, 2012).
a. Variabel Penelitian
1) Variabel Bebas (Independen) : Hubungan Length of Stay
2) Variabel terikat (Dependen) : Kepuasan Pasien
C. Definisi Operasional
operasional dengan didasarkan pada karakteristik yang diamati, hal ini juga
30
Definisi oprasional ini sangat bermanfaat untuk mengarahkan kepada
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
2018). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat
2. Sampel
2013) jika sampel populasi kurang dari 100 orang, maka jumlah sampel
diambil keseluruhan. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari
Dan jika jumlah populasi lebih dari 100 maka peneliti menggunakan
10−15
x jumlah populasi
100
10
= x 666=66
100
3. Kriteria Sampel
a) KriteriaInklusi
b) Kriteria Eksklusi
33
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian
D. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiono (2018) Instrumen Penelitian ialah alat yang digunakan untuk
Data demografi untuk penelitian ini meliputi nama, umur, jenis kelamin.
item data yaitu inisial pasien, waktu masuk IGD, batas 4 jam di IGD.
Dengan kriteria jika LOS ≤ 4 jam dikatakan baik, dan juka LOS >4 jam
34
IGD yang dijadikan sample dilakukan dengan cara mengisi kuesioner
tidak setuju skornya 1, (KS) kurang setuju skornya 2, (S) setuju skornya
( 15 x 4 ) +(15 x 1) 60+15
= = = 37,5
2 2
Ket :
ST = Skor Tertinggi
1. Data Primer
penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung
penelitian. Data primer dianggap lebih akurat, karena data disajikan secara
35
dari penelitian ini adalah dengan cara melakukan wawancara langsung dari
responden.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.
Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang
biasanya tersedia berupa data dokumen atau data laporan yang tersedia
(Siswanto & Suyanto, 2018). Data sekunder ini data yang diperoleh dari
F. Jalannya Penelitian
36
e) Setelah data terkumpul, peneliti melakukan pemeriksaan tentang
kelengkapan kelengkapan data.
f) Kemudian untuk hasil pengumpulan data univariate diolah secara
manual dengan menggunakan kalkulator dan data bivariate
disajikan dalam bentuk hasil uji kolerasi Chi-Squere.
3. Tahap penyajian hasil
a) Penyusunan dan konsultasi skipsi
b) Ujian Skipsi dan dilanjutkan dengan revisi skipsi
c) Pengesahan skipsi
G. Pengolahan Data
untuk
e) Coding (pengkodean )
analisa data.
H. Analisa Data
37
a) Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisi yang dilakukan terhadap tiap variabel
dari hasil penelitian baik independen (Length of stay) maupun variabel
dependen (kepuasan pasien). Analisa univariat dilakukan untuk
mendapatkan gambaran distribusi dan frekuensi dari variabel
independen dan dependen. Data disajikan dalam bentuk tabel dan
interprestasi, dengan menggunakan distribusi frekuensi :
F
P= X 100%
N
Ket :
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
b) Analisa Bivariat
Penelitian bivariate suatu analisa yang dilakukan antara dua variabel
Analisa bivariate berfungsi untuk mengetahui hubungan Length Of Stay
(LOS) Dengan Kepuasan paisen di IGD Rs Tk. II Robert Wolter
Mongisidi Manado. Uji Chi-Square dengan program SPSS versi 16.0.
I. Etika Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Muhammadiyah Manado.
Masalah etika pada penelitian yang menggunakan objek manusia, peneliti
harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian yang meliputi :
1. Informed consent (lembar persetujuan)
38
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti
dan manfaat penelitian bilah subjek Menolak maka peneliti tidak akan
39
DAFTAR PUSTAKA
40
Lena, F. E. M. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Rumah Sakit
Terhadap Kepuasan Pasien. Studi Kasus pada pasien Rumah Sakit
Karitas Weetabula Sumba Barat Daya.
MUTMAINNAH, A. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
LENGTH OF STAY (LOS) PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSU. WISATA UIT MAKASSAR.
NURLINA, D. (2018). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Pasien
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit TNI AD Tk Iv 02.07. 04 Bandar
Lampung Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Institut Kesehatan Helvetia
Medan).
Utami, Yeni Tri. 2015. Hubungan Waktu Tunggu Rawat dengan Tingkat
Kepuasan Pasien di RSU Asslam Gemolong. (Diakses 12 juni 2021
pukul 20.00)
Wulandari, Listiawaty, Hafiz. 2020 Hubungan Waktu Tunggu Terhadap
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Pakuan Baru Kota Jambi. Program Studi
Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu Jambi Vol. 3, No. 2 Mei
2020 http://www.umpar.ac.id/jurnal/index.php/makes/article/view/523
(Diakses 10 juni 2021 pukul 06.00)
Parker, B. T., & Marco, C. (2014). Emergency Departement Length Of Stay :
Accuracy Of Patient Estimates. Western Journal Of Emergency
Medicine, 15 (Diakses 24 mei 2021 pukul 23.00)
Puspitarini, R., & Lestari, T. (2009). ANALISIS AVERAGE LENGTH OF STAY
(AvLOS) PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS TYPHOID FEVER
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN PERIODE TRI
WULAN IV TAHUN 2008. Rekam Medis, 3
Riskika Dwi Ayu Lestari, R. D. A. L. (2020). Hubungan Waktu Tunggu Terhadap
Kepuasan Pasien di Puskesmas: Suatu Tinjauan Sistematis (Doctoral
dissertation, STIK Bina Husada Palembang).
Rorimpandei, A. M. (2019). Hubungan antara Length of Stay (LOS) dengan
Tingkat Kepuasan Pasien di Instalasi Gawat Darurat RS TK. II Dr.
Soepraoen Malang (Doctoral dissertation, Universitas Brawijaya).
41
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpatisipasi
sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ners
Nama inisial :
Umur :
Jenis kelamin :
Manado, 2021
Responden
LEMBAR PERMOHOHAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONCENT)
Kepada Yth :
Calon responden
Dengan Hormat,
NIRM : 1701044
Adapun tujuan dari peneliti ini adalah untuk mengetahui “Hubungan Length of Stay
dengan kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat RS. TK. II Robert Wolter
saya mohon kesediaan untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah saya
kuesioner ini dengan jujur. Kerahasiaan semua informasi akan dijaga dan
kasih.
Manado, 2021
Hormat Saya
43
Ae’Nahya A. Hidayat
44
A. Lembar Observasi Length Of Stay
Kenyataan
No Pernyataan
TS KS S SS
46
10. Memberikan perhatian secara khusus kepada setiap
pasien.
11. Kepedulian terhadap kebutuhan dan keinginan pasien.
Pemberian pelayanan terhadap semua pasien
12. tanpa pilih-pilih.
Keterangan :
TS : Tidak Setuju
KS : Kurang Setuju
S: Setuju
SS : Sangat Setuju