Anda di halaman 1dari 100

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

LENGTH OF STAY (LOS) PASIEN DI UGD RSUD


Dr. M.M DUNDA LIMBOTO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti


Ujian Sarjana Keperawatan

OLEH

SRI AMELIA ULAMA


NIM : 841414116

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2018
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
LENGTH OF STAY (LOS) PASIEN DI UGD RSUD
Dr. M.M DUNDA LIMBOTO

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti


Ujian Sarjana Keperawatan

OLEH

SRI AMELIA ULAMA


NIM : 841414116

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2018

iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Sri Amelia Ulama, 2018. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length
Of Stay (LOS) Pasien Di UGD RSUD M. M Dunda Limboto. Skripsi, Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo, Pembimbing 1 dr. Zuhriana K. Yusuf M.Kes, Pembimbing 2
Rachmawaty D. Hunawa S.Kep, Ns M.Kep.
Length Of Stay (LOS) merupakan suatu rentang waktu kedatangan pasien
yang gawat darurat yang di ukur mulai dari pasien datang sampai dipindahkan ke
unit lain. Standar LOS pasien di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto adalah 6
jam tetapi terdapat LOS yang memanjang pada pasien yaitu 8 jam sampai 24 jam.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi length of stay pasien di UGD RSUD Dr. M. M Dunda Limboto.
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya
semua pasien yang datang di UGD. Jumlah sampel 37 responden menggunakan
teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat
Hasil penelitian diperoleh waktu kedatangan pasien shift pagi 9 responden
(24,3%), shift siang 21 responden (56,8%) dan shift malam 7 responden (18,9%),
waktu pemeriksaan laboratorium didapatkan yang paling banyak 2 jam yaitu 10
responden (27%) dan yang paling sedikit dengan waktu 5 jam 3 responden
(8,1%), waktu pemeriksaan radiologi didapatkan yang paling banyak dengan
waktu 3 jam 11 responden (29,7%) dan yang paling sedikit dengan waktu 5 jam 2
responden (5,4%). Yang tidak memiliki tempat tidur diruang rawat inap lain 36
responden (97,3%) dan yang memiliki tempat tidur diruang rawat inap lain 1
responden (2,7%). Disimpulkan bahwa keempat faktor tersebut dapat
mempengaruhi LOS pasien di UGD. Disarankan bagi Rumah Sakit agar dapat
lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi LOS pasien di UGD.
Kata Kunci : Length Of Stay (LOS)
Daftar Pustaka : 35 (2008-2017)

vii
viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“sesungguhnya kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan


kami adakan bagimu dimuka bumi (sumber penghidupan). Amat
sedikitlah kamu bersyukur.

(Qs. Al-A’raf: 10)

Pendidikan tetaplah pendidikan. Kita harus belajar


apapun, kemudian memutuskan mana yang akan kita
ikuti. Karena pendidikan bukanlah persoalan hitam atau
putih, barat atau timur. Pendidikan adalah manusia itu
sendiri.
(Sri Amelia Ulama)
Persembahan :

Sembah sujudku kepada Allah SWT atas ridho Nya, sebagai


tanda bukti, hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersmbahkan karya sederhana ini kepada ayahku tercinta Tahir N.
Ulama dan ibuku Amina Nur yang telah merawat, menjaga, membimbing,
melindungi serta selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik
moril maupun materil yang pastinya tidak ternilai dan tidak dapat
terbayar oleh apapun. Kakak-kakakku tersayang Linda Agustin Ulama,
Nining Ulama, Mukhlis Ulama, Herlina Ulama serta adik saya Sofyanti
Ulama yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, senyum, an
do’anya untuk keberhasilan ini.

Kepada (papiku) Romi Puhi (alm. mamiku) Risnawaty Rahman yang


telah merawat dan membesarkanku dengan sabar dan penuh kasih
sayang yang tak terhingga.
Kepada (Omku) Harun Dj. Nur S.Pd (Tanteku) Hj. Heldi Buhang
S.Pd yang selama studiku dengan tulus dan ilkhlas memberikan segenap
bantuan serta do’a dan motivasi demi tercapainya keberhasilan studiku

Almamaterku Tercinta
Tempatku Menimbah Ilmu
Universitas Negeri Gorontalo
2018

ix
KATA PENGANTAR

Assalamu ’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Alhamdulilah segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT,

dalam setiap hembusan nafas, atas limpahan yang begitu banyak nikmat dan

rahmat-Nya, sehingga penulis beroleh kesempatan, kesehatan, serta petunjuk

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul : “Gambaran Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien Di UGD RSUD M.

M Dunda Limboto ” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

sarjana pada Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan,

Universitas Negeri Gorontalo.

Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada kekasih Allah Swt, nabi

akhirul zaman Nabi Muhhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari alam

kegelapan menuju alam yang terang menerang, dari zaman jahiliyah menuju

zaman peradaban, tak lupa pula keluarga, sahabat-sahabatnya dan umatnya yang

selalu istiqomah dijalannya.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini, menghadapi berbagai

hambatan, tantangan, dan rintangan yang dilalui, namun berkat perhatian

dukungan, bantuan serta doa dari berbagai pihak, terutama Pembimbing yang

begitu ikhlas dan sabar, Ibu dr. Zuhriyanan K. Yusuf M.Kes selaku

Pembimbing I dan Ns. Rachmawaty D. Hunawa S.Kep., M.Kep selaku

x
Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, motivasi serta nasehat dalam menyusun Skripsi ini.

Dengan Penuh rasa sayang dan Ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada ayah tercinta Tahir Ulama dan ibu Amina Nur atas segala do’a yang

tiada henti dan dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini tentunya tak lepas dari bantuan

dan dukungan berbagai pihak, dengan segala kerendahan hati penulis juga

mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Hi. Syamsul Qamar Badu, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Gorontalo.

2. Prof. Dr. Ir. Mahludin H. Baruwadi, M.Pd selaku Wakil Rektor I

Universitas Negeri Gorontalo.

3. Supardi Nani, SE, M.Si selaku Wakil Rektor II Universitas Negeri

Gorontalo.

4. Dr. Fence M. Wantu, SH., MH. selaku Wakil Rektor III Universitas

Negeri Gorontalo.

5. Prof. Dr. Hasanuddin Fatsah, M.Hum., M.si. selaku Wakil Rektor IV

Universitas Negeri Gorontalo.

6. Dr. Lintje Boekoesoe, M.Kes selaku Dekan Fakultas Olahraga dan

Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.

7. Risna Podungge, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Dekan I Fakultas Olahraga

dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.

xi
8. dr. Zuhriana K. Yusuf, M.Kes selaku Wakil Dekan II Fakultas Olahraga

dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo

9. Ruslan S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Dekan III Fakultas Olahraga dan

Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo.

10. dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes. selaku Ketua Program Studi

Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorotalo.

11. dr. Vivien Novariana A. Kasim, M.Kes. selaku Sekretaris Program Studi

Jurusan Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.

12. dr. Sri A. Ibrahim, M.Kes selaku Penguji I yang telah banyak memberikan

saran dan masukan bagi penulis dan Ns. Wirda Y. Dulahu, S.Kep, M.Kep,

selaku Penguji II yang juga telah banyak memberikan masukan dan saran

yang sangat bermanfaat pada skripsi ini

13. Seluruh Staff Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Olahraga

dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo. Terima kasih atas ilmu yang

diberikan selama ini serta bantuan yang telah membantu menyelesaikan

persyaratan administrasi yang berkaitan dengan skripsi ini.

14. Pihak-pihak terkait dengan penelitian ini yaitu Kepala Badan Kesbangpol

Kabupaten Gorontalo, Kepala Puskesmas Limboto Kabupaten Gorontalo

beserta jajarannya dan Penanggung jawab bagian kesehatan jiwa. Terima

Kasih telah membantu dalam hal penelitian yang telah dilaksanakan.

15. Terima kasih kepada bapak ibu yang telah berpartisipasi dan bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini.

xii
16. Seluruh keluarga besarku yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima

kasih atas segala dukungan dan bantuannya baik dari segi moril maupun

materil untuk peneliti.

17. Teman-teman seangkatan 2014 Cardio dan teman sekelas Cardio C yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terima kasih atas bantuan dan

motivasi satu sama lain dalam hal penyusunan skripsi ini dan telah

memberikan banyak kenangan dan pengalaman dari awal perkuliahan

sampai akhir studi.

18. Teman seperjuangan sekaligus sahabatku Rekawandri Hermanto, Fatra

Mokodompit, Jusniati S. Timumun, Warda Kewu, Eka Fukun Hasan,

Terima kasih atas bantuan yang tak terhingga, motivasi, semangat dan

dukungan satu sama lain serta doanya dalam penyusunan skripsi ini.

Terima kasih untuk kenangan dan kebersamaan kita selama ini.

19. Rekan-rekan mahasiswa Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Desa Mekar Jaya

Kabupaten Boalemo, Pemerintah Desa dan Karang Taruna Desa Mekar

Jaya yang turut memberi dukungan, doa, serta memberikan banyak

kenangan dan pengalaman selama dilokasi KKS, terima kasih untuk

kebersamaannya.

20. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ikut

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dari awal

perkuliahan hingga akhir studi. Semoga segala bantuan, bimbingan,

motivasi, dukungan serta do’a yang telah diberikan mendapat imbalan

pahala dari Allah Azza Wa jalla. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

xiii
pengembangan ilmu kesehatan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin ya

Rabbal’alamin.

Semoga segala bantuan, bimbingan, motivasi, dukungan serta do’a yang

telah diberikan mendapat imbalan pahala dari Allah Azza Wa jalla. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu kesehatan dan bermanfaat bagi

kita semua. Amin ya Rabbal’alamin..

Gorontalo, 2018

Penulis

Sri Amelia Ulama

Sri Amelia Ulama

xiv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN LOGO ......................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. v
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ASTRACT ....................................................................................................... viii
MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
1.4.1 Tujuan Umum ................................................................... 5
1.4.2 Tujuan Khusus................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.5.1 Manfaat Praktis ................................................................. 6
1.5.2 Manfaat Teoritis ................................................................ 6
BAB II KAJIAN TEORITIS ............................................................................ 7
2.1 Kajian Teoritis .................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian Length Of Stay (LOS) ......................................... 7
2.1.2 Standar Length Of Stay (LOS) .............................................. 8
2.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS)
pasien ................................................................................... 8
2.1.4 Faktor-faktor yang dapat mengurangi Length Of Stay
(LOS) pasien di UGD ........................................................... 17
2.2 Penelitian Yang Relevan................................................................... 18
2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................. 21
2.3.1 Kerangka Teori ..................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 22
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 22
3.1.1 Lokasi Penelitian ........................................................... 22
3.1.2 Waktu Penelitian ........................................................... 22
3.2 Desain Penelitian ..................................................................... 22
3.3. Variabel Penelitian ................................................................. 22

xv
3.3.1 Variabel Tunggal ........................................................... 23
3.3.2 Defenisi Operasional ..................................................... 23
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................... 25
3.4.1 Populasi ......................................................................... 25
3.4.2 Sampel ........................................................................... 25
3.5 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 25
3.5.1 Data Primer ................................................................... 26
3.5.2 Data Sekunder ............................................................... 26
3.5.3 Instrumen Penelitian...................................................... 26
3.6 Alur Penelitian......................................................................... 27
3.7 Teknik Pengolahan Data ......................................................... 28
3.8 Teknik Analisa Data ................................................................ 29
3.9 Etika Penelitian ....................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 31
4.1 Hasil Penelitia ......................................................................... 31
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................. 31
4.1.2 Gambaran Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) ............. 31
4.1.3. Karakteristik Responden .............................................. 32
4.1.4 Waktu Kedatangan Pasien Sebagai Waktu
Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS)
Pasien di UGD RSUD. Dr MM. Dunda
Limboto......................................................................... 33
4.1.5 Waktu Pemeriksaan Laboratorium Pasien
Sebagai Waktu Yang Mempengaruhi
Length Of Stay (LOS) pasien di UGD
RSUD. Dr. MM. Dunda Limboto ................................. 33
4.1.6 Waktu Pemeriksaan Radiologi Pasien Sebagai
Waktu Yang Mempengaruhi Length Of Stay
(LOS) Pasien di UGD RSUD. Dr. MM.
Dunda Limboto ............................................................. 34
4.1.7 Ketersediaan Tempat Tidur Pasien Sebagai
Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay
(LOS) Pasien di UGD RSUD. Dr. MM.
Dunda Limboto ............................................................. 35
4.2 Pembahasan ............................................................................. 36
4.2.1 Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD.
Dr. MM. Dunda Limboto Berdasarkan Waktu
Kedatangan Pasien ........................................................ 38
4.2.2 Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD.
Dr. MM. Dunda Limboto Berdasarkan Waktu
Pemeriksaan Laboratorium ........................................... 37
4.2.3 Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD.
Dr. MM. Dunda Limboto Berdasarkan Waktu

xvi
Pemeriksaan Radiologi ................................................. 40
4.2.4 Gambaran Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD.
Dr. MM. Dunda Limboto Berdasarkan keterse
Diaan tempat tidur diruang rawat inap lain .................. 43
4.3 Keterbatasan Penelitian ........................................................... 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 46
5.1 Kesimpulan.............................................................................. 46
5.2 Saran ........................................................................................ 47
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 48
LAMPIRAN ..................................................................................................... 51
ARTIKEL......................................................................................................... 65
CURICULUM VITAE ..................................................................................... 78

xvii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 23


Tabel 4.1 Karakteristik Responden .................................................................. 32
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Kedatangan
Pasien di UGD RSUD. Dr. MM. Dunda Limboto .......................... 33

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pemeriksaan


Laboratorium di UGD RSUD. Dr. MM. Dunda Limboto ............... 34

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pemeriksaan


Radiologi di UGD RSUD. Dr. MM. Dunda Limboto ..................... 35

Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Ketersediaan Tempat


Tidur Diruang Rawat Inap Lain RSUD. Dr. MM. Dunda
Limboto ........................................................................................... 36

xviii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerang Berfikir ............................................................................ 21

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian.................................................................. 27

xix
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman


Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ..................................... 51
Lampiran 2 Lembar Observasi Penelitian ........................................................ 52
Lampiran 3 Master Tabel ................................................................................. 53
Lampiran 4 Hasil Uji Statistik.......................................................................... 55
Lampiran 5 Surat Pengambilan Data Awal ...................................................... 59
Lampiran 6 Surat Meneliti ............................................................................... 60
Lampiran 7 Surat Rekomendasi Kesbangpol ................................................... 61
Lampiran 8 Surat Selesai Meneliti ................................................................... 62
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 63

xx
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Length Of Stay (LOS) merupakan suatu rentang waktu kedatangan pasien

yang gawat darurat yang diukur mulai dari pasien datang sampai ditransfer atau

dipindahkan ke unit lain. Length Of Stay (LOS) juga tidak hanya untuk melihat

lama hari perawatan pada pasien diruang rawat inap namun juga di Unit Gawat

Darurat (UGD) suatu rumah sakit (Ardiyani, 2015).

Secara international, standar lamanya Length Of Stay (LOS) diUnit Gawat

Darurat (UGD) adalah kurang dari 8 jam (Rose, et all, 2012). Namun dibeberapa

negara seperti di Inggris, Australia, Iran, Kanada dan Amerika, waktu Length Of

Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) adalah 4 jam (Pitang,

Widjayanto & Ningsih, 2016).

Di Indonesia sendiri, Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat

(UGD) belum ada standar pasti mengenai Length Of Stay (LOS) pasien namun

disalah satu rumah sakit yang ada di Indonesia yaitu RSUD dr. T. C. Hillers

Maumere, Length Of Stay (LOS) nya adalah 6 jam, namun pada kenyataannya

banyak keluhan pasien terhadap lamanya pelayanan oleh perawat, dan setelah

pasien mendapatkan perawatan masih harus menunggu lebih dari 10 jam untuk

kemudian dipindahkan ke ruang perawatan lain (Pitang, Widjayanto & Ningsih,

2016).

1
Dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) tersebut diantaranya yaitu waktu

kedatangan pasien, Menurut Powel et all (2012) waktu kedatangan pasien pada

waktu shif siang hari memiliki kemungkinan untuk terjadinya Length Of Stay

(LOS) karena pada waktu siang hari jumlah kunjungan pasien meningkat,

dikarenakan pada waktu siang hari jumlah kepadatan lalu lintas meningkat

sehingga jumlah kecelakaan semakin tinggi akibatnya pasien yang masuk ke Unit

Gawat Darurat (UGD) juga mengalami peningkatan (dalam Deviantony, Ahsan &

Setyoadi, 2017).

Waktu pemeriksaan laboratorium dimana semakin lama pemeriksaan

laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis pasien maka waktu pasein

yang akan dipindahkan ke ruang rawat inap juga akan semakin lama (Deviantony,

Ahsan & Setyoadi, 2017). Begitupun juga waktu pemeriksaan radiologi menurut

Chalela (2007) lama waktu pemeriksaan radiologi yang dilakukan saat emergensi

akan mempengaruhi waktu pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) dan lama

waktu pemeriksaan radiologi yang dilakukan saat emergensi akan mempengaruhi

waktu pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD) sehingga dapat mempengaruhi

Length Of Stay (LOS) pasien (UGD) (dalam Kusumawati, 2015), dan ketersediaan

tempat tidur diruang rawat inap lain atau ruang perawatan lain, dimana kurangnya

tempat tidur diruang rawat inap lain dapat menyebabkan Length Of Stay (LOS)

karena pasien yang akan dipindahkan keruang intensif atau ruang rawat inap lain

dari Unit Gawat Darurat (UGD) tertunda (Rose et all, 2012).

2
Hal ini menimbulkan permasalahan, dimana terjadi peningkatan jumlah

pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) yang belum segera tertangani karena

kurangnya tempat tidur diruang rawat inap lain, sehingga akan berdampak

terhadap keselamatan pasien. Selain itu kurangnya tempat tidur diruang rawat

inap juga dapat menyebabkan Length Of Stay (LOS) pada pasien di Unit Gawat

Darurat (UGD) meningkat (Rose, et all, 2012).

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, menyebutkan bahwa

indikator Length Of Stay (LOS) mencerminkan rata – rata lama hari perawatan

yang diperoleh dari perbandingan jumlah hari perawatan pasien keluar terhadap

jumlah pasien yang keluar baik hidup maupun mati.

Length Of Stay (LOS) digunakan untuk melihat tingkat kepadatan pada

semua pasien yang ada di Unit Gawat Darurat (UGD), yang diukur dari awal

kedatangan pasien sampai dengan perpindahan pasien dari unit gawat darurat ke

unit lain (Ardiyani, 2015). Length Of Stay (LOS) juga merupakan indikator yang

efektif untuk menilai kinerja dari Unit Gawat Darurat (UGD) dan kualitas pada

Unit Gawat Darurat (UGD), total Length Of Stay (LOS) dikaitkan dengan waktu

kedatangan, waktu pemeriksaan laboratorium, waktu pemeriksaan radiologi dan

ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain (Pitang, Widjayanto & Ningsih,

2016).

Dari data yang diperoleh di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto bahwa jumlah pasien yang masuk setiap hari bisa mencapai 50

pasien bahkan ada yang sampai 100 pasien dalam sehari dengan keluhan yang

berbeda – beda pula, sedangkan Length Of Stay (LOS) pasien yang tinggal di Unit

3
Gawat Darurat (UGD) juga tidak dapat diperkirakan atau diukur seberapa lama

pasien harus tinggal di Unit Gawat Darurat (UGD) karena tergantung dari adanya

ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain.

Dari hasil survey awal yang dilakukan di RSUD Dr. M.M. Dunda

Limboto, standar Length Of Stay (LOS) pasien di unit gawat darurat adalah 6 jam

dan terdapat Length Of Stay (LOS) yang memanjang pada pasien, yaitu 8 jam,

bahkan ada yang sampai menginap kurang lebih selama 24 jam atau sehari.

Dikarenakan tergantung dari jumlah pasien yang masuk, dan ruang rawat inap lain

yang penuh dengan pasien atau tempat tidur yang di penuhi oleh pasien – pasien

yang lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “ Gambaran Faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di UGD RSUD. M.M. Dunda Limboto.”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah

penelitian sebagai berikut:

1.2.1 Length Of Stay (LOS) pasien disebabkan oleh beberapa faktor yaitu waktu

kedatangan pasien, waktu pemeriksaan laboratorium, waktu pemeriksaan

radiologi, ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap lain.

2.2.2 Di RSUD Dr. M.M Dunda Limboto terdapat berbagai faktor yang

meneybabkan Length Of Stay (LOS) pasien, salah satu faktornya yaitu

ruang rawat inap yang lainnya sudah penuh dan length of stay pada masing

– masing pasienpun berbeda – beda.

4
1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apa saja gambaran faktor –

faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengidentifikasi gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi

Length Of Stay (LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi waktu kedatangan pasien sebagai faktor yang

mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto.

2. Mengidentifikasi waktu pemeriksaan laboratorium sebagai faktor yang

mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto.

3. Mengidentifikasi waktu pemeriksaan radiologi sebagai faktor yang

mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto.

4. Mengidentifikasi ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap lain

sebagai faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di

UGD RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto.

5
1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu:

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

tentang gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di UGD.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan jadi bahan masukan atau informasi tambahan

untuk rumah sakit.

2. Bagi Institusi pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi guna meningkatkan

mutu pendidikan, terutama pada pengetahuan tentang Length Of Stay

(LOS) pasien di UGD

3. Bagi peneliti Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dan peneliti selanjutnya yang

berhubungan dengan gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi

Length Of Stay (LOS) pasien di UGD.

6
BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian teoritis

2.1.1 Pengertian Length Of Stay (LOS)

Length Of Stay (LOS) merupakan indikator penting untuk

menentukan keberhasilan perawatan pasien. Semakin sedikit waktu pasien

berada dirumah sakit, dapat dikatakan efektif dan efisien pelayanan

dirumah sakit, bila seseorang dirawat dirumah sakit, maka yang

diharapkan tentunya ada perubahan akan derajat kesehatannya sehingga

pasien tidak perlu berlama-lama dirumah sakit, lama hari rawat secara

signifikan berkurang sejak adanya pengetahuan tentang hal-hal yang

berkaitan dengan diagnosa (Lubis & Susilawati, 2017). Length Of Stay

(LOS) tinggi dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran dan mungkin

memiliki implikasi untuk keselamatan pasien (Bashkin, Caspi, Haligoa,

Mizrahi, & Stalnikowicz, 2015).

Length Of Stay (LOS) yaitu penempatan staf, petugas kesehatan,

waktu kedatangan pasien dan pelaksanaan manajemen rumah sakit

(Ardiyani, 2015). Pengukuran Length Of Stay (LOS) setiap pasien diukur

dari awal kedatangan pasien sampai dengan perpindahan pasien ke unit

lain yang digunakan sebagai indikator kunci penilaian efesiensi

peningkatan kinerja operasional dan klinis, Length Of Stay (LOS)

memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan

gambaran mutu pelayanan yang apabila di terapkan pada diagnosis

7
tertentu dapat dijadikan hal yang memerlukan pengamatan lebih lanjut.

(Pitang, Widjayanto & Ningsih, 2016).

2.1.2 Standar Length Of Stay (LOS)

Standar Length Of Stay (LOS) diruang rawat inap yaitu dari standar

idealnya 6 – 9 hari (Rinjani & Triyanti, 2016). Sedangkan standar Length

Of Stay (LOS) di UGD yaitu secara Internasional, standar Length Of Stay

(LOS) di Unit Gawat Darurat (UGD) adalah kurang dari 8 jam di

Indonesia sendiri, Length Of Stay (LOS) pasien di unit gawat darurat

belum ada standar pasti mengenai Length Of Stay (LOS) pasien namun

disalah satu rumah sakit yang ada di Indonesia yaitu RSUD dr. T. C.

Hillers Maumere, Length Of Stay (LOS) nya adalah lebih dari 6 jam.

Length Of Stay (LOS) tinggi dapat menyebabkan peningkatan pengeluaran

dan mungkin memiliki implikasi untuk keselamatan pasien

2.1.3 Faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien

Faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien

yaitu: waktu kedatangan pasien, waktu pemeriksaan laboratorium, waktu

pemeriksaan radiologi, faktor Penyebab lain dari Length Of Stay (LOS)

yang memanjang juga dikarenakan meningkatnya permintaan layanan

gawat darurat, rawat inap lain penuh dengan pasien, dan kekurangan

tempat tidur dirumah sakit sehingga pasien yang akan dipindahkan dari

unit gawat darurat ke Unit Perawatan Intensif (ICU) atau rawat inap lain

tertunda (Rose. et all, 2012).

8
1. Waktu kedatangan pasien

Powel et all (2012) waktu kedatangan pasien pada waktu shift

siang hari memiliki kemungkinan untuk terjadinya Length Of Stay

(LOS) pasien setelah keputusan rawat inap di putuskan lebih tinggi

pada waktu shift siang di karenakan pada waktu shift siang jumlah

kunjungan pasien yang datang meningkat dikarenakan pada waktu ini

jumlah kepadatan lalu lintas meningkat sehingga jumlah kecelakaan

semakin tinggi akibatnya pasien yang masuk ke Unit Gawat Darurat

(UGD) juga meningkat (dalam Deviantony, Ahsan & Setyoadi, 2017).

Saat pasien datang di Unit Gawat Darurat (UGD) pasien

biasanya menjalani proses pendaftaran dan pemlihan terlebih dahulu

yang disebut triase. Triase ini di lakukan untuk menetukan sifat dan

keparahan dari seorang pasien yang datang, prioritas utama adalah

pasien yang tergolong dari kategori pasien ancaman nyawa, diikuti

kategori gawat darurat berat, gawat darurat ringan, dan gawat darurat

semu. Pasien yang datang dalam kondisi gawat darurat berat dan

ancaman nyawa akan langsung mendapat tindakan walaupun proses

pendaftaran belum diproses dan lebih sering mendapat pengawasan

dari dokter dari pada pasien yang datang dengan kondisi penyakit

yang tidak begitu parah, sementara itu pasien yang gawat darurat

ringan harus mendaftar dulu sebelum memasuki ruang tindakan

(Mahendrawati, Samita, Mukhlason, 2012).

9
Setelah melakukan proses triase maka pasien tersebut akan

mendapatkan pemeriksaan awal untuk melihat lebih jauh mengenai

kondisi pasien yang datang dan menentukan tindakan penunjang yang

harus diberikan oleh perawat, tindakan penunjang terebut yaitu

pemberian obat pada pasien dimana pasien harus menunggu proses

penebusan obat yang akan diberikan sebagai tindakan. Dari hasil

tindakan penunjang tersebut maka tenaga medis akan dapat

melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan hasil tindakan

penujang yang di lakukan (Mahendrawati, Samita, Mukhlason, 2012).

2. Pemeriksaan laboratorium

Laboratorium klinik adalah layanan diagnostik klinis yang

mengaplikasikan teknik laboratorium untuk membuat suatu diagnosis,

layanan ini biasanya berada dibawah pengawasan seorang ahli

patologi (Pratiwi & Elfandari, 2016). Laboratorium klinik juga

merupakan hal yang rutin untuk dilaksanakan sebagai bahan monitor

atas reaksi pengobatan dan dampak klinis yang perlu penanganan

lanjut. pemeriksaan laboratorium klinis pada klien dengan gangguan

sistem saraf terbagi dalam pemeriksaan absolut, pemeriksaan rutin,

dan pemeriksaan tambahan (Deviantony, Ahsan & Setyoadi, 2017).

Waktu pemeriksaan laboratorium dimana waktu minimal untuk

hasil laboratorium sampai ke Unit Gawat Darurat (UGD) adalah 110

menit. Semua pasien yang dirawat wajib dilakukan pemeriksaan

laboratorium terkait dengan kondisi yang dialami oleh pasien. Ketika

10
semakin lama waktu dignosis dimunculkan maka waktu boarding

pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) akan semakin lama, begitupula

sebaliknya ketika waktu diagnosa semakin cepat maka waktu tunggu

pasien di unit gawat darurat akan semakin cepat (Deviantony, Ahsan

& Setyoadi, 2017).

(Muttaqin, 2008) Tujuan pemeriksaan laboratorium klinik

adalah untuk :

a. Membantu menegakkan diagnosis berbagai macam penyakit

serebri.

b. Melakukan kontrol untuk klien yang mempunyai risiko tinggi

mendapat penyakit serebri (misalnya pemeriksaan kolestrol darah).

c. Mengukur abnormalitas kimia darah yang dapat memengaruhi

prognosis klien gangguan selebri.

d. Mengkaji derajat proses radang

e. Mengkaji derajat proses radang

f. Mengkaji kadar serum obat

g. Mengkaji efek pengobatan (misalnya efek diuretik osmotik seperti

manitol).

h. Menetapkan data dasar klien sebelum intervensi

i. Skrining pada setiap abnormalitas, karena terdapat berbagai

metode pengukuran yang berbeda, maka nilai normal dapat

berbeda antara satu tes laboratorium dengan tes lainnya.

11
j. Menentukan hal-hal yang dapat mempengaruhi upaya intervensi

(misalnya diabetes melitus, dan gangguan keseimbangan elektrolit)

3. Pemeriksaan radiologi

Radiologi adalah suatu teknologi yang dapat melakukan

penggambaran pada tubuh manusia, misalnya dengan sinar X, CT-

scan, USG (Ultrasonografi) dan tomografi resonansi megnetik nuklir.

Tujuan pemeriksaan radiologi adalah untuk mengetahui keadaan

tubuh penderita sehingga dapat menegakkan diagnosis suatu penyakit.

Misalnya saja seorang ibu hamil yang ingin mengetahui keadaan

janinnya. Dengan menggunakan alat USG, dokter kebidanan bisa

mendiagnosis janin didalam kandungan seorang ibu mengalami cacat

bawaan lahir atau tidak (Pratiwi & Elvandari, 2016).

Depkes (2007), dalam indikator kinerja mutu pelayanan dan

manfaan bagi masyarakat tersebut menstandarkan waktu tunggu hasil

radiologi dalam waktu kurang lebih 2 jam. Lama waktu tunggu pasien

mencerminkan bagaimana rumah sakit mengelola komponen

pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan harapan pasien (dalam

Mawarni & Permnasari, 2014).

Menurut suryahanto (2012) Kualitas lamanya pemeriksaan

radiologi dapat menjadi pemicu lamanya pemeriksaan diantaranya

yaitu reliability (kehandalan) yaitu memberikan pelayanan yang

terbaik dan mengikuti standar pelayanan minimal (SPM)  2 jam dan

lama waktu pemeriksaan radiologi yang dilakukan saat emergensi

12
akan mempengaruhi waktu pelayanan di Unit Gawat Darurat (UGD)

sehingga dapat mempengaruhi Length Of Stay (LOS ) pasien, dimulai

dari pendaftaran, pemeriksaan dan hasil. Bukti langsung meliputi

fasilitas fisik, perlengkapan, petugas dan sarana komunikasi (dalam

Kusumawati, 2015).

Untuk melakukan pemeriksaan radiologi satu hal yang dapat

dilakukan yaitu dengan foto rontgen. Untuk pembuatan foto rontgen

yang baik, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu

perlengkapan untuk membuat radiografi, jenis pemeriksaan,

pengetahuan tentang pesawat rontgen, pegetahuan kamar gelap, dan

proses terjadinya kamar gelap. Pada pembuatan radiografi diperlukan

beberapa perlengkapan antara lain film rontgen, alat proteksi, alat

fiksasi, market, dan beberapa peralatan lainnya (Kusumawati, 2015).

Berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan RI

No.1014/MENKE/SK/XI/2008 tentang standar pelayanan radiologi

diagnostik disarana pelayanan kesehatan secara menyeluruh

merupakan bagian dari amanat Undang – Undang Dasar 1945 dimana

kesehatan adalah hak fundamental setiap rakyat dan amanat Undang –

Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan. Bertolak dari hal

tersebut serta makin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan, maka pelayanan radiologi sudah selayaknya

memberikan pelayanan yang berkualitas. Penyelenggaraan pelayanan

radiologi umumnya dan radiologi diagnostik khususnya telah

13
dilaksankan diberbagai sarana pelayanan ksesehatan, mulai dari sarana

pelayanan kesehatan sederhana seperti puskesmas dan klinik – klinik

swasta, maupun saranan pelayanan kesehatan yang berskala besar

seperti rumah sakit kelas A. Dengan adanya perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang terjadi dewasa ini telah

memungkinkan berbagai penyakit dapat di deteksi dengan

menggunakan fasilitas radiologi diagnostik yaitu pelayanan yang

menggunakan radiasi pengion dan non pengion. Dengan

berkembangnya waktu, radiologi diagnostik juga telah mengalami

kemajuan yang cukup pesat baik dari peralatan maupun metodenya.

Adapun jenis – jenis pemeriksaan radiolgi Berdasarkan surat

keputusan Menteri Kesehatan RI No.1014/MENKE/SK/XI/2008

tentang standar pelayanan radiologi diagnostik disarana pelayanan

kesehatan yaitu meliputi:

a. Pelayanan radiodiagnostik

Pelayanan radiodiagnostik ini adalah pelayanan untuk

melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi pengion, meliputi

antara lain pelayanan X-ray konvensional, Computer Tomography

Scan/CT Scan dan mamografi.

b. Pelayanan Imejing Diagnostik

Pelayanan Imejing Diagnostik adalah pelayanan untuk

melakukan diagnosis dengan menggunakan radiasi non pengion,

14
antara lain pemeriksaan dengan magnetic resonance imaging/ MRI,

USG.

c. Pelayanan radiologi Intervensional

Pelayanan radiologi intervensional adalah pelayanan untuk

melakukan diagnosis dan terapi intervensi dengan menggunakan

peralatan radiologi X-ray (Angiografi, CT). Pelayanan ini memakai

radiasi pengion dan radiasi non pengion.

(Pohan, 2007) Penyebab kemungkinan yang menimbulkan

keterlambatan pemeriksaan radilogi antara lain yaitu:

a. Jam buka instalasi radiologi yang tidak tepat waktu

b. Tidak terkendalinya jenis variasi pemeriksaan radiodiagnostik

c. Tidak terkendalinya kedangan pasien konsultasi ke instalasi

radiologi

d. Belum tersusunnya rencana kerja harian, mingguan, dan bulanan

instalasi radiologi

e. Belum tersedianya prosedur persiapan pasien konsultasi radiologi

terkini

f. Belum tersebar luaskannya rencana kerja dan prosedur persiapan

pasien konsultasi radiologi.

15
4. Ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain.

Sudra (2010) Unit rawat inap merupakan unit dari rumah sakit

yang memiliki peran cukup penting dalam pelayanan kesehatan untuk

observasi, diagnosis, pengobatan, atau upaya pelayanan kesehatan

lainnya dengan cara menginap dirumah sakit (dalam Hardian, 2015).

Kurangnya tempat tidur diruang rawat inap lain, akan

berdampak terhadap keselamatan pasien. Selain itu kurangnya tempat

tidur diruang rawat inap juga dapat menyebabkan Length Of Stay

(LOS) pada pasien di unit gawat darurat meningkat karena pasien yang

akan dipindahkan keruang intensif atau ruang rawat inap lain dari Unit

Gawat Darurat (UGD) tertunda (Rose, et all, 2012).

Ketidak seimbangan jumlah pasien dan ketersedian rawat inap

salah satunya kurangnya ketersediaan tempat tidur dirawat inap dapat

berakibat pada memanjangnya masa rawat pasien di Unit Gawat

Darurat (UGD) atau dapat menyebabkan Length Of Stay (LOS) pasien

yang ada di UGD (Nurmansyah, Susilaningsih & Setiawan, 2014).

Jumlah tempat tidur yang tersedia disuatu rumah sakit

merupakan total dari jumlah tempat tidur yang tersedia dimasing –

masing bangsal perawatan yaitu diruang persalinan, diruang tindakan,

dan diruang gawat darurat tidak dihitung sebagai jumlah tempat tidur

yang tersedia, temapt tidur yang ditambahkan pada keadaan darurat

(misalnya saat terjadi wabah atau bencana alam) tidak dihitung

16
sebagai tempat tidur yang tersedia (Purwanto, Sugiarsi & Lestari,

2010).

2.1.4 Faktor – faktor yang dapat mengurangi Length Of Stay (LOS) pasien

di UGD

Menurut Shamsi (2015), ada faktor- faktor yang dapat mengurangi

Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) yaitu sebagai

berikut:

1. Tersedia fasilitas dirumah sakit seperti jumlah tempat tidur yang

kosong di unit lain yanh menerima pasien unit gawat darurat, fasilitas

yang tersedia dan peralatan didepertemen darurat seperti triase,

memiliki unit observasi, ruang operasi fungsional, melakukan tes yang

diperlukan, tempat diagnostik yang penting dalam membuat keputusan

yang cepat bagi pasien, akan memiliki efek khusus dalam mengurangi

Length Of Stay (LOS) pada pasien di unit gawat darurat.

2. Diagnosis pasien yang cepat sesuai masalah yang di alami

3. Tenaga kerja baik dokter atau perawat yang cukup dalam menangani

pasien yang datang

4. Menajemen di unit gawat darurat yang efektif dalam pembagian tugas

baik di laboratorium, penanganan pasien dan perawatan pasien (dalam

Sondakh, Bidjuni & Malara, 2017).

17
2.2 Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian (Bashkin et all, 2015) tentang Organizational factors

affecting length of stay in the emergency departement Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah observational study, dengan jumlah sampel yang di

lakukan dalam penelitian ini adalah sebanyak 105 pasien, hasil dalam penelitian

ini yaitu di antara pasien yang terdaftar di UGD selama shif pagi (07:00 hingga

15:00), 45 % menunggu lebih dari satu jam sebelum pemeriksaan dokter, di antara

pasien yang terdaftar di UGD selama malam hari shift (15:00 hingga 23:00), dan

64% dari pasien yang di amati mengalami perubahan pergantian perawat selama

mereka tinggal, rata – rata LOS untuk pasien adalah 564 menit atau kurang lebih 9

jam.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian yang di lakukan

dalam penelitian ini mengunakan desain kuantitatif observasional analitik

sedangkan yang akan di lakukan dalam penelitian ini menggunakan desain

deskriptif kuantitatif

Dalam penelitian (Pitang, Widjayanto & Ningsih, 2016), tentang pengaruh

perawat sebagai care giver terhadap Length Of Stay (LOS) di IGD DR. T. C.

Hillerss Maumere dengan pelaksanaan triage sebagai variabel moderasi, Desain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif observasional analitik

menggunakan pendekatan studi penampang analitik (analityc cross sectional

study). Sampel dalam penelitian ini adalah 20 responden untuk subjek perawat

dan 100 responden untuk subjek pasien. Sampel diambil dengan teknik quota

sampling. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 41 responden LOS

18
yang sesuai standar yang melakukan triage dengan tepat adalah 97,5% dan yang

tidak tepat adalah 2,5%. Dari 59 responden LOS yang tidak sesuai standar yang

melakukan triage dengan tepat sebesar 100% dan yang tidak tepat sebesar 0%.

Penentuan pengaruh triage terhadap LOS pasien di IGD RSUD dr.T.C.Hillers

Maumere dilakukan dengan uji fisher dan didapatkan p value sebesar 0.410 Nilai

p value dibandingkan dengan tingkat signifikan 0.05 dimana 0.410 >0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh triage terhadap LOS

pasien.

Perbedaan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian yang di lakukan

dalam penelitian ini mengunakan desain kuantitatif observasional analitik

sedangkan yang akan di lakukan dalam penelitian ini menggunakan desain

deskriptif kuantitatif dan teknik pada pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik quaota sampling sedangkan pada yang akan di lakukan

dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yaitu aksidental.

Sedangkan menurut penelitian (Ardiyani, 2015) analisis peran perawat

triage terhadap waiting time dan Length Of Stay (LOS) pada ruang triage di

Instalasi gawat darurat rumah sakit dr. Saiful Anwar Malang, penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kuantitatif observasional analitik yang mempelajari

determinant yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dan masalah

yang berkaitan dengan kesehatan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan

studi penampang analitik (analitic cross sectional study). Dari hasil penelitian ini

menjelaskan, bahwa persentase length of stay sebagian besar tidak sesuai standar

yaitu sebesar 81%.

19
Perbedaan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian yang di lakukan

dalam penelitian ini mengunakan desain kuantitatif observasional analitik

sedangkan yang akan di lakukan dalam penelitian ini menggunakan desain

deskriptif kuantitatif.

20
2.3 Kerangka Berpikir

2.3.1 Kerangka Teori

Faktor – faktor yang mempengaruhi Length


Of Stay (LOS) pasien di UGD

1. Waktu kedatangan pasien


z
Adalah waktu kedatangan pasien di Unit Gawat Darurat
(UGD) diwaktu shift pagi, shift siang, shift malam
(Powel et all, 2012).

2. Pemeriksaan Laboratorium
Waktu pemeriksaan laboratorium untuk hasil
laboratorium sampai ke Unit Gawat Darurat (UGD)
adalah 110 menit, ketika semakin lama waktu yang
dimunculkan maka waktu boarding pasien di UGD akan
semakin lama (Deviantony, Ahsan & setyoadi, 2017).
Length Of Stay (LOS)
3. Pemeriksaan radiologi pasien di UGD
Waktu pemeriksaan radiologi adalah kurang lebih 2 jam,
kualitas lamanya pemeriksaan radiologi dapat menjadi
pemicu lamanya pemeriksaan dan hasil pemeriksaan
radiologi tersebut (Kusumawati, 2015)

4. ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain


Kurangnya ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap
lain dapat menyebabkan Lengt Of Stay (LOS) pasien di
UGD meningkat karena pasien yang akan di pindahkan
keruang rawat inap dari UGD tertunda (Rose et all, 2012).

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


21
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M.

Dunda Limboto Kabupaten Gorontalo.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 Juli sampai dengan 31 Juli

2018

3.2 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian (sujarweni, 2014). Desain penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain

penelitian deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan sifat atau karakteristik dari

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat ini (Noor, 2017).

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh

peneliti sendiri untuk dipelajari sehingga dapat memperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulannya (Nursalam, 2011).

22
3.3.1 Variabel Tunggal

Variabel tunggal adalah variabel yang berdiri sendiri, tidak ada

variabel lain yang menyertainya (Sujarweni, 2014). Adapun variabel

dalam penelitian ini adalah faktor yang menpengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di UGD RSUD. Dr. M.M. Dunda Limboto.

3.3.2 Defenisi Operasional

Definisi operasional merupakan variabel operasional yang dilakukan

penelitian berdasarkan karakteristik yang diamati. Definisi operasional ditentukan

berdasarkan parameter ukuran dalam penelitian. Defenisi operasional

mengungkapkan variabel dari skala pengukuran masing-masing variabel tersebut

(Donsu, 2016).

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala


1 Waktu Adalah jumlah pasien pada Lembar observasi - Shift pagi Nominal
kedatangan waktu kedatangan di Unit (jam 07- jam
pasien Gawat Darurat (UGD) pada 14.00)
waktu shift pagi, shift siang - Shift siang
maupun shitf malam. (jam 14.00-jam
21.00)
- Shift malam
(jam 21.00-jam
07.00)
2 Pemeriksaan Adalah jumlah pasien yang Lembar observasi - Dilakukan Nominal
laboratorium dilakukan pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium dan waktu hasil Laboratorium
pemeriksaan laboratorium (110 menit)

23
tersebut keluar lebih dari 110 - Tidak
menit un dilakukan
pemeriksaan
Laboratorium
(-)

3 Waktu Adalah jumlah pasien yang Lembar observasi - Dilakukan Nominal


pemeriksaan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan
radiologi radiologi, dan waktu hasil radiologi
pemeriksaan radiologi tersebut (< 2 jam)
kurang lebih dari 2 jam. - Tidak
dilakukan
pemeriksaan
radiologi
4 Ketersediaan Ketersediaan tempat tidur Lembar observasi - Tersedia Nominal
tempat tidur diruang rawat inap lain untuk (tempat tidur
di ruang jumlah pasien yang akan diruang rawat
rawat inap dipindahkan dari UGD dan inap lain)
lain tidak tersedia tempat tidur - Tidak
untuk jumlah pasien yang akan tersedia
dipindahkan dari UGD (tempat tidur
dikarenakan tempat tidur yang diruang rawat
diruangan rawat inap tersebut inap lain)
terisi penuh dengan pasien.

24
3.4 Populasi dan sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sujarweni, 2014).

Populasi yang diambil dalam penelitian ini yaitu semua pasien

yang datang diruang unit gawat darurat di UGD RSUD Dr. M.M. Dunda

Limboto.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2016). Cara pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Accidental Sampling yaitu

pengambilan sampel secara aksidental dengan mengambil kasus atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia dsuatu tempat sesuai dengan

konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup

penelitian (Sujarweni, 2014). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah:

25
3.5.1 Data primer

Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti secara

langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara (Riyanto, 2011).

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui observasi langsung

kepada responden dengan menggunakan lembar observasi.

3.5.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari melalui metode

dokumentasi. Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk

mendapatkan data pasien yang Length Of Stay (LOS) di Unit Gawat

Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto .

3.5.3 Instument Penelitian

Instrumen penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data

berupa lembar obsevasi yang terdiri dari beberapa pernyataan yang

berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di UGD RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto. Lembar observasi

berisi karakteristik responden serta pernyataan yang berkaitan dengan

faktor-faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di Unit

Gawat Darurat (UGD).

26
3.6 Alur Penelitian

Mengajukan permohonan data awal


di RSUD Dr. M.M. Dunda Limboto

Menjelaskan tujuan penelitian kepada


semua perawat yang ada di UGD

Penyusunan proposal
penelitian

Permohonan penelitian

Pengambilan sampel

Pengisian lembar informend


consend

Pengisisan kuesioner

Pengumpulan lembar
kuesioner

Pengolahan data dan analisa


data

Hasil penelitian

Gambar 3.1 Alur Penelitian

27
3.7 Tehnik Pengolahan Data

Menurut Amran (2012) pengolahan data terdiri dari beberapa tahapan,

pengalahan ini harus dilakukan agar data siap untuk diuji dan dilakukan analisis.

Adapun tahap-tahap pengolahan data meliputi:

1. Cording merupakan tahap kegiatan mengklasifikasikan data dalam hal

ini peneliti telah memberikan kode masing-masing kelas sesuai dengan

tujuandikumpulkannya data. Data cording meliputi data yang

berbentuk huruf diubah menjadi data berbentuk angka/bilangan.

2. Data editing merupakan tahap kegiatan pengecekan data yang telah di

isi. Kelengkapan data diperiksa dengan cara memastikan bahwa lembar

check list yang terkumpul sudah memenuhi jumlah sampel

3. Data struktur merupakan tahap kegiatan analisis yang dilakukan

dengan menggunakan perangkat lunak.

4. Data entry merupakan tahap kegiatan memasukkan data kedalam

program atau fasilitas data.

5. Data clearing merupakan tahap kegiatan pemeriksaan kembali data

yang telah masuk kedalam computer dengan memeriksa apakah ada

kesalahan yang terjadi didalamnya. Clearing dapat dilakukan dengan

mengamati distribusi frekuensi dan memeriksa apakah ada nilai nilai

yang menyimpang.

28
3.8 Tehnik Analisis Data

Analisa data diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian

diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dalam penelitian (Sujarweni, 2014). Adapun analisa data dalam penelitian ini

adalah analisis univariat yang merupakan analisis yang bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoadmodjo, 2012). Analisis univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk

melihat gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien

di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto.

3.9 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2014), dalam etika penelitian ini ada 3 prinsip

yang harus di jalankan dalam penelitian yaitu:

3.9.1 Lembar persetujuan (Informed Concent)

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (Informed Concent).

Informed Concent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

denan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, jika subjek bersedia maka harus menandatangani

lembar persetujuan.

29
3.9.2 Tanpa Nama (Anonymity)

Merupakan masalah etika dalam penelitian keperawatan dengan

cara tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur, hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3.9.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah – masalah lainnya, semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset

30
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi penelitian

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto yang semula bernama RSU Limboto

adalah Rumah Sakit milik pemerintah Kabupaten Gorontalo yang berlokasi

diwilayah administrasi Kabupaten Gorontalo, didirikan pada tanggal 25

November 1963 dengan kapasitas awal tempat tidur 29 buah.

Melalui surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor

171/Menkes/SK/III/1994 RSU Dr. M.M. Dunda ditetapkan menjadi RSU kelas C

yang peresmiaannya pada tanggal 19 september 1994 bersamaan dengan

penggunaan nama Dr. Mansyoer Mohammad Dunda. Dalam perkembangannya

RSUD Dr. M.M Dunda limboto menjadi badan pengelola berdasarkan SK. Bupati

Gorontalo Nomor 171 Tahun 2002 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M.M Dunda Kabupaten Gorontalo. Sehingga

sejak Tahun Anggaran 2001 RSUD Dr. M.M Dunda Kabupaten Gorontalo mulai

dikembangkan secara bertahap.

4.1.2 Gambaran Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD)

Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

Kabupaten Gorontalo merupakan ruang Unit Gawat Darurat (UGD). Ruangan ini

memiliki 8 ruangan yakni ruang resusitas, observasi, obsgyn, interna, bedah,

isolasi OK kecil dan anak dengan total tempat tidur 26 buah.

31
4.1.3 Karakteristik Responden

Berdasarkan analisa data didapatkan hasil gambaran karakteristik responden

di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto sebagaimana

dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden.

Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)


Jenis Kelamin
Perempuan 16 43.2
Laki-Laki 21 56.8
Total 37 100
Umur
12-16 Tahun 3 8.1
17-25 Tahun 3 8.1
26-35 Tahun 1 2.7
36-45 Tahun 6 16.2
46-55 Tahun 10 27.0
56-65 Tahun 14 37.0
Total 37 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan jenis

kelamin yang paling banyak yaitu laki-laki dengan 21 responden

(56,8%) sedangkan perempuan berjumlah 16 responden (43,2%).

Penggolongan umur dilakukan berdasarkan penggolongan umur menurut

Depkes (2009). Penelitian yang dilakukan ditemukan responden dengan umur

yang paling banyak adalah responden yang berumur 46 tahun sampai dengan

umur 55 tahun yang berjumlah 10 responden (27,0%), sedangkan umur yang

paling sedikit adalah responden yang berumur 26 sampai 35 tahun yang berjumlah

1 responden (2,7%).

32
4.1.4 Waktu Kedatangan Pasien Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran waktu kedatangan

pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD M.M Dunda Limboto sebagaimana

dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan waktu kedatangan pasien di Unit

Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

NO Waktu Kedatangan Pasien Jumlah (n) Persentase (%)


1 Shift pagi 9 24.3
2 Shift siang 21 56.8
3 Shift malam 7 18.9
Total 37 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang datang di

waktu shift pagi berjumlah 9 responden (24,3%), shift siang berjumlah 21

responden (56,8%), dan shift malam berjumlah 7 responden (18,9%).

4.1.5 Waktu Pemeriksaan Laboratorium Sebagai Faktor Yang

Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD Dr. M.M

Dunda Limboto

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran waktu pemeriksaan

laboratorium di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

sebagaimana dalam tabel berikut :

33
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pemeriksaan laboratorium di Unit

Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

NO Waktu Pemeriksaan Laboratorium Jumlah Persentase (%)


1 Tidak dilakukan pemeriksaan 14 37.8
2 2 jam 10 27.0
3 3 jam 6 16.2
4 4 jam 4 10.8
5 5 jam 3 8.1
Total 37 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang tidak

melakukan pemeriksaan laboratorium berjumlah 14 responden (37,8%) sedangkan

yang melakukan pemeriksaan laboratorium berjumlah 23 responden (62,1%),

dengan responden yang paling banyak waktu pemeriksaannya yaitu 2 jam

berjumlah 10 responden (27,0%) sedangkan responden yang sedikit waktu

pemeriksaannya 3 jam berjumlah 3 responden (8,1%).

4.1.6 Waktu Pemeriksaan Radiologi Sebagai Faktor Yang Mempengaruhi

Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran pemeriksaan radiologi di

Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto sebagaimana dalam

tabel berikut :

34
Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pemeriksaan radiologi di Unit Gawat

Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

NO Waktu Pemeriksaan Radiologi Jumlah Persentase (%)


1 Tidak dilakukan pemeriksaan 16 43.2
2 2 jam 1 2.7
3 3 jam 11 29.7
4 4 jam 7 18.9
5 5 jam 2 5.4
Total 37 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang melakukan

pemeriksaan radiologi berjumlah 21 responden (56,7%) sedangkan yang tidak

dilakukan pemeriksaan radiologi berjumlah 16 responden (43,2%) dengan

responden yang paling banyak waktu pemeriksaannya yaitu 3 jam dengan jumlah

11 responden (29,7%) sedangkan responden yang sedikit dengan waktu

pemeriksaannya yaitu 2 jam berjumlah 1 responden (2,7%).

4.1.7 Ketersediaan Tempat Tidur Diruang rawat Inap Lain Sebagai Faktor

Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD RSUD Dr.

M.M Dunda Limboto

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan gambaran ketersediaan tempat tidur

diruang rawat inap lain di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda

Limboto sebagaimana dalam tabel berikut :

35
Tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan ketersediaan tempat tidur diruang

rawat inap lain RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

NO Ketersediaan Tempat Tidur Diruang Jumlah Persentase (%)


Rawat Inap Lian
1 Tersedia 1 2.7
2 Tidak tersedia 36 97.3
Total 37 100
Sumber : Data Primer 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang memiliki

keterseiaan tempat tidur diruang rawat inap lain berjumlah 1 (2,7%) sedangkan

responden yang tidak memiliki tempat tidur diruang rawat inap lain berjumlah 36

(97,3%).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS)

Pasien Di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Berdasarkan Waktu

Kedatangan Pasien

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 37 responden, 9 responden

(24,3%) datang dishift pagi, 21 responden (56,8%) datang dishift siang dan 7

responden (18,9%) datang dishift malam. Dari data tersebut dapat diketahui

bahwa jumlah responden yang datang diwaktu shift siang lebih banyak

dibandingkan pada waktu shift pagi dan shift malam. sedangkan dari data

dokumentasi yang peneliti tenemukan bahwa waktu kedatangan responden di

UGD pada waktu shift malam berjumlah 11 responden.

36
Menurut penelitian Deviantony, Ahsan & Setyoadi, (2017) menunjukan

bahwa waktu kedatangan pasien pada waktu shift siang hari memiliki

kemungkinan untuk terjadinya length of stay pasien dikarenakan pada waktu shift

siang jumlah kunjungan pasien yang datang meningkat dikarenakan pada waktu

ini jumlah kepadatan lalu lintas meningkat sehingga jumlah kecelakaan semakin

tinggi akibatnya pasien yang masuk ke UGD juga meningkat. Hasil penelitian ini

berbeda dengan penelitian Fatimah, Wihastuti dan Ningsih (2015) menunjukan

bahwa rata-rata responden tiba di UGD paling banyak diShift pagi yakni sebanyak

77 responden dan paling rendah adalah shift siang 58 responden.

Dalam penelitian ini, ditemukan 37 responden dan responden yang paling

banyak waktu kedatangannya yaitu dishift siang berjumlah 21 responden (56,8%),

hal ini dapat menimbulkan meningkatnya jumlah pasien di UGD, sehingga dapat

mengakibatkan length of stay pada pasien di UGD karena jumlah tenaga

kesehatan tidak seimbang dengan jumlah pasien yang masuk, jumlah tenaga

kesehatan di UGD per shiftnya berjumlah 5 perawat sedangkan jumlah pasien

yang masuk ke UGD rata-rata perharinya kurang lebih 50 pasien bahkan ada yang

sampai 100 pasien yang masuk dalam sehari, sehingga semua pasien yang masuk

di UGD tidak secara serentak tertangani dalam artian secara bertahap dan

tergantung tingkat keparahannya dimana pasien yang masuk dengan tingkat

keparahan atau yang mengancam nyawa atau kecacatan harus lebih dahulu

ditangani dibandingkan dengan pasien yang datang dengan tidak mengancam

nyawa atau kecacatan Hikmah Ridho Hardyanti, Djazuly Chalidyanto Tahun

2015).

37
Penelitian ini didukung oleh penelitian Timporok, Mulyadi & Malara

(2015), dengan hasil penelitiannya menunjukan bahwa dari 50 responden, 20

responden yang mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang cukup memiliki length

of stay yang baik dan 5 responden memiliki length of stay yang kurang baik dan 3

responden mengatakan tenaga kesehatan tidak cukup memiliki length of stay yang

baik dan 22 responden dengan length of stay yang kurang baik, dengan demikian

tenaga kesehatan terdapat hubungan dengan length of stay pasien.

Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti berasumsi bahwa waktu kedatangan

pasien diwaktu shift siang dapat mempengaruhi length of stay Pasien di Unit

Gawat Darurat (UGD).

4.2.2 Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS)

Pasien UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Berdasarkan Hasil

Pemeriksaan Laboratorium

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 37 responden, 23 responden

(62,1%) yang dilakukan pemeriksaan laboratorium sedangkan 14 responden

(37,8%) yang tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium. Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa jumlah responden yang dilakukan pemeriksaan laboratorium

lebih banyak dari pada jumlah responden yang tidak dilakukan pemeriksaan

laboratorium, karena setiap pasien yang masuk ke UGD semuanya akan diperiksa

laboratorium yang tujuannya untuk membantu megakkan diagnosa pada suatu

responden tetapi dari hasil penelitian ada beberapa responden yang tidak

dilakukan pemeriksaan laboratorium karena harus menunggu waktu dan jadwal

pemeriksaannya.

38
Sesuai dengan penelitian Deviantony, Ahsan & Setyoadi (2017), Waktu

pemeriksaan laboratorium dimana waktu minimal untuk hasil laboratorium

sampai ke Unit Gawat Darurat (UGD) adalah 110 menit. Semua pasien yang

dirawat wajib dilakukan pemeriksaan laboratorium terkait dengan kondisi yang

dialami oleh pasien. Ketika semakin lama waktu dignosis dimunculkan maka

waktu boarding pasien di UGD akan semakin lama, begitupula sebaliknya ketika

waktu diagnosa semakin cepat maka waktu tunggu pasien di UGD akan semakin

cepat.

Dalam penelitian ini, ditemukan 37 responden dan responden yang

dilakukan pemeriksaan laboratorium berjumlah 23 responden (62,1%) dengan

waktu pemeriksaannya melebihi dari 110 menit dengan jumlah responden yang

paling banyak dengan waktu hasil pemeriksaan laboraorium tersebut adalah

berjumlah 10 responden (27.0 %) dengan waktu 2 jam dan jumlah responden yang

paling sedikit dengan waktu 5 jam berjumlah 3 responden (8,1%), dalam

penelitian ini responden mengatakan bahwa hasil dari pemeriksaan laboratorium

belum keluar dan harus menunggu hasil pemeriksaan tersebut, oleh sebab itu

lamanya hasil pemeriksaan laboratorium keluar dapat menyebabkan length of stay

pasien.

Dari data informasi yang peneliti dapatkan bahwa ada salah satu perawat

yang kerja dirumah sakit mengatakan bahwa lama waktu hasil pemeriksaan

laboratorium memang rata-rata kurang lebih 2 jam dikarenakan alat yang

digunakan untuk melakukan pemeriksaan tersebut hasil pemeriksaanya

membutuhkan waktu selama 2 jam untuk hasilnya bisa keluar.

39
Penelitian ini didukung oleh Lapic & Rogic, (2015), mengatakan bahwa

pemeriksaan laboratorium memiliki pengaruh terhadap length of stay pasien di

UGD karena semakin lama hasil laboratorium dikeluarkan, semakin lama length

of stay pasien di UGD, maka semakin tinggi pula tingkat mortalitas dan

morbiditas pasien di UGD, pemanfaatan yang memadai dari pengujian

laboratorium sangat berkontribusi pada kualitas keseluruhan dan efisiensi

layananan laboratorium.

Jadi, peneliti berasumsi bahwa waktu pemeriksaan laboratorium dapat

mempengaruhi length of stay pasien di unit gawat darurat

4.2.3 Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS)

Pasien Di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Berdasarkan Waktu

Pemeriksaan Radiologi

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 37 responden, 21 responden

(56,7%) yang dilakukan pemeriksaan radiologi sedangkan 16 responden (43,2%)

yang tidak dilakukan pemeriksaan radiologi. Dari data tersebut dapat diketahui

bahwa jumlah responden yang dilakukan pemeriksaan radiologi lebih banyak dari

pada jumlah responden yang tidak dilakukan pemeriksaan radiologi. Karena setiap

pasien yang masuk ke UGD akan dilakukan pemeriksaan radiologi, tetapi

pemeriksaan radiologi ini hanya tergantung pada jenis penyakitnya saja yang

tujuannya untuk membantu megakkan diagnosa pada suatu responden akan tetapi

dari hasil penelitian ada beberapa responden yang tidak dilakukan pemeriksaan

radiologi karena harus menunggu waktu dan jadwal pmeriksaannya.

40
Menurut Depkes (2007), waktu tunggu hasil radiologi adalah dalam waktu

kurang lebih 2 jam. Lama waktu tunggu pasien mencerminkan bagaimana rumah

sakit mengelola komponen pelayanan yang disesuaikan dengan situasi dan

harapan pasien (dalam Mawarni & Permanasari, 2014).

Dari hasil penelitian seluruh responden yang berjumlah 37 responden dan

yang dilakukan pemeriksaan radiologi berjumlah 21 responden dan waktu hasil

pemeriksaannya lebih dari 2 jam, dari 21 responden yang dilakukan pemeriksaan

waktu hasil pemeriksaan yang paling banyak yaitu 3 jam yang berjumlah 11

responden (29,7%) dan jumlah responden yang paling sedikit waktu hasil

pemeriksaannya berjumlah 2 responden (5,4%) dengan waktu hasil

pemeriksaannya 5 jam, lama hasil pemeriksaan radiologi ini disebabkan karena

jumlah pasien semakin hari semakin meningkat sehingga yang melakukan

pemeriksaan juga semakin banyak hasilnyapun semakin lama, sehingga

responden diruang UGD yang dilakukan pemeriksaan radiologi harus menunggu

hasil dari pemeriksaan tersebut akibatnya length of stay pasien di UGD juga

semakin lama.

Dari data informasi yang peneliti dapatkan bahwa ada salah satu perawat

yang kerja dirumah sakit mengatakan bahwa lama waktu hasil pemeriksaan

radiologi disebabkan karena tidak ada dokter yang selalu stay di ruang radiologi

dan dokter yang bekerja diruang radiologipun hanya sendiri dan hasilnya pun

kadang dibawah kerumah untuk dibaca hasilnya, sehingga hasilnyapun semakin

lama.

41
Penelitian ini didukung oleh Yusri, (2015), bahwa antrian yang terjadi di

Rumah Sakit, disebabkan oleh jumlah kedatangan pasien melebihi kemampuan

fasilitas pelayanan yang tersedia/ ada sehingga antrian yang terjadi cukup panjang

dan akan mengakibatkan waktu tunggu yang lama.

Adapun menurut suryahanto (2012) Kualitas lamanya pemeriksaan

radiologi dapat menjadi pemicu lamanya pemeriksaan diantaranya yaitu reliability

(kehandalan) yaitu memberikan pelayanan yang terbaik dan mengikuti standar

pelayanan minimal (SPM)  2 jam dan lama waktu pemeriksaan radiologi yang

dilakukan saat emergensi akan mempengaruhi waktu pelayanan di UGD sehingga

dapat mempengaruhi length of stay pasien, di mulai dari pendaftaran, pemeriksaan

dan hasil. Bukti langsung meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, petugas dan

sarana komunikasi (dalam Kusumawati, 2015). Adapun penyebab kemungkinan

yang menimbulkan keterlambatan dalam pemeriksaan radiologi salah satunya

yaitu tidak terkendalinya kedatangan pasien konsultasi keinstalasi radiologi

(Pohan, 2007).

Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti berasumsi bahwa pemeriksaan

radiologi dapat mempengaruhi length of stay pasien di unit gawat darurat, karena

jumlah kunjungan pasien yang datang untuk melakukan pemeriksaan semakin

banyak sedangkan dokter yang bekerja diruang radiologi tersebut hanya sendiri

untuk melakukan pembacaan hasil dari pemeriksaan tersebut, akibatnya semakin

banyak jumlah kunjungan pasien untuk melakukan pemeriksaan maka semakin

lama pula waktu pemeriksaan dan hasil pemeriksaannya, karena harus menunggu

antrian tersebut, sehingga dapat menyebabkan length of stay pada pasien.

42
4.2.4 Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS)

Pasien Di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto Berdasarkan

Ketersediian Tempat Tidur Di Ruang Rawat Inap Lain

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari 37 responden, 1 responden

(2,7%) yang memiliki ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain

sedangkan 36 responden (97,3%) yang tidak memiliki ketersediaan tempat tidur

diruang rawat inap lain.

Kurangnya tempat tidur di ruang rawat inap lain, akan berdampak

terhadap keselamatan pasien. Selain itu kurangnya tempat tidur diruang rawat

inap juga dapat menyebabkan length of stay pada pasien di Unit Gawat Darurat

(UGD) meningkat karena pasien yang akan dipindahkan keruang intensif atau

ruang rawat inap lain dari Unit Gawat Darurat (UGD) tertunda (Rose, et all,

2012).

Berdasarkan hasil penelitian, pada saat peneliti temukan dilokasi penelitian

bahwa responden mengatakan ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain

sudah penuh dengan pasien oleh karena itu responden yang dirawat di UGD

mengalami length of stay tetapi ada juga responden yang mengatakan ada

ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain akan tetapi belum dipindahkan

karena masih menunggu hasil dari pemriksaan laboratorium tersebut.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Nurmansyah, Susilaningsih

dan setiawan (2014) yaitu length of stay pasien di UGD adalah rata-rata 442

menit/ 7,37 jam. Maksud length of stay pasien di UGD dalam penelitian ini adalah

lamanya pasien berada di UGD sejak berstatus sebagai pasien yaitu pasien yang

43
berada di UGD lebih dari 6 jam sebelum masuk rawat inap, dirujuk, meninggal

dunia dan atau dipulangkan. Salah satu bertambahnya length of stay pasien di

UGD adalah tertahannya pasien untuk mendapatkan ruangan rawat inap akibat

terbatasnya tempat tidur atau tempat tidur tersebut sudah penuh dengan pasien

lain dan ketidak seimbangan jumlah pasien dan ketersediaan tempat tidur diruang

rawat inap dapat menyebabkan length of stay pada pasien di UGD.

Selain itu kurangnya tempat tidur diruang rawat inap juga dapat

menyebabkan length of stay pada pasien di UGD meningkat karena pasien yang

akan di pindahkan keruang intensif atau ruang rawat inap lain dari UGD tertunda

(Rose, et all 2012).

Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti berasumsi bahwa ketidak

tersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain dapat menyebabkan pasien di

UGD mengalami length of stay karena pasien yang sudah di putuskan oleh

perawat untuk bisa dipindakan dari UGD keruang rawat inap lain tertunda.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Respondennya menolak untuk dijadikan sebagai responden dan peneliti

harus menunggu responden lain yang masuk ke Unit Gawat Gawat Darurat

(UGD) dan menunggu selama lebih dari 6 jam responden yang tinggal di

UGD tersebut.

44
2. Keterbatasan waktu, karena Peneliti melakukan penelitian ini hanya

diwaktu shift pagi dan shift siang sedangkan diwaktu shift malam peneliti

tidak melakukan penelitian dimalam hari takutnya menggangu waktu

istrahat responden.

3. Rata-rata yang diobservasi langsung oleh peneliti berjumlah 37 responden,

responden yang datang dishift pagi berjumlah 9 responden (24,3%), shift

siang berjumlah 21 responden (56,8%) dan shif malam berjumlah 7

responden (18,9%), sedangkan yang didapat dalam studi dokumentasi

ternyata jumlah pasien yang masuk dishift malam berjumlah 11

responden.

45
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuaraikan diatas

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Waktu kedatangan pasien sebagai faktor yang mempengaruhi Length Of Stay

(LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda Limboto

waktu kedatangan pasien diwaktu Shift pagi berjumlah 9 (24,3%), shift siang

berjumlah 21 responden (56,8%), shift malam berjumlah 7 responden

2. Waktu pemeriksaan laboratorium sebagai faktor yang mempengaruhi Length

Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda

Limboto, yaitu yang dilakukan pemeriksaan laboratorium berjumlah 23

responden (62,1%) dan yang tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium

berjumlah 14 responden (37,8%)

3. Waktu pemeriksaan radiologi sebagai faktor yang mempengaruhi Length Of

Stay (LOS) pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr. M.M Dunda

Limboto, yaitu yang melakukan pemeriksaan berjumlah 21 responden

(56,7%) dan yang tidak melakukanpemeriksaan berjumlah 16 responden

(43,2%).

4. Ketersediaan tempat tidur diruang rawat inap lain sebagai faktor yang

mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat darurat (UGD)

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto yaitu yang tidak memiliki ketersediaan

46
tempat tidur berjumlah 36 responden (97,3%) dan yang memiliki ketersediaan

tempat tidur berjumlah 1 responden (2,7%)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

saran yang diberkan oleh peneliti adalah :

1. Bagi Institut Rumah Sakit

Penelitian ini diharapakan bagi rumah sakit agar dapat lebih memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat

Darurat (UGD).

2. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagaibahan ajar tambahan untuk

diberikan kepada mahasiswa-mahasiswa kesehatan agar kelak dapat dipelajari

oleh calon-calon tenaga kesehatan.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya

dimana penelitian ini dapat menjadi acuan peneliti selanjutnya untuk

melakukan penelitian lebih menitik beratkan sebarapah besar faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat

Darurat (UGD) dan lebih memperbanyak jumlah responden yang di ambil

dan begitu juga dengan waktu kedatangannya harus diteliti pada waktu shif

malam.

47
DAFTAR PUSTAKA

Ardiyanti, V. M., W, M. T., & K, R. E. (2015). Analisis peran perawat triage


terhadap waiting time dan length of stay pada ruang triage. Volume 3,
Nomor 2, 39-50.

Amran, Y. 2012. Pengolahan dan Analisis Data Statistik di Bidang Kesehatan.


Jakarta: FKIK UIN Ciputat.

Bashkin, O., Caspi, S., Haligoa, R., Mizrahi, S., & Stalnikowicz, R. (2015).
organizational factors affecting length of stay in the emergency
departement. 1-7.

Chalidyanto, H. R. (2015). analisis perbedaan respon time perawat terhadap


pelayanan gawat darurat. volume 3 nomor 1.

Deviantony, F., Ahsan, & Setyoadi. (2017). Analisis yang berhubungan dengan
waktu tunggu pasien setelah keputusan rawat inap di putuskan di zona
kuning instalasi gawat darurat . Volume 2, Nomor 2, 110-116.

Dr. Jenita Doli Tine Donsu, S. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Dr. dr Yuyun Yueniwati P.W., M. S. (2014). Prosedur pemeriksaan radiologi


untuk mendeteksi kelainan dan cedera tulang belakang. malang: Elektrolit
pertama dan terbesar di indonesia.

Fatimah, M., Wihastuti, T. A., & Ningsih, D. K. (2015). Analisi faktor penyebab
keterlambatan tindakan dengan Length Of Stay (LOS) patients admission
Di IGD.

Hardyanti, H. R., & Chalidyanto, D. (2015). Hubungan status kegawat daruratan


dengan penilaian terhadap pelayanan IGD. Volume 3, Nomor 1, 80-88.

Hardian, A. H. (2015). Analisis efisiensi pelayanan rawat inap rumah sakit.


Naskah Publikasi.

Hidayat, A. A. (2014) Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta: Salemba Medika

Indonesia, k. k. (2011). Profil Kesehatan Indonesia.

Kusuwati, G. (2015). Hubungan lama waktu pemeriksaan radiologi dengan lama


waktu pelayanan pasien di instalasi gawat darurat. Naskah Publikasi.

48
Lapic, I., & Rogic, D. (2015). Laboratory Utilization In The Emergency
department Are The Requsted Tests Patient Oriented. 81-83.
Lubis, I. K., & Susilawati (2017). Analisis length of stay (LOS) berdasarkan
faktor prediktor pada pasien DM Tipe II. Volume 2, Nomor 2,
161-166.

Mahendrawathi, sasmita, A., & Mukhlason, A. (2012). Perencanaan sumber daya


manusia di instalasi gawat darurat rumah sakit ABC menggunakan
kombinasi simulasi dan optimalisasi. Volume 4, Nomor 2, 116-126.

Mawarni, G. E., & Permanasri, V. Y. (2014). Analisis waktu tunggu pelayanan


CT Scan di instalasi radiagnostik. 1-19.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (2008) Nomor 1014/Menkes/Sk/XI/2008


tentang Standar pelayanan radiologi diagnostik di sarana pelayanan
kesehatan

Muttaqin, A. (2008). Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan dengan


gangguan sisstem persarafan. jakarta: Salemba Medika.

Noor, J. 2017. Metodologi Penelitian : Skripsi Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana

Notoadmodjo, S. 2010 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2011). konsep dan peranan metodologi penelitian ilmu keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Nurmansyah, E., Susilaningsih, F. S., & Setiawan. (2014). Tingkat


ketergantungan dan lama perawatan pasien rawat observasi di IGD.
Volume 2, Nomor 3, 191- 200.

Pratiwi, W. m., & Elvandari, W. (2016). Kuliah jurusan apa? Kedokteran.


Jakarta: PT Gramedia pustaka utama.

Pitang, Y., Widjayanto, E., & Ningsih, D.K. (2016). pengaruh peran perawat
sebagai care giver terhadap leng of stay (LOS) . volume 4, nomor 2, 240-
255.

Purwanto, Sugiarsi, S., & Lestari, T. (2010). Hubungan kunjungan pasien rawat
inap dengan persentase tempat tidur. Volume 4, Nomor 1, 74-91.

Pohan, I. S. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan dasar-dasar pengertian


dan penerapan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

49
Rinjani, V., & Triyanti, E. (2016). Analisis efisiensi penggunaan tempat tidur per
ruangan berdasarkan indikator depkes dan barber jonhson. volume 4,
nomor 2, 38-45.

Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan . Yogyakarta:


Nuha Medika.

Rose, L., Grey, S., Burns, K., Atzema, C., Kiss, A., Worter, A., et al. (2012).
Emergency departement length of stay for patients requiring menchanical
ventilation: a prospective observasional study, 1-7.

Sondakh, N. A., Bidjuni, H., & Malara, R. T. (2017). Hubungan tingkat


kegawatan dengan lama tinggal pasien di UGD. Volume 5, Nomor 1, 1-6.

Sugiyono, P. D. (2016). Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.


Bandung: Alfabeta CV.

Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta:


Penerbit Gava Media.

Suryadi, A. (2017). Sistem pendukung keputusan penetapan pelayanan kunjungan


pasien rawat inap dan rawat jalan pada unit gawat darurat. Volume 7, No
mor 1, 19-28.

Timporok, O. P., Mulyadi, & Malara, R. (2015). Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Waktu Tunggu Pasien Instalasi gawat Darurat. Volume 3,
Nomor 2, 1-8.

Yusri, M. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Waktu Tunggu


Pemeriksaan Foto Toraks . Volume 2, Nomor 1, 64-71.

50
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti saya bersedia untuk

berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “Gambaran

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien di UGD

RSUD Dr. M.M Dunda Limboto”. Yang akan di lakukan oleh

Nama : Sri Amelia Ulama

Nim : 841414116

Pendidikan : Mahasiswa semester VIII, program studi ilmu

keperawatan Universitas Negeri Gorontalo

Saya mengerti dalam penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap

saya dan segala informasi yang saya berikan di jaga kerahasiaannya. Dengan suka

rela dan tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Saya bersedia menjadi responden

dalam penelitian ini.

Gorontalo, 2018

Responden

(....................................)

51
Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI

Petunjuk pengisian : Isilah data di bawah ini dengan lengkap. Berilah tanda check

list ( √ ) pada kotak yang telah disediakan sesuai dengan jawaban anda

Karakteristik Responden

Nama Responden / Inisial :

Umur responden :

Jenis kelamin : Perempuan Laki - laki

NO Faktor – faktor yang mempengaruhi Length Of Stay (LOS) pasien di UGD


1 Waktu kedatangan
a. Shift Pagi (jam 07- jam 14.00)
b. Shift Siang (jam 14.00-jam 21.00)
c. Shift Malam (jam 21.00-jam 07.00)
2 Waktu pemeriksaan laboratorium
a. Dilakukan pemeriksaan Laboratorium (110 menit)
b. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium
3 Waktu pemeriksaan radiologi
a. Dilakukan pemeriksaan radiologi (< 2 jam )
b. Tidak dilakukan pemeriksaan radiologi
4 Ketersediaan tempat tidur di ruang rawat inap lain
a. Tersedia (tempat tidur/bet tidak penuh dengan
pasien)
b. Tidak tersedia (tempat tidur/bet penuh dengan
pasien)

52
MASTER TABEL
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LENGTH OF STAY PASIEN DI UGD
RSUD M.M DUNDA LIMBOTO
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien Di UGD
Responden L/P Umur Waktu Waktu
Waktu pemeriksaan
kedatangan Pemeriksaan Ketersediian Tempat Tidur Diruang
Radiolgi
Pasien Laboratorium Rawat Inap Lain
R1 L 63 Shift malam 0 0 Tidak tersedia
R2 P 54 Shift siang 0 3 Tidak tersedia
R3 L 17 Shift siang 0 0 Tidak tersedia
R4 L 58 Shift malam 5 jam 4 jam Tidak tersedia
R5 L 21 Shift malam 0 5 jam Tidak tersedia
R6 L 60 Shift siang 3 jam 3 jam Tidak tersedia
R7 L 57 Shift malam 4 jam 0 Tidak tersedia
R8 P 43 Shift malam 5 jam 4 jam Tidak tersedia
R9 L 63 Shift siang 2 jam 3 jam Tidak tersedia
R10 P 37 Shift siang 2 jam 0 Tidak tersedia
R11 P 64 Shift siang 2 jam 4 jam Tidak tersedia
R12 P 50 Shift pagi 0 0 Tidak tersedia
R13 L 54 Shift siang 4 jam 3 jam Tidak tersedia
R14 L 58 Shift pagi 0 3 jam Tidak tersedia
R15 P 52 Shift siang 3 jam 2 jam Tidak tersedia
R16 L 47 Shift malam 0 5 jam Tidak tersedia
R17 L 60 Shift pagi 3 jam 0 Tidak tersedia
R18 L 45 Shift siang 3 jam 0 Tidak tersedia

53
R19 P 63 Shift siang 0 0 Tidak tersedia
R20 L 21 Shift pagi 0 0 Tidak tersedia
R21 L 63 Shift siang 2 jam 0 Tidak tersedia
R22 L 54 Shift siang 0 3 jam Tidak tersedia
R23 P 65 Shift siang 0 3 jam Tidak tersedia
R24 P 47 Shift siang 2 jam 3 jam Tidak tersedia
R25 P 16 Shift pagi 0 4 jam Tidak tersedia
R26 P 42 Shift siang 2 jam 3 jam Tidak tersedia
R27 L 56 Shift siang 0 4 jam Tidak tersedia
R28 L 50 Shift siang 4 jam 0 Tidak tersedia
R29 P 37 Shift malam 0 0 Tidak tersedia
R30 L 47 Shift siang 3 jam 0 Tidak tersedia
R31 P 14 Shift pagi 2 jam 0 Tidak tersedia
R32 P 13 Shift pagi 2 jam 0 Tidak tersedia
R33 L 59 Shift siang 2 jam 3 jam Tidak tersedia
R34 L 47 Shift pagi 3 jam 4 jam Tersedia
R35 P 44 Shift siang 2 jam 3 jam Tidak tersedia
R36 L 64 Shift pagi 5 jam 4 jam Tidak tersedia
R37 P 34 Shift siang 4 jam 0 Tidak tersedia

54
Lampiran 4

HASIL PENGOLAHAN DATA STATISTIK

Frequencies
Statistics
Jenis kelamin
Valid 37
N
Missing 0

Jenis kelamin
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Laki-laki 21 56,8 56,8 56,8
Valid perempuan 16 43,2 43,2 100,0
Total 37 100,0 100,0

Frequencies
Statistics
umur
Valid 37
N
Missing 0

55
Umur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
17-25 Tahun 3 8,1 8,1 8,1
26-35 Tahun 1 2,7 2,7 10,8
36-45 Tahun 6 16,2 16,2 27,0
Valid 46-55 Tahun 10 27,0 27,0 54,1
56-65 Tahun 14 37,8 37,8 91,9
12-16 Tahun 3 8,1 8,1 100,0
Total 37 100,0 100,0

Frequencies
Statistics
Waktu kedatangan pasien
Valid 37
N
Missing 0

Waktu Kedatangan Pasien


Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Shift Pagi 10 24,3 24,3 24,3
Shift 2 56,8 56,8 81,1
Siang
Valid
Shift 7 18,9 18,9 100,0
malam
Total 37 100,0 100,0

56
Frequencies

waktu pemeriksaan laboratorium


Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
tidak 14 37,8 37,8 37,8
dilakukan
2 jam 10 27,0 27,0 64,9
Valid 3 jam 6 16,2 16,2 81,1
4 jam 4 10,8 10,8 91,9
5 jam 3 8,1 8,1 100,0
Total 37 100,0 100,0

waktu pemeriksaan radiologi


Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
tidak 16 43,2 43,2 43,2
dilakukan
2 jam 1 2,7 2,7 45,9
Valid 3 jam 11 29,7 29,7 75,7
4 jam 7 18,9 18,9 94,6
5 jam 2 5,4 5,4 100,0
Total 37 100,0 100,0

57
Frequencies
Statistics
Ketersediaan Tempat Tidur
diruang rawat inap lain
Valid 37
N
Missing 0

Ketersediaan Tempat Tidur Diruang Rawat Inap Lain


Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Tidak 36 97,3 97,3 97,3
tersedia
Valid
Tersedia 1 2,7 2,7 100,0
Total 37 100,0 100,0

58
Lampiran 5

59
Lampiran 6

60
Lampiran 7

61
Lampiran 8

62
Lampiran 9

DOKUMENTASI PENELITIAN

63
64
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length Of Stay (LOS) Pasien


di UGD RSUD Dr. M. M Dunda Limboto
Sri Amelia Ulama1, dr. Zuhriyana K. Yusuf, M. Kes2, Rachmawaty D. hunawa,
S.Kep, Ns, M.Kep3
1. Mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan
2. Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan
3. Dosen Program Studi Sarjana Keperawatan

ABSTRAK

Sri Amelia Ulama, 2018. Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Length


Of Stay (LOS )Pasien Di UGD RSUD M. M Dunda Limboto. Skripsi, Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri
Gorontalo, Pembimbing 1 dr. Zuhriana K. Yusuf M.Kes, Pembimbing 2
Rachmawaty D. Hunawa S.Kep, Ns M.Kep.
Length Of Stay (LOS) merupakan suatu rentang waktu kedatangan pasien
yang gawat darurat yang di ukur mulai dari pasien datang sampai dipindahkan ke
unit lain. Standar LOS pasien di UGD RSUD Dr. M.M Dunda Limboto adalah 6
jam tetapi terdapat LOS yang memanjang pada pasien yaitu 8 jamsampai 24 jam.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang
mempengaruhi length of stay pasien di UGD RSUD Dr. M. M Dunda Limboto.
Jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya
semua pasien yang datang di UGD yang mengalami LOS di UGD. Jumlah sampel
37 responden menggunakan teknik accidental sampling. Analisa data
menggunakan analisis univariat
Hasil penelitian diperoleh waktu kedatangan pasien shift pagi 9 responden
(24,3%), shift siang 21 responden (56,8%) dan shift malam 7 responden (18,9%),
waktu pemeriksaan laboratorium didapatkan yang paling banyak 2 jam yaitu 10
responden (27%) dan yang paling sedikit dengan waktu 5 jam 3 responden
(8,1%), waktu pemeriksaan radiologi didapatkan yang paling banyak dengan
waktu 3 jam 11 responden (29,7%) dan yang paling sedikit dengan waktu 5 jam 2
responden (5,4%). Yang tidak memiliki tempat tidur diruang rawat inap lain 36
responden (97,3%) dan yang memiliki tempat tidur diruang rawat inap lain 1
responden (2,7%). Disimpulkan bahwa keempat faktor tersebut dapat
mempengaruhi LOS pasien di UGD. Disarankan bagi Rumah Sakit agar dapat
lebih memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi LOS pasien di UGD.
Kata Kunci : Length Of Stay (LOS)
Daftar Pustaka : 35 (2008-2017)

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

PENDAHULUAN
Length Of Stay (LOS) Dari data yang di peroleh di
merupakan suatu rentang waktu Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr.
kedatangan pasien yang gawat darurat M.M. Dunda Limboto bahwa jumlah
yang di ukur mulai dari pasien datang pasien yang masuk setiap hari bisa
sampai di transfer atau dipindahkan ke mencapai 50 pasien bahkan ada yang
unit lain. Length Of Stay (LOS) juga sampai 100 pasien dalam sehari
tidak hanya untuk melihat lama hari dengan keluhan yang berbeda – beda
perawatan pada pasien di ruang rawat pula, sedangkan Length Of Stay (LOS)
inap namun juga di Unit Gawat pasien yang tinggal di Unit Gawat
Darurat (UGD) suatu rumah sakit Darurat (UGD) juga tidak dapat di
(Ardiyani, 2015). perkirakan atau di ukur seberapa lama
Secara international, standar pasien harus tinggal di Unit Gawat
lamanya Length Of Stay (LOS) di Unit Darurat (UGD) karena tergantung dari
Gawat Darurat (UGD) adalah kurang adanya ketersediaan tempat tidur di
dari 8 jam (Rose, et all, 2012). Namun ruang rawat inap lain.
di beberapa negara seperti di Inggris, Dari hasil survey awal yang di
Australia, Iran, Kanada dan Amerika, lakukan di RSUD Dr. M. M. Dunda
waktu Length Of Stay (LOS) pasien di Limboto, standar Length Of Stay
Unit Gawat Darurat (UGD) adalah 4 (LOS) pasien di unit gawat darurat
jam (Pitang, Widjayanto & Ningsih, adalah 6 jam dan terdapat Length Of
2016). Stay (LOS) yang memanjang pada
Di Indonesia sendiri, Length pasien, yaitu 8 jam, bahkan ada yang
Of Stay (LOS) pasien di Unit Gawat sampai menginap kurang lebih selama
Darurat (UGD) belum ada standar 24 jam atau sehari. Dikarenakan
pasti mengenai Length Of Stay (LOS) tergantung dari jumlah pasien yang
pasien namun di salah satu rumah masuk, dan ruang rawat inap lain yang
sakit yang ada di Indonesia yaitu penuh dengan pasien atau tempat tidur
RSUD dr. T. C. Hillers Maumere, yang di penuhi oleh pasien – pasien
Length Of Stay (LOS) nya adalah 6 yang lain.
jam, namun pada kenyataannya
banyak keluhan pasien terhadap METODOLOGI PENELITIAN
lamanya pelayanan oleh perawat, dan Desain penelitian yang di
setelah pasien mendapatkan perawatan gunakan dalam penelitian ini adalah
masih harus menunggu lebih dari 10 kuantitatif dengan menggunakan
jam untuk kemudian di pindahkan ke desain penelitian deskriptif. Populasi
ruang perawatan lain (Pitang, yang di ambil dalam penelitian ini
Widjayanto & Ningsih, 2016). Di yaitu semua pasien yang datang di
karenakan ada beberapa faktor yang ruang unit gawat darurat yang
mempengaruhi Length Of Stay (LOS) mengalami Length Of Stay (LOS) di
pasien di Unit Gawat Darurat (UGD) UGD RSUD Dr. M. M. Dunda
tersebut di antaranya yaitu waktu Limboto, dengan tehnik pengambilan
kedatangan pasien, Menurut Powel et sampel menggunakan accidental
all (2012) sampling. Sampel penelitian sejumlah
37 orang yaitu yang mengalami LOS.

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

HASIL PENELITIAN Waktu Kedatangan Pasien Sebagai


Berdasarkan hasil penelitian terh Faktor Yang Mempengaruhi
adap 37 responden adalah sebagai ber Length Of Stay (LOS) Pasien di
ikut: UGD RSUD Dr. M. M Dunda
Karakteristik RespondenBerdasar Limboto
kan. Berdasarkan hasil penelitian
Karakteristikrespondenberdasar didapatkan gambaran waktu
kan jenis kelamin dan umur rsponden kedatangan pasien di Unit Gawat
dalam tabel 4.1 berikut ini : Darurat (UGD) RSUD M. M Dunda
Limboto sebagaimana dalam tabel
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berikut :
Berdasarkan Umur dan jenis kelamin Tabel 4.2 Distribusi responden
di UGD RSUD Dr. M. M Dunda berdasarkan waktu kedatangan pasien
Limboto. di Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD
Variabel Frekuensi Persentase Dr. M. M Dunda Limboto
(n) (%)
NO Waktu Jumlah Persentase
Jenis Kelamin
Kedatangan (%)
Perempuan 16 43.2
Pasien
Laki-Laki 21 56.8
1 Shift pagi 9 24.3
Total 37 100 2 Shift siang 21 56.8
Umur 3 Shift malam 7 18.9
12-16 Tahun 3 8.1 Total 37 100
17-25 Tahun 3 8.1 Sumber : Data Primer 2018
26-35 Tahun 1 2.7
36-45 Tahun 6 16.2
46-56 Tahun 10 27.0 Berdasarkan tabel diatas dapat
56-65 Tahun 14 37.0 diketahui bahwa responden yang
Total 37 100 datang di waktu shift pagi berjumlah 9
Sumber : Data Primer 2018 responden (24.3 %), shift siang
berjumlah 21 responden (56.8 %), dan
Berdasarkan tabel di atas dapat shift malam berjumlah 7 responden
diketahui bahwa responden dengan (18.9 %).
jenis kelamin yang paling banyak Waktu Pemeriksaan Laboratorium
yaitu laki-laki dengan 21 responden Sebagai Faktor Yang Mempengaru
(56.8 %) sedangkan perempuan hi Length Of Stay (LOS) Pasien di
berjumlah 16 responden (43.2 %). UGD RSUD Dr. M. M Dunda
Penggolongan umur dilakukan Limboto
berdasarkan penggolongan umur Berdasarkan hasil penelitian
menurut Depkes (2009). Penelitian didapatkan gambaran waktu
yang dilakukan di temukan responden pemeriksaan laboratorium di Unit
dengan umur yang paling banyak Gawat Darurat (UGD) RSUD M. M
adalah responden yang berumur 46 Dunda Limboto sebagaimana dalam
tahun sampai dengan umur 55 tahun tabel berikut :
yang berjumlah 10 responden (27.0
%), sedangkan umur yang paling Tabel 4.3 Distribusi responden
sedikit adalah responden yang berdasarkan pemeriksaan
berumur 26 sampai 35 tahun yang laboratorium di Unit Gawat Darurat
berjumlah 1 responden (2.7 %).

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

(UGD) RSUD Dr. M. M Dunda 5 5 jam 2 5.4


Limboto. Total 37 100
N Waktu Jumlah Presen Sumber : Data Primer 2018
o Pemeriksaan (n) tase Berdasarkan tabel diatas dapat
Laboratorium (%) diketahui bahwa responden yang
1 Tidak dilakukan 14 37.8 melakukan pemeriksaan radiologi
pemeriksaan
2 2 jam 10 27.0 berjumlah 21 responden (56.7 %)
3 3 jam 6 16.2 sedangkan yang tidak dilakukan
4 4 jam 4 10.8 pemeriksaan radiologi berjumlah 16
5 5 jam 3 8.1 responden (43.2 %) dengan responden
Total 37 100 yang paling banyak waktu
Sumber : Data Primer 2018 pemeriksaannya yaitu 3 jam dengan
jumlah 11 responden (29.7 %)
Berdasarkan tabel diatas dapat sedangkan responden yang sedikit
diketahui bahwa responden yang tidak dengan waktu pemeriksaannya yaitu 2
melakukan pemeriksaan laboratorium jam berjumlah 1 responden (2.7 %).
berjumlah 14 responden (37.8 %) Ketersediaan Tempat Tidur
sedangkan yang melakukan Diruang Rawat Inap Lain Di RSUD
pemeriksaan laboratorium berjumlah Dr. M. M Dunda Limboto.
23 responden (62,1 %), dengan Berdasarkan hasil penelitian
responden yang paling banyak waktu didapatkan gambaran ketersediaan
pemeriksaannya yaitu 2 jam tempat tidur diruang rawat inap lain di
berjumlah 10 responden (27.0 %) Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD M.
sedangkan responden yang sedikit M Dunda Limboto sebagaimana
waktu pemeriksaannya 3 jam dalam tabel berikut :
berjumlah 3 responden (8.1 %). Tabel 4.5 Distribusi responden
Waktu Pemeriksaan Radiologi berdasarkan ketersediaan tempat tidur
Sebagai Faktor Yang diruang rawat inap lain RSUD Dr. M.
Mempengaruhi Length Of Stay M Dunda Limboto
(LOS) Pasien DiUGD RSUD Dr. M. N Ketersediaan Jumlah Persenta
M Dunda Limboto O Tempat (n) se (%)
Berdasarkan hasil penelitian Tidur
didapatkan gambaran pemeriksaan Diruang
Rawat Inap
radiologi di Unit Gawat Darurat Lian
(UGD) RSUD M. M Dunda Limboto 1 Tersedia 1 2.7
sebagaimana dalam tabel berikut : 2 Tidak tersedia 36 97.3
Tabel 4.4 Distribusi responden Total 37 100
berdasarkan pemeriksaan radiologi di Sumber : Data Primer 2018
Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Dr.
M. M Dunda Limboto Berdasarkan tabel diatas dapat
N Waktu Jumlah Presen diketahui bahwa responden yang
o Pemeriksaan (n) tase
Radiologi (%) memiliki keterseiaan tempat tidur
1 Tidak dilakukan 16 43.2 diruang rawat inap lain berjumlah 1
pemeriksaan (2.7 %) sedangkan responden yang
2 2 jam 1 2.7 tidak memiliki tempat tidur diruang
3 3 jam 11 29.7 rawat inap lain berjumlah 36 (97.3 %).
4 4 jam 7 18.9

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

PEMBAHASAN berjumlah 21 responden (56,8%), hal


Gambaran Faktor-Faktor Yang ini dapat menimbulkan meningkatnya
Mempengaruhi Length Of Stay jumlah pasien di UGD, sehingga dapat
(LOS) Pasien Di UGD RSUD Dr. mengakibatkan length of stay pada
M.M Dunda Limboto Berdasarkan pasien di UGD karena jumlah tenaga
Waktu Kedatangan Pasien kesehatan tidak seimbang dengan
Berdasarkan hasil penelitian jumlah pasien yang masuk, jumlah
didapatkan dari 37 responden, 9 tenaga kesehatan di UGD per shiftnya
responden (24,3%) datang di shift berjumlah 5 perawat sedangkan
pagi, 21 responden (56,8%) datang di jumlah pasien yang masuk ke UGD
shift siang dan 7 responden (18,9%) rata-rata perharinya kurang lebih 50
datang di shift malam. Dari data pasien bahkan ada yang sampai 100
tersebut dapat diketahui bahwa jumlah pasien yang masuk dalam sehari,
responden yang datang di waktu shift sehingga semua pasien yang masuk di
siang lebih banyak dibandingkan pada UGD tidak secara serentak tertangani
waktu shift pagi dan shift malam. dalam artian secara bertahap dan
sedangkan dari data dokumentasi yang tergantung tingkat keparahannya
peneliti tenemukan bahwa waktu dimana pasien yang masuk dengan
kedatangan responden di UGD pada tingkat keparahan atau yang
waktu shift malam berjumlah 11 mengancam nyawa atau kecacatan
responden. harus lebih dahulu ditangani
Menurut penelitian Deviantony, dibandingkan dengan pasien yang
Ahsan & Setyoadi, (2017) datang dengan tidak mengancam
menunjukan bahwa waktu kedatangan nyawa atau kecacatan Hikmah Ridho
pasien pada waktu shift siang hari Hardyanti, Djazuly Chalidyanto
memiliki kemungkinan untuk Tahun 2015).
terjadinya length of stay pasien Penelitian ini di dukung oleh
dikarenakan pada waktu shift siang penelitian Timporok, Mulyadi &
jumlah kunjungan pasien yang datang Malara (2015), dengan hasil
meningkat di karenakan pada waktu penelitiaannya menunjukan bahwa
ini jumlah kepadatan lalu lintas dari 50 responden, 20 responden yang
meningkat sehingga jumlah mengatakan jumlah tenaga kesehatan
kecelakaan semakin tinggi akibatnya yang cukup memiliki length of stay
pasien yang masuk ke UGD juga yang baik dan 5 responden memiliki
meningkat. Hasil penelitian ini length of stay yang kurang baik dan 3
berbeda dengan penelitian Fatimah, responden mengatakan tenaga
Wihastuti dan Ningsih (2015) kesehatan tidak cukup memiliki length
menunjukan bahwa rata-rata of stay yang baik dan 22 responden
responden tiba di UGD paling banyak dengan length of stay yang kurang
diShift pagi yakni sebanyak 77 baik, dengan demikian tenaga
responden dan paling rendah adalah kesehatan terdapat hubungan dengan
shift siang 58 responden. length of stay pasien.
Dalam penelitian ini, di temukan Berdasarkan hal tersebut diatas
37 responden dan responden yang peneliti berasumsi bahwa waktu
yang paling banyak waktu kedatangan pasien di waktu shift siang
kedatangannya yaitu di shift siang

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

dapat mempengaruhi length of stay Dalam penelitian ini, di temukan


Pasien di Unit Gawat Darurat (UGD). 37 responden dan responden yang
Gambaran Faktor-Faktor Yang dilakukan pemeriksaan laboratorium
Mempengaruhi Length Of Stay berjumlah 23 responden (62,1%)
(LOS) Pasien UGD RSUD Dr. M.M dengan waktu pemeriksaannya
Dunda Limboto Berdasarkan Hasil melebihi dari 110 menit dengan
Pemeriksaan Laboratorium jumlah responden yang paling banyak
Berdasarkan hasil penelitian dengan waktu hasil pemeriksaan
didapatkan 37 responden, 23 laboraorium tersebut adalah berjumlah
responden (62,1%) yang dilakukan 10 responden (27.0 %) dengan waktu
pemeriksaan laboratorium sedangkan 2 jam dan jumlah responden yang
14 responden (37,8%) yang tidak paling sedikit dengan waktu 5 jam
dilakukan pemeriksaan laboratorium. berjumlah 3 responden (8,1%), dalam
Dari data tersebut dapat diketahui penelitian ini responden mengatakan
bahwa jumlah responden yang bahwa hasil dari pemeriksaan
dilakukan pemeriksaan laboratorium laboratorium belum keluar dan harus
lebih banyak dari pada jumlah menunggu hasil pemeriksaan tersebut,
responden yang tidak dilakukan oleh sebab itu lamanya hasil
pemeriksaan laboratorium, karena pemeriksaan laboratorium keluar
setiap pasien yang masuk ke UGD dapat menyebabkan length of stay
semuanya akan diperiksa laboratorium pasien.
yang tujuannya untuk membantu Dari data informasi yang
megakkan diagnosa pada suatu peneliti dapatkan bahwa ada salah
responden tetapi dari hasil penelitian satu perawat yang kerja dirumah sakit
ada beberapa responden yang tidak mengatakan bahwa lama waktu hasil
dilakukan pemeriksaan laboratorium pemeriksaan laboratorium memang
karena harus menunggu waktu dan rata-rata kurang lebih 2 jam
jadwal pemeriksaannya. dikarenakan alat yang digunakan
Sesuai dengan penelitian untuk melakukan pemeriksaan
Deviantony, Ahsan & Setyoadi tersebut hasil pemeriksaanya
(2017), Waktu pemeriksaan membutuhkan waktu selama 2 jam
laboratorium di mana waktu minimal untuk hasilnya bisa keluar.
untuk hasil laboratorium sampai ke
Unit Gawat Darurat (UGD) adalah Penelitian ini didukung oleh
110 menit. Semua pasien yang di Lapic & Rogic, (2015), mengatakan
rawat wajib di lakukan pemeriksaan bahwa pemeriksaan laboratorium
laboratorium terkait dengan kondisi memiliki pengaruh terhadap length of
yang di alami oleh pasien. Ketika stay pasien di UGD karena semakin
semakin lama waktu dignosis di lama hasil laboratorium dikeluarkan,
munculkan maka waktu boarding semakin lama length of stay pasien di
pasien di UGD akan semakin lama, UGD, maka semakin tinggi pula
begitupula sebaliknya ketika waktu tingkat mortalitas dan morbiditas
diagnosa semakin cepat maka waktu pasien di UGD, pemanfaatan yang
tunggu pasien di UGD akan semakin memadai dari pengujian laboratorium
cepat. sangat berkontribusi pada kualitas

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

keseluruhan dan efisiensi layananan pemeriksaan radiologi berjumlah 21


laboratorium. responden dan waktu hasil
Jadi, peneliti berasumsi bahwa pemeriksaannya lebih dari 2 jam, dari
waktu pemeriksaan laboratorium 21 responden yang dilakukan
dapat mempengaruhi length of stay pemeriksaan waktu hasil pemeriksaan
pasien di unit gawat darurat yang paling banyak yaitu 3 jam yang
Gambaran Faktor-Faktor Yang berjumlah 11 responden (29,7%) dan
Mempengaruhi Length Of Stay jumlah responden yang paling sedikit
(LOS) Pasien Di UGD RSUD Dr. waktu hasil pemeriksaannya
M.M Dunda Limboto Berdasarkan berjumlah 2 responden (5,4%) dengan
Waktu Pemeriksaan Radiologi waktu hasil pemeriksaannya 5 jam,
Berdasarkan hasil penelitian di lama hasil pemeriksaan radiologi ini
dapatkan 37 responden, 21 responden disebabkan karena jumlah pasien
(56,7%) yang dilakukan pemeriksaan semakin hari semakin meningkat
radiologi sedangkan 16 responden sehingga yang melakukan
(43,2%) yang tidak dilakukan pemeriksaan juga semakin banyak
pemeriksaan radiologi. Dari data hasilnyapun semakin lama, sehingga
tersebut dapat diketahui bahwa jumlah responden di ruang UGD yang di
responden yang dilakukan lakukan pemeriksann radiologi harus
pemeriksaan radiologi lebih banyak menunggu hasil dari pemeriksaan
dari pada jumlah responden yang tersebut akibatnya length of stay Paien
tidak dilakukan pemeriksaan di UGD juga semakin lama.
radiologi. Karena setiap pasien yang Dari data informasi yang
masuk ke UGD akan dilakukan peneliti dapatkan bahwa ada salah
pemeriksaan radiologi, tetapi satu perawat yang kerja dirumah sakit
pemeriksaan radiologi ini hanya mengatakan bahwa lama waktu hasil
tergantung pada jenis penyakitnya saja pemeriksaan radiologi disebabkan
yang tujuannya untuk membantu karena tidak ada dokter yang selalu
megakkan diagnosa pada suatu stay di ruang radiologi dan dokter
responden akan tetapi dari hasil yang bekerja diruang radiologipun
penelitian ada beberapa responden hanya sendiri dan hasilnya pun
yang tidak dilakukan pemeriksaan kadang dibawah kerumah untuk
radiologi karena harus menunggu dibaca hasilnya, sehingga hasilnyapun
waktu dan jadwal pmeriksaannya. semakin lama.
Menurut Depkes (2007), waktu Penelitian ini didukung oleh
tunggu hasil radiologi adalah dalam Yusri, (2015), bahwa antrian yang
waktu kurang lebih 2 jam. Lama terjadi di Rumah Sakit, disebabkan
waktu tunggu pasien mencerminkan oleh jumlah kedatangan pasien
bagaimana rumah sakit mengelola melebihi kemampuan fasilitas
komponen pelayanan yang pelayanan yang tersedia/ ada sehingga
disesuaikan dengan situasi dan antrian yang terjadi cukup panjang
harapan pasien (dalam Mawarni & dan akan mengakibatkan waktu
Permanasari, 2014). tunggu yang lama.
Dari hasil penelitian seluruh Adapun menurut suryahanto
responden yang berjumlah 37 (2012) Kualitas lamanya pemeriksaan
responden dan yang dilakukan radiologi dapat menjadi pemicu

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

lamanya pemeriksaan diantaranya Berdasarkan hasil penelitian


yaitu reliability (kehandalan) yaitu didapatkan dari 37 responden, 1
memberikan pelayanan yang terbaik responden (2,7%) yang memiliki
dan mengikuti standar pelayanan ketersediaan tempat tidur diruang
minimal (SPM)  2 jam dan lama rawat inap lain sedangkan 36
waktu pemeriksaan radiologi yang responden (97,3%) yang tidak
dilakukan saat emergensi akan memiliki ketersediaan tempat tidur
mempengaruhi waktu pelayanan di diruang rawat inap lain.
UGD sehingga dapat mempengaruhi Kurangnya tempat tidur di
length of stay pasien, di mulai dari ruang rawat inap lain, akan
pendaftaran, pemeriksaan dan hasil. berdampak terhadap keselamatan
Bukti langsung meliputi fasilitas fisik, pasien. Selain itu kurangnya tempat
perlengkapan, petugas dan sarana tidur di ruang rawat inap juga dapat
komunikasi (dalam Kusumawati, menyebabkan length of stay pada
2015). Adapun penyebab pasien di Unit Gawat Darurat (UGD)
kemungkinan yang menimbulkan meningkat karena pasien yang akan di
keterlambatan dalam pemeriksaan pindahkan keruang intensif atau ruang
radiologi salah satunya yaitu tidak rawat inap lain dari Unit Gawat
terkendalinya kedatangan pasien Darurat (UGD) tertunda (Rose, et all,
konsultasi ke instalasi radiologi 2012).
(Pohan, 2007). Berdasarkan hasil penelitian,
Berdasarkan hal tersebut diatas pada saat peneliti temukan di lokasi
peneliti berasumsi bahwa pemeriksaan penelitian bahwa responden
radiologi dapat mempengaruhi length mengatakan ketersediaan tempat tidur
of stay pasien di unit gawat darurat, diruang rawat inap lain sudah penuh
karena jumlah kunjungan pasien yang dengan pasien oleh karena itu
datang untuk melakukan pemeriksaan responden yang dirawat di UGD
semakin banyak sedangkan dokter mengalami length of stay tetapi ada
yang bekerja diruang radiologi juga responden yang mengatakan ada
tersebut hanya sendiri untuk ketersediaan tempat tidur diruang
melakukan pembacaan hasil dari rawat inap lain akan tetapi belum
pemeriksaan tersebut, akibatnya dipindahkan karena masih menunggu
semakin banyak jumlah kunjungan hasil dari pemriksaan laboratorium
pasien untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
maka semakin lama pula waktu Penelitian ini didukung oleh
pemeriksaan dan hasil hasil penelitian Nurmansyah,
pemeriksaannya, karena harus Susilaningsih dan setiawan (2014)
menunggu antrian tersebut, sehingga yaitu length of stay pasien di UGD
dapat menyebabkan length of stay adalah rata-rata 442 menit/ 7,37 jam.
pada pasien. Maksud length of stay pasien di UGD
Gambaran Faktor-Faktor Yang dalam penelitian ini adalah lamanya
Mempengaruhi Length Of Stay pasien berada di UGD sejak berstatus
(LOS) Pasien Di UGD RSUD Dr. sebagai pasien yaitu pasien yang
M.M Dunda Limboto Berdasarkan berada di UGD lebih dari 6 jam
Ketersediian Tempat Tidur Di sebelum masuk rawat inap, dirujuk,
Ruang Rawat Inap Lain meninggal dunia dan atau

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

dipulangkan. Salah satu bertambahnya mempengaruhi Length Of Stay


length of stay pasien di UGD adalah (LOS) pasien di Unit Gawat
tertahannya pasien untuk Darurat (UGD) RSUD Dr. M. M
mendapatkan ruangan rawat inap Dunda Limboto, yaitu yang
akibat terbatasnya tempat tidur atau dilakukan pemeriksaan
tempat tidur tersebut sudah penuh laboratorium berjumlah 23
dengan pasien lain dan ketidak responden (62.1 %) dan yang
seimbangan jumlah pasien dan tidak dilakukan pemeriksaan
ketersediaan tempat tidur diruang laboratorium berjumlah 14
rawat inap dapat menyebabkan length responden (37.8 %)
of stay pada pasien di UGD. 7. Waktu pemeriksaan radiologi
Selain itu kurangnya tempat sebagai faktor yang
tidur diruang rawat inap juga dapat mempengaruhi Length Of Stay
menyebabkan length of stay pada (LOS) pasien di Unit Gawat
pasien di UGD meningkat karena Darurat (UGD) RSUD Dr. M. M
pasien yang akan di pindahkan Dunda Limboto, yaitu yang
keruang intensif atau ruang rawat inap melakukan pemeriksaan
lain dari UGD tertunda (Rose, et all berjumlah 21 responden (56.7
2012). %) dan yang tidak
Berdasarkan hal tersebut diatas melakukanpemeriksaan berjumlah
peneliti berasumsi bahwa ketidak 16 responden (43.2 %)
tersediaan tempat tidur diruang rawat 8. Ketersediaan tempat tidur diruang
inap lain dapat menyebabkan pasien rawat inap lain sebagai faktor
di UGD mengalami length of stay yang mempengaruhi Length Of
karena pasien yang sudah di putuskan Stay (LOS) pasien di Unit Gawat
oleh perawat untuk bisa dipindakan darurat (UGD) RSUD Dr. M. M
dari UGD keruang rawat inap lain Dunda Limboto yaitu yang tidak
tertunda. memiliki ketersediaan tempat
Kesimpulan tidur berjumlah 36 responden
(97.3 %) dan yang memiliki
Berdasarkan hasil penelitian dan ketersediaan tempat tidur
pembahasan yang telah diuaraikan di berjumlah 1 responden (2.7 %)
atas maka dapat disimpulkan sebagai Saran
berikut :
5. Waktu kedatangan pasien sebagai Berdasarkan hasil penelitian yang
faktor yang mempengaruhi telah dilakukan oleh peneliti, maka
Length Of Stay (LOS) pasien di saran yang diberkan oleh peneliti
Unit Gawat Darurat (UGD) adalah :
RSUD Dr. M. M Dunda Limboto 4. Bagi Institut Rumah Sakit
waktu kedatangan pasien diwaktu Penelitian ini diharapakan bagi
Shift pagi berjumlah 9 (24.3 %), Rumah Sakit agar dapat lebih
shift siang berjumlah 21 memperhatikan faktor-faktor
responden (56.8%), shift malam yang mempengaruhi Length Of
berjumlah 7 responden Stay (LOS) pasien di Unit Gawat
6. Waktu pemeriksaan laboratorium Darurat (UGD).
sebagai faktor yang 5. Bagi institusi pendidikan

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

Penelitian ini diharapkan dapat Deviantony, F., Ahsan, & Setyoadi.


dijadikan sebagaibahan ajar (2017). Analisis yang
tambahan untuk diberikan kepada berhubungan dengan waktu
mahasiswa-mahasiswa kesehatan tunggu pasien setelah
agar kelak dapat dipelajari oleh keputusan rawat inap di
calon-calon tenaga kesehatan. putuskan di zona kuning
6. Bagi peneliti selanjutnya instalasi gawat darurat .
Penelitian ini diharapkan dapat Volume 2, Nomor 2, 110-116.
dikembangkan oleh peneliti Dr. Jenita Doli Tine Donsu, S. (2016).
selanjutnya dimana penelitian ini Metodologi Penelitian
dapat menjadi acuan peneliti Keperawatan. Yogyakarta:
selanjutnya untuk melakukan Pustaka Baru Press.
penelitian lebih menitik beratkan Dr. dr Yuyun Yueniwati P.W., M. S.
sebarapah besar faktor-faktor (2014). Prosedur pemeriksaan
yang dapat mempengaruhi Length radiologi untuk mendeteksi
Of Stay (LOS) pasien di Unit kelainan dan cedera tulang
Gawat Darurat (UGD) dan lebih belakang. malang: Elektrolit
memperbanyak jumlah responden pertama dan terbesar di
yang di ambil dan begitu juga indonesia.
dengan waktu kedatangannya Fatimah, M., Wihastuti, T. A., &
harus diteliti pada waktu shif Ningsih, D. K. (2015). Analisi
malam. faktor penyebab keterlambatan
tindakan dengan Length Of
Stay (LOS) patients admission
Di IGD.
DAFTAR PUSTAKA
Hardyanti, H. R., & Chalidyanto, D.
Ardiyanti, V. M., W, M. T., & K, R. (2015). Hubungan status
E. (2015). Analisis peran kegawat daruratan
perawat triage terhadap dengan penilaian terhadap
waiting time dan length of stay pelayanan IGD. Volume 3,
pada ruang triage. Volume 3, Nomor 1, 80-88.
Nomor 2, 39-50.
Amran, Y. 2012. Pengolahan dan Hardian, A. H. (2015). Analisis
Analisis Data Statistik di efisiensi pelayanan rawat inap
Bidang Kesehatan. Jakarta: rumah sakit. Naskah Publikasi.
FKIK UIN Ciputat. Hidayat, A. A. (2014) Metode
Bashkin, O., Caspi, S., Haligoa, R., Penelitian Keperawatan dan
Mizrahi, S., & Stalnikowicz, Teknik Analisa Data. Jakarta:
R. (2015). organizational Salemba Medika
factors affecting length of stay Indonesia, k. k. (2011). Profil
in the emergency departement. Kesehatan Indonesia.
1-7. Kusuwati, G. (2015). Hubungan lama
Chalidyanto, H. R. (2015). analisis waktu pemeriksaan radiologi
perbedaan respon time perawat dengan lama waktu pelayanan
terhadap pelayanan gawat pasien di instalasi gawat
darurat. volume 3 nomor 1. darurat. Naskah Publikasi.

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

Lapic, I., & Rogic, D. (2015). Nurmansyah, E., Susilaningsih, F. S.,


Laboratory Utilization In The & Setiawan. (2014). Tingkat
Emergency department Are ketergantungan dan lama
The Requsted Tests Patient perawatan pasien rawat
Oriented. 81-83. observasi di IGD. Volume 2,
Nomor 3, 191- 200.
Lubis, I. K., & Susilawati (2017). Pratiwi, W. m., & Elvandari, W.
Analisis length of stay (LOS) (2016). Kuliah jurusan apa?
berdasarkan faktor Kedokteran. Jakarta: PT
prediktor pada pasien DM Gramedia pustaka utama.
Tipe II. Volume 2, Nomor 2, Pitang, Y., Widjayanto, E., & Ningsih,
161-166. D.K. (2016). pengaruh peran
Mahendrawathi, sasmita, A., & perawat sebagai care giver
Mukhlason, A. (2012). terhadap leng of stay (LOS) .
Perencanaan sumber daya volume 4, nomor 2, 240-255.
manusia di instalasi gawat Purwanto, Sugiarsi, S., & Lestari, T.
darurat rumah sakit ABC (2010). Hubungan kunjungan
menggunakan kombinasi pasien rawat inap dengan
simulasi dan optimalisasi. persentase tempat tidur.
Volume 4, Nomor 2, 116-126. Volume 4, Nomor 1, 74-91.
Mawarni, G. E., & Permanasri, V. Y. Pohan, I. S. (2007). Jaminan Mutu
(2014). Analisis waktu tunggu Layanan Kesehatan dasar-
pelayanan CT Scan di instalasi dasar pengertian dan
radiagnostik. 1-19. penerapan. Jakarta: Buku
Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Kedokteran EGC.
(2008)Nomor1014/Menkes/Sk/ Rinjani, V., & Triyanti, E. (2016).
XI/2008tentangStandarpelayan Analisis efisiensi penggunaan
anradiologidiagnostikdisaranap tempat tidur per ruangan
elayanankesehatan berdasarkan indikator depkes
Muttaqin, A. (2008). Buku ajar dan barber jonhson. volume 4,
asuhan keperawatan klien nomor 2, 38-45.
dengan dengan gangguan Riyanto, A.(2011).AplikasiMetodologi
sisstem persarafan. jakarta: PenelitianKesehatanYogyakar
Salemba Medika. ta: Nuha Medika.
Noor, J. 2017. Metodologi Penelitian : Rose, L., Grey, S., Burns, K., Atzema,
Skripsi Tesis, Disertasi & C., Kiss, A., Worter, A., et al.
Karya Ilmiah. Jakarta: (2012). Emergency
Kencana departement length of stay for
Notoadmodjo, S. 2010 Metodologi patients requiring menchanical
Penelitian Kesehatan. Jakarta: ventilation: a prospective
Rineka Cipta observasional study, 1-7.
Nursalam. (2011). konsep dan Sondakh, N. A., Bidjuni, H., &
peranan metodologi penelitian Malara, R. T. (2017).
ilmu keperawatan. Jakarta: Hubungan tingkat kegawatan
Salemba Medika. dengan lama tinggal pasien di

Sri Amelia Ulama/841414116


PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN 2018
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
JURNAL KEPERAWATAN

UGD. Volume 5, Nomor 1, 1- rawat inap dan rawat jalan


6. pada unit gawat darurat.
Sugiyono, P. D. (2016). Metode Volume 7, No mor 1, 19-28.
penelitian Kuantitatif, Timporok, O. P., Mulyadi, & Malara,
Kualitatif, dan R & D. R. (2015). Faktor-Faktor Yang
Bandung: Alfabeta CV. Mempengaruhi Waktu Tunggu
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi Pasien Instalasi gawat Darurat.
Penelitian Keperawatan. Volume 3, Nomor 2, 1-8.
Yogyakarta: Penerbit Gava
Media. Yusri, M. (2015). Analisis Faktor
Suryadi, A. (2017). Sistem pendukung Yang Berhubungan Dengan
keputusan penetapan Waktu Tunggu Pemeriksaan
pelayanan kunjungan pasien Foto Toraks . Volume 2,
Nomor 1, 64-71.

Sri Amelia Ulama/841414116


CURICULUM VITAE

SRI AMELIA ULAMA, anak kelima dari pasangan bapak Tahir Ulama dan

Amina Dj. Nur. Dilahirkan di Gorontalo pada tanggal 15 Desember 1995,

beragama Islam. Menjadi mahasiswa Strata 1 (S1) di Universitas Negeri

Gorontalo dengan nomor registrasi 841414116 di Fakultas Olahraga dan

Kesehatan, Jurusan Keperawatan angkatan 2014.

Pendidikan formal yang ditempuh selama ini :

TK : TK SURYA 1 TUNGGULO (2001-2002)

SD : SDN 1 TUNGGULO (2002-2008)

SMP : SMPN 1 LIMBOTO BARAT (2008-2011)

SMA : SMAN 1 ATINGGOLA (2011-2014)

Perguruan Tinggi : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan UNG (2014-2018)

Kegiatan-kegiatan yang diikuti selama berada diperguruan tinggi :

1. Peserta Kegiatan MOMB yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2014

2. Peserta Kegiatan MOMB yang diadakan oleh SENAT Fakultas Olahraga dan

Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2014

3. Peserta Kegiatan MOMB yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu

Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2014

4. Peserta Pelatihan Komputer dan Internet oleh Pusat Teknologi dan

Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2014

78
5. Peserta Peatihan Kepemimpinan 1 yang diselenggarakan oleh Himpunan

Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas

Negeri Gorontalo Tahun 2014

6. Peserta seminar Nasional “Stop Amputasi” yang diselenggarakan oleh

Himpunan Mahasiswa Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Universitas Negeri Gorontalo Tahun 2014

7. Peserta Seminar Nasional “Remaja dan Seks Bebas” yang diselenggarakan

oleh Politeknik Kesehatan Program Studi Diploma IV Kebidanan Tahun 2015

8. Peserta Seminar Nasional Keperawatan “Mewujudkan Generasi Perawat

Profesional dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN” yang

diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Keperawatan Gorontalo Tahun 2015

9. Peserta Seminar Keperawatan “Bedah Undang-undang Keperawatan No 38

Tahun 2014” yang diadakan oleh Dewan Pengurus PPNI Pusat Tahun 2016

10. Peserta Seminar Nasional Keperawatan “Nursing Education Quality &

Nursing Service Quality in ASEAN Economic Community Era” yang

diselenggarakan oleh Program Magister Keperawatan Universitas

Muhamadiyah Jakarta bekerja sama dengan PPNI Provinsi Gorontalo Tahun

2016.

79
11. Peserta Seminar Keperawatan dan Workshop Hipoanastesi “Deteksi Dini

Penatalaksanaan Penyakit Mata” yang diadakan oleh Persatuan Perawat

Nasional Indonesia (PPNI) Gorontalo tahun 2016

12. Peserta seminar Nasional Keperawatan “Community Mental Health Nursing

Of Disaster Case” yang diadakan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia

tahun 2016

13. Peserta Seminar Nasional Keperawatan ‘Perawatan Luka Modern” yang

diadakan oleh Hikumepi Care Tahun 2016

14. Peserta Penerapan Aplikasi Ilmu Keperawatan (AIK) Jiwa di Rumah Sakit

Jiwa Cisarua Provinsi Jawa Barat Tahun 2017

15. Peserta The 1st Gorontalo Internasional Nursing Conference “ Nursing As The

Key To Improve Quality Of Care Through Patient Safety In Acihiefing The

Standar Of The National And International Hospital Accreitation” yang

diadakan oleh Fakultas Olahraga dan Kesehatan Jurusan Ilmu Keperawatan

Universitas Negeri Gorontalo tahun 2017

16. Peserta Pelatihan Teknik Penulisan KTI, Skripsi, Tesis versi mudah yang

diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Pelatihan dan Keterampilan

BRAVO Multy Research Tahun 2018

17. Peserta Kuliah Kerja Sibermas (KKS) Pengabdian di Desa Mekar Jaya

Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo tahun 2018.

80

Anda mungkin juga menyukai