kep
MAKALAH
terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa,
kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................3
C. Manfaat..........................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................5
A. Rumah Sakit...................................................................................................5
B. Inatalasi Farmasi.............................................................................................8
D. Anggaran......................................................................................................18
1. Sarana.......................................................................................................21
2. Peralatan...................................................................................................29
2. Fungsi Penganggaran................................................................................53
3. Fungsi pengadaan.....................................................................................55
4. Fungsi penyimpanan.................................................................................60
5. Fungsi Pemeliharaan.................................................................................64
ii
6. Fungsi Pendistribusian..............................................................................65
7. Fungsi Penghapusan.................................................................................69
8. Fungsi Pengendalian.................................................................................73
BAB III......................................................................................................................78
PEMBAHASAN........................................................................................................78
A. Kasus............................................................................................................78
B. Analisis.........................................................................................................80
BAB IV......................................................................................................................91
PENUTUP.................................................................................................................91
A. Kesimpulan...................................................................................................91
B. Saran.............................................................................................................92
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................93
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat adalah salah satu hal yang penting bagi rumah sakit karena
hingga pemusnahanobat.
1
(Permenkes, 2016).
sehingga diharapkan dengan model ini akan terjadi efisiensi tenaga dan
dan informasi yang terkait antara titik asal dan titik konsumsi untuk
2
2017).
B. Tujuan
instalasi farmasi.
C. Manfaat
pembaca.
3
b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan sekaligus bahan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
kepada masyarakat.
5
memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada pasien.
kedudukan(Rikomah,2017).
6
Tugas rumah sakit sesuai Keputusan Menteri Kesehatan
rujukan.
pelayanan kesehatan
kesehatan.
7
B. Instalasi Farmasi
instalasi
8
2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit, tugas
IFRS, meliputi:
etikaprofesi;
danefisien;
meminimalkan risiko;
pasien;
pelayanan kefarmasian;
9
0
pakai
rumah sakit;
berlaku;
kefarmasian;
10
1
memungkinkan);
habis pakai;
kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang sudah tidak dapat
digunakan;
pasien;
pakai;
11
2
lain;
rumah sakit;
12
3
degan yang tidak berfungsi dengan baik atau tidak berjalan sukses
(Desselle,2014)
dan peralatan.
sasaran dan tujuan instalasi farmasi rumah sakit. Uraian tugas tertulis
13
4
1. Pekerjaan kefarmasian
Indonesia.
b. Tenaga administrasi
c. Pekarya/pembantu pelaksana
14
5
yang terjadi dan lebih efektif dan efisiennya pekerjaan dari tenaga
15
6
1. Sebagai pemimpin:
Klinik.
16
7
17
8
D. Anggaran
(Depkes, 2008).
18
9
dari waktu ke waktu. Perkembangan ini diukur dari segi manfaat yang
19
0
2008).
20
1
1. Sarana
(Permenkes, 2016).
limbah.
d. Dipisahkan juga antara jalur steril, bersih dan daerah abu-abu, bebas
kontaminasi.
21
2
a. Rawatjalan;
d. Ruang operasi;
f. Ruang radiologi;
g. Ruang laboratorium;
h. Ruang sterilisasi;
i. Ruang farmasi;
n. Ruang menyusui;
o. Ruang mekanik;
22
3
p. Ruang dapur;
q. Laundry;
r. Kamar jenazah;
s. Taman;
t. Pengolahan sampah;dan
dari (Permenkes,2016):
1) RuangKantor/Administrasi
a) Ruang pimpinan
b) Ruang staf
d) Ruang pertemuan
23
4
kesehatan dan bahan medis habis pakai rawat jalan (apotek rawat
24
5
sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai rumah
peracikan
rawat inap.
25
6
6) Ruang produksi
kriteria:
a) Lokasi
tanah).
b) Konstruksi
d) Pembagian ruangan
26
7
(3) Ruangan terpisah untuk produksi obat luar dan obat dalam;
pembersih/ desinfektan.
27
8
7) Ruang AsepticDispensing
8) Laboratoriun farmasi
terdiridari:
28
9
2. Peralatan
Obat;
29
0
baik;
g. Alarm
Macam-macam peralatan :
a. Peralatan Kantor:
2) Komputer/mesintik;
dan Bahan Medis Habis Pakai dan pelayanan farmasi klinik. Sistem
Sakit untuk meningkatkan efisiensi fungsi manajerial dan agar data klinik
30
1
1) Jaringan
2) Perangkat keras
c. Peralatan produksi
4) Barometer
5) Thermometer
6) Wirelessintercom
e. Peralatan penyimpanan
31
2
berkala;
psikotropika;
3) Peralatan Pendistribusian/Pelayanan
32
3
4) Peralatan Konsultasi
c) Komputer;
d) Telpon;
e) Lemari arsip;
f) Kartu arsip.
Informasi Obat;
c) Komputer;
d) Telpon –Faxcimile;
e) Lemari arsip;
f) Kartu arsip;
33
4
a) Kartu Arsip;
b) Lemari/Rak Arsipp.
pengatur, yang mengatur tahapan suatu proses kerja atau prosedur kerja
tertentu. Oleh karena prosedur kerja yang dimaksud bersifat tetap, rutin dan
yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada pelayanan farmasi itu
34
5
dokter
diberikan
35
6
obat dan efek samping obat bagi pasien rawat inap dan jalan
dikeluhkan pasien
farmasi
penggunaan obat
staf
36
7
pengaturan/undang-undang
terjamin
staf
37
8
dkk,2013).
1. Perencanaan(Planning)
mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian(Organazation)
38
9
3. Penggerakkan(Actuating)
4. Pengawasan(Controlling)
terpakai secara efektif dan efisian tanpa ada yang melenceng dari
rencana.
39
0
rendahnya; dan
diketahui yaitu:
40
1
tujuan
setiap fungsi dalam siklus tersebut saling berkaitan satu sama lain dan
tersebut.
41
2
Penghapusan
Pengadaan
Pengendalian dan
Penganggaran komunikasi
Perencanaan
Tujuan Rantal
Tujuan Keuangan LOGISTIK
Nilai ( Value
Chain)
Tujuan operasional
Cost effective
Cost efficience
Jumlah tempat mutu dan Bahan
sasaran memberikan
manfaat optimal
42
3
yang erat satu sama lain. Setiap fungsi yang ada menentukan
satu fungsi yang terhambat atau tidak berjalan dengan baik, maka
adalah untuk mendapatkan jenis dan jumlah yang tepat sesuai kebutuhan,
2015).
43
4
1) MetodeKonsumsi
pada data riel konsumsi obat periode yang lalu, dengan berbagai
(Kemenkes, 2010):
44
5
adalah:
yang
tertentu.
hilang/rusak/kadaluarsa
45
6
(f) = (b) x n2
46
7
dinamika logistik.
2) Metode epidemiologi
cara :
47
8
umur penduduk.
prevalensi penyakit
dosis rata-rata, jumlah dosis per hari, lama pemberian, dan jumlah
48
9
masing-masing obat.
pengaman
3) Metode kombinasi
49
0
berikut :
Kelebihan Kekurangan
Metode Konsumsi
1. Data konsumsi akurat, metode yang 1. Data konsumsi, data obat dan data
paling mudah. jumlah kontak pasien yang dapat
diandalkan mungkin sulit diperoleh.
3. Bila data konsumsi lengkap, pola 3. Tidak dapat diandalkan jika terjadi
preskripsi tidak berubah dan kekurangan stok obat lebih dari 3
kebutuhan kekurangan atau bulan, obat yang berlebihan atau
kelebihan obat sangat kecil adanya kehilangan.
50
1
daftar/tidak melapor.
1) AnalisisABC
hanya sedikit dan hanya 15% dari seluruh item. Persediaan yang
51
2
nilai persediaan, tetapi terdiri dari sekitar 55% dari jumlah item
kepada dampak tiap jenis obat pada kesehatan. semua jenis obat yang
berikut:
52
3
a) Kelompok V
kematian terbesar.
b) Kelompok E
penyakit.
c) Kelompok N
2. Fungsi Penganggaran
53
4
standar tertentu, yaitu skala mata uang dan jumlah biaya, dengan
(Palupiningtyas, 2014).
satu skala standar agar dapat memehuni kebutuhan obat di rumah sakit
(Kemenkes, 2010).
54
5
3. Fungsi pengadaan
(Permenkes, 2016).
55
6
dengan harga yang layak, dengan mutu yang baik, pengiriman barang
tinggi”.
dan lain-lain.
tempat.
56
7
farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai antara lain
(Permenkes, 2016):
(MSDS).
2016).
a. Pembelian
57
8
2) Persyaratan pemasok.
baru (recenterparatus).
58
9
c. Sumbangan/Dropping/Hibah
hibah.
dan bahan medis habis pakai harus sesuai dengan kebutuhan pasien
59
0
4. Fungsi penyimpanan
FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out) dan
gudang dan pemakai dengan cara ini maka secara tidak langsung
60
1
(Kemenkes, 2010).
1) Kemudahan bergerak
61
2
62
3
5) Pencegahan Kebakaran
atautidak.
2010):
a. Gunakan prinsip FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In
farmasi yang datang lebih awal biasanya juga diproduksi lebih awal
63
4
yang sesuai.
dengan rapi.
berada
kadaluwarsa habis.
5. Fungsi Pemeliharaan
64
5
6. Fungsi Pendistribusian
individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serrta
65
6
sangat dibutuhkan.
66
7
ruangan.
disediakan di floorstock.
inap.
67
8
68
9
7. Fungsi Penghapusan
69
0
2) Telah kadaluarsa
70
1
medik (Kemenkes,2010).
perbekalan farmasi yang akan ditarik itu. Untuk pasien rawat jalan,
71
2
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Pasal 47 ayat (1), (2) dan (3),
menyatakan bahwa :
kepada Menteri
keterangan:
72
3
8. Fungsi Pengendalian
73
4
persediaan dan permintaan. Oleh karena itu, hasil stock opname harus
waktu tertentu, misalnya satu bulan atau dua bulan atau kurang dari
tersedianya sumber daya yang tepat, dalam jumlah dan waktu yang
berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal. Tujuan lain dari
c. Menghindari pembeliakecil-kecilan
2) Menentukan:
74
5
2010):
a. Rekaman pemberianobat
petunjuk
pasien rawat tinggal harus tetap berada dalam kereta dorong atau
75
6
pencatatan di IFRS.
merupakan harta paling besar bagi sebuah rumah sakit atau apotek.
76
7
kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai ketentuan yang berlaku
(Permenkes,2016)
periodik dan berjenjang Nilai dari kegiatan ini dapat berupa ketepatan
77
8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kasus
buah, BOR 75% dan pasien rawat jalan per hari 150 pasien, Tingkat
keterjaringan resep 80% .Rs ini memiliki IFRS, dengan 2 apoteker dan 5
2. Tahap penggadaian :
102,91%
78
9
3. Tahap distribusi :
4. Tahap penggunaan :
19,54(Non racikan)
c) Presntasi obat yang tidak di layani 2,0% untuk rawat inap, rawat jalan
1,22%
d) Jumlah item obat per lembar resep untuk rawat inap dan 4,3 item
bawahini:
pasien?
79
0
atas ?
6. Bagamana upaya perbaikaan yang akan anda lakukan untuk IFRS di atas ?
B. Analisis
- Item obat yang di pakai lebih besar dari yang di rencanakan artinya
80
1
tertentu. Terlihat dari jumlah obat yang kadaluarsa 0,25% dan obat
obat dan penggunaan obat yang tersedia. Ketika peresapan tidak sesuai
atau bahkan obat mati yang pada akhirnya meningkatkan jumlah obat
yang kadaluarsa.
pasien
81
2
- Menerapka n e-prescribing
82
3
83
4
84
5
WHO
Presentase obat masuk daftar 100% 86,6% Kurang
obat rumah sakit (Depkes, baik
2007)
85
6
86
7
87
8
88
9
Pendapat Kelompok
obat di rumah sakit belum sesuai dengan teori, karena masih banyak IFRS
89
0
mengakibatkan jumlah obat di rumah sakit menjadi banyak dan akhirnya obat
menjadi mati dan kadaluarsa, kemudian penyedian SDM di setiap rumah sakit
pasien agar tidak terjadi over load kemudian perlu juga adanya SIM agar
Rumah sakit juga harus merealisasikan anggaran pengadaan obat agar sesuai
stock obat setiap bulan agar dapat diketahui adanya obat yang mati dan
manangement.
BAB IV
PENUTUP
90
1
A. Kesimpulan
dengan beban kerja yang dimiliki serta SDM yang ada masih perlu
belum memadai.
terdiri dari ruang kantor, ATK, telpon, lemari biasa, lemari narkotika,
lemari pendinngin, AC, meja dan kursi, troli, lift daln lin-lin. Akan tetapi
tata letak ruangan masih di tidak efektif dan efisien utamanya adalah
serta depo TPN / Obgyn yang terletak jauh di sudut rumah sakit dengan
peraturan dan luas ruangan yang tidak memenuhi peraturan yang dibuat
oleh Kemenkes2010.
91
2
B. Saran
92
3
DAFTAR PUSTAKA
Mada. 2013.
93
4
Universitas Hasanuddin.2014.
94