FARMASI”
Disusun oleh:
Kelompok 3
TARAKAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
makalah ini dibuat sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari tentang cara
Manajemen Farmasi . Penuntun makalah ini di harapkan dapat membantu kita semua
Obat di Puskesmas dan Gudang Farmasi “ ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penyusun mengharapakan kritik dan saran yang dapat membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................................2
1.3 Manfaat...........................................................................................................3
2.1 Puskesmas.......................................................................................................4
A. Pengertian.......................................................................................................4
B. Fungsi Puskesmas...........................................................................................4
C. Tujuan puskesmas...........................................................................................6
2
H. Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan...................................................13
A. Pengertian.....................................................................................................24
3.1 Puskesmas.........................................................................................................41
B. Makna logo...................................................................................................41
F. Data Ketenagaan...........................................................................................44
G. Pengelolaan...................................................................................................46
3.2 Gudang..........................................................................................................48
BAB IV PENUTUP....................................................................................................64
4.1 Kesimpulan...................................................................................................64
4.2 Saran.............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................66
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan bagi setiap individu untuk hidup
kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang ditetapkan secara
nasional yaitu angka harapan hidup, angka kesakitan, angka kematian, dan status gizi
masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menunjang tercapainya
meningkatkan pelayanan kesehatan agar dapat berjalan lebih efektif dan efisien perlu
dilakukan suatu manajemen dan pengelolaan yang baik di bidang obat – obatan dan
dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis
perbekalan farmasi dan alat kesehatan . Tujuan manajemen obat adalah tersedianya
obat setiap saat dibutuhkan baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas secara
efisien, dengan demikian manajemen obat dapat dipakai sebagai proses penggerakan
dan pemberdayaan semua sumber daya yang 2 dimiliki untuk dimanfaatkan dalam
rangka mewujudkan ketersediaan obat setiap saat dibutuhkan untuk operasional yang
efektif dan efisien. Untuk menjaga ketersediaan obat dan kualitas obat di instansi
kesehatan seperti Puskesmas maka hal terpenting yang harus diperhatikan selama
proses pengelolaan obat yaitu proses perencanaan dan pengadaan obat. Perencanaan
kebutuhan obat merupakan suatu proses memilih jenis dan meneapkan jumlah
kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah ditetapkan dalam fungsi
perencanaan Proses perencanaan dan pengadaan menjadi bagian yang begitu penting
Puskesmas dan Gudang Farmasi Serta tata cara pengelolaan obat. Hal ini sangat
bermanfaat agar kelak saat kita bekerja di Instansi Serupa tidak mengalami kesulitan-
kesulitan dalam melakukan aktivitas. Maka untuk itu penyusunan Makalah ini
1.2 Tujuan
Farmasi
1.3 Manfaat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
A. Pengertian
merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarkat, dengan peran serta aktif
dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah
B. Fungsi Puskesmas
No.128/Menkes/SK/II/2004 adalah :
kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan , keluarga dan masyarakat
berkesinambungan , meliputi :
a. Pelayanan kesehatan perorangan (Private Goods) adalah pelayanan
5
penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Contoh pelayanan publik
C. Tujuan puskesmas
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang yang bertempat
bermutu.
b. Mampu mengambil keputusan secara profesional.
c. Mampu berkomunikasi baik dengan pasien maupun profesi kesehatan
Puskesmas
b. Memeriksa stok sediaan farmasi yang hampir habis atau menipis
c. Memeriksa dan mengendalikan sediaan farmasi yang mendekati waktu
kadaluarsa.
d. Menyimpan sediaan farmasi sesuai dengan golongannya.
Permintaan Obat)
d. Ikut serta dalam pencatatan dan penyimpanan laporan narkotika dan
7
Secara umum, petugas kamar obat Puskesmas mempunyai tugas sebagai
berikut :
kesehatan.
c. Menyerahkan obat sesuai resep kepada pasien.
d. Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada
pasien
e. Menyerahkan kembali obat-obat rusak atau kadaluarsa kepada petugas
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan Non
Teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai
penyerahan obat kepada pasien. Tujuan pelayanan obat yaitu agar pasien
mendapat obat sesuai dengan resep dokter dan mendapat informasi bagaimana
dipelihara dan disimpan minimal 3 tahun dan pada setiap resep harus diberi
tanda :
b) Askes, yaitu untuk resep pasien yang diterima oleh peserta asuransi
kesehatan.
c) Jamkesmas, yaitu untuk resep yang diberikan kepada pasien yang
Semua obat yang ada di puskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani
Semua jenis obat yang tersedia di unit – unit pelayanan kesehatan yang berasal
dari berbagai sumber anggaran dapat digunakan untuk melayani semua kategori
Penerimaan resep
dosis.
Peracikan obat
9
Pengambilan obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan menggunakan alat,
dengan memperhatikan nama obat, tanggal kadaluarsa, dan keadaan fisik obat.
Peracikan obat
Pemberian etiket putih untuk obat oral dan biru untuk obat luar, serta label “
Memasukan obat dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk obat yang
Penyerahan obat
nama pasien pada etiket, cara penggunaan, jenis, dan jumlah obat.
Penyerahan obat harus dilakukan dengan baik dan sopan, mengingat pasien
Memberikan informasi cara penggunaan obat dan hal-hal yang terkait dengan
obat tersebut, antara lain manfaat obat, makanan dan minuman yang harus
dihindari, kemungkinan efek samping, cara penyimpanan obat , dan lain – lain.
bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam upaya penggunaan obat yang
rasional oleh pasien. Petugas sangat perlu menyadari bahwa pasien berhak
menerima informasi yang menyangkut efek samping serta keadaan atau tingkat
keparahan penyakit pasien hendaknya disampaikan secara hati – hati dan agar
Sebab utama mengapa penderita tidak menggunakan obat dengan tepat adalah
memberikan pengobatan atau yang menyerahkan obat, oleh karena itu sangatlah
Sarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara langsung terkait
11
2. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.
milligram, mortir-stamper, gelas ukur, corong, rak alat dan lain – lain.
4. Tersedia alat dan tempat untuk mendisplai informasi obat bebas dalam upaya
( IONI ).
6. Tersedia tempat dan alat untuk melakukan peracikan obat yang memadai.
dan vaksin, dan lemari terkunci untuk penyimpanan Narkotika sesuai dengan
8. Tersedia kartu stok untuk masing-masing jenis obat untuk pemasukan dan
dengan baik.
informasi obat
H. Sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetik.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang
1. Perencanaan
obat tahunan.
kerjanya.
13
1. Perkiraan jenis dan jumlah obat serta perbekalan kesehatan yang
mendekati kebutuhan
pelayanan di Puskesmas.
adalah obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh
Kesehatan No. 085 tahun 1989 tentang kewajiban menuliskan resep dan atau
pengobatan.
kesehatan publik.
Untuk pengadaan, pada awalnya dibuat surat pesanan oleh Asisten Apoteker
atau Apoteker berupa LPLPO, yang kemudian ditanda tangani oleh kepala
Farmasi dan 1 lembar sebagai Arsip. LPLPO dikirimkan pada setiap akhir bulan
15
Adapun macam – macam permintaan obat, sebagai berikut :
a. Permintaan rutin, dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
LPLPO. Data yang diperlukan yaitu data pemakaian obat periode sebelumnya,
jumlah kunjungan resep, data penyakit, dan frekuensi distribusi obat oleh
UPOPKK.
3. Penerimaan Obat
yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola
dibawahnya.
Tujuan penerimaan obat adalah agar obat yang diterima sesuai dengan
c. Adanya ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab atau panas.
j. Tersedia lemari atau laci khusus untuk narkotik dan psikotropik yang selalu
terkunci.
17
e. Cairan dipisahkan dari padatan
4. Distribusi
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah,
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan frekuensi distribusi, yaitu:
a. Sisa stok.
b. Pola penyakit.
pelayanan.
b. Penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit
5. Pengendalian
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan atau kekosongan obat diluar
Puskesmas dan seluruh unit pelayanan. Jumlah stok ini disebut stok kerja.
b. Menentukan :
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
dari UPOPPK
a. Pengendalian persediaan
19
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap
stok kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Agar tidak terjadi
kekosongan obat dalam persediaan, maka perlu diperhatikan hal – hal berikut :
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat jenis lainnya yang masih
b. Pengendalian penggunaan
menyusun daftar jenis dan jumlah obat hilang, serta melaporkan kepada
puskesmas.
d. Petugas pengelola obat selanjutnya mencatat jenis dan jumlah obat yang
tambahan obat.
g. Penyimpanan obat
Obat disimpan dalam lemari atau kotak – kotak tertentu. Untuk obat-obatan
Tempatkan obat secara terpisah berdasarkan bentuk seperti kapsul, tablet, sirup,
salep, injeksi dan lain-lain. Vaksin dan serum ditempatkan dalam lemari
pendingin. Susunan obat berdasarkan alfabetis dan diterapkan sistem FIFO dan
FEFO.
21
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah sebagai bukti bahwa suatu kegiatan
pengendalian, sumber data dalam pelaporan. Selain itu, pencatatan stok obat
mudah dimonitor.
Pencatatan stok obat meliputi keluar masuknya obat, baik obat narkotik,
psikotropik ataupun jenis obat lain yang dicatat dalam kartu stok masing –
masing. Pencatatan stok dapat dilakukan untuk periode tertentu, baik per hari,
per minggu atau pun per bulan. Pencatatan pada buku pemasukan, hanya
Penyelengaraan pencatatan :
1. Gudang Puskesmas
penggunaan obat.
2. Kamar Obat
pengeluaran harian.
b. LPLPO ke gudang obat dibuat berdasarkan catatan pemakaian harian
c. Kamar Suntik
Setiap hari pemakaian obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan
3. Puskesmas Keliling :
diserahkan.
yang mendapatkan distribusi LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu juga
A. Pengertian
23
memelihara, dan mengamankan serta mendistribusikan obat, alat kesehatan,
ketatausahaan.
berikut :
up”
dana, agar jenis dan jumlah obat yang disediakan sesuai dengan
kabupaten/kota.
lingkungan unit
25
e. Pengamatan secara umum terhadap khasiat obat yang ada dalam
persediaan
perbekalan kesehatan.
Tujuan umum :
sediaan farmasi dan alat kesehatan secara aman, efektif dan efisien pada
Tujuan khusus:
Terlaksananya penyimpanan dan distribusi obat yang merata dan teratur secara
kesehatan
tenaga yang sesuai untuk pengelolaan obat. Tenaga yang dibutuhkan untuk
1. Perencanaan
a. Metode Morbiditas/Epidimiologi
b. Metode Konsumsi
pada kebutuhan riil obat pada periode lalu dengan penyesuaian dan
27
c. Metode Campuran
epidimiologi.
farmasi (PBF)/rekanan
c. Sumbangan/droping/hibah
kesehatan yaitu :
1) Dasar
a) Surat order pembelian atau kontrak
b) Faktur pengantar
2) Proses
Dalam hal ini penerimaan barang hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sumber barang
b. Kondisi barang
29
d. Jumlah barang
kemudian.
terdahulu.
Obat dan perbekalan kesehatan yang disimpan perlu dilengkapi dengan kartu
stock. Informasi yang tertera antara lain : tanggal obat atau perbekalan
kesehatan, jumlah, expired date, nomor batch, dan paraf petugas. Kartu
stock berfungsi sebagai alat pantau dari obat dan perbekalan kesehatan
yang di simpan.
gudang maupun yang ada pada unit pemakai harus selalu dipelihara agar siap
4. Pendistribusian
lainya.
31
maupun yang digunakan di puskesmas (Depkes, 2005). Ketepatan dan
puskesmas dan data pendukung lainnya seperti data epididemiologi atau pola
pengadaan obat.
metode morbiditas.
persediaan obat
penyimpanan.
kompilasi sisa stok akhir dari semua jenis obat yang tersimpan di
obat.
33
2) Pencatatan dan pengolahan data untuk mendukung pengendalian
distribusi
dan lain-lain.
sekali (triwulan).
a. Laporan Mutasi
sisa stok yang ada di GFK, kecuali narkotika dan psikotropika yang
yang didapat antara lain jumlah obat yang tersedia/stok akhir. Jumlah
35
kunjungan resep. Manfaat laporan ini adalah mengetahui jumlah
manajemen logistic obat dalam satu tahun. Laporan dibuat setiap akhir
selama satu tahun anggaran dan persediaan pada akhir tahun anggaran
mengetahui sisa persediaan obat pada khir tahun anggaran dan sebagai
obat.
Kegunaan LPLPO antara lain :
1) Sebagai bukti pengeluaran obat di GFK
2) Sebagai bukti penerimaan obat di puskesmas
3) Sebagai surat pesanan obat dari puskesmas kepada dinas
- Penghapusan
37
1) Penghapusan merupakan bentuk pertanggung jawaban petugas
yang berlaku.
penjagaan dan lain-lain) atau barang yang sudah tidak layak untuk
dipelihara.
beserta alasan-alasannya
yang dihapuskan
obatan
g) Melaporkan hasil pemeriksaan kepada yang berwenang / pemilik obat
berwenang.
39
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Puskesmas
480 m2. Puskesmas Lingkas Ujung beralamat di Jalan Yos sudarso No.62
B. Makna logo
makna kesiapan dalam melayani yang lebih baik bagi seluruh masyarakat
muda sebagai warna ciri khas institusi kesehatan selain warna kesuburan dan
kesatuan layanan. Dan lambang hexagonal hijau diantara tangan dan orang adalah
No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Gambar dari logo
1. VISI
prima yang berkualitas di dalam dan diluar gedung untuk mewujudkan kota
2. MISI
kegiatan
1. Kepala Puskesmas
1. Keuangan
2. Perlengkapan .
41
4. Unit pelayanan teknis Fungsional Puskesmas
5. Upaya Persalinan
- Ruang tindakan
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lingkas Ujung adalah
sebagai berikut :
9) Posyandu : 31 buah
F. Data Ketenagaan
sifatnya di dalam gedung maupun di luar gedung Puskesmas Lingkas Ujung , tenaga
yang ada berjumlah 45 orang terdiri dari 27 orang berstatus PNS, dan 18 orang
43
tenaga magang. Dari jumlah tenaga tersebut dengan kriteria
- S1 Keperawatan : 3 orang
- SKM : 3 orang
- Apoteker : 1 orang
- D3 Keperawatan : 5 orang
- Bidan : 2 orang
- SPRG : 1 orang
- SPK : 1 orang
1. Pengelolaan Puskesmas
hingga sabtu dengan pelayanan selama 3 jam yaitu mulai dari pukul 08.00 –
11.00 WITA sedangkan untuk jadwal jam kerja pegawai Puskesmas Lingkas
manusia ( SDM ) yang ada di ruang lingkupnya . Hal itu di tinjau dari
pengelolaan SDM atau ke ikut sertaan para pegawainya dalam berbagai kegiatan
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari Puskesmas, dilihat dari Sumber Daya
a. Perencanaan
b. Pengadaan
45
Pengadaan obat di Puskesmas Lingkas Ujung berjalan dengan baik.
c. Penerimaan Obat
(buku permintaan) yang dilakukan setiap bulan yang sesuai dengan LPLPO
d. Pendistribusian obat
e. Pelaporan
f. Penyimpanan obat
FEFO (First Expire First Out) dimana barang yang expire date atau masa
3.2 Gudang
Visi :
Misi :
keamanan obat.
Obat yang tersedia sesuai kebutuhan nyata baik dalam jumlah dan
47
Tugas dari tiap bagian yaitu :
sumber.
obat.
3) Melakukan pencatatan penerimaan obat ke dalam kartu stock
barang.
4) Melakukan penyimpanan dan penyusunan barang farmasi dari
kabupaten.
3) Melakukan pencatatan pendistribusian barang farmasi kedalam kartu
Gunung Lingkas, karang Rejo dan Lingkas Ujung Ada pula beberapa
puskesmas yang didistribusikan setiap dua bulan sekali di awal bulan yaitu
umum
e. Pelaporan persediaan dan penggunaan obat
f. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis bidang
terkait
g. Penyelenggaraan ketatausahaan UPT Instalasi Farmasi
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
49
D. Tujuan UPT gudang farmasi kabupaten Kaltara
a. Tujuan Umum :
Terpenuhinya obat yang berkualitas dan terjaminnya pelayanan
dan kebutuhan.
b. Sebagaimana pda ayat 1 dikoordinir oleh seorang tenaga
kepala UPT; 1 orang sebagai Ka. Subbag TU; 5 orang sebagai Sub
1. Perencanaan
Perencanaan kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan dasar disusun
oleh tim perencanaan obat terpadu berdasarkan sistem “buttom up” dengan
51
sebelum nya. Dan metode epidemiologi adalah metode perencanaan yang di
dasarkan pada penyakit yang ada di suatu daerah atau yang paling sering
muncul di masyarakat.
2. Sistem Penerimaan Obat dan Alat Kesehatan
a. Penerimaan obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) Setelah obat
obat, mutu, kemasan dan lama ED, oleh Tim pemeriksa barang
mutu, kemasan dan lama ED sesuai berita acara serah terima barang,
kebutuhan.
e. Penerimaan obat-obatan Program Imunisasi, Gizi dan program
P2PL seperti obat TB paru dll sebagian besar sudah di UPT. Gudang
diruang terpisah.
53
b. Untuk menjaga kelembaban dan gangguan rayap, tikus dan
tidak melebihi (30°C) atau kurang (15°C), ada 3 jenis suhu yang
matahari.
e. Untuk melindungi produk obat dari kondisi kelembaban tinggi,
biasanya dipilih wadah yang terbuat dari kaca atau plastic biasanya
menggunakan konsep First expired first out (FEFO) yaitu obat dan
artinya obat dan alat kesehatan yang datang lebih dulu dikeluarkan
lebih dahulu.
4. Sistem Permintaan dan Pemberian Obat & Alat Kesehatan
a. Puskesmas melalui pengelola obat menyerahkan laporan dan
yang ada kecuali keadaan tertentu seperti bencana alam atau KLB di
obat keluar / kartu stock dan kemudian dikirim sesuai jadwal yang
sudah ditentukan.
d. Untuk kegiatan sosial atau kemasyarakatan dan lainnya untuk
Surat
55
e. Perintah Mengeluarkan Barang (SPMB) yang selanjutnya
1 bulan sekali yang meliputi PKD, buffer stock, obat program, psikotropika,
narkotika, obat gigi, infus, reagen, dan alkes. Dan dilaporkan berdasarkan
tahun pengadaan yang akan direkap setiap 1 tahun sekali sebagai data
puskesmas.
b. Apabila tanggal dinyatakan sebagai hari libur atau libur nasional,
didistribusikan. Lebih dari itu sudah dianggap lengkap sesuai berita acara
ada kesepakatan.
e. Kekosongan obat di puskesmas, diatasi dengan cara puskesmas
meminta tambahan obat atau bon obat seperti yang telah disebutkan di
57
atas melalui Surat Perintah Mengeluarkan Barang (SPMB) dari
obat atau perbekalan kesehatan lainnya yang sudah tidak layak untuk
selain itu juga menghindari penyalahgunaan dari obat yang sudah tidak layak
untuk dipergunakan.
Terdapatnya obat dan alkes kadaluarsa pada UPT. Gudang
dari suatu pengelolaan obat. Hal ini dikarenakan diantaranya adalah obat
juga lebih disebabkan karena perubahan pola penyakit dan konsumsi obat,
serta dari tahun ke tahun hanyalah merupakan prediksi yang didapat dari
tahun-tahun sebelumnya.
Semakin menumpuknya obat dan alkes yang telah memasuki
karena semakin mengurangi luas dari lokasi penyimpanan yang tersedia dan
juga untuk menghindari terpaparnya debu obat yang rusak atau zat berbahaya
59
obat kadaluarsa (ED) sesuai berita acara dan daftar obat ED yang
pengadaan, jenis, tanggal ED, nilai asset (Rp) dll, selanjutnya diusulkan
dimunahkan.
e. Setelah dinilai dan dinyatakan layak untuk dimusnahkan lalu di usul ke
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kerja.
Perencanaan dan pengadaan obat di lakukan untuk menetapkan jenis dan jumlah
kesehatan dasar Gudang farmasi atau instalasi farmasi adalah tempat yang
kabupaten/kota.
61
4.2 Saran
Indonesia.
Jacobs, F., & Chase, R. (2014). Operation and supply chain management fourteen
(pp. 19-16).
63
LAMPIRAN
65
Struktur Organisasi Puskesmas
Kepala
Puskesmas
Wakil
Managemen
Mutu (WMM)
Unit Puskesmas
Perlengkapan Keliling
Unit Bidan
Komunitas
67
Lampiran 5 Lplpo Puskesmas
69
UPT GFK DINKES BPPKAD
Kaltara KALTARA Kab.kaltara
71
Tarakan, Desember 2017
Mengetahui:
Kepala UPT. Gudang farmasi
Kabupaten Kaltara