SAKIT
Kondisi diatas tentunya harus disikapi dengan baik-baik. Saat ini pada
tataran global telah dirintis prongram Good Governance In
Pharmaceutical Sector atau lebih di kenal dengan tata kelola obat
yang baik si Sektor Farmasi. Indonesia termasuk salah satu Negara
yang berpartisipasi dalam program ini bersama 19 negara lainnya.
Pemikiran tentang perlunya tatkelola obat yang baik disektor farmasi
berkembang mengingat banyaknya praktek illegal di lingkungan
kefarmasian mulai dari clinical trial, riset dan pengadaan , registrasi,
pendaftaran, paten, produksi, penetapan harga, pengadaan, seleksi,
distribusi dan trasportasi. Bentuk intransparansi dibidang farmasi
antara lain : pemalsuan data keamanan dan enyufikasi, penyuapan,
kolosi, donasi, promo yang tidak etis maupun tekanan dari berbagai
pihak yang berkepentingan dengan obat.
Instalasi farmasi rumah sakit (IFRS) adalah bagian dari rumah sakit
yang bertugas menyelenggarakan, mengkooadinasikan, mengatur dan
mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanaan
pembinaan teknis kefarmasian di rumah sakit, sedangkan Komite
Farmasi dan Terapi adalah bagian yang bertanggung jawab tentang
penyusunan formularium rumah sakit dapat sesuai dengan aturan yang
berlaku, maka diperlukam tenaga professional dibidang tersebut.
Untuk menyiapkan tenaga professional tersebut diperlukan berbagai
masukan diantaranya adalah tersedianya pedoman yang tepat
digunakan dalam pengelolaan perbekalan farmasi di rumah IFRS.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengelolaan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit
2.2.1 Anggaran obat
2.2.2 Sistem perencanaan
2.2.3 Metode perencanaan
1. Pembelian
Tujuan pengadaaan :
1. Pembelian
2. Produksi
3. Sumbangan /hibah/droping
2.4 Penerimaan
2.5 Penyimpanan
c. Menjaga ketersediaan
1) Kelompok farmakologi/terapeutik
2) Indikasi klinik
3) Kelompok alphabetis
4) Tingkat penggunaan
5) Bentuk sediaan
6) Random bin
7) Kode barang.
2.6. Distribusi
2.7 Pengendalian
2.8 Penghapusan/ Pemusnahan
Pasal 60:
b) Kadarluarsa,
c) Tidak memenuhi syarat untuk digunakan pada pelayanan
kesehatan dan atau untuk pengembangan ilmu pengetahuan, atau
Pasal 61:
Pasal 75:
Pasal 91
2.9.1 Pencatatan
Fungsi:
2) Penyusunan laporan,
4) Pengendalian persediaan,
2.9.2 Pelaporan
Tujuan:
N
o Jenis Laporan Kegunaan Ket.
Keuangan (laporan
yang telah
dikeluarkan oleh Untuk keperluan
1. IFRS) audit, wajib dibuat
Untuk keperluan
audit dan
perencanaan, wajib
5. Stok opname dibuat
Untuk keperluan
Pendistribusian, audit dan
berupa jumlah perencanaan, wajib
6. dan rupiah dibuat
Untuk keperluan
audit dan
Penggunaan obat perencanaan, wajib
7. program dibuat
Jaminan Kesehatan
bagi Masyarakat
Miskin Untuk
Pemakaian keperluan audit dan
perbekalan perencanaan, wajib
8. farmasi dibuat
Untuk keperluan
9. Jumlah resep perencanaan
Untuk keperluan
perencanaan,
Penggunaan obat informasikan untuk
11. terbesar KFT
Untuk keperluan
perencanaan,
Penggunaan informasikan untuk
12. antibiotik KFT
2.10.1 Monitoring
2.10.2 Evaluasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan