Anda di halaman 1dari 6

Definisi Farmasi - Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara meracik,

memformulasi, mengidentifikasi, membuat, mengkombinasi, menganalisis,


serta menstandarkan obat dan pengobatan juga sifat-sifat obat beserta
pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi dalam bahasa
Yunani (Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.

Definisi Farmasi

Seorang ahli farmasi biasanya bekerja sebagai apoteker, Apoteker


adalahseorang yang ahli dalam bidang farmasi seperti yang disebut dalm
definisi diatas.
Beberapa karir farmasi adalah:
1. Farmasi Komunitas
2. Farmasi Rumah sakit
3. Pedagang besar farmasi
4. Farmasi Industri

5. Pelayanan Farmasi di pemerintahan


Pendidikan Farmasi Farmakognosi
A.

HUBUNGAN FARMAKOGNOSI DENGAN OBAT

Perkataan
Farmakognosi
berasal
dari
dua
kata
Yunani
yaituPharmakon yang berarti obat dan gnosis yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi
farmakognosi berarti pengetahuan tentang obat.
Definisi yang mencakup seluruh ruang lingkup farmakognosi diberikan
olehFluckiger, yaitu pengetahuan secara serentak berbagai macam cabang ilmu
pengetahuan untuk memperoleh segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Ada beberapa definisi tentang obat misalnya :
1 Obat
: Yakni suatu bahan atau paduan bahan bahan yang dimaksudkan
.
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah,
mengurangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan,
memperelok bagian badan manusia.
2 Obat Jadi
: Yakni obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk serbuk,
.
cairan, salep, tablet, pil, suppositoria atau bentuk yang mempunyai
nama teknis sesuai dengan Farmakope Indonesia atau buku- buku
lain yang ditetapkan pemerintah .
3 Obat Paten
: Yakni obat jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama si
.
pembuat atau dikuasakannya dan dijual dalam bungkus asli dari
pabrik yang memproduksinya.
4 Obat Baru
: Yakni obat yang terdiri dari atau berisi suatu zat baik sebagai bagian
.
yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, misalnya lapisan,
pengisi, pelarut, bahan pembantu atau komponen lain yang belum
dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat atau kemurniannya.
5 Obat Tradisional : Adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
.
bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari
bahan- bahan tersebut, cara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman.
B. Ruang Lingkup Farmakognosi
Farmakognosi adalah sebagai bagian biofarmasi, biokimia dan kimia
sintesa, sehingga ruang lingkupnya menjadi luas seperti yang diuraikan dalam definisi
Fluckiger. Sedangkan di Indonesia saat ini untuk praktikum Farmakognosi hanya
meliputi segi pengamatan makroskopis, mikroskopis dan organoleptis yang
seharusnya juga mencakup identifikasi, isolasi dan pemurnian setiap zat yang
terkandung dalam simplisia dan bila perlu penyelidikan dilanjutkan ke arah sintesa.
Sebagai contoh : Chloramphenicol dapat dibuat secara sintesa total, yang sebelumnya
hanya dapat diperoleh dari biakkan cendawan Streptomyces venezuela.
Alam memberikan kepada kita bahan alam darat dan laut berupa tumbuhan,
hewan dan mineral yang jika diadakan identifikasi dan menentukan sistimatikanya,
maka diper

6.
7. Farmasi Manajemen

8. Farmakoterapi,Farmakokinetik obat
9.

kata kata kedokteran / farmasi memiliki sedikit kemiripan,namun berbeda jauh artinya.

10. beberapa kata yang sering digunakan & artinya sebagai berikut :
11. -Farmakologi : adalah ilmu yang mempelajari pengaruh senyawa obat melalui proses Kimia
khususnya melalui reseptor bila digunakan oleh mahluk hidup
12. definisi obat sendiri adalah suatu senyawa yang digunakan untuk
mencegah,mengobati,mendiagnosa gangguan,atau membuat kondisi tertentu
13. - Farmakognosi : bagian dari ilmu farmasi yang khusus mempelajari sifat tanaman untuk
tujuan pengobatan
14. - Farmakologi Klinik : ilmu yang mempelajari efek obat terhadap manusia
15. - Farmakodinamik : ilmu yang mempelajari efek dan fisiologi obat serta mekanisme cara
kerja obat untuk tujuan pengobatan
16. - Farmakokinetik : ilmu yang mempelajari nasib Obat dari mulai
Absorbsi,distribusi,metabolismenya dan terakhir askresinya
17. - Farmakoterapi : ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk tujuan terapi /mencegah
dan mengobati penyakit
18. - Farmako Ekonomi : ilmu yang mempelajari Hubungan Obat dan nilai ekonomis yang
dihasilkan oleh obat itu sendiri.
19. adapun dalam hal absorbsi obat :
20. definisi absorbsi itu sendiri adalah Jumalah obat yang berhasil masuk ke peredaran darah
dengan jumlah obat pada wal pemberian.
21. adabeberapa istilah sbb :
22. - Bio Ekuivalensi : jika 2 macam obat yang sama,debrikan dengan cara yang sama,diabsorbsi
sama cepatnya,dan memberikan efek terapi yang sama pula
23. - Bio availabilitas : perbandingan anatara jumlah obat yang masih aktif terhadap jumlah
obat yang berhasil diabsorbsi.
24. adapun factor yang mempengaruhi Bio Avaibilitas Obat sbb :
25. 1.factor obat itu sendiri
26. - sifat fisikokimia nya/ bentuk molekulnya
27. - Formaulasi Obat : ukuran partikel,bentuk bubuk /kristal
28. 2.factor penderita itu sendiri
29. - kepatuhan pasien untuk minum obat

30. - adanya gangguan saluran pencernaan


31. - Gerak peristaltik usus
32. 3. Interaksi dalam saluran cerna
33. - adanya makanan / susu

34. - adanya efek dari obat yang lain juga

35.

Definisi Farmakognosi
Farmakognosi berasal dari 2 kata bahasa Yunani :
1.Pharmakon berarti Obat
2.Gnosis berarti pengetahuan
Farmakognosi yaitu pengetahuan secara serentak berbagai macam
cabang ilmu pengetahuan untuk memperoleh
segala segi yang perlu diketahui tentang obat.
Farmakognosi adalah sebagai bagian dari biofarmasi,biokimia dan kimia sintesa sedangkan untuk
prakteknya di Indonesia mengarah kearah sintesa,misalnya pada pembuatan obat Chloramphenicol telah
dapat dibuat secara sintesa total yang sebelumnya hanya dapat diolah secara sederhana dari biakkan
cendawan Streptomyces Venezuela.

Tujuan dari pengobatan batuk adalah untuk mengurangi frekuensi, keparahan dan komplikasi lebih
lanjut dari batuk. Penentuan terapi batuk yang pertama adalah untuk mencari dan mengobati
peyebabnya, misalnya penggunaan antibiotika untuk infeksi bakteri di saluran pernafasan. Kemudian

dipertimbangkan perlunya pemberian terapi simptomatis untuk menghilangkan atau meringankan


gejala batuk.
Strategi terapi pada batuk dilakukan dengan 2 cara, yaitu terapi non farmakologi (tanpa menggunakan
obat) dan terapi farmakologi (dengan menggunakan obat).
1.
Terapi non farmakologi (tanpa menggunakan obat)
Pada umunya batuk berdahak maupun tidak berdahak daat dikurangi dengan cara sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Memperbanyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak, mengurangi iritasi
dan rasa gatal.
Menghindari paparan debu, minuman atau makanan yang merangsang tenggorokan seperti
makanan yang berminyak dan minuman dingin.
Menghindari paparan udara dingin.
Menghindari merokok dan asap rokok karena dapat mengiritasi tenggorokan sehingga dapat
memperparah batuk.
Menggunakan zat zat Emoliensia seperti kembang gula, madu, atau permen hisap pelega
tenggorokan. Ini berfungsi untuk melunakkan rangsangan batuk, dan mengurangi iritasi pada
tenggorokan dan selaput lendir.
2.
Terapi farmakologi (dengan menggunakan obat)
Pengobatan batuk harus diberikan berdasarkan jenis batuknya, apakah termasuk jenis batuk berdahak
atau batuk kering. Hal ini penting agar obat yang digunakan tepat untuk sesuai dengan tujuan
terapinya. Terapi farmakologi (dengan obat) pada batuk dapat dilakukan dengan menggunakan obatobat sebagai berikut :
a. Antitusif
Antitusif digunakan untuk pengobatan batuk kering (batuk non produktoif). Golongan obat ini bekerja
sentral pada susunan saraf pusat dengan cara menekan rangsangan batuk dan menaikkan ambang
rangsang batuk. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk yang berdahak, karena
akan menyebabkan dahak menjadi kental dan susah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini adalah
codein, dekstrometorfan, noskapin, prometazin, difenhidramin.
b. Ekspektoran
Ekspektoran digunakan untuk batuk berdahak. Golongan obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
sekresi cairan saluran pernafasan sehingga kekentalan dahak menjadi berkurang akibatnya dahak
akan mudah dikeluarkan. Obat golongan ini tidak sesuai bila digunakan untuk batuk kering karena
akan menyebabkan frekuensi batuk menjadi meningkat. Contoh obat golongan ini adalah guaifenesin
(gliseril guaikolat), Amonium klorida, OBH.
c. Mukolitik
Mukolitik digunakan untuk batuk dengan dahak yang kental sekali, seperti batuk pada bronchitis dan
emfisema. Golongan obat ini bekerja dengan jalan memutus serat-serat mukopolisakarida atau
membuka jembatan disulfide diantara makromolekul yang terdapat pada dahak sehingga kekentalan
dahak akan menjadi berkurang, akibatnya dahak akan mudah dikeluarkan. Contoh obat golongan ini
adalah N-asetilsistein, karbosistein, ambroksol, bromheksin dan erdostein.
Categories:Artikel KesehatanTags:Antitusif, ekspektorant, mukolitik, obat batuk, Pengobatan / terapi
farmakologi batuk, Pengobatan Batuk, Pengobatan Non Farmakologi Batuk

Anda mungkin juga menyukai