Anda di halaman 1dari 10

Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

GAMBARAN KELENGKAPAN RESEP SECARA ADMINISTRATIF DAN


FARMASETIK DI APOTEK K24 POS PENGUMBEN

Nurwulan Adi Ismaya, Ita La Tho, Muhammad Iqbal Fathoni


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kharisma Persada
Tangerang Selatan, 15417, Indonesia
E-mail: nurwulan@masda.ac.id

ABSTRAK
Dalam alur pelayanan resep, apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi skrining
administratif, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Aspek administratif dan farmasetik resep dipilih
karena merupakan skrining awal pada saat resep dilayani di apotek karena mencakup seluruh informasi di
dalam resep yang berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi di dalam
resep. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui bagaimana kelengkapan administratif dan farmasetik resep
di Apotek K-24 Pos Pengumben periode bulan agustus sampai desember tahun 2018 memenuhi ketentuan
kelengkapan resep menurut Permenkes No.73 Tahun 2016. Dilakukan pengecekan administratif dan
farmasetik terhadap 288 lembar resep dengan mengisi tabel pengambilan data (Checklist) sesuai dengan aspek
kelengkapan yang ditinjau. Dari hasil penelitian menunjukan kejadian ketidaklengkapan resep di Apotek K-24
Pos Pengumben yaitu berat badan 99%, jenis kelamin sebanyak 36%, usia pasien sebanyak 28%, nama pasien
1%, nama dokter sebanyak 6%, SIP sebanyak 28%, alamat sebanyak 1%, nomor telfon sebanyak 15%, paraf
sebanyak 53%, tanggal resep sebanyak 2%, sediaan sebanyak 25%, kekuatan sediaan sebanyak 24%, stabilitas
obat 1%, dan kompatibilitas 0%. Kelengkapan resep di Apotek K-24 Pos Pengumben belum memenuhi
ketentuan kelengkapan administratif dan farmasetik sesuai dengan Permenkes No.73 Tahun 2016.

Kata Kunci : Kelengkapan Administratif, Kelengkapan Farmasetik

ABSTRACT
In the prescription service flow, pharmacists are required to do prescription screening which
includes administrative screening, pharmaceutical suitability and clinical considerations. The administrative
and pharmacetic aspects of the prescription were chosen because it was the initial screening when the recipe
was served at the pharmacy because it included all the information in the recipe relating to the clarity of the
drug writing, the validity of the recipe, and the clarity of the information in the recipe. This research was
conducted to find out how the administrative and pharmacetic prescriptions at the Kumbum Pos Pengumben
Pharmacy in the period of August to December 2018 fulfilled the prescription completeness according to
Minister of Health Regulation No. 73 of 2016. Administrative and pharmacy checks were carried out on 288
prescription sheets by filling in the tables Data collection (Checklist) in accordance with the completeness
aspects reviewed. From the results of the study showed the incidence of incomplete prescriptions at the Post-
Pengumben K-24 Pharmacy namely 99% body weight, 36% sex, 28% patient age, 1% patient name, 6%
doctor name, 28% SIP, as many as 1%, telephone number as much as 15%, initial as much as 53%,
prescription date as much as 2%, preparation as much as 25%, dosage strength 24%, drug stability 1%, and
0% compatibility. The complete prescription at the K-24 Pharmacy Station Post has not fulfilled the
administrative and pharmaceutical requirements in accordance with Permenkes No. 73 of 2016.

Keywords : administrative requirements, pharmaceutical requirements

148

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

PENDAHULUAN
Katzung 2009 dalam Sandy 50,8% dan paraf dokter sebanyak 6,8%.
(2010), resep yang baik harus memuat Selain itu, penelitian oleh Octavia (2011)
cukup informasi yang memungkinkan ahli mendapatkan kesalahan penulisan bentuk
farmasi yang bersangkutan mengerti obat sediaan sebanyak 60,2%, rute pemberian
apa yang akan diberikan kepada pasien. 84,2% dan frekuensi penggunaan obat
Namun pada kenyataannya, masih banyak 75,5%. Beberapa contoh permasalahan
permasalahan yang ditemui dalam dalam peresepan adalah kurang
peresepan. Beberapa contoh permasalahan lengkapnya informasi pasien, penulisan
dalam peresepan adalah kurang yang tidak jelas atau tidak terbaca,
lengkapnya informasi pasien, penulisan kesalahan penulisan dosis, tidak
resep yang tidak jelas atau tidak terbaca, dicantumkannya aturan pemakaian obat,
kesalahan penulisan dosis, tidak tidak menuliskan rute pemberian obat,
dicantumkannya aturan pemakaian obat, dan tidak mencantumkan tanda tangan
tidak menuliskan rute pemberian obat, atau paraf penulis resep (Wihartini, 2009).
dan tidak mencantumkan tanda tangan Banyak faktor yang mempengaruhi
atau paraf penulis resep (Wihartini, 2009). permasalahan dalam peresepan, sehingga
Permasalahan dalam peresepan diperlukan kepatuhan dokter dalam
merupakan salah satu kejadian medication melaksanakan aturan-aturan dalam
error. Bentuk medication error yang penulisan resep sesuai undang-undang
terjadi adalah pada fase prescribing (error yang berlaku (Sandy, 2010).
terjadi pada penulisan resep) yaitu Tindakan nyata yang dapat
kesalahan yang terjadi selama proses dilakukan untuk mencegah medication
peresepan obat atau penulisan resep. error oleh seorang farmasis adalah
Dampak dari kesalahan tersebut sangat melakukan skrining resep atau pengkajian
beragam, mulai yang tidak memberi resep. Pengkajian resep dilakukan dengan
resiko sama sekali hingga terjadinya tujuan untuk mencegah terjadinya
kecacatan bahkan kematian (Hartayu dan kelalaian pencantuman informasi,
Aris, 2010). penulisan resep yang buruk dan penulisan
Hasil penelitian dari Prawitasari resep yang tidak tepat. Apoteker harus
(2009) menemukan bahwa dalam memahami dan menyadari kemungkinan
peresepan ditemukan ketidakjelasan terjadinya kesalahan pengobatan dalam
penulisan aturan pakai sebanyak 50,8%, proses pelayanan. Hal ini dapat dihindari
kesalahan penulisan dosis obat sebanyak apabila apoteker dalam menjalankan

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

prakteknya sesuai dengan standar yang Administratif dan Farmasetik di Apotek


telah ditetapkan. k24 Pos Pengumben.
Apotek k24 Pos Pengumben METODE
adalah apotek yang baru berdiri pada Jenis penelitian yang digunakan
tahun 2015 dan merupakan apotek adalah penelitian deskriptif dengan
franchise dari PT.KA DUA EMPAT yang rancangan Cross Sectional. Cross
berlokasi di Jl.Pos Pengumben Raya Sectional adalah suatu penelitian untuk
No35C. Terhitung dari awal dibuka mempelajari dinamika korelasi antara
hingga sekarang Apotek k-24 Pos faktor-faktor dengan efek dengan cara
Pengumben sudah 4 tahun berdiri. pendekatan observasi atau pengumpulan
Letaknya yang cukup dekat dengan rumah data sekaligus pada suatu saat
sakit dan beberapa praktek dokter (Notoatmodjo,2010). Pengumpulan data
membuat membuat Apotek ini memiliki dilakukan dengan cara retrospektif, yaitu
jumlah peresepan yang cukup banyak dan suatu jenis penelitian yang didasarkan
untuk peresepan tiap harinya ini mencapai pada data resep masuk dengan maksud
10-20 resep dengan jumlah petugas yang untuk mengetahui kelengkapan
berjaga 2 orang setiap Shift. Sebagai persyaratan administratif dan farmasetik
apotek yang masih baru dibuka, maka dari resep yang diterima oleh Apotek K24
masih belum ada suatu peneliti yang Pos Pengumben selama Bulan Agustus
melakukan penelitian tentang gambaran sampai Desember tahun 2018.
kelengkapan resep secara administratif Pengumpulan data melalui studi
dan farmasetik. Peneliti juga adalah salah dokumenter dari data resep yang diterima
satu karyawan di Apotek k-24 Pos dengan metode observasi dan lembar
Pengumben maka untuk memudahkan check list. Hal ini di maksudkan untuk
melakukan penelitian dan pengambilan mengetahui usia pasien, jenis kelamin
data maka peneliti menentukan Apotek ini pasien, berat badan pasien, nama dokter,
yang menjadi tempat Penelitian. Masih SIP, alamat, nomor telfon, paraf dokter,
banyaknya resep yang belum lengkap tanggal resep, bentuk sediaan, kekuatan
secara administratif dan secara farmasetik sediaan, stabilitas obat dan kompabilitas
membuat peneliti tertarik untuk pada resep yang diperoleh di Apotek K24
melakukan penelitian lebih lanjut tentang Pos Pengumben.
Gambaran Kelengkapan Resep Secara Populasi adalah keseluruhan
subjek yang akan diteliti. Data yang

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

diambil adalah seluruh resep yang


diterima selama periode Bulan Agustus
sampai Desember tahun 2018 di Apotek
K24 Pos Pengumben dengan jumlah 1030
resep (Sumber :Data Arsip Apotek K24 Pengambilan jumlah sampel

Pos Pengumben). dengan mengikuti teknik sampling.

Sampel merupakan bagian dari jumlah Teknik sampling adalah teknik

dan karakteristik yang dimiliki oleh pengambilan suatu sampel (Sugiyono,

populasi (Notoadmodjo,2010). Sampel 2010:56). Adapun teknik pengambilan

pada penelitian ini adalah Resep Apotek sampel, dengan menggunakan teknik

K24 Pos Pengumben Bulan Agustus sampel acak sistematis (systematic

sampai Desember 2018. Besaran sampel random sampling). Alasan menggunakan

dalam penelitian ini ditentukan teknik ini karena yang menjadi populasi

berdasarkan rumus Slovin menurut dalam penelitian ini dianggap homogen

Sugiyono (2011:87). Adapun penelitian karena sampel yang diambil adalah

ini menggunakan rumus Slovin karena jumlah resep yang masuk ke Apotek K24

dalam penarikan sampel, jumlahnya harus Pos Pengumben pada Bulan Agustus

representative agar hasil penelitian dapat sampai Desember 2018. Prosedur

digeneralisasikan dan perhitungannya pun pengambilan sampel adalah dengan

tidak memerlukan table jumlah sampel, interval tertentu yaitu dengan perhitungan

namun dapat dilakukan dengan rumus dan berikut ini :

perhitungan sederhana. Rumus Slovin


untuk menentukan sampel adalah sebagai
Keterangan :
berikut :
k = interval
N = ukuran populasi
n = banyaknya sampel
Keterangan :
Alasan menggunakan interval
n = banyaknya sampel
adalah bagi peneliti cukup sederhana dan
N = ukuran populasi
memungkinkan ketidakadilan dapat
e = derajat kepercayaan 5% (0,05)
dihindari. Pengumpulan data
dimana dilakukan perhitungan sebagai
menggunakan teknik observasi dan check
berikut :
list dengan cara retrospektif yang
menelusuri resep pasien selama Bulan

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

Agustus sampai Desember 2018 di secara farmasetik yaitu bentuk sediaan,


Apotek K24 Pos Pengumben. kekuatan, stabilitas obat dan
kompatibilitas obat.
HASIL Penelitian tentang kelengkapan
Pada penelitian ini, ada sebanyak resep ini dilakukan terhadap 288 lembar
1080 resep pada bulan agustus sampai resep yang masuk ke apotek k-24 pos
dengan desember tahun 2018 masuk ke pengumben selama periode bulan agustus
apotek k-24 pos pengumben. Berdasarkan sampai desember tahun 2018, dengan
perhitungan dengan menggunakan rumus mengamati kelengkapan resep secara
slovin maka populasi yang menjadi administratif dan farmasetik. Dalam
sampel adalah sebanyak 288 lembar pengkajian resep ini digunakan parameter
resep. Resep tersebut diamati berupa pedoman penulisan resep yaitu
kelengkapan resep yang mencakup; Peraturan Menteri Kesehatan No. 73
kelengkapan secara administratif yaitu Tahun 2016 tentang standar pelayanan
data terkait pasien (nama pasien, usia kefarmasian di Apotek. Melalui hasil
pasien, jenis kelamin pasien, berat badan pengamatan dari 288 lembar resep,
pasien), data terkait dokter (nama dokter, diketahui masih banyak terdapat
SIP, alamat, nomor telfon, paraf dokter), ketidaklengkapan dalam penulisan resep.
tanggal penulisan resep, kelengkapan

Tabel 1. Kelengkapan data terkait pasien resep secara administratif

Data Terkait Pasien Ada Tidak Ada


f % f %
Nama Pasien 285 99 3 1
Usia Pasien 206 72 82 28
Jenis Kelamin 183 64 105 36
Berat Badan 2 1 286 99

Tabel 2. Kelengkapan data terkait dokter resep secara administratif

Data Terkait Dokter Ada Tidak Ada


f % f %
Alamat 282 99 4 1
Nama Dokter 270 93 18 6
Nomor Telfon 245 85 43 15
SIP 207 72 81 28
Paraf 136 47 152 53

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

Tabel 3. Data kelengkapan resep terkait tanggal resep

Kelengkapan Ada Tidak Ada


Administratif f % f %
Tanggal Resep 275 98 7 2

Tabel 4. Kelengkapan resep secara farmasetik

Kelengkapan Ada Tidak Ada


Farmasetik f % f %
Stabilitas Obat 287 99 287 99
Kekuatan Sediaan 218 76 218 76
Bentuk Sediaan 215 75 215 75

Tabel 4. Tabel Kompatibilitas Obat


Kelengkapan Ada Tidak Ada
Farmasetik f % f %
Kompatibilitas Obat 27 100 0 0

DISKUSI penulisan data terkait pasien sebanyak


Pada tabel 1 diketahui hasil analisis 95% berat badan pasien, 29% jenis
kelengkapan resep data terkait pasien kelamin pasien, 25% usia pasien, 1%
secara administratif. Untuk nama pasien. Data terkait pasien dalam
ketidaklengkapan data terkait pasien yang penulisan resep cukup penting, hal ini
mencakup sebanyak berat badan 99% sangat diperlukan dalam proses pelayanan
(286 lembar resep), jenis kelamin peresepan sebagai pembeda ketika ada
sebanyak 36% (105 lembar resep), usia nama pasien yang sama agar tidak terjadi
pasien sebanyak 28% (82 lembar resep), kesalahan pemberian pada pasien. Seperti
nama pasien 1% (3 lembar resep). contohnya umur dan jenis kelamin pasien
Hasil ketidaklengkapan data terkait sangatlah penting dan harus dicantumkan
pasien ini sesuai dengan penelitian yang didalam resep. Bentuk ketidaklengkapan
dilakukan Prawitasari (2009) yang data terkait pasien dalam resep yang
mendapatkan hasil ketidaklengkapan diamati ini beragam, yaitu karena tidak
penulisan data terkait pasien sebanyak dicantumkannya nama pasien, usia pasien,
99% berat badan pasien, 39% usia pasien, jenis kelamin, berat badan atau bahkan
36% jenis kelamin pasien, dan 2% nama tidak dicantumkan keempatnya (Bilqis,
pasien. Penelitian lain yang dilakukan 2015).
oleh Daniel (2018) juga menampilkan Pada tabel 2 diketahui hasil analisis
hasil yang sesuai yaitu ketidaklengkapan kelengkapan resep data terkait dokter

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

secara administratif. Selanjutnya hasil Pada tabel 3 diketahui hasil analisis


ketidaklengkapan penulisan data terkait kelengkapan resep data terkait tanggal
dokter yang mencakup nama dokter resep secara administratif. Hasil
sebanyak 6% (18 lembar resep), SIP ketidaklengkapan penulisan data terkait
sebanyak 28% (81 lembar resep), alamat tanggal resep sebanyak 2% (7 lembar
sebanyak 1% (4 lembar resep), nomor resep). Hasil ketidaklengkapan data
telfon sebanyak 15% (43 lembar resep), terkait tanggal resep ini sesuai dengan
paraf sebanyak 53% (152 lembar resep). penelitian yang dilakukan Atmaniah
Hasil ketidaklengkapan data terkait (2018) yang mendapatkan hasil
pasien ini sesuai dengan penelitian yang ketidaklengkapan penulisan data terkait
dilakukan Atmaniah (2018) yang tanggal resep sebanyak 0%. Penelitian
mendapatkan hasil ketidaklengkapan lain yang dilakukan oleh Daniel (2018)
penulisan data terkait dokter sebanyak juga menampilkan hasil yang sesuai yaitu
nama dokter 44% (167 lembar resep), SIP ketidaklengkapan penulisan data terkait
sebanyak 60% (227 lembar resep), alamat tanggal resep sebanyak 0%. Tanggal
sebanyak 0% (0 lembar resep), nomor penulisan resep harus dicantumkan untuk
telfon sebanyak 0% (0 lembar resep), keamanan pasien dalam hal pengambilan
paraf sebanyak 86% (327 lembar resep). obat. Karena apoteker dapat menentukan
Penelitian lain yang dilakukan oleh apakah resep tersebut masih bisa dilayani
Daniel (2018) juga menampilkan hasil atau pasien disarankan kembali ke dokter
yang sesuai yaitu ketidaklengkapan yang bersangkutan (Atmaniah, 2018).
penulisan data terkait dokter sebanyak 5% Pada penelitian selanjutnya resep
nama dokter, SIP 25%, alamat 0%, nomor dianalisan terhadap kelengkapan resep
telfon 9%, paraf 45%.. Menurut Cohen secara farmasetik. Pada tabel 4 diketahui
(2009), komunikasi yang buruk antara hasil analisis kelengkapan resep secara
dokter dan apoteker dapat menyebabkan farmasetik. Untuk ketidaklengkapan resep
medication error. Tidak adanya nomor secara farmasetik terkait dengan bentuk
telfon dokter menyebabkan apoteker tidak sediaan sebanyak 25% (75 lembar resep),
bisa menghubungi dokter penulis resep dan untuk ketidaklengkapan resep secara
ketika terjadi masalah pada fase farmasetik terkait dengan kekuatan
prescribing maupun dispensing. sediaan sebanyak 24% (70 lembar resep).
(Cohen,2009) Hasil ketidaklengkapan data terkait
bentuk sediaan dan kekuatan sediaan ini
7

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

sesuai dengan penelitian yang dilakukan resep pulveres dengan kandungan natrium
Bilqis (2015) yang mendapatkan hasil diklofenak yang merupakan tablet salut
ketidaklengkapan penulisan bentuk enterik. Penggerusan yang dilakukan
sediaan dan kekuatan sediaan sebanyak dipastikan merusak salut enterik yang
23% bentuk sediaan, dan 33% kekuatan bertujuan agar obat relatif tidak larut pada
sediaan. Penelitian lain yang dilakukan asam lambung, tetapi larut dan hancur
oleh Daniel (2018) juga menampilkan dalam lingkungan basa usus halus. Hasil
hasil yang sesuai yaitu ketidaklengkapan penelitian ini sesuai dengan penelitian
penulisan terkait bentuk dan kekuatan yang dilakukan oleh Daniel (2018) yang
sediaan sebanyak 30% bentuk sediaan, mendapatkan hasil data terkait stabilitas
27% kekuatan sediaan. Menurut Joenes obat sebanyak 3% yaitu dengan resep
(2010), informasi mengenai bentuk dan racikan yang mengandung Etaphylline
kekuatan sediaan perlu dituliskan, yang merupakan tablet salut selaput.
terutama untuk obat-obatan yang Penelitian lain yang dilakukan oleh
memiliki beragam bentuk sediaan dan Ebtarini (2010) juga menampilkan hasil
dosis. Tidak adanya informasi tersebut yang sesuai yaitu mendapatkan hasil data
dapat menyebabkan kesalahan di fase terkait stabilitas obat sebanyak 1%.
dispensing (Joenes, 2010). Ebtarini (2010), dalam penelitiannya
Pada tabel 4 diketahui hasil analisis mengatakan bahwa sediaan racikan
kelengkapan resep secara farmasetik. dipengaruhi oleh suhu, lama penyimpanan
Selanjutnya hasil ketidaklengkapan resep dan sifat fisika kimia kandungan obat
secara farmasetik terkait stabilitas obat. didalamnya. Dirusaknya salut enterik
Pada penelitian kali ini stabilitas obat natrium diklofenak dapat menyebabkan
dianggap stabil semua untuk sediaan obat obat tersebut tidak stabil dalam bentuk
jadi karena untuk penyimpanan obat di pulveres (Ebtarini, 2010).
Apotek k-24 Pos Penumben sesuai Pada tabel 5 diketahui hasil analisis
dengan suhu penyimpanan yang kelengkapan resep secara farmasetik
dianjurkan setiap obatnya, jadi untuk terkait kompatibilitas obat. Karena pada
stabilitas obat hanya diperiksa untuk kompatibilitas obat itu terkait dengan
sediaan racikan saja yaitu sebanyak 27 ketercampuran obat jaid pada penelitian
resep. Pada data terkait stabilitas obat ini hanya dilakukan untuk resep racikan
terdapat 1% yaitu satu resep racikan yang yang periksa kompatibilitas obatnya yaitu
tidak stabil dalam penyimpanan, yaitu sebanyak 27 resep. Semua resep racikan
8

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

100% kompatibel (tercampur) karena Bilqis, Ulfa, S. 2015. Skripsi : Kajian


dalam kegiatan peracikan di Apotek K-24 Administrasi, Farmasetik dan Klinis
Pos Pengumben penggerusan dan Resep Pasien Rawat Jalan di
pencampuran obat yaitu menggunakan RUMTIKAL DR. MITOHARDJO
blender jadi obat yang di racik pasti pada Bulan Januari 2015. Jakarta
tergerus dan tercampur dengan sempurna. Cohen, M. (2009). Medication error 2nd
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Edition. Washington DC :American
penelitian yang dilakukan oleh Daniel Pharmaceutical Association
(2018) yang mendapatkan hasil Daniel, Hoedojo, C. 2018. Skripsi :
kompatibilitas obat yaitu 100% Kajian Administrasi, Farmasetik
kompatibel. Penelitian lain yang dan Klinis Terhadap Resep Bagi
dilakukan oleh Ebtarini (2010) juga Pasien Pediatri di Apotek “X”
menampilkan hasil yang sesuai yaitu Purwokerto. Yogyakarta.
100% kompatibel. Kompatibilitas Departemen Kesehatan Republik
merupakan suatu kondisi ketercampuran Indonesia Tahun 2009
antara bahan obat dengan bahan obat lain Ebtarini, 2010. Skripsi: Tinjauan Aspek
atau dengan pelarut (Sharly, 2016). Farmasetis pada Resep Racikan di
Lima Apotek di Kotamadya
SIMPULAN Pekalongan Periode Januari sampai
Pada penelitian ini, masih banyak Juni 2009. Pekalongan
ditemukan ketidaklengkapan dalam Hartayu, T.S., dan Widayati, A. Kajian
penulisan resep menurut PERMENKES Kelengkapan Resep Pediatri yang
RI No.73 Tahun 2016 tentang standar berpotensi menimbulkanMedication
pelayanan kefarmasian di apotek. Error di Rumah Sakit dan 10 Apotek
di Yogyakarta. Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Joenoes, Z . 2009. ARS Prescribendi :
Atmaniah. 2018. Karya Tulis Ilmiah : Resep yang Rasional. Surabaya
Pengkajian Resep Secara Katzung, Bertram G. 2009. Farmakologi
Administratif pada Resep Pasien Dasar dan Klinik Edisi Pertama.
Rawat Jalan di RSU Kota Jakarta: Salemba Medika
Tangerang Selatan pada Bulan Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi
Februari 2018. Tangerang Selatan Penelitian. Jakarta: Rieka Cipta

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019


Ismaya, dkk_Gambaran Kelengkapan Resep Secara Administratif…. ….

Octavia, Hanna. 2011. Skripsi: Analisis dengan Pelarut pada Pasien


Kelengkapan Peresepan di Apotek Intensive Care Unit. Surabaya
KPRI RSUD DR. SOETOMO Bulan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Desember 2010. Surabaya Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Jakarta: Alfabeta
Indonesia No. 73 Tahun 2016 Syamsuni, H.A. 2010. Ilmu Resep.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Jakarta.: Buku Kedokteran EGC
Indonesia No. 35 Tahun 2014 Sukmajati, Arum, M. 2009. Skripsi :
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Pelaksanaan Standar Pelayanan
No. 51 Tahun 2009 Kefarmasian di Apotek Berdasarkan
Prawitasari, Diah. 2009. Skripsi: Tinjauan KEPMENKES RI Nomor
Aspek Legalitas dan Kelengkapan 1027/MENKES/SK/IX/2004 di Kota
Resep di 5 Apotek Kabupaten Klaten Yogyakarta. Yogyakarta
Tahun 2007. Surakarta Wibowo, A. 2010. Skripsi: Analisis
Sandy, 2010. Skripsi: Studi Kelengkapan Kelengkapan Resep di Apotek
Resep Obat Untuk Pasien Anak di Wilayah Lamongan Bulan Februari
Apotek Wilayah Kecamatan 2010. Surabaya
Kartasura Bulan Oktober sampai Wihartini, 2009. Membangun Budaya
Desember 2008. Surakarta Keselamatan Pasien dalam Praktik
Sharly, Dwijayanti. 2016. Jurnal : Profil Kedokteran Sehari-hari di Poliklinik
Kompatibilitas Sediaan Intravena umum Maranatha. Yogyakarta

10

EDU MASDA JOURNAL Vol. 3 / No. 2 / September 2019

Anda mungkin juga menyukai