Anda di halaman 1dari 16

COMPOUNDING DAN DISPENSING

SEDIAAN CAIR

KELOMPOK : 3
KELAS : C
TUGAS : C O M P O U NSDT AI NR G
T DAN DISPENSING
DOSEN : apt. Farida Rahim, M.Farm
KELOMPOK 3

• Annisa Laura  Rendi Irawan


2130122244 2130122267
• Ayu Khairunisa Saragi  Resti Putri Yuliana
2130122246 2130122268
• Dila Farisa  Rogayah
2130122249 2130122269
• Icha Febriani  Sri Rahma Z
2130122254 2130122273
• Lea Pusvita  Yuliza Anggraini
2130122257 2130122279
SEDIAAN CAIR
Sediaan cair merupakan sediaan
dengan wujud cair, mengandung
satu atau lebih zat aktif yang
terlarut atau terdispersi stabil
dalam medium, yang homogen pada
saat diaplikasikan.
Sediaan cair atau potio adalah obat minum dengan
penggunaan secara oral yang berupa sirup, larutan
suspensi, atau emulsi.
PEMBAGIAN SEDIAAN CAIR
Suspensi
2
EMULSI
1 Larutan (Solutions)
3
Suspensi adalah sediaan Emulsi adalah sistem dua fase yang
yang mengandung bahan salah satu cairannya terdispersi
solutions atau larutan dalam cairan pembawa yang
adalah sediaan cair obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, membentuk butiran-butiran kecil
yang mengandung terdispersi dalam cairan dan distabilkan dengan zat
satu atau lebih zat pembawa pengemulsi/surfaktan yang cocok.
kimia yang terlarut. Jenis Emulsi
Suspense terdiri dari : A. Oral
• Suspensi oral B. Topikal
• Suspensi topical C. Injeksi
• Suspensi tetes telinga Emulsi terbagi dalam beberapa tipe :
• Suspensi oftalmik a. Tipe emulsi o/w atau m/a
• Suspensi ijeksi b. Tipe emulsi w/o atau m/a
Manfaat Dan Kerugian Sediaan Cair

MANFAAT

Larutan  Merupakan campuran homogeny


 Dosis dapat diubah – ubah dalam pembuatan
 Dapat diberikan dalam larutan encer, sedangkan kapsul dan tablet sulit
diencerkan
 Kerja awal obat lebih cepat, karena obat cepat di absorbs
 Mudah diberi pemanis, pengaroma, pewarna
 Untuk pemakaian luar mudah digunakan

KERUGIAN

• Ada obat yang tidak stabil dalam larutan


• Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan baunya dalam larutan (Syamsuni, A., 2006).
MANFAAT
SUSPENSI  Bahan obat tidak larut dapat bekerja
EMULSI sebagai depo, yang dapat
memperlambat terlepasnya obat.
 Beberapa bahan obat tidak stabil jika
tersedia dalam bentuk larutan. Obat
MANFAAT EMULSI dalam sediaan suspensi rasanya lebih
 Meningkatkan bioavalailibilitas obat enak dibandingkan dalam larutan,
 Memberikan perlindungan terhadap obat karena rasa obat yang tergantung
kelarutannya.
yang rentan terhadap oksidasi dan hidrolis
 Mentupi rasa tidak enak
 Sebagai topikaal : membersihkan, pembawa KERUGIAN YOUR NAME
Job Description
air (pelembut yang excellent) ke kulit.
• Rasa obat dalam larutan lebih jelas.
 Viskositas, penampilan dan tingkat lemak dari
• Tidak praktis bila dibandingkan dalam bentuk
emulsi kosmetik atau dermatologi dapat di
sediaan lain, misalnya pulveres, tablet, dan kapsul.
control.
• Rentan terhadap degradasi dan kemungkinan
 Emulsi parenteral, karena tetesan harus
terjadinya reaksi kimia antar kandungan dalam
dipertahankan stabil dengan ukuran < 1 µ
larutan di mana terdapat air sebagai katalisator .
untuk mencegah emboli.
Problema Yang Sering Terjadi
Pada Sediaan Cair
1 Pengatasan Kontaminasi Mikroba

Masalah Sediaan cair berpotensi besar terkontaminasi mikroba salah satunya adalah
sirup. Sirup adalah sediaan yang komposisi terbesar pada umumnya adalah air
sebagai pelarut, karna komposisi terbesar dari sediaan ini adalah air, maka
sirup rentan sekali terkontaminasi oleh mikroba, sebab air adalah media yang
sesuai untuk pertumbuhan mikroba

Solusinya Untuk mengantisipasi tumbuhnya mikroba pada sediaan selalu dilengkapi


dengan zat pengawet atau zat anti bakteri . selain itu harus tetap menjaga
stabilitas dari sediaan salah satunya dengan cara memperkecil ukuran partikel
sehingga zat mudah larut. Zat aktif stabil pada pH tertentu. Oleh karena itu
diperlukan dapar untuk mempertahankan pH sediaan. Untuk kontamiasi alat
ataupun kemasan biasanya digunakan uji sterilitas (bloomefield,2007)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
. . . .
.
.
2 Kekentalan / Viskositas
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. Masalah
. . . . . Kesulitan
. . . pada
. saat
. . penuangan
. . . sediaan
. . . suspensi
. . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. SOLUSI
. . . . . Solusi
. . :. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . Kekentalan
. . . yang
. . harus
. . diperoleh
. . . harus
. . mendekati
. . . viskositas
. . . . . . . . . .
. . . . . . air. yaitu
. . 0,89mPas
. . . agar
. . suspensi
. . . mudah
. . .dituang
. . karena
. . . . . . . . .
. . . . . . kekentalan
. . . dari
. . suatu
. . cairan
. . mempengaruhi
. . . . . pula . kecepatan
. . . . . . . . . .
. . . . . . alir. dari
. . cairan
. . . tersebut,
. . . makin
. . . kental
. . suatu
. . .cairan
. . . . . . . .
. . . . . . kecepatan
. . . alirnya
. . semakin
. . . turun
. . (kecil)
. . (FI
. ed. V). . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
KASUS 3

Ada beberapa jenis obat khususnya syrup yang tidak


menyediakan sendok takar seperty zink kids syrup dll.

 Masalah : Dikhawatirkan pasien tidak memiliki sendok takar


sendiri dirumah sehingga terjadi ketidak tepatan terhadap
dosis.
 Solusi : Apotek menyiapkan tutup takar sendiri untuk
dberikan kepada pasien disertai edukasi mengenai jumlah
yang diminum.
KASUS 4

Seorang pasien datang ke apotek ingin membeli obat batuk yang paten, tetapi obat
paten yang dimaksud pasien sedang restock dan apoteker menawarkan obat generic
yang memiliki komposisi dan khasiat yang sama. Tetapi pasien tidak mau karena
menurut pasien tersebut obat paten lebih mahal sehingga memiliki khasiat yang
lebih baik.

 Masalah : cara pemikiran pasien yang menyebutkan obat paten lebih baik dari
obat generic
 Solusi : sebagai apoteker memberikan penjelasan kepada pasien tentang obat
paten dan obat generic yang memiliki khasiat dan efektifitas yang sama.
KA S U S 5

Pada sebuah apotik yang memiliki praktek dokter anak setiap harinya mengencerkan / melarutkan
20 botol amoxicillin dry syrup. Setiap sirup yang diencerkan terkadang tidak selalu habis diberikan
kepada pasien dalam sehari sehingga ada sirup yang telah diencerkan tersisa di apotik.

 Masalah : syrup amoxillin hanya tahan selam 7 hari setelah tutup botol dibuka dan sirup
diencerkan, sehingga bias saja syrup amoxicillin terkontaminasi selam apenyimpanan di apotek
yang dapat menyebabkan menurun atau hilangnya khasiat dari obat.

 Solusi : syrup amoxicillin diencerkan apabila ada resep masuk untuk menghindari terjadinya
kontaminasi dari luar.
6 KASUS 6

seorang apoteker atau asisten apoteker memberikan obat kepada pasien. Obat tersebut seperti
antibiotik sirup kering sebanyak 60 ml. Setelah itu apoteker atau asisten apoteker lupa memberikan
informasi kepada pasien kalau obat tersebut harus di tambahkan air.

 Masalahnya : wali atau pasien tidak selalu tahu tentang obat. Bisa saja obat
antibiotik sirup kering itu langsung ditambahkan aquadest sebanyak dia
inginkan.
 Solusinya : sebagai apoteker harus sigap untuk memberikan informasi
kepada pasien kalau obat tersebut sudah ditambahkan aquadest. Atau juga si
wali harus menanyakan lagi kepada apoteker cara memakai obat tersebut.
7 KASUS 7
Ada seorang pasien 35 tahun yang menerima obat karbamazepin untuk kejang
di rumah sakit A. Setelah melalui evaluasi, ditemukan bahwa kadar
karbamazepin dalam darah ternyata di bawah konsentrasi terapeutik-nya.
Oleh karena itu, dilakukan peningkatan dosis secara bertahap. Pada hari ke-7
perawatan, pasien terlihat mengantuk, kemudian pingsan, tidak responsif, dan
mengalami hipotensi. Saat dilakukan pengecekan kadar karbamazepin dalam
darah, ternyata kadarnya meningkat sampai pada dosis toksik. Saat dilakukan
penelusuran, ternyata selama pengobatan terjadi penggantian merek obat,
dimana suspensi karbamazepin yang terakhir dipakai cenderung lebih cepat
mengendap dibandingkan suspensi karbamazepin sebelumnya.

• Masalah : Apoteker menyimpulkan bahwa kasus yang terjadi pada pasien di atas disebabkan karena tidak mengocok
dahulu botol sebelum pemberian sehingga dosis awal sangat encer. Karena sediaan yang digunakan adalah botol
suspensi dosis besar, larutan yang tersisa menjadi semakin terkonsentrasi, menghasilkan dosis toksik saat pemberian.
• Solusi : Apoteker memberikan arahan kepada pasien bahwa obat tersebut harus dikocok terlebih dahulu sebelum
diminum
KASUS 8

R/ Lc kemicettin syr Fl I
Stdd cth 1
Pro : anak rita

 Masalah : kemicettin (kloramfenikol basa pahit) yang tidak diatasi dengan menambah
corigen saporis
 Solusi :
 untuk anak dipakai kloramfenikol dalam ester ( stearate dan palmitat) yang tidak
begitu pahit
 penyesuaian dosis karena kloramfenikol ester ditimbang (kloramfenikol yang
berkhasiat)
 pergantian bentuk sediaan harus memperhatikan kelarutannya (tidak larut)suspensi
KASUS 9

Melepaskan etiket obat asli pada botol syirup lalu diganti dengan etiket apotik sendiri

 Masalah : Pasien tidak tahu dengan jelas obat apa yang digunakannya, sehingga pasien
jadi kurang mandiri untuk melakukan swamedikasi.
 Solusi : Etiket tidak perlu diganti, atau walaupun diganti dilengkapi dengan informasi
yang jelas.

KASUS10

R/ solutio acidi borici


 Masalah : menentukankadar acidi borici dalamlarutan
 Solusi : dalam menentukan acidi borici dalamlarutan dengan melihat FMS dimana
tercantum didalamnya acidi borici 3% yang akan dilarutkan sesuai resep yang dimintak
THANK YOU
See you on next presentation

Anda mungkin juga menyukai