Anda di halaman 1dari 2

SWAMEDIKASI (SOAL NOMOR 3)

Kasus: seorang wanita berumur 36 tahun datang ke Apotek ingin membeli krim kulit
untuk kulit kemerahan dan kadang-kadang gatal,
Metode Swamedikasi
1. Memperkenalkan diri sebagai Apoteker di Apotek tersebut
2. Apoteker menawarkan bantuan kepada pasien
3. Apoteker memberi pertanyaan kepada pasien dengan menggunakan metode
WWHAM
4. Pasien diberi kesempatan untuk menjelaskan tujuan ke Apotek ini
5. Pasien memberitahu kepada Apoteker bahwa dia ingin membeli krim untuk
pengobatan kulit
6. Apoteker meminta waktu kepada pasien untuk melakukan konseling
7. W : Apoteker bertanya kepada pasien, untuk siapa obat yang akan dibeli
8. Pasien menjawab obat tersebut untuk dirinya sendiri dan memberitahu keluhan
atau gejala kepada Apoteker berupa kemerahan di kulit disertai kadang-kadang
gatal
9. W : Apoteker bertanya sudah berapa lama pasien mengalami keluhan tersebut
10. Pasien mengalami keluhan sejak 2 hari yang lalu
11. H : Apoteker bertanya apakah pasien sudah menggunakan obat lain sebelumnya
12. Pasien belum menggunakan obat lain
13. A : Apoteker menyerahkan obat Hidrokortison 2,5% dalam bentuk topikal berupa
sediaan krim
14. M : Apoteker menjelaskan cara penggunaan krim Hidrokortison kepada pasien
yaitu sebelum menggunakan krim ini pasien disarankan untuk mencuci tangan
dengan air dan sabun sebelum dan sesudah menggunakan krim ini. Krim dioles
pada kulit yang merah dan gatal secara tipis-tipis 2-3 kali sehari
15. Jika dalam waktu 3 hari gejala belum membaik, sebaiknya pasien berkonsultasi ke
dokter untuk pengobatan lebih lanjut
16. Apoteker mengucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh kepada pasien.
Hidrokortison
 Mekanisme kerja :
Hydrocortisone merupakan obat golongan kortikosteroid yang bekerja dengan cara
mengurangi peradangan dengan menstabilkan membrane lisosoma leukosit
sehingga mencegah pelepasan hydrolase asam destruktif dari leukosit serta
menghambat akumulasi makrofag pada daerah inflamasi (Lacy et al, 2009).
 Indikasi
Dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid, menghilangkan manifestasi
peradangan dan pruritus dari dermatosis, untuk menghilangkan sementara iritasi
kulit kecil, gatal-gatal, dan ruam yang disebabkan oleh eksim, dermatitis, gigitan
serangga, sabun, deterjen, kosmetik (ASHSP, 2011).
 Dosis
0,1 – 2,5 % krim/salep/lotion ke daerah inflamasi. Untuk dewasa maksimum
penggunaan Hidrokortison topikal dalam swamedikasi adalah 7 hari (ASHSP,
2011).
 Efek samping
Rasa terbakar pada kulit, menyengat, gatal, iritasi, kulit kering, eritema, folikulitis,
hipopigmentasi, dermatitis kontak alergi, infeksi sekunder (ASHSP, 2011).
 Interaksi obat : tidak ada interaksi obat

Hidrokortison topikal dipilih dalam menangani swamedikasi pada pasien ini


karena hidrokortison dapat mengurangi gejala inflamasi pada kulit seperti gatal dan
ruam (kemerahan). Hal ini sesuai dengan gejala yang dialami pasien. Hidrokortison
merupakan golongan obat keras yang masih bisa diberikan pada pasien dalam
swamedikasi karena obat ini termasuk ke dalam daftar Obat Wajib Apotek (OWA)
berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan Nomor 347/Menkes/SK/VII/1990. Jika
gejala semakin memburuk, pasien harus segera berkonsultasi ke dokter untuk
pengobatan dan diagnosa lebih lanjut. Dalam menggunakan Hidorkortison topikal
pasien disarankan harus mematuhi aturan penggunaan agar efek terapi dapat dicapai
dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai