Anda di halaman 1dari 26

Formulasi Preparat untuk

kebersihan mulut .
(Pasta Gigi & Mouthwash)

Kelompok :
Dhea Anada febriyanti ( 17010014)
Najib Abdulah Syukur ( 17010040)
Novi Arini Kaifa (17010046)
Sediaan Pasta Gigi.
Definisi
Pasta gigi adalah produk semi padat yang terdiri
dari campuran bahan penggosok, bahan
pembersih, dan bahan tambahan yang digunakan
untuk membantu membersihkan gigi tanpa
merusak gigi maupun membran mukosa mulut
(Widodo, 2013).
Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae
Fungsi jeruk lemon:
Subkingdom : Tracheobionta
• Antieptik
Divisi : Magnoliophyta
• Antioksidan
Kelas : Magnoliopsida
• Perawatan kulit kepala dan rambut
Ordo : Sapindales
• Memutihkan gigi
Famili : Rutaceae
• Penghilang jerawat
Genus : Citrus
• Melembabkan bibir kering
Spesies : Citrus x limon
• Meningkatkan kekebalan tubuh
Kingdom : Plantae Fungsi daun sirih:
Divisi : Magnoliopsida • Antibakteri
Kelas : Magnoliopsida • Mengatasi Bau mulut
Sub kelas : Magnoliidae • Antioksidan
Ordo : Piperales • Antiradang
Famili : Piperaceae • Antiseptik
Genus : Piper • Demam berdarah
Spesies : Piper betle L. • Meringankan Batuk
• Mengatasi Asma
Formulasi Pasta Gigi
Bahan Formula (%) Kegunaan

Pektin 3,5 Basis

Ekstrak Daun Sirih 10 Zat aktif (antibakteri)

Ekstrak Kulit Jeruk Lemon 10 Sumber Vit C (pemutih gigi)

Kalsium Karbonat 40 Abrasive

Gliserin 10 Pelembab atau Humektan

Sorbitol 20 Pelembab atau Humektan

Natrium Lauryl Sulfat 2 Deterjen

Sukrosa 1 Pemanis

Metil Paraben 0,1 Pengawet

BHT 0,5 Antioksidan

Aquadest Ad 100 Pelarut


Alat
• Beker gelas
• Timbangan analitik • Pipet
• Blender • Erlenmeyer
• Gelas ukur • Autoklaf
• Gelas piala • pH meter universal,
• Batang pengaduk • Aluminium foil
• Kertas saring • Jangka sorong
• Cawan petri • Laminar air flow (LAF),
• Rotary evaporator • Incubator
• Ayakan • Sentrifugasi
• Kawat ose.
Bahan
• Daun sirih • Kalsium Karbonat
• Kulit buah jeruk lemon • Pektin
• Etanol 96% • Gliserin
• Hcl • Sorbitol
• CH3COOH 0,05N
• Natrium Lauryl
• Aquadest
Sulfat
• Nutrien agar
• Sukrosa
• Bakteri Streptococcus
mutans • Metil paraben
• BHT
Metode Kerja
 Ekstraksi Sampel

500 g sampel

Tambahkan Etanol
96%, sampai simplisia
terendam.
Lakukan
3 X 24 Jam.

Lakukan
Filtrat Etanol
Penyaringan
Diuapkan sampai
menjadi Ekstrak
Kental. Rotary
 Pemeriksaan Parameter Ekstrak

Organoleptis Ekstrak

Rendemen Ekstrak

Kadar Abu Total

Kadar Air dan Susut Pengeringan

Kadar Sari Larut Etanol dan Air


 Skrining Fitokimia
No senyawa Perlakuan
1 Tanin a. Seujung spatel ekstrak kental + HCl 2 N didalam
tabung reaksi
b. Dipanaskan selama 15 menit
c. Didinginkan + 5 tetes Amil Alkohol

2 Polifenol a. Ekstrak kental dimasukkan kedalam Spot Ex +


FeCl3

3 Safonin a. Seujung Spatel ekstrak Kental + Aquadest didalam


tabung ilur
b. Dipanaskan selama 15 menit
c. Didinginkan dan dikocok

4 Flovanoid a. Seujung spatel ekstrak kental + HCl 2 N + Amil


Alkohol + Logam Mg didalam tabung reaksi

5 Vitamin C a. Ambilah tabung reaksi lalu beri lebel


b. Isilah masing-masing dengan larutan amilum
iodida atau betadine sebanyak 1 ml
c. Tambah tetes demi tetes larutan sampel sampai
larutan jernih.
 Optimasi Formulasi Pasta Gigi
dengan Pektin Sebagai Pengental
Tambahkan HCl dan
CH3COOH 0,05 N
ad 500 ml

5g Kulit lemon
kering

Dijalankan
selama 1,5 jam.
Hasil Presipitat Pada suhu 75-
dilakukan 800 C.
Pemurnian dengan
etanol berulang-
ulang.

keringkan dalam oven 37- Lakukan


Penyaringan Filtrat Etanol
45oC, Terlebih dahulu
dilakukan optimasi basis
dengan kulit lemon , ditambah etanol Lakukan
dilanjutkan dengan formulasi 96% 1;1 aduk Penyaringan
pasta gigi yang ditambahkan sampai terdapat
variasi ekstrak daun sirih. endapan.
 Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirih dan Jeruk Lemon terhadap
Streptococcus mutans

10% sampai100%
Percobaan:
1Ekstrak Kulit
Jeruk.
2.Ekstrak daun
sirih NAH + Air Steril

NA + steptococus
mutans

Catattan : pada percobaan


pada ekstrak daun sirih
menggunakan konsentrasi
5%, 7,5%, dan 10%.

Hasil
Evaluasi
No Uji Perlakuan
1 Organoleptik Pengamatan sediaan pasta gigi dilakukan dengan
mengamati dari penampilan dan aroma dari
sediaan uji.

2 pH Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan


pH meter. Pengukuran dilakukan terhadap
masing-masing sediaan uji
3 Homogenitas Pengkuran homogenitas dilakukan dengan cara
sampel diletakan diatas objek glass lalu diamati
dengan menggunakan mikroskop.

4 Stabilitas Pengamatan dilakukan dengan cara didiamkan


sediaan di suhu kamar dan dilihat pengendapanya
selama 28 hari.
Hasil
• Pemeriksaan Parameter kualitas Ekstrak

• Fitokimia Daun Sirih


• Fitokimia Kulit Jeruk

• Pengukuran Diameter Zona Hambat


Obat Kumur (Mouthwash)
Definisi
Definisi obat kumur menurut Farmakope
Indonesia III adalah sediaan berupa larutan,
umumnya pekat yang harus diencerkan dahulu
sebelum digunakan, dimaksudkan untuk
digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan
infeksi tenggorokan.
Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Fungsi daun patikan kebo:
Divisi : Spermatophyta
• Mengurangi gejala gangguan
Subdivisi : Angiospermae
pernapasan
Kelas : Dicotyledoneae
• Menyehatkan kulit
Ordo : Euphorbiales
• Meningkatkan sistem imun
Family : Euphorbiaceae
tubuh
Genus : Euphorbia
• Mengurangi nyeri pada perut
Spesies : Euphorbia hirta L
• Meningkatkan gairah seks.
Formulasi Obat Kumur (Moutwash)
Bahan Formula Kegunaan

Ekstrak Patikan Kebo (g) 2 Antibakteri

PropilenGlycol (ml) 5 Humektan

PEG-40 hydrogenated castor oil (g) 1 Emulsifiyer

Oleum menthe (tetes) 10 Perasa

Asam benzoat (mg) 5 Pendapar pH

Natrium Benzoat (g) 2 Pendapar pH

Kalsium laktat (mg) 50 Remineralisasi enamel gigi

Kalium tiosianat (mg) 100 Anti karies gigi

Sorbitol 70% (mL) 15 Pemanis

Aquadest (mL) Ad 100 Pelarut


Alat • Beker gelas
• Timbangan analitik • Pipet
• Blender • Erlenmeyer
• Gelas ukur • Autoklaf
• Gelas piala • pH meter universal,
• Batang pengaduk • Aluminium foil
• Kertas saring • Jangka sorong
• Cawan petri • Laminar air flow (LAF),
• Rotary evaporator • Incubator
• Botol kaca • Sentrifugasi
• Kawat ose.
Bahan • Natrium Benzoat
• Bakteri Prophyromonas • Kalium tiosianat
gingivalis • Kalsium laktat
• Ekstrak patikan kebo • Sorbitol 70%,
• Propilen glikol
• Etanol 96%
• PEG-40 hydrogenated castor
oil • nutrient agar (NA)
• Oleum menthe • Enkasari
• Asam benzoate
• NaCl 0,9 %
Metode Kerja
 Ekstraksi Sampel

200 g sampel

Tambahkan Etanol
96%, samapai simlisia
terendam.
Tahap 1 :1 X 120
Jam.
Tahap 2 : 1 X 48
Jam.

Lakukan
Filtrat Etanol
Penyaringan
Masukkan ke
oven sampai
menjadi Ekstrak
Kental. Rotary
 Pembuatan Obat Kumur

Fase A Fase C Fase A dan fase c


Fase B
Larut dalam Air Larut dalam ditambahkan ke dalam
Pengelmusi
Minyak Fase B sedikit demi
sedikit aduk ad
homogen.

Natrium benzoat dilarutkan


dengan air Larut homogen,
setelah itu ditambahkan Tambahkan
campuran hingga mencapai pH Sorbitol aduk ad
6-7 aduk homogen. Bahan
Campuran. homogen.
Evaluasi
No Uji Perlakuan

1 Organoleptis Pengamatan sediaan obat kumur dilakukan dengan mengamati


dari penampilan dan aroma dari sediaan uji.

2 pH Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter.


Pengukuran dilakukan terhadap masing-masing sediaan uji.

3 Stabilitas Sediaan obat kumur 2 mL dimasukkan ke dalam tabung


sentrifugasi, kemudian dilakukan sentrifugasi pada kecepatan
3000 rpm selama 30 menit. Hasil sentrifugasi dapat diamati
dengan adanya pemisahan atau tidak.

4 Aktivitas Antibakteri dilakukan dengan Larutan uji obat kumur dengan konsentrasi
secara in vitro yang berbeda (0,5%, 1% dan 2%) diteteskan pada sumur yang
berbeda sebanyak 0,1 g/mL menggunakan mikropipet Cawan
petri diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37°C selama 24 jam
5 Pengamatan dan Pengamatan dilakukan setelah 1x24 jam masa inkubasi.
pengukuran Diameter zona hambat diukur dalam satuan milimeter
(mm) menggunakan mistar berskala dengan cara
diameter keseluruhan dikurangi diameter sumuran 7
mm
Hasil
• Uji organoleptik
Bentuk Warna Bau

Cair Hijau tua Bau khas ekstrak

• Uji pH
pH 6,67

• Uji Stabilitas
Tidak terjadi pemisahan fase
• Uji Aktivitas Antibakteri
Diameter Zona Bening (mm)
FORMULASI ULANGAN 1 ULANGAN 2 ULANGAN 3 RAT-RATA

K (-) 0 0 0 0
• Keterangan :
F 28 32,5 36 32,1

K (+) 27,5 28 35,5 30,3

keterangan
• K (-) : kontrol negatif obat kumur tanpa ekstraksi
• F : formulasi sediaan konsentrasi 2%
• K (+) : kontrol positif (Enkasari)
trimaksih

Anda mungkin juga menyukai