Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya yang melimpah sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum ini yang
beerjudul “UJI BATAS”.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Kimia Farmasi
Analisis 2. Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen yang bersangkutan yang telah
memberikan pengetahuan bimbingan kepada penulis tentang materi uji batas.
Apabila ada kekurangan dalam penulisan laporan praktikum ini , penulis menyampaikan
mohon maaf dan meminta kritik serta saran kepada pembaca. Agar penulis dapat
memperbaiki laporan praktikum selanjutnya.
Akhir kata penulis ingin menympaikan terimkasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
dan pembaca. Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamu’aaikum, warohmatullahi wabarokatuh.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...….. 3
1.1 Latar belakang…………………………………………………………………………... 3
1.2 Tujuan percobaan……………………………………………………………………….. 3
3.1 Alat………………………………………………………………………………………..5
3.2 Bahan………………………………………………………………………………….… 5
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………8
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk besi (III) atau besi (II) tidak
lebih dari batas yang tertera pada masing-masing monografi. Penetapan dilakukan dengan
membandingkan secara visual dengan larutan baku besi.
3
BAB II
DASAR TEORI
Uji Batas
Besi Uji batas besi digunakan untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk
besi (III) atau besi (II) tidak lebih dari batas yag tertera pada masing-masing monografi.
Penetapan dilakukan dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi.
4
BAB III
MTODE KERJA
3.1 Alat :
Beaker glass
Labu ukur
Pipet more
Bulp
Spatula
Tabung nesler
Timbangan
3.2 Bahan:
Ammonium tiosulfat
Asam klorida pekat
Asam Sulfat 2N
Besi (II) amonium sulfat
Natrium klorida
Dilarutkan 863,4 mg besi (III) amonium sulfat ke dalam air, ditambahkan 10 ml asam
sulfat 2 N dan diencerkan dengan air hingga 100 ml.
Dipipet 10 ml larutan ini ke dalam labu ukur 1000 ml, ditambahkan 10 ml asam sulfat 2
N, diencerkan dengan air sampai tanda. Tiap ml larutan ini mengandung 10 µg Fe.
5
Dilarutkan 30g ammonium tiosianat dalam air hingga 100 ml.
6
BAB IV
Larutan Warna
Larutan baku besi (standar) Bening
Larutan NaCl (sampel) Keruh
4.2 Pembahasan
Uji batas besi digunakan untuk menunjukkan bahwa kandungan besi, dalam bentuk besi
(III) tidak lebih dari batas yang tertera pada masing-masing monografi. Penetapan dilakukan
dengan membandingkan secara visual dengan larutan baku besi. Oleh karena itu, Farmakope
modern telah menentukan suatu harga batas, yang penentuannya dilaksanakan dengan bantuan
larutan pembanding yang konsentrasinya diketahui. Untuk itu diperlukan dua percobaan dengan
kondisi sama pada waktu yang sama. Di mana larutan sampel dibandingkan dengan larutan
pembanding (standar).
Pada larutan Nacl yaitu larutannya keruh karena kadar besi (III) melebihi ambang batas
dan karna memakai garam teknik. Jika memakai garam murni maka kadar besinya berkurang.
Homogenitasnya tidak sama.
7
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Prinsip uji batas besi adalah metode pembandingan antara larutan uji dengan
standar, sedangkan syaratnya adalah spesifikasi dan sensitifikasi. Pada percobaan tidak
ada perubahan warna yang terjadi, yaitu hanya berwarna bening pada masing – masing
larutan uji dan larutan standar. Karena pengaruh dari bahan yang digunakan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/76159339/UJI-BATAS-KFA
https://id.scribd.com/document/186023710/2-Uji-Batas
https://www.coursehero.com/file/p1b84dsh/larutan-pembandng-adalah-larutan-yang-
kadarnyasudah-diketahui-dan-digunakan/
9
10