Anda di halaman 1dari 30

TEKNIK SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID

“EMULSI”
Kelompok 5
Anggota : Alise Balse Luturmas (17010002)
Dwi Nur Hidayati (17010016)
Lala Meilan Sari (17010032)
Najib Abdul Syukur (17010040)
Siti Nur Aisyah (17010062)

1
Definisi? 2

Emulsi adalah sistem dua fase yang salah


satu cairannya terdispersi dalam cairan
yang lain, dalam bentuk tetesan kecil
(Farmakope Indonesia Edisi IV)
3
Komponen Pembentuk Emulsi

Komponen Komponen
Dasar Tambahan
•Fase Internal •Corigen
•Fase Eksternal •Zat Pengawet
•Emulgator •Antioksidan
Master Formula 4
Formulasi Nasional hal 217

OLEI IECORIS EMULSUM


Emulsi Minyak Ikan
Komposisi : Oleum Iecoris Aselli 100 g
Glycerolum 10 g
Gummi Arabicum 30 g
Oleum Cinnamomi gtt VI
Aqua destilata hingga 215 g
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis : 3 kali sehari 15 mL
Catatan : 1. Serbuk Gomarab dapat diganti dengan emulgator lain
2. Ditambahkan zat pengawet yang cocok
URAIAN BAHAN 5
1. Oleum Iecoris Asellis
Nama Resmi : OLEUM IECORIS
Nama Lain : Minyak Ikan
Pemerian Cairan : Kuning pucat; bau khas, agak manis,
tidak tengik, rasa khas.
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol (95%) P; mudah
larut dalam kloroform P ,
dalam eter P dan dalam eter minyak
tanah P.
2. Glycerolum
Nama Resmi : GLYCEROLUM
6
Nama Lain : Gliserol; Gliserin
Pemerian Cairan : Seperti sirop; jernih, tidak berwarna; tidak
berbau; manis diikuti rasa hangat.
Higroskopik. Jika disimpan beberapa lama
pada suhu rendah dapat memadat
membentuk massa hablur tidak berwarna
yang tidak melebur hingga suhu mencapai
lebih kurang 20
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan
dengan etanol (95%) P; praktis tidak larut
dalam kloroform P dalam eter P dan dalam
minyak lemak.
3. Gummi Arabicum
Nama Resmi : GUMMI ACACIAE
7
Nama Lain : Gom Akasia; Gomarab
Pemerian : Hampir tidak berbau; rasa tawar seperti
lendir.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, menghasilkan
larutan yang kental dan tembus cahaya.
Praktis tidak larut dalam etanol (95%) P.
4. Oleum Cinnamomi 8
Nama Resmi : OLEUM CINNAMOMI
Nama Lain : Minyak Kayumanis
Pemerian Cairan : Suling segar berwarna kuning; bau
dan rasa khas. Jika disimpan dapat
menjadi coklat kemerahan.
Kelarutan : Dalam etanol larutkan 1 ml dalam 8 ml
etanol (70%) P; opalesensi yang terjadi
tidak lebih kuat dari opalesensi larutan
yang dibuat dengan menambahkan 0,5
ml perak nitrat 0,1 N ke dalam campuran
0,5 natrium klorida 0,02 N dan 50 ml air.
5. Aqua destillata 9
Nama Resmi : AQUA DESTILLAT
Nama Lain ; Air Suling
Pemerian Cairan : Jernih; tidak berwarna; tidak berbau;
tidak mempunyai rasa.
10 Jenis Zat Nama Zat Formulasi Jumlah Per
Botol (200ml)
Penimbangan
(Jumlah/Batch)
Rancangan Formula Oleum Iecoris Zat Aktif 100 g 93 g 9,58 kg
Aselli
Glycerolum Zat Tambahan 10 g 9,3 g 0,958 kg
Gummi Emulgator 30 g 27,9 g 2,87 kg
Arabicum
Methyl Zat Pengawet 0,2% 0,4 g 41,2 g
Paraben
Asam Askorbat Antioksidan 0,3% 0,6 g 61,8 g
Tartrozin Zat Pewarna 0,1% 0,2 g 20,6 g
Sirupus Simplex Zat Pemanis
Gula 20% 40 ml 4,12 L
Metil Paraben 0,08% 0,16 g 16,48 g
Propilenglikol Pelarut 7% 14 g 1,44 kg
Oleum Citrus Zat Pembau 2% 4 tts 412 tts / 20,6 g
Aquadest Pelarut Ad 215 g Ad 200 ml Ad 103 L
PERHITUNGAN 11
200 𝑚𝑙
a. Oleum Iecoris Aselli = X 100 g = 93 g X 100 L
215 𝑔
= 9,3 kg + 3%
= 9,58 kg
200 𝑚𝑙
b. Glycerolum = 𝑋 10 𝑔 = 9,3 𝑔 𝑋 100 𝐿
215 𝑔
= 930 g + 3%
= 0,958 kg
200 𝑚𝑙
c. Gummi Arabicum = 𝑋 30 𝑔 = 27,9 𝑔 𝑋 100 𝐿
215 𝑔
= 2,79 kg + 3%
= 2,87 kg
d. Methyl Paraben = 0,4 g X 100 L
= 40 g + 3%
12
= 41,2 g

e. Asam Askorbat = 0,6 g X 100 L


= 60 g + 3%
= 61,8 g

f. Tartrozin = 0,2 g X 100 L


= 20 g + 3%
= 20,6 g
g. Sirupus Simplex = 40 ml X 100 L
= 4 L + 3%
13
= 4,12 L
h. Propilenglikol = 14 g X 100 L
= 700 g + 3%
= 1,44 kg
i. Oleum Citrus = 4 tts X 100 L
4 𝑡𝑡𝑠
= = 0,2 𝑔𝑟 𝑋 100 𝐿
20
= 20 g + 3%
= 20,6 g / 412 tetes
j. Aquadest = 100 L + 3% 14
= 103 L / Ad 103 L
ALAT KERJA 15
16
17
18
19
BAHAN KERJA
- Oleum Iecorris Aselli - Tartrozin
- Glycerolum - Propilenglikol
- Gummi Arabicum - Sirupus Simplex
( Gula dan Nipagin)
- Methyl Paraben - Oleum Citrus
- Asam Askorbat - Aquadest
METODE KERJA 20
MASSA 1

OLEUM IECORRIS ASELLI


(1 Bagian)

+
GUMMI ARABICUM (1
Bagian)

Dimixing hingga
terbentuk corpus

*Mixing Tank Double Jacket


21
MASSA 2
1
2

Dilarutkan gula
Ditambahkan (1 bagian)
Dilarutkan
Nipagin (2) dengan air
Nipagin (1)
panas
dengan air
panas
Air Panas 824 ml
Air Panas 844 ml

3 4

Dilarutkan Dilarutkan
Asam Tartrazine(1
Askorbat (1 bagian)
Bagian) dengan
dengan Gliserin Gliserin 1 bagian
Propilenglikol Propilenglikol 1 bagian
22
MASSA 2

Dicampurkan 1 + 2 + 3 + 4

Aquadestilata
49, 832 L

Dimixing hingga homogen


23
Massa 3

MASSA 2 Massa 1

Ditambahkan oleum citri


(1 bagian)
Massa 3
Cek Quality Control
a. Viskositas
b. Organoleptis
c. pH Kedalam botol
d. Volume Creaming 200 mL
e. Bobot Jenis
f. Volume Sedimentasi

Filling Liquid
24
MASUKKAN KEDALAM KARDUS

DIBERI KODE PRODUKSI


DENGAN ALAT FEEDER
CONVEYOR
LAKUKAN
PEMINDAHAN
SEDIAAN
DENGAN ALAT
CONVEYOR TABLE
TOP CHAIN
Pengujian 25
1. Viskositas
Dialirkan melalui pipet 10 ml pada suhu 250C, dihitung
waktunya, diulangi sebanyak 3 kali, dihitung hasil rata
ratanya, dihitung viskositasnya

2. Organoleptik
Sampel dibagi menjadi 4 secara terisah Disimpan pada suhu 80C dalam
lemari es, 250C, 400C dan 400C + 75 % RH (kelembapan relatif) dalam ruang
stabilitas. Sampel diamati secara organoleptis ditandai dengan perubahan
warna, fraksi cair, dan pemisahan fase selama 56 hari pada interval waktu
tertentu
3. pH
Sampel disimpan dengan interval 1 minggu selama 21 hari. Diukur
26
dengan menggunakan pH meter

4. Volume Creaming
Sediaan emulsi 200 ml dimasukkan dalam gelas beker 250 ml
Ditambahakan air perlahan-lahan sambil diaduk terus menerus dengan
batang pengaduk. Penambahan air dihentikan ketika volume emulsi
dalam gelas mencapai 250 ml. Emulsi yang diencerkan dialihkan pada
silinder yang bersih dan kering. Silinder tersebut disimpan dengan konten
selama 1 jam pada 30 C. Dicatat volume krim bagian atas dan sedimen
dibagian bawah jika ada
5. Bobot Jenis 27
Piknometer dikeringkan. Ditimbang dengan menggunkan neraca
analitik. Piknometer diisi dengan sampel sampai penuh.
Piknometer dibersihkan. Ditimbang piknometer yang telah berisi
sampel. Dihitung Bobot Jenis.

6. Volume Sedimentasi
Setiap suspensi (100 ml) disimpan dalam labu ukur 100 ml selama
45 hari pada suhu ruang. Kemudian diamati. Volume sedimentasi
dari suspensi dihitung
7. Volume Terpindahkan
Tuang perlahan-perlahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan
kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan tela
dikalibrasi, secara hati-hati untuk menghindarkan pembentukan gelembung udara pada
waktu penungan dan diamkan selama tidak lebih dari 30 menit.

28
KEMASAN 29
30

Anda mungkin juga menyukai