Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya yang melimpah sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum ini yang
beerjudul “ANALISIS KUALITATIF IDENTIFIKASI ELEMEN”.
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Kimia Farmasi
Analisis 2. Terimakasih penulis ucapkan kepada dosen yang bersangkutan yang telah
memberikan pengetahuan bimbingan kepada penulis tentang materi uji batas.
Apabila ada kekurangan dalam penulisan laporan praktikum ini , penulis menyampaikan
mohon maaf dan meminta kritik serta saran kepada pembaca. Agar penulis dapat
memperbaiki laporan praktikum selanjutnya.
Akhir kata penulis ingin menympaikan terimkasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
dan pembaca. Penulis meminta maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Wassalamu’aaikum, warohmatullahi wabarokatuh.

Bogor, 7 Oktober 2019

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………,,,1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………..........3
1.1 Latar belakang…..…………………………………………………………………………3
1.2 Tujuan percobaan………………………………………………………………………….3

BAB II DASAR TEORI………………………………………………………………………4

BAB III METODE KERJA………………………………………………………………….10

3.1 Alat……………………………………………………………………………………….10

3.2 Bahan…………………………………………………………………………………….10

3.3 Cara Kerja…………………………………..……………………………………………10

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN……………………………………………………..12

4.1 Data Pengamatan……………………………………….………………………………..12

4.2 Pembahasan ………………………………………………………………………...……12

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………..14

5.1 Kesimpulan ………………………………………...……………………………………14

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….15

2
BAB 1

PENAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis Kualitatif merupakan analisis untuk melakukan identifikasi elemen, spesies, dan
atau senyawa – senyawa yang ada didalam sampel. Dengan kata lain, analisa kualitatis berkaitan
dengan cara untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu analit yang dituju dalam suatu sampel.
Berbagai sifat atau kimia dapat digunakan sebagai suatu identifikasi kualitatif atau kuatitatif. Jika
sifatnya ( pengukuran analit ) adalah spesifik dan selektif, maka tahap pemisahan atau perlakuan
awal sampel dapat disederhanakan. Pengubahan analit kebentuk yang sesuai sehingga analit
dapat dideteksi atau dapat diukur harus juga diperhatikan.

Tahapan ini disebut juga metode pemisahan untuk suatu situasi yang spesifik tergantung
pada sejumlah factor. Analisis kualitatif adalah suatu proses mendeteksi keberadaan suatu unsur
kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisis kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur – unsur serta ion – ionnya dalam larutan. Ada
3 pendekatan analisis kualitatif yaitu, pertama perbandingan antara dua retensi solute yang tidak
diketahui dengan data retensi baku yang sesuai pada kondisi yang sama. Kedua dengan cara
spiking, yaitu dilakukan dengan menambah sampel yang mengandung senyawa tertentu yang
akan diselidiki pada senyawa baku pada kondisi yang sama. Ketiga dengan menggabungkan
latkromatografi.

1.2 Tujuan Percobaan

Untuk mengetahui senyawa-senyawa yang terkandung pada golongan asam, sulfa,


alkaloid, karbohidrat, antibiotik dan vitamin.

3
BAB II

DASAR TEORI

Pada flouresensi, pemancaran kembali sinar oleh molekul yang telah menyerap energi sinar
terjadi dalam waktu yang sangat singkat setelah penyerapan (10-8 detik). Jika penyinaran
kemudian dihentikan, pemancaran kembali oleh molekul tersebut juga berhenti. Flouresensi
berasal dari transisi antara tingkat-tingkat energi elektronik singlet dalam suatu molekul. Supaya
suatu molekul berflouresensi, maka molekul tersebut harus menyerap radiasi. Jika konsentrasi
senyawa yang menyerap radiasi tersebut sangat tinggi maka sinar yang mengenai sampel akan di
absorbso oleh lapisan pertama larutan dan hanya sedikit radiasi yang diserap oleh bagian lain
sampel pada jarak yang jauh.

Senyawa kompleks adalah senyawa yang terbentu karena penggabungan dua atau lebih senyawa
sederhana, yang masing-masing dapat berdiri sendiri. Senyawa kompleks yang bermuatan
lazimnya mudah larut dalam air, sebaliknya senyawa kompleks yang tek bermuatan biasanya
sukar larut dalam air (Rivai,2006).

Alkaloid merupakan golongan metabolit sekunder terbesar dan heterogen, istilah alkaloid
diperkenalkan oleh W.Meissner pada tahun 1918, dimana alkaloid berasal dari kata “alkali” yang
berarti basa dan “iod” yang berarti mirip atau menyerupai. Jadi alkaloid merupakan suatu
senyawa yang mempunyai sifat seperti alkali dan basa. Defenisi umum dikemukakan oleh
Pellitier (1982), alkaloid adalah senyawa siklik yang mengandung nitrogen dalam tingkat
oksidasi negatif yang terdistribusi terbatas dalam kehidupan organisme. Secara ilmiah, defenisi
alkaloid pertama kali diberikan oleh Winterstein dan Trier yang menyatakan alkaloid sebagai
suatu senyawa yang bersifat basa, mengandung nitrogen dan berasal dari tumbuhan atau hewan
(Febriani,2008).

Beberapa pereaksi pengendapan digunakan untuk memisahkan jenis alkaloid. Pereaksi sering
didasarkan pada kesanggupan alkaloid untuk bergabung dengan logam yang memiliki berat atom
tinggi seperti merkuri, bismuth, tungsen, atau jood. Pereaksi mayer mengandung kalium iodida
dan merkuri klorida dan pereaksi dragendorff mengandung bismuth nitrat dan merkuri klorida
4
dalam nitrit berair. Pereaksi bouchhardat mirip dengan pereaksi wagner dan mengandung kalium
iodida dan jood. Pereaksi asam silikotungstat mengandung kompleks silikon dioksida dan
tungsen trioksida. Berbagai pereaksi tersebut menunjukkan perbedaan yang besar halsensitivitas
terhadap gugus alkaloid yang berbeda. Ditilik dari popularitasnya, formuasi mayer kurang
sensitif dibandingkn dengan wagner atau dragendorff (Basset,1994).

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme organisme. Nama ini berasal dari gabungan kata latin vita yag artinya
hidup dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen
(N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin
sama sekali tidak memiliki atom N (Schumm,1992).

Karbohidrat didefinisikan secara umum sebagai senyawa dengan rumus molekul Cn(H2O)n.
Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan
sebagai hasil hidrolisis senyawa kompleks (Girinda, 1986). Karbohidrat yang dihasilkan oleh
tumbuhan merupakan cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai
pati (amilum). Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
(Basset,1994)

Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresepkn dalam pengobatan modern.
Antibiotic adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Pencarian
antibiotic telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seiring dengan meningkatnya pemahaman
teori kuman penyakit, suatu teori yang berhubungan dengan bakteri dan mikroba yang
menyebabkan penyakit. (Rohman,2007).

Uraian Bahan

1. Asam Salisilat (Menurut FI edisi III hal.56)

Nama resmi : ACIDUM SALICYLICUM

5
Nama lain : Asam salisilat

Pemerian : Hablur ringan, tidak berwarna atau serbuk berwarna putih, hampir tidak berbau,
rasa agak manis dan tajam.

Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) p, mudah larut
dalam kloroform p dan dalam eter p, larut dalam larutan amonium asetat p, dinatrium hidrogen
fosfat p, kalium sitrat p dan natrium sitrat p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Keratolitikum, antifungi.

2. Laktosa (Menurut FI Edisi III hal.338)

Nama resmi : LACTOSUM

Nama Lain : Laktosa

Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis.

Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam
etanol (95%) p, praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Zat tambahan

3. Kloramfenikol (Menurut FI Edisi III hal.143)

Nama resmi : CHLORAMPHENICOLUM

Nama lain : Kloramfenikol

6
Pemerian : Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang, putih sampai putih
kelabu atau putih kekuningan, tidak berbau, rasa sangat pahit. Dalam larutan asam lemah,
mantap.

Kelarutan : Larut dalam lebih kurang 400 bagian air, dalam 2,5 bagian etanol (95%) p dan
dalam 7 bagian propilenglikol p, sukar larut dalam kloroform p dan eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

Khasiat : Antibiotikum

4. Vitamin B6 (Menurut FI Edisi III hal.541)

Nama resmi : PYRIDOXINI HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Vitamin B6

Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
asin.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sukar larut dalam etanol (95%) p, praktis tidak larut
dalam eter p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Khasiat : Komponen vitamin B-kompleks.

5. FeCl3 (Menurut FI Edisi hal. 659)

Nama resmi : FERI CHLORIDA

Nama lain : Besi (III) klorida

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas warna jingga dari garam
hidrat yang telah terpengaruh oleh kelembapan.
7
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna jingga.

6. HCl (Menurut FI Edisi IV hal.49)

Nama resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama lain : Asam klorida/HCl

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau merangsang. Jika diencerkan denga 2
bagian volume air, asap hilang. Bobot jenis lebih kurang 1,18.

Kelarutan :-

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Zat tambahan

7. H2SO4 (Menurut FI Edisi III hal.58)

Nama resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama lain : Asam sulfat/H2SO4

Pemerian : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak berwarna, jika ditambahkan kedalam
air menimbulkan panas.

Kelarutan :-

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Khasiat : Zat tambahan

8. CuSO4 (Menurut FI Edisi IV hal.1199)

Nama resmi : ANHIDRAT SULFAT

8
Nama lain : Tembaga II sulfat/ CuSO4

Pemerian : Serbuk putih atau keabuan, bebas dari sedikit warna biru.

Kelarutan : Larut dalam air.

9. NaOH (Menurut FI Edisi III hal.412)

Nama resmi : NATRII HYDROXYDUM

Nama lain : Natrium hidroksida/NaOH

Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keping, kering, keras, rapuh dan
menunjukkan susunan hablur, putih, mudah meleleh basah. Sangat alkalis dan korosif. Segera
menyerap karbondioksida.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dan dalam etanol (95%) p.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Khasiat : Zat tambahan

9
BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat

 Rak tabung
 Kertas perkamen
 Sikat tabung
 Tabung reaksi
 Sendok tanduk
 Pipet skala
 Lumpang

3.2 Bahan

 Asam Salisilat
 Lactosa
 Vitamin B6
 HCl
 H2SO4
 Benedid
 Kafein
 Kloramfenikol
 FeCl3
 Pereaksi Barfoed
 NaOH

3.3 Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan.

10
2. Masukkan masing-masing bahan kedalam tabung reaksi.

3. Golongan Asam

- Dimasukkan asam salisilat secukupnya kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan FeCl3,
kemudian dilarutkan.

4. Golongan Alkaloid

- Dimasukkan kafein secukupnya kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan HCl + pereaksi
Mayer, kemudian dilarutkan.

5. Golongan Karbohidrat

- Dimasukkan laktosa kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan pereaksi barfoed, kemudian
dilarutkan dan dipanaskan.

6. Golongan Antibiotik

- Dimasukkan kloramfenikol kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan H2SO4 pekat,


kemudian dilarutkan.

7. Golongan Vitamin

- Dimasukkan vitamin B6 kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan CuSO4 pekat + NaOH,
kemudian dilarutkan.

11
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

SAMPEL BENTUK PREAKSI YG HASIL GOLONGAN


SEDIAAN DIGUNAKAN REAKSI
Asam salisilat Serbuk FeCl3 Ungu Asam
Kafein Serbuk HCl+Per.Meyer Endapan Alkaloid
kuning
Lactose Serbuk Per.Barfoed Biru cerah Karbohidrat
Kloramfenikol Serbuk H2SO4 (+) kurang Antibiotic
larut
Vitamin B6 Serbuk CuSO4+NaOH+Benedid Endapan hijau Vitamin
tosca

4.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini kami membahas tentang pembuatan pereaksi dari beberapa golongan:
Golongan Asam, golongan Alkaloid, golongan karbohidrat, golongan Antibiotik dan Vitamin.
Pada semua golongan ini bentuk sediaan yang digunakan berbentuk serbuk.

Sebelum dilakukan pembuatan pereaksi, golongan terlebih dahulu diambil sampel asam salisilat
dimasukkan kedalm tabung reaksi dan ditambahkan FeCl3 sebagai pereaksinya. Dari pembuatan
pereaksi asam diperoleh hasil reaksi warna ungu yang berarti positif golongan asam.

Pada pembuatan pereaksi golongan alkaloid terlebih dahulu diambil sampel kafein lalu
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemdian ditambahkan HCL + pereaksi mayer sebagai
pereaksinya dari pembuatan pereaksi golongan alkaloid diperoleh hasil endapan warna kuning
yang berarti positif golongan alkaloid.
12
Pada pembuatan pereaksi golongan karbohidrat terlebih dahulu diambil sampel Laktosa dan
dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditambahkan pereaksi Barfut dan menghasilkan warna
biru cerah yang berrti positif golongan karbohidrat.

Pada pembuatan pereaksi golongan antibiotik terlebih dahulu diambil sampel kloramfenicol lalu
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan H2SO4 pekat sebagai pereaksinya.
Dari pembuatan golongan antibiotik diperoleh hasil berwarna kuning muda dan (+) kurang arut
yang berarti positif golongan antibiotik.

Pada pembuatan pereaksi golongan vitamin terlebih dahulu diambil sampel vitamin B6 lalu
dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan CuSO4 + NaOH + benedid sebagai
pereaksinya, lalu dipanaskan diatas penangas air dan di diamkan selama 10. Dari pembuatan
pereaksi golongan vitamin diperoleh endapan berwarna hijau tosca yang berarti positif golongan
vitamin.

13
BAB VI

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk mengidentifikasi unsur yang terdapat dalam suatu bahan obat, dapat digunakan beberapa
analisis, yaitu menggunakan organ atau organoleptis. Hasil reaksi dapat berupa perubahan warna
untuk pencampuran suatu bahan obat dengan reagen.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://kupdf.net/download/laporan-identifikasi-senyawa-obat_59c0ece808bbc57718686fc4_pdf

http://nurramadhaniasida94.blogspot.com/p/laporan-identifikasi-dan-cara-pemisahan.html?m=1

http://sriwindayani1994.blogspot.com/2015/01/laporan-kimia-farmasi.html?m=1

http://indralesman.blogspot.com/2011/06/laporan-potensiometri.html?m=1

15
16

Anda mungkin juga menyukai