Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK II

Di susun oleh :

1. ANTON SIGIT PURWOKO (2183075)


2. FAHRIZAL SUKMA P (2183082)
3. RIZAL SYAFI’I (2183097)
4. WAHYU HARYANTO (2183104)
PENGERTIAN OBAT
Menurut Kep. MenKes RI No. 193/Kab/B.VII/71
 “Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan,menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan
dan untuk memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan manusia"
MACAM MACAM SEDIAAN FARMASI
 PULVIS  LINIMENT
 PULVERES  LOTIO
 KAPSUL  SOLUTIO
 TABLET  SIRUP DAN ELIXIR
 SUPPOSITORIA  EMULSI
 UNGUENTUM  MIXTURA
 PASTA  SUSPENSI
 GEL  GUTTAE
 CREAM
I. ENEMA
I. ENEMA
A. Pengertian :

Cairan yang pemakaianya per rectrum/colon yang gunanya


untuk membersihkan atau menghasilkan efek terapi
setempat atau sistemik. Enema yang digunakan untuk
membersihkan atau menolong pada sembelit atau
pembersihan faces sebelum operasi, tidak boleh
mengandung zat lendir. Selain untuk membersihkan, enema
juga berfungsi sebagai Karminativa, emolient, diagnostis,
sedavita, anthelmintic dll
B. Cara penggunaan enema :
1. Mencuci tangan dengan benar menggunakan air dan sabun
2. Melepaskan penutup dalam enema
3. Berbaringlah miring dengan posisi kaki bawah diluruskan dan kaki bagian
atas di tekuk ke depan perut.
4. Keluarkan sedikit obat dan oleskan pada bagaian ujung botol enema.
5. Masukkan ujung enema kedalam rektum.(anus/dubur) secara pelan-pelan.
Hindari memaksa enema masuk karena dapat melukai
rektum(anus/dubur)
6. Tekan botol enema hingga dosis obat yang dianjurkan oleh dokter masuk
seluruhnya. Catatan : penggunaan enema hanya untuk sekali pakai.
7. Dengan tetap menekan botol keluarkan ujung enema.
8. Tetaplah berbaring selama 5 menit.
9. Setelah melakukan tindakan, cuci tangan dengan benar menggunakan air
dan sabun
ILUSI GAMBAR PEMAKAIAN ENEMA
C. Jenis-Jenis Enema
1. Cleansing enema/pembersihan (Mengeluarkan faces)

Tujuan :
a. Mencegah keluarnya faces saat operasi
b. Persiapan pemeriksaan diagnostik tertentu pada usus

c. Mengeluarkan faces dari usus saat konstipasi/obstipasi


2. Carminative enema/mengobati flatule

Diberikan utamanya untuk mengeluarkan flatus.

Cairan dimasukkan kedalam rektum mengeluarkan gas


yang menambah distensi pada rektum dan kolon
kemudian merangsang peristaltik.

Untuk dewasa diperukan cairan 60 – 80 cc.


3. Rentention enema/Klisma/Enema Retensi-
Minyak(Menahan)
Cairan di
Memasukkan minyak atau obat kedalam rektum pertahan kan 1-3
dan kolon sigmoid jam

Feses mengabsorbsi minyak untuk melunakkan feses. Lubrikasi rektrum


dan anus membantu mengeluarkannya

1. Antibiotik enema untuk Menangani infeksi lokal


2. Antihelmentic enema untuk membunuh cacing parasit
3. Nutrivite enema untuk memberi cairan dan nutrien pada retrum
4. Return – flow enema (Merupakan irigasi kolon yang ringan)

100 – 200 cc dimasukkan ke


Digunakan untuk rektum da kolon sigmoid,
mengeluarkan flatus merangsang peristaltik

1. Flatus keluar
2. Kembung hilang
3. Rasa tidak nyaman
hilang
D. Manfaat Penggunakan ENEMA
 Merangsang gerakan usus besar
 Membersihkan kolon bagian bawah (desenden) menjelang
tindakan operasi seperti sigmoidoscopy atau colonoscopy
 Sebagai jalan alternatif pemberian obat.
 Pemberian obat topikal seperti kortikosteroid dan
mesalazine yang digunakan untuk mengobati peradangan
usus besar.
 Pemeriksaan radiologi seperti pemberian barium enema.
Contoh Resep Sediaan ENEMA
 SCREENING RESEP
RESEP MICROLAX ENEMA TUBE
Di berikan 1tube
Aturan pakai: Tandai campur 1 tube
(masukkan dubur)
INDIKASI : Pasien mengalami konstipasi
Contoh Obat Sediaan ENEMA
DAFTAR PUSTAKA
Ansel. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI press
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III.Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia ediai IV.Jakarta : Departemen Kesehatan RI
Soetopo dkk. 2002. Ilmu Resep Teori. Jakarta : Departemen Kesehatan
Voight Rudolf. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta : UGM Press
Lachman dkk. 1994. Teori Dan Praktek Farmasi Industri. Jakarta : UI Press
Departemen Kesehatan RI. 1978. Formularium Nasional edisi II. Jakarta
Van Duin. 1947. Ilmu Resep. Jakarta : Soeroengan
Anief. 2006. Ilmu Meracik Obat. Yogyakarta : UGM Pres
Martindale, The Extra Pharmacopeia Twenty-eight Edition. The Parmaceutical Press, London. 1982.
MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Jakarta: PT Infomaster.
Departement of pharmaceutical Science. 1982. Martindale the Extra Pharmacoeia 28th edition. London: The
Pharmaceutical Press.
Badan Pengawas Obat dan Makanan.ISFI. 2006. ISO Indonesia, volume IV. Jakarta: PT. Anem Kosong
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai