Anda di halaman 1dari 14

SEDIAAN OBAT SUNTIK

“INJEKSI”
DEFINISI SEDIAAN OBAT SUNTIK (INJEKSI)

Menurut FI edisi III Injeksi adalah sediaan steril berupa


larutan, emulsi atau suspense atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum
digunakan, yang disuntikkan denga cara merobek jaringan
kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.
KOMPONEN SEDIAAN OBAT SUNTIK
(INJEKSI)
a. Bahan Obat (Zat berkhasiat)
b. Zat Pembawa (Zat pelarut)
c. Bahan Pembantu (Zat tambahan)
d. Wadah dan Tutup
a. Bahan Obat (Zat berkhasiat)

Memenuhi syarat yang tercantum sesuai monografinya masing-masing


dalam Farmakope.

Pada etiketnya tercantum : p.i ( pro injection )

Obat yang beretiket p.a ( pro analisa ) walaupun secara kimiawi terjamin kualitasnya, tetapi belum
tentu memenuhi syarat untuk injeksi.
b. Zat Pembawa (Zat pelarut)
Dibedakan Menjadi 2 :
1). Zat pembawa berair

Umumnya digunakan air untuk injeksi. Disamping itu 2). Zat Tidak Berair
dapat pula digunakan injeksi NaCl, injeksi glukosa,
injeksi NaCl compositus, Sol.Petit. Menurut FI.ed.IV, Umumnya digunakan minyak untuk injeksi
zat pembawa mengandung air, menggunakan air (olea pro injection) misalnya Ol. Sesami, Ol.
untuk injeksi, sebagai zat pembawa injeksi harus Olivarum, Ol. Arachidis.
memenuhi syarat Uji pirogen dan uji Endotoksin
Bakteri.

Pembawa tidak berair diperlukan apabila :

 Bahan obatnya sukar larut dalam air


Harus Memenuhi syarat sebagai Olea Pinguia yaitu  Bahan obatnya tidak stabil / terurai dalam
cairan jernih atau massa padat yang menjadi jernih air.
diatas suhu leburnya dan tidak berbau asing atau tengik  Dikehendaki efek depo terapi.
Obat suntik dengan pembawa minyak, tidak boleh
disuntikkan secara i.v , hanya boleh secara i.m.
C. Bahan Pembantu (Zat tambahan)

Menurut FI edisi IV, bahan tambahan untuk mempertinggi


stabilitas dan efektivitas harus memenuhi syarat antara lain
tidak berbahaya dalam jumlah yang digunakan, tidak
mempengaruhi efek terapetik atau respon pada uji
penetapan kadar. Tidak boleh ditambahkan bahan pewarna,
jika hanya mewarnai sediaan akhir. Pemilihan dan
penggunaan bahan tambahan harus hati-hati untuk injeksi
yang diberikan lebih dari 5 ml.
D. Wadah dan Tutup
Dibedakan : wadah untuk injeksi dari kaca atau plastik. Dapat juga dibedakan
lagi menjadi :
Ditutup dengan cara Wadah dosis ganda (multiple dose),
Wadah dosis tunggal
melebur ujungnya dengan wadah untuk beberapa kali
(single dose), wadah untuk
api sehingga tertutup penyuntikan, umumnya ditutup
sekali pakai misalnya
kedap tanpa penutup dengan karet dan alumunium,
ampul.
karet. misalnya vial (flakon) , botol.
CARA PEMBUATAN SEDIAAN OBAT SUNTIK
(INJEKSI)
1. Persiapan pembuatan obat suntik
Perencanaan
Perhitungan dan Penimbangan
Penyaringan
Pengisian dalam Wadah
2. Pembuatan larut injeksi
 Cara Aseptik
 Cara Non-Aseptik (non steril)
CARA PENYUNTIKKAN SEDIAAN OBAT
SUNTIK (INJEKSI)
Cara pemberian injeksi terbagi 12 cara :

Injeksi intrakutan ( i.k / i.c ) atau intradermal

Injeksi subkutan ( s.k / s.c ) atau hipodermik

Injeksi intramuskuler ( i.m )

Injeksi intravenus ( i.v )


Intraartikulus
Injeksi intraarterium ( i.a )

Injeksi intrakor / intrakardial ( i.kd ) Injeksi intratekal (i.t), intraspinal,


intrasisternal (i.s),
intradural ( i.d ), subaraknoid.
Injeksi peridural ( p.d ),
Injeksi subkonjuntiva Injeksi intrabursa Injeksi intraperitoneal ( i.p )
extradural, epidural

Anda mungkin juga menyukai