mengandung satu atau lebih zat aktif dengan atau tanpa berbagai
eksipien (yang
mengandung zat aktif dengan atau tanpa bahan atau bahan tertentu yang
dipilih
guna membantu dalam proses pembuatan dan untuk menciptakan sifat-
sifat
Eksipien atau zat tambahan adalah zat inert yang tidak aktif secara
(Siregar dan Saleh, 2010). Bahan tambahan yang biasa dipakai dalam
pembuatan
Pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk membuat bulk.
untuk memacu aliran (Banker dan Anderson, 1986). Bahan pengisi yang
1995).
b. Bahan Pengikat
dalam bentuk larutan (Anonim, 1995). Zat ini ditambahkan dalam bentuk
kering atau cairan selama granulasi basah untuk membentuk granul atau
dkk., 1994).
c. Bahan Penghancur
dalam medium cair sehingga dapat pecah menjadi granul atau partikel
partikel dan pemulihan deformasi partikel. Akan tetapi, ketika dua proses
penetrasi zat cair adalah zat aktif permukaan. Zat-zat semacam itu
digunakan
kedalam pori-pori tablet. Telah diungkapkan juga bahwa zat-zat lain dapat
partikel saat bersentuhan dengan air dan yang lainnya terkait dengan
atau pemacu aliran adalah jenis talk konsentrasi 5%, tepung jagung
konsentrasi 5-
10% atau koloid-koloid silika seperti Cab-O-Sil, siloid, atau aerosil dalam
ini :
1. Tidak toksik dan dapat diterima oleh lembaga regulator semua negara.
populasi tertentu.
basah karena tidak stabil atau peka terhadap panas atau lembab atau
juga tidak
mungkin dikempa langsung menjadi tablet karena zat aktif tidak dapat
mengalir
bebas, atau dosis efektif zat aktif terlalu besar untuk kempa langsung.
Sebagai
Salah satu metode pembuatan tablet yaitu kempa langsung. Metode ini
dkk., 1994).
Granulasi basah merupakan suatu proses perubahan dari bentuk serbuk
Waktu alir adalah waktu yang diperlukan serbuk atau granul untuk
partikel, melalui gaya kohesi di antara partikel. Sifat aliran ini dapat
diperbaiki
dengan permukaan horizontal pada waktu berputar. Bila sudut diam lebih
kecil
bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 40° biasanya daya
mengalirnya
kurang baik (Banker dan Anderson, 1986). Suatu granul memiliki sifat alir
yang
baik apabila mempunyai sudut diam 25-45° (Siregar dan Saleh, 2010).
Untuk
dari 20% menunjukkan sifat alir baik (Fassihi dan Kanfer, 1986).Indeks
partikel serbuk berada pada kondisi yang paling mampat. Sifat fisik massa
granul
yang baik jika memiliki harga pengetapan lebih kecil dari 20 % (Lachman
dkk.,
1994).
4. Pemeriksaan Kualitas Tablet
Sepuluh tablet dari masing-masing formula diambil secara acak dan diuji
kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang
Waktu hancur suatu tablet dipengaruhi oleh sifat dan konsentrasi bahan
tambahan.
a. Parasetamol
Mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0%
serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit. Kelarutan larut dalam 70
bagian air,
Merupakan pati yang diperoleh dari umbi akar Manihot utilissima Pohl
larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P. Khasiat dan penggunaan
zat
menunjukkan suatu daya tarik besar terhadap air melalui kerja kapiler
yang
menghasilkan waktu hancur yang lebih cepat. Akan tetapi konsentrasi pati
yang
bagian air, larut dalam 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95
%) P,
praktis tidak larut dalam kloroform P dan dalam eter P. Khasiat dan
penggunaan
asam–asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari
tidak lebih dari 8,3%. Magnesium stearat berupa serbuk halus, putih dan
voluminus, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari butiran,
tidak larut
Alat Lumpang dan alu , batang pengaduk , loyang , ayakan mesh 14 , spatel
dan gelas ukur
Bahan Paracetamol (sebagai zat aktif) , Amilum manihot (sebagai bahan
pengembang dalam), Amilum manihot (sebagai bahan pengikat) , Laktosa
(sebagai bahan pengisi) , dan akuades (sebagai bahan pengikat dari
amilum manihot)
Prosedur kerja Pembuatan mucilago amyli
1. Di timbang batang pengaduk dan beaker glass
2. Diberi garis tanda pada beaker glass sesuai dengan akuades yang
telah di ukur sebelumnya
3. Dimasukkan amilum manihot ke dalam beker glass
4. Ditambahkan dengan akuades sampai garis tanda
5. Dipanaskan diatas hotplate sambil diaduk
6. Diaduk larutan mucilago amyli sampai terbentuk warna putih
bening(atau transparan) dan terbentuk massa kental
Proses pembuatan granulasi
1. Dimasukkan paracetamol(zat aktif) yang telah di timbang ke
dalam lumpang dan Digerus hingga homogen
2. Dimasukkan laktosa(bahan pengisi) yang telah ditimbang
ke dalam lumpang dan di gerus hinggan homogen
3. Ditambahkan amilum manihot(bahan pengembang dalam)
dan digerus hingga homogen
4. Setelah semua bahan homogen ditambahkan mucilago
amyli(bahan pengikat) sedikit demi sedikit
5. Setelah terbentuk massa yang kompa kemudian diayak
dengan ayakan mesh 14
6. Setelah diayak disebar granul hingga merata
7. Ditimbang granul dan dikeringkan didalam pengering
selama 24 jam padah suhu 40-60 derajat celcius
8. Lalu di ayak dengan ayakan mesh no 14 dengan bantuan
spatel
9. Lalu granul di masukkan kedalam pot kosong dan di uji
preformulasi.
Data (hasil Hasil penelitian dan percobaan menunjukkan bahwa tablet parasetamol
percobaan) yang dibuat dengan metode granulasi basah menggunakan amilum solani
sebagai pelicin memenuhi persyaratan keseragaman bobot, kekerasan,
friabilitas dan waktu hancur. Dengan kata lain amilum solani dapat
digunakan sebagai pelicin pada pembuatan tablet parasetamol. Hasil
yang diperoleh adalah persen friabilitas Pengujian Friabilitas dan
Friksibilitas dilakukan dengan menggunakan 20 tablet dengan parameter
yang diuji adalah kerapuhan tablet terhadap gesekan atau bantingan
selama waktu tertentu. Bukan begini data hasil percobaannya
- kalau masih bingung, cari ada di internet contoh laporan praktikum
formulasi sediaan padat metode granulasi basah yang ada hasil
percobaan dalam bentuk tabel. Ini cuma contoh gambaran penulisan