Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi sediaan
steril
Disusun Oleh :
Hasib Siddiq
(311131)
Laila Awaliyah Darajatun(31113)
Ria Heryani
(31113)
Winda Resti Noor
(31113154)
PRODI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI TUNAS HUSADA
TASIKMALAYA
2016
A. Pengertian Sterilisasi.
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik
bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang
mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk
menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidangbidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan
untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada
alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi,
atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
steralisasi gas (Formalin H2, O2), dan radiasi ionnisasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam steralisasi di antaranya:
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril.
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka
harus dilakukan sterilisasi ulang.
Macam-macam teknik sterilisasi antara lain:
Teknik filtrasi.
B. Perkembangan Sterilisasi
Teknik sterilisasi filter digunakan pertama kali pada tahun 1890 oleh Charles
Chamberland ketika penelitian tentang virus mulai berkembang. Filter digunakan sebagai
untuk menahan mikroorganisme yang pada udara dan memisahkan virus dari
mikroorganisme lain.
C. Pengertian Sterilisasi Penyaringan
SOLID LIQUID FILTRASI
Prinsip umum
Pemisahan zat tidak terlarut dari suspensi cair-padat dapat dipisahkan dari komponen cair
dengan cara menggunakan aliran menuju membrane berporos (filter) yang dapat menahan
komponen padat. Sedangkan komponen cairan dapat langsung melewati filter. Terdapat 4
cara pada proses ini, yaitu filtrasi gravitasi, filtrasi tekanan, filtrasi vakum, dan
sentrifugasi. Setelah itu didapatkan cake (pelet) dan dimurnikan dengan pemberian zat
pelarut kembali. Kemudian didapatkan pelet yang bersih dari filtrate dan dikeringkan.
Pada proses filtrasi ini, ketebalan dari filtrate berbanding lurus dengan waktu tetapi
berbanding terbalik dengan tekanan. -pc = ()
Dimana, = viskositas filtrate ; w= massa padatan yang disimpan per satuan volum
filtrate ; V= volum filtrate dalam waktu t ; A= Luas filter
Jika terjadi penyumbatan pelet maka dimungkinkan untuk menghitung nilai. Dalam pelet
tersebut, nilai meningkat seiring meningkatnya tekanan dan kedalaman pelet di media
filtrasi.
= 0 (-pc)s
dimana 0 dan s merupakan konstanta empiris ; s merupakan koefisien kompresibilitas
Siklus filtrasi dilakukan dengan mempertahankan penurunan tekanan total pelet dan
media. Hal ini disebut filtrasi tekanan konstan. Sedangkan jika pelet terbentuk selama
filtrasi, laju aliran filtrate berkurang atau laju aliran dipertahankan kemudian tekanan
meningkat, maka hal ini disebut filtrasi dengan laju konstan
Faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan penyaringan :
Ukuran pori
Tekanan
Sudut kontak antara membran dan cairan
Saluran partikel mikroba
Parameter Sterilisasi filtrasi
Tekanan, laju aliran, dan karakteristik dari penyaring adalah parameter yang harus
dikontrol untuk mencapai sterilisasi pada produk yang dapat diprediksi dan
reproduksibel.
Ukuran pori penyaring 0,2 m atau kurang dari 0,2 m .
Keuntungan sterilisasi Filtrasi
Proses Cepat
Dapat digunakan untuk menyaring substansi yang peka terhadap suhu
Dapat untuk larutan air atau minyak, pelarut organik, cairan kental, udara dan gas
dari
campuran
yang
tidak
melewati
membran)
dan permeate (bagian dari campuran yang melewati membran). Dalam kisaran porositas
ini, penyaring membran mungkin tersumbat dengan cepat, sehingga digunakan prafilter
untuk
menghilangkan
beberapa
benda
koloid
untuk
menyempurnakan
siklus
umumnya mempunyai porositas 0,45 m, dengan diameter lebih kurang 47 mm, dan
kecepatan penyaringan air 55 ml sampai 75 ml per menit pada tekanan 70 cmHg. Unit
keseluruhan dapat dirakit dan disterilkan bersama dengan membran sebelum digunakan,
atau membran dapat disterilkan secara terpisah dengan cara apa saja yang dapat
mempertahankan karakteristik penyaring dan menjamin sterilitas penyaring dan
perangkatnya. Jika bahan uji berupa minyak, membran dapat disterilkan terpisah, dan
setelah melalui pengeringan, unit dirakit secara aseptik.
setelah melalui pengeringan, unit dirakit secara aseptik.
filtrasi untuk mempertahankan partikel di seluruh media, bukan yang hanya di permukaan
medium. Filter ini biasanya digunakan ketika cairan yang akan disaring mengandung
beban tinggi partikel karena, relatif terhadap jenis lain filter, mereka dapat
mempertahankan massa besar partikel sebelum menjadi tersumbat. Untuk menyaring
sejumlah besar cairan maka penggunaan penyaring abses selulosa (penyaring dalam )
adalah sangat tepat. Lapisan tersebut terdiri dari suatu jaringan rapat serabut selulosa dan
serabut abses dengan ketebalan kira kira 4 mm. Partikel dengan garis tengah yang besar
dihilangkan dari larutan melalui kerja ayakan. Sedangkan partikel dengan dimensi lebih
kecil melalui adsorpsi.
f. Mekanisme Kerja Filter Kedalaman (Depth Filtration)
Mikroorganisme yang besar seperti ragi,jamur lain dan bentuk sporanya serta
bakteri berukuran besar dapat terjaring. Jenis FKS memiliki kemampuan menjerat yang
jauh lebih kuat terhadap pengotoran bakterial. Jenis ini akan menjerat seluruh kuman
patogen dan sporanya serta pirogen material penyaring filtrasi. Garis tengah porinya
sesuai dengan lapisan penyaring SEITZ.
g. Keuntungan dan kerugian Filter Kedalaman (Depth Filtration)
Keuntungan depth filter yaitu :
a.
b.
c.
d.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen kesehatan. Jakarta
Dhadhang, W. K, Teuku N. S. S. 2012. Telnologi Sediaan Farmasi. Laboratotium
Farmasetika Unsoed: Purwokerto.
Lachman, Leon., 1989, Teori dan Praktek Farmasi Industri, UI Press, Jakarta
Zulfikar, 2011, Filtrasi, www.chem-is-try, Diakses tanggal 12 Desember 2015.
https://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/23/uji-sterilitas-dengan-tekhnikpenyaringan-membran/ Diakses tanggal 12 Desember 2015.
http://poethree-sweetgirl.blogspot.co.id/2011/04/screen-filter.html Diakses tanggal 12
Desember 2015.