BAB I
PENDAHULUAN
tingkat
merusaknya
suatu
zat
jika
sel
dan
efek
(sitotoksisitas)
terhadap
atau
substruktur
organ
tubuh
organisme,
seperti
hati
bahwa
dampaknya
saja
bisa
melompati
pengujian
hewan,
tetapi
tetap
fungsi
tubuh
manusia,
petugas
kesehatan
termasuk
zat-zat
yang
sangat
dibutuhkan
oleh
tubuh.
jantung
diperlukan
pencatatan
atauperekaman
dari
menit.
Frekuensi
ini
memberikan
informasi
mengenai
latar
belakang
masalah
diatas,
penulis
teoritis
dalam
makalah ini
dikumpulkan dengan
melalui
kegiatan
membaca
berbagai
literatur
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aritmia
masih
bisa
ditentukan
pula
oleh
jantung
terdapat
sel-sel
yang
mempunyai
yang mempengaruhi HR
Nodus SA mengalami depresi sehingga fokus irama jantung
irama jantung
Nodus SA membentuk impuls, akan tetapi tidak dapat
keluar (Sinus arrest) atau mengalami hambatan dalam
juga dapat karena fokus lainnya itu lebih aktif dengan frekuensi
yang lebih tinggi.
Terjadinya peningkatan frekuensi fokus lainnya dapat timbul
dengan berbagai cara :
Pengaruh
persarafan
yang
menekan
nodus
SA
atau
di
salah
satu
tempat
setempat
Selain reentry tachycardia dan berbagai derajat blok AV,
hambatan yang timbul pada penghantar dapat menjadi
dasar terjadinya berbagai aritmia, seperti bundle branch
block (BBB), rate dependent BBB/aberrant conduction,
extra systole baik single, consequtive hingga Salvo/run,
bahkan parosismal takikardia, parasistol, fusion beat, dan
lain-lain.
Persarafan
mempengaruhinya
Lingkungan sekitarnya seperti beratnya iskemia, pH dan
autonom
metabolit-metabolit
dan
dan
obat-obatan
yang
jaringan-jaringan
umumnya
Sinus aritmia,
baik
yang
disebabkan
pernapasan
Aritmia AV jungsional
Ada yang timbul pasif, yaitu karena nodus SA kurang aktif
sehingga diambil alih :
- Irama AV jungsional, biasanya bradikardia, bisa tinggi,
-
fokus lainnya.
AV jungsional ekstrasistol (uni-multi focal)
AV jungsional takikardia paroksismal, seperti PAT
Seringkali sukar membedakan antara irama
yang
berasal
dari
atas
ventrikel
dan
10
bisa
11
12
pacemaker,
electrical
cardioversion,
defibrilasi,
13
Blok jantung. Suatu penundaan (delay) atau blok total impuls listrik
ketika berjalan dari sinus node ke ventrikel. Blok atau delay dapat terjadi
pada AV node atau sistem HIS purkinje. Jantung berdenyut ireguler dan
sering lebih lambat. Jika serius blok jantung perlu diterapi dengan
pacemaker.
2.5
ekstra,
denyut
menurun;
kulit
pucat,
sianosis,
pusing,
berdenyut,
sakit
kepala,
disorientasi,
(trombosis
siperfisial);
kehilangan
tonus
otot/kekuatan
2.6 Faktor faktor Resiko Terkena Aritmia
Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung
atau kelainan irama jantung. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah:
a. Penyakit Arteri Koroner
14
hormon
tiroid,
yang
dapat
menyebabkan
bradikardi
(bradycardia).
e. Obat dan Suplemen
Obat batuk dan flu serta obat lain yang mengandung pseudoephedrine
dapat berkontribusi pada terjadinya aritmia.
f. Obesitas
Selain menjadi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner, obesitas
dapat meningkatkan resiko terkena aritmia jantung.
g. Diabetes
Resiko terkena penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi akan
meningkat akibat diabetes yang tidak terkontrol. Selain itu, gula darah
rendah (hypoglycemia) juga dapat memicu terjadinya aritmia.
h. Obstructive Sleep Apnea
Obstructive sleep apnea disebut juga gangguan pernapasan saat tidur.
Napas yang terganggu, misalnya mengalami henti napas saat tidur dapat
memicu aritmia jantung dan fibrilasi atrium.
i. Ketidakseimbangan Elektrolit
Zat dalam darah seperti kalium, natrium, dan magnesium (disebut
elektrolit), membantu memicu dan mengatur impuls elektrik pada jantung.
15
Menyatakan
tipe/sumber
disritmia
dan
efek
Holter
Gambaran
EKG
(24
jam)
mungkin
digunakan
untuk
mengevaluasi
fungsi
pacu
miokard
yang
dapat
mempengaruhi
16
dapat
dilakukan
utnnuk
oksimetri
Hipoksemia
dapat
menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia.
2.8
a.
1.
17
Mekanisme :
Menghambat kanal Na shg mengurangi kepekaan sel jantung
terhadap rangsangan; Memperlambat fase depolarisasi; Agen yang paling
selektif adalah grup 1B yang berefek pada kanal Na saat iskemik, tidak
pada saat normal.
a) Obat grup 1A
Contoh: prokainamida, quinidin, disopiramid. Amiodaron (lebih sering
masuk kelas 3)
Berefek pada aritmia atrial dan ventrikular dengan mengeblok
Ina memperlambat kecepatan konduksi pada atria, Purkinje fibers, dan
sel ventrikel meningkatkan interval QRS pada ECG
Juga mengeblok IK, memperlambat repolariasi meningkatkan
durasi AP dan ERP meningkatkan interval QT.
Farmakokinetik, penggunaan klinis dan toksisitas :
Prokainamida
terutama
digunakan
pada
aritmia
atrial
dan
menurunkan
klerens
digoksin
sehingga
dapat
b) Obat grup 1B
Contoh: Lidocaine (rute IV or IM), Mexiletine (oral)
18
Lidokain (rute im dan iv, tidak po) berguna pada aritmia ventrikel saat
iskemik akut setelah MI
2.
3.
19
4.
20
b.
Terapi mekanis
Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS,
biasanya merupakan prosedur elektif.
Defibrilasi
alat
listrik
yang
mampu
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
20