Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT


TDK ACC  buat lagi (perbaiki)
Masuk
Acc dosen/assdos
Nama Nindiah Oktaviany Tangeduk
NIM/NPM 20330103012
Judul “Formulasi Tablet Paracetamol Menggunakan Metode
Granulasi Basah”
Latar belakang Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang banyak di
produksi dan disukai oleh masyarakat karena tablet
mempunyai beberapa keuntungan diantaranya adalah
ketepatan dosis,mudah cara pemakaiannya,relatif stabil
dalam penyimpanan,mudah dalam transportasi dan
distribusi kepada konsumen,serta harganya relatif murah
(banker dan Anderson,1986).
Paracetamol merupakan obat yang berkhasiat sebagai
analgetik,antiperetik,efek terapi cepat dan dapat dibeli
dengan harga terjangkau(tan dan kirana,2002).toksisitas
paracetamol lebih rendah dari pada aspirin dan fenasetin
pada dosis normal paracetamol bebas efek samping
bermakna,sedangkan pada dosis besar dapat
menyebabkan kerusakan hati dan ginjal(myeek,2001).
Paracetamol memiliki sifat kompresibilitas dan fluiditas
yang kurang baik,sehingga menimbulkan kesulitan
sewaktu pengempaan.untuk obat dengan sifat
kompaktibilitas yang kurang baik dalam dosis besar
paling tepat jika digunakan metode granulasi
basah,karena dengan metode granulasi basah tidak
memerlukan banyak tambahan yang menyebabkan bobot
terlalu besar,selain itu sifat paracetamol yang tahan
terhadap panas dan kelembapan selama proses
granulasi.
(Latar belakangnya terlalu singkat.. mohon diperbaiki)

Tujuan Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode


granulasi basah terhadap stabilitas zat aktif tablet
paracetamol,serta dapat mengetahui metode granulasi
yang tepat untuk pembuatan tablet paracetamol.
Landasan teori Pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ada
penambahan air atau cairan dalam proses granulasi
nya(baik cairan bahan pengikat maupun cairan yang
hanya berfungsi sebagai pelarut atau pembawa bahan
pengikat)(sulaiman 2007).
Stabilitas suatu obat peru diuji untuk mengetahui apakah
suatu obat masih layak dikonsumsi atau tidak.stabilitas
dapat dipengaruhi oleh suu,udara,pelarut,kelembapan
dan cahaya(sulaiman,2007).pada pembuatan tablet
dengan granulasi basah terdapat zat berair yang dapat
memicu degradasi dari
parasetamol(nurkhasanah,2005).penyebab utama dari
degradasi yang membuat parasetamol tidak stabil karena
adanya proses hidrolisis.sehingga parasetamoldengan
adanya air akan terhidrolisis menjadi asam asetat dan p-
aminophenol.stabilitas maksimal paracetamol terjadi pada
pH sekitar 6.pada pH 6 dan suhu 25 derajat celcius
tetapan kecepatan degradasi nya adalah 1,005 * 10-9
detik -1 setara dengan waktu paro 21,8 tahun (Connors et
al,1986).
(mohon ditambah landasan teorinya karena masih terlalu
singkat dan harus ada sumber untuk dapat ditaruh
kedalam daftar pustaka)
Alat Lumping dan alu,batang pengaduk,Loyang,ayakan mesh
14,spatel dan gelas ukur.
Bahan Paracetamol(zat aktif),amilum manihot(bahan
pengembang),amilum manihot(bahan
pengikat),laktosa(bahan pengisi),dan akuades digunakan
untuk membuat mucilago amyli(bahan pengikat dari
amilum manihot).
Prosedur kerja Pembuatan mucilage amyli :
1.timbang batang pengaduk dan beaker glass.
2.diberi garis tanda pada beaker glass sesuai dengan
akuades yang telah diukur sebelumnya.
3.dimasukkan amilum manihot kedalam beaker glass.
4.ditambahkan dengan akuades sampai garis tanda.
5.dipanaskan diatas hotplate sambil diaduk.
6.diaduk larutan mucilage amyli sampai terbentuk warna
putih bening(transparan)dan terbentuk massa kental.

Proses pembuatan granul(granulasi):


1.masukan paracetamol(zat aktif)yang telah ditimbang ke
dalam lumping lalu digerus hingga homogeny.
2.masukan laktosa(bahan pengisi)yang telah ditimbang
kedalam lumping dan digerus hingga homogen.
3.tambahkan amilum manihot(pengembang dalam)dan
digerus hingga homogen.
4.setelah semua bahan homogen,ditambahkan mucilage
amyli (bahan pengkat) sedikit demi sedikit dengan cara
meletakan pada ujung alu dan ditekan atau dikempa
hingga kompak.proses pengempaan berlanjut terus
sampai terbentuk massa kompak.
5.setelah terbentuk massa yang kompak,kemudian di
ayak dengan ayakan mesh 14.
6.setelah diayak,disebar granul hingga merata.
7.ditimbang granul dan dikeringkan didalam lemari
pengering selama 24 jam pada suhuu 40-60 derajat
celcius.
8.setelah 24 jam,kemudian diambil granul yang sudah
dikeringkan,lalu diayak dengan ayakan mesh no 14
dengan bantuan spatel.
9.setelah diayak,ditimbang granul dan dimasukan ke
dalam pot kosong.kemudian dilakukan uji preformulasi.
Data (hasil percobaan)
Pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ada
penambahan air atau cairan dalam proses granulasinya
dan membuat parasetamol tidak stabil karena adanya
proses hidrolisis.parasetamol dengan adanya air akan
terhidrilisis menjadi asam asetat dan p-aminophenol.
(Untuk hasil percobaan di kosongkan saja dulu sesuai
arahan enci)
Pembahasan 1.Tablet
Tablet adalah bentuk sediaan padat yang mengandung satu unit
dosis lazim,dengan satu macam bahan aktif atau lebih tergantung
tujuan terapi yang dicapai. Tablet berbentuk bulat datar atau
bikonvek yang dibuat dengan pengompresan zat aktif atau
campuran zat aktif dengan atau tanpa bahan tambahan(eksipien)
(sulaiman,2007).
A. Komponen tablet

1.zat aktif
Idealnya zat aktif yang akan diformulasikan dalam bentuk sediaan
tablet mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : kemurnian
tinggi,stabil,kompatibel dengan semua eksipien ,bentuk partikel
sferis,ukuran dan distribusi ukuran partikelnya baik,mempunyai
sifat alir yang baik,tidak mempunyai muatan pada permukaan
(absence of static charge on surface), dan mempunyai sifat
organoleptis yang baik (sulaiman,2007).
2.zat tambahan(eksipien)
Dalam suatu sediaan farmasi, selain zat aktif juga dibutuhkan
bahan penolong.eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang
ditambahkan dalam formulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan
atau fungsi.bahan tambahan bukan merupakan bahan aktif,namun
secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada
kualitas/mutu tablet yang dihasilkan.beberapa kriteria umum yang
esensial untuk eksipien yaitu : netral secara fisiologis,stabil secara
fisika dan kimia,memenuhi peraturan perundang-undangan,tidak
mempengaruhi bioavaiabilitas obat,bebas dari mikroba patogen
dan tersedia dalam jumlah yang cukup dan murah
(sulaiman,2007).
B. Pembuatan tablet
1).Pembuatan tablet dengan metode granulasi basah
Zat berkhasiat,zat pengisi dan zat penghancur dicampur baik-
baik,lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat, bila perlu
ditambah bahan pewarna.setelah itu diayak menjadi granul,dan
dikeringkan dalam almari pengering pada suhu 40 derajat celcius –
50 derajat celcius.setelah kering diayak lagi untuk memperoleh
granul dengan ukuran yang diperlukan dan ditambahkan bahan
pelicin dan dicetak menjadi tablet dengan mesin tablet(anief,1994).
C.Pemeriksaan kualitas granul
Bahan obat sebelum ditablet,pada umumnya dicampur terlebih
dahulu,bentuk serbuk yang seragam,menyebabkan keseragaman
pada bentuk tablet (voigt,1984).
Persyaratan serbuk yang baik adalah bentuk dan warna
teratur,memiliki daya alir yang baik (free flowing), menunjukan
kekompakan mekanis yang memuaskan ,tidak terlampau
kering,dan hancur baik didalam air (voigt, 1984).

1. Metode dibahas kelebihan dan kekurangan


2. Tinjauan terhadap data percobaan ini tidak
ducatumkan kedalam pembahasan dikarenakan Data
(Hasil percobaan) dikosongkan
3. Tinjauan dan perbandingan terhadap referensi
(mana yang bagian 1 dan 3 ini lagi kenpa belum diisi???)

Jadi perbaiki lagi.. ingat hanya buat bagian 1 dan


3 ya..
Kesimpulan Pembuatan tablet dengan metode granulasi basah
membuat parasetamol tidak stabil karena adanya proses
hidrolisis.sehingga metode granulasi basah dalam
pembuatan tablet paracetamol ini menghasilkan
kestabilitasan yang kurang baik.

(kesimpulannya masih belum jelas)

Dikesimpulan harus cantumkan secara ringkas apa yang


dilakukan mulai dari praformulasi, formulasi, pembuatan,
hasil pengujian mutu granul, dan hasil pengujian mutu
tablet (lihat contohnya di internet laporan praktikum)

Daftar pustaka 1.cendekiawan artikel (jurnal formulasi tablet paracetamol


dengan metode granulasi basah).
2.https://youtu.be/EqGHWKqMojA

Kenapa hanya dua daftar pustakannya???

(harus tau penulisan daftar Pustaka, dan penyusunan


landasan teori itu harus ada sumber referensi baik itu
buku atau jurnal kemudian sumber tersebut si cantumkan
kedalam daftar pustaka)

Manado, ……… 2021


Mengetahui
Dosen pengampuh Ass. Dosen

Apt. Mitra Wynne Timburas, S.Farm, M.Farm Cicilia Wolley

CATATAN : De yang bagian Data (Hasil Percobaan) dikosongkan saja dulu..

Kemudian untuk di bagian PEMBAHASAN : pada dibagian 2 itu sdh Jo dulu isi itu..
karena Data (hasil percobaan) nya kan masih kosong. yang bagian 3 itu ade
bandingkan itu proses praktikum pembuatan metode granulasi basah yang ada di video
sama dasar teorinya (referensi)

tu bagian latar belakang, landasan teori dan kesimpulan jangan terlalu singkat ya.. itu
harus cari sumber atau literatur yang terpercaya, supaya tu sumber" itu blh mo di taruh
kedalam daftar pustakanya De..
usahakan De jangan ba copy paste sembarangan neh (baik itu antar teman atau
sumber tak percaya).. nnti kalo didapati ada isi laporan yang sama kemunginan akan
dibagi nilainya..

Catatan :
1. Laporan dibuat sesuai format yang telah dikirim (bentuk tabel, jenis font dan ukuran,
spasi 1.15 utk isi tabel)
2. Laporan yg dikembalikan = TDK ACC 🡪 buat lagi

Anda mungkin juga menyukai