PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penyakit menular seksual merupakan penyakit-penyakit yang dapat ditularkan
melalui hubungan kelamin. Salah satu jenis penyakit menular yaitu gonore. Penyakit ini
menyebar melalui kontak fisik terlebih apabila terjadi hubungan intim, bagian tubuh yang
diinfeksi oleh penyakit ini umumnya vagina, rahim, penis, uretra, rektum, dan terkadang
juga menyerang tenggorokan. Gonore pada pria permulaannya keluar nanah dari
orifisium uretra eksterna dan pada wanita biasanya tanpa gejala, hanya kadang-kadang
nanah keluar dari introitus vagina.
Gonore disesbabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, suatu diplococcus Gram
negatif.Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara
penyakit menular seksual. Penyakit ini tersebar di seluruh dunia secara endemik,
termasuk di Indonesia. Pada umumnya diderita oleh laki-laki muda usia 20 sampai 24
tahun dan wanita muda usia 15 sampai 19 tahun. Di Amerika Serikat dilaporkan setiap
tahun terdapat 1 juta penduduk terinfeksi gonore. DiHong Kong 36%, Filipina 54%.
Tahun 2002, QRNG di California mencapai 10% dan pada tahun 2007 meningkat
menjadi30%.Di Sumatera Selatan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang
bekerjasama dengan Klinik Khusus Infeksi Menular Seksual (IMS) Lembaga Graha
Sriwijaya Palembang melakukan survey Kultur dan Resistensi N. gonorrhoeae terhadap
1000 wanita pekerja seks (WPS) di wilayah Sumatera Selatan (Palembang, Prabumulih,
Lubuk Linggau dan Sungai Lilin MUBA) pada tahun 2006.Dari 1000 WPS yang
dilakukan kultur swab endoserviks 20,3% positif N. Gonorrhoeae. Persentase resistensi
penisilin adalah 94,1%, tetracycline 98%, ciprofloxacine 68,5%, ofloxacine 61,6%,
ceftriaxone 52,7%, kanamycine 33,5%4.
1.2 Tujuan Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh suatu sediaan
pro suspensi antibakteri dengan formulasi yang tepat dan memenuhi semua persyaratan
yang meliputi keamanan, keefektifan, kestabilan, dan penerimaan konsumen akan produk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Tentang Infeksi Gonorrhoea
Gonorrhoea adalah sejenis penyakit disebabkan oleh bakteria Neisseria Gonorrhoeae.
Secara umum ciri-ciri Neisseria Gonorrhoeae adalah bakteri gram negatif, diplokokus non
motil, berdiameter mendekati 0,8 m. Masing-masing cocci berbentuk ginjal; ketika
organisme berpasangan sisi yang cekung akan berdekatan. Kultur selama 48 jam pada media
yang diperkaya (misalnya Mueller-Hinton, modified Thayer-Martin), koloni gonococci
berbentuk cembung, berkilau, meninggi dan sifatnya mukoid berdiameter 1-5 mm. Koloni
transparan atau pekat, tidak berpigmen dan tidak bersifat hemolitik (Jawetz, 1996).
Gonorrhoea menyerang selaput lendir saluran genitourinari, mata, rektum, dan
tenggorokan, mengakibatkan supurasi akut yang dapat menyebabkan invasi jaringan; hal ini
diikuti oleh peradangan kronis dan fibrosis. Pada pria biasanya terdapat uretritis, dengan
nanah yang berwarna krem kuning dan nyeri waktu kencing. Proses dapat menjalar ke
epididimis. Pada infeksi yang tidak diobati, sementara supurasi mereda, terjadi fibrosis, yang
kadang-kadang mengakibatkan striktur uretra. Infeksi uretra pada pria dapat tanpa gejala.
Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks dan meluas ke uretra dan vagina,
mengakibatkan sekret mukopurulen. Infeksi kemudian dapat menjalar ke tuba uterina dan
menyebabkan salpingitis, fibrosis, dan obliterasi tuba. Infertilitas terjadi pada 20% wanita
yang menderita salpingitis gonococci. Servisitis kronis atau proktitis akibat gonococci sering
tanpa gejala (Jawetz, 1996).
Ada beberapa perbedaan antara manifestasi klinis Urethritis Gonorrhoea dan Urethritis
non Gonorrhoea. Masa inkubasi untuk Urethritis Gonorrhoea adalah 2-8 hari, sedangkan
Urethritis non Gonorrhoea 7-14 hari. Onset untuk Urethritis Gonorrhoea adalah secara tibatiba, sedangkan Urethritis non Gonorrhoea bertahap.
Komplikasi Gonorrhoea sangat erat hubungannya dengan susunan anatomi dan faal
genitalia. Komplikasi lokal pada pria bisa berupa tisonitis (radang kelenjar Tyson),
parauretritis, littritis (radang kelnjar Littre), dan cowperitis (radang kelenjar Cowper).
Namun,penyulit yang paling sering adalah epididimoorkitis. Selain itu, infeksi dapat pula
menjalar keatas (asendens), sehingga terjadi prostatitis, vesikulitis, funikulitis, epididimitis,
yang dapat menimbulkan infertilitas. Infeksi dari uretra pars posterior, dapat mengenai
trigonum kandung kemih menimbulkan trigonitis, yang memberi gejala poliuria, disuria
terminal, dan hematuria. Komplikasi diseminata pada pria dan wanita dapat berupa artritis,
miokarditis, endokarditis, perikarditis, meningitis, dan dermatitis. Kelainan yang timbul
akibat hubungan kelamin selain cara genito-genital, pada pria dan wanita dapat berupa infeksi
nongenital, yaitu orofaringitis, proktitis, dan konjungtivitis. Sedangkan untuk uretritis non
gonore, komplikasi
Mekanisme Kerja Cefexime
Cefixime memiliki spektrum antibakteri yang luas terhadap mikroorganisme grampositif dan gram-negatif. Dibandingkan dengan sediaan oral cephalosporin lain, cefixime
khususnya
memiliki
aktivitas
yang
poten
terhadap
organisme
gram-positif
mencapai tempat kerja (site of action) dan mampu melakukan aksi sebesar dan selama
waktu yang diperhitungkan dan juga dikehendaki.
Dosis Cefixime = 200-400 mg sehari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi 2
(Martindale 37th ed p.244)
3. Acceptable (dapat diterima)
Diartikan sebagai prediksi pemenuhan persepsi psikologis konsumen/pemakai.
Sediaan mempunyai penampilan, bentuk, estetika, yang baik dan menarik sehingga
menimbulkan rasa senang dan nyaman pada pemakaiannya (USP XXI p. 1346-1347).
Bentuk sediaan juga harus meyakinkan sisi psikologis pengguna. Dalam hal ini, sirup yang
dibuat tidak boleh terlalu encer dan terlalu kental. Organoleptis dapat diterima, seperti rasa :
ditambah sukrosa, warna Sunset yellow dan ditambah Orange flavour sebagai essence.
4. Stabilitas Fisika
Sediaan tidak boleh mengalami perubahan sifat fisika, penampilan dan homogenitas
dari proses pembuatan sampai ke tangan pasien terjadi perubahan viskositas, berat jenis dan
sifat alir selama proses pembuatan penyimpanan dan pemakaiannya.
Berat jenis (BJ) sediaan > berat jenis air.
Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a ( gliserin p.a = 111 cps).
Ukuran partikel bahan aktif > 1 m.
Tidak terjadi perubahan warna.
5. Stabilitas Kimia
Diartikan sebagai sediaan disebut stabil secara kimia apabila integritas/keutuhan
kimiawi dan potensi kimia tetap, serta tidak mengalami perubahan pH (USP XXII, p. 1703).
Selain itu, secara kimia tidak mengalami interaksi antar komponannya yang dapat
mempercepat reaksi degradasi mengubah bentuk sediaan dan warna.
Cefixime : Rentang pH Oral Suspension = 2,5-4,5 (USP 28, p. 380). Sehingga diperlukan
pengawet yaitu Natrium benzoate yang aktiv sebagai pengawet
6. Stabilitas Mikrobiologi
Sediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan jika sediaan
tersebut mengandung zat antimikroba maka harus tetap efektif selama waktu yang
ditentukan. Tidak boleh ada bakteri Salmonella sp., Pseudomonas aeruginosa, Proteus
Cefixime
Bahan aktif
Ciprofloxacin
Sebagai bakterisidal
yang stabil terhadap
hidrolisis untuk laktamase, aktif
terhadap bakteri gram
negatif
Efek
Utama
Sebagai antibiotik
dengan spektrum
luas, dengan efek
bakterisidal dengan
aktifitas sub-unit
Bakterisidal /
DNA Agyrase
membunuh bakteri
(topoisomerase) yang
secara broad spectrum
menghasilkan DNA
dan tahan terhadap
bakteri
hidrolisis dengan
(Martindale ed 34 th
enzim -laktamase
p.188)
(Martindale ed 37 th p.
Doxycycline
Sebagai
antibacterial untuk
infeksi pada saluran
urin, infeksi
gonococal, sifilis,
sebagai profilaksis
srub typhus,
pencegahan
leptospirosis.
(Martindale ed. 37 th p.
290)
244)
Kemerahan, urtikaria,
eosinovilia, demam,
reaksi anafilaksis
Efek
Samping
Efek samping
umumnya ringan,
biasanya berupa diare
dan keluhan saluran
cerna lainnya
(Martindale ed 37 th p.
245), (Farmakologi dan
Terapi ed. 5 th, p. 686)
Gangguan GI
seperti nausea,
muntah, diare, nyeri
perut, dyspepsia
Pada CNS
menyebabkan sakit
kepala, pusing dan
rasa gelisah
(Martindale ed 34th
p.189)
Mulut kering,
anorexia, tinnitus
Menyebabkan
pemudaran warna
pada gigi, ulcer
esophagel
(Martindale ed. 37 th p.
291), (BNF 62 th p. 355)
Bahan aktif
Ciprofloxacin
Cefixime
Doxycycline
Untuk pengobatan
infeksi seperti
gonorrhoea, otitis
media, faringitis,
Digunakan untuk
mengobati infeksi
Sebagai
antibacterial untuk
antaranya infeksi
Digunakan untuk
karena gigitan /
urin, infeksi
sengatan,
gonococal, sifilis,
gastroenteritis,
sebagai profilaksis
gonorrhea, otitis
srub typhus,
media, septisemia,
pencegahan
sensitif dan
leptospirosis.
gonorrhoea.
paratifus
bronchitis
Indikasi
(Martindale ed. 37 th p.
(Martindale ed 37 th p.
(Martindale ed 34 th
p.188)
290)
Penderita epilepsi
Pasien yang
hamil dan
Kontra
hipersensitif dengan
menyusui, tidak
Indikasi
gangguan renal
menyusui, gangguan
ginjal
porifiria akut
th
(Martindale ed 37 p.
244)
(Martindale ed 34
p.188)
th
(BNF 62 th p. 354)
Cefixime
Bahan aktif
Ciprofloxacin
Diserap dengan baik
Absorbsi melalui
oral berjalan lambat
Doxycycline
pada saluran
hampir sempurna
pencernaan
tidak dipengaruhi
sekitar 70 %
Puncak plasma
dan makanan
sekitar 2,5 g / ml
dicapai 1-2 jam dosis
Lain
Kadar tinggi
Mencapai kadar
puncak dalam
terdapat pada
tertunda dengan
adanya makanan,
penderita gagal
tetapi tidak
ginjal
Di ekskresi melalui
ginjal, melalui
empedu 10% dari
dosis
Waktu paruh
eliminasi 3-4 jam
(Martindale ed 37 th p.
244)
terpengaruhi
semuanya
Daya penetrasi ke
jaringan lebih baik
Mengalami
metabolisme di hati
(Martindale ed. 37 th p.
291)
Mekanisme kerjanya yaitu menghambat sintesis dinding sel. Cefixime memiliki afinitas
tinggi terhadap penicillin-binding-protein (PBP) 1 (1a, 1b, dan 1c) dan 3, dengan tempat
aktivitas yang bervariasi tergantung jenis organismenya.
Cefixime stabil terhadap -laktamase yang dihasilkan oleh beberapa organisme, dan
mempunyai aktivitas yang baik terhadap organisme penghasil-laktamase.
Kerugian :
Penggunaan pada bayi baru lahir atau bayi premature. Keamanan dan keefektifan
penggunaan cefixime pada anak-anak dengan usia kurang dari 6 bulan belum dibuktikan
(termasuk bayi baru lahir dan bayi prematur).
Karakteristik
Bahan aktif
Cefixim
Fisika
Kimia
Dalam 5 %
suspense
mempunyai pH 2.64.1
simpan dalam
wadah kedap udara
Lindungi dari
cahaya
(MD 36, p. 224)
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
GONORRHOE
GEJALA
PENYEBAB
Neisseria
gonorrhoeae
Ceftriaxone
Cefoxitin
Ciprofloxac
in
Cefixim
e
Doxycycli
Levofloxa
ne
cin
FIRST
FIRST
SECOND
CHOICE
CHOICE
Dosis
BNF for Children
6-1 th : 75 mg sehari
1-5 th : 100 mg sehari
5-10 th
: 200 mg sehari
10-18 th : 200-400 mg sehari atau 100-200 mg dua kali sehari
GONORRHOE : 12-18 th : 400 mg sehari sebagai single dose
BNF 62, p.349
Dewasa dan anak-anak diatas 10 tahun : 200-400 mg dibagi menjadi 1-2 dosis sehari.
Anak-anak
diatas 6 bulan : 8 mg/Kg BB dibagi menjadi 1-2 dosis sehari.
6 bulan-1 tahun : 75 mg sehari
1-4 tahun : 100 mg sehari
5-10 tahun : 200 mg sehari.
MD 37, p. 244
200-400 mg sehari dibagi menjadi 1-2 dosis. Anak-anak diatas 6 bulan dan berat badan dibawah 50 Kg diberi
AHFS
GONORRHOE :
Anak anak 8 th dengan BB > 45 Kg - Dewasa : 400-800 mg sebagai single dose
Spectinomyc
in
THIRD
CHOICE
FIRST
CHOICE
Cefixime
Alasan
memilih
cefixime
merupakan
obat
Kelarutan
pilihan
utama
dan
R/ Cefixime sejak
2%
1. tahun
Mudah
larut
dalamobat yang efektif untuk
Cefiximdirekomendasikan
2008
sebagai
CMC Na
methanol1.5 %
2. Larut dalam
0.02 %
Na Fosfat
1.15 %
3. Sukar larut
dalam
Sukrosa
60 %
sediaan
Orange Captarome etanol, aseton
QS pHdan
for
oral
gliserin
Sunset Yellow
QS
Pro Oral Suspension
suspensi
:
Etanol 70 %
QS
CMC
Na2.5-4.1
4.
Sangat
sukar
larut
Etanol 96 %
QS
dalam larutan
m.f la dry syrup for oral suspension
150 mlsorbitol
Dapar
sitrat-
1. Aman
Pemerian
putih
2. Serbuk
Acceptable
atau hampir
3. Efektif
putih atau
hampir kuning
Coriggen Sukros
Orange
4.Sunset
stabil
muda,
Persyaratan
Mutu
Karakteristik
Biologi Karakteristik
Bahan Aktif Fisika-Kimia
BAB IV
R/ Cefixime
100 mg
PVP
2%
Tween 80
1 %
Na Benzoat
0.5 %
Asam Sitrat
1.42 %
Na Fosfat
1.15 %
Sukrosa
60 %
Banana flavour
0,001%
Sunset Yellow
0,001%
Etanol 70 %
qs
Etanol 96 %
qs
m.f la dry syrup for oral suspension 150 ml
Pro Oral Suspension
CMC Na
dalam larutan sorbitol
Banana flavour
Banana
Sukros
Dosis
BNF for Children
6-1 th : 75 mg sehari
1-5 th : 100 mg sehari
5-10 th
: 200 mg sehari
10-18 th : 200-400 mg sehari atau 100-200 mg dua kali sehari
GONORRHOE : 12-18 th : 400 mg sehari sebagai single dose
BNF 62, p.349
Dewasa dan anak-anak diatas 10 tahun : 200-400 mg dibagi menjadi 1-2 dosis sehari.
Anak-anak
diatas 6 bulan : 8 mg/Kg BB dibagi menjadi 1-2 dosis sehari.
6 bulan-1 tahun : 75 mg sehari
1-4 tahun : 100 mg sehari
5-10 tahun : 200 mg sehari.
MD 37, p. 244
200-400 mg sehari dibagi menjadi 1-2 dosis. Anak-anak diatas 6 bulan dan berat badan dibawah 50 Kg diber
AHFS
GONORRHOE :
Anak anak 8 th dengan BB > 45 Kg - Dewasa : 400-800 mg sebagai single dose
8. Sukar larut dalam
etanol, aseton dan
gliserin
Coriggen
sia
7. Larut dalam
propilenglikol
Serbuk putih
atau hampir
putih atau
hampir kuning
muda,
Pemerian
Dapar sitrat-fosfat PH
Cefixime :
90-120%
Cefixime
trihidrat : 80107%
pH sediaan
for oral
suspensi :
2.5-4.1
Persyaratan Mutu
Karakteristik Biologi Bahan
Aktif
Karakteristik
Fisika-Kimia
METODE PENELITIAN
Alat
1. Beaker glass
2. Batang pengaduk
3. Timbangan analitik
4. Gelas ukur
5. Pipet
6. Kertas perkamen
7. Botol coklat
8. Piknometer
9. Viskometer
10. pH meter
11. Waterbath
12 Mortir dan Stamfer
botol
60 ml
Ayak sukrosa
Timbang CMC
Timbang asam
Timbang Na
dengan
Na, gerus ad
sitrat 2,1357 g,
Benzoat 0,075 g,
pengayak mesh
40, timbang 90
g, gerus ad
halus
gerus ad halus +
Ukur etanol 70% 10 ml, tambahkankonversi
sedikit demi
Timbang Na
Timbang banana
sedikit ke campuran bahan ad terbentuk massa granul
fosfat 1,7195 g,
flavour, gerus ad
yang cukup kenyal dan ukur etanol 70% yang tersisa
gerus ad halus +
halus
gerus ad halus
trihidrat 3,52 g,
gerus ad halus
Ditambah sunset
yellow, campur ad
homogen
Timbang berat = P
Berat =
(90%)
87,20 g
Timbang 40%nya,
masukkan botol
Sisanya dibuat untuk
dalam bentuk granul
evaluasi sediaan
Metode Kerja
Takaran / Dosis Bahan Aktif
A. Takaran / dosis zat aktif dari beberapa pustaka :
Bahan
Farmakologi
Aktif
& Terapi IV
Cefixim
p.685
Oral: 2x 250-
MD 36th p.225
Anak anak di
atas 6 bulan
= 1,12g : 1 g
Dewasa : 200-400 mg per hari
dibagi 1-2 dosis
Anak berumur di atas 6 bulan dan
berat badan di bawah 50 kg =
8mg/kgBB untuk suspensi oral dibagi
dalam 1-2 dosis
Bobot rata-rata
(th)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
>16
7,85
9,45
11,2
12,8
14,3
16
18,2
20,45
21,95
24,3
27,65
30,85
35
40,4
42,9
42,3
Dosis/kgBB
Dosis (mg)
X 4 mg/kgBB
31,4
37,8
44,8
51,2
57,2
64
72,8
81,8
87,8
97,2
110,6
123,4
140
161,6
171,6
200
Takaran
takaran
50 mg
1 takaran
100 mg
1 takaran
150 mg
2 takaran
200 mg
Pada takar dan 1 takar mudah diambil karena 1 takar adalah 1 sendok teh penuh
dan takar adalah setengah dari 1 sendok teh. (terdapat tanda khusus untuk takar
pada sendok teh yang digunakan untuk minum obat)
D. Rencana Kemasan
Satu takaran
Sehari
Pemakaian
Volume Kemasan
= 5 ml
= 2 kali
= 12 hari
= 5 x 2 x 12 = 60 ml
Umur 7 - 12 tahun
Umur 13 - 15 tahun
Dapar
Pemilihan dapar harus sesuai dengan kriteria :
Memiliki kapasitas memadai dalam kisaran pH yang diinginkan
Harus aman secara biologis untuk penggunaan yang dimaksud
Hanya memiliki sedikit atau tidak mempunyai efek merusak
terhadap stabilitas prduk akhir
Harus dapat memberikan rasa dan warna yang dapat diterima pada
produk
Asam sitrat
Na2HPO4
Bahan Obat
Cefixime
Sukrosa
Tween 80
CMC-Na
Na Benzoat
Asam Sitrat
Na2HPO4
67,8 g
x 150 ml=101,7 gram
100 ml
21 g
x 101,7 g=2,1357 g 1,42
1000 ml
32,2 g
x 150 ml=48,3 gram
100 ml
35,6 g
x 48,3 g=1,71948 g 1,15
1000 ml
Kemasan
Skala
60 ml
150 ml
= 1,26 g
36 g
0,6 g
0,3 g
0,012 g
0,852 g
0,69 g
3,15 g
90 g
1,5 g
0,75 g
0,03 g
2,13
725 g
Lab
Skala
Jumlah
Pabrik
Takaran
Tiap
60000 ml
Terkecil (5 ml)
1,2 g + 5 % 3 g + 5 % = 1200 g + 5 100 mg + 5 %
% = 1260 g
36000 g
600 g
300 g
12 g
852 g
90 g
= 105 mg
3g
0,05 g
0,025 g
0,001 g
0,071 g
75 g
Kada
r%
100 mg
60 %
1%
0,5 %
0,02 %
1,42 %
1,15 %
Etanol 70 %
Etanol 96%
Flavour
Banana
Aqua ad
qs
qs
qs
qs
qs
qs
3 tetes
60 ml
60 ml
150 ml
60000 ml
qs
qs
qs
qs
-
5 ml
Spesifikasi sediaan
Sebelum Rekonstitusi
-
Bentuk : granul
Rasa : manis
Warna : kuning
Sesudah Rekonstitusi
-
Bentuk : suspensi
Rasa : manis
Warna : kuning
pH : 3,6 + 0,5
Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a ( gliserin p.a = 400 cps)
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
Bentuk
Bau
Warna
Rasa
b. Uji pH
Alat : pH Meter
Cara kerja :
Kalibrasi pH meter :
1. Siapkan larutan buffer pH = 4,0 dan pH = 7,0 dalam wadah
2. Pasang elektroda
3. Tekan tombol untuk menyalakan alat
4. Elektroda dimasukkan dalam larutan buffer, kemudian atur tombol
sebelah kanan alat sampai layar digital menunjukkan angka 4,00
5. Elektroda dikeluarkan dari larutan buffer, cuci dengan aquadem,
keringkan
6. Elektroda dimasukkan pada larutan buffer pH = 7,00 ; kemudian atur
tombol sebelah kiri sampai layar digital menunjukkan angka 7,00
7. Elektroda dikeluarkan dari larutan buffer pH = 7,00 ; cuci dengan
aquadem, keringkan
Ukur pH sediaan :
1. Masukkan suspensi ke dalam beaker glass secukupnya
2. Masukkan elektroda ke dalam suspensi
3. Catat angka, jika pH < 4,50, tambahkan NaH2PO4 ; jika pH > 4,50,
tambahkan Asam Sitrat
diketahui)
Keterangan : m1
m2
V pikno
=
=
=
=
d. Uji Viskositas
f. Uji Mikromeritik
Alat : Mikroskop Optic
Cara Kerja :
Organoleptis
N
Organoleptis
Spesifikasi
Hasil Evaluasi
O
1
2
3
4
Bentuk
Bau
Warna
Rasa
Larutan Suspensi
Pisang
Kuning
Manis
Larutan Suspensi
Pisang
Kuning
Manis
pH
pH sediaan = 3,62
pH sediaan dikatakan memenuhi spesifikasi yaitu pada pH 3,6 0,05
Berat Jenis
Massa bahan
11,47 g
Volume piknometer
10 ml
(praktikum menggunakan
beaker glass)
bahan
m
v
11,47
10
1,147 g/ml
1,147 g/cm3
t 100 putaran
(detik)
24,05detik
22,26 detik
20,34 detik
19,48 detik
17,55 detik
19,42 detik
20,76 detik
22,42 detik
24,31 detik
Rpm
Viskositas
40,0833
37,1
33,9
32,467
29,25
32,36
34,6
37,36
40,51
1122,66 cPs
1334,23 cPs
1592,92 cPs
1801,82 cPs
2153,85 cPs
3012,36 cPs
1560,69 cPs
1324,95 cPs
1110,84 cPs
r
p 50
m
40
p
u 30
t 20
/
m 10
e
0
n
i
t
V
i
s
k
o
s
i
t
a
s
(
c
p
s
)
45
50
55
60
65
70
75
W (gram)
Viskositas
1500
1000
500
0
28
30
32
34
36
rpm pu/menit
38
40
42
5,004 g
100oC
15 menit
1,22 %
Dari hasil percobaan diatas, diketahui bahwa kadar air yang diperoleh
memenuhi spesifikasi yaitu 1,22 % karena untuk syarat kadar air untuk dry
syrup adalah < 3 %
Ukuran Partikel
1. Hasil kalibrasi skala okuler dengan menggunakan skala obyektif
Standar : 1 skala obyektif = 10 m
5 skala okuler
20 skala obyektif
3 skala okuler
11 skala objektif
2 skala okuler
8 skala objektif
1 skala okuler
4 skala objektif
40 m
nd (m)
) (m)
585640
537824
232000
4640000
2284880
189000
n = 100
nd =
n(d) =
5670000
n(d) = 600536
) = 13718344
Volume Sedimentasi
Tidak terbentuk sedimentasi sama sekali
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat dikatakan sediaan tidak layak edar karena ada
beberapa spesifikasi yang tidak sesuai dengan yang diinginkan formulator.
Ketidaksesuaian tersebut dapat dilihat yaitu dari bentuk sediaan yang tidak sesuai, berat
jenis, viskositas, sedimentasi, ukuran partikel.
B. Saran
Setelah kami melaksanakan praktikum pembuatan sediaan suspensi oral yang
digunakan untuk pengobatangonnorhoe, maka saran yang dapat kami berikan berkaitan
dengan sediaan yang telah dihasilkan adalah sebaiknya perlu diperhatikan lagi
penambahan etanol pada saat pembuatan granul, agar sediaan dapat didapatkan bentuk
granul yang sesuai spessifikasi.
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 2005. Martindale The Extra Pharmacopoeia
34th edition. London: Pharmaceutical Press
Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 2007. Martindale The Extra Pharmacopoeia
35th edition. London: Pharmaceutical Press
Tjay, Drs. Tan Hoan dan Rahardja, Drs. Kirana, 2008. Obat-Obat Penting Edisi Enam.
Jakarta: PT Gramedia
Departemen Kesehatan RI. 1979. Farmakope Indonesia edisi 4, Jakarta: Kopri Sub-Unit
Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Gennaro, Alfonso R. 2005. Remington : The Science & Practice of Pharmacy 21th.
Pensylvania: Mark Publishing Company
Kibbe, Arthur H. 2006. Handbook of Phaemasceutical Exipients 5th edition. United Stated of
America: American Pharmaceutical Association
Anonim, 2005. The United States Pharmacopeia 28, United States Pharmacopeia
Convention, Inc, Washington DC
Tjay, Drs. Tan Hoan dan Rahardja, Drs. Kirana, 2008. Obat-Obat Penting Edisi Enam.
Jakarta: PT Gramedia