“MANAJEMEN PERAPOTEKAN”
Disusun Oleh :
NIM : 2183104
Bidang komunitas
Apotek menjadi tempat yang paling banyak digunakan farmasis profesional untuk
menerapkan ilmunya. Farmasi komunitas yang lebih mengarah kepada bisnis dan
hubungan dengan pasien, namun sekarang sebagian farmasis mulai beralih ke
perusahaan-perusahaan keperluan rumah tangga seperti kosmetik, sampo,
makanan, dll. Seorang Farmasis di Apotik langsung berhadapan dengan
masyarakat sehingga fungsi tersebut dikelompokkan dalam Farmasi Masyarakat
(Community Pharmacy). Fungsi Farmasis Masyarakat di Apotik merupakan
kombinasi seorang profesional dan wiraswastawan. Dengan dikeluarkannya
Peraturan Pemerintah No. 25/80 tentang Apotik, bahwa Apotik adalah tempat
pengabdian profesi seorang Apoteker, maka makin besar harapan yang diberikan
pemerintah kepada para Farmasis, baik dari segi jumlah tenaga farmasi maupun
dari segi kemampuan profesionalnya.
Bidang akademik
Semua bentuk pengetahuan dapat dibeda-bedakan atau dikelompokkan dalam
berbagai kategori atau bidang sehingga terjadi diversifikasi bidang ilmu
pengetahuan atau disiplin ilmu yang berakar dari kajian filsafat, yaitu Seni (Arts),
Etika (Ethics), dan Sains (Science). Di satu pihak Farmasi tergolong seni teknis
(technical arts) apabila ditinjau dari segi pelayanan dalam penggunaan obat
(medicine) di lain pihak Farmasi dapat pula digolongkan dalam ilmu-ilmu
pengetahuan alam (natural science). Sesuai dengan tugas tridarma perguruan
tinggi, farmasis yang bekerja di lembaga pendidikan tinggi dituntut juga dapat
melakukan penelitian bidang farmasi. Lembaga penelitian pemerintah dimana
farmasis eksis didalamnya seperti LIPI, BATAN, dll.