Skripsi
OLEH:
MARIA ULFA
1111104000051
JAKARTA
1436 H/2015 M
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
Maria Ulfa
ii
NURSING DEPARTMENT
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
iii
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Telepon : 0857-7042-6584
Email : mrlf20@gmail.com
Pendidikan
Organisasi
1. 2009-2010 : Ikatan Santri MA Nurul Huda
2. 2012-2014 : CSS Mora UIN Jakarta
3. 2012-2014 : BEM PSIK UIN Jakarta
viii
PERSEMBAHAN
Abah KH. Affandi, BA. sungguh luar biasa jasanya, bak mentari
yang menyinari bumi tiada henti. Beliau adalah sosok yang amat
sangat berjasa yang telah menunjukkan jalan menuju kesuksesan
yang tak pernah terduga.
ix
KATA PENGANTAR
pujian ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
mengalami kesulitan dan tantangan yang tak terkira, namun berkat pertolonganMu
Ya Allah serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga proposal ini
1. Dr. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Jakarta.
2. Ibu Maulina Handayani, S.Kp., M.Sc., selaku Ketua Program Studi dan Ibu
Hidayatullah Jakarta.
arahan dan bimbingan dengan sabar kepada saya selama proses pembuatan
skripsi ini.
x
4. Ibu Eni Nuraini Agustini, S.Kep, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik,
tempat curhat, dan memberi motivasi selama hampir 4 tahun duduk di bangku
kuliah.
6. Orang tua saya, Bapak Bisri Mustopa dan Ibu Siti Ropiah yang telah mendidik,
memberikan bantuan baik moril maupun materiil tak terhingga kepada saya.
Tak lupa, Adikku, Maftukhatul Inayah dan Ahmadi Hasan dan seluruh
dan memberikan support serta berbagi ilmu dalam penyelesaian skripsi ini.
dan BEM PSIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa berbagi suka
duka, canda tawa, ilmu dan pengalaman berharga selama pembelajaran kuliah
10. Serta seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran proposal skripsi ini
hingga selesai.
xi
Atas bantuan serta segala dukungan yang telah diberikan, semoga Allah
SWT. senantiasa membalas dengan pahala yang berlimpah. Sangat besar harapan
saya proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun para pembaca.
Penulis
xii
DAFTAR ISI
xiii
B. Definisi Operasional.............................................................................................. 31
BAB IV METODE PENELITIAN.......................................................................... 33
A. Desain Penelitian................................................................................................... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................ 33
C. Populasi dan Sampel.............................................................................................. 33
D. Instrumen Penelitian.............................................................................................. 34
E. Uji Validitas dan Reliabilitas................................................................................. 35
F. Proses Pengumpulan Data...................................................................................... 36
G. Pengolahan Data.................................................................................................... 37
H. Analisa Data........................................................................................................... 38
I. Etika Penelitian........................................................................................................ 38
BAB V HASIL PENELITIAN................................................................................. 41
A. Gambaran Tempat Penelitian................................................................................. 41
B. Hasil Analisis Univariat......................................................................................... 43
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........................................ 43
2. Berdasarkan Usia................................................................................................ 43
3. Berdasarkan Pendidikan..................................................................................... 44
4. Berdasarkan Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus................. 44
5. Berdasarkan Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus.............................. 45
6. Gambaran Pengetahuan Responden................................................................... 45
BAB VI PEMBAHASAN......................................................................................... 50
A. Karakteristik Responden........................................................................................ 50
1. Jenis Kelamin...................................................................................................... 50
2. Usia..................................................................................................................... 51
3. Pendidikan.......................................................................................................... 51
4. Riwayat Orang Tua yang Menderita Diabetes Melitus...................................... 53
5. Lama Orang Tua Menderita Diabetes Melitus................................................... 54
B. Gambaran Pengetahuan Responden....................................................................... 55
C. Keterbatasan Penelitian.......................................................................................... 58
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN................................................................. 60
A. Kesimpulan............................................................................................................ 60
B. Saran....................................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xiv
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Melitus
PT : Perguruan Tinggi
SD : Sekolah Dasar
xv
TTGO : Tes Toleransi Glukosa Oral
xvi
DAFTAR BAGAN
Halaman
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditularkan dari satu orang ke orang lain. PTM mempunyai durasi yang
Salah satu penyakit tidak menular yang menyita banyak perhatian adalah
diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak mampu
yang dihasilkan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi lebih tinggi.
dengan diabetes melitus tipe 2 adalah umur, riwayat keluarga, aktifitas fisik,
tekanan darah tinggi, stres, dan kadar kolesterol. Demikian juga penelitian
oleh Awad dkk (2013) menunjukkan bahwa faktor risiko yang berpengaruh
1
2
makan yang salah, kurang aktifitas fisik, obat-obatan, proses menua, dan
diabetes melitus tipe 2 yaitu lebih dari 90% dari seluruh populasi diabetes,
mencapai 8,43 juta jiwa dan diperkirakan mencapai 21,257 juta jiwa pada
tahun 2007 (1,1%). Provinsi Papua Barat dan Nusa Tenggara Barat
2,1%), Sulawesi Selatan (0,8% menjadi 3,4%), Nusa Tenggara Timur (1,2%
menjadi 3,3%), dan Banten mengalami peningkatan dari 0,9% menjadi 1,8
% (Riskesdas, 2013).
sebesar 133 juta jiwa, dengan prevalensi diabetes pada daerah urban sebesar
14,7% dan daerah rural sebesar 7,2%, maka diperkirakan pada tahun 2003
terdapat penyandang diabetes sejumlah 8,2 juta di daerah urban dan 5,5 juta
diperkirakan pada tahun 2030 akan ada 194 juta penduduk berusia di atas 20
tahun dengan asumsi prevalensi diabetes pada daerah urban (14,7%) dan
daerah urban dan 8,1 juta di daerah rural. Suatu jumlah yang sangat besar
dan merupakan beban yang sangat berat untuk dapat ditangani sendiri oleh
Diabetes bisa dialami oleh siapa saja, berbagai profesi, suku, agama,
usia, pekerjaan, dan status sosial ekonomi. Diabetes memiliki dasar genetik
yang kuat untuk diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Gen yang
dimaksud tidak selalu berasal dari orang tua kandung, tetapi bisa berasal
dari kakek nenek atau generasi di atasnya. Bahkan, meskipun orang tua
terhindar dari diabetes karena gaya hidup yang baik, bukan berarti anaknya
risiko lebih tinggi. Risiko pada kembar monozigotik adalah 70%, sedangkan
pada kembar dizigot sebesar 20-30%. Jika salah satu orang tua yang
menderita, risiko penyakit ini sebesar 40%, lebih besar jika ibu yang
menderita. Jika kedua orang tua menderita diabetes risiko bagi anak-
diabetes juga dapat menimbulkan dampak sosio ekonomi dan kerugian bagi
asuransi, kerugian perorangan serta hal-hal yang tidak dapat dihitung seperti
rasa nyeri dan ketidaknyamanan selama sakit (Price, 2012 & Perkeni, 2011).
kualitas sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup
fisik, diet seimbang dan bergizi, mengurangi rokok, mengurangi stres, dan
menentukan manajemen diri dan perilaku apa yang harus digunakan untuk
kebiasaan makan dan aktivitas fisik, dan secara signifikan lebih sering
5
terlibat dalam aktivitas fisik daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga
diabetes.
mengatakan dengan olahraga dan mengatur pola makan, dan dua orang
keturunan dan didukung oleh bagaimana pola hidup seseorang yang tidak
tipe 2.
6
B. Rumusan Masalah
diabetes melitus tahun 2013 adalah 2,1%, lebih tinggi daripada tahun 2007
untuk dapat melakukan pencegahan diabetes melitus, dan tidak semua orang
pencegahannya dengan benar, oleh sebab itu peneliti ingin meneliti tentang
melitus tipe 2.
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
fisik.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi petugas puskesmas dalam
2. Bagi Peneliti
selanjutnya.
8
Subjek yang diteliti adalah anggota keluarga berisiko dengan riwayat orang
TINJAUAN PUSTAKA
menentukan manajemen diri dan perilaku apa yang harus digunakan untuk
dan diabetes melitus akan dijelaskan dalam tinjauan pustaka berikut ini.
A. Pengetahuan
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi setelah orang
rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang
9
10
b. Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Seseorang yang telah memahami objek atau
c. Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
yang lain.
d. Analisis (analysis)
organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
sebagainya.
e. Sintesis (synthesis)
baru, dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
tersebut.
B. Diabetes Melitus
dengan hiperglikemia yang dihasilkan dari cacat pada sekresi insulin, kerja
terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2010).
12
dan idiopatik
resistensi insulin.
3) Tipe Lain
Defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit
melitus.
karbohidrat yang terjadi atau diketahui pertama kali pada saat kehamilan
dengan insulin, onset akut, biasanya kurus, biasanya pada umur muda,
(ICA), riwayat keluarga diabetes (+) pada 10%, 30-50% kembar identik
terkena.
dengan insulin, onset lambat, gemuk atau tidak gemuk, usia biasanya >45
tahun, tak berhubungan dengan HLA, tidak ada Islet Cell Antibody
(ICA), riwayat keluarga (+) pada 30%, ± 100% kembar identik terkena
merupakan sel pembawa sifat yang dapat diwariskan orang tua kepada
turunannya. Gen yang dimaksud tidak selalu berasal dari orang tua kandung,
tetapi dapat berasal dari kakek nenek atau generasi di atasnya (Nurrahmani,
sedangkan pada kembar dizigot sebesar 20-30%. Jika salah satu orang tua
lebih besar jika ibu yang menderita diabetes melitus tipe 2. Jika kedua orang
tua menderita diabetes melitus risiko diabetes sebesar 70% bagi anak-
anaknya.
14
kegemukan atau obesitas, pola makan yang salah, kurang aktifitas fisik,
obat-obatan, proses menua, dan stress (ADA, 2010 & Soegondo, 2008).
4. Patofisiologi
antibodi terhadap sel beta yang disebut ICA (Islet Cell Antibody). Reaksi
beta namun sel alfa dan sel delta tetap utuh. Insulitis dapat disebabkan
diantaranya oleh virus seperti virus cocksakie, rubella, CMV, herpes, dan
lainnya. Individu yang memiliki salah satu HLA ini mempunyai risiko
yang berlebihan dan kadar glukosa akan dipertahankan pada tingkat yang
normal atau sedikit meningkat. Namun demikian, jika sel-sel beta tidak
glukosa akan meningkat dan terjadi diabetes melitus tipe 2 (ADA, 2010).
a. Diagnosis
kadar glukosa darah dan tidak dapat ditegakkan atas dasar glukosuria
(Perkeni, 2011).
kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta
keluhan klasik.
persiapan khusus.
17
Tabel 2.1 Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaring dan diagnosis diabetes (mg/dl) (Perkeni, 2011)
1. Edukasi
(Soegondo 2008).
3. Latihan Jasmani
4. Intervensi Farmakologis
2) Insulin
1. Pencegahan Primer
2. Diet sehat
mengandung sedikit lemak jenuh, dan tinggi serat larut. Diet yang
2011).
3. Latihan jasmani
a. Continuous
tanpa berhenti.
b. Rhytmical
c. Interval
d. Progressive
e. Endurance
heart rate)
4. Berhenti merokok.
(Perkeni, 2011).
24
Penatalaksanaan
n Pemantauan
Perubahan Terapi berkala untuk
Deteksi dini gaya hidup farmakologis glukosa darah
dan faktor risiko
Singkatan:
AIC= Hemoglobin A1c AGI= α-glukosidase inhibitor; GDP=Gula darah puasa;
HDL=High density lipoprotein;GDPT= glukosa darah puasa terganggu, TGT=
toleransi glukosa terganggu, TGM= terapi gizi medis; TTGO=Tes toleransi glukosa
oral; GDPP= Glukosa darah 2 jam pos prandial; Rx=Terapi; SU=Sulfonyluree,
TZD=Tiazolidindion.
agan 2.1: Algoritma pencegahan DM tipe 2 (Perkeni, 2011)
Bagan 2.1: Alur pencegahan primer diabetes melitus tipe 2 (Perkeni, 2011)
25
2. Pencegahan Sekunder
3. Pencegahan Tersier
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan
suatu sistem, keluarga mempunyai anggota yaitu ayah, ibu, dan anak atau
semua individu yang tinggal di dalam rumah tangga tersebut. Anggota keluarga
2009).
masalah kesehatannya (Gillis, Rose, Hallburg, & Martinson, 1989; Wright &
keluarga, berada dalam satu ikatan dan saling mempengaruhi. Peran keluarga
demikian juga pada diabetes yang merupakan salah satu penyakit yang
serta tujuan yang sesuai untuk setiap tingkatan. Ketiga tingkatan itu adalah:
pemeliharaan kesehatan.
2. Pencegahan sekunder, yang terdiri atas deteksi dini, diagnosis, dan terapi.
tingkat fungsi dirinya (Leavell, et al., 1965;Williams & Torrens, 1999 dalam
Friedman 2013).
D. Penelitian Terkait
latihan, dan kebiasaan diet. Diet sehat dan pola hidup aktif secara signifikan
diabetes melitus. Program promosi kesehatan diet sehat dan aktifitas latihan
Arabia.
28
Severity, Knowledge of Risk Factors, and Phisycal Activity Level, hasil dari
keluarga positif memiliki pengetahuan lebih besar tentang faktor risiko, lebih
pengaruh penyakit melalui kebiasaan makan dan aktivitas fisik, dan secara
signifikan lebih sering terlibat dalam aktivitas fisik daripada mereka yang tidak
E. Kerangka Teori
Latihan
Jasmani
Terapi
Kelompok Primer farmakologis
berisiko
Mencegah Sekunder
timbul penyulit
pada penderita
DM
Pengobatan, deteksi
dini penyulit.
Mencegah Tersier
kecacatan lebih
lanjut
Rehabilitasi,
edukasi, pelayanan
holistik terintegrasi.
Bagan 2.2 : Kerangka teori, modifikasi dari Perkeni, 2011; ADA, 2010; &
Soegondo, 2008.
BAB III
A. Kerangka Konsep
bervariasi antara satu orang dengan yang lainnya dan diteliti dalam suatu
penelitian (Dharma, 2011). Variabel penelitian adalah ukuran atau ciri yang
30
31
B. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2008).
Definisi
No. Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
1. Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner Kuesioner dibuat Dibagi menjadi tiga kategori: Ordinal
pencegahan adalah segala berdasarkan teori 1. Baik = jika nilai responden
diabetes melitus sesuatu yang berjumlah 33 item yang diperoleh (x) > mean
diketahui oleh pertanyaan, terdiri dari: + 1,5 SD
anggota keluarga 1. Definisi (1 item
berisiko terdiri dari pertanyaan) 2. Cukup = Jika nilai mean –
definisi, tanda 2. Tanda gejala (9 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
gejala, faktor pertanyaan)
risiko, diagnosis, 3. Faktor risiko (6
diet, dan olahraga pertanyaan) 3. Kurang = Jika nilai
atau latihan fisik. 4. Diagnosis (3 responden yang diperoleh
pertanyaan) (x) < mean + 1 SD
5. Diet (7 pertanyaan)
6. Olahraga/latihan fisik (6
pertanyaan)
7. Rokok (1 pertanyaan)
Pemberian skor dengan
skala Gutmann;Pertanyaan
positif (1: Benar, 0: Salah)
dan Pertanyaan Negatif (0:
Benar, 1: Salah
32
Definisi
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
2. Karakteristik
Responden
e. Usia Umur responden Kuesioner Lembar isian 1. Risiko rendah (<40 tahun) Nominal
pada saat dilakukan 2. Risiko tinggi (≥40 tahun)
penelitian
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
berkaitan dengan diabetes melitus. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2015.
tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2008). Populasi pada penelitian ini adalah
menggunakan sampling jenuh atau sensus atau total sampling yaitu cara
33
34
menjadi sampel penelitian (Hidayat, 2008). Sampel pada penelitian ini adalah
1) Anak dengan orang tua yang menderita diabetes melitus yang tinggal di
4) Usia ≥ 17 tahun
D. Instrumen Penelitian
yaitu kuesioner 1 untuk mengetahui data demografi yang berisi nama, usia,
35
positif). Pertanyaan positif terdapat pada nomor 3, 4, 10, 13, 14, 16, 17, 23, 26,
27, dan nomor 32. Pertanyaan positif terdapat pada nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 11,
12, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 24, 25, 28, 29, 30, 31, dan 33. Pertanyaan positif
jika nilai responden yang diperoleh (x) >mean + 1 SD. Cukup, jika nilai
mean- 1 SD x mean + 1 SD. Kurang, jika nilai responden yang diperoleh (x)
<mean – 1 SD. Hasil analisis menunjukkan mean 25,30 dan standar deviasi
Pengetahuan dikatakan baik jika nilai benar 29-33, cukup jika nilai benar
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
diukur. Uji validitas kuesioner dilakukan dengan validitas isi (content validity)
Karyadi, M.Kep.,P.hD.
instrumen memiliki nilai reliabilitas minimal 0,7 (Riwidikdo 2009) dan di atas
pada tanggal 6-19 April 2015. Responden diambil dari data Posbindu di
manfaat penelitian.
G. Pengolahan Data
2. Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat menjadi data angka atau
komputer yang digunakan untuk analisis data adalah program SPSS 21 for
4. Cleaning
H. Analisa Data
distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Variabel dalam penelitian
melitus.
I. Etika Penelitian
confidentiality (kerahasiaan).
pertanyaan di kuesioner.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian. Data
kecuali beberapa pihak yang berkaitan dengan penelitian. Setelah itu data
HASIL PENELITIAN
1.685 Ha, dengan sebagian besar tanah darat dan sisanya rawa. Letak
wilayah kerja Puskesmas Pamulang (Kel. Pondok Cabe Ilir). Wilayah kerja
Kelurahan Cirendeu.
a. Visi
b. Misi
41
42
terjangkau
a. Upaya Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungn
6. Upaya Pengobatan
1. Lansia
1. Laboratorium
kelamin perempuan yaitu 56,8% atau 25 responden dan jenis kelamin laki-
2. Berdasarkan Usia
data numerik.
3. Berdasarkan Pendidikan
responden).
riwayat diabetes melitus adalah dengan penderita salah satu dari ayah atau
ibu yaitu sebanyak 73,2% (31 orang), sedangkan riwayat penderita kedua
tua responden adalah <5 tahun yaitu sebanyak 72,7% (32 responden), dan
responden).
Melitus Tipe 2
Pengetahuan dikatakan baik jika nilai benar 29-33, cukup jika nilai benar
Jenis Pengetahuan
Total
Kelamin Kurang Cukup Baik
4 9 6 19
Laki-laki
21,1% 47,4% 31,6% 100,0%
4 14 7 25
Perempuan
16,0% 56,0% 28,0% 100,0%
8 23 13 44
Total
18,2% 52,3% 29,5% 100,0%
Pengetahuan
Usia Total
Kurang Cukup Baik
8 20 12 40
<40 tahun
20,0% 50,0% 30,0% 100,0%
0 3 1 4
≥40 tahun
0,0% 75,0% 25,0% 100,0%
8 23 13 44
Total
18,2% 52,3% 29,5% 100,0%
sebesar 27,3% (12 responden). Sedangkan responden dengan usia ≥40 tahun
Pengetahuan
Lama DM Total
Kurang Cukup Baik
8 19 5 32
<5 tahun
25,0% 59,4% 15,6% 100,0%
0 4 8 12
≥5 tahun
0,0% 33,3% 66,7% 100,0%
8 23 13 44
Total
18,2% 52,3% 29,5% 100,0%
48
responden).
Pendidikan
Tingkat Pendidian Total
Kurang Cukup Baik
1 3 0 4
Pendidikan rendah (SD, SMP)
25,0% 75,0% 0,0% 100,0%
7 20 13 40
Pendidikan Tinggi (SMA, PT)
17,5% 50,0% 32,5% 100,0%
8 23 13 44
Total
18,2% 52,3% 29,5% 100,0%
Pengetahuan
Riwayat DM Total
Kurang Cukup Baik
8 20 13 41
Ayah atau ibu
19,5% 48,8% 31,7% 100,0%
0 3 0 3
Ayah dan Ibu
0,0% 100,0% 0,0% 100,0%
8 23 13 44
Total
18,2% 52,3% 29,5% 100,0%
(29,6%).
BAB VI
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
1. Jenis Kelamin
dengan jenis kelamin perempuan yaitu 56,8% dan jenis kelamin laki-laki
43,2%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Trisnawati dan Setyorogo
50
51
2. Usia
adalah usia. Usia >40 tahun merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
DM. Peningkatan risiko diabetes seiring dengan umur khususnya pada usia
lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi
(Sujaya, 2009 dalam Trisnawati, 2013), sesuai dengan penelitian Awad dkk
3. Pendidikan
diabetes tipe 1. Beberapa gen yang dicurigai berkaitan erat dengan diabetes
terutama jika pola makan tidak benar (Nurrahmani, 2012). Jika salah satu
40%, lebih besar jika ibu yang menderita diabetes. Jika kedua orang tua
2010).
riwayat diabetes dalam keluarga adalah salah satu dari ayah atau ibu yaitu
riwayat diabetes kedua orang tua memiliki pengetahuan yang cukup, hal ini
bisa dipengaruhi oleh interaksi dengan kedua orang tua yang sama-sama
dari petugas kesehatan. Sedangkan responden dengan salah satu orang tua
(Notoatmodjo, 2012).
sekunder, dan tersier. Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan pada
kelompok yang memiliki faktor risiko, yaitu mereka yang belum menderita
dapat dilakukan dengan diet sehat, penurunan berat badan dan aktifitas fisik
yang baik. Selain itu, pemahaman mengenai diabetes, tanda gejala, faktor
risiko, dan diagnosis diabetes juga penting diketahui sebagai cara untuk
dan aktivitas fisik, dan secara signifikan lebih sering terlibat dalam aktivitas
definisi, tanda gejala, faktor risiko, diagnosis, diet, dan aktivitas fisik.
sedangkan yang tepat adalah bukan makanan rendah serat tetapi makanan
56
tinggi serat. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa serat adalah bagian
dari karbohidrat yang tak dapat dicerna. Serat larut menunda pengosongan
gula darah dan memiliki efek menguntungkan pada sensitivitas insulin, yang
Jawaban pada pernyataan “Makan yang tepat adalah pada waktu yang
sama setiap hari” masih banyak yang menjawab salah sebesar 72,73%.
anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu makanan yang seimbang dan
jenis, dan jumlah makanan. Jarak antara waktu makan merupakan hal yang
penting dalam diabetes melitus. Waktu makan dan besar porsi makanan
Perkeni, 2011).
Selain diet, hal lain yang perlu dilakukan untuk pencegahan diabetes
diabetes”.
57
yaitu pemanasan (5-10 menit), olahraga inti (20 menit), diusahakan denyut
nadi mencapai Target Heart Rate (THR). Jika di bawah THR maka
pada otot yang berkontraksi sehingga gula darah lebih mudah masuk dan
(Nurrahmani, 2012).
dari penelitian ini menyebutkan bahwa terdapat perbedaan kadar gula darah
darah pada kelompok terpapar senam 2,3 kali lebih besar dari pada
pengetahuannya saja tetapi dapat menuntun kepada pola hidup yang benar
C. Keterbatasan Penelitian
rumah atau tidak terdata di lingkungan Rukun Tetangga (RT), sehingga dari
diberikan.
ahli, sedangkan sebaiknya uji validitas ini dilakukan kepada 3 pakar ahli.
BAB VII
A. Kesimpulan
adalah salah satu dari ayah atau ibu sebanyak 73,2% atau 31 responden, dan
lama riwayat menderita diabetes rata-rata <5 tahun sebesar 72,7% (32
responden).
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai sikap dan perilaku terhadap
pencegahan diabetes.
60
61
sehari-hari untuk pencegahan diabetes. Jika pola hidup yang baik telah
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2009.
American Diabetes Association (ADA). Diagnosis and Classification of Diabetes
Mellitus. Diabetes Care, Vol 27 (1), January 2010.
Awad, Nadyah dkk. Gambaran Faktor Risiko Pasien Diabetes Melitus Tipe II di
Poliklinik Endokrin Bagian/SMF FK-UNSRAT RSU Prof. dr. R.D Kandou
Manado Periode Mei 2011-Oktober 2011. Jurnal e-Biomedik (eBM), Vol 1
(1), Maret 2013: h. 45-49.
Balela, Naisya dkk. Perbedaan Kejadian Anemia pada Pasien yang Mendrita
Diabetes Melitus Tipe 2 Kurang dari 5 Tahun dan Lebih dari Sama Dengan
5 Tahun. Berkala Kedokteran. Vol 10 (1), Februari 2014.
Dariyo, Agoes. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo, 2008.
Dharma, Kelana Kusama. Metodologi Penelitian Keperawatan Panduan
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil Penelitian. Trans Info Media:
Jakarta, 2011.
Diabetes UK. Evidence-Based Nutrition Guidlines for the Prevention and
Management of Diabetes, May 2011. Diakses pada 14 Desember 2014 dari
https://www.diabetesuk.org/nutrition-guidlines
Dodie, Natasya J., dkk. Pengaruh Lamanya Diabetes Melitus Terhadap Terjadinya
Disfungsi Ereksi. Jurnal e-Biomeik (eBM), Vol 1 No 3. November 2013
Ernawati. Penatalaksanaan Keperawatan Diabetes Melitus Terpadu dengan
Penerapan Teori Keperawatan Self Care Orem. Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2013.
Effendi, Ferry dan Makhfudli. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.
Friedmann, Marilyn M. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktik. Jakarta: EGC, 2013.
Hidayat, A. Aziz Alimul. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Jakarta: Salemba Media, 2008.
Hu, Jie dkk. Diabetes Knowledge Among Older Adults with Diabetes in Beijing,
China. Journal of Clinical Nursing, 22, 51-60, doi: 10.1111/j.1365-
2702.2012.04273.x, 2012.
International Diabetes Federation. About Diabetes Complications, Risk Factors,
Signs and Symptoms, Prevention, Facts & Figures. Diakses pada 14
Oktober 2014 dari http://www.idf.org/about-diabetes
International Diabetes Federation. Prevention. Diakses pada 14 Oktober 2014
dari http://www.idf.org/prevention
Irawan, Dedy. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di
Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Tesis S2
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010.
Islam, Nadia Shilpi, dkk. Understanding Barriers to and Facilitators of Diabetes
Control and Prevention in the New York City Bangladeshi Community: A
Mixed-Methods Approach. American Journal of Public Health. Vol 102,
No 3, March 2012.
Jain, Pavan Kumar. Knowledge & Attitude of Diabetic Patients Regarding
Diabetic Diet, Exercise, and Foot Care. International Journal of Nursing
Education Vol 4, No 2, July-December 2012.
Juniarti, Citra dan Akuilina Semana. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan
Diet pada Pasien Diabetes Melitus yang dirawat di RSUD Labuang Baji
Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 4 No 6, 2014.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diabetes Melitus Penyebab
Kematian Nomor 6 Di Dunia: Kemenkes Tawarkan Solusi Cerdik Melalui
Posbindu. Dipublikasikan Pada Minggu, 08 September 2013. Diakses pada
14 Oktober 2014 dari http://www.depkes.go.id/article/view/2383/diabetes-
melitus-penyebab-kematian-nomor-6-di-dunia-kemenkes-tawarkan-solusi-
cerdik-melalui-posbindu.html
Laporan Profil Puskesmas Pisangan Tahun 2014 (untuk kalangan sendiri).
Lyssenco, Valeriya dan Markku Laakso. Genetic Screening for the Risk of Type 2
Diabetes. Diabetes Care, Vol 36 (2), August 2013.
Marrero, David G. dkk. National Diabetes Prevention Program. Lifestyle Coach
Facilitation Guide. CDC Division of Diabetes Translation. diakses pada 14
Desember 2014 dari
http://www.cdc.gov/diabetes/prevention/recognition/curriculum.htm
Midhet, Farid M, Abdurahman A. Al-Mohaimeed, dan Fawzy K. Sharaf.
Lifestyle Related Risk Factors of Type 2 Diabetes Mellitus in Saudi Arabia.
Saudi Med J Vol 31 (7), 2010: 768-774.
Mihardja, Laurentia. Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Gula Darah
pada Penderita Diabetes Melitus di Perkotaan Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Jakarta Vol
59 No 9, September 2009
National Heart Foundation of Australia. Physical Activity in the Prevention and
Management of Type 2 Diabetes, 2006.
National Diabetes Education Program. Power to Prevent A Family Lifestyle
Approach to Diabetes Prevention. Diakses pada 14 Desember 2014 dari
http://www2c.cdc.gov/podcasts/media/pdf/powertoprevent.pdf
Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta,
2010
___________________. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta, 2012
Nurrahmani, Ulfa. Stop Diabetes. Yogyakarta: Familia, 2012
Omolafe, Alexander dkk. 2010. We are Family: Family History of Diabetes
Among African American and its Association to Perceived Severity,
Knowledge of Risk Factors, and Phisycal Activity Level. Californian
Journal of Health Promotion, Vol & Issue 1, 2010: p. 88-97.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Diakses pada 27 Januari
2015 dari
http://www.kopertais2.or.id/_uploads/post/2015/04/28/20150428020440-
782.pdf
Persatuan Endokrinologi Indonesia (Perkeni). Konsensus Pengelolaan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, 2011.
Price, Sylvia A., dan Lorraine M. Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
proses Penyakit Vol. 2 Ed. 6. Jakarta: EGC, 2012.
Purwanto, Nasrul Hadi. Hubungan Pengetahuan tentang Diet Diabetes Melitus
dengan Kepatuhan Pelaksanaan Diet pada Penderita Diabetes Melitus.
Jurnal Keperawatan Vol 01 No 01, Januari-Desember 2011.
Rathmann, Wolfgang, dkk. Type 2 Diabetes: Prevalence and Relevance of
Genetic and Acquired Factors for Its Prediction. Dtsch Arztebl Int; 110(19),
2013: 331-7.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, 2013.
Riwidikdo, Handoko. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data
dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press, 2009.
Senuk, Abdurrahim dkk. Hubungan Pengetahuan dan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Menjalani Diet Diabetes Melitus di Poliklinik RSUD Kota
Tidore Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Ejournal Keperawatan (e-Kp)
Vol 1 No 1, Agustus 2013.
Soegondo, Sidartawan dan Kartini Sukardji. Hidup Secara Mandiri dengan
Diabetes Mellitus Kencing Manis Sakit Gula. Jakarta: Balai Penerbit FKUI,
2008.
Sujaya, I Nyoman. Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali sebagai Faktor
Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Kabupaten Tabanan. Tesis S2
Ilmu Kesehatan Masyarakat UGM, 2009.
Trisnawati, Shara Kurnia dan Soedijono Setyorogo. Faktor Risiko Kejadian
Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta
Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan; Vol 5 No. 1, 2013.
UIN Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 2011/2012. Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan, 2011.
Utomo, Ocbrivianita Mulyaningtyas dkk. Pengaruh Senam terhadap Gula Darah
Penderita Diabetes. Unnes Journal of Public Health 1 (1). 2012
Kepada Yth.
Bpk/Ibu/Sdr/sdri
Di tempat
Berkaitan dengan penelitian yang akan saya lakukan, saya mohon bantuan dan
kesedian waktu untuk mengisi daftar pernyataan berikut ini dengan sejujur-
keluarga.
pengisian angket ini saya jamin kerahasiaannya dan akan menjadi data penelitian.
Peneliti
Maria Ulfa
Lampiran 3
Nama : ........................................................................................................
Alamat : ........................................................................................................
No. HP : ........................................................................................................
dilakukan oleh :
NIM : 1111104000051
membantu penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat secara sukarela dan
(...................................................................)
Lampiran 4
INSTRUMEN PENELITIAN I
Nama :..........................................................................................
No Pernyataan B S
Diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan adanya peningkatan kadar
1.
gula darah yang tinggi.
Berikut ini adalah beberapa tanda atau keluhan pada seseorang yang mengalami diabetes melitus:
2. Gula darah yang tinggi
3. Sering buang air besar
4. Sering merasa kenyang
5. Sering merasa lapar
6. Sering merasa haus
7. Pandangan mata menjadi kabur
8. Merasa kesemutan
9. Terjadi kelemahan pada badan
10. Kenaikan berat badan secara drastis
Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya diabetes berikut ini adalah:
Diabetes merupakan penyakit yang dapat diturunkan dari orang tua kepada
11.
anaknya
12. Kegemukan merupakan salah satu faktor penyebab diabetes melitus
13. Diabetes ditularkan dari satu orang ke orang lainnya
14. Pola makan/diet yang tepat dapat meningkatkan risiko menderita diabetes melitus
15. Latihan fisik/olahraga yang kurang dapat mendukung terjadinya diabetes
16. Tekanan darah rendah juga merupakan faktor penyebab diabetes melitus
Pemeriksaan yang digunakan untuk menentukan penyakit diabetes adalah:
Pemeriksaan kadar gula darah tidak perlu dilakukan untuk mendeteksi penyakit
17.
diabetes
18. Kadar gula darah yang normal ketika sedang berpuasa adalah < 126 mg/dl
19. Pemeriksaan kadar gula darah normal sesaat atau sewaktu adalah < 200 mg/dl
No Pernyataan B S
Berikut ini adalah beberapa hal yang berkaitan dengan diet:
Diet merupakan cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
20.
untuk mencapai berat badan yang ideal.
Makanan yang sedikit mengandung lemak baik untuk menjaga berat badan yang
21.
ideal
Menghindari makanan dan minuman manis seperti sirup dianjurkan untuk
22.
menurunkan risiko diabetes
Makanan yang mengandung rendah serat dibutuhkan untuk menurunkan risiko
23.
diabetes.
Porsi makanan sesuai dengan kebutuhan tubuh diperlukan untuk mencegah berat
24.
badan yang berlebihan
25. Jenis makanan yang dikonsumsi sebaiknya sesuai yang dianjurkan oleh ahli gizi
26. Makan yang tepat adalah pada waktu yang sama setiap hari
Hal-hal yang berkaitan dengan olahraga/latihan fisik berikut ini adalah:
Menurunkan berat badan tidak perlu dilakukan untuk menurunkan risiko
27.
diabetes.
Olahraga yang dilakukan dengan teratur dapat mengendalikan dan menurunkan
28.
kadar gula darah.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan atau menurunkan berat
29.
badan adalah dengan olahraga teratur.
Olahraga yang dianjurkan untuk dilakukan adalah sedikitnya selama 30 menit
30.
untuk setiap kali olahraga.
Olahraga secara teratur dilakukan 3-4 kali seminggu dianjurkan untuk
31.
menurunkan risiko diabetes.
Penggunaan obat-obatan lebih efektif untuk mencegah terjadinya diabetes
32.
dibandingkan dengan perubahan gaya hidup.
Salah satu faktor yang dapat memperberat komplikasi penyakit jantung dan
33.
diabetes melitus adalah merokok.
Lampiran 5
No p1 p2 p3 P4 p5 p6 p7 p8 p9 P10 p11 p12 P13 P14 P15 P16 P17 p18 p19 p20 p21 p22 P23 p24 p25 P26 P27 p28 p29 p30 p31 P32 p33 Total
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
2 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28
3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29
4 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 18
5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 25
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 23
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 23
8 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 22
9 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28
10 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 21
11 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26
12 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 27
14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23
15 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 22
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 29
18 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 17
19 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 15
20 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 25
No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 Total
21 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 29
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 26
25 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 25
26 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 29
27 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 30
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33
29 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 28
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 31
31 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 16
32 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 28
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 28
34 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 20
35 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 21
36 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 24
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 29
38 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 24
39 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 20
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 30
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 29
44 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
Lampiran 6
p 0,89 1 0,66 0,77 0,8 0,84 0,82 0,77 0,84 0,68 0,8 0,8 0,77 0,61 0,73 0,55 0,8 0,77 0,6 0,93 0,68 0,82 0,27 0,95 0,98
q 0,11 0 0,34 0,23 0,2 0,16 0,18 0,23 0,16 0,32 0,2 0,2 0,23 0,39 0,27 0,45 0,2 0,23 0,4 0,07 0,32 0,18 0,73 0,05 0,02
p*q 0,0979 0 0,2244 0,1771 0,16 0,1344 0,1476 0,1771 0,1344 0,2176 0,16 0,16 0,177 0,2379 0,197 0,2475 0,16 0,1771 0,24 0,0651 0,2176 0,1476 0,1971 0,0475 0,0196
n 33
n-1 32
Σpq 4,9476
Var 17,844525
Mean 25,295455
KR-21 0,7453241
Keputusan : Reliabel
Lampiran 7
A. Karakteristik Responden
Statistics
N Valid 44 44 44 44 44
Missing 0 0 0 0 0
1. Usia
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
2. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
3. Pendidikan
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
5. Lama Riwayat DM
Lama DM
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
B. Pengetahuan
Statistics
Nilai_P_akhir
N Valid 44
Missing 0
Mean 25,30
Median 26,00
Mode 29
Std. Deviation 4,273
2. Kategori pengetahuan
Kategori_P_Akhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 1
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 2
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 3
p3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 4
p4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 6
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 7
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 8
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 10
p10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 11
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 12
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 14
p14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 15
P15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 16
p16
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
p17
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 18
P18
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 19
P19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 20
P20
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P21
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 22
P22
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 23
p23
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 24
P24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P25
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 26
p26
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 27
p27
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 28
P28
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P29
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 30
P30
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 31
P31
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan 32
p32
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
P33
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
1. Berdasarkan Usia
Cases
Kategori_P_Akhir
Cases
JK * Kategori_P_Akhir Crosstabulation
Kategori_P_Akhir
JK Laki-laki Count 4 9 6 19
Perempuan Count 4 14 7 25
3. Berdasarkan Pendidikan
Cases
Kategori_P_Akhir
Cases
Kategori_P_Akhir
Cases
Percen
N Percent N Percent N t
Lama_DM * 100,0
44 100,0% 0 0,0% 44
Kategori_P_Akhir %
Kategori_P_Akhir