Neonatus Anak
0 – 1 bulan . 2 – 12 tahun.
Bayi Remaja
1 – 24 bulan 12 – 18
tahun .
Perlu diperhatikan !!!
Anak - anak Anak – anak
“BUKANLAH
“TIDAK BISA”
” miniatur
orang dikatakan orang
dewasa dewasa mini
PERTIMBANGAN PENGGUNAAN OBAT PADA ANAK-ANAK
(Speight,1987;WHO,1987;Katzung,2010)
02
A 1. Farmakokinetik obat (ADME)
C 3. Perhitungan dosis
Absorbsi
Dipengaruhi oleh :
pH lambung
Kecepatan pengosongan lambung
Motilitas usus
Aliran darah
Sehingga dapat berpengaruh pada hal-hal seperti :
Neonatus 75 45
dilihat pada tabel berikut ini :
3 bulan 75 30
1 tahun 60 25
Dewasa 60 20
Keterangan : TBW = total body water, ECF = extra cellular fluid
Obat larut air hrusnya
diberikan dalam dosis
lebih besar pd neonates
untuk mencapai efek
teraupetik
Pd bayi, persentase
kadar air total
terhadap BB total Contoh : dosis gentamicin
lebih besar drpda pd neonates 3mg/kg BB,
anak yg lebih tua dan DISTRIBUSI dosis pada anak yg lebih tua
orang dewasa 2,5 mg/kgBB
Perubahan-perubahan yang dapat terjadi pada fase
distribusi:
Metabolisme
Hepar merupakan organ terpenting untuk metabolisme obat.
Perbandingan relatif volume hepar terhadap berat badan menurun
dengan bertambahnya umur →Dengan perbandingan relatif ini, volume
hepar pada bayi baru lahir + 2 kali dibandingkan anak usia 10 tahun
→menjelaskan, mengapa kecepatan metabolisme obat paling besar
pada masa bayi hingga awal masa kanak-kanak, dan kemudian menurun
mulai anak sampai dewasa.
Proses metabolisme dibagi menjadi 2 fase :
Ekskresi
– Fungsi ginjal saat lahir dan perkembangannnya berhubungan dengan
kematangan nefron.
– GFR pada neonatus dan bayi umumnya lebih rendah dibandingkan dewasa
(30-40%) → ginjal belum berkembang dengan baik.
– Pada neonatus GFR akan meningkat dengan cepat dalam 2 minggu.
– Fungsi tubulus renal dan glomelural medekati dewasa pada usia 8-12 bulan.
1. Pertimbangan Farmakokinetik
Fungsi
Kemampuanginjal
Laju Filtrasi eliminasi
Glomeruler
belumpdoptimal,
neonates/bayi
(GFR) bayi lebih 30-
ren dah
dibanding
sehingga
40% dewasa
perlukrn ginjal
dibanding
belum berkembang baik
penurunan dosis
dewasa
One Year 70 sa
ma
Adu 70 de
ng
an
de
wa
sa
2. Pertimbangan • Penilaian segi manfaat dan risiko perlu
efek Terapetik selalu dipertimbangkan sebelum
memutuskan memberikan suatu obat.
dan
efek Toksik Obat • Contoh 1:
(Speight,1987;Katzung,2010) – Streoid jangka panjang →mengganggu
atau menghambat pertumbuhan anak
– Bila ‘terpaksa’ digunakan → kombinasikan
dengan disodium kromoglikat
• Contoh 2: Teofilin
–narrow therapeutic margin
–Konsentrasi optimal dalam darah antara
7,5-15 μg/ml
–Jika lebih → Toksik
3. Perhitungan Dosis
Penghitungan Dosis (Katzung, 2010)
Penentuan dosis obat berdasarkan luas permukaan tubuh:
• Cara pemberian
→ oral, parenteral, rektal
• Bentuk sediaan → tablet,
kaplet, sirup, puyer, serbuk, dll
• Ketaatan minum obat
Hubungan
Faktor Frekuensi
dokter-
obat → pemberian Pola
pasien dan
sediaan,
dan penyakit dokter-
keragaman
rasa, dll jenis obat →kronik orang tua
pasien
Pemberian bentuk sediaan yg digunakan didasarkan
pada faktor berikut :
Rute pemberian
yg diinginkan Pengobatan lain
yang sedang dijalani
Usia anak
Durasi pemberian
Rute Rektal
Alternatif terhadap rute oral, berguna bagi pasien mual, pasien
yg enggan minum obat atau tidak diizinkan karena keadaan fisik
(Suppositoria)
3. Kortikosteroid Hambatan
pertumbuhan
5. Aminoglikosida Gangguan
pendengaran
Konsumsi ibu menyusui, baik makanan atau obat yang dikonsumsi harus
diperhatikan dan dimonitoring agar produksi ASI tetap berkualitas dan tidak
berbahaya bagi bayi.