Anda di halaman 1dari 6

PENTINGNYA WEBINAR DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI

APOTEKER DI MASA PANDEMI

PENDAHULUAN Standar Kompetensi Farmasis Indonesia


merupakan upaya ISFI untuk
Pelayanan kesehatan merupakan
mempertahankan dan meningkatkan mutu
upaya yang bertujuan untuk memelihara
pelayanan apoteker Indonesia kepada
dan meningkatkan kesehatan, mencegah
masyarakat sesuai perkembangan
dan menyembuhkan penyakit, serta
kebutuhan masyarakat itu sendiri.
memulihkan kesehatan manusia yang
Harapannya, setiap bidang pelayanan
dapat dilakukan secara mandiri atau
farmasi baik di industri, apotek, rumah
bersama-sama sebagai suatu organisasi.
sakit dan komunitas klinis lainnya tetap
Pelayanan kefarmasian merupakan salah
dipegang oleh apoteker (Anonim, 2004a).
satu sub sistem dari sistem pelayanan
kesehatan, ditinjau dari segi fungsi, yang Salah satu badan koordinasi
berkaitan dengan obat atau pengobatan internasional yang mengurusi isu
(Anonim, 2004a). Mutu pelayanan kesehatan yaitu WHO menetapkan virus
kesehatan akan menjadi lebih baik jika Corona atau nama lainnya COVID-19
masing-masing profesi/tenaga kesehatan merupakan pandemi yang telah menyebar
memberikan pelayanannya secara terpadu ke dunia, yang sudah terkontaminasi
didasarkan pada standar profesi, etika, dan sebanyak 100 negara yang ada di dunia.
norma masing-masing, termasuk juga WHO mengemukakan pandemi ini
profesi farmasi. Oleh karena itu, profesi merupakan suatu kondisi yang sangat
farmasi juga diharapkan mampu untuk memprihatinkan dimana seluruh dunia
menjaga dan meningkatkan mutu kemungkinan akan terjangkit virus tersebut
pelayanannya. dan berpotensi akan mengalami jatuh sakit.
Pandemi adalah merupakan suatu virus
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia
yang akan menyebar secara serentak di
(ISFI) telah menetapkan pemberlakuan
mana-mana.
buku Standar Kompetensi Farmasis
Indonesia sebagai suatu standar dan acuan Di Indonesia merasakan dampak
bagi apoteker Indonesia dalam Covid-19 salah satunya di dunia
melaksanakan aktivitas keprofesiannya. pendidikan, apabila kondisi ini meningkat
terus, maka dampaknya terhadap bidang Pada awalnya, apoteker berfungsi
pendidikan akan semakin meningkat. sebagai peracik obat untuk diserahkan
Sehingga dampak ini yang dirasakan kepada pasien di Apotek. Berkembangnya
peserta didik baik di sekolah, perguruan industri untuk memproduksi obat berskala
tinggi serta lembaga pendidikan yang besar mengubah peranan apoteker dari
berada diluar sekolah. peracik obat menjadi pendistribusi obat.
Perkembangan ini dipicu oleh
Sesuai dengan aspek seven star
meningkatnya jumlah kebutuhan obat,
pharmacist : life long learner, Seorang
berkembangnya ilmu pengetahuan dan
apoteker harus meningkatkan pengetahuan,
teknologi, tekanan kompetisi perdagangan,
keterampilan, dan kemampuan diri secara
inovasi dalam penemuan obat baru,
berkelanjutan. Di masa pandemi,
lahirnya berbagai penyakit baru dan
Penyelenggara pendidikan baik itu
berbagai hal lain. Pada situasi ini, arah
sekolah, perguruan tinggi serta lembaga
pelayanan kefarmasian adalah pemenuhan
pendidikan dapat melakukan proses belajar
terhadap kebutuhan masyarakat akan obat,
mengajar dengan menggunakan media
yang selanjutnya disebut drug oriented.
daring (online).
Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan
Adapun tujuan penulisan ini adalah obat, diketahui terjadi banyak pemasalahan
untuk menjelaskan pentingnya webinar yang timbul berkenaan dengan
dalam upaya peningkatan kompetensi penggunaan obat. Walaupun demikian,
apoteker di masa pandemi. makna obat sebagai media untuk proses
PEMBAHASAN kesehatan tidak berubah. Hal ini kemudian
mendorong dan membelokkan arah orietasi
Kompetensi Apoteker Indonesia
pelayanan kefarmasian menjadi patient
Keputusan Menteri Kesehatan No. oriented (Anonim, 2004a). Terjadinya
1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang perubahan konsep pola penyakit,
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek penatalaksanaannya ke pola hidup sehat
memberikan definisi Apoteker sebagai dan promosi kesehatan ikut menjadi faktor
“sarjana farmasi yang telah lulus terjadinya perubahan pola pelayanan
pendidikan profesi dan telah mengucapkan kefarmasian ini (Sudjaswadi, 2002).
sumpah berdasarkan peraturan
Peranan profesi farmasi juga telah
perundangan yang berlaku dan berhak
digariskan oleh WHO yang dikenal dengan
melakukan pekerjaan kefarmasian di
istilah seven stars pharmacist.
Indonesia sebagai apoteker”.
1. Care-giver. Apoteker merupakan dengan menggunakan bahasa sesuai
pemberi pelayanan dalam bentuk kebutuhan.
pelayanan klinis, analitis, teknis, sesuai 4. Leader. Apoteker diharapkan memiliki
peraturan perundang-undangan. Saat kemampuan untuk menjadi pemimpin.
memberikan pelayanan, apoteker harus Kepemimpinan yang diharapkan
berinteraksi dengan pasien secara meliputi keberanian mengambil
individu maupun kelompok. Apoteker keputusan yang empati dan efektif,
juga harus mengintegrasikan serta kemampuan mengkomunikasikan
pelayanannya pada sistem pelayanan dan mengelola keputusan.
kesehatan secara berkesinambungan 5. Manager. Apoteker harus efektif
dan pelayanan farmasis yang dalam mengelola sumber daya
dihasilkan harus bermutu tinggi. (manusia, fisik, anggaran) dan
2. Decision-maker. Apoteker informasi, juga harus dapat dipimpin
mendasarkan pekerjaannya pada dan memimpin orang lain dalam tim
kecukupan, keefikasian dan biaya yang kesehatan. Lebih jauh lagi, apoteker
efektif dan efisiensi terhadap seluruh mendatang harus tanggap terhadap
penggunaan sumber daya manusia, kemajuan teknologi informasi dan
obat, bahan kimia, peralatan, prosedur, bersedia berbagi informasi mengenai
pelayanan, dan lain-lain. Untuk obat dan hal-hal lain yang
mencapai tujuan tersebut kemampuan berhubungan dengan obat.
dan ketrampilan apoteker perlu diukur 6. Life-long learner. Apoteker harus
untuk kemudian hasilnya dijadikan senang belajar sejak kuliah dan
dasar dalam menentukan pendidikan semangat belajar harus selalu dijaga
dan pelatihan yang diperlukan. walaupun sudah bekerja untuk
3. Communicator. Apoteker mempunyai menjamin bahwa keahlian dan
kedudukan penting dalam berhubungan keterampilan yang selalu baru (up-
dengan pasien maupun profesi date) untuk melakukan praktek profesi.
kesehatan yang lain, oleh karena itu Apoteker juga harus mempelajari cara
harus mempunyai kemampuan belajar yang efektif.
berkomunikasi yang cukup baik. 7. Teacher. Apoteker mempunyai
Komunikasi tersebut meliputi tanggung jawab untuk mendidik dan
komunikasi verbal, non verbal, melatih apoteker generasi mendatang.
mendengar, dan kemampuan menulis Partisipasinya tidak hanya dalam
berbagai ilmu pengetahuan baru satu
sama lain, tetapi juga kesempatan kompetensi setiap apoteker harus belajar
memperoleh pengalaman dan terus menerus untuk memperbarui keahlian
peningkatan ketrampilan (Anonim, dan keterampilan dalam praktik
2004). kefarmasiaan.

Dalam hal ini, seorang apoteker Pandemi Covid-19 di Indonesia


harus memiliki standar kompetensi. telah membuat sistem pembelajaran
Standar Kompetensi Farmasis Indonesia berubah secara drastis dari pembelajaran
merupakan suatu standar yang berisi tatap muka menjadi pembelajaran di
ukuran kualitas pelayanan kefarmasian rumah secara daring. Sejak munculnya
yang mengacu pada asuhan kefarmasian, kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia,
sehingga apoteker Indonesia dapat pemerintah melalui Kementerian
memberikan pelayanan yang seragam Pendidikan dan Kebudayaan dan
kepada konsumen atau masyarakat, baik Kementerian Agama Republik Indonesia,
yang dilakukan di rumah sakit, apotek, menerapkan kebijakan belajar dan bekerja
lembaga riset dan industri. Standar dari rumah sejak pertengahan Maret 2020
Kompetensi Farmasis Indonesia berguna (Hikmat et al., 2020).
untuk mempertahankan dan meningkatkan
Pentingnya webinar di masa Pandemi
mutu pelayanan farmasis seseuai
Covid-19
prkembangan kebutuhan masyarakat,
sehingga masyarakat akan selalu Webinar merupakan singkatan dari

mendapatkan pelayanan terbaik dari website dan seminar, yaitu sebuah aktivitas

profesi apoteker (Anonim, 2004a). transfer ilmu dalam bentuk seminar tetapi
menggunakan media teknologi, internet
Apoteker di masa Pandemi Covid-19
dan perangkat. Jadi webinar memiliki arti
Apoteker, sebagai praktisi sebagai seminar, workshop, kuliah atau
Kesehatan memainkan peran penting pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
dalam menghambat penyebaran Covid-19, diadakan secara online dengan website
dan juga menjadi partisipan aktif dalam sebagai platformnya.
upaya nasional dan komunitas untuk
Dengan konsep webinar ini maka
memerangi dan mengatasi wabah ini (IPF,
kita dapat mengikuti atau mengadakan
2020).
diklat dari lokasi manapun selama ada
Sesuai dengan aspek keenam seven koneksi internet. Syarat suatu kegiatan bisa
star pharmacist, untuk meningkatkan disebut webinar adalah adanya elemen
interaktif yang memungkinkan para webinar seperti ini telah banyak digunakan
pelakunya untuk bisa memberikan, oleh berbagai instasi/lembaga pendidikan
menerima dan mendiskusikan seminar sebagai bentuk pemanfaatan teknologi
secara online dan real time. Ada banyak informasi dewasa ini di tengah pandemi
platform yang dapat digunakan untuk Covid-19. Untuk melakukan aktifitas
mengadakan webinar diantaranya Google pembelajaran jarak jauh melalui webinar
Meet, Zoom, Microsoft Team dan lain sangat diperlukan koneksi internet yang
sebagainya. bagus. Webinar dilaksanakan berupa
presentasi, kuliah, workshop atau seminar
Setiap konsep seminar memiliki
yang dilakukan melalui interface web.
kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sangat menarik bagaimana pemanfaatan
Begitu juga dengan webinar. Karena
webinar sebagai sumber belajar di tengah
diadakan secara online maka sudah jelas
pandemi Covid-19.
bahwa webinar ini dapat menghemat
ongkos pelaksanaan dan ongkos KESIMPULAN
partisipasi. Selain itu webinar juga
Upaya peningkatan kompetensi
termasuk praktis dan dapat diikuti dari
apoteker tetap dapat ditingkatkan melalui
mana saja. Sedangkan yang menjadi
adanya webinar sebagai tuntutan apoteker
kekurangan dari webinar ini adalah tidak
harus tetap memperbarui kompetensi dan
adanya interaksi secara real antara para
keahlian dalam praktik kefarmasiaan pada
pelakunya. Sehingga bagi sebagian orang
pasien di masa pandemi Covid-19.
yang mementingkan adanya interaksi
secara real, hal ini akan terasa aneh. Selain DAFTAR PUSTAKA

itu konsep webinar ini sangat bergantung Anonim, 1996, Peraturan Pemerintah
pada konektivitas internet dan kemampuan Nomor 32 Tentang Tenaga Kesehatan,
hardware. Sehingga apabila hal tersebut Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
bermasalah maka akan mengganggu
Anonim, 2004a, Standar Kompetensi
jalannya webinar.
Farmasis Indonesia, Badan Pimpinan Pusat
Dengan adanya webinar sebagai Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta.
pembelajaran jarak jauh, dimana belajar-
Adit, A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran
mengajar tanpa tatap muka secara
Daring Kerjasama Kemendikbud.
langsung antara peserta yang diberikan
https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/
materi dengan pemateri/narasumber.
22/123204571/12-aplikasi-pembelajaran-
Proses pembelajaran/perkuliahan melalui
daring-kerjasama-kemendikbud-gratis. Jurnal Pendidikan, Volume 19, Nomor 2,
Diakses 11 Mei 2020 September 2018

Durahman, N., Noer, Z. M.. & Hidayat, A.


(2019). Aplikasi Seminar Online
(Webinar) untuk Pembinaan Wirausaha
Baru. Jurnal Manajemen Informatika
(JUMIKA), 6(2).

Firman, F., & Rahayu, S. (2020)


Pembelajaran Online di Tengah Pandemi
Covid-19. Indonesian Journal of
Educational Science (IJES), 2(2), 81-89.

Hikmat, H., Hermawan, E., Aldim, A., &


Irwandi, I., (2020) Efektivitas
Pembalajaran Daring Selama Masa
Pandemi Covid-19: Sebuah Survey Online.
LP2M.

Husamah. (2015). Pembelajaran Bauran


(Blended Learning). Jakarta: Prestasi
Pustaka.

Izza, S., Ningrum, B. S., & Hariyanti, R.


T. S. (2019). Pemanfaatan Webinar dalam
Bidang Keperawatan. Jurnal Penelitian
Perawat Profesional, 1(1). 13-20.

Khasanah, D. R. A. U., Pramudibyanto,


H., & Widuroyekti, B. (2020). Pendidikan
Dalam Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Sinestesia, 10(1), 41-48.

Suciati. (2018). Pengembangan Kreativitas


Inovatif Melalui Pembelajaran Digital,

Anda mungkin juga menyukai