DI SUSUN
OLEH :
KELOMPOK 3
GELOMBANG 1
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS TJUT NYAK DHIEN
MEDAN
2020/2021
PENENTUAN GOLONGAN ALKALOID, SAPONIN DAN TANIN
ALKALOID
3 Daun tapak dara Endapan Endapan Endapan coklat keruh (+) alkaloid
segar kuning coklat dan
kehijaua berbuih
n
Pembahasan:
Alkaloid merupakan golongan senyawa sekunder terbesar dalam tumbuhan. Pada umumnya
alkaloid merupakan senyawa bersifat basa yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, yang
terdapat dalam cincin heterosiklik. Uji yang paling sederhana untuk mengetahui adanya alkaloida pada
daun atau buah segar adalah rasa pahitnya di lidah.
Pada sampel Daun Angsana Segar terbukti adanya alkaloid dengan penambahan reagen
Dragendrof warna larutan akan terbentuk endapan merah bata sampai coklat.Pada sampel Simplisia
Daun Angsana terbukti adanya alkaloid dengan penambahan reagen Dragendroff warna larutan akan
terbentuk endapan merah bata sampai coklat
Pada sampel Daun Tapak Dara Segar terbukti adanya alkaloid dengan penambahan reagen Iodium
makan larutan terbentuk endapan coklatPada sampel Simplisia Daun Tapak Dara terbukti adanya
alkaloid dengan penambahan reagen iodium maka larutan terbentuk endapan coklat.
SAPONIN
Data hasil praktikum
No Nama Sampel Hasil reaksi Ket.
. Reaksi I Reaksi II
1. Buah pace segar Bening berbuih Tidak berwarna (+) saponin
3. Mahkota buah nanas segar Tidak berbuih Tidak berwarna (-) saponin
Pembahasan:
Saponin adalah glikosida triterpene dan sterol yang telah terdeteksi dalam lebih dari 90 genus pada
tumbuhan.Glikosida adalah suatu komplek antara gula pereduksi (glikon) dan bukan gula
(aglikon).Banyak saponin yang mempunyai satuan gula sampai lima dan komponen yang umum ialah
asam glukuronat.Adanya saponin dalam tumbuhan ditunjukkan dengan pembentukan busa yang
sewaktu mengekstraksi tumbuhan atau memekatkan ekstrak.
TANIN
Data hasil praktikum
No. Nama sampel Hasil reaksi Ket.
Ferri Klorida 10%
1. Serbuk gambir Biru kehitaman (+) tanin
2. Kulit buah pisang Biru kehitaman (+) tanin
Pembahasan:
Tanin merupakan senyawa umum yang terdapat dalam tumbuhan berpembuluh,memiliki gugus
fenol,memiliki rasa sepat dan menyamak kulit karena kemampuannya menyambung silang protein.Jika
bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap yang tidak larut dalam air.Tanin secara kimia
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu tanin terkondensasi dan tanin terhidrolisis.Tanin
terkondensasi atau flavolan secara biosintesis dapat dianggap terbentuk dengan cara kondensasi katekin
tunggal yang terbentuk senyawa dimer dan kemudian oligomer yang lebih tinggi.tanin terhidrolisis
mengandung ikatan ester yang terhidrolisis jika didihkan dalam asam klorida encer.
PENENTUAN GLIKOSIDA DAN STEROIDA
GLIKOSIDA
Data hasil praktikum
No. Nama Sampel Hasil reaksi Ket.
CH3COOH FeCl3 dan NaOH
dan H2SO4 (p) HCl (p)
lalu NaOH
2N
1. Simplisia daun 2 warna Endapan kuning (-) glikosida
bandotan kuning,coklat kuning
STEROIDA
Pembahasan:
Steroida merupakan suatu golongan senyawa triterpenoida yang mengandung inti siklopentan
perhidrofenantrena yang terdiri dari tiga cincin sikloheksana dan sebuah cincin siklopentana.Nama
sterol dipakai khusus untuk steroida alcohol,tetapi karena semua steroida tumbuh berupa alcohol
dengan gugus hidroksil pada C-3,maka disebut sterol.Sterol bisa terdapat dalam bentuk bebas atau
sebagai glikosida.
Dari table diatas dengan sampel bawang putih simplisia terdapat steroid,bawang putih segar tidak ada
steroid,belimbing wuluh simplisia terdapat steroid,belimbing wuluh segar tidak ada steroid dan daun
papaya terdapat steroid.
PENENTUAN FLAVONOID, GULA, DAN MINYAK ATSIRI
FLAVONOID
Data hasil praktikum
No. Nama Sampel Hasil reaksi Ket.
Etanol 95% + Etanol 95% +
serbuk Zn + HCl serbuk Mg +
2N +HCl (p) HCl (p)
1. Simplisia bawang putih Lar. Jernih, Coklat (+) flavonoid
endapan abu-abu
4. Kulit jeruk segar Lar. Hijau lumut, Merah jingga (+) flavonoid
endapan abu-abu
Pembahasan :
Flavonoid merupakan senyawa fenolik yang banyak diisolasi dari tanaman karena manfaatnya
sebagai antioksidan, anti mikroba, dan antikanker. Sebagai antioksidan, flavonoid dapat menangkap
radikal bebas yang dapat merusak sel tubuh.
Flavonoid terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, bunga,buah dan biji.
Flavonoid terdiri dari beberapa golongan utama antara lain antosianin, flavanol dan flavon yang
tersebar luas dalam tumbuhan. Sedangkan khalkon, auron, flavonol, dihidrokhalkon, dan isoflavon
penyebarannya hanya terbatas pada golongan tertentu saja
Senyawa ini merupakan zat warna merah,ungu dan biru dan sebagai zat warna kuningyang di temukan
dalam tumbuh-tumbuhan.pada sampel percobaan ini dapat mengandung flavon di dalamnya.
GULA
Pembahasan:
Gula merupakan senyawa organik yang penting sebagai sumber kalori karena mudah dicerna di
dalam tubuh dan mempunyai rasa manis. Gula juga digunakan sebagai bahan baku pembuat alkohol,
bahan pengawet makanan dan pencampur obat obatan. Seiring dengan meningkatnya pendapatan per
kapita dan jumlah penduduk, maka kebutuhan gula juga semakin meningkat. Kenyataan ini mendorong
munculnya berbagai usaha untuk meningkatkan produksi gula selain gula tebu karena gula tebu sebagai
satu-satunya sumber bahan pemanis alami tidak dapat diandalkan.
Pada sampel pepaya, jambu air dan semangka dengan penambahan fehling A Fehling B dan NH 4OH
akan memberikan warna coklat maka di dalam sampel tersebut mengandung gula.
MINYAK ATSIRI
Data hasil praktikum
No. Nama Sampel Hasil reaksi Ket.
Asam Borat Vanilin-Asam
sulfat
1. Daun jeruk purut segar Hijau bening Hijau lumut (+) minyak atsiri
3. Kecombrang segar Lar. Pink, endapa Merah jingga (+) minyak atsiri
putih
Pembahasan:
Minyak atsiri dikenal dengan minyak terbang, minyak eteris (essential oil atau volatil) atau
minyak mudah menguap.Minyak atsiri dapat dihasilkan dari berbagai bagian tanaman, seperti akar,
batang, ranting, daun, bunga, atau buah dan merupakan campuran dari senyawa senyawa volatil yang
dapat diperoleh dengan distilasi, pengepresan atau pun ekstraksi. Penghasil minyak atsiri berasal dari
berbagai spesies tanaman yang sangat luas dan digunakan karena bernilai sebagai cita rasa dalam
makanan dan minuman serta parfum dalam produk industri, obat-obatan dan kosmetik.
Minyak atsiri merupakan salah satu metabolit sekunder yang dihasilkan oleh tanaman tingkat
tinggi dan mempunyai peranan penting bagi tanaman itu sendiri maupun bagi kehidupan manusia.
Peranan minyak atsiri untuk kehidupan telah dikenal sejak lama. Seiring dengan kemajuan teknologi
dalam bidang bahan alam maka usaha penggalian dan pemanfaatan minyak atsiri semakin meningkat
Pada sampel daun jeruk purut,jahe segar,kecombrang,dengan penambahan asam borak dan vanilin
asam sulfat maka terjadi perubahan warna hijau,merah. dalam sampel ini dapat mengandung minyak
atsiri
Pembahasan:
Antosianin merupakan golongan senyawa kimia organik yang dapat larut dalam pelarut polar, serta
bertanggung jawab dalam memberikan warna oranye, merah, ungu, biru, hingga hitam pada tumbuhan
tingkat tinggi seperti: bunga, buah-buahan, bijibijian, sayuran, dan umbi-umbian. Berdasarkan
kepolarannya dalam pelarut universal, antosianin dalam tumbuhan berada dalam bentuk aglikon yang
dikenal sebagai antosianidin dan antosianin dalam bentuk glikon sebagai gula yang diikat secara
glikosidik membentuk ester dengan monosakarida (glukosa, galaktosa, ramnosa, dan pentosa). Atau
dapat dikatakan, adanya proses hidrolisis pada reaksi esterifikasi sebuah antosianidin (aglikon) dengan
satu atau lebih glikon (gugus gula) dapat membentuk antosianin
Perhitungan RF
Sampel daun tapak dara segar
RF = jarak rambat / jarak rambat F6
= 9 cm / 6 cm
= 1,5 cm
Hrf = RF x 100
= 1,5 cm x 100
= 150
(alat sokletasi)
PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK SIMPLISIA
(PEMERIKSAAN KADAR AIR)
Kedalam labu dari alat penetuan kadar aur ditambahkan 200 ml tolucha u 2 ml akuades, lalu
didestilasi selama 2 jam Toluen didinginkan selama 30 orang dibaca sebagaI volume awal Ir dengan
ketelujan 0,05 ml. Kemudian ke dalam labu dimasukkan 5 g bahan sampel vanu telah ditimbang
seksama, lalu dipanaskan hati-hati selama IS menit Setelah toluena mulai mendidih kecepatan dan
volume udara dalam tabung penamring (penerima) dari alat penentuan kadar air diatur 2 tetes perdetik.
Setelah sebuhugian besar udara terdestilasi kecepatan dipercepat menjadi 4 tetes tiap detik vaitu dengan
cara menaikkan suhu. Setelah volume udara tidak bertambah lagi, bagian dolam pendingin dibilas
dengan tolucna.
Destilasi selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin sampai suhu kamar
Volume air dibaca sebagai volume akhir air setelah air dan toluen memisah sempurna. Selisih kedua
air baca sesuai dengan kandungan udara yang terdapat dalam simplisia yang bertarif. Kadar. air
dihitung dalm persen terhadap sampel yang telah dikeringkan diudara. (MMI-V, 1989 : 538)
Perhitungan :
Volume Akhir Air
Kadar Air = X 100 %
Bobot Sampel mula−mula(g)
EKSTRAKSI DENGAN MASERASI DAN PERKOLASI ISOLASI DAN PENENTUAN
ALKALOIDA DARI SIMPLISIA KERING
A. Maserasi
Sampel yang digunakan adalah simplisia daun jeruk sebnayak 250 g. Serbuk simplisa
yang telah ditimbang dimaserasi dengan pelarut etanol 70% dalam wdar tertutup rapat selama
3 hari terlindungin dari cahaya matahari sambil sering diaduk, lalu disertai, deperas dengan
kain flanel, lalu didiamkan selama 2 hari, dan kemudian disaring, sehingga diperoleh maserat.
Perkerjaan maserasi diulangi seperti semula, hingga diperolah maserat akhir jernih, yaitu
hingga 4 kali masetasi. Seluruh maserat digabung dan diuapkan dengan bantuan rotavavor
pada suhu tidaklebih dari 40°C sampai diperoleh ekstrak kental. Kemudian ekstrak
dikeringkan menggunakan freeze drayer pada suhu -40°C selama lebih kurang 24 jam
sehingga diperoleh ekstrak kering.
B. Perkolasi
Serbuk simplisia yang telah dirimbang dibasahi dengan pelarut etanol 96% dalam wadah
tertutup rapat terlindungi dari cahaya matahari sambil sering diaduk, lalu ditempatkan dalam
perkolator. Dilakukan perkolasi, sehingga diperoleh perkolat sampai perkolat yang terakhir
sudah tidak berwarna lagi, hasil prtkolasi didiamkan selama 3 hari dan kemudian disaring,
sehingga diperoleh perkolat. Kemudian perkolat diuapkan dengan bantuan rotavavor pada
suhu tidak lebih dari 40°C sampai diperoleh ekstrak kental. Kemudian ekstrak dikeringkan
menggunakan freeze Drayer pada suhu -40°C selama lebih kurang 24 jam sehingga diperoleh
ekstrak kering
PENENTUAN SENYAWA KIMIA SINTESIS
(BAHAN KIMIA OBAT)
DI DALAM SIMPLISIA (JAMU)
Perhitungan RF
Sampel jamu untuk demam
RF = jarak rambat / jarak rambat F6
= 12 cm / 2 cm
= 6 cm
Hrf = RF x 100
= 6 cm x 100
= 600
DAFTAR PUSTAKA
http://e-journal.uajy.ac.id/5158/2/1BL01026.pdf
https://www.google.com/search?
q=jurnal+flavonoid&oq=jurnal+flavo&aqs=chrome.0.35i39j69i57j0l6.20596j0j15&sourceid=chrome&
ie=UTF-8
https://media.neliti.com/media/publications/259625-penetapan-kadar-flavonoid-total-ekstrak-
b30184ec.pdf
https://www.google.com/search?
q=JURNAL+MINYAK+ATSIRI&oq=JURNAL+MINYAK+ATSIRI&aqs=chrome..69i57j0l7.9321j0j
15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?safe=strict&sxsrf=ALeKk011X6fr6Z95lDemlOgKM_eWZq_D1w
%3A1604749608889&ei=KImmX-
3vNaqCrtoP6PaUcA&q=JURNAL+ANTOSIANIN&oq=JURNAL+ANTOSIANIN&gs_lcp=CgZwc3
ktYWIQAzIECCMQJzICCAAyAggAMgYIABAWEB4yBggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAW
EB4yBggAEBYQHjIGCAAQFhAeMgYIABAWEB46BAgAEEc6BAgAEEM6BQgAELEDOggIAB
CxAxCDAToECAAQCjoICAAQFhAKEB5Q5sAnWO2XKGDaqyhoAXACeAGAAb8DiAHCJpIBCj
EuMTIuNi4zLjKYAQCgAQGqAQdnd3Mtd2l6yAEIwAEB&sclient=psy-
ab&ved=0ahUKEwjto5CTrvDsAhUqgUsFHWg7BQ4Q4dUDCAw&uact=5
LAMPIRAN
ALKALOID
Daun tapak dara Simplisia daun tapak dara Simplisia daun angsana
SAPONIN
TANIN
Serbuk gambir Serbuk biji pinang Kulit buah pisang
GLIKOSIDA
STEROID
FLAVONOID
GULA
Semangka
MINYAK ATSIRI
ANTOSIANIN KK
ALKALOID KLT
JAMU KLT
MASERASI DAN PERKOLASI
SOKLETASI
ALAT MASERASI
PKa AIR