Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTEK KERJA KLINIK

LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI GOLONGAN


SENYAWA BERKHASIAT DALAM TUMBUHAN

Oleh:
I Gede Sri Agus Putrawan (1905010198)

Program Studi Kesehatan Ayurweda


Fakultas Kesehatan
Universitas Hindu Indonesia
2022
PRAKTIKUM
IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA BERKHASIAT DALAM
TUMBUHAN

I. Tujuan
Memahami dan melakukan identifikasi senyawa golongan alkaloid, fenolik,
flavonoid, saponin dan tanin dalam tumbuhan.

II. Teori Dasar


A. Alkaloid
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang banyak ditemukan di
alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar
luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid mengandung paling sedikit
satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa dan dalam sebagian besar atom
nitrogen ini merupakan bagian dari cincin heterosiklik.
Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya
teridentifikasi mengandung alkaloid. Selain daun-daunan, senyawa alkaloid dapat
ditemukan pada akar, biji, ranting, dan kulit kayu.
Berdasarkan literatur, diketahui bahwa hampir semua alkaloid di alam
mempunyai keaktifan biologis dan memberikan efek fisiologis tertentu pada mahluk
hidup.
Identifikasi Alkaloid :
1. Dengan pereaksi Mayer, membentuk endapan putih.
2. Dengan pereaksi Wagner, membentuk endapan coklat.
3. Dengan pereaksi Dragendorf, membentuk endapan coklat/orange

B. Fenolik
Fenolik merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik
memiliki cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil (OH-) dan gugus-
gugus lain penyertanya. Senyawa ini diberi nama berdasarkan nama senyawa

1
induknya, fenol. Senyawa fenol kebanyakan memiliki gugus hidroksil lebih dari
satu sehingga disebut sebagai polifenol. Ekstrak positif mengandung fenolik
apabila menghasilkan warna hijau, merah, ungu, biru atau hitam pekat.
Fenol biasanya dikelompokan berdasarkan jumlah atom karbon pada kerangka
penyusunnya. Kelompok terbesar senyawa fenolik adalah flavanoid. Merupakan
senyawa yang secara umum dapat ditemukan pada semua jenis tumbuhan. Kuinon
adalah senyawa turunan fenolikyang berwarna dan mempunyai kromofor kasar.

C. Flavonoid
Flavonoid terdapat dalam tumbuhan sebagai campuran, jarang sekali dijumpai
hanya flavonoid tunggal dalam jaringan tumbuhan. Disamping itu,sering terdapat
campuran yang terdiri atas flavonoid yang berbeda kelas. Penggolongan jenis
flavonoid dalam jaringan tumbuhan mula – mula didasarkanpada telaah sifat
kelarutan dan reaksi warna. Kemudian diikuti dengan pemeriksaan ekstrak
tumbuhan yang telah dihidrolisis secara kromatografi.

D. Tanin
Tanin adalah senyawa organik yang terdiri dari campuran senyawa
polifenol kompleks, dibangun dari elemen C, H dan O serta sering membentuk
molekul besar dengan berat molekul lebih besar dari 2000. Tanin yang terdapat
pada kulit kayu dan kayu dapat berfungsi sebagai penghambat kerusakan akibat
serangan serangga dan jamur, karena memilki sifat antiseptik. Dari
struktur kimianya, tanin dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu tanin
terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
Identifikasi Tanin dapat dilakukan dengan cara :
1. Diberikan larutan FeCl3, berwarna biru tua/hijau violet/hitam kehijauan.
2. Ditambahkan Kalium Ferrisianida + amoniak,berwarna coklat.
3. Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat,
berwarna coklat.

2
E. Saponin
Saponin merupakan triterpena atau steroid yang terutama terdapat sebagai
glikosida. Saponin merupakan senyawa aktif permukaan dan bersifat seperti
sabun, dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan
menghemolisis sel darah.
Sifat-sifat Saponin :
1. Mempunyai rasa pahit
2. Dalam larutan air membentuk busa yang stabil
3. Menghemolisa eritrosit
4. Merupakan racun kuat untuk ikan dan amfibi
5. Membentuk persenyawaan dengan kolesterol dan hidroksisteroid lainnya
6. Sulit untuk dimurnikan dan diidentifikasi
7. Berat molekul relatif tinggi, dan analisis hanya menghasilkan formula
empiris yang mendekati
Uji saponin yang sederhana ialah dengan mengocok ekstrak alkohol-air dari
tumbuhan dalam tabung reaksi, kemudian amati apakah ada terbentuk busa tahan
lama pada permukaan cairan.

F. Steroid/Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam
satuanisoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik
yaitu skualen.Senyawa ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa
alkohol, aldehid atauasam karboksilat. Uji yang banyak digunakan adalah reaksi
Lieberman-Buchard (anhidridaasetat-H2SO4 pekat) yang dengan kebanyakan
triterpen dan sterol memberikan warna hijau- biru.Sterol atau steroid adalah
triterpenoid yang kerangka dasarnya cincin siklopentana perhidrofenantren.
Senyawa sterol pada tumbuhan disebut dengan fitosterol yang umum terdapat
pada tumbuhan tinggi adalah sitosterol, stigmasterol dan kampesterol.

3
G. Kuinon
Kuinon adalah senyawa berwarna dan mempunyai kromofor dasar seperti
kromofor pada benzokuinon, yang terdiri atas dua gugus karbonil
yangberkonjugasi dengan dua ikatan rangkap karbon – karbon. Untuk tujuan
identifikasi, kuinon dapat dipilah menjadi empat kelompok : benzokuinon,
naftokuinon, antrakuinon, dan kuinon isoprenoid. Tiga kelompok pertama
biasanya terhidroklisasi dan bersifat senyawa fenol serta mungkin terdapat in
vivo dalam bentuk gabungan dengan gula sebagai glikosida atau dalam bentuk
kuinol. Untuk memastikan adanya adanya suatu pigmen termasuk kuinon atau
bukan, reaksi warna sederhan masih tetap berguna.Reaksi yang khas ialah
reduksi bolak balik yang mengubah kuinon menjadi senyawa warna, kemudian
warna kembali lagi bila terjadi oksidasi oleh udara.

III. Bahan dan alat


a. Bahan:
Daun Jarak, Daun Mengkudu, Daun Bel, Daun Dapdap, Air, HCl 2N,
Pereaksi Dragendorff, Larutan FeCl3 1%, Asam sulfat pekat, serbuk Mg,
amil alkohol, alkohol klorhidrat.
b. Alat:
Tabung Reaksi, pipet tetes, mortir, air panas

IV. Cara Kerja


1. Tumbuk simplisia bahan dengan sedikit air lalu panaskan.
2. Masukan masing-masing ekstrak bahan yang sudah didinginkan kedalam
tabung reaksi yang berbeda menggunakan pipet tetes
3. Masukkan 3-5 tetes pereaksi seperti yang tertera dalam prosedur kerja Cara
Skrining Fitokimia di bawah ini.
4. Amati perubahan warna yang terjadi

4
Prosedur Kerja Cara Skrining Fitokimai
Skrining fitokimia dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Uji alkaloid
1. Sebanyak 20 mg sampel ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah
2 tetes pereaksi dragendroff terbentuk endapan coklat menandakan adanya
senyawa alkaloid.
2. Sebanyak 20 sampel ekstrak dimasukkam ke dalam tabung reaksi, ditambahkan
2 tetes pereaksi mayer terbentuk endapan putih atau kuning yang larut dalam
metanol itu menandakan adanya senyawa alkaloid (Sastrawan et al. 2013).
b. Uji flavonoid
Sebanyak 20 mg ekstrak + 0,3 g serbuk (lempeng) mg + ml alcohol klohidrat
(campuran HCL 37% dan etanol 95% dengan volume yang sama). Tambahkan
2 ml amil alcohol, kocok kuat – kuat biarkan memisah. Jika terbentuk warna
dalam amil alcohol (merah, kuning, atau jingga) itu menendakan adanya
senyawa Flavonoid (Sastrawan et al. 2013).
c. Uji saponin
Sebanyak 40 mg sampel ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 10ml air kemudian dikocok vertical selama 10 detik. Jika
terbentuk busa yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit tinggi 1 cm
sampai 10 cm. pada penambahan 1 tetes HCl 1 N, busa tidak hilang itu
menandakan adanya senyawa saponin (Wijaya et al. 2013).
d. Uji tannin
Sebanyak 20 mg sampel ekstrak ditambahkan 2-3 tetes larutan FeCL3 1% jika
terbentuk larutan berwarna hijau violet/ hijau kecoklatan (tanin terkondensasi)
atau biru kehitaman (tanin terhidrolisis) itu menandakan adanya senyawa tanin
(Sastrawan et al. 2013).

5
V. Hasil Pengamatan
Senyawa Perlakuan Reaksi Simplisia Hasil
Golongan Positif
Pengamatan
Alkaloid Gerusan daun, + HCl Terbentuk Daun Jarak 
2N dan air, panaskan endapan (endapan coklat)
dengan air panas dan coklat
dinginkan. Daun X
Mengkudu (tidak jelas)
larutan pada tabung
reaksi ditambah 2 Daun X
tetes pereaksi Belimbing (tidak jelas)
Dragendorff.
Daun 
Dapdap (endapan coklat)

Fenolat Gerusan daun + air Terbentuk Daun Jarak 


dan dipanaskan. warna (warna merah)
merah/ungu
Ke masing- masing (triterpenoid) Daun X
filtrat tambahkan Mengkudu (tidak jelas)
beberapa tetes : atau hijau
Larutan FeCl31% kebiruan 
(steroid) Daun (warna merah)
Belimbing

Daun X
Dapdap (tidak jelas)

Flavonoid Gerusan bahan + Warna dalam Daun Jarak 


serbuk (lempeng) Mg amilalkohol (warna kuning)
+ 1 ml alkohol (merah,
klorhidrat (campuran kuning atau Daun 
HCl 37% dan etanol jingga) Mengkudu (warna kuning)
95% dengan volume
yang sama), Daun 
tambahkan Belimbing (warna kuning)
amilalkohol, kocok
kuat-kuat, biarkan Daun 
memisah Dapdap (warna kuning)

6
Tanin Gerusan daun + air Terbentuk Daun Jarak 
dan dipanaskan. warna hijau (warna violet)
violet
Ke masing- masing Daun X
filtrat tambahkan Mengkudu (tidak jelas)
beberapa tetes :
Larutan FeCl31% Daun 
Belimbing (warna violet)

Daun X
Dapdap (tidak jelas)

Saponin Bahan daun + air Terbentuk Daun Jarak 


dipanaskan, busa yang (terbentuk busa)
Dimasukkan ke dalam stabil di
tabung reaksi, dikocok dalam tabung Daun X
vertikal selama 10 reaksi Mengkudu (tidak jelas)
detik, dibiarkan
selama 10 menit Daun X
Belimbing (tidak jelas)

Daun 
Dapdap (terbentuk busa)

VI. Pembahasan dan Kesimpulan


6.1 Pembahasan
Dari hasil pengamatan diketahui sebagai berikut :
- Semua tanaman yang digunakan yakni Daun Jarak, Daun Mengkudu, Daun
Belimbing, Daun Dapdap mengandung Senyawa Flavanoid.
- Senyawa Alkaloid dapat diamati jelas pada Daun Jarak, Daun Dapdap,
sedangkan pada Daun mengkudu dan Daun Belimbing kurang jelas.
- Senyawa Saponin dapat diamati jelas pada Daun Jarak, Daun Dapdap.
sedangkan pada Daun Mengkudu dan Daun Belimbing kurang jelas.
- Senyawa Tanin dapat diamati jelas pada Daun Jarak, Daun Belimbing.
Sedangkan Daun Mengkudu dan Daun Dapdap kurang jelas

7
- Senyawa Fenolat dapat dilihat jelas pada Daun Jarak, Daun Belimbing.
Sedangkan Pada Daun Mengkudu dan Daun Dapdap kurang jelas.

6.2 Kesimpulan
Hampir semua tanaman mempunyai senyawa kimia (Fitokimia) yang
dapat diamati dengan perlakuan tertentu serta penambahan zat Pereaksi.
Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap senyawa Alkaloid,
Fenolat, Flavanoid, Saponin dan Tanin.
Keterbatasan perlakuan hanya dengan penggerusan bahan simplisia
daun dan pemanasan bukan dengan cara ekstraksi menyebabkan ada
senyawa yang diamati kurang jelas.

6.3 Saran
Pada praktikum kali ini pengujian senyawa kimia Steroid/Triterpenoid
dan senyawa Kuinon tidak dapat dilakukan karena keterbatasan bahan zat
pereaksi untuk melakukan pengamatan. Kedepannya semoga dapat
dilengkapi untuk pengamatan pada kedua senyawa tersebut.
Praktikum ini setidaknya memberi gambaran umum dan pemahaman
kepada mahasiswa bahwa tanaman yang berkhasiat obat dapat diketahui
dengan menguji kandungan fitokimia yang terkandung di dalamnya. Maka
praktikum sederhana dengan berbagai keterbatasan alat dan bahan untuk
dapat terus dilakukan dan ditingkatkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI,1978, Materia Medika Indonesia jilid I – VI, Departemen Kesehatan


RI, Jakarta.
Depkes RI, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Eliyanoor, B., 2011, Penuntun Praktikum Farmakognosi Makroskopik dan
Mikroskopik, Bina Ilmu Mandiri.
Harborne, J.B.,1987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, Terbitan kedua, ITB, Bandung
Padmawinata, K.dkk.,1985, Metoda Penelitian Mutu Simplisia, Lembaga
Pengabdian Pada Masyarakat dan Jurusan Farmasi FMIPA-ITB, Bandung.
Sastrawan IN, Sangi M, Kamu V. 2013, Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Adas (Foeniculu vulgare) Mengunakan Metode DPPH. Jurnal
Ilmiah Sains 13(2): 112-115

9
LAMPIRAN FOTO PRAKTIKUM

Foto 01 : Daun digerus ditambahkan sedikit air dan dipanaskan

Foto 02 : Filtrat Daun Jarak, jelas endapan coklat,


warna merah, dan warna kuning, terbentuk busa

Foto 03 : Filtrat Daun Mengkudu, jelas warna kuning,


endapan kurang jelas, warna lain kurang jelas.

10
Foto 04 : Filtrat Daun Belimbing, jelas warna kuning, endapan kurang jelas,
warna violet hijau, warna merah, busa tidak jelas.

Foto 05: Filtrat Daun Dapdap, jelas warna kuning,


endapan coklat jelas, terbentuk busa

11

Anda mungkin juga menyukai