LAPORAN
Praktikum Fitokimia
Pengujian Senyawa Aktif pada Daun Sirsak
OLEH
Imroatus Sholikha
14020
14037
14038
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi glikosida antrakinon dan saponin dalam daun sirsak dengan
metode skrining fitokimia
2. Untuk mengetahui metode skrining fitokimia
BAB II
DASAR TEORI
mekanisme belum jelas, namun diduga antrakinon dan antranol dan turunannya berpengaruh
terhadap tranpon ion dalam sel colon dengan menghambat kanal ion Cl-.
2.3 Saponin
Saponin adalah suatu glikosida alamiah yang terikat dengan steroid atau triterpena.
Saponin mempunyai aktifitas farmakologi yang cukup luas dian taranya meliputi:
immunomodulator, anti tumor, anti inflamasi, antivirus, anti jamur, dapat membunuh kerangkerangan, hipoglikemik, dan efek hypokholesterol. Saponin juga mempunyai sifat bermacammacam, misalnya: terasa manis, ada yang pahit, dapat berbentuk buih, dapat menstabilkan
emulsi, dapat menyebabkan hemolisis. Dalam pemakaiannya saponin bisa dipakai untuk
banyak keperluan, misalnya dipakai untuk membuat minuman beralkohol, dalam
industripakaian, kosmetik, membuat obat-obatan, dan dipakai sebagai obat tradisional.
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Ordo : Polycarpiceae
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata Linn
Berbagai manfaat sirsak untuk terapi antara lain pengobatan batu empedu, antisembelit,
asam urat dan meningkatkan nafsu makan. Dengan mengkonsumsi buah sirsak dapat
meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (sebagai obat agar awet
muda). Selain itu, kandungan seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan,
terutama untuk pengobatan sembelit.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang dilakukan, terdapat saponin dalam daun sirsak dikarenakan adanya
busa dalam larutan daun sirsak yang sudah di ekstrak. Busa tersebut berasal dari beberapa
penyebab, seperti halnya yang terjadi pada percobaan uji saponin, sampel yang sudah di
timbang 2 gram dilarutkan dalam air sebanyak 10 mL, setelah itu dikocok dengan kuat
sehingga menghasilkan busa yang agak tebal Menurut Robinson (1995) senyawa yang
memiliki gugus polar dan nonpolar bersifat aktif permukaan sehingga saat dikocok dengan
air, saponin dapat membentuk misel.Pada struktur misel, gugus polar menghadap ke luar
sedangkan gugus nonpolarnya menghadap ke dalam. Keadaan inilah yang tampak seperti
busa.dengan demikian sampel mempunyai zat saponin seperti Gambar 1.1
GAMBAR 1.1
Berbeda hasil saat praktikum skrining uji saponin hasil yang di keluarkan saat uji antrakinon
menunjukan
menurut literature terjadi cicin warna merah pada campuran 5 mL benzene dan 5 mL
ammonia, yang terjadi disaat praktikum adalah terjadi pemisaan antara dua zat antara sampel
dan campuran benzene dan ammonia, seperti Gambar 2.1
GAMBAR 2.1
sepertihalnya sifat kimia dan fisikinya yaitu, Senyawa antrakinon dan turunannya seringkali
bewarna kuning sampai merah sindur (oranye), larut dalam air panas atau alkohol encer.
Untuk identifikasi digunakan reaksi Borntraeger (Iihat MMI). Antrakinon yang mengandung
gugus karboksilat (rein) dapat diekstraksi dengan penambahan basa, misalnya dengan
natrium bikarbonat. Hasil reduksi antrakinon adalah antron dan antranol, terdapat bebas di
alam atau sebagai glikosida. Antron bewarna kuning pucat, tidak menunjukkan fluoresensi
dan tidak larut dalam alkali, sedangkan isomemya, yaitu antranol bewarna kuning kecoklatan
dan dengan alkali membentuk larutan berpendar (berfluoresensi) kuat.
KESIMPULAN
Dengan adanya uji skrinng pada daun sirsak menunjukan bahwa sampel (simplisia daun
Sirsak ) mengandung senyawa saponin dan tidak megandung senyawa antrakinon