Kelompok 2
Ita 1511105009
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
I. PENDAHULUAN
Teh adalah minuman yang mengandung kafeina, sebuah infusi yang dibuat
dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan
dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman
teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih.
Istilah "teh" juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah,
rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip,
camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh
herbal.
II. TUJUAN
Alat : Bahan :
Timbangan analitik Aquades
Pipet volume Teh
Labu takar Reagen Folin-Ciocalteu
Waterbath Sodium karbonat
Termometer Asam galat
Spektrofotometer
Vortex
Erlenmeyer
Gelas ukur
Tabung reaksi
V. PROSEDUR KERJA
1. Disiapkan sampel (teh) yang telah dicelup selama 1 menit sebanyak 150
ml.
2. Dimasukan reagen Folin-Ciocalteu yang telah didilusi dengan air 1 : 9
(v/v) sebanyak 2.5 ml ke dalam tabung reaksi.
3. Ditambahkan sampel sebanyak 0.1 ml.
4. Diinkubasi selama 2 menit pada suhu ruang.
5. Ditambahkan 2 ml sodium karbonat (75 g/L).
6. Diinkubasi selama 15 menit pada suhu 50C.
7. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 760 nm dalam 15 menit
menggunakan spektrofotometer.
8. Hasil pembacaan dibandingkan dengan kurva standar menggunakan
asam galat dengan konsentrasi (100, 80, 60, 40, 20, 0 ppm).
Hasil
Kurva Standar asam galat dengan hasil pembacaan absorbansi sampel
Dimana C = konsentrasi sampel yag diperoleh dari hasil regresi linier (mg/L)
FP = Faktor pengenceran
Pembahasan
Komponen fenol yang dihitung pada praktikum ini adalah komponen fenol
keseluruhan yang terdapat di dalam teh sehingga disebut sebagai total
fenol/fenolik, semakin lama tahap pencelupan yang dilakukan, maka kadar
fenolnya semakin besar sehingga nilai absorbansinya semakin besar pula. Hal
tersebut dikarenakan semakin lama teh dicelupkan ke dalam air yang sudah
dipanaskan, maka semakin banyak fenol yang terlarut ke dalamnya, sehingga
dapat dibuktikan dengan pencelupan selama 5 menit, total fenolik didapatkan
sebesar 110,400 mg/g dan dengan pencelupan selama 1 menit, total fenolik
didapatkan sebesar 92,38 mg/g.
VII. KESIMPULAN
1. Fenol yang diuji merupakan fenol keseluruhan dari sampel sehingga disebut
sebagai total fenol
2. Pengukuran total fenol menggunakan spektrofotometer dengan panjang
gelombang 760 mm lalu dibandingkan dengan kurva standar menggunakan
asam galat dengan konsentrasi 100, 80, 60, 40, 20, 0 ppm
3. Kandungan fenol yang paling tinggi pada teh dengan lama pencelupan 5
menit dan yang paling rendah pada teh dengan lama pencelupan 1 menit
4. Semakin lama pencelupan maka semakin besar nilai absorbansinya dan
semakn besar pula kadar total fenoliknya.
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Yohanes., dkk. Kadar Fenolik Total Dan Aktivitas Antioksidan Dari
Asam Fenolat Ampas Teh Hijau. Salatiga: Prodi Kimia Fakultas Sains dan
Matematika Universitas Kristen Satya Wacana
Singleton, V.L. and Rossi, J.A., 1965, Colorimetry of Total Phenolic with
Phosphomolybdic-Phosphotungstic Acid Reagent, Am. J. Enol. Vitic, 16, 147.
Xu dan Chang, 2007 dalam Rahayu dkk, 2015. Total Fenolik, Flavonoid dan
Aktivitas Antioksidan dari Produk Teh Hijau dan Tanaman Teh Hitam Tanaman
Bangun dengan Perlakuan Ramuan ETT Rumput Laut.
Widiyanti, 2006 dalam Oktaviana. 2010. Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol
dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)
pada Berbagai Teknik Pengeringan dan Proporsi Pelarutan. Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.