Dosen Pengampu:
Kelompok 2:
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa memahami langkah-langkah pengujian total fenol dan mampu
menginterpretasikan data pengujian total fenol
BAB II
METODE
Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah Aluminium foil Centrifuge,Corong
Gelas kimia 100ml,Kaca Arloji,Labu ukur 10ml dan 25ml,Mikropipete 1000μL,Neraca
Analitis,Pipet ukur 1ml dan 5ml Pipet tetes,Rak Tabung,Tabung reaksi 15ml dengan
screw,Water Bath,Spektrofotometri UV-VIS. Bahan yang digunakandalam pengujian ini
adalah Akuades Asam Galat (C7H6O5 Folin Ciocalteu 10% Metanol pro analysis
Sodium Carbonate 7,5% (Na2CO3). Sampelyang digunakan bubuk instan teh hitam, teh
hijau, dan teh putih.
7. Pengujian Sampel
Pipet 0,5 ml sampel, masukkan ke dalam tabung reaksi kemudian tambahkan 5 ml reagen
folin ciocalteu, homogenkan,tunggu hingga 5 menit lalu tambahkan 4 ml Na2CO3,
biarkan hingga 15 menit, ukur dengan spektrofotometri UV-VIS dengan pangang
gelombang 760nm Diulang 3 kali atau triplo
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
1 1.4742
ekstrak teh hijau ulangan
2 1.465
ekstrak teh hijau ulangan
3 1.454
berat sampel
sampel b a y x (ug/ml) volume kadar fenol
ekstrak teh hijau ulangan 1 0.05 0.0138 0.1432 0.4742 23.98551 0.5 239.8550725
ekstrak teh hijau ulangan 2 0.051 0.0138 0.1432 0.465 23.31884 0.5 228.6160841
ekstrak teh hijau ulangan 3 0.052 0.0138 0.1432 0.454 22.52174 0.5 216.5551839
3.2 Pembahasan
Kegiatan praktikum kali ini mengenai analisa total fenol pada beberapa sampel.
Sampel yang digunakan yaitu bubuk teh hijau, bubuk teh hitam, dan bubuk teh putih. Teh
merupakan minuman yang telah lama diyakini khasiatnya bagi kesehatan tubuh karena
kandungan antioksidannya. Teh mengandung senyawa kimia polifenol yang merupakan suatu
kelompok antioksidan yang secara alami terdapat pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan
minuman seperti teh dan anggur. Kadar fenol total pada praktikum kali ini diukur dengan
menggunakan metode Folin Ciocalteu yang ditambahkan dengan Na2CO3. Folin-Ciocalteau
adalah pereaksi anorganik yang dapat membentuk larutan kompleks dengan senyawaan fenol
yaitu molibdenum tungstant yang berwarna biru, semakin pekat intensitas warna menunjukan
kandungan fenol dalam fraksi semakin besar. Penentuan kadar total fenol pada praktikum
kali ini dengan menggunakan nilai absorbansi dari sampel dengan alat spektrofotometri
dengan panjang gelombang 760 nm dengan absorbansi blanko yaitu 0,998. Penggunaan
standar menggunakan asam galat karena lebih stabil, kadar fenol ditentukan berdasarkan
persamaan kurva standar.
Berdasarkan data hasil pengamatan didapatkan bahwa sampel the hijau ulangan 1
sampai ulangan 3 yang diujikan mempunyai kadar total fenol yang berbeda-beda. Teh
dengan kadar total fenol tertinggi yaitu ekstrak teh hijau ulangan 1 dimana nilai total fenol
teh yaitu 239.8550725 mg/mL dengan nilai absorbansi sampel 1.4742 sedangkan teh dengan
total fenol terendah yaitu teh Indomaret dimana nilai total fenol teh Indomaret adalah 0.1181
mg/mL dengan nilai absorbansi sampel sebesar 0.897 573 sedangkan teh dengan total fenol
terendah yaitu ekstrak teh hijau ulangan 3 dimana nilai total fenol adalah 216.5551839
mg/mL dengan nilai absorbansi sampel sebesar 1.454, sedangkan pada sampel ekstrak the
hijau ulangan 2 didapatkan nilai total fenol 228.6160841 mg/mL dengan nilai absorbansi
sampel sebesar 1.465.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan ekstrak teh hijau ulangan 1 memiliki
warna biru yang paling pekat dibandingkan sampel yang lainnya. Sampel yang lainnya
kebanyakan memiliki warna hitam atau hitam kebiruan. Warna biru yang pekat pada ekstrak
teh hijau ulangan 1 menyebabkan nilai abrorbansi dari ekstrak teh hijau ulangan 1 juga
semakin meningkat. Semakin banyak molekul kromagen (biru) yang terbentuk maka semakin
banyak atau tinggi pula kadar fenol suatu sampel tersebut. Kadar fenol ekstrak the hijau
ulangan 3 lebih kecil dibandingkan dengan kadar fenol ekstrak the hijau ulangan 2. Hal ini
dapat disebabkan oleh perbedaan lamanya waktu fermentasi kedua merek teh tersebut. Teh
Indomaret diduga mengalami waktu fermentasi yang terlalu lama sehingga menyebabkan
jumlah theaflavin menurun. Theaflavin merupakan salah satu komponen polifenol dalam teh
hitam yang dihasilkan dari proses fermentasi.
BAB IV
KESIMPULAN
Prinsip metode Folin-Ciocalteu adalah reaksi oksidasi dan reduksi kolorimetrik untuk
mengukur semua senyawa fenolik dalam sampel uji. Pereaksi Folin-Ciocalteu merupakan larutan
kompleks ion polimerik yang dibentuk dari asam fosfomolibdat dan asam
heteropolifosfotungstat. Pereaksi ini terbuat dari air, natrium tungstat, natrium molibdat, asam
fosfat, asam klorida, litium sulfat, dan bromin. reagen ini mengandung rangkaian polimerik yang
memiliki bentukan umum dengan pusat unit tetrahedral fosfat (PO4)3- yang dikelilingi oleh
beberapa unit oktahedral asam-oksi molibdenum. Struktur tungsten dapat dengan bebas
bersubstitusi dengan molybdenum.
Berdasarkan data hasil pengamatan didapatkan bahwa sampel the hijau ulangan 1 sampai
ulangan 3 yang diujikan mempunyai kadar total fenol yang berbeda-beda. Teh dengan kadar total
fenol tertinggi yaitu ekstrak teh hijau ulangan 1 dimana nilai total fenol teh yaitu 239.8550725
mg/mL dendgan nilai absorbansi sampel 1.4742 sedangkan teh dengan total fenol terendah yaitu
teh Indomaret dimana nilai total fenol teh Indomaret adalah 0.1181 mg/mL dengan nilai
absorbansi sampel sebesar 0.897 573 sedangkan teh dengan total fenol terendah yaitu ekstrak teh
hijau ulangan 3 dimana nilai total fenol adalah 216.5551839 mg/mL dengan nilai absorbansi
sampel sebesar 1.454, sedangkan pada sampel ekstrak the hijau ulangan 2 didapatkan nilai total
fenol 228.6160841 mg/mL dengan nilai absorbansi sampel sebesar 1.465.
DAFTAR PUSTAKA
Rahmawati, N.D. 2015. Aktivitas Antioksidan dan Total Fenol Teh Herbal Daun Pacar Air
(Impatiens Balsamina) dengan Variasi Lama Fermentasi dan Metode Pengeringan.
Skripsi Pendidikan Biologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ismail, J., Runtuwene, M.R., Fatimah, F. 2012. Penentuan Total Fenolik dan Uji Aktivitas
Antioksidan Pada Biji dan Kulit Buah Pinang Yaki (Arecavestiaria giseke). Jurnal
Ilmiah Sains, 12(2):84-88.
Jaya, I.G., Leliqia, M.P., dan Widjaja, I.N. 2012. Uji Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH
Ekstrak Produk Teh Hitam (Camellia sinensis (L.) O.K.) dan Gambir (Uncaria gambir
(Hunter) Roxb) Serta Profil Klt-Densitometernya. Jurnal Farmasi Udayana, 1(1): 86-
101.
Malangngi, L., Sangi, M., dan Paendong, J. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas
Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal MIPA Unsrat
Online, 1(1):5-10.
Tursiman., Ardiningsih, P., dan Nofiani, R. 2012. Total Fenol Fraksi Etil Asetat Dari Buah Asam
Kandis (Garcinia dioica Blume). Jurnal Kimia Khatulistiwa, 1(1):45-48.
Utomo, A.B., Suprijono, A., dan Risdianto, A. 2010. Uji Aktivitas Antioksidan Kombinasi
Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia pendans) & Ekstrak Teh Hitam (Camellia
sinensis O.K.var.assamica (mast.) dengan Metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil.
MFI, 6(1): 1-9.