Anda di halaman 1dari 65

KIMIA ANALISIS

Pertemuan 10 : Diskusi
Spektrofotometri
disusun oleh :
Ellsya Angeline Rawar, M.Pharm.Sci., Apt
Pertemuan ke- Topik Perkuliahan
1 (5 Feb 2020) Pendahuluan Kimia Analisis
2 (12 Feb 2020) Diskusi Titrasi Asidimetri Alkalimetri
3 (12 Feb 2020) Diskusi Titrasi Argentometri
4 (19 Feb 2020) Diskusi Titrasi Kompleksometri
5 (26 Feb 2020) Diskusi Titrasi Redoks dan Potensiometri
6 (4 Mar 2020) Diskusi Titrasi Bebas Air (TBA) dan Analisis Gravimetri
7 (4 Mar 2020)) Review Titrasi
8 (11 Mar 2020) Pendahuluan Spektrofotometri Fluoresensi dan Spektrofotometri
Serapan Atom (SSA)
9 (17 Mar 2020) Pendahuluan Kromatografi
10 (8 Apr 2020) Diskusi Spektrofotometri
11 (8 Apr 2020) Diskusi Kromatografi 1
12 (9 Apr 2020) Diskusi Kromatografi 2
13 (9 Apr 2020) Diskusi Kromatografi 3
14 (9 Apr 2020) Review Spektrofotometri dan Kromatografi
Bobot Penilaian dan Sistem Penilaian
• Bobot penilaian : • Sistem penilaian :
Kehadiran dan Tugas A = 82-100
= 40% A- = 75-81,9
B+ =70-74,9
UTS = 30%
B = 66-69,9
UAS = 30% B- = 60-65,9
C+ = 55-59,9
C = 40-54,9
D = 20-39,9
E = 0-19,9
PAPER
KELOMPOK 1
SPEKTROFOTOMETRI uv-vis
Putri Ardyni Natashia Tucunan
Intan Selvyanti waruwu
Obat tradisional semakin
banyak diminati oleh
LATAR BELA
masyarakat karena bahan Kulit alpukat mengandung
nabatinya mudah didapat, Salah satu tumbuhan yang
senyawa flavonoid yang dapat
mudah diracik dan menarik untuk diteliti adalah
digunakan untuk melindungi
buah alpukat dari family
harganya terjangkau, Lauraceae yang merupakan
kulit terhadap sinar UV atau
sehingga bahan yang mampu mengurangi kerusakan
tanaman yang dapat berkhasiat
digunakan harus kulit, karena senyawa ini bekerja
sebagai obat
sebagai bahan aktif tabir surya
ditingkatkan mutu dan
kualitasnya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.

golongan senyawa polifenol ini


diketahui memiliki sifat sebagai Flavonoid merupakan salah satu perlu dilakukan penelitian yang
penangkap radikal bebas, senyawa golongan fenol alam lebih intensif mengenai
penghambat enzim hidrolisis, terbesar yang terdapat dalam pengujian kadar flavonoid total
oksidatif, dan juga bekerja semua tumbuhan hijau dari ekstrak etanol
sebagai antiinflamasi.
Hasil dan pembahasan
Tabel 1. Hasil ekstrak etanol dari kulit buah alpukat

Tabel 2. Hasil analisis kualitatif ekstrak etanol kulit


buah alpukat

Penentuan rendamen ini berfungsi untuk


mengetahui kadar metabolit sekunder yang
terbawa oleh pelarut namun tidak dapat
menentukan jenis senyawa yang terbawa
oleh pelarut
Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui komponen kimia pada tumbuhan dengan
menggunakan reagen besi (III) klorida (FeCl3). Diamati perubahan warna yang terbentuk yaitu warna
hijau .Hasil identifikasi menunjukkan ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea americana Mill.) positif
mengandung flavonoid.
Tabel 3. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar kuersetin
pada panjang gelombang maksimum 435 nm

Persamaan kurva kalibrasi kuersetin dapat digunakan sebagai


pembanding untuk menentukan konsentrasi senyawa flavonoid
total pada ekstrak sampel
Dari pengukuran tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin
tinggi konsentrasi yang digunakan maka semakin tinggi pula
absorban yang di peroleh

Tabel 4. Hasil penetapan kadar flavonoid total % (b/b) pada


ekstrak etanol kulit buah alpukat (Persea americana Mill.)

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh kurniasari (2006)


menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang mengandung
flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,
antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi dan antikanker.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa kadar flovonoid total dari ekstrak etanol kulit
buah alpukat (Persea americana Mill.) yaitu 4,0122 mgQE/g
ekstrak
PAPER
KELOMPOK 2
PAPER
KELOMPOK 3
IDENTIFIKASI ISOLAT
KULIT BATANG WARU
(Hibiscus tiliaceus L.)
MENGGUNAKAN
SPEKTROSKOPI
INFRAMERAH

Losi Yenni Florindha


(1961100005)
Septiyana Shinta Kusuma
Angelita (1961100006)
• Berdasarkan gambar tersebut menunjukkan hasil pembacaan
nilai absorbansi larutan standar kuarsetin menggunakan
spektrofotometri UV-Vis dan berdasarkan data hasil dari
perhitungan regresi linear pembanding kuarsetin diatas
diperoleh persamaan regresi linear yaitu y = 0,0604 x -
0,0164 dengan koefisien korelasi (R) = 0,998.
• Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh kadar senyawa
flavonoid dalam 10 gram ekstrak metanol kulit batang waru
(Hibiscus tiliaceus L) pada konsentrasi 1000 ppm dengan
nilai absorbansi yang didapat 0,584 adalah 135,21 µg/mL.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan maka dapat
disimpulkan bahwa hasil analisis menggunakan spektrofotometri UV-
Vis diperoleh kadar flavonoid dalam 10 mg ekstrak metanol kulit batang
waru sebesar 135.2166 µg/mL. Hasil analisis menggunakan
Spektroskopi IR terhadap isolat yang diperoleh, di duga bahwa isolat
tersebut adalah senyawa flavonoid.
PAPER
KELOMPOK 4
PAPER
KELOMPOK 5
PAPER
KELOMPOK 6
PAPER
KELOMPOK 7
Analisa Cemaran Timbal Pada Lipstik Cair
Menggunakan Spektrofotometri Serapan
Atom (SSA)
Lea Octavining Tyas / 1961100013
Yulius Yagi Siala / 1961100014
Pembuatan Kurva Kalibrasi
Larutan induk dipipet 0,1 ml, 0,5 ml, 1 ml, 1,5 ml, 2 ml dan
diencerkan dalam 100 ml akuades hingga didapat konsentrasi 1,00
ppm, 5,00 ppm, 10,00 ppm, 15,00 ppm, 20,00 ppm.

Diukur dengan spektrofotometer serapan atom

Dibaca absorbansinya pada panjang


gelombang 283,3 nm
Pembuatan Blanko Preparasi Sampel
Preparasi sampel dilakukan dengan menggunakan metode
destruksi basah yaitu sejumlah sampel lipstik ditimbang ± 10,00
g, kemudian dipanaskan ke dalam cawan porselin sambil
Dimasukkan akuades secukupnya ditambahkan HNO3 P 10 ml sampai hilangnya asap berwarna
ke dalam labu ukur 25 m coklat

Larutan ditambahkan dengan H2O2 30 % sebanyak 5 mL sedikit


demi sedikit sambil dilakukan pemanasan hingga larutan jernih
Dipipet 10 ml larutan HNO3 pekat
dimasukkan ke dalam labu ukur
yang berisi akuades
larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml ditambahkan
akuades sampai tanda batas
Ditambahkan dengan akuades
sampai
dimasukkan ke dalam flakon tertutup rapat, larutan yang didapat
tanda batas lalu dihomogenkan. kemudian diukur dengan spektrofotometer serapan atom guna
menetapkan kadar logam timbal
Kesimpulan
• Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, rata-rata kadar timbal
pada sampel A: 0,45999 ppm, sampel B: 2,96333 ppm, dan sampel C:
0,62334 ppm. Jadi, dapat disimpulkan bahwa lipstik cair tersebut
tercemar oleh logam berat timbal, dan kadarnya masih memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh BPOM RI yaitu tidak lebih dari 20
µg/g atau 20 mg/L
PAPER
KELOMPOK 8
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai