Anda di halaman 1dari 6

PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM

RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

PHYTOCHEMICAL SCREENING OF AVOCADO (Persea Americana Mill) Peel EXTRACT


AS TRADITIONAL MEDICINE

SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK KULIT BUAH ALPUKAT (Persea americana MILL)


SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Hindang Sance Kaempe1, Stenly Komansilan1, Rolef Rumondor1, Hendra Pratama Maliangkay1
1)
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Trinita, Manado
*hindangskaempe@gmail.com

ABSTRACT
Avocado peel is currently still a waste that has not been widely used by the community. Avocado
peel has a high content of flavonoids and quercetin compounds so avocado peel is used as a
traditional medicine, therefore scientific information is needed about the chemical content and side
effects it causes. This study aims to determine the phytochemical compounds from the ethanol
extract of avocado peel. Extraction was carried out by maceration using 96% ethanol solvent. The
stages of this research included testing the phytochemicals, namely alkaloids, flavonoids, tannins,
and saponins. Based on the results of the phytochemical screening study, avocado peels are known
to contain several secondary metabolites, namely alkaloids, triterpenoids, tannins, flavonoids, and
saponins as candidates for traditional medicine.

Keywords: Avocado Fruit Peel (Persea americana MILL), Phytochemicals, Traditional Medicine

ABSTRAK
Kulit buah alpukat saat ini masih menjadi limbah yang belum banyak digunakan oleh masyarakat.
Kulit buah alpukat memiliki kandungan senyawa flavonoid dan quersetin yang tinggi sehingga kulit
buah alpukat bersifat sebagai obat tradisional, oleh karena itu diperlukan informasi ilmiah tentang
kandungan kimia dan efek samping yang ditimbulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
senyawa fitokimia dari ekstrak etanol kulit buah alpukat. Ekstrasi dilakukan secara maserasi dengan
menggunakan pelarut etanol 96%. Tahapan penelitian ini meliputi pengujian fitokima yaitu alkaloid,
flavonoid, tanin dan saponin. Berdasarkan hasil penelitian skrining fitokimia, kulit buah alpukat
diketahui mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder, yaitu alkaloid, triterpenoid, tanin,
flavonoid dan saponin sebagai kandidat obat tradisional.

Kata Kunci : Kulit Buah Alpukat (Persea americana MILL), Fitokimia, Obat Tradisional

223
PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM
RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

PENDAHULUAN yang dilakukan dengan melihat reaksi


Indonesia memiliki sumber daya pengujian warna dengan menggunakan suatu
hayati yang sangat beragam dengan segala pereaksi warna (Kristianti et al. 2008)[5].
potensi yang terkandung didalamnya. Salah
satunya tumbuhan yang memiliki banyak METODE PENELITIAN
manfaat dalam aspek kehidupan. Tumbuhan Alat dan Bahan
merupakan sumber bahan kimia yang Alat yang digunakan botol kaca,
lengkap. Ada begitu banyak komponen kimia blender (Philips) , shaker inkubator (Biosan),
yang terdapat pada tumbuhan, sehingga rotary evaporator (Heindolph), timbangan
banyak tumbuhan yang dimanfaatkan oleh analitik (AND), Gelas Beker (Pyrex), Gelas
masyarakat sebagai obat tradisional. Obat Ukur (Pyrex), Labu Ukur (Iwaki),Corong
tradisional merupakan salah satu bentuk Kaca,Tabung Pereaksi (Pyrex), Rak Tabung
pemanfaatan sumber daya hayati. Tumbuhan reaksi, Pipet (eppendorf), Kertas saring,
yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional cawan krusibel, desikator , dan waterbath
merupakan alternatif yang dinilai lebih (Memmert), Bahan yang digunakan tanaman
ekonomis dibandingkan dengan pengobatan kulit buah alpukat, Ethanol PA (merck),
modern yang masih sulit dijangkau oleh Aquadest (OneMed), etanol 96%, Pengujian
banyak orang (Sangi, et al. 2012)[1] kandungan fitokimia menggunakan pereaksi
Tumbuhan avocado atau alpukat Dragendorff, pareaksi Mayer’s, pareaksi
(Persea americana Mill) sudah tidak asing Wagner, HCL , logam Mg, FeCl3,
lagi bagi masyarakat dan banyak digunakan di H2SO4(Merck), Bi(NO3)3, Kl, Iodine,
Indonesia. Walaupun alpukat bukan HgCl2, asam asetat glasial, Chloroform PA,
tumbuhan asli Indonesia. Tumbuhan ini NH3, anhidrida asam asetat, diperoleh dari
sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional, MERCK (Darmstadt, Germany), vitamin C
untuk mengobati sariawan, kencing batu, (Kalbe Farma kode bahan No.13AV01100),
darah tinggi, kulit muka kering, sakit gigi, larutan n- butanol PA, larutan FeCl3 1%,
bengkak karena peradangan dan kencing larutan NaCl 10%, pereaksi Lieberman-
manis (Perry 1987)[2]. Sebagai obat Burchad, larutan NaOH 2N.
tradisional daun alpukat dilaporkan bersifat
antibakteri yang dapat menghambat Preparasi Simplisia
pertumbuhan beberapa bakteri seperti Sampel tanaman kulit buah alpukat
Staphylococcus aurus stain A dan B, yang diperoleh, dibersihkan dari kotoran
Staphylococcus albus, Pseudomonas sp, yang menempel kemudian dicuci dengan air
Proteus sp, Eschericeae sp, dan Bacillus mengalir sampai bersih, ditiriskan, lalu
subtilis (Wijayakusuma 1996)[3]. dikering anginkan, kemudian diblender
Daun alpukat memiliki kandungan menjadi serbuk sampai halus disimpan dalam
senyawa flavonoid dan quersetin yang tinggi wadah bersih dan tertutup rapat.
sehingga daun alpukat bersifat sebagai
Prosedur Ekstrasi
antioksidan. Antioksidan memiliki
Ekstraksi dilakukan dengan
bermanfaat untuk menurunkan kadar glukosa menambahkan etanol ke dalam simplisia,
darah melalui perbaikan pankreas (Marlinda selanjutnya dimaserasi selama 3 hari dalam
2012)[4]. Berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya dilaporkan bahwa kulit buah shaker incubator pada suhu 250C. hasil
alpukat mengandung senyawa metabolit maserasi kemudian disaring dan diuapkan
menggunakan rotary evaporator dengan suhu
sekunder di antaranya alkaloid dan
flavonoid. Akan tetapi letak geografis, iklim, 400C dan tekanan pompa vakum 175 mbar
suhu dan kesuburan tanah suatu wilayah sesuai protocol alat sehingga diperoleh
dapat menentukan kandungan senyawa kimia Ekstrak Etanol Kulit Buah Alpukat
dalam suatu tumbuhan. Pada tumbuhan yang (EEKBP).
sama jenisnya, kandungan senyawa kimia Skrining Fitokimia
dapat berbeda antara satu daerah dengan Skrining fitokimia dilakukan dengan
daerah lainnya. Oleh karena itu perlu menggunakan metode Harborne (1987) [6].
dilakukan skrining fitokimia dari ekstrak Sampel kulit buah yang dipakai untuk
kulit buah alpukat. Metode skrining fitokimia
skrining fitokimia adalah ekstrak etanol kulit
224
PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM
RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

buah alpukat.. Uji alkaloid dilakukan dengan 1).


pereaksi Dragendorff, pereaksi Meyer, dan Tabel 1 Hasil skrining fitokimia ekstrak Kulit
pereaksi Wagner, uji flavonoid dilakukan Buah alpukat (P.americana Mill)
dengan pita mg dan HCl pekat, uji
tanin dengan penambahan larutan FeCl3, uji
saponin dengan cara penambahan air panas
kemudian dikocok kuat (Kaban et al.,
2016)[7]
Uji Alkaloid Berdasarkan hasil skrining fitokimia
0,1 gram sampel diekstraksi dengan KI dari ekstrak kulit buah alpukat yang diambil
5 mL dan ditambahkan CH3COOH glasial kawangkoan mengandung senyawa fitokimia
5 mL. Kemudian dimasukan kedalam seperti alkaloid, flavonoid, tanin dan
tabung reaksi sebanyak 10 tetes. saponin. Pada uji kualitatif, senyawa kimia
Selanjutnya ditambahkan pereaksi golongan alkaloid ditandai dengan melihat
dragendorff pada tabung reaksi. Pada adanya endapan yang terbentuk. Pemeriksaan
pereaksi dragendorff akan terbentuk dilakukan dengan penambahan pereaksi
endapan yang menandakan positif adanya alkaloid yaitu dengan pereaksi Dragendorff.
alkaloid. Pereaksi ini ditandai dengan dengan
terbentuknya endapan coklat mudah sampai
Uji Flavonoid kuning. Hal itu karena pada pereaksi
Sebanyak 0,3 gr ekstrak ditambahkan Dragendorff, bismuth nitrat dilarutkan dengan
dengan air panas secukupnya, kemudian HCL sehingga tidak terjadi reaksi hidrolisis
karena garam pada bismuth mudah
dididihkan selama 10 menit lalu disaring.
terhidrolisis dan membentuk ion bismutil
Filtrat sebanyak 5 mL ditambahkan 0,05
(BiO+). Untuk Bi3+ tetap berada dalam
mg serbuk Mg dan 6-7 tetes HCL pekat. larutan maka larutan tersebut ditambahkan
Uji positif ditunjukan dengan terbentuknya dengan asam sehingga kesetimbangan akan
warna coklat menuju merah. bergeser ke arah kiri. Pada uji alkaloid
dengan pereaksi Dragendorff, nitrogen
Uji Tanin digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
Sebanyak 1 mL ekstrak ditambahkan koordinat dengan K+ yang merupakan ion
dengan beberapa tetes larutan besi (III) logam (Chowdaiah et al. 2019). Hasil uji
klorida 3%. Jika terjadi perubahan warna alkaloid menunjukan positif terbentuknya
cokelat keruh menuju hitam menunjukan endapan berwarna cokelat artinya ekstrak
adanya tanin. daun alpukat menunjukan adanya golongan
alkaloid.
Uji Saponin Dengan penambahan serbuk
2 – 3 mL ekstrak dimasukan magnesium dan asam klorida pada pengujian
kedalam tabung reaksi, selanjutnya flavonoid menyebabkan tereduksinya
ditambahkan 10 mL air panas lalu senyawa kimia flavonoid yang ada dalam
didinginkan, setelah itu dikocok kuat-kuat sampel sehingga terbentuknya reaksi warna
±10 detik lalu tambahkan 1 tetes HCL 2N. merah yang merupakan ciri adany a
Uji positif ditandai dengan adanya buih flavonoid (Robinson, 1995). Hasiluji
yang stabil setinggi 1-10 cm selama 10 flavonoid menunjukan positif adanya
menit. golongan flavonoid dengan adanya
perubahan warna cokelat menuju merah.
Berdasarkan hasil uji tanin, diketahui
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji fitokimia dilakukan sebagai uji ekstrak kulit buah alpukat mengandung
pendahuluan untuk mengetahui senyawa senyawa tanin. Hal ini dilihat dari perubahan
yang terkandung dalam ekstrak daun alpukat. warna yang terjadi pada saat penambahan
Uji fitokimia dilakukan untuk senyawa larutan FeCl3 yang bereaksi dengan salah
alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin (Tabel satu gugus hidroksil pada tanin. Fungsi FeCl3
225
PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM
RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

yaitu menghidrolisis golongan tanin sehingga saat dikocok dengan air, saponin dapat
menghasikan perubahan warna biru membentuk misel. Pada struktur misel, gugus
kehitaman sedangkan tanin terkondensasi polar menghadap ke luar sedangkan gugus
menghasilkan warna hijau kehitaman
nonpolarnya menghadap ke dalam. Keadaan
(Pardede et al. 2013).
Dari hasil saponin ekstrak daun inilah yang tampak seperti busa, karena itu
alpukat mengandung senyawa saponin. Hal dalam analisis ini dapat dilihat kemampuan
ini dilihat dari busa stabil yang dihasilkan sampel membentuk busa.
±10 menit. Senyawa yang memiliki gugus Terbentuknya busa selama ekstraksi
polar dan nonpolar bersifat aktif permukaan atau waktu pemekatan ekstrak merupakan
sehingga saat dikocok dengan air, saponin
bukti nyata adany a saponin. Uji sederhana
dapat membentuk buih/busa (Robinson
1995). Buih/busa yang dihasilkan pada uji untuk saponin adalah dengan mengocok sari
saponin disebabkan adanya glikosida yang alkohol tumbuhan yang mengandung air
bisa membentuk busa dalam air sehingga dalam tabung reaksi, dan dicatat jika
terhidrolisis menjadi glukosa dan senyawa terbentuk busa yang mantap di atas
lainnya (Rajendrabhai 2017). permukaan cairan (Sirait, 2007).
Dalam penapisan saponin melalui uji
Penapisan Fitokimia
busa pada sampel, terbentuk busa dalam
Penapisan Alkaloid jumlah sedikit pada permukaan cairan,
Pada umumnya alkaloid larut dalam sehingga dapat disimpulkan bahwa buah
air jika berupa garam misalnya dengan asam pisang goroho merah mengandung saponin.
klorida dan asam sulfat yang sukar larut Dalam bidang farmasi, senyawa saponin
dalam pelarut organik. Karena sifat alkaloid
dapat digunakan sebagai antimikroba
yang mudah membentuk garam dengan asam
klorida atau asam sulfat, maka cara (Robinson, 1995).
isolasinya pun dengan cara ditarik
menggunakan pelarut asam klorida encer Penapisan Flavonoid
atau asam sulfat encer. Kemudian dibasakan Dari hasil pengujian, tidak terdeteksi
dengan natrium hidroksida atau kalsium
adanya senyawa flavonoid dari buah pisang
laktat (Sirait, 2007).
Pada penapisan alkaloid dari buah goroho merah. Penambahan serbuk
pisang goroho merah, penambahan pereaksi magnesium dan asam klorida pada pengujian
Mayer meny ebabkan terbentuknya endapan flavonoid tidak menimbulkan reaksi warna
berwarna putih yang menunjukkan hasil merah yang merupakan ciri adanya senyawa
yang positif mengandung senyawa alkaloid. flavonoid.
Proses yang sama juga dilakukan pada
Penapisan Tanin
penambahan pereaksi Dragendorf, yang akan Pada penambahan larutan besi (III)
membentuk endapan berwarna merah jingga. klorida 10% diperkirakan larutan ini bereaksi
Pereaksi Mayer mengandung merkuri klorida
dengan salah satu gugus hidroksil yang ada
dan kalium iodida. Sedangkan pereaksi
pada senyawa tanin. Hasil reaksi tersebut
Dragendorf mengandung kalium iodida dan
yang akhirnya menimbulkan warna dan
bismuth subnitrat dalam asam asetat glasial.
terbentuknya endapan. Pereaksi besi (III)
klorida dipergunakan secara luas untuk
Penapisan Saponin
Saponin memiliki glikosil yang mengidentifikasi senyawa fenol, termasuk
berfungsi sebagai gugus polar dan gugus tanin.
terpenoid/steroid sebagai gugus nonpolar. Dari hasil pengujian menggunakan
Senyawa yang memiliki gugus polar dan larutan besi (III) klorida menunjukkan
nonpolar bersifat aktif permukaan sehingga terjadinya perubahan warna dan

226
PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM
RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

terbentuknya endapan. Dalam bidang ilmu Pharmacol; 40(1):41–4


farmasi, senyawa tanin dapat digunakan 7. Vinha, A.F., Moreira, J., and Barreira,
sebagai antioksidan dan menghambat S.V.P., 2013. Physicochemical
pertumbuhan tumor (Robinson, 1995). Parameters, Phytochemical Composition
and Antioxidant of the Algarvian Avocado
KESIMPULAN (Persea americana Mill). Journal of
Berdasarkan hasil dari penapisan Agricultural Science. 5(12)
fitokimia bahwa ekstrak etanol kulit buah 8. Biringan, C.L., Ngangi, J., Wurarah, M.,
alpukat mengandung alkaloid, flavonoid, dan & Roring, V.I. 2021. Uji efektivitas
tannin . Ekstra etanol 96% kulit buah alpukat Antidiabetes Ekstrak Kulit Buah Alpukat
gugus alkohol yang keberadaannya (Persea americana MILL) Terhadap
disebabkan oleh ikatan karbohidrat yang
larut air. Hasil penelitian ini menyimpulkan Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang di
bahwa ekstrak etanol 96% kulit buah alpukat Induksi Aloksan. NUKLEUS
memilik i kemampuan baik sebagai kandidat BIOSAINS,2 (1), 26-34
obat herbal. 9. Harborne, J.B. (1996). Metode Fitokimia :
Penuntun cara modern menganalisa
UCAPAN TERIMA KASIH
tumbuhan. Terbitan Kedua. Terjemahan
Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Kementerian Pendidikan dan Kosasih Padmawinata dan Iwang
Kebudayaan Riset dan Teknologi Pendidikan Soediro. ITB : Bandung
Tinggi/Badan dan Inovasi nasional yang 10. Global Biodiversity Information Facility
telah membiayai penelitian ini. (GBIF). 2001. www.gbif.org
11. Patala, R., Dewi, N. P., & Pasaribu, M.
DAFTAR PUSTAKA H. (2020). Efektivitas Ekstrak Etanol Biji
1. Maliangkay, H.P., et al.2019. Skrining Alpukat (Persea americana Mill.)
Fitokimia dan Potensi Antidiabetes Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus
Ekstrak Etanol Herba Ciplukan (Physalis Putih Jantan (Rattus Novergicus) Model
angulate L) Pada Tikus Putih Yang Hiperkolesterolemia-Diabetes. Jurnal
Diinduksi Aloksan. Vol 4 No 3: Farmasi Galenika :Galenika Journal of
BIO_EDU: Jurnal Pendidikan Biologi. Pharmacy (e-Journal), 6(1).
Jurnal.unimor.ac.id 12. Mahendra.,Rachmawati. 2016. Atasi strok
2. Alasalvar, C., & Shahidi, F. 2009. Tree dengan tanaman obat.Jakarta penebar
Nuts: Composition, Phytochemicals, and swadaya
Health 13. Jaime, J. GL. (2009). Chemical
3. Effects. New York: CRC Press composition, Toxicity and Larvicidal and
4. Walean, M., et al., 2020. Phytochemical Antifungal activities of Persea
screening and biological activities of americana (Avocado) Sees Extracts.
pakoba (Syzygium luzonense) stem bark Revista da Sociedade Brasilleira de
ethanol extract. Biodiversitas Vol 21 No.6 medicina Tropical 42 (2)
page 2377 – 2382. Surakarta 14. Ernawati dan Kumala Sari. 2015.
5. Deora PS, Mishra CK, Mavani P, Asha Kandungan Senyawa Kimia dan Aktivitas
R, Shrivastava B, Rajesh KN. 2010. Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Alpukat
Effective alternative methods of LD50 (Persea americana Mill) terhadap
help to save number of experimental Bakteri Vibrio Alginolyticus. Jurnal
animals. J Chem Pharm Res;2(6):450–3 Kajian Veteriner 3(2)
6. Khan A, Rahman M, Islam MS.2008. 15. Emslie,S. 2003. Artemia salina Leach.-
Antibacterial, antifungal and cytotoxic Brine Shrimp-Ses Monkeys.
activities of amblyone isolated from http://www.animaldiversity.ummz.umich.
Amorphophallus campanulatus. Indian J edu
227
PHARMACON-PROGRAM STUDI FARMASI, FMIPA, UNIVERSITAS SAM
RATULANGI, Volume 12 Nomor 2, Mei 2023

16. Meyer, H. N. (1982). Brine shrimp lethality 19. Dewijanti, I. D., Angelina, M., Hartati, S.,
Test. Med. Plant Research. Vol.45. Dewi, B. E., & Meilawati, L. (2014).
Amsterdam, Nilai LD 50 dan LC 50 Ekstrak Etanol
17. Hipokrates Verlag Gmbrl. 31-34 Herba Ketumpangan Air (Peperomia
18. Kaban, A. N., Daniel, & Saleh, C. (2016). pellucida (L .) Kunth) (LD 50 and LC 50
Uji Fitokimia, Toksisitas dan Ativitas Values of Ethanol Extracts From Herbs
Antioksidan Fraksi n-heksan dan Etil of Ketumpangan Air (Peperomia pellucida
Asetat Terhadap Ekstrak Jahe Merah (L .) Kunth)). Jurnal Ilmu Kefarmasian
(Zingiber officinale var. amarum.). Jurnal Indonesia, 12, 255–26
Kimia Mulawarman, 14, 24–28
20. 0.

228

Anda mungkin juga menyukai