e-ISSN : 2549-5062
FORMULASIDANEVALUASISABUNPADAT ANTIOKSIDAN
EKTRAKMASERASIKULITBUAHPISANGKEPOK(Musa normalis L)
Abstrak
Sekarang ini semakin banyak orang tertarik menggunakan sabun herbal karena sifat bioaktifsenyawa
yang terkandung di dalamnya.Sabun herbal sebagai sabun alami dibuat dengan mencampurkan ekstrak
tanaman herbal. Kulit pisang kepok (Musa normalis L) sebagai salah satutanaman mengandung antioksidan,
senyawa vit c , flavonoid,dan serotonin. Berdasarkan aneka manfaat kulit pisang kepok dan mudah diperoleh
maka dilakukan kajian tentang pemanfaatan pembuatan sabun dan efektivitas antioksidan yang terkandung
dalam kulit pisang.Pembuatan sabun dilakukan dengan menerapkan reaksi saponifikasi menggunakan bahan
dasar minyak kelapa, NaOH, dan ekstrak kulit pisang kepok. Sabun dibuat dengan kadar asam stearat yang
berbeda-beda yaitu 5%, 15%, dan 20%. Kualitas sabun diuji menurut standar mutu sabun mandi SNI
No.063532-1994, uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan melakukan perhitungan persen penghambat
2.2diphenyl-1-picryl-hydrazyl (DPPH). Hasil kajian menunjukkan bahwa sabun herbal dengan bahan dasar
minyak kelapa, minyak jarak, asam stearat larutan NaOH 35%, dan ekstrak kulit pisang kepok memenuhi
standar mutu sabun mandi SNI No. 06-3532-1994.
Kata kunci: ekstrak kulit pisang kepok (Musa normalis), saponifikasi, aktivitas antioksidan
1. Pendahuluan L.) tersusun atas Protein 2.15%; Lemak 1.34%;
Seiring dengan tingginya produktivitas Pati 11.48% Serat kasar 1.52%; Vitamin 36
buah pisang maka jumlah limbah kulit mg / 100 gram dan vit C yang berfungsi
pisangpun ikut meningkat.Saat pasca panen sebagai anti oksidan yang memberikan
pisang, bagian kulit, batang dan daun pisang perlindungan dari serangan radikal bebas (
(80%) hanya dibuang tanpa pengolahan Haryo Bagus, 2011:297)
lanjut.Hal inilah yang mengakibatkan potensi Antioksidan merupakan substansi yang
limbah kulit pisang yang cukup besar sehingga memberikan perlindungan dari serangan
perlu adanya penanggulangan pada kulit radikal bebas. Radikal bebas adalah senyawa
pisang agar memiliki nilai guna lebih. Kulit liar yang sangat berbahaya karena akan
pisang memiliki kandungan selulosa sebesar memicu reaksi berantai. Dalam kondisi yang
14.4% (Suprapti, 2005 dalam Pertiwi, 2013) sangat labil, radikal bebas akan memicu reaksi
dan senyawa organik yang berpotensi oksidasi yang merusak sel tubuh. Beberapa
memberikan nilai kalor yang cukup baik antioksidan dapat dihasilkan dari produk
(Rusliana, 2010). Jumlah yang melimpah alami, seperti dari rempah-rempah, herbal,
khususnya dari kulit pisang tersebut dapat sayuran dan buah.Salah satunya kulit pisang
digunakan menjadi produk yang berdaya guna merupakan tanaman yang mengandung
tinggi. vitamin C dan senyawa flavonoid sebagai
Kulit pisang kepok (Musa normalis antioksidan (Rusliana, 2010).
151
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
152
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
153
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
0.9499 dimana kriteria linier yang ditetapkan adalah 11.46, 10.66, dan 9 cm . Berdasarkan
adalah r = 0.9499 (AOCAC, 2002) Maka dapat hasil analisis keragaman terhadap sabun
disimpulkan bahwa metode ini memenuhi dengan konsentrasi asam stearat 5, 15, dan
kriteria uji linierisasi dan dapat diterima untuk 20% pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0.05)
suatu metode analisis yang valid. menunjukkan bahwa penambahan asam stearat
Hasil PH sabun pada konsntrasi pisang berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa
kapok seperti pada gambar 4 berikut: sabun yang dihasilkan.
154
Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-ISSN : 2089-5313
e-ISSN : 2549-5062
5. Daftar Pustaka
[1]. Bagus Haryo, 2011. makanan awet muda
dan panjang umur. Jakarta: Kompas
gramedia building. Hlm 290-297.
[2]. Girgis, A.Y. 2003.Production of High
Quality Castile Soap from High Rancid
Olive Oil.Gracas y Aceites. 54(3):226233.
[3]. Hambali, E., Ani S., Mira R. 2005.
Membuat Sabun Transparan. Cimanggis:
Penebar Plus +.Hal 19-23
[4]. Molyneux, P. (2004). The use stable free
radicaldiphenylpicrylhydrazil (DPPH) for
estimating antioksidan
activity.Songklanakarin Journal of
Scienceand Technology 26(2): 201-210
[5]. Rusliana, E., 2010. Karakteristik Briket
Bioarang Limbah Pisang dengan Perekat
Tepung Sagu. Makalah Seminar Nasional
Rekayasa Kimia dan Proses. Jurusan
Teknik KimiaUniversitas Diponegoro,
Semarang
[6]. Spitz, L. Soap and Detergent a
Theoritical and Practical
Review.AOCS
Press.ChampaignIllinois. 1996. Jurnal
mipa Unsrat. Manado: Fakultas
jurusan kimia, FMIPA Universitas
Sam Ratulangi.
155