PENDAHULUAN
A. Latar Belakanita
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organism yang tidak diasilkan oleh
tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa latin vita yang berarti hidup
yang mengacu pada gugus organic yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada
sama sekali tidak memiliki atom N.vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang
Istilah vitamine pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashmir Funk
di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu
disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini
dibnutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh sebab
itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya
terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya,
yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin
ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh
(Edy.s, 2018).
B. Rumusan Masalah
Oksidasi ?
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh
sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah
vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air.
Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam
lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai
sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi
symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak
yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang
larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena
yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya
terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya,
yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati. Vitamin
ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan.
Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh,
sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh
(Candra, 2018).
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas
akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila
tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena
hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,
dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang
kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang
tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh
dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita
akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila
kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang
jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang
larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut
dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut
dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik.Yang
merupakan vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A,D, E, dan K (vivi,
2010).
a. Vitamin A
Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang
berperan dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di malam hari,
dan sebagai salah satukomponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu,
vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas
tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari, dan
udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,
ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga buah-
buahan terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah, wortel,
b. Vitamin D
Bagian tubuh yang paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang.
Vitamin D ini dapat membantu metabolism kalsium dan mineralisasi tulang. Sel
kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar
ultraviolet). Sumber vitamin D banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain
ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju (yudha, 2018).
c. Vitamin E
tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami. Sumber vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning
d. Vitamin K
baik dan penutupan luka. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim
untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu,
baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam tubuh. Sel darah merah, terbentuk
larut dalam air. Vitamin yang tergolong ke dalam kelompok (yudha, 2018).
yaitu senyawa induk 3 seri vitamin K, tidak ditemukan dalam bentuk alami tetapi
jika diberikan, secara in vivo senyawa ini akan mengalami alkilasi menjadi salah satu
dalam tanaman. Menakuinon – 7 merupakan salah satu dari rangkaian bentuk tak
jenuh polirenoid dari vitamin K yang ditemukan dalam jaringan binatang dan
sering timbulnya defisiensi vitamin K. Derivat vitamin K dalam bentuk alami hanya
diserap bila ada garam-garam empedu, seperti lipid lainnya, dan didistribusikan
dalam aliran darah lewat system limfatik dalam kilomikron. Menadion, yang larut
dalam air , diserap bahkan dalam keadaan tanpa adanya garam-garam empedu,
Tidak adanya vitamin atau defisiensi relative vitamin dalam diet akan
vitamin tunggal dari kelompok B kompleks jarang terjadi ,karena diet yang jelek
a. Vitamin B
Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di
dalam tubuh terutama dalam hal pelepasan energi saat beraktivitas. Hal ini terkait
dengan peranannya di dalam tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat
meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi.
Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan
dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal dari
b. Vitamin B1
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan nitrogen
(amine). Tiamin merupakan Kristal putih kekuningan yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan larut vitamin B1 hanya
tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam suasana alkali vitamin B1
mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan tiamin oleh pemasakan
bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air yangdigunakan dan dibuang.
Tiamin tahan suhu beku dan berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme
c. Vitamin B2
Riboflavin (vitamain B2 larut air, tahan panas, oksidasi dan asam, tetapi tidak
tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak
banyak yang rusak dan berfungsi sebagai koenzim. Niasin adalah istilah generic
untuk asam nikotinat dan turunan alamiyah nikotinamida (niasin amida). Niasin
merupakan Kristal putih yang lebih stabil dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan
terhadap suhu tinggi, cahaya, asam, alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh
pengolahan dan pemanasan normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang
dibuang. Niasin mudah diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida. Biotin adalah
suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol yang bersatu dengan cincin
tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam valerat. Biotin tahan panas, larut air dan
alkohol serta mudah dioksidasi (Arif, 2013).
d. Vitamin B3
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting
protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar
gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis
senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini. Vitamin B3 termasuk
salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi,
hati, ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan
lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum
e. Vitamin B6
piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi transaminasi.
Di samping itu PLP berperan dalam berbagai reaksi lain. Folasin dan folat adalah
nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama dengan asam
pecahan karbon tunggal dalam metabolism asam amino dan sintesis asam nukleat
(Yudistira, 2013).
f. Vitamin B12
Vitamin B12 adalah Kristal merah yang larut air. Warna merah karena
kehadiran kobalt. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya,
dan bahanbahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70%
vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil dank
arena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri. Vitamin B12 berperan
penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga
memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf dan mendorong
pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme
sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat
g. Vitamin C
tubuh. Di dalam tubuh, vitamin C juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen
yang merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita. Terkait
dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C dapat membantu
menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit
degenaratif, seperti kanker, dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam
menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.
Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan
membantu mencegah berbagai jenis penyakit. Sumber vitamin C antara lain buah
jeruk, tomat, n anas, arbei, kangkung, kentang, cabai hijau, selada hijau, jambu biji
(Yudha, 2018).
Asam askorbat adalah antioksidan yang dapat dihasilkan secara sintetik. Asam
askorbat atau vitamin C ini bisa ditambahkan ke dalam daging sebagai antioksidan,
tetapi tidak akan menambah nilai vitaminnya karena asam askorbat akan rusak oleh
pemanasan. Asam askorbat merupakan salah satusenyawa yang penting dalam proses
coklatan pada buah. Menetralisir racun melindungi sel dari senyawa oksigen reaktif
dan radikal bebas sertamencegah kematian sel (Conklin and Barth. 2014).
1. Asam Askorbat
sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam
bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi
(Vivi, 2009).
2. Oksidasi
METODE PRAKTIKUM
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya pratikum ini pada hari selasa, 28
1. Alat
2. Bahan A
Aquades, Buah Apel, Buah Pisang, Tissue, dan Vitamin C (uc 1000).
C. Prosedur Kerja
padapermukaantabung.
b. Menambahkanalkoholsebanyak 10 ml kedalamtabungreaksi.
c. Mengamatitabungsebelumdikocok.
a. Memotong-motongbuahaplemenjadi 6 bagian.
dikupasterlebihdahulu.
c. Setelahdipotongkemudiandiletakkanmasing-masingpadacawang petri.
vitamin c
e. Mengamatisetiapcawang petri.
a. Memotong-motongbuahapelmenjadi 6 bagian.
dikupasterlebihdahulu.
c. Setelahdipotongkemudiandiletakkanmasing-masingpadacawang petri.
masinglarutanalkohol.
e. Mengamatisetiapcawang petri.
a. Memotong-motongbuahpisangmenjadi 6 bagian.
b. Kemudianbuahpisang, ada yang dilumatkandengankulitdanada yang
dikupasterlebihdahulu.
c. Setelahdipotongkemudiandiletakkanmasing-masingpadacawang petri.
e. Mengamatisetiapcawang petri.
a. Memotong-motongbuahpisangmenjadi 6 bagian.
dikupasterlebihdahulu.
c. Setelahdipotongkemudiandiletakkanmasing-masingpadacawang petri.
masinglarutanaquadestsecukupnya.
e. Mengamatisetiapcawang petri.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
1. Menyatakanadanyalaktoflavindalammulu
tsusu
a.setelahpenambahanalkohol
a. Setelahpenambahanalkohol
Larutan putihpekat
b. setelahpenyaringan
b. setelahpenyaringan
warnalarutanputih
2. Dayapelindungasamaskorbinterhadapoks
idasi. a. Buahapel + uc 1000 (larutan
a. Buahapel + uc 1000 (larutan vitamin. vitamin.
Tanpakulit Tanpakulit
1. Berwarna orange
2. Terdapatgelembung
Dengankulit
Dengankulit
1. Berwarna orange
2. Terdapatgelembung
b. Buahapel + aquadest
Tanpakulit b. Buahapel + aquadest
Tanpakulit
1. Putihkecoklatan
2. Terdapatgelembung
Dengankulit
Dengankulit
1. Putihkecoklatan
2. Terdapatgelembung
Dengankulit
Dengankulit
1. Larutan orange
berlendir
2. Terdapatgelembung
d. Buahpisang + aquadest
Tanpakulit
d.Buahpisang + aquadest
Tanpakulit
1. Larutanputihberlendir
2. Terdapatgelembung
Dengankulit
Dengankulit
1. Larutanputihberlendir
2. Terdapatgelembung
Sumber: Laboratorium Ilmu Peternakan Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Makassar, 2014.
B. Pembahasan
Pada percobaan ini, larutan yang diuji adalah susu. Susu pada awalnya
berwarna putihpekat, setelah dicampur dengan alkohol, warnanya tetap putih. Setelah
disaring dengan kertas saring dan kemudian filtratnya diperiksa, tidak menandakan
adanya fluoresensi hijau. Seharusnya setelah disaring, filtrat dari susu tersebut akan
berwarna kehijauan tetapi pada percobaan yang dilakukan, warna dari filtrat susu
tersebut tetap berwarna putih. Sesuai dengan referensi di bawahini bahwa laktoflavin
Hal ini sesuai dengan pendapat Almatsier (2004), menyatakan bahwa dalam
proses pengujian terhadap susu banyak hal-hal utama yang harus dilakukan seperti
mengetahui bahan yang akan dicampurkan dalam susu agar proses perubahan warna
yang terjadi secara spesifik dan dalam proses pengujian terhadap susu harus
memperhatikan tingkat pemanasan yang akan dilakukan karena pengaruh panas yang
a. Padapercobaanbuahapel
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan adalah sebuah apel. Apel yang
dibagi menjadi 4 potongan, 2 bagian dikupas dan 2 bagian dibiarkan tetap bersama
putihkecoklatandanterdapatgumpalan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Almatsier (2004), menyatakan bahwa apel
b. Padapercobaanbuahpisang
Pada percobaan ini, bahan yang digunakan adalah sebuah pisang. Pisang
yang dibagi menjadi 4 potongan, 2 bagian dikupas dan 2 bagian dibiarkan tetap
putihkecoklatandanterdapatgumpalan.
Hal ini sesuai dengan pendapat Almatsier (2004), menyatakan bahwa apel
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sifat-sifat vitamin yang dapat diketahui dalam praktikum ini yaitu diantaranya
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N) sehingga tidak mendukung untuk
2. Adanya vitamin dalam suatu bahan dapat dibuktikan dengan adanya laktoflafin
pada mulut susu yang menjadikan adanya penolakan terjadinya oksidasi dengan
B. Saran
sebaiknyadalammelakukanpraktikumuji vitamin
inisebaiknyadilakukandengantelitiagarmenghidarikesalahanpengamatan yang
sesuaidiharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2013.Pengertiandandefinisi vitamin
fungsigunasumberakibatkekuranganmacamdanjenis
vitamin.http://organisasi.org/pengertian_dan_definisi_vitamin_fungsi_guna_s
umber_akibat_kekurangan_macam_dan_jenis_vitamin. Diakses pada 19
Desember 2014.
Anonim.2013.Vitamin.http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins.html. Diakses
pada 19 Desember 2014.