11-18 11
Uji Aktivitas Antioksidan dan Penetapan Total Fenol Ekstrak Biji Kopi Robusta
(Coffea robusta L. ) Hasil Maserasi dan Sokletasi dengan Pereaksi
DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, nilai efesiensi antiradikal dan
total fenol dari ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea robusta L.) yang diekstraksi dengan metode
maserasi dan sokletasi. Ekstrak dihitung persen rendemen, dilakukan pengujian aktivivtas
antioksidan menggunakan DPPH (1,1-Difenil-2-pikrilhidrazil), kemudian dilakukan perhitungan
nilai efisiensi antiradikal, dan dilanjutkan pengujian kadar total fenol dengan menggunakan metode
Follin-Ciocalteu. Hasil ekstraksi memperoleh rendemen ekstrak kental dari metode maserasi adalah
4,88 % b/b dan sokletasi 2,16 % b/b. Nilai IC50 untuk ekstrak hasil maserasi adalah 140,9 ppm
dengan kategori antioksidan sedang diikuti nilai AE 7,097232079 x 10-3, sedangkan nilai IC50 untuk
ekstrak hasil sokletasi adalah 117,5 ppm dengan kategori antioksidan sedang. Total fenol pada
ekstrak hasil maserasi adalah 77,92 mgGAE/gr sampel dan pada ekstrak hasil sokletasi adalah 95,32
mgGAE/gr sampel. Dapat disimpulkan bahwa nilai IC50 dan total fenol yang tertinggi diperoleh dari
metode ekstraksi sokletasi.
Kata Kunci: (Coffea robusta L.), aktivitas antioksidan, DPPH, total fenol, maserasi, sokletasi.
Hilma dkk
12 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18
Hilma dkk
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18 13
alat soklet. Setelah itu, pelarut etanol diukur serapan dengam Spektrofotometer
dimasukkan kedalam wadah sampel, UV-Vis pada rentang panjang gelombang
membasahi dan merendam evapor. Proses dengan 450-550 nm hingga diperoleh
sokletasi membutuhkan alat pemanas untuk panjang gelombang maksimum.
menguapkan dari labu penampung. Ekstraksi
di atur pada suhu 75-80ºC selama 5 jam. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Ekstrak cair biji kopi robusta kemudian DPPH
dikentalkan dengan rotatory evaporator pada
suhu 70ºC sehingga diperoleh ekstrak kental Dipipet sebanyak 3,8 ml larutan DPPH
biji kopi robusta (Coffea robusta L.). 0,05 mM dan ditambahkan dengan 0,2 ml
metanol. Dibiarkan selama 30 menit ditempat
Uji Aktivitas Antioksidan gelap yang terlindung dari cahaya, diukur
serapan dengam Spektrofotometer UV-Vis
Pembuatan Larutan Uji Sampel (1000 ppm) pada rentang panjang gelombang.
Pembuatan Seri Konsentrasi Larutan Uji A1 = Serapan radikal DPPH 0,05 mM pada λ
maksimum sebelum direaksikan
Larutan uji berbagai konsentrasi dibuat dengan larutan uji.
dengan memipet larutan induk 1000 ppm A2 = Serapan sampel dalam radikal DPPH 0,05
mM pada λ maksimum setelah direaksikan
sebanyak 2 ml; 1,6 ml; 1,2 ml; 0,8 ml; 0,4 ml
dengan larutan uji.
, kemudian dimasukkan masing-masing ke
dalam labu ukur 10 ml dicukupkan dengan
Perhitungan Nilai IC50
metanol sampai tanda batas, didapat larutan
konsentrasi 200 ppm, 160 ppm, 120 ppm, 80
Nilai IC50 dihitung berdasarkan %
ppm, dan 40 ppm.
inhibisi yang diperoleh dari setiap hasil uji
penentuan aktivitas antioksidan. Nilai
Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
konsentrasi ekstrak dan persen inhibisi diplot
DPPH
masing-masing pada sumbu x dan y pada
persamaan regresi linier. Persamaan regresi
Dipipet sebanyak 3,8 ml larutan DPPH
linier yang diperoleh dalam bentuk
0,05 mM dan ditambahkan dengan 0,2 ml
persamaan:
metanol. Dibiarkan selama 30 menit
ditempat gelap yang terlindung dari cahaya,
Hilma dkk
14 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18
Nilai persentase inhibisi dari ekstrak hasil terhadap aktivitas antioksidan yang
maserasi dan sokletasi menunjukkan nilai dihasilkan.
yang semakin besar, sebanding dengan Hasil pengukuran panjang gelombang
konsentrasi sampel yang digunakan, hal ini asam galat pada konsentrasi 100 ppm adalah
dikarenakan semakin besarnya jumlah zat 796 nm dengan absorbansi 0,3266. Dari
pada sampel yang berpotensi sebagai senyawa pemeriksaan larutan standar asam galat
antioksidan sehingga radikal bebas DPPH didapat kurva kalibrasi dengan persamaan
mereduksi radikal hidrogen dari senyawa regresi linier Y = 0,001x + 0,327 dengan
antioksidan tersebut untuk membentuk koefisien korelasi (r) yaitu 0,9909. Kurva
DPPH-H. Berkurangnya radikal bebas kalibrasi asam galat dapat dilihat pada gambar
ditandai dengan adanya perubahan warna 1.
larutan dari ungu menjadi kuning pucat hal ini
berkolerasi dengan nilai persentase inhibisi
Kurva Kalibrasi Larutan Standar
dimana semakin besar nilai persentase inhibisi Asam Galat
menunjukkan ekstrak tersebut memiliki
antioksidan yang sangat kuat (Kadri, 2019).
1
0,8
Absorbansi
Tabel 2. Hasil IC50 dari ekstrak kental maserasi
dan sokletasi 0,6
0,4
0,2
Ekstrak kental IC50 (ppm)
0
0 200 400 600
Maserasi 140,95
Konsentrasi (ppm)
Sokletasi 117,50
Gambar 1. Kurva kalibrasi asam galat
Nilai IC50 untuk sampel maserasi yaitu Kadar total fenol ekstrak kental biji kopi
sebesar 140,95 ppm dan sokletasi 117,50 ppm robusta (Coffea Robusta L.) dari hasil
sehingga kedua sampel yaitu ekstrak maserasi dan sokletasi dapat dilihat pada tabel
maserasi dan sokletasi biji kopi robusta 3.
(Coffea robusta L.) termasuk ke dalam
aktivitas antioksidan pada kategori Tabel 3. Hasil kadar total fenol ekstrak
antioksidan sedang. Semakin besar nilai IC50 maserasi dan sokletasi
maka semakin rendah aktivitas antioksidan,
sebaliknya semakin kecil nilai IC50 maka Ekstrak kental Kadar total fenol
semakin tinggi aktivitas antioksidan (Armala,
2009). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Maserasi 7,792 mgGAE/gr
ekstrak hasil sokletasi mempunyai aktivitas Sokletasi 9,532 mgGAE/gr
antioksidan yang paling tinggi dibandingkan
dengan ekstrak hasil maserasi, hal ini dapat
terjadi karena dengan adanya penambahan Penetapan kadar total fenol dilakukan
suhu pada sokletasi membuat komponen dengan menggunakan ekstrak kental biji kopi
antioksidan yang dibutuhkan dapat terekstrak robusta (Coffea robusta L.) yang diekstraksi
dengan sempurna sehingga semakin banyak dengan cara maserasi dan sokletasi. Prinsip
komponen yang terlarut maka semakin besar pengukuran kadar total fenol dengan
aktivitas antioksidannya (Nurhasnawati, menggunakan reagen Follin-Ciocalteu yaitu
2014). Meskipun kedua metode menunjukkan berdasarkan kekuatan mereduksi dari gugus
aktivitas antioksdian yang sama-sama dalam hidroksi fenol yang ditandai dengan
kategori sedang, dapat disimpulkan bahwa terbentuknya senyawa kompleks berwarna
perbedaan metode ekstraksi berpengaruh biru kehitaman (Pourmorad dkk, 2006).
Hilma dkk
16 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18
Hilma dkk
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18 17
Janeiro, P., dan Brett, A.M.O, 2004. Catechin Pourmorad, F., Hossenimehr, S.J.,
electrochemical oxidation mechanisms. Shahabimajd, N, 2006. Antioxidant
P. Janeiro, A.M. Oliveira Brett/Analytica activity, phenol and flavonoid contents of
Chimica Acta. 518(1-2): 109–115. some selected Iranian medicial plants.
Jeong, S.M., Kim S.Y., Kim D.R., Jo, S.C., African Journal of Biotechnology.
Nam, D.U., dan Lee S.C. 2003. Effect of 5(11):1142-1145.
heat treatment on the antioxidant activity Kadri, M.F.A., Sunarni, T., Pamudji, G., dan
of extracts from citrus peels. J.Agric. Zamzani, I., 2019. Aktivitas antioksidan
Food Chem. 52: 3389-3393. ekstrak etanol daun pelawan
Lee, K.W., Kim Y.J., Lee H.J., dan Lee C.Y., (Tristaniopsis Obovate. Benn) dengan
2003. Cocoa has more phenolic metode penangkapan radikal bebas 2,2-
phytochemical and a higher antioxidant Difenil-1-Pikrilhidrazil. Journal of
capacity then teas and red wine. Journal current pharmaceutical sciences. 2(2):
of Agricultural Food Chemistry. 51(25): 167-172.
7292-7295. Sedjati, S., Suryono, Santosa, A.,
Nurhasnawati, H., Sukarmi, Handayani, F., Supriyantini, e. dan Ridlo, A., 2017.
2017. Perbandingan metode ekstraksi Aktivitas antioksidan dan kandungan
maserasi dan sokletasi terhadap aktivitas senyawa fenolik makroalga coklat
antioksidan ekstrak etanol daun jambu (Sargassum sp.). Jurnal Kelautan Tropis.
bol (Syzygium malaccense L.), Jurnal 20(2):117–123.
Ilmiah Manuntung. 3(1): 91-95. Shebis, Y., Iluz, D., Kinel-Tahan, Y.,
Ong, K.,W., Annie, H., Kwong H.T., Dubinsky, Z., and Yehoshhua, Y. 2013.
2013.Anti-diabetic and anti-lipidemic Natural antioxidants: Function and
effects of chlorogenic acid are mediated sources. Review. Food and Nutrition
by AMPK Activation. Biochemical Sciences. (4): 643-649.
Pharmacology. 85(9): 1341-1351. Wigati, E.I, Pratiwi, P., Nissa , T.F., dan
Puspitasari, A,D.,dan Proyogo,L.S., 2017. Utami, N.F. 2018. uji karakteristik
Perbandingan metode ekstraksi maserasi fitokimia dan aktivitas antioksidan biji
dan sokletasi terhadap kadar fenolik total kopi robusta (Coffea canephora Pierre)
ekstrak etanol daun kersen (Muntingia dari Bogor, Bandung, dan Garut dengan
calabura) Jurnal Ilmiah Cendikia Metode DPPH (1,1-diphenyl-2-
Eksakta. 2(1). 1-8 picrylhydrazyl). Fitofarmaka. 8(1): 53-
59.
Hilma dkk
18 Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi, 2020, V(1), hal. 11-18
Hilma dkk