Anda di halaman 1dari 10

AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI SEDIAAN MASKER PEEL OFF

DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI EKSTRAK AMPAS BIJI KOPI


ROBUSTA DAN EKSTRAK AMPAS DAUN TEH HITAM TERHADAP
BAKTERI Staphylococcus aureus

Trisni Fatwatun Nissa1, Oom Komala2, dan Novi Fajar Utami3


1,2,3)
Program Studi Farmasi, FMIPA Universitas Pakuan Bogor
gmail: trisnifatwa@gmail.com

ABSTRAK
Jerawat merupakan suatu kelainan berupa peradangan pada lapisan
pilosebaseus yang disertai penyumbatan dan penimbunan bahan keratin dapat
dipicu oleh bakteri Staphylococcus aureus.Salah satu tanaman yang secara
empiris dan berdasarkan data ilmiah memiliki khasiat antijerawat adalah ampas
biji kopi robusta (Coffea canephora) dan ampas daun teh hitam (Camellia sinensis
var assamica). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula terbaik dari
formula masker peel off dari ekstrak ampas biji kopi robusta dan ekstrak ampas
daun teh hitam serta menentukan aktivitas antibakteri pada sediaan masker peel
off terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode dilusi agar digunakan untuk
menentukan KHM dan difusi sumuran untuk menentukan LDH. Konsentrasi
Hambat Minimum (KHM) pada kedua ekstrak tersebut berada pada konsentrasi
20%. Formula yang digunakan sebagai perlakuan perbedaan konsentrasi ekstrak
ampas biji kopi robusta dan ekstrak ampas daun teh hitam yaitu F1 (20%),
F2(30%), dan F3 (40%). Formula masker peel off ekstrak ampas biji kopi robusta
dan ekstrak ampas daun teh hitam yang disukai oleh panelis adalah formula 1
dengan konsentrasi 20%. Ketiga masker peel off memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan aktivitas bakteri tertinggi terdapat
pada formula 3 dengan penambahan ekstrak ampas biji kopi robusta dan ekstrak
ampas daun teh hitam dengan masing-masing konsentrasi 40% yaitu sebesar
7,611 mm.

Kata kunci : Ampas Biji Kopi Robusta, Ampas Daun Teh Hitam, Masker
Peel Off, Staphylococcus aureus

ABSTRACT
Acne is a disorder in the form of inflammation in the pilosebase layer
which is accompanied by blockage and accumulation of keratin material can be
triggered by the Staphylococcus aureus bacteria. One of the plants that
empirically and based on scientific data has anti-acne properties are robusta coffee
bean dregs (Coffea canephora) and black tea leaf pulp (Camellia sinensis var
assamica). This study aims to determine the best formula of peel off mask formula
from robusta coffee bean pulp extract and black tea leaf pulp extract and
determine antibacterial activity in the preparation of peel-off mask against
Staphylococcus aureus bacteria. The dilution method is used to determine MIC
and diffusion wells to determine LDH. The Minimum Inhibitory Concentration
(MIC) in both extracts was at a concentration of 20%. The formula used as a
treatment for different concentrations of robusta coffee bean pulp extract and
black tea leaf pulp extracts are F1 (20%), F2 (30%), and F3 (40%). The formula
of peel off mask extract of robusta coffee bean pulp and extract of black tea leaf
pulp favored by panelists is formula 1 with a concentration of 20%. The three peel
off masks have antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria and
the highest bacterial activity is found in formula 3 with the addition of robusta
coffee bean extract and black tea leaf pulp extract with 40% concentration of
7.611 mm.

Keywords : Robusta Coffee Seed Dregs, Black Tea Leaf Dregs, Peel Off
Mask, Staphylococcus aureus

PENDAHULUAN diklasifikasikan menjadi tiga jenis


Salah satu tanaman yang yaitu teh hijau, teh oolong dan teh
secara empiris dan berdasarkan data hitam (Rohdiana, 2009). Teh hitam
ilmiah memiliki khasiat antijerawat mempunyai zat antibakteri berupa
adalah ampas biji kopi robusta flavonoid, tanin dan katekin. Katekin
(Coffea canephora) dan ampas daun sebagai zat aktif dalam daun teh
teh hitam (Camellia sinensis var hitam berfungsi sebagai antibakteri
assamica). Ampas kopi merupakan Staphylococcus aureus yang dapat
suatu ekstrak yang masih memiliki menghambat pertumbuhan jerawat.
kandungan penting seperti kafein, Menurut penelitian Rufi Andaryekti,
asam organik, mineral dan dkk (2015), bahwa ekstrak daun teh
antioksidan (Avecedo, 2013) hijau dengan konsentrasi 10%
walaupun tidak sebanyak kopi bubuk mempunyai aktivitas antibakteri
murni. Kafein yang terkandung terhadap bakteri Staphylococcus
dalam ampas kopi sejumlah 1-1,5% aureus. Pembuatan masker peel off
dapat bertindak selaku vasorestrictor akan dilakukan dengan metode
yang berarti mengencangkan dan maserasi. Karena maserasi
mengecilkan pembuluh darah (Dewi, merupakan metode yang paling
2012). umum dikerjakan, mudah dalam
Hasil penelitian yang telah pengerjaannya serta alat yang
dilakukan oleh Yaqin dan digunakan lebih sederhana. Menurut
Nurmilawati (2015) tentang penelitian Rufi Andaryekti, Mufrod,
pengaruh ekstrak kopi robusta dan Siti Munisih (2015) menyatakan
(Coffea canephora) sebagai bahwa formula terbaik yaitu dengan
penghambat pertumbuhan bakteri konsentrasi PVA (7%), HPMC (2%),
Staphylococcus aureus menyatakan Gliserin (6%), TEA (2%), Metil
pertumbuhan Staphylococcus aureus paraben (0,2%), Propil paraben
akan terhambat setelah pemberian (0,05). Berdasarkan ulasan di atas
ekstrak kopi robusta dengan maka dilakukan penelitian untuk
konsentrasi minimal sebesar 12,5 %. pembuatan formula masker peel off
Teh (Camellia sinensis) dari ekstrak ampas biji kopi robusta
merupakan salah satu jenis tanaman dan ekstrak ampas daun teh hitam
yang populer sebagai minuman. dengan pengujian aktivitas
Secara umum berdasarkan cara antibakteri Staphylococcus aureus.
pengolahannya, teh dapat
METODE PENELITIAN Serbuk ekstrak ampas biji
Alat kopi robusta ditimbang 3600 gram
Alat yang digunakan dalam dan serbuk ekstrak ampas teh hitam
penelitian ini antara lain: pH meter ditimbang 3100 gram kemudian
(HANNA HI 2210-02), Viskometer dimasukkan dalam botol coklat yang
Brookfield (DV – 1 prime), alat uji berbeda.Cairan pengekstraksi ampas
daya sebar, alat gelas, timbangan biji kopi robusta menggunakan
analitik, cawan petri, kawat ose, etanol 96 % sebanyak 36 L dan
yellow tip, mikropipet, autoclave, untuk ampas daun teh hitam
Vaccum dryer, kain batis, alumunium sebanyak 31 L dimasukkan kedalam
foil, kulkas, inkubator, batang botol coklat yang berbeda, direndam
pengaduk, lumpang, hot plate, selama 6 jam pertama sambil
bunsen, stopwatch, oven, tabung sesekali diaduk, kemudian didiamkan
reaksi, moisture balance, tanur, krus. selama 18 jam. Dipisahkan maserat
dengan cara filtrasi. Diulang proses
Bahan penyarian sebanyak tiga kali dengan
Bahan yang digunakan adalah jenis dan pelarut yang sama. Filtrat
ampas kopi robusta dan ampas daun dikumpulkan kemudian dikeringkan
teh hitam, Polivinil Alkohol, dengan menggunakan Vaccum Dryer
Hidroksiprofil Metilselulosa hingga diperoleh ekstrak kering
(HPMC), gliserin, TEA, etanol 96%, (Kemenkes RI, 2013).
aquadest, Metil Paraben, Propil
Paraben,Staphylococcus aureus, KARAKTERISTIK EKSTRAK
Mediklin (klindamisin), Nutrient Kadar Air
Agar (NA) (Oxoid). Penentuan kadar air ekstrak
ampas biji kopi robusta dan ekstrak
Pengumpulan Bahan Baku ampas daun teh hitam dilakukan
Ampas biji kopi robusta dengan menggunakan gravimetri.
diperoleh dari hasil penyeduhan Sampel ditimbang seksama
serbuk kopi yang diperoleh dari sebanyak 1-2 gram kedalam cawan
kedai kopi kemenadi Bogor. Biji yang telah disiapkan. Kemudian
kopi robusta yang digunakan adalah cawan yang berisi sampel
biji kopi yang sudah di roasting. dipanaskan dengan dimasukkan
Ampas daun teh hitam diperoleh kedalam oven suhu 105oC
dari hasil penyeduhan teh TONG TJI kemudian ditimbang berat akhir
SUPER yang diperoleh dipasaran. hingga bobot konstan. Dilakukan
Teh hitam merupakan teh yang pengulangan 2 kali (duplo) (Depkes
mengalami fermentasi pada proses RI, 2000).
pembuatannya sehingga
menghasilkan warna teh yang hitam Kadar Abu
kecokelatan (Archana dan Abraham, Penentuan kadar abu ekstrak
2011). ampas biji kopi robusta dan ekstrak
ampas daun teh hitam dilakukan
Pembuatan Ekstrak Ampas Biji dengan metode gravimeteri.
Kopi Robusta dan Ekstrak Ampas
Daun Teh Hitam FORMULA
Formula masker peel off Andaryekti, dkk. (2015) 1 Pot 15
disusun berdasarkan penelitian Rufi gram dengan beberapa modifikasi.

Tabel 1. Formulasi Masker Peel Off


Bahan Kontrol F1 F2 F3 Kontrol (+)
(-) (%) (%) (%) (%) (%)
Ekstrak Ampas Kopi - 20 30 40
Ekstrak Ampas Teh Hitam - 20 30 40
PVA 7 7 7 7
HPMC 2 2 2 2
Gliserin 6 6 6 6 Mediklin
TEA 2 2 2 2 (klindamisin)
Metil Paraben 0,2 0,2 0,2 0,2
Propil Paraben 0,05 0,05 0,05 0,05
Aquadest ad 100 100 100 100
Pembuatan Masker Peel Off secara berturut-turut kedalam
1. Ditimbang masing-masing bahan masa PVA. Diaduk hingga
yang akan diperlukan sesuai homogen (campuran 1).
yang tertera pada tabel 1. 6. Ekstrak ampas biji kopi robusta
2. Pembuatan gel basis PVA, dan ekstrak ampas daun teh
dikembangkan PVA dalam hitam dilarutkan dalam gelas
aquadestilata panas suhu 80oC piala dengan aquadest dan
sampai mengembang sempurna. diaduk hingga homogen.
3. Dikembangkan HPMC dalam 7. Larutan ekstrak ditambahkan
aquadest dingin hingga kedalam basis (campuran 1)
mengembang sempurna. sedikit demi sedikit sambil
4. Dilarutkan gliserin, metil diaduk hingga homogen.
paraben dan propil paraben 8. Sediaan masker peel off
dalam aquadest panas. kemudian dimasukkan kedalam
5. Ditambahkan HPMC, TEA, dan wadah.
campuran gliserin, metil
paraben, dan propil paraben

Pengujian Homogenitas
EVALUASI SEDIAAN
Pemeriksaan homogenitas
Pengujian Organoleptis
dilakukan dengan cara meletakkan
Pemeriksaan organoleptik
sediaan diantara dua kaca objek dan
dilakukan dengan melihat secara
diamati ada atau tidaknya partikel
visual dan mengamati perubahan-
kasar yang terdapat dalam sediaan.
perubahan yang terjadi pada sediaan
yakni meliputi penampilan, warna,
Pengujian Waktu Kering
dan bau.
Pengujian dilakukan dengan
mengoleskan 1 gram dari masing-
Pengujian pH
masing formula sediaan
Pengujian pH masker pee
kepunggung dan dihitung waktunya
loff dilakukan dengan menggunakan
menggunakan stopwatch.
pH meter.
Pengujian Daya Sebar Penetapan Lebar Daerah Hambat
Sebanyak 1 gram dari (LDH)
masing-masing formula sediaan Pengujian ini untuk
diletakan diatas kertas grafik yang mengetahui lebar daerah hambat
sudah dilapisi dengan plastik akrilik sumuran masker peel off ekstrak
transparan lain dan diukur ampas biji kopi robusta dan ekstrak
diameternya. Beban 19 gram ampas daun teh hitam yang
diletakan diatas sediaan, didiamkan dibandingkan dengan aktivitas
selama 1 menit dan dicatat diameter sumuran kontrol positif. Pada
gel yang menyebar. Beban 20 gram penelitian ini menggunakan metode
selanjutnya ditambahkan diatas difusi sumuran.
sediaan sehihgga beban maksimum
yang digunakan adalah seberat 99 HASIL DAN PEMBAHASAN
gram, dan setiap kali beban KADAR AIR
ditambahkan, maka sediaan harus Hasil pengujian kadar air
didiamkan selama 1 menit dan simplisia ampas biji kopi robusta
dicatat diameter sediaan yang rata-rata sebesar 6,76% dan kadar
menyebar. air ekstrak ampas biji kopi robusta
rata-rata sebesar 2,86%, sedangkan
Pengujian Viskositas hasil pengujian kadar air simplisia
Uji viskositas sediaan ampas daun teh hitam rata-rata
masker peel off dilakukan dengan sebesar 7,65% dan kadar air ekstrak
menggunakan alat viskometer ampas daun teh hitam rata-rata
brookfield. sebesar 3,55%. Hasil pemeriksaan
kadar air simplisia dan ekstrak
Pengujian Panelis ampas biji kopi robusta dan ampas
Uji panelis masker peel off daun teh hitam memenuhi syarat
dilakukan terhadap 20 orang sesuai Departemen Kesehatan
kemudian diberikan penilaian yang (1977) bahwa persyaratan kadar air
meliputi : Aroma, warna, tekstur, simplisia kurang dari 10%.
daya lekat, dan irtasi.
KADAR ABU
PENGUJIAN ANTIBAKTERI Hasil penetapan kadar abu
serbuk ampas biji kopi robusta
Uji aktivitas antibakteri masker
diperoleh hasil rata-rata sebesar
peel off 4,59% dan kadar abu serbuk ampas
daun teh hitam diperoleh hasil rata-
Uji aktivitas antibakteri
rata sebesar 4,74%. Sedangkan hasil
masker peel off dilakukan dengan
penetapan kadar abu pada ekstrak
metode sumuran.
ampas biji kopi robusta diperoleh
hasil rata-rata 5,10% dan kadar abu
Penetapan Konsentrasi Hambat
pada ekstrak ampas daun teh hitam
Minimum (KHM)
diperoleh hasil rata-rata sebesar
Penentuan konsentrasi
5,38%. Hasil pemeriksaan kadar
hambat minimum dilakukan dengan
abu baik simplisia maupun ekstrak
metode dilusi agar.
ampas biji kopi robusta dan ampas
daun teh hitam memenuhi syarat Berdasarkan hasil organoleptik
sesuai Departemen Kesehatan pada parameter penampilan dari
(2009) yang menyatakan bahwa ketiga formula memiliki
kadar abu ekstrak tidak boleh lebih penampilan yang berbeda. Pada
dari 10,2%. formula 1 memiliki penampilan
yang agak encer, formula 2
Uji Fitokimia memiliki penampilan agak kental,
Uji fitokimia dilakukan dan formula 3 memiliki penampilan
untuk mengetahui senyawa kimia kental. Hal ini disebabkan karena
yang terdapat dalam tanaman. Hasil adanya perbedaan konsentrasi.
uji fitokimia ekstrak ampas biji kopi Semakin tinggi konsentrasi maka
robusta dan ekstrak ampas daun teh sediaan yang diperoleh semakin
hitam yang didapatkan yaitu positif kental. Pada parameter warna ketiga
mengandung alkaloid, tanin, formula memiliki warna yang sama
saponin, dan flavonoid. yaitu hitam. Hal ini disebabkan
karena hasil ekstraksi ampas biji
Pengujian Konsentrasi Hambat kopi robusta dan ekstrak ampas
Minimum (KHM) daun teh hitam berwarna hitam.
Deret konsentrasi ekstrak Pada parameter bau ketiga formula
ampas biji kopi robusta dan ekstrak memiliki bau yang sama yaitu khas
ampas daun teh hitam yaitu 10%, kopi dan teh karena tidak ada
15%, 18%, 20% dan 25%. Hasil penambahan pewangi, pada formula
pengujian didapat bahwa 1 memiliki bau kopi dan teh yang
konsentrasi ekstrak ampas biji kopi lemah, formula 2 memiliki bau kopi
robusta dan ekstrak ampas daun teh dan teh yang sedang, dan formula 3
hitam 20% dapat menghambat memiliki bau kopi dan teh yang
pertumbuhan bakteri sangat kuat.
Staphylococcus aureus.
Pengujian pH
EVALUASI SEDIAAN Pengujian pH sediaan
Uji Organoleptik masker peel off dilakukan dengan
Hasil pengamatan menggunakan pH meter.
organoleptik pada ketiga formula Tabel 3. Hasil Pengujian pH
masker peel off memiliki Formula pH
karakteristik yang berbeda, hal ini 1 5,767
karena adanya perbedaan 2 5,752
konsentrasi ekstrak tiap formula. 3 5,671
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik
Masker Peel Off Hasil pengujian pH dari ketiga
Parameter F1 F2 F3 formula memiliki nilai pH yang
Penampilan Agak Agak Kental berbeda-beda. Pada formula 1 nilai
encer kental Hitam
Warna Hitam Hitam pekat pH yang didapat adalah 5,767, pada
Bau Khas Khas Khas formula 2 nilai pH yang didapat
kopi kopi kopi adalah 5,752, dan pada formula 3
dan dan dan nilai pH yang didapat adalah 5,671.
teh teh teh Perbedaan ini disebabkan karena
ekstrak ampas biji kopi robusta dan yang baik yaitu antara 15 – 30 menit.
ekstrak ampas daun teh hitam Dari data yang diperoleh setiap
memiliki sifat asam. Semakin tinggi formula menunjukkan waktu kering
konsentrasi maka semakin kecil nilai yang berbeda, hal ini dapat
pH. Berdasarkan nilai pH yang disebabkan karena adanya perbedaan
diperoleh, semua formula telah konsentrasi tiap formula. Semakin
memenuhi kriteria yang diinginkan, tinggi nilai konsentrasi maka
karena menurut Farida (2014) semakin cepat sediaan untuk
menyatakan bahwa pH kulit wajah mengering.
berkisar antara 4,6–6,5. Jika sediaan
memiliki pH yang terlalu basa maka Pengujian Daya Sebar
dapat menyebabkan kulit menjadi Pengujian daya sebar
kering, sedangkan jika pH terlalu dilakukan untuk mengetahui
asam akan menimbulkan iritasi kulit kecepatan penyebaran sediaan saat
(Djadjadisastra, 2004). dioleskan pada kulit.
Tabel 5. Hasil Pengujian Daya Sebar
Pengujian Homogenitas Sediaan Masker Peel Off
Pemeriksaan homogenitas Formula Daya Sebar
dilakukan dengan cara meletakkan (cm)
sediaan diantara dua kaca objek dan 1 6
diamati ada atau tidaknya partikel 2 5,5
kasar yang terdapat dalam sediaan. 3 4,7
Hasil pengamatan homogenitas
sediaan masker peel off dari ketiga Berdasarkan hasil pengujian
formula tersebut adalah homogen. daya sebar dari ketiga formula
Hal ini disebabkan karena ekstrak sediaan masker peel off memiliki
ampas biji kopi robusta dan ekstrak daya sebar yang berbeda-beda. Hal
ampas daun teh hitam dapat ini disebabkan karena semakin tinggi
bercampur dengan bahan tambahan konsentrasi ekstrak ampas biji kopi
lainnya. robusta dan ekstrak ampas daun teh
hitam maka daya menyebar sediaan
Pengujian Waktu Kering masker peel off akan semakin
Tabel 4. Pengujian Waktu Kering berkurang. Hasil daya sebar pada
Sediaan Masker Peel Off formula 1 dan formula 2 telah
Formula Waktu Kering memenuhi syarat, sedangkan pada
(Menit) formula 3 tidak memenuhi syarat.
1 30 Hal ini dapat disebabkan karena
2 28 sediaan masker peel off yang kental.
3 25
Pengujian Viskositas
Dari data pengujian waktu Nilai viskositas dari sediaan
kering, diperoleh hasil bahwa masker peel off yang dihasilkan
masing-masing formula memenuhi dapat dilihat pada Tabel 6
persyaratan waktu kering yang baik. Tabel 6. Nilai Viskositas Sediaan
menurut Vieira (2009) kriteria waktu Masker Peel Off
kering sediaan gel masker peel off
Formula Viskositas formula 2 memiliki warna yang sama
(cPoise) dengan formula 1 dan formula 3,
1 6840 namun formula 1 memiliki warna
2 7179 yang berbeda dengan formula 3.
3 15780 Pada formula 1 memiliki warna yang
disukai oleh masyarakat. Pada
Uji viskositas untuk tiap parameter tekstur dari ketiga formula
formula cukup baik pengujian memiliki tekstur yang ada perbedaan
viskositas dilakukan menggunakan nyata. Hal ini dikarenakan
Viscometer Brookfield dengan konsentrasi ekstrak ampas biji kopi
spindle 7 pada kecepatan putar 100 robusta dan ekstrak ampas daun teh
RPM. Hasil pengukuran viskositas hitam yang digunakan pada setiap
pada formula 1 memiliki nilai formula berbeda, formula 1 memiliki
viskositas sebesar 6840 cp, formula 2 konsentrasi ekstrak terendah dan
memiliki nilai viskositas sebesar formula 3 memiliki konsentrasi
7179 cp, dan formula 3 memiliki ekstrak tertinggi. Pada formula 1
nilai viskositas 15780 cp. Hal ini memiliki tekstur yang disukai oleh
menunjukkan bahwa semakin tinggi masyarakat. Pada parameter daya
ekstrak ampas biji kopi robusta dan lekat dari ketiga formula memiliki
ekstrak ampas daun teh hitam yang daya lekat yang tidak ada perbedaan
ditambahkan maka nilai viskositas nyata. Pada formula 1 memiliki daya
semakin meningkat. Semakin banyak lekat yang disukai oleh masyarakat.
konsentrasi yang ditambahkan Pada parameter uji iritasi dari ketiga
sediaan akan semakin kental. formula tidak menyebabkan iritasi
sehingga sediaan masker peel off
Uji Panelis ekstrak ampas biji kopi robusta dan
Tabel 7. Hasil Uji Kesukaan Masker ekstrak daun teh hitam aman untuk
Peel Off digunakan.
Formula Rata-rata Rata-
A W T DL I rata Pengujian Lebar Daerah Hambat
Formula 4,05a 4,15a 4,10a 3,40a - 3,14
1 3,70a 3,45b 3,50a
(LDH)
Formula 3,95a 3,95ab 2,75c 3,85a - 2,92 Pengujian Lebar Daerah
2 3,60b Hambat (LDH) dilakukan untuk
Formula - 2,83 menentukan apakah sediaan masker
3
peel off ekstrak ampas biji kopi
catatan : angka yang diikuti huruf robusta dan ekstrak ampas daun teh
yang sama dalam kolom yang sama
hitam memiliki aktivitas antibakteri
menyatakan tidak ada perbedaan terhadap bakteri Staphylococcus
nyata antara formula berdasarkan uji aureus. Pengujian antibakteri ini
Duncan pada taraf α 0,05. menggunakan metode sumuran,
karena sediaan yang dihasilkan
Pada tabel 10 dapat dilihat dalam bentuk sediaan gel. Hasil uji
pada parameter aroma dari ketiga aktivitas antibakteri sediaan masker
formula memiliki aroma yang tidak gel peel off ekstrak ampas biji kopi
ada perbedaan nyata. Pada formula 1 robusta dan ekstrak ampas daun teh
memiliki aroma yang disukai oleh hitam terhadap bakteri
masyarakat. Pada parameter warna
Staphylococcus aureus menunjukkan hambat masker peel off ekstrak
adanya aktivitas penghentian ampas biji kopi robusta dan ekstrak
pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat ampas daun teh hitam lebih besar
dari hasil pengukuran Lebar Daerah dibanding dengan kontrol positifnya
Hambat (LDH) yang terbentuk yaitu yaitu gel Mediklin yang ada
berupa zona bening yang terlihat dipasaran. Hal ini dapat disebabkan
disekitar sumuran yang mengandung karena pada ekstrak ampas biji kopi
masker gel peel off ekstrak ampas robusta dan ekstrak ampas daun teh
biji kopi robusta dan ekstrak ampas hitam mengandung senyawa
daun teh hitam. flavonoid dan tanin yang efektif
Tabel 8. Nilai Lebar Daerah Hambat menghambat pertumbuhan bakteri.
(LDH) Sediaan Masker Peel Off Sedangkan pada kontrol negatif yaitu
Perlakuan Rata-rata LDH basis gel tidak memberikan efek
(mm) antibakteri terhadap bakteri
Staphylococcus aureus. Di bawah ini
Kontrol (-) 0,00a merupakan Gambar lebar daerah
Kontrol (+) 5,07b hambat sediaan masker peel off
Formula 1 5,00b
Formula 2 6,81c
Formula 3 7,61c
Catatan : huruf yang sama pada
superscript pada kolom yang sama
menunjukkan hasil tidak berbeda
nyata, sedangkan huruf yang berbeda
pada kolom yang sama menunjukkan
hasil yang berbeda nyata.
Gambar 1. Hasil Uji LDH
Berdasarkan hasil uji lanjut
4. KESIMPULAN
Duncan menunjukkan konsentrasi
Kesimpulan
ekstrak ampas biji kopi robusta dan
1. Formula masker peel off
ekstrak ampas daun teh hitam
ekstrak ampas biji kopi robusta dan
berpengaruh memperbesar Lebar
ekstrak ampas daun teh hitam yang
Daerah Hambat (LDH). Dari kelima
disukai oleh panelis adalah formula 1
perlakuan kontrol (-) tidak memiliki
dengan konsentrasi 20%
pengaruh apapun terhadap setiap
2. Ketiga masker peel off
perlakuan. Pada kontrol (+) memiliki
memiliki aktivitas antibakteri
pengaruh yang sama dengan formula
terhadap bakteri Staphylococcus
1 namun berbeda dengan formula 2
aureus dan aktivitas antibakteri
dan 3. Formula 3 memiliki lebar
tertinggi terdapat pada fomula 3
daerah hambat terbesar dibandingkan
dengan penambahan ekstrak ampas
formula 1, formula 2, dan kontrol
biji kopi robusta dan ekstrak ampas
positif. Seiring dengan bertambahnya
daun teh hitam dengan konsentrasi
konsentrasi ekstrak ampas biji kopi
40% yaitu sebesar 7,611 mm
robusta dan ekstrak ampas daun teh
hitam maka nilai daerah hambat
semakin meningkat. Lebar daerah
Saran
Perlu dilakukan penurunan Depkes RI. 2008. Farmakope Herbal
konsentrasi ekstrak ampas biji kopi Indonesia Edisi 1. Jakarta
robusta dan ekstrak ampas daun teh : Departemen Kesehatan
hitam, karena sediaan masker peel off Republik Indonesia.
yang diperoleh kental
Depkes RI. 2009. Keputusan Menteri
DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Republik
Archana, dan Abraham. 2011. Indonesia
Comparative Analysis of 261/MENKES/SK/IV/20
Antimicrobial Activity of 09 Tentang Farmakope
Leaf Extracts From Fresh Herbal Indonesia.
Green Tea, Commercial Departemen Kesehatan
Green Tea and Black Tea Republik Indonesia.
on Pathogen. J. App. Jakarta.
Pharm. Sci, 1(8): 149-
152. Djadjadisastra. 2004. Seminar
Setengah Hari HIKI.
Avecedo. 2013. Bioactive Cosmetic Stability.
Compounds of Spent Jakarta
Coffee Grounds, A Coffee
Industrial Residue. Farida. 2014. Formulasi Masker Peel
Symposium on Off Ekstrak Rimpang
agricultural and Rumput Teki (Cyperus
agroindustrial waste rotundus L) sebagai
management : 1-4. antijerawat. E-jurnal,
Prosiding Seminar
Depkes RI. 1977. Materia Medika Nasional dan
Indonesia, jilid I, Workshop”Perkembanga
Direktorat Jenderal n Terkini Sains Farmasi
Pengawasan Obat dan dan Klinik IV”, Scientia
Makanan, Jakarta. Vol.3 No.2.
Garg, A., D. Anggarwal, S. Garg,
Depkes RI. 1986. Sediaan Galenik. dan A. K. Sigla. (2002).
Jakarta: Departemen Spreading of Semisolid
Kesehatan Republik Formulation. USA:
Indonesia. Pharmaceutical
Technology. Pp. 84-104.
Depkes RI. 2000. Parameter Standar Kemenkes Kesehatan Republik
Umum EkstrakTumbuhan Indonesia. 2013.
Obat. Cetakan 1. Jakarta Farmakope Herbal
: Direktorat Jenderal Indonesia, Edisi 1.
Pengawasan Obat dan Jakarta : Direktorat
Makanan, Direktorat Jenderal Bina
Pengawas Obat Kefarmasian dan Alat
Tradisional. Jakarta Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai