7 Instrumen Penelitian
a) Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, blender, timbangan
analitik, botol maserasi, aluminium foil, kertas saring, batang pengaduk,
rotary evaporator, waterbath, cawan penguap, corong, furnes, gegep, labu
erlenmeyer, spatel, lumpang dan alu, sudip, krus porselen, desikator.
b) Bahan
Bahan yang digunakan adalah biji kopi robusta (Coffea canephora),
aquadest, etanol 96%, reagen mayer, magnesium, asam klorida (HCl), besi
(III) kloridaa (FeCl3) 5%, amoniak 1%, asam asetat anhidrida, kloroform
(CHCl3), Carbopol, propilenglikol, DMDM hydantoin, TEA, sodium
lauryl sulfat (SLS), HPMC, Na.CMC, essence.
b) Uji Tannin
c) Uji Flavonoid
Uji flavonoid dilakukan menggunakan sebanyak 10mg sampel diambil,
kemudian ditambahkan 10ml air panas, didihkan selama 5 menit, dan disaring
dalam keadaan panas. Filtrat yang diperoleh kemudian diambil 5ml lalu
ditambahkan 0,1 gram serbuk magnesium dan 1 ml asam klorida pekat dan 2
ml amil alkohol, dikocok dan dibiarkan memisah. Bila terbentuk warna
kuning atau jingga, merah pada lapisan amil alkohol menunjukkan bahwa
adanya flavonoid (Kemenkes 1959).
d) Uji Saponin
3.8.5 Pembuatan Facial Wash Gel Ekstrak Etanol Biji Kopi Robusta robusta
(Coffea Canephora.)
Pembuatan facial wash gel ekstrak etanol biji kopi robusta (Coffea
Canephora.) Pembuatan sediaan gel facial wash adalah Carbopol, HPMC dan
Na.CMC dikembangkan dengan aquadest yang telah dipanaskan masing-masing
diatas hotplate hingga mengembang sambil ditambahkan TEA hingga terbentuk
massa gel (massa I). ditambahkan DMDM hydantoin kemudian ditambahkan
sodium lauryl sulphate, dan propilenglikol hingga homogen (massa II).
Dicampurkan massa I dan massa II hingga homogen. Dimasukkan ekstrak biji
kopi robusta, dan parfum pada campuran sebelumnya kemudian dihomogenkan.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol (Rasyadi Yahdian et al, 2023).
Kontrol positif adalah perlakuan yang menunjukkan adanya zona hambat pada
uji antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus
aureus yang digunakan sebagai pembanding. Kontrol positif penelitian ini
menggunakan antibiotik klindamisin 0,1%. Pembuatan kontrol positif dilakukan
dengan cara memasukkan klindamisin 0,1 gram ke dalam aquadest lalu ambil 10
µL (Ratnasari, 2016).