METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pengambilan simplisia.
Palembang.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil
berdasarkan perbedaan waktu yakni daun encok yang di ambil pagi hari pukul
07.00-10.00 dan sore hari pukul 14.00-17.00. Daun encok yang digunakan
diambil dari Desa Ujung Tanjung Rt.06 Rw.02 No.05 Kecamatan Banyuasin III.
27
28
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah botol maserasi, tabung
timbangan analitik, labu destilasi, labu ukur, oven, pipet tetes, gelas ukur, kapas,
kertas saring, kertas saring bebas abu, erlenmeyer, corong, termometer, vortex,
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Ekstrak etanol 70%
daun encok (Plumbago zeylanica L.), kloroform, aseton, amoniak 10%, alkohol
(etanol 70%), FeCl 3 1%, kalium iodida, HgCl 2, HCl pekat, HCl 2N, H NO 3 pekat,
E. Prosedur Kerja
1. Determinasi Tanaman
b. Tempat tubuh
c. Cara panen
d. Bagian tumbuhan
29
e. Waktu panen
f. Tahap penyimpanan
2. Penyiapan Simplisia
a. Daun encok akan diambil pada waktu pagi pukul 07.00-10.00 dan sore hari
pukul 14.00-17.00.
sore.
3. Penyiapan Ekstrak
botol maserasi.
b. Ditambahkan etanol 70% hingga seluruh sampel terendam ada selapis etanol
diatasnya.
30
c. Botol ditutup rapat dan disimpan di yang terlindung dari cahaya matahari,
biarkan selama 5 hari, sambil dikocok 3 kali sehari dengan lama pengocokan
selama ± 10 menit.
diendapkan selama 2 hari di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya. Lalu
disaring.
suhu rendah hingga diperoleh ekstrak kental (sepertiga dari ekstrak awal).
Sebanyak 1 g raksa (II) klorida ditimbang dan dilarutkan dalam air suling
hingga 60 ml. Pada waktu lain ditimbang sebanyak 5 g kalium iodida lalu
pekat dan 50 bagian kloroform. Larutan pereaksi ini harus dibuat baru.
31
Sebanyak 1 g besi (III) klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml
kemudian disaring.
ml.
encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari
warna (kuning, coklat dan lain-lain), bau (kuning, coklat dan lain-lain), dan rasa
6. Pengujian Kadar Sari yang Larut dalam Air (Saifudin, Rahayu, dan
Teruna, 2011) terhadap ekstrak etanol daun encok (Plumbago zeylanica L.)
b. Sejumlah 1,0 g ekstrak (W1) dimaserasi dengan 25,0 ml air jenuh kloroform
dalam cawan berdasar rata yang telah ditara (W0) lalu diuapkan hingga
tersisa tersidu.
W 2−W 0
% Kadar Senyawa Larut Air = x 100%
W1
Keterangan :
7. Pengujian Kadar Sari yang Larut dalam Etanol (Saifudin, Rahayu, dan
Teruna, 2011) terhadap ekstrak etanol daun encok (Plumbago zeylanica L.)
b. Sejumlah 1,0 g ekstrak (W1) dimaserasi dengan 25,0 ml etanol 96% selama
jam pertama.
penguapan etanol.
d. Filtrat sebanyak 5 ml diuapkan dalam cawan berdasar rata yang telah ditara
W 2−W 0
% Kadar Senyawa Larut Etanol = x 100%
W1
Keterangan :
zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari (Mojab, Kamalinejab,
a. Identifikasi Alkaloid
2) Tambahkan 10 ml kloroform
pemisahan
b. Identifikasi Saponin
selama 15-20 menit. Jika tidak ada dengan tinggi 1,2 cm positif.
34
positif steroid.
d. Identifikasi Tannin
daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
hingga lapisan 10 mm. Jika yang digunakan ekstrak kental, ratakan dengan
bantuan pengaduk.
35
c. Biarkan botol dalam keadaan tertutup mendingin dalam eksikator hingga suhu
d. Jika ekstrak sulit kering dan mencair selama pemanasan, tambah 1 gr silika
e. Campurkan silika tersebut secara rata dengan ekstrak pada saat panas
10. Pengujian Bobot Jenis (Depkes RI, 2000) terhadap ekstrak etanol daun
encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
dalam piknometer kosong, buang kelebihan ekstrak, atur suhu ruang (15°C-
W 2−W 0
d=
W 1−W 0
Keterangan :
d = bobot jenis
11. Pengujian Kadar Air (Depkes RI, 2000) terhadap ekstrak etanol daun encok
(Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
a. Masukkan lebih kurang 10 gram ekstrak dan timbang saksama dalam wadah
12. Pengujian Kadar Abu (Depkes RI, 1980 dalam Khoirani, 2013) terhadap
ekstrak etanol daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi
silikat.
(dengan suhu dinaikkan secara bertahap hingga 600 ± 25°(Depkes RI, 1980
W 2−W 0
% Kadar Abu Total= x 100%
W1
Keterangan :
13. Pengujian Kadar Abu yang Tidak Larut dalam Asam (Depkes RI, 1980
a. Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25 ml asam
b. Kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam, saring dengan kertas saring
c. Abu yang tersaring dan kertas saringnya dimasukkan kembali dalam krus
(dengan suhu dinaikkan secara bertahap hingga 600 ± 25° hingga arang habis.
Keterangan :
(Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
15. Pengujian Cemaran Logam Berat Timbal (Pb) (Saifudin, Rahayu, dan
Teruna, 2011) terhadap ekstrak etanol daun encok (Plumbago zeylanica L.)
b. Sebanyak 500 mg ekstrak etanol daun encok (Plumbago zeylanica L.) dan
ditambahkan 10 ml HNO3pekat,
perklorat 5 ml.
e. Kemudian dipanaskan hingga kental lalu disaring ke labu ukur 50 ml. Sampel
F. Variabel Penelitian
(identitas, organoleptis, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, dan uji
bobot jenis, kadar air, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, cemaran
G. Definisi Operasional
1. Mutu Ekstrak Etanol Daun Encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil
zeylanica L.) yang diambil pada waktu pagi pukul 07.00-10.00 dan sore pukul
14.00-17.00.
40
ekstrak.
2. Organoleptis
bentuk (padat, kental, cair dan lain-lain), warna (kuning, coklat dan lain-lain),
bau (aromatik, tidak berbau dan lain-lain), dan rasa (pahit, manis, kelat dan
lain-lain).
polar (larut air) dan semi polar-nonpolar (larut etanol) dari ekstrak etanol
daun encok (Plumbago zeylanca L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
ekstrak daun encok yang larut dalam pelarut air dan etanol.
terpenoid/steroid, saponin dan tannin yang terdapat pada ekstrak daun encok
(Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari melalui
5. Susut Pengeringan
daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
6. Bobot Jenis
a. Definisi : Massa per satuan volume pada suhu kamar tertentu untuk
ekstrak etanol daun encok(Plumbago zeylanca L.) yang diambil pada pagi
dan sore
7. Kadar Air
42
d. Hasil ukur : Menurut literatur kadar air dalam ekstrak tidak boleh lebih
8. Kadar Abu
daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore.
dihasilkan dari ektrak daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil
yang tidak larut dalam asam yang terdapat dalam ekstrak (Arifin, dkk, 2006).
43
pada ekstrak daun encok (Plumbago zeylanca L.) yang diambil pagi dan sore
hari.
daun encok (Plumbago zeylanica L.) yang diambil pada pagi dan sore hari.
H. Kerangka Operasional
Daun encok
(Plumbago zeylanica L.)
Sortasi
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Destilasi Vakum
Ekstrak Kental
Susut Pengeringan
Bobot Jenis
Organoleptis Kadar Air
Kadar Sari Larut Air Kadar Abu
Kadar Sari Larut Kadar Abu Tidak Larut
Etanol Asam
Uji Kandungan Kimia Cemaran Mikroba
Cemaran Logam Berat
Pb
45
pengukuran terhadap hasil pengujian mutu ekstrak. Analisa data dilakukan dengan
cara deskriptif analitik. Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabel
J. Rencana Kegiatan
Bulan
Pembuatan
Proposal
Penyerahan
Proposal
Seminar
Proposal
Persiapan
Penelitian
Penelitian
Pengolahan
Data
Penyusunan
KTI
Penyerahan
KTI
UAP
Revisi KTI
47
DAFTAR PUSTAKA
Adi, L.T., 2006. Tanaman Obat & jus untuk Asam Urat & Rematik. AgroMedia
Pustaka, Jakarta, Indonesia.
Afrianti, R., Fitrianda, E., dan Utari, N., 2013. Uji Ekstrak Etanol Daun Encok
(Plumbago zeylanica L.) dalam Pengobatan Nyeri Sendi pada Tikus Putih
Jantan. Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi
dan Klinik III. Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang,
Padang, 4 – 5 Oktober 2013.
Arifini. H., Anggraini, N., Handayani, D., Rasyid, R., 2006. Standarisasi Ekstrak
Etanol Daun Eugenia cumini Merr. J. Sains Tek. Far., 11(2).
Basset, J. 1994. Buku Ajaran Vogel Kimia Analis Kuantitatif Anorganik edisi 4.
PT. Kalman Media Pustaka. Hal: 942-980.
Dalimartha, S., 1999. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid I. Puspa Swara,
Jakarta, Indonesia.
Dalimartha, S., dan Adrian, F., 2013. Ramuan Herbal Tumpas Penyakit. Penebar
Swadaya Grup, Jakarta, Indonesia.
Dalimartha, S., dan Dalimartha, F.A., 2014. Tumbuhan Sakti Atasi Asam Urat.
Penebar Swadaya, Jakarta, Indonesia.
Gordon et al., 2002. Open label study to asses infliximab safety and timing of
onset of clinical benefit aming patients with rheumatoid arthritis. 29 (4),
(http://www.jrheum.org/content/29/4/667.short, Diakses 10 Februari 2018)
Harapan, 2017. Manfaat dan Khasiat Daun Encok (Plumbago zeylanica L.),
(http://tanaman--herbal.blogspot.co.id/2017/03/manfaat-dan-khasiat-daun-
encok-plumbago.html, Diakses 5 Februari 2018)
Marjoni, R., 2016. Dasar-dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi Cetakan I.
CV. Trans Info Media. Jakarta Timur, Indonesia.
Mojab, F., Kamalinejad, M., Ghaderi. N., & Vahidipour, H. R., 2003.
Phytochemical Screening Of Some Species Of Iranian Plants. Iranian
Journal Of Pharmaceutical Research.
Notoatmodjo., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta, Jakarta,
Indonesia.
Rini, A., 2010. Sehat Dengan Lauk Herba Cetakan 1 : 4. Pustaka Mina, Jakarta,
Indonesia.
Saifudin, A., Rahayu, V., Teruna, H. Y, 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam.
Graha Ilmu, Yogyakarta, Indonesia.
Setiowati, T., dan Furqonita, D., 2007. Biologi Interaktif. Azka Press, Jakarta,
Indonesia, hal. 332.
Sirait, M., dan Mahardika, I.D., 2001. Tiga dimensi farmasi: ilmu-teknologi,
pelayanan kesehatan, dan potensi ekonomi : kumpulan presentasi dan
tulisan. Institut Darma Mahardika, Jakarta, Indonesia.
49
Soeleman, S., dan Rahayu, D., 2013. Halaman Organik. PT Agromedia Pustaka,
Jakarta, Indonesia.
Soetarno, S., dan I.S., Soediro, 1997. Standarisasi Mutu Simplisia dan Ekstrak
Bahan Obat Tradisional. Presidium Temu Ilmiah Nasional Bidang Farmasi.
Syamsuni, A., 2006. Ilmu Resep. Buku Kedokteran EGC. Jakarta, Indonesia.
Voight, R., 1995. Buku Pendidikan Teknologi Farmasi, Edisi ke IV. Gadja Mada
University Press. Yogyakarta, Indonesia.
Wijaya, A., Suryati, B., dan Sulirawati. D., 2006. IPA Terpadu VIIA. Grasindo,
Jakarta, Indonesia, hal. 134.
Wijayakusuma, H., 2006. Atasi Rematik dan Asam Urat Ala Hembing Cetakan I.
Puspa Swara, Anggota Ikapi, Jakarta, Indonesia.
50
LAMPIRAN
A. Tabel Dummy
Parameter Hasil
Organoleptik:
Warna
Bau
Rasa
Bentuk
Air
Etanol
51
Alkaloid
Flavonoid
Saponin
Tannin
Terpenoid
Steroid
Kadar abu
larut asam
Susut pengeringan
Kadar air
Cemaran mikroba
Pb