METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
C. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ekstrak etanol daun
beluntas (P. indica L.), pereaksi Dragendrof, FeCl3, HCl, Mg, akuades,
alkohol, NaCl 0,9 %, natrium benzoate, sorbitol, sirup simpleks, oleum citrus
D. Alat/Instrumen Penelitian
(Pirex®), labu alas bulat, oven, penjepit, pipet tetes, pipet ukur (Pirex ®),
waterbath, pH meter (Jenway®), hot plate (Stuart®), wadah sirup (botol), dan
aluminium foil.
E. Variabel
16
1. Variable Bebas : Konsentrasi ekstrak daun beluntas (pluchea indica
F. Definisi Operasional
1. Ekstrak daun beluntas adalah ekstrak yang berasal dari daun beluntas yang
17
7. Sirup daun beluntas adalah sediaan yang diformulasikan dari ekstrak daun
G. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan sampel
Andounohu, pada pukul 07.00 WITA. Daun (Folium), diambil daun tua
(bukan daun kuning) daun kelima dari pucuk. Daun dipetik satu persatu secara
2. Pengolahan sampel
mengubah ukuran sampel menjadi lebih kecil dengan luas permukaan yang
yang dapat terjadi apabila dilakukan metode ekstraksi dengan cara panas.
18
untuk menarik senyawa-senyawa yang terkandung dalam sampel tanaman
sebanyak-banyaknya. Selain itu etanol juga merupakan salah satu pelarut yang
aman dan diperbolehkan atau disarankan oleh BOPM dan juga menurut
Farmakope IV (1995).
etanol daun beluntas kemudian ekstrak diuapkan dalam water bath hingga
2000).
3. Skrining fitokimia
a. Uji alkaloid
19
b. Uji tannin
c. Uji flavonoid
(Harbone, 1987).
Sirup yang dibuat terbagi atas tiga konsentrasi yang tiap 1 mL sirup
dan 3%. Tiap dosis akan dibuat masing-masing 100 mL. Formulasi sediaan
L.).
Bahan Konsentrasi
20
5. Pengujian Karakteristik Sirup Ekstrak Daun Beluntas
a. Uji homogenitas
sediaan sirup. Jika sirup yang telah jadi dibiarkan beberapa saat dan sediaanya
tercampur dengan baik atau tidak adanya bahan campuran yang mengendap
b. Organoleptik
c. pH
didiamkan beberapa saat dan hasilnya dapat dilihat dari angka yang tertera di
21