Anda di halaman 1dari 28

PEMBUATAN SEDIAAN GRANUL

EFFERVESCENT DARI EKSTRAK


DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L.)
Nama Kelompok 2 :
1. Sherly Sumarnita Yolanda (194010031 / Farmasi B)
2. Rika Alifianti Hafsah (194010032 / Farmasi B)
3. Talitha Dwi Cahyaningrum (194010033 / Farmasi B)
4. Amanda Putri Arista (194010034 / Farmasi B)
5. Lailatul Badriyah (194010035 / Farmasi B)
6. Achmad Candra Dwi S. (194010049 / Farmasi B)
Pendahuluan
Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki beragam jenis topografi dan
kedaan iklim yang berbeda-beda. Beragamnya kondisi alam Indonesia juga memiliki
tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Tingginya tingkat keanekargamana hayati
menjadikan Indonesia memiliki beragam jenis tumbuhan obat. Salah satu tanaman
tradisional yang dikenal masyarakat yaitu jambu biji terutama bagian daun, memiliki
efektifitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa tanaman lainnya. Salah satu
bahan aktif yang terkandung dalam daun jambu biji yang memiliki peranan paling efektif
sebagai antidiare adalah flavonoid. Senyawa turunan flavonoid yang terkandung dalam
daun jambu biji adalah quercetin. Ekstrak daun jambu biji dapat diformulasi dalam
beberapa bentuk sediaan salah satunya adalah granul effervescent. Beberapa keuntungan
sediaan granul effervescent adalah penyiapan larutan dalam waktu seketika mengandung
dosis yang tepat, penggunaannya lebih mudah dan dapat diberikan kepada orang yang
mengalami kesulitan menelan tablet atau kapsul. Granul effervescent harus mempunyai
daya pengikat untuk mempertahankan karakteristik granul supaya sesuai persyaratan yang
ditentukan.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Membuat ekstrak daun jambu biji dengan metode
maserasi.
2. Membuat sediaan granul effervescent dari ekstrak
daun jambu biji dengan kadar 15,4%
3. Melakukan evaluasi sediaaan
Tinjauan Pustaka
01 02 03
Tanaman yang Metode Bentuk
Terpilih Ekstraksi Sediaan

04 05
Formulasi Evaluasi
Sediaan Sediaan
Tanaman yang
01 Terpilih
Tanaman yang terpilih yaitu daun Jambu Biji
(Psidium Guajava L.)
Klasifikasi Daun
Jambu Biji
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan berbiji)
Divisi : Dicotyledonae
Kelas : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Psidium
Jenis : Psidium guajava L. (Van Steenis, 2008)
Daun jambu biji diketahui mengandung senyawa tanin 9 – 12%,
minyak atsiri, minyak lemak dan asam malat. Daun jambu biji
juga mengandung asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat,
asam olenolat, asam guajaverin, vitamin, polivenol, fenol,
kuinon, dan steroid. (Indariani, 2006)

—Kandungan Kimia
Daun jambu biji dapat digunakan sebagai sumber antioksidan
alami, karena dalam daun jambu biji terkandung flavonoid dan
tanin yang dapat berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan
merupakan senyawa yang dapat menangkal radikal bebas didalam
tubuh sehingga tidak menginduksi suatu penyakit.

—Bioaktivitas Tanaman
Metode Ekstraksi
02
Metode ekstraksi yang digunakan ialah
maserasi. Maserasi adalah proses ekstraksi
dengan menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada
temperatur ruangan. Remaserasi berarti
dilakukan pengulangan penambahan pelarut
setelah dilakukan penyaringan maserat dan
seterusnya. Keuntungan metode ini ialah dapat
menarik zat aktif yang tidak tahan panas
(flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, antrakinon,
glikosida, dan kumarin), mudah dilakukan, dan
alat yang digunakan sederhana. Digunakan
pelarut etanol karena tidak beracun, bersifat
netral, dapat bercampur dengan air, titik didih
rendah, dan menetralkan enzim-enzim yang
dapat merusak metabolit sekunder.(Depkes RI,
1986)
Bentuk Sediaan
03
Granul effervescent merupakan granul
atau serbuk kasar sampai kasar sekali
dan mengandung unsur obat dalam
campuran yang kering, biasanya terdiri
dari natrium bikarbonat, asam sitrat
dan asam tartrat. Bila ditambahkan
air, asam dan basanya akan bereaksi
melepas karbondioksida sehingga
menghasilkan buih. Banyaknya
penggunaan granul mengakibatkan
derajat kelarutan berkurang ketika
ditambahkan dalam air dan terjadi
reaksi pembuihan yang hebat dan
cepat. Granul effervescent
mengandung bahan asam, sumber
kabrondioksida, dan zat-zat eksipien
lainnya.(Ansel, 1989)
Formulasi Sediaan
04
Evaluasi Sediaan
05
Evaluasi Sediaan

Uji Organoleptis Uji Sifat Alir


Uji meliputi Bentuk,Warna Waktu alir granul ditentukan
dan Bau pada saat granul mulai mengalir
sampai granul berhenti
mengalir menggunakan
stopwatch.
Metode

Analisa
Perhitungan
Skema
Alat dan Percobaan
Bahan
Alat dan Bahan
Alat
1. Mortir dan stampher 10. Kertas Saring
2.
3.
Kertas perkamen
Oven
11. Corong
12. Aluminium Foil
Bahan
4. Sendok tanduk 13. Cawan Penguap 1. Daun Jambu Biji

5. Timbangan analitik 14. Gelas Ukur 2. Etanol 96%

6. Beakerglass 15. Toples 3. Asam Sitrat

7. Erlenmeyer 16. Plastik Klip 4. Natrium Bicarbonat

8. Batang pengaduk 17. Wadah 5. Aerosil

9. Alat uji sifat alir 6. PVP


7. Sukrosa
Skema Percobaan
 Pembuatan Ekstrak Daun Jambu Biji

Disaring dengan
50 gram serbuk kertas saring
Direndam
daun jambu biji +
selama 24 jam Ampasnya dibuang
200 ml etanol 96%
 filtrat

Ekstrak kental ditimbang Diperoleh ekstrak


Ditutup dengan alumunium cair lalu diuapkan
foil (cawan penguap)
di penangas air
Disimpan dalam lemari
pendingin
Skema Percobaan
 Pembuatan Granul Effervescent Daun Jambu Biji

Kemudian dibagi dengan Serbuk asam dan basa di


Mengambil Ekstrak 2 bahan yaitu asam dan oven selama 1 jam,
sebanyak 5% basa dan di tambah kemudian di campurkan
dengan eksipien lainnya menjadi satu dalam toples
sampai homogen dengan cara di kocok
secara perlahan

Kemudian bagi granul menjadi 5 Kemudian uji sifat alir


sachet masing-masing 5 gram. pada granul
Dan larutkan serbuk dengan air effervescent ekstrak
dan aduk. Bila terdapat busa daun jambu biji
maka granul berhasil.
Analisa Perhitungan
Analisa Perhitungan
Hasil Pengamatan
 Foto Hasil Pengamatan
 Hasil Uji Organoleptis
 Warna : Hijau
 Bau : Jambu biji
 Rasa : Pahit
 Bentuk : Serbuk

 Hasil Uji Kecepatan Alir


𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 22,2
 Uji kecepatan Alir = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 = 06,69 = 3,3 detik
Pembahasan
Granulasi effervescent merupakan suatu produk granul atau serbuk kasar yang didalamnya mengandung
obat dalam campuran kering, ketika ditambahkan dengan air, akan bereaksi antara asam dan basa yang
membebaskan karbondioksida dan menghasilkan buih sehingga akan memberikan efek yang segar

Untuk karakteristik daun jambu biji ( psidium guajava L ) merupakan daun tunggal yang membentuk bulat
telur, ujungnya tumpul, pangkal membulat dan tepinya rata, Daun jambu biji ( psidium guajaya L )
memiliki panjang 6-14 cm dan lebar 3-6 cm. Daun ini berwarna hijau kekuningan dam mempunyai
pertulangan yang menyirip.

Untuk kandungan kimia daun jambu biji memiliki senyawa kimia yang terdapat dalam daun jambu biji
yang terdapat dalam daun jambu biji yang dapat membantu penyembuhan luka adalah alkaloid, saponin,
tanin, dan flafonoid. Daun jambu biji berkhasiat untuk antidiare, antiinflamasi, dan anti mutagenik,
berdasarkan khasiat tersebut daun jambu biji mempunyai potensi sebagai antioksidan.
Formulasi bahan yang digunakan yaitu ekstrak daun jambu biji dengan konsentrasi 2 %, asam salisilat
20 %, Na bikarbonat 20 %, pvp 1 %, sukrosa sampai 100 %

Cara membuat granulasi ekstrak daun jambu biji, timbang semua bahan, timbang ekstrak dan
masukan dalam motir, tambahkan asam tertat gerus ad homogen dan tambahkan asam sitrat gerus
ad homogen, tambahkan sebagian lactosa dan gerus ad homogen tambahkan sebagian pga sedikit
demi sedikit aduk sampai homogen, oven granul basa dengan suhu 50oC selama 1 jam, masukan
granul yang telah kering ke dalam wadah plastik lalu kocok sampai homogen. Amati granul meliputi
warna, bentuk aroma dan rasa secara visual

Uji sifat alir, timbang granul sebanyak 100g masukkan ke dalam corong, buka tutup dasar corong dan
jalankan stopwatch, ukur tinggi granul dengan catat waktu saat dalam corong, ukur tinggi granul
dengan penggaris, ukur diameter tumpukan granul, catat dan hitung sudut istirahat granul

Analisa perhitungan menggunakan formula daun jambu biji 5% hasilnya, asam sitrat 20%, natrium
bikarbonat 20%, aerosil 5%. PVP 1%, sukrosa ad to 100%
Kesimpulan dan Saran
 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode ekstraksi yang dilakukan adalah metode ekstraksi maserasi
2. Diperoleh %rendemen sebesar 15,4%
3. Hasil evaluasi sediaan diperoleh hasil uji sifat alir granul yaitu 33,3 detik. Hal tersebut
memenuhi persyaratan, dimana Aliran granul yang baik jika waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan 100 gram ≤ 10 detik (Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, 2007)

 Saran
Lebih diperhatikan dalam pemanasannya, karena pemanasan dapat mempengaruhi mutu sediaan
yang dibuat (bisa menjadi serbuk / granul).
Danke!
Gibt es noch Fragen?

youremail@freepik.com
+39 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS: Diese Präsentationsvorlage wurde von Slidesgo erstellt,


inklusive Icons von Flaticon, Infografiken & Bilder von Freepik

Bitte lösche diese Folie nicht, es sei denn du bist ein Premium Nutzer
Daftar Pustaka
Ansel, H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi (IV). UI - Press.

Anshory, H., Syukri, Y., dan Malasari, Y. (2007). Formulasi Tablet Effervescent dari Ekstrak Ginseng Jawa (Tlinum paniculatum) dengan
Variasi Kadar Pemanis Aspartam. Ilmiah Farmasi, 4, 1.

Depkes RI. (1986). Sediaan Galenik (IV). Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. (2000). Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional. Departemen Kesehatan RI.

Indariani, S. (2006). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) (11(1)). Pusat Studi Biofarmaka LPPM IBB.

Novianti, D. (2017). Potensi Dan Pengembangan Jenis Tanaman Obat Didesa Meranjat Kecamatan Indralaya Selatan. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Romadhoni. (2017). Isolasi Pektin Dari Kulit Pisang Kepok (Musa Balbisiana Abb) Dengan Metode Refluks Menggunakan Pelarut Hcl
Encer. Manajemen Pengembangan Bakat Minat Siswa Di Mts Al-Wathoniyyah Pedurungan Semarang, 2–3.

Sulastri, L., Fariz, R. M., & Rizikiyan, Y. (2017). FORMULASI GRANUL EFFERVESCENT EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava
L.). Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 2(1), 25–33. https://doi.org/10.37874/ms.v2i1.34

Van Steenis, C. G. G. . (2008). Flora. Pradnya Paramita.

Anda mungkin juga menyukai