SOKLETASI
Dosen pengampu : Ibu Endra Pudjiasuti, M. Farm., Apt.
Disusun oleh :
EMA FIRJATULLAH MURSYID
NIM 202004066
KELAS 4C
I. Latar Belakang
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dari
campurannya dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak
substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi laju ekstraksi adalah: tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi, kuantitas
pelarut, suhu pelarut dan tipe pelarut (Rachman, 2009).
Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif,
zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi
keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara
konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel (Rachman, 2009).
Soxletasi merupakan proses pemisahan (ekstraksi padatan) suatu bahan alam dengan
pelarut organic yang menggunakan alat soxlet, Pada umumnya digunakan untuk
memisahkan lemak dan minyak nabati.
II. Tujuan Praktikum
1. Memahami prinsip kerja ekstraksi soxhlet.
2. Mampu melakukan ekstraksi dengan perangkat sochlet dilaboratorium kimia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tumbuhan ini berupa terna tahunan, tinggi mencapai 2 m, tumbuh tidak berkelompok.
Daun berbentuk lanset memanjang berwarna merah lembayung di sepanjang tulang
tengahnya. Bunga keluar dari rimpang samping, menjulang ke atas membentuk bongkol
bunga yang besar. Mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis atau
kuning. Rimpang berwarna putih atau kuning muda, rasa sangat pahit (Windono dkk,
2002).
Berdasarkan hasil penelitian, temu putih mengandung minyak atsiri, sineol, kamfena,
borneol, kamfer, curcumin, curcumemone, curcumol, curdione, zedoarin, gum, resin,
sesquiterpenol. Minyak atsiri yang dikandung oleh temu putih berkhasiat sebagai
antiseptik, melancarkan pencernaan, membantu mencegah perut kembung, sekaligus
berfungsi menenangkan saraf. Resin berkhasiat antiseptik dan antifungial. Karakteristik
curcumemone dan zedoarin dalam temu putih berkhasiat menstimulasi indra perasa,
dimana indra perasa kemudian melakukan stimulasi nafsu makan. Curcumin berkhasiat
antioksidan dan antiradang. Adapun curcumol dan curdione memiliki khasiat sebagai
antikanker. Karakteristik pahit temu putih berkhasiat menstimulasi sekresi kelenjar saliva
dan organ pencernaan. Kamfer dan kamfena berkhasiat sebagai antibakteri. Gum
berkhasiat sebagai protektor jaringan organ tubuh yang teriritasi sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan (Wijayakusuma, 2011).
III. Instrumen Soxhletasi
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Agar mahasiswa mampu melakukan cara ekstraksi dengan metodesokletasi
II. ALAT DAN BAHAN
A. ALAT
- Alat Soxletasi
- Beker glass
- Batang pengaduk
- Corong
- Gelas Ukur
- Pipet Volume
- Kertas Saring
- Benang
- Cawan Porselen
- Sudip
- Waterbath
B. BAHAN
Serbuk simplisia Temu Putih
III. CARA KERJA
1. Dipasang alat sokletasi
2. Kemudian 20 gram serbuk simplisia dibungkus dengan kertas saring
3. Ikat dengan benang, kemudian dimasukkan kedalam alat soklet
4. Tambahkan 200 ml pelarut etanol 70% ke dalam labu soklet
5. Lakukan sokletasi dengan suhu 600C sampai tetesan siklus tidak berwarna lagi
6. Ekstrak cair yang diperoleh kemudian diuapkan diatas waterbath sampai
terbentuk ekstrak kental
7. Kemudian dihitung rendemennya.
Rumus rendemen adalah sebagai berikut :
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Organoleptis Simplisia Temu Putih
Simplisia Ekstrak
Bentuk Serbuk Cairan kental
Warna Kuning pucat Coklat kehitaman
Berat 20 gram 4,5 gram
= 22,5 %
Rendemen merupakan perbandingan antara hasil banyaknya metabolit yang
didapatkan setelah proses ekstraksi dengan berat sampel yang
digunakan. Rendemen dikatakan baik jika nilainya lebih dari 20%. Oleh karena
itu rendemen ekstrak kasar yang didapatkan dinyatakan baik karena hasil rendemen
>20%.
3. Pada percobaan kali ini kami terlebih dahulu memasang alat sokletasi yang akan
dipakai, disarankan untuk melakukan didekat wastafel untuk memudahkan
pembuangan air dan mendapatkan sumber air mengalir. Bungkus serbuk simplisia
yang akan digunakan menggunakan kertas saring, simplisia yang kami gunakan
dalam praktikum ini adalah Temu Putih serbuk simplisia ini berwarna kuning pucat
sehingga ketika dilarutkan dengan etanol warna tidak terlihat perbedaannya dengan
air dalam intrumen, lebih baik jika menggunakan simplisia yang berwarna agar
terlihat alirannya pada instrument sokletasi. Lakukan sokletasi pada suhu 600C,
kemudian tunggu hingga 1 siklus. Ekstrak yang terdapat di labu alas kemudian kita
panaskan diatas waterbath hingga menjadi ekstrak kental yang berwarna coklat
kehitaman, lalu dihitung rendemen ekstrak kental.
V. KESIMPULAN
1. Persentase rendemen ekstrak kental simplisia temu putih adalah 22,5 %. Hal ini telah
memenuhi persyaratan rendemen yang baik yaitu diatas 20%.
2. Ekstrak kental yang dihasilkan berwarna cokelat kehitaman
VI. LAMPIRAN PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN
Serbuk simplisia temu putih
Instrumen Sokletasi
Proses Pemanasan
1. https://pdfcoffee.com/laporan-soxhlet-fix-1-pdf-free.html
2. https://jamalsaripa.blogspot.com/2018/10/v-behaviorurldefaultvmlo_18.html
3. http://prasko17.blogspot.com/2015/06/temu-putih-deskripsi-klasifikasi-kandungan-
manfaat.html
4. http://repository2.unw.ac.id/696/10/BAB%20V.pdf